DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS B 21
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA
2022
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di mulai dari satu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia tua
berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan
semakin memburuk, gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak proforsional
(Nugroho, 2008).
b. Klasifikasi
a. Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut :
2008) :
3) Menurut Bee (1996, dalam Buku Kperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3, 2008) :
berusia
4) Lansia potensial Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang
5) Lansia tidak potensial Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
Proses menua bersifat individual : Dimana proses menua pada setiap orang terjadi dengan
usia yang berbeda, setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan atau style yang berbeda, dan
tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua. Teori teori itu
dapat digolongkan dalam dua kelompok, yaitu : kelompok biologis dan teori psikososial.
a. Teori Biologis
Menurut Hay ick (1965, Buku Keperawatan Gerontik, 2013) secara genetik sudah
terprogram bahwa material di dalam ini sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis
kelamaan akan meningkat kekakuannya (tidak elastis). Hal ini disebabkan oleh
karena sel sel yang sudah tua dan reaksi kimianya menyebabkan jaringan yang sangat
kuat
3) Teori genetik
Menurut teori ini, menua telah terprogram secara genetic untuk spesies spesies
terrtentu. Menua bisa terjadi perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul-
4) Teori immunologi
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak dapat tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan
5) Teori stress-adaptasi Menua terjadi akibat hilangnya sel sel yang biasa digunakan
internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.
6) Teori wear and tear (pemakaian dan rusak) Kelebihan usaha dan stress menyebabkan
b. Teori psikososial
1) Teori integritas ego Teori perkembangan ini mengidentifikasi tugas-tugas yang harus
dicapai dalam tiap tahap perkembangan. Hasil akhir yang dicapai dari penyelesaian
dan tetap bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia tua bisa jadi
ini menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan
b) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktivitas dan
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Identitas pada
interpersonal. Pada teori ini terjadi pada seseorang lanjut usia sangat dipengaruhi
a) Pada pria, kehilangan peran hidup utama terjadi pada masa pensiun. Pada wanita,
terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang, misalnya saat anak menginjak
seseorang secara pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan social
values)
tubuh dan cairan intraseluler berkurang, Proporsi protein di otak, otot, ginjal,
darah dan hati menurun, jumlah sel otak menurun, mekanisme perbaikan sel
terganggu.
saraf otak setiap orang berkurang setiap harinya), respon dan waktu untuk
gelisah.
menciutnya ovari dan uterus. Terjadi atrofi payudara. Pada laki-laki testis masih
diatas 70 tahun (asal kondisi masih baik), yaitu dengan kehidupan seksual dapat
diupayakan sampai masa lanjut usia. Pada wanita selaput lendir vagina
b. Perubahan social
3) Teman : Ketika lansia lainnya meninggal, maka muncul perasaan kapan akan
4) Abuse : Kekerasan berbentuk verbal (dibentak) dan nonverbal (dicubit, tidak diberi
makan).
5) Masalah hukum : Berkaitan dengan perlindungan asset dan kekayaan pribadi yang
6) Pension : Kalau menjadi PNS aka nada tabungan (dana pension). Kalau tidak,
10) Transportasi : Kebutuhan akan system transportasi yang cocok bagi lamsia
11) Politik : Kesempatan yang sama untuk terlibat dan memberikan, masukan dalam
12) Pendidikan : Berkaitan dengan pengentasan buta aksara dan kesempatan untuk
tetap
e. Perubahan Psikologis
Dalam psikologi perkembangan, lanisa dan prubahan yang dialaminya akibat proses
a) Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus bergantung pada orang
lain.
kondisi fisik.
d) Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah yang telah
bertambah.
f) Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa.
h) Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk lansia dan
memiliki kemauan untuk mengganti kegiatan lama yang berat dengan yang
lebih cocok
i) Menjadi sasaran atau dimanfaatkan oleh para penjual obat, buaya darat, dan
lensa lemah, ketajaman penglihatan dan daya akomodasi dari jarak jauh atau
digunakan.
