Anda di halaman 1dari 27

Refrat

HERPES ZOSTER OTICUS


1

Maryani, S.Ked. (712019004)


PEMBIMBING: Dr.Meilina Wardani,Sp.THT

DEPARTEMEN
RUMAH SAKIT BARI PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
Pendahuluan
• Herpes zoster adalah penyakit virus yang sering
mengenai saraf sensorik karena ganglion
terkena.
Tinjauan Pustaka
Definisi
 Herpes zoster oticus adalah neuropati
N VII perifer yang bersifat akut
disertai eritema di daun telinga, liang
telinga, dan mukosa orofaring.
 suatu sindrom yang terdiri dari
otalgia, vesikel pada aurikula dan
parese nervus fasialis perifer.
 suatu parese nervus VII perifer yang
disertai dengan eritem vesikuler pada
telinga dan mulut
 Sindroma Ramsay Hunt
Anatomi telinga
Telinga dalam (labirin)
Telinga luar
Saraf facialis
Gangloin Genikulatum
Epidemiologi’

8 Menurut penelitian yang dilakukan di Jerman dan 


Australia, wanita memiliki tendensi untuk
mengalami herpes zooster otikus  dibandingkan pria,
dengan persentasi wanita 68,1% dan pria 31,9%,
2/3 pasien herpes zooster otikus  berusia lebih dari
50 tahun, dan kurang dari 10% berusia kurang dari
20  tahun. Herpes zooster otikus merupakan
penyebab paralise N VII terbanyak 
Etiologi
Disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster
yang dorman pada ganglia sensoris (ganglion
genikulatum) dari nervus facialis.
Faktor resiko meningkat pada orang dengan
imunitas menurun: Ca, terapi radiasi, kemoterapi,
infeksi HIV.
Faktor predisposisi: stres fisik dan emosional.
Patofisiologi

Pada tahap awal virus varisela zoster


masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas atas
dan mukosa konjungtiva, kemudian bereplikasi
pada kelenjar limfe regional dan tonsil. Virus
kemudian menyebar melalui aliran darah dan
berkembang biak di organ
Dalam.
Patofisiologi
 Fokus replikasi virus terdapat pada sistem retikuloendotelial hati,

limpa dan organ lain.


 Pada saat titer tinggi, virus dilepaskan kembali ke aliran

darah(viremia kedua) dan membentuk vesikel pada kulit dan


mukosa saluran nafas atas.
 Kemudian berkembang dan menyebar melalui saraf sensoris dari

jaringan kutaneus,menetap pada ganglion serebrospinalis dan


ganglion saraf kranial
Patofisiologi

Parese nervus VII timbul akibat reaktivasi virus


varisela zoster yang menetap pada ganglion
genikulatum dan proses ini disebut dengan
ganglionitis.
Ganglionitis menekan selubung jaringan saraf,
sehingga menimbulkan gejala pada nervus VII.
Manifestasi Klinis
Pasien menunjukkan gejala otalgia parah:
Prodormal virus: demam, sakit kepala, malaise,
kadang mual dan muntah
Nyeri paroksismal hebat daerah telinga dan
mastoid diikuti timbulnya lesi vesikula
Nyeri, perasaan terbakar di dalam dan sekitar
telinga, wajah, mulut, dan/atau lidah
Vertigo ipsilateral
Hilangnya pendengaran, hiperakusis, tinitus
Nyeri mata, lakrimasi
Tanda yang ditemukan:
 Ipsilateral
 Rash eritema di daun telinga
 Ulserasi Vesikel pada liang telinga – 2/3 anterior lidah
Differential Diagnosis

Bell Palsy
Otitis eksterna
Terapi

Antivirus
Kompres hangat
Analgesik
Kortikosteroid
Antivirus

Manfaat pemberian asiklovir (efektif 48 jam


pertama) :
 Mengurangi keparahan dan durasi gejala
 Meningkatkan recoveri fungsi nervus facialis
 Mencegah degenerasi saraf lebih lanjut (pemberian <72
jam)
 Menurunkan insiden dan keparahan post herpetic
neuralgia
Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 5-7 hari
Valasiklovir 3 x 1000 mg (10-14 hari)
Famsiklovir 3 x 500 mg/hari selama 10 hari
Prednison : fase inflamasi, 1-2 minggu
Prognosis

 Diagnosa yang ditegakkan lebih cepat dan


mendapat terapi sebelum 72 jam setelah onset
memberikan hasil yang lebih baik.
Bab III : Kesimpulan
Kesimpulan
Herpes zoster otikus adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster.
Keadaan ini disebut juga sindroma Ramsay
Hunt. Tampak lesi kulit yang vesikuler pada
kulit di daerah muka sekitar liang telinga,
otalgia, dan terkadang disertai paralisis otot
wajah. Pada keadaan yang berat ditemukan
gangguan pendengaran berupa tuli
sensorineural .
.
.

Diagnosis biasanya ditegakkan secara klinis,


pemeriksaan audiometry, uji fungsi saraf, dan
pemeriksaan penunjang lain seperti percobaan
Tzanc atau imunofluoresens. Terapi umumnya
bersifat suportif dan simtomatik. Biasanya
penyakit ini berlangsung singkat, penyembuhan
terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa
minggu. Namun nyeri dapat menetap sampai
berbulan-bulan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai