Fracture Schapoid
c. Etiologi
Penyebab terjadinya Fraktur Skapoid adalah trauma. Mekanisme
trauma yang khas adalah jatuh pada tangan yang terulur dengan
pergelangan tangan dalam deviasi radial yang menyebabkan
benturan pada telapak tangan. Mekanisme trauma ini juga
membahayakan ligamentum skafoid-lunatum (SL). Mekanisme
yang dijelaskan di atas menyebabkan tulang skafoid berdampak
pada cekungan radius distal, menyebabkan fraktur kemungkinan
besar terjadi di tengah skafoid. Ada kemungkinan peningkatan
fraktur bagian proksimal ketika jatuh dengan posisi wrist
abduksi.
d. Patofisiologi
Ketika patah tulang skafoid terjadi, anatominya menjelaskan
mengapa proses penyembuhannya terjadi sangat lama atau
bahka unionion. Dua pertiga permukaannya ditutupi oleh tulang
rawan yang tidak memiliki perlekatan ligamen atau pembuluh
darah. Kemudian, sirkulasi tulang ini sangat spesifik. Obletz dan
Halbstein menemukan bahwa di 67% tulang skafoid tidak
terdapat pembuluh darah dan suplai nutrisi . Pada 13% tulang
1
skafoid, pembuluh darah hanya terletak di sepertiga bagian
distal tulang, sedangkan pada 20% kasus sebagian besar
pembuluh darah terletak di bagian tengah.
e. Clinical presentation
Scaphoid Fracture memiliki gejala berupa:
• Nyeri dalam pada bagian distal radial
• Nyeri semakin parah ketika mencengkram
• Terjadi pembengkakan
• Memar lokal
• Nyeri palpasi sisi radial pergelangan tangan
• Rentang gerakan ibu jari yang terbatas
4. ICF 1. Impairment
Nyeri dalam pada bagian distal radial
Nyeri semakin parah ketika mencengkram
Terjadi pembengkakan
2
Memar lokal
Nyeri palpasi sisi radial pergelangan tangan
Rentang gerakan ibu jari yang terbatas
2. Activity Limitation
Gangguan ROM Wrist seperti gerakan mencengkram,
Pronasi, Supinasi, dan abduksi serta gerakan yang
melibatkan jari jempol.
3. Participation Restriction
Bekerja dan berolahraga.
4. Personal Faktor
Usia, Berat Badan, jenis kelamin
5. Eksternal Faktor
Pekerjaan (Kesibukan aktifitas harian).
3
8. Intervensi • Latihan ROM
Fisioterapi Pada tahap awal setelah imobilisasi dilakukan dengan aktif
exercise, fokus pada tangan, dan ibu jari, serta siku dan bahu
juga perlu di pertimbangkan
• Mobilisasi sendi radio-carpal, sendi radio-ulnaris dan sendi
karpal
• Stretching untuk meningkatkan ROM wrist
• Latihan Penguatan, dilakukan setelah ROM penuh atau pulih
kembali.
• Restorasi fungsional dengan rehabilitasi
Disesuaikan dengan profesi atau aktivitas keseharian pasien.