Anda di halaman 1dari 6

1.

Menagapa nyeri perut pada appendicitis akut berpindah dari epigastrium dan
menetap ke perut kanan bawah ?

Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan pada lumen apendiks oleh


hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, struktur karena fibrosis akibat
peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mukus
yang diproduksi mukosa mengalami suatu bendungan. Semakin lama mukus tersebut
semakin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan
sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang
meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang dapat mengakibatkan edema,
diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendistis akut fokal
yang ditandai oleh nyeri epigastrium (Price, 2005). Bila sekresi mucus tersebut terus
berlanjut, tekanan juga akan terus meningkat, hal tersebut akan menyebabkan
obstruksi vena, edema akan bertambah, dan bakteri akan menembus dinding.

Peradangan yang timbul tersebut meluas hingga mengenai peritoneum


setempat sehingga menimbulkan rasa nyeri di daerah kanan bawah, pada keadaan ini
disebut dengan apendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran pada arteri terganggu
akan terjadi infark dinding 12 apendiks yang diikuti dengan gangren. Stadium ini
disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan
menyebabkan terjadinya apendisitis perforasi (Mansjoer, 2010)

2. 10 sign appendicitis ?
1) Rovsing’s sign
Jika LLQ ditekan, maka terasa nyeri di RLQ. Hal ini menggambarkan
iritasiperitoneum. Sering positif pada Appendicitis namun tidak spesifik.
2) Psoas sign
Pasien berbaring pada sisi kiri, tangan kanan pemeriksa memegang lutut pasien
dan tangan kiri menstabilkan panggulnya. Kemudian tungkai kanan pasien
digerakkandalam arah anteroposterior. Nyeri pada manuver ini
menggambarkan kekakuanmusculus psoas kanan akibat refleks atau iritasi
langsung yang berasal dari peradangan Appendix. Manuver ini tidak bermanfaat
bila telah terjadi rigiditas abdomen
Gambar. Dasar anatomi terjadinya Psaos Sign

3) Obturator Sign
Pasien terlentang, tangan kanan pemeriksa berpegangan pada telapak kaki kanan
pasiensedangkan tangan kiri di sendi lututnya. Kemudian pemeriksa
memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi fleksi dan articulatio coxae dalam
posisi endorotasi kemudian eksorotasi. Tes ini positif jika pasien merasa nyeri di
hipogastrium saat eksorotasi.Nyeri pada manuver ini menunjukkan adanya
perforasi Appendix, abscess lokal, iritasi M. Obturatorius oleh Appendicitis letak
retrocaecal, atau adanya hernia obturatoria

Gambar: cara melakukan Obturator sign


Gambar: Dasar anatomi Obturator sign

4) Blumberg’s sign ( nyeri lepas kontralateral )


Pemeriksa menekan di LLQ kemudian melepaskannya. Manuver ini dikatakan
positifbila pada saat dilepaskan, pasien merasakan nyeri di RLQ

5) Wahl’s sign
Manuver ini dikatakan positif bila pasien merasakan nyeri pada saat dilakukan
perkusidi RLQ, dan terdapat penurunan peristaltik di segitiga Scherren pada
auskultasi.

6) Baldwin’s test
Manuver ini dikatakan positif bila pasien merasakan nyeri di flank saat tungkai
kanannya ditekuk.

7) Defence musculare
Defence musculare bersifat lokal sesuai letak Appendix.

8) Nyeri pada daerah cavum Douglasi

9) Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral
10) Dunphy’s sign (nyeri ketika batuk)
3. Diagnosis banding appendisitis akut

1) Adenitis Mesenterica Acut


Diagnosis penyakit ini seringkali dikacaukan oleh Appendicitis acuta pada
anak-anak. Hampir selalu ditemukan infeksi saluran pernafasan atas, tetapi sekarang
ini telah menurun. Nyeri biasanya kurang atau bisa lebih difus dan rasa sakit tidak
dapat ditentukan lokasinya secara tepat seperti pada Appendicitis. Observasi selama
beberapa
jam bila ada kemungkinan diagnosis Adenitis mesenterica, karena Adenitis
mesenterica adalah penyakit yang self limited. Namun jika meragukan, satu-satunya
jalan adalah operasi segera.

