EFLORESENSI KULIT

NURITA HUTAHAEAN
UNTUK MENEGAKKAN DX PADA BIDAK DERMATOLIGIK:
1. KESAN AWAL: APAKAH PS TAMPAK SAKIT
2. PEMERIKSAAN FISIK: KULIT, KUKU, RAMBUT
3. LOKASI: FLEKSURA, INTERTRIGINOSA, DLL
4. EFLORESENSI, ENTUK LESI, SUSUNAN, POLA, LUAS
5. KARAKTERISTIK: WARNA, KONSISTENSI
6. KOMPONEN ANATOMI KULIT YG PERTAMA DIKENAI: EPIDERMAL, DERMAL, SUBKUTAN, APENDIKS
7. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
8. ANAMNESIS
• EFLORESENSI: KELAINAN KULIT YG DPT DIKIHAT DNG MATA TELANJANG ( SECARA OBYEKTIF)
• ADA 2 JENIS:
- PRIMER: KELAINAN KULIT YG TEEJADI PADA PERMULAAN, MERUPAKAN BENTUK AWAL YG KHAS
DARI PENYAKIT KULIT. SANGAT PENTING DIKETAHUI UTK DX PENYAKIT KULIT.
- SEKUNDER: KELAINAN KULIT YG TERJADI SELAMA PERJALANAN PENYAKIT, ALJBAT PROSES
PENYAKITNYA SENDIRI, PENGOBATAN, GARUKAN, INFEKSI SEKUNDER, DLL.
EFLORESENSI PRIMER: EFLORESENSI SEKUNDER:
• MAKULA • SKUAMA
• PAPULA • EROSI
• PLAK • ULKUS
• VESIKEL
• KRUSTA
• BULA
• SIKATRIKS
• PUSTULA
• EKSKORIASI
• PURPURA
• FISURA
• KISTA
• TELEANGIEKTASIS
• KOMEDO
 EFLORESENSI PRIMER
1. MAKULA: PERUBAHAN WARNA KULIT YG BERBATAS TEGAS DNG UKURAN DAN BENTUK
BERVARIASI TANPA DISERTAI PERUBAHAN KONSISTENSI DAN PEEMUKAAN
< 1 CM: MAKULA
> 1 CM: PATCH
MAKULA DIBEDAKAN MENJADI:
• HYPO/HYPER/ DEPIGMENTASI
• ERITEMA (PELEBARAN PEMBULUH DARAH)
• EKSTRAVASASI/PURPURA (PETEKIE, EKIMOSIS, TELANGIEKTASIA)
UTK MEMEBEDAKAN ERITEMA DAN PURPURA DILAKUKAN TES DIASKOPI
2. PAPUL
• PENINGGIAN KULIT BERBATAS TEGAS DNG DIAMETER < 0.5 CM
• JELAS PADA PERABAAN
• BENTUK”
- RATA (FLAT- TOPPED): LIKEN PLANUS
- RUNCING (POINTED) : MILIARIA RUBRA
- KUBAH(DOME SHAPED): MOLUSCUM CONTAGIOSUM
3. PLAK
• PENINGGUAN YG PADAT DNG PERMUKAAN YG DATAR
• > 1 CM
• BISA KRN PERLUASAN PAPUL ATAU GABUNGAN BBRP PAPUL
• SUPERFISIAL DAN BATAD TEGAS
4. NODUL
• PENINGGIAN PADAT > 0.5 CM
• BATAS TEGAS
• BISA DI EPIDERMIS, DERMIS ATAU JAR SUBKUTAN
• BILA NODUL BESAR DISEBUT TUMO
• CONTOH: ERITEMA NODOSUM, LIPOMA
5. URTIKA (WHEAL)
• BULAT ATAU IREGULAR
• BIASA BERUPA PENINGGIAN DNG PERMUKAAN DATAR D KULIT
• WARNA MERAH PUCAT
• TIMBUL OK EDEMA PD SUPERFISIAL DERMIS
• TIMBUL MENDADAK DAN BERSIFAT SEMENTARA(< 24 JAM)
• CONTOH: URTIKARIA
6. VESIKEL
• LESI BERUPA PENI GGIAN YG BERISI CAIRAN BENING
• UKURAN <0.5 (1) CM
• ISI: SERUM, CAIRAN LIMFE, DARAH, CAIRAN EXTRASELULER
7. BULA
• VESIKEL > 0.5 CM
• BERDASARKAN LETAK CAIRAN:
- INTRAEPIDERMAL; NIKOLSKY SIGN (+), MIS: PEMFIVUS
- SUBEEPIDERMAL: NIKOLSKY SIGN (-), MIS PEMFIGOID BULLOSA
• BEEDASARKAN JENIS CAIRAN: HMORAGIK, PURULEN, HIPOPION
8. PUSTULA
• VESIKEL YG BERISI PUS (NANAH)
• PUS TERSUSUN DR LEUKOSIT, BISA DISERTAI DEBRIS SELULER DAN BAKTERI
• PUS BISA STERIL, MISALNYA PD PSORIASIS PUSTULOSA
9. KISTA
• KANTOMG BERDINDING BERISI CAIRAN DAN MATERIAL SEMISOLID
• PADA PALPASI TERASA KENYAL
• BILA INFEKSI ATAU MERADANG AKAN TERISI OLEH PUS
 EFLORESENSI SEKUNDER
1. SKUAMA (SCALE)
• PELEPASAN STR. KORNEUM YG ABNORMALDAN TERLIHAT SPT SISIK
• TERJADI AKIBAT PENEBALAN, PERADANGAN, PROSES KERATINISASI YG TERLALU CEPAT
• MACAM2 SKUAMA:
- PSORIASIFORM: KASAR, BERLAPIS DÀN PUTIH SPT LILIN
- PITYRIASIFORM: HALUS
- IKTIOSIFORM: SPT SISIK IKAN
- LAMELAR: BERLAPIS SPT LEMBARAN
- COLLARETTE: SKUAMA PD TEPI LESI
- GREASY: BERMINYAK, KUNING KECOKLATA, MIS. D. SEBOROIK
2. KRUSTA (CRUST)
• CAIRAN SERUM, PUS ATAU DARAH YG MENGERING PADA PERMUKAAN KULIT
• BISA BERCAMPUR DNG JAR NEKROTIK DAN BENDA ASING
• BISA TIPIS DAN MUDAH DILEPAS ATAU TEBAL DAN MELEKAT ERAT
WARNA
• COKLAT KEHITAMAN (DARAH)
• KUNING MUDA) SERUM)
• KUNING KEHIJAUAN (PUS)
3. EROSI
• HILANVNYA LAPISAN EPIDEFMIS YG TDK MELAMPAUI DERMIS
• BISA DISERTAI KELUARNYA CAIRAN SERUM TANPA DARAH ( BILAMENCAPAI STR SPINOSUM)
• SEMBUH TANPA JAR PARUT
• MIS; BEKAS GARUKAN YG DANGKAL, BULA EPIDERMAL YG PECAH
4. EKSKORIASI
• HILANGNYA LAPOISAN KULIT YG LBH DALAM SAMPAI PARS PAPILARE DERMIS
• DISERTAI KELUARNYA CAIRAN SERUM DAN DARAH
• BIASANYA BERUPA BEKAS GARUKAN YG AGAK DALAM SHG BERBENTUK LINIER
5. ULKUS
• HILANGNYA LAPISAN KULIT YG LBH DALAM MENCAPAI DEEMUS ATAU LBH DALAM
• SEMBUH DNG JAR PARUT (SIKATRIKS)
• DESKRIPSI ULKUS: LOKASI, UKURAN, JUMLAH, BENTUK, TEPI, DINDING, DASAR, SEKRESI, KULIT
SEKITAR ULKUS
6. FISSURE
• MERUPAKAN CELAH LINEAR PADA KULIT YG DPT MENCAPAI DERMIS
• ATAU ULKUS YG BERBENTUK LINEAR
7. SIKATRIKS / JARINGAN PARUT ( SCAR)
• PENGGANTIAN JAR NORMAL KULIT DNG JAR IKAT PD TEMPAT TRAUMA ATAU LESI KULIT YG
DALAM
• DIBEDAKAN MENJADI:
- TROPIK: LBH TIPIS, KERIPUT, PEMBULUH DARAH KULIT LBH JELAS
- EUTROPIK: SAMA TINGGI DNG KULIT NORMAL
- HIPERTROPIK: LBH TEBAL DR KULIT NORMAL TAPI UKURAN MSH SAMA DENGAN BATAS LESI
- KELOID; PERTUMBUHAN JAR. OARUT MELEBIHI BATAS LUKA ATAU LESI
REFERENSI:
1. ANDREWS DISEASES OF THE SKIN. 10TH ED. 2006. JAMES WD, BERGER TG, ELSTON DM.
2. FITZPATRICKS DERMATOLOGY IN GENERAL MEDICINE. 7TH ED.2008. FREEDBERG IM, KATZ IS,
WOLF K, GOLDSMITH LA, FRANK AK
SUSUNAN LESL:
• LINEAR: SPT GARIS LURUS
• SIRSINAR/ ANULAR : SPT LINGJARAN
• ARSINAR: BERENTUK BULAN SABIT
• POLISIKLIK: BENTUK PINGGIRAN YG SAMBUNG MENYAMBUNG
• KORIMBIFOMIS: SPT INDUK AYAM YG DIKELILI GI ANAKY
BENTUK LESI:
• TERATUR: BULAT, LONJONG DSB
• TIDAK TERATUR: MEMILIKI BENTUK YG TIDAK TERATUR

