net/publication/326283822
PENGARUH TEKNIK EFLEURASI TERAPI PIJAT SEBAGAI PENCEGAHAN BABY BLUES PADA
POSTARTUM LAINNYA
KUTIPAN BACA
1 986
2 penulis , termasuk:
Desi Sarli
7 PUBLIKASI 3 KUTIPAN
LIHAT PROFIL
Pengaruh Perbedaan Kadar Oksitosin Melalui Pemijatan Oksitosin Terhadap Jumlah Perdarahan pada Ibu 2 Jam Postpartum Lihat proyek
Semua konten setelah halaman ini diunggah oleh Desi Sarli pada 16 November 2018.
Pengaruh Terapi Pijat Dengan Teknik Effleurage Sebagai Pencegahan Baby Blues
Pada Ibu Nifas
Desi Sarli, FN Sari
Abstrak
Beberapa hasil penelitian menunjukkan kasus ibu yang mendapat Baby Blues dan Postnatal Depression cukup tinggi. Satu dari dua wanita yang melahirkan (50%)
pernah mengalami Baby Blues, dan sekitar 10% akan melanjutkan Postnatal Depression. Acara baby blues dapat diberikan perawatan dengan terapi komplementer
salah satunya dengan massage effleurage. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efek pijat terhadap kejadian baby blues. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik pra eksperimental dan pendekatannya adalah pretest posttest satu kelompok, penelitian ini
dilaksanakan ± 4 bulan. Sasaran penelitian ini adalah ibu postpartum ≥ 7 hari sampai dengan 6 minggu postpartum yang berjumlah 30 responden. Data diperoleh dari
responden dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh ibu sendiri dengan menggunakan instrumen EPDS sebelum dan sesudah intervensi. Penapisan dilakukan
sebelum intervensi, Intervensi dilakukan 2 kali seminggu, kemudian setelah ibu intervensi disuruh mengisi kuesioner EPDS. Analisis data dilakukan dengan “uji t
dependen” untuk mengetahui pengaruh Treatment Massage dengan teknik Effleurage sebagai pencegahan baby blues pada ibu postpartum. Hasil penelitian ini
didapatkan hasil positif kejadian baby blues sebelum dilakukan pemijatan sebesar 46,7%, sedangkan responden yang tidak mengalami gejala baby blues sebelum
dilakukan pemijatan sebesar 53,3%. Setelah pemijatan effleurage sebanyak 2 kali, seminggu mengalami penurunan dibandingkan sebelum pemijatan effleurage
dilakukan sebesar 20%, Sedangkan yang menunjukkan bahwa responden tidak mengalami gejala baby blues setelah dilakukan pemijatan meningkat 80%.
Berdasarkan hasil uji T-Dependent didapatkan P-value <0,05 (α) yang berarti terdapat pengaruh teknik effleurage massage terhadap acara Baby Blues di Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Adanya penurunan kejadian baby blues setelah dilakukan effleurage pijat
yaitu dari 46,7% menjadi 20%, mempengaruhi teknik effleurage massage terhadap kejadian Baby Blues. 05 (α) yang artinya ada pengaruh teknik effleurage massage
terhadap kejadian Baby Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Adanya penurunan kejadian baby
blues setelah dilakukan effleurage pijat yaitu dari 46,7% menjadi 20%, mempengaruhi teknik effleurage massage terhadap kejadian Baby Blues. 05 (α) yang artinya ada
pengaruh teknik effleurage massage terhadap kejadian Baby Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Indonesia. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan Adanya penurunan kejadian baby blues setelah dilakukan effleurage pijat yaitu dari 46,7% menjadi 20%, mempengaruhi teknik effleurage massage
15
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
pengantar
Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa penting bagi Beberapa ibu juga merasa tidak nyaman, sakit, kesakitan, dan
kehidupan seorang wanita dan keluarganya. Wanita mengalami tidak dapat dihidupkan kembali dengan resep apa pun. Hampir
banyak perubahan emosional selama kehamilan dan masa nifas semuanya merasa lelah, lemas, atau stres setiap saat setelah
agar sesuai dengan seorang ibu. Masa nifas selama 6 minggu melahirkan. Selain itu, seringkali ditemukan bahwa mereka
atau 40 hari menurut awam adalah masa nifas. Masa ini penting mengalami gangguan tidur dan terkadang tidak tidur selama
untuk terus dipantau karena pelaksanaan yang kurang maksimal seminggu.
dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan
dapat berlanjut pada komplikasi pasca persalinan seperti depresi
Kecemasan dapat menunda atau mencegah pelepasan oksitosin
pascapersalinan saat melahirkan (Sarli, 2017).
selama masa menyusui dan berpotensi mengganggu refleks
menyusui (Jahdi dkk., 2016). Baby Blues dapat memperkuat
perilaku ibu jauh dari bayinya, serta mempengaruhi ikatan
emosional antara ibu dan bayi, menempatkan ikatan antara
ibu-bayi pada risiko (Tiez & Zietlow, 2014), yang terakhir dapat
Masa nifas merupakan masa kritis, di mana ibu bisa merasa menyebabkan kerugian psikologis pada anak ( Glasheen, 2010).
sangat lelah dan cemas. Kecemasan merupakan salah satu Selain itu, kecemasan merupakan prediktor yang sangat kuat dari
keluhan yang paling banyak diderita pada masa nifas. Dalam depresi postpartum (Lonstein, 2007).
penelitian sebelumnya oleh (Field, 2016), 30% ibu melahirkan
dilaporkan mengalami kecemasan atau baby blues selama masa
nifas. Prevalensi kecemasan pascapersalinan juga dilaporkan
sebesar 18% dalam penelitian di Maryland di AS dan 12,7%
Karena diagnosis dini depresi pascapartum dapat membantu
dalam penelitian di Australia Selatan (Sockol, Eppersond, &
mencegah depresi berikutnya, intervensi perlu dirancang untuk
Barber,
mengurangi gangguan ini. Berbagai metode telah digunakan
untuk mengurangi depresi, dengan terapi sentuhan dan pijat
(Lonstein, 2007).
2013). Di Vancouver, Kanada, insiden depresi pascapartum
dilaporkan
14,2% di minggu pertama setelah melahirkan, 12,1% di minggu Prevalensi kejadian depresi postpartum dan biaya pengobatan
keempat, dan 9,2% di minggu kedelapan. yang mahal mengakibatkan separuh dari pasien yang memakai
mengalami depresi pasca persalinan. Sekitar 70% dari semua ibu menurunkan kadar kortisol, adrenalin, dan noradrenalin. Itu juga
yang pernah melahirkan mengalami baby blues dan 10-20% ibu dapat mengatur aktivitas saraf, otak frontal, dan jaringan kontrol.
mengalami depresi pasca melahirkan (Anderson & Maes, Selain itu, pijatan merangsang serat aferen sensorik di kulit,
mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia (Sarli & Agus, 2014).
Tekanan intermiten yang diterapkan selama pijatan
meningkatkan sirkulasi darah dan drainase limfatik (Meftahi dkk. 2014)
blues jika tidak segera diselesaikan (Botulinum & Study, peningkatan sistem kekebalan, mengurangi
rasa sakit, dan akhirnya berkurang
16
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
sistem saraf simpatik dan dapat mencegah depresi pasca berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan dari data yang diperoleh
melahirkan, dan juga dapat meningkatkan hubungan ibu-bayi dari responden dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh
yang efektif. Menggunakan ibu sendiri dengan menggunakan instrumen EPDS sebelum dan
dari yang saling melengkapi perawatan di sesudah intervensi. Skrining dilakukan sebelum intervensi,
perawatan postpartum dapat mengurangi intervensi farmakologis. Intervensi dilakukan dua kali seminggu, kemudian setelah
intervensi ibu disuruh mengisi kuesioner EPDS untuk
membandingkan hasil skrining sebelum dan sesudah intervensi.
Penggunaan terapi komplementer dalam perawatan postpartum
Analisis data dilakukan dengan “uji t dependen” untuk
dengan menerapkan teknik pemijatan (Field
mengetahui pengaruh Treatment Massage dengan teknik
dkk., 2010). Teknik pijat yang dikembangkan dan digunakan oleh
Effleurage sebagai pencegahan baby blues pada ibu postpartum.
bidan adalah effleurage yang masif. Massage effleurage adalah
teknik pemijatan menggunakan telapak tangan dengan pola
gerakan melingkar pada bagian perut, pinggang atau paha.
