63%
Data Global menunjukan Insidensi
Bell’s Palsy sebesar 15 – 30 kasus
per 100.000 populasi. Penyakit ini 16-60 Tahun
merupakan penyebab parasilis
wajah unilateral tertinggi di dunia, Kondisinya lebih umum di antara
63% menyerang sisi Kanan. orang-orang berusia 16 hingga 60
tahun. Bell’s palsy diberi nama
sesuai dengan ahli anatomi
Skotlandia, Charles Bell, yang
merupakan orang pertama yang
menggambarkan kondisi tersebut.
Your Picture Here
Saraf intermedius juga
Nervus membawa serabut- serabut
aferen untuk pengecapan pada
Facialis
Saraf fasialis merupakan
dua pertiga depan lidah dan
saraf campuran yang terdiri
dari 2 akar saraf, yaitu akar aferen somatik dari kanalis
motorik (lebih besar dan
lebih medial) dan intermedius auditori eksterna dan pinna
(lebih kecil dan lebih lateral)
Akar motorik berasal dari
nukleus fasialis dan
Setelah keluar dari foramen
berfungsi membawa serabut- stilomastoid, di kelenjar parotid, saraf
serabut motorik ke otot- fasialis kemudian bercabang dan
otot ekspresi wajah. Saraf
intermedius yang berasal
mempersarafi otot- otot ekspresi wajah,
dari nukleus salivatorius diantaranya m. orbicularis oculi,
anterior, membawa serabut- orbicularis oris, m. buccinator dan m.
serabut parasimpatis ke
kelenjar lakrimal,
Platysma
submandibular, dan sublingual
Teori Ischemia Vaskuler
ETIOLOGI
dingin, sering terkena angin malam, terpapar kipas
angin dan AC, diperkirakan membuat pembuluh darah
ke saraf fasialis tersebut menyempit atau vasospasme.
02
Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell’s
palsy berupa virus herpes yang membuat saraf menjadi
bengkak akibat infeksi (Wikipedia, 2012). Virus / bakteri
yang telah dikaitkan dengan pengembangan Bell’s
palsy termasuk: Herpes Simplex, HIV, Sarkoidosis,
Herpes Zoster, Epsteinn-Barr.
Teori Herediter
Dinamis : Pasien
Ketegangan
tidak mampu
otot m.
mengangkat alis,
Stilomastoideus
sulit tersenyum,
dextra
mengerutkan
dahi, menutup
mata, serta
mencucu
Gerakan
Aktif Pasif Isometrik
Dasar Otot-otot pada
Otot-otot pada Otot-otot
wajah sisi dextra
wajah bisa pada wajah
sulit untuk
digerakkan sisi dextra
digerakkan
secara pasif sulit untuk
secara aktif
digerakkan
jika diberi
tahanan
Kognitif, Intra Personal, dan Inter Personal
Kognitif
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
Intra Personal
Keluarga pasien mendukung kesembuhan
pasien
Inter Personal
Pasien memiliki semangat yang tinggi
untuk sembuh
Kemampuan Fungsional
ANTROPOMETRI
Tidak Dilakukan
MMT
m. Orbicularis Oculi 1 5
m. Nasalis 1 5
m. Zygomaticum 1 5
m. Orbicularis Oris 1 5
m. Bucinator 5 5
m. Procerus 1 5
m. Mentalis 1 5
m. Levator Labii 1 5
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
2 Mengurangi ketegangan m.
Stilomastoideus dextra
Mirror Exercise
Tujuan : Meningkatkan Kekuatan
Otot. Meningkatkan Aktivitas
Fungsional Wajah
MMT
T1 T2 T3 T4
EVALUASI
Otot Dex Sin Dex Sin Dex Sin Dex Sin
m. Frontalis 1 5 1 5 3 5 5 5
m.Corrugator
1 5 1 5 3 5 5 5
Supercili
m.Orbicularis
1 5 1 5 3 5 3 5
Oculi
m. Nasalis 1 5 1 5 3 5 5 5
m. Zygomaticum
1 5 1 5 3 5 5 5
m. Orbicularis
1 5 1 5 1 5 3 5
Oris
m. Bucinator 5 5 5 5 5 5 5 5
m. Procerus 1 5 1 5 3 5 5 5
m. Mentalis 1 5 1 5 3 5 3 5
m. Levator Labii 1 5 1 5 3 5 3 5
Evaluasi Tonus Otot
EVALUASI
T1 : Lowtonus pada otot-otot wajah
T2 : Lowtonus pada otot-otot wajah
T3 : Ada peningkatan tonus otot-otot wajah
T4 : Tonus Otot-otot wajah pasien normal.
Evaluasi ketegangan pada m. Stilomastoideus Dextra
TOTAL 30 30 66 88
(CUKUP) (CUKUP) (CUKUP) (PROGNOSIS
BAIK)
Hasil Akhir Pasien atas nama Tn. N 17 tahun dengan diagnose
fisioterapi adanya kelemahan pada otot-otot wajah,
Vasokontriksi Pembuluh
Darah
Ischemia Vaskuler
Menekan n.facialis
ES (Arus Faradic)
Meningkatkan Fisiologis
Otot
Re-education N.Facialis
Massage, IR
Peningkatan ADL
Wajah
Peningkatan
Vaskularisasi
THANK YOU