Nervus Cranialis
A. Neuropati
1. Bell ‘ Palsy Perbedaan Bell’s palsy vs storke
Pendahuluan Bell palsy
Awam : virus angin , tiba tiba mulut Lesi nya letak di perifer sehingga
mencong , sering terjadi pada usia terganggu pada bagian wajah atas
muda , infeksi virus dan wajah bawah makanya gejala
Paralisis nervus facialis unilateral klinisnya dari daerah dahi , alis ,
akut : N. 7 kelopat mata , dan mulut
Wanita dan pria pria resiko hampir
sama
4,5 x lebih tinggi pada wanita hamil
karena terjadinya perubahan hormonal
dan imun
Dan lebih tinggi terjadi pada penderita
DM
Stroke
Lesinya letak di central
(supranuclear) makanya terkena
hanya wajah bawah saja.
Tapi bisa juga di lesi perifer kalau
terkena di daerah spinalis .
Kortikosteroid
Azathioprine : obat imunosupresan , biasa
untuk obat autoimun
Prognosis
Umumnya baik
95% sembuh tanpa gejala sisa apabila:
Pemeriksaan EMG normal
Tes Tensilon (edrophonium chloride)
Tes Prostigmin (neostigmin)
Pemeriksaan serum antibodi ( antiasetilcholin
reseptor antobodi)
EMG : RNS dan single fiber EMG
Imaging: foto thymus ( thyoma ) dan CT scan
thorax
Terapi
1. Antikoline esterase : neostigmin bromida
2. Plasmafaresis
Normal : 3. IVIG
Asetilkolin yang di dalam pre sinap akan berikatan 4. Kortikosteroid
dengan reseptornya di post sinap Ketika melekat 5. Azathioprine
pada reseptornya akan terjadi depolarisasi dan 6. Timektomi
mengaktivasikan Na+
KRISIS MIASTENIK
Pertambahan berat gejala miastenik
Myasthenia gravis
Eksaserbasi penyakit MG dimana kelumpuhan
Tempat Reseptor asetilkolin beberapa diduduki
menyebabkan kegagalan fungsi pernafasan
oleh autoantibodi Ketika asetil kolin di lepaskan
sehingga memerlukan alat bantu nafas
dari pre sinap maka dia hanya berikatan pada
Butuh ICU untuk tata laksana optimal
reseptornya yang ga terikat dg antibody sehingga
Gerakan kontraksinya tidak sempurna Penyebab : infeksi dan obat-obatan
Stabil infeksi buruk
Gejala klinis MEDIKAMENTOSA MEMPERBURUK MG
Awal : susah membuka mata gejala
ringan ptosis ( n.3 )
Otot wajah
Susah bicara , menelan, kunyah , bernafas
Pemeriksaan khsuus
Tes waternberg
Tes waternberg
Penderita diminta menatap tanpa kedip
suatu benda yang terletak di atas bidang kedua
mata beberapa lamanya ptosis.
Pemeriksaan Ice test
Dilakukan dengan mengaplikasikan ice pack pada
kelopak mata yang jatuh perbaikan
Test Pita Suara
Suruh pasien berhitung 1 – 50 dalam 1 tarikan
nafas. Pada orang normal : 1 – 30
KRISIS kolinergik Hentikan obat antikoliesterase sementara
Jarang Mulai lagi dengan dosis rendah
Terjadi akibat kelebihan dosis anti koline esterase Spasmofilia / tetani laten
Tindakan: Otot mudah kejang / terangsang penurunan
Kontrol jalan nafas kalsium dan magnesium
Lesu, lelah, kesemutan, kram otot, nyeri kepala, • Trousseau sign + : penekanan arteri
emosi labil , berat kejang brakhialis dengan manset timbul
Kolik, kadang-kadang sampai kejang obstetrical hand
Pemeriksaan : Patogenesis :
Cvhostec sign : 2 cm tragus ( telinga ) ketok - Saraf mudah terangsang bila kadar Ca++,
+ 1 : bibir sesisi berkontraksi Mg++, H+ menurut atau kadar K+, Na+ dan
+ 2 : ujung hidung turut berkontraksi OH- meningkat
+ 3 : otot muka sesisi turut berkontraksi Terapi : preparat Ca+ obat penenang ( diazepam
)
B. Neuromuskular
1. Miopati Distrofia muskulorum
Pendahuluan Dominan : anak laki laki < 10th