Effleurage perut, pinggang dan paha adalah salah satu metode
non-farmakologis yang biasa digunakan dalam metode Lamaze
untuk
Hasil
menekankan di postpartum ibu
(Parulian, Sitompul, & Oktrifiana, 2013). 1. Karakteristik Responden
Effleurage merupakan penerapan Teori Kontrol Gerbang karena Tabel 1: Karakteristik Responden Menurut Umur, Paritas,
teknik ini dilakukan dengan cara merangsang kulit dengan cara Pendidikan, Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
17
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
Itu paling tinggi proporsi dari kerja dulu Teknik pemijatan pada kejadian Baby Blues di wilayah kerja
pengangguran 76,7% dan dipekerjakan oleh Puskesmas Lubuk Buaya Padang.
23,3%.
Rentang usia optimal untuk ibu adalah 20-35 tahun (bukan risiko
Bayi Frekuensi Persentase
tinggi). Pada masa ini diharapkan seorang ibu memiliki
Blues
kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan
Negatif 24 80
Positif 6 20 ketenangan emosi terutama dalam menghadapi persalinan
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan hasil kejadian baby blues Peneliti berasumsi bahwa usia> 35 tahun lebih rentan mengalami
(positif) setelah dilakukan pemijatan effleurage selama 2 kali baby blues karena ibu memiliki risiko tinggi untuk hamil,
seminggu mengalami penurunan dibandingkan sebelum melahirkan, dan melahirkan sehingga lebih sering mengalami
dilakukan pemijatan effleurage sebesar 20%, sedangkan yang kecemasan yang sangat tinggi selama masa kehamilan,
menunjukkan bahwa responden tidak mengalami gejala baby persalinan, dan nifas.
blues. setelah effleurage pijat meningkat 80%.
Hal ini sejalan dengan teori bahwa stres psikologis dan fisik yang
Tabel 4 Pengaruh Effleurage Pijat pada Kejadian Baby Blues
terkait dengan kewajiban baru sebagai ibu dapat menimbulkan
krisis emosional yang pada akhirnya dapat menghambat adaptasi
ibu terhadap peran ibu (Tiez & Zietlow, 2014).
Uji-T Uji Sampel Berpasangan T Sig
Berarti SD
Pretest 0,267 0,450 3,247 0,003
Posttest Hal ini sejalan dengan teori bahwa stres psikologis dan fisik yang
terkait dengan kewajiban baru sebagai ibu dapat menimbulkan
Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa hasil uji T-Dependent krisis emosional yang pada akhirnya dapat menghambat ibu.
18
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
(Pearlstein, Howard, Salisbury, & Zlotnick, Dibandingkan sebelum dilakukan pemijatan sebesar 20%, hal ini
2009). menunjukkan bahwa responden tidak mengalami gejala baby
blues setelah dilakukan pemijatan meningkat sebesar 80%.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar proporsi kerja tidak
bekerja sebesar 76,7% dan bekerja sebesar 23,3%. Status ibu
bekerja dan memiliki pendapatan tetap atau tidak bekerja (hanya
menjalankan tugas rutin sebagai ibu rumah tangga) Baby Blues merupakan depresi ringan yang terjadi pada ibu
dalam beberapa jam setelah melahirkan, hingga beberapa hari
cenderung tidak untuk mempengaruhi itu setelah melahirkan, kemudian akan hilang dengan sendirinya jika
psikologis kondisi dari pasca-kerangka diberikan pelayanan psikologis yang baik (Desi Sarli, 2017).
ibu karena status pekerjaan ibu lebih berpengaruh untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
Berdasarkan penelitian Ade, tahun 2017 ada seorang ibu yang
Asumsi peneliti adalah status pekerjaan berhubungan dengan mengalami baby blues sebesar 40% sebelum dilakukan
status pendapatan keluarga karena ibu nifas merasa pada bayi intervensi massage effleurage dan 60% responden normal,
baru lahir banyak kebutuhan akan kebutuhan bayinya, seperti namun setelah dilakukan intervensi 100% responden normal.
popok, pakaian bayi, dll.