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia di atas
60 tahun.
c) Sistem perasa : perubahan penting dalam alat perasa pada usia lanjut adalah
sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan tunas terasa yang terletak di lidah
e) Sistem integument :pada lansia kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis
kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
tegaknya tubuh.
dilihat dari tes terhadap tes terhadap waktu, reaksi, dan keterampilan dalam
c) Belajar keterampilan baru : bahkan pada waktu orang berusia lanjut percaya
lebih lambat dalam belajar dibandingkan orang yang lebih muda dan hasil
d) Kekuatan motorik : lansia cenderung menjadi canggung dan kaku. Hal ini
4) Perubahan kognitif
a) Memory (Daya Ingat, Ingatan) Pada lanjut usia, daya ingat (memory) mrupakan
salah satu fungsi kognitif yang seringkali paling awal mengalami penurunan.
sedangkan ingatan jangka pendek (short term memory) atau seketika 0-10 menit
kehidupan.
- Lanjut usia semakin dapat dilihat dalam berfikir dan bertindak sehari-hari.
universal, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dengan
1. Pengertian
yang terjadi pada memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak, penilaian, & interpretasi
atas komunikasi tertulis & lisan bisa terganggu. (Corwin, 2009). Demensia ialah sindrom
klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual & memoriyang sedemikian berat
sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Demensia adalah mewujudkan ketika
keadaan ketika seseorang mengalami menurunnya daya ingat dan daya pikir lain yang
2. Klasifikasi Demensia
1) Demensia korkikal Yaitu demensia yang muncul dari kelainan yang terjadi pada
korteks serebri substansia grisca yang berperan penting terhadap proses kognitif seperti
daya ingat dan bahasa. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demensia kortikal
2) Demensia sub-kortikal
Yaitu demensia yang termasuk non-Alzheimer, muncul dari kelainan yang terjadi pada
korteks serebri substansia alba. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demensia
B12, hiperkalsemia, hipoglikemia, AIDS, gagal hepar, ginjal, nafas, dan lain-lain.
1) Demensia reversible
Yaitu demensia dengan factor penyebab yang dapat diobati. Yang termasuk factor
penyebab yang dapat bersigat reversible adalah keadaan/penyakit yang muncul dari
proses inflamasi atau dari proses keracunan, gangguan metabolik, dan nutrisi.
2) Demensia non-reversible
Yaitu demensia dengan faktor penyebab yang tidak dapat diobati dan bersifat kronik
progresif.
3) Demensia pre-senilis dan senilis
a. Demensia pre-senilis merupakan terjadi pada golongan umur lebih muda yaitu umur
40-50 tahun dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang mempengaruhi
b. Demensia senilis
Merupakan demensia yang muncul setelah umur 65 tahun terjadi akibat perubahan
dan denegerasi jaringan otak yang diikuti dengan adanya gambaran deteriorasi
mental.
c. Demensia Alzheimer
Adalah penyakit degeneratif otak progresif yang mengakibatkan sel otak menjadi
mati dan menurunnya daya ingat kemampuan berfikir, dan perilaku perubahan.
keputusan, dan juga penurunan proses berfikir. Ada sekitar 50-60% penderita yang
penyakit Demensia Alzheimer adalah kehilngan proses daya ingat yang terjadi
yang tepat, tidak mampu mengenal objek, suasana hati dan kepribadian dapat
berubah
berikut :
a) Sangat mudah lupa, terutama untuk peristiwa yang baru dan nama orang
d. Demensia Vascular
Adalah demensia yang disebabkan oleh disfungsi otak yang diakibatkan oleh penyakit
terbesar penyakit serebrovaskuler atau stroke. Penyebab kedua paling sering Demensia
pada lansia, setelah penyakit Alzheimer, Stroke juga dapat mengakibatkan berbagai lesi
diotak, infark dapat terjadi di kortikal atau subkortikal, dapat tunggal atau multipel, dapat
3. Pemeriksaan MMSE
Hasil skor pada MMSE dipengaruhi oleh variabel demografi. Skor cenderung rendah
pada lansia dan tingkat pendidikan yang rendah (O‟Bryant, 2008). Namun, skor MMSE
yang rendah ketika faktor usia dan tingkat pendidikan dikontrol memiliki interpretasi
yang mengarah kepada demensia (Pradier, 2014).
MMSE menilai sejumlah domain kognitif yaitu orientasi waktu dan tempat, registrasi,
atensi dan kalkulasi, recall, dan bahasa yang terdiri dari penamaan benda, pengulangan
kata, pemahaman dan pelaksanaan perintah verbal dan tulisan, menulis, dan menyalin
gambar. Setiap penilaian terdiri dari beberapa tes dan diberi skor untuk setiap jawaban
Total skor pada MMSE jika semua jawaban benar adalah 30.
Berdasarkan skor pada MMSE, status demensia pasien dapat digolongkan menjadi:
Association, 2007)
4. Etiologi
a. Penuaan
b. Faktor genetic
c. Infeksi virus
e. Imunologi
f. Trauma.
PATHWAY
6. Manifestasi Klinis
c. Sering lupa akan kejadian-kejadian yang dialami, dalam keadaan yang makin
berat,
g. Menjadi depresi dan menganis tanpa alasan yang jelas. (Maryam, 2008)
7. Komplikasi Demensia,
Demensia Alzheimer :
Adalah penyakit degenerative otak yang progresif, yang mematikan sel otak sehingga
demensia yang disebabkan oleh disfungsi otak yang diakibatkan oleh penyakit
demensia pada lansia, setelah penyakit alzhaimer. Demensi vascular sering diidentikan
yang mengakibatkan demensia terdapat lesi infark yang multiple (Nugroho, 2008).
8. Penatalaksanaan
Vitamin c dapat mengurani radikal bebas (mis. Sayuran, stroberi, melon, tomat,
brokoli).
e. Validasi/rehabilitasi/reminiscence.
f. Terapi music.
9. Data Penunjang
Demensia. Neoplasma, besar dan kecil, tunggal atau multiple, primer atau metastik
dengan mudah dapat dideteksi dengan CT-Scan atau MRI. Demikian juga halnya
letaknya kortikal atau subkortikal, dengan mudah dapat diketahu, dan dapat
b. EEG
Bila gambaran EEG-nya teratur dan normal, maka kemungkinan gangguan kortikal
lebih sedikit. Juga alat ini dapat membantu menunjukan kelainan fokal, kelainan
paroksismal. Pada ginjal dengan kadar ureum tinggi yang menyebabkan fungsi luhur
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow dalam
Potter dan Perry, dapat dikemukakan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia sebagai
berikut:
eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual, stimulus /
rangsangan.
2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis.
baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk
sekolah pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi
3) Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan di miliki, antara lain memberi dan
4) Kebutuhan akan harga diri ataupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini
terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya
diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang
lain.
berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/ lingkungan serta mencapai
Masalah kebutuhan yang muncul pada kasus demensia yang mencakup pada kebutuhan
Kebutuhan ini berasal dari fikiran atau dorongan seseorang untuk melakukan
kegiatan kearah tujuan. Stimulus dapat dihubungkan dg emosi & proses pikir yang
2. Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. (Fitri Respirati,
2014)
b. Menyediakan “struktur material” intuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot
c. Mengatur proses tubuh 33 Energi yang dihasilkan oleh nutrisi atau makanan
45% energi dari karbohidrat 40% energi dari lemak 15 % energi dari protein
Macam-macam nutrisi :
a. Air : untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
anoreksia nervosa.
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan
Tanda klinis :
3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
Kemungkinan penyebab :
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
Kemungkinan penyebab :
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai > 20% berat
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-
lain. 3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur (Fitri Respati, 2014)
Istirahat dan tidur adalah kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru berfungsi secara optimal. Secara
umum istirahat berarti suatu keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional
dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi beristirahatbukan berarti tidak melakukan
aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan ditaman juga bias dikatakan sebagai
dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan
Fisiologi Tidur
Tahapan Tidur :
1. Tidur NREM.
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena yang ditunjukan
oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang
2. Tidur REM.
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.
Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada
tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat
20%. Pada tahap ini individu menjadi suit untuk dibangunkan atau justru dapat
bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, dan
Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur Lanjut usia
(65 tahun ke atas): Kategori baru. Durasi tidur 7-8 jam per hari.
1. Penyakit, dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan
gangguan tidur.
2. Lingkungan, tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing
3. Kelelahan, kondisi tubuh yang lelah dapat memengaruhi pola tidur seseorang.
Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya.
4. Gaya hidup, individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya
siklus tidur NREM tahap IV dari tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur.
6. Stimulus dan alcohol, kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat
alcohol yang berlebihan dapat menggangu siklus tidur REM. Ketika pengaruh
1. Insomnia
Penyebabnya bias karena gangguan fisik karena faktor mental seperti perasaan
gundah atau gelisah. 2. Parasomnia Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau
muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umumnya terjadi pada anakanak.
Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis. Tidur berjalan,
night terror), gangguan transisi banguntidur (mis. Mengingau), dan lainnya (mis.
Bruksime).
2. Hypersomnia
Tidur yang berlebihan terutama pada siang hari. Kondisi ini disebabkan oleh
kondisi medis tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau
3. Narkolepsi
Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang
hari. Gangguan ini disebut juga sebagai :serangan tidur” atau sleep attack.
4. Apsnea
saat tidur Kondisi terhentinya napas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini
diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam
hari, insomnia, mengantuk berlebihan di siang hari, sakit kepala di pagi hari,
jantung.
Menurut Poter. Perry, Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan phisik dan psikis, kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
3) Kurang perawatan diri : Makan Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan
Tujuan pengkajian :
1. Fisik
a. Wawancara :
8) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum
b. Pemeriksaan fisik
2) Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah head to toe (dari
2. Psikologis
i. Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses pikir, alam perasaan,
3. Social-ekonomi
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
i. Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.
4. Spiritual
b. Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan
Pengkajian dasar
Perawat harus ingat, akibat adanya perubahan fungsi yang sangat mendasar pada psoses
menua yang meliputi seluruh organ tubuh, dalam melakukan pengkajian, perawat
1. Temperature/suhu tubuh
2. Denyut nadi
4. Tekanan darah
6. Tingkat orientasi
7. Memori (ingatan)
8. Pola tidur
9. Penyesuaian psikososial
System persarafan
6. Gangguan sensori
7. Ketajaman pendengaran
b. Tinnitus
System Kardiovaskuler
4. Pusing
5. Sakit/nyeri
6. Edema
System Gastrointestinal
1. Status gizi
2. Asupan diet
4. Mengunyah, menelan
2. Ditensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan untuk buang air)
5. Dysuria
6. Seksualitas
Sistem Kulit
1. Kulit
d. Perubahan pigmen
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur
a. Atrofi otot
b. Tendon mengecil
2. Tingkat mobilisasi
b. Keterbatasan gerak
c. Kekuatan otot
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kifosis
Psikososial
I. IDENTITAS
Nama : Tn. X Alamat : Kalibata
VII. PENGKAJIAN
1. Keadaan umum : sedang, kesadaran CM, GCS 15.
2. Pengkajian fisik secara umum :
3. TB : 165cm, BB : 60 kg
4. Kepala : bentuk simetris, tidak ada kelainan tidak ada jejas, warna rambut hitam
beruban
5. Mata : konjungtiva merah muda, terdapat katarak di mata sebelah kanan
6. Telinga : simetris, pendengaran agak berkurang , bersih
7. Hidung : penciuman tajam, tidak ada kelainan
8. Mulut : bersih, mukosa kering, tidak ada kesulitan menelan, bicara tidak begitu
jelas
9. Gigi : tidak lengkap, ompong dibagian depan
10. Leher : normal tidak ada pembesaran kelenjar
11. Dada dan thoraks :
Simetris, tidak ada massa, tidak ada nyeri dada
12. Abdomen :
bising usus lemah, nyeri tekan tidak ada, nyeri perut tidak ada
13. Genitalia : bersih ,tidak ada kelainan
Pengkajian dengan pendekatan sistem
1. System kardiovaskuler :
TD : 150 /98 mmhg, N: 95x/menit, S : 36,0 Tidak ada gangguan fungsi jantung,
tidak pernah mengalami nyeri dada
2. System respiratori :
Klien tidak mengeluh sesak, tidak ada Riwayat penyakit asma, suara nafas vasikuler,
RR = 18x/menit.
3. Integument :
Keriput, turgor kulit baik, warna kulit coklat sawo matang
4. Ekstremitas : atas dan bawah
Klien tidak ada tanda-tanda gangguan kelemahan otot dan kekuatan otot 5555 5555
5 5
5 5
2) Dengan masyarakat
Hubungan klien dengan masyarakat baik, tetapi klien sering melamun
3) Aktivitas klien dilingkungan
Klien jarang mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggal nya karena
merasa suka bingung dan melamun.
