Anda di halaman 1dari 2

sejarah psikiatri & konsep gangguan jiwa - siklus kehidupan

dr. Rina Amtarina, Sp.KJ


Pendahuluan 5. FASE GENITAL ( 12 - remaja {18 th} )
Definisi sehat dari WHO (World Health Organization) mencakup kesehatan - 18 tahun sudah memiliki kepribadian yang matang
jasmani,kejiwaan dan sosial, dan yang menjadi tujuan pengobatan titik krisis : fase falus , laten dan genital —> melihat ayahnya sbg cinta pertamanya
> penyembuhan atau mengurangi gejala/penyakit jika pada teori Freud kalau ada gangguan pada tahapnya disebut : fiksasi / terfiksir
> meningkatkan kualitas hidup seoptimal mungkin (meskipun terbatas oleh adanya
kecacatan atau disabilitas)
psikiatri : memperhatikan aspek psikis (mental-emosional-spiritual-sosial) & berperan
dlm meningkatkan kualitas hidup
sistem imunitas tubuh (yg sangat mempengaruhi prognosis, morbidibitas &
mortalitas) sangat dipengaruhi oleh kondisi stress (kondisi kejiwaan)
manifestasi ‘ gangguan jiwa ‘ --> bio-psiko-sosial yg luas Condciousness
(sadar)
ego
Konsep dasar gangguan jiwa superego
definisi kesehatan jiwa dari WHO
1. merasa sehat dan bahagia
2. mampu menghadapi tantangan hidup Uncondciousness
3. dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dapat berempati atau tidak scr apriori (alam bawah sadar)
berpandangan negatif thdp org / sekelompok yg berbeda Id
4. mempunyai sikap positif thdp diri sendiri dan org lain
kriteria gangguan jiwa
- ODGJ : orang dengan gangguan jiwa . ex : skizofrenia
- OGMK : orang dengan masalah kejiwaan . ex : depresi, gangguan kecemasan
kelompok gejala / perilaku yg secara klinis ditemukan bermakna dan yg disertai dg
penderitaan (distress) pd kebanyakan kasus dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi Equilibrium dan homeostasis : seimbang
(disfungsi/hendaya) seseorang jika tahapan tidak sempurna / terganggu : terfiksir pada fase yg tidak tepat hal ini akan
mempengaruhi ciri perkembangan maka akan timbul konflik yang bisa menjadi
pendekatan Narrow Approach (sempit & standar) : paradigma yg hanya menggunakan
psikopatologi
standard : penderitaan dan/atau disfungsi (hendaya) seseorang
conscious/sadar : ego , superego —> norma agama adat budaya
standar ‘abnormalitas’ tidak berlaku (pendekatan broad approach) —> ex : abnormal bagi
unconcious/alam bawah sadar : id ( drive, instink , libido/hasrat ) berkaitan dg
kita tetapi normal bagi orang lain maka ini ga berlaku.
kesenangan tetapi mungkin tidak sesuai dengan norma/superego
pendekatan multikultural / pluralisme
pendekatan komprehensif : lihat scr menyeluruh : sosial, adat dan agama Teori Perkembangan Psikososial ( Erik H Erikson )
pendekatan deskriptif fenomenologis lebih luas dibandingan teori Freud
- lihat dari gejalanya dasar : psikoanalis , ditambah unsur unsur psikososial
- deskriptif : bicara sendiri