SEBUAHskor mengurangi setelah
19
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
tengah sumsum tulang belakang berisi hubungan interkoneksi penurunan skor baby blues yang dialami ibu.
antara masukan aferen dan keluaran eferen dan badan sel
neuron eferen (Botulinum & Study, 2014). Serabut aferen dan
eferen, masing-masing membawa sinyal ke dan dari sumsum
tulang belakang, berkumpul menjadi saraf tulang belakang. Saraf Kesimpulan
Referensi
Anderson, G., & Maes, M. (2013). Depresi pascapartum: Glasheen, C., Richardson, GA, Fabio, A. (2010). Tinjauan
Psikoneuroimunologis sistematis tentang efek kecemasan ibu pasca melahirkan pada
dasar dan pengobatan. Penyakit Neuropsikiatri anak-anak.
dan Pengobatan, 9, 277–287. Peloncat Wina, 13 ( 1), 61–74.
https://doi.org/10.2147/NDT.S25320 https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s00737-
009-0109-y
Botulinum, RI, & Study, R. (2014). Neurobiologis
Dampak dari Pasca melahirkan Jahdi, F., Mehrabadi, M., Mortazavi, F., & Haghani, H. (2016).
Keibuan Depresi: pencegahan dan Pengaruh pesan gaya punggung lambat terhadap tingkat
pendekatan intervensi, Metode Nat. 4 (1), 139–148. ttps: kecemasan wanita Iran pada hari pertama pascapersalinan,
//doi.org/10.1038/nmeth.2839.A
Jurnal Medis Bulan Sabit Merah Iran, 18 (8).
Ejindu, A. (2007). Efek pijat kaki dan wajah pada induksi tidur,
https://doi.org/10.5812/ircmj.34270
tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernapasan: Studi
percontohan crossover. Terapi Pelengkap dalam Praktek Klinis, 13 Kurniasari, D., & Astuti, YA (2015). Hubungan Karakteristik Ibu,
(4), 266–275. https://doi.org/ Kondisi Bayi dan Dukungan Sosial Suami dengan Postpartum
Blues pada Ibu Persalinan SC di RSUD Ahmad Yani Metro 2014. Jurnal
10.1016 / j.ctcp.2007.03.008 Kesehatan Holistic, 9 ( 3), 115–125.
20
Sarli & Sarli
Int J Adv Life Sci Res. Volume 1 (3) 15-21
JE / 50002820140204 Tiez, A, Zietlow, R. (2014). Ikatan ibu pada ibu dengan gangguan
kecemasan postpartum: peran penting dari gejala depresi
Parulian, TS, Sitompul, J., & Oktrifiana, AN (2013). Pengaruh
subklinis dan perilaku menghindar dari ibu.
Effleurage Massage Engineer terhadap Pemisahan Nyeri di
Posko Ibu di RS Sariningsih Bandung, 2 (1); 1–9. Diakses
Springer, 17 tahun ( 5), 433–442. https: //doi.org/
10.1007 / s00737-014-0423-x.
dari
http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/file/jurnal Wardani, RA & Herlina. (2016). Effleurage Pijat dan Efektivitas
% 204.pdf Counterpressure Pijat untuk Mengurangi Nyeri Persalinan.
Sarli, D., & Agus, M. (2014). Artikel Riset Pengaruh Perbedaan Diakses dari http: // elib .
Kadar Oksitosin Melalui Pijat Oksitosin Terhadap Jumlah stikesmuhgombong.ac.id/320/
Perdarahan pada Ibu 2 Jam Pasca Persalinan. Jurnal Kesehatan
Wulandari, P. & Hiba, PDN (2015). Pengaruh Massage
Andalas, 4 tahun ( 3), 743–750. Diperoleh dari
Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeripersalinan Kala I
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Fase Aktif Pada Primigravida di Ruang Bougenville Rsud
Tugurejo Semarang. Journal Maternity Nursing, 3 ( 1), 59–67.
Sherman, KJ, Ludman, EJ, Cook, AJ, Hawkes, RJ, Roy-Byrne,
PP, Bentley, S., dkk. (2010). Efektivitas pijat terapeutik untuk
gangguan kecemasan umum: uji coba terkontrol secara acak. Resmi
21
Viieew
V. wppuubblliicca.dll
attiiodin ssttaattss