PENYEBARAN DAN LOKALISASI (DISTRIBUSI)

• SIRKUMSKRIP: BERBATAS TEGAS
• DIFUS : TIDAK BERBATAS TEGAS
• GENERALISATA: TERSEBAR PD SEBAGIAN BESAR BAGIAN TUBUH
• REGIONAL: MENGENAI BAGIAN TERTENTU BADAN
• UNIVERSALIS: SELURUH ATAU HAMPIR SELURUH TUBUH (90-100%)
• SOLITER: HANYA 1 LESI
• HERPETIFORMIS: BERKELOMPOK
• KONFLUENS: DUA ATAU LEBIH LESI YG MENJADI SATU
• DISKRET: TERPISAH SATU DNG YG LAIN
• SERPIGINOSA: PROSES YG MENJALAR KE SATU NJURUSAN DIIKUTI PENYEMBUHAN BAGIAN YG
DITINGGALKAN
• IRISFORMIS: ERITEMA BERBENTUK BULAT LONJONGHDENGAN VESIKEL BERWARNA LBH GELAP
DI BAGIAN TENGAH
• SIMETRIK: MENGENAI KEDUA SISI YG SAMA
• BILATERA: ENAI KEDUA BELAH BAGIAN BADAN
• UNILATERAL: MENGENAI SATU SISI BADAN