1. Makan 0 10
2. Aktifitas ke toilet 0 10
3. Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 0 10
termasuk duduk di tempat tidur
5. Mandi 0 10
8. Berpakaian 0 10
9. Mengontrol defekasi 0 10
Total 80
Keterangan penilaian :
a. 0-20 : Ketergantungan
b. 21-61 : Sangat Tergantung
c. 62-90 : Ketergantungan Berat
d. 91-99 : Ketergantungan Ringan
e. 100 : Mandiri
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Interpretasi
IDENTITAS PASIEN
REGITRASI
3 Sebutkan 3 nama benda( Bola, ,Melati , Kursi) tiap benda 1 2
3
detik,pasien di suruh mengulang ketiga nama benda tadi. Nilai
1 untuk tiap benda yang benar.Ulangi sampai pasien dapat
menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan.
ATENSI
Kurangi 100 dengan 7.Nilai 1 untuk tiap jawaban yang
4
benar.Hentikan setelah 5 jawaban .atau disuruh mengeja 1
terbalik kata “ WAHYU”( Nilai diberi pada huruf yang benar 5
sebelum kesalahan; misalnya uyahw = 2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI ( RECALL)
5 Pasien disuruh menyebutkan kembali 3 nama benda diatas 1
( Bola, Melati, Kursi )
3
BAHASA
6 Pasien di suruh mengulangnama benda yang ditunjukan ( Jam 2
Tangan , Pensil)
7 2 1
Pasien di suruh mengulang kata-kata “namun”,
“tanpa “ ,”bila”
8 3
Pasien di suruh melakukan perintah “Ambil kertas ini dengan
1
tangan anda “lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai
Pasien di suruh membaca dan melakukan perintah”pejamkan 3
9 1
mata anda “
Pasien di suruh menulis dengan spontan
1 1
Pasien di suruh menggambar bentuk dibawah ini
0 1
Pasien disuruh menggambar bentuk di bawah ini 1
1 1
1
1
Total 15
SKOR :
24-30 normal
17-22 probable gangguan kognitif
0-16 defrite ganguan kognitif
Analisa Data
Data Fokus Masalah
DS: D.0064 Konfusi Akut b.d Demensia
- Klien mengatakan sudah tua dan sudah
tidak mengingat umur, tempat, tanggal lahir,
alamat rumah, jamberapa, hari apa, sedang
dimana, suka mondar-mandir, kadang
melamun
DO:
- fluktuasi fungsi kognitif (Klien tampak
mudah lupa , Klien tampak sering
mengulang pertanyaan , Klien tidak
mengenal waktu, tempat dan orang
(disorientasi waktu), Perubahan respons
terhadap stimulasi normal seperti lupa,
bingung)
-Score MMSE : 15 (defrite ganguan
kognitif)
Ds : D.0055 gangguan pola tidur b.d hambatan
- Klien mengatakan sulit tidur pada malam lingkungan kebisingan
hari hari dan siang hari tidur hanya ± 1-2
jam/hari karena kamar berisik dan
mengganggu kenyamanan
Do :
- Klien tampak tertidur di siang hari ± 1-2
jam/hari
- Klien tampak setelah bangun tidur selalu
melamun dan menyendiri
DS : D.0109 Defisit Perawatan Diri b.d
- Klien mengatakan mandi 2x sehari namun Penurunan Kognitif
terkadang tidak menggunakan sabun, rambut
di cuci 2x sehari tidak pernah menggunakan
sampo karena sering lupa. Tidak pernah
menggosok gigi
DO :
- Klien terlihat rapih dan bersih namun
badan masih tercium bau karena mandi
terkadang tidak menggunakan sabun.
- Kuku klien tidak panjang, mulut bersih,
tidak ada sariawan
- Klien tercium tangan bau amis setiap
makan tidak pernah mencuci tangan, cuci
tangan tidak pernah menggunakan sabun
- Kamar terlihat kotor lantai terlihar ada
kerak dan bau
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan (SIKI)
(SLKI)
1. D.0064 Konfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Demensia (1.09286)
Akut b.d Demensia keperawatan 3x24 jam
ditandai dengan : tingkat konfusi menurun
dengan kriteria hasil : 1. Observasi
1. Memori jangka Identifikasi riwayat fisik,
DS: pendek meningkat sosial, psikologis, dan
- Klien mengatakan 2. Memori jangka kebiasaan
sudah tua dan sudah panjang membaik Identifikasi pola aktifitas
tidak mengingat
umur, tempat, 2. Terapeutik
tanggal lahir, alamat
rumah, jamberapa, Sediakan lingkungan
hari apa, sedang aman, nyaman, konssten,
dimana, suka dan rendah stimulus
mondar-mandir, Orientasikan waktu,
kadang melamun tempat dan orang
Gunakan distraksi untuk
mengatasi masalah
perilaku
DO:
Libatkan keluarga dalam
- fluktuasi fungsi merencanakan,
kognitif (Klien menyediakan, dan
tampak mudah lupa , mengevaluasi perawatan.
