Oleh:
Pengaktifan HSV-1
Paparan berkepanjangan
terhadap udara dingin
JIKA:
1. Lesi berada di saluran saraf fasialis di atas chorda tympani tetapi di
bawah ganglion genikulatum
2. Lesi mempengaruhi saraf di otot stapedius
3. Ganglion genikulatum terpengaruh
DIAGNOSIS
02 PEMERIKSAAN Inspeksi
Kerutan dahi
Pejaman mata
Lipatan nasolabialis
Sudut mulut
Motorik
Mengangkat alis dan mengerutkan dahi
Memejamkan mata
Menyeringai (menunjukkan geligi)
Mencucukan bibir
Menggembungkan pipi
Sensorik
Refleks stapedius
DIAGNOSIS
NON-FARMAKOLOGI
Penggunaan air mata buatan, pelumas (saat tidur), kacamata, plester mata,
01 penjahitan kelopak mata atas atau tarsorafi lateral (penjahitan bagian lateral
kelopak mata atas dan bawah)
03 Pembedahan dekompresi
TATALAKSANA
FARMAKOLOGI
• Antiviral oral yaitu asiklovir untuk usia > 2 tahun adalah 80 mg/kgBB/hari
dibagi empat kali pemberian selama 10 hari.
Dewasa : 2000-4000 mg/hari dibagi dalam lima kali pemberian selama 7-10
hari.
• Pemberian valasiklovir oral untuk dewasa adalah 1000-3000 mg/hari dibagi
2-3 kali selama 10 hari
KOMPLIKASI
Bell’s palsy merupakan gangguan neurologis akibat kerusakan saraf facialis yang
menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan otot wajah pada satu sisi wajah yang
timbul secara mendadak (<72 jam) dan mengakibatkan distorsi wajah yang khas.
Penentuan letak lesi dan derajat kerusakan nervus fasialis dapat dilakukan
pemeriksaan uji kepekaan saraf (nerve excitability test), uji konduksi saraf (nerve
conduction test), elektromiografi, uji fungsi pengecap 2/3 bagian depan lidah, dan
uji Schirmer.