Penyakit primer pada otot Gangguan pada kromosom X
Gejala : kelemahan dan atropi otot Bersifat resesif (tapi ada juga yang
(proksimal > distal) autosomal)
Terjadi pada usia anak ( laki-laki >>) Faktor kromosom mengganggu
Sensibilitas dan reflek tendon baik kegiatan enzim pada metabolisme otot
Serum kreatinin kinase meningkat : CPK (Creatine Phospho Kinase) dan
enzim kerusakan otot ATPase (Adenosin Triphosphatase)
Diagnostik : klinis, EMG dan biopsi meningkat
otot Banyak sel lemak (liposit) menyusup
Sensorik : bagus diantara sel otot
Kelemahan otot Otot membesar (pseudohipertropi)
Pendahuluan Jenis jenis distrofi muskulorum
Genetik 1. Duchenne`s (pesudo hipertrofi distrofi)
Gangguan metabolik (hipoglikemi : sering
kronik, mioglobinuria miopatik, o Anak mudah jatuh
penyakit penimbunan glikogen) o Bentuk tersering pada anak
Gangguan endokrin (tirotoksikosis, o X linked resesif
sindroma cushing, penyakit addison) o Mengenai anak laki-laki
Pemakaian kortiko steroid o Onset usia + 4 tahun : Gejala klinis
Klasifiksi anak mudah jatuh dan susah berdiri
1. Distrofia muskulorum o Pseudo hipertropi
Penyakit otot karena faktor o Gower`s sign : harus dibantu untuk
patologi kromosom (distrofia otot) berdiri
2. Miopati 2. Limb Girdle Distrofi
Penyakit otot yang tidak herediter o Autosomal resesif
dan bukan karena infeksi o Mengenai laki-laki dan perempuan
3. Miositis o Kelemahan otot bahu, pinggul dan
Penyakit otot yang disebabkan oleh paha
infeksi (langsung / tidak langsung) o Tidak mengenai otot jantung
o Tidak ada perubahan atau elektrolit kalium sering
gangguan mental hipokalemia
3. Fascioscapulohumeral Muscular Distrofi
o Dikenal 3 jenis yaitu
o Autosomal dominan
o Akhir dekade 1 adollescent
Periodik paralisis
o Mengenai otot wajah dan scapula hipokalemik familial
o Bahu jatuh : winging scapula sering
o M. deltoid tidak dikenai seperti Kelumpuhan bangkit
hipertropi popeye appereance pada waktu bangun
pagi, setelah
Miositis ( Polimiositis ) beristirahat, setelah
Dapat bersifat akut, subakut dan kronik bekerja, setelah makan
Berhubungan dengan penyakit jaringan makanan tinggi
ikat lain seperti RA, SLE atau poli
karbohidrat atau pada
arteritis nudosa
Sering mengenai otot kelompok iklim dingin
“Limb girdle” Berlangsung beberapa
Pasien mengeluh kelemahan dan jam sampai 2-3 hari
atropi, terjadi perlahan sehingga sulit Kadar kalium dalam
berdiri, mengangkat lengan (seperti serum < dari 3 mEk/L
bersisir)
Periodik paralisis
Dijumpai nyeri tekan pada otot,
hiperkalemik
bersifat progresif dan dapat
menyebabkan kematian bila mengenai Bangkit selalu setelah
otot pernafasan bekerja
Etio tidak diketahui, diduga karena Kelumpuhan tidak
hiper globulinemia berlangsung lama
Pengobatan dengan steroid Kadar kalium serum > 4,2
memberikan hasil yang bagus
mEk/L
Biopsi otot : terlihat regenerasi,
nekrosis, infiltrasi lekosit (terutama
limfosit dan sel plasma) pada otot Periodik paralisis
normokalemik
Periodik paralisis o Sukar di diagnosis maupun di
o Kelumpuhan keempat terapi
anggota gerak yang bersifat o Serangan kelumpuhan
LMN menyerupai jenis
o Mutlak mengenai motorik hipokalemik tapi berlangsung
serta timbul secara berkala lama sekali
o Patofisiologi belum jelas o Pemberian kalium
tetapi secara klinis memperburuk keadaan dan
berhubungan dengan pemberian natrium justru
dapat menghilangkan kelumpuha