Klien tampak sering Fasilitasi orientasi dengan
mengulang symbol-simbol
pertanyaan , Klien Libatkan kegiatan
tidak mengenal individu atau kelompok
waktu, tempat dan sesuai kemampuan
orang (disorientasi kognitif dan minat
waktu), Perubahan
respons terhadap 3. Edukasi
stimulasi normal
seperti lupa, Anjurkan memperbanyak
bingung) istirahat
Anjurkan keluarga cara
-Score MMSE : 15 perawatan demensia
2 D.0055 gangguan Setelah dilakukan rencana Dukungan tidur (1.05174)
pola tidur b.d keperawatan selama 3x24
hambatan jam maka Pola Tidur
lingkungan (L.05045) membaik dengan 1. Observasi
kebisingan ditandai
dengan: kriteria hasil : Identifikasi pola aktivitas
dan tidur
1. Keluhan sulit tidur
Identifikasi factor
menurun
Ds : pengganggu tidur (fisik
2. Keluhan sering
dan/atau psikologis)
- Klien mengatakan terjaga menurun
Identifikasi makanan dan
sulit tidur pada 3. Keluhan tidak puas
minuman yang
tidur menurun
malam hari hari dan mengganggu tidur (mis
4. Keluhan pola tidur
siang hari tidur kopi,the,alcohol,makan
berubah menurun
hanya ± 1-2 jam/hari mendekati waktu
karena kamar berisik tidur ,minum banyak air
dan mengganggu waktu tidur)
kenyamanan Identivikasi obat tidur
yang di konsumsi
Do : 2. Terapeutik :
- Klien tampak Modifikasi Lingkungan
tertidur di siang hari (misnya
± 1-2 jam/hari pencahayaan ,kebisingan
suhu,matras dan tempat
- Klien tampak tidur )
setelah bangun tidur Batasi waktu tidur
selalu melamun dan siang,jika perlu
menyendiri Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
Tetapkan jadwal tidur
rutin
Sesuaikan jadwal
pemberian obat dana tau
tindakan untuk
menunjang siklus tidur –
terjaga.
3. Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan
obat tidur yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis
psikologis,gaya
hidup,sering berubah shift
bekerja .
Anjurkan Relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya .
3 D.0109 Defisit Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri
Perawatan Diri b.d keperawatan 3x24 (1.1.348)
Penurunan Kognitif jamdiharapkan perawatan
ditandai dengan : diri meningkat dengan
kriteria hasil : 1. Observasi:
1. Kemampuan mandi Identifikasi kebiasaan
DS : meningkat aktivitas perawatan diri
- Klien mengatakan 2. Kemampuan toilet sesuai usia
mandi 2x sehari BAB/BAK Monitor tingkat kemandirian
namun terkadang meningkat Identifikasi kebutuhan alat
3. Verbalisasi
tidak menggunakan bantu kebersihan diri,
keinginan
sabun, rambut di berpakaian, berhias, dan
melakukan
cuci 2x sehari tidak perawatan diri makan
pernah 4. Mempertahankan 2. Terapeutik:
menggunakan sampo kebersihan mulut Sediakan lingkungan yang
karena sering lupa.
teraupetik
Tidak pernah
Siapkan keperluan pribadi
menggosok gigi
Dampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai
mandiri
DO : Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
- Klien terlihat rapih
Jadwalkan rutinitas
dan bersih namun
perawatan diri
badan masih tercium
bau karena mandi
terkadang tidak 3. Edukasi
menggunakan sabun.
Anjurkan melakukan
- Kuku klien tidak perawatan diri secara
panjang, mulut konsisten sesuai
bersih, tidak ada kemampuan
sariawan
- Klien tercium
tangan bau amis
setiap makan tidak
pernah mencuci
tangan, cuci tangan
tidak pernah
menggunakan sabun
- Kamar terlihat
kotor lantai terlihar
ada kerak dan bau