2) Gastroenteritis akut
Penyakit ini sangat umum pada anak-anak tapi biasanya mudah dibedakan
dengan Appendicitis. Gastroentritis karena virus merupakan salah satu infeksi akut
self limited. dari berbagai macam sebab, yang ditandai dengan adanya diare, mual,
dan muntah. Nyeri hiperperistaltik abdomen mendahului terjadinya diare.
Hasil pemeriksaan laboratorium biasanya normal.

3) Penyakit urogenital pada laki-laki.


Penyakit urogenital pada laki-laki harus dipertimbangkan sebagai
diagnosis banding Appendicitis, termasuk diantaranya torsio testis, epididimitis akut,
karena nyeri epigastrik dapat muncul sebagai gejala lokalpada awal penyakit ini,
Vesikulitis seminalis dapat juga menyerupai Appendicitis namun dapat dibedakan
dengan adanya pembesaran dan nyeri Vesikula seminalis pada waktu pemeriksaan
Rectal toucher.

4) Diverticulitis Mecke
Penyakit ini menimbulkan gambaran klinis yang sangat mirip Appendicitis
acuta. Perbedaan preoperatif hanyalah secara teoritis dan tidak penting karena
Diverticulitis Meckel dihubungkan dengan komplikasi yang sama seperti
Appendicitis dan memerlukan terapi yang sama yaitu operasi segera

5) Intususseption
Sangat berlawanan dengan Diverticulitis Meckel, sangat penting
untuk membedakan Intususseption dari Appendicitis acuta karena terapinya sangat
berbeda. Umur pasien sangat penting, Appendicitis sangat jarang dibawah umur 2
tahun, sedangkan Intususseption idiopatik hampir semuanya terjadi di bawah umur 2
tahun.Pasien biasanya mengeluarkan tinja yang berdarah dan berlendir. Massa
berbentuk sosis dapat teraba di RLQ. Terapi yang dipilih pada intususseption bila
tidak ada tanda-tanda peritonitis adalah barium enema, sedangkan terapi pemberian
barium enema pada pasien Appendicitis acuta sangat berbahaya.

6) Chron’s enteritis
Manifestasi enteritis regional berupa demam, nyeri RLQ, perih, dan
leukositosis sering dikelirukan sebagai Appendicitis. Selain itu, terdapat diare dan
anorexia. Mual dan muntah yang jarang, dapat mengarahkan diagnosis kepada
enteritis namun tidak menyingkirkan diagnosis Appendicitis acuta.

7) Perforasi ulkus peptikum


Gejala perforasi ulkus peptikum menyerupai Appendicitis jika cairan
gastroduodenal mengalir ke bawah di daerah caecal. Jika perforasi secara spontan
menutup, gejala nyeri abdomen bagian atas menjadi minimal.

8) Epiploic appendagitis
Epiploic appendagitis mungkin disebabkan oleh infark Colon sekunder dari torsi
Colon. Gejala dapat minimal atau terjadi gejala abdomen yang dapat berlangsung
hingga beberapa hari. Pasien tidak tampak sakit, jarang terjadi mual dan muntah, dan
nafsu makan tidak berubah. Terdapat nyeri tekan pada daerah yang terkena. Pada 25%
kasus, nyeri berlangsung terus menerus hingga epiploic appendage yang mengalami
infark dioperasi.

9) Infeksi saluran kencing


Pyelonephritis acuta, terutama yang terletak di sisi kanan dapat
menyerupai Appendicitis acuta letak retroileal. Rasa dingin, nyeri costo vertebra
kanan, dan terutama pemeriksaan urine biasanya cukup untuk membedakan
keduanya.
10) Batu Urethra
Bila calculus tersangkut dekat Appendix dapat dikelirukan dengan Appendicitis
retrocaecal. Nyeri alih ke daerah labia, scrotum atau penis, hematuria, dan atau tanpa
demam atau leukositosis mendukung adanya batu. Pyelografi dapat
memperkuat diagnosis

Anda mungkin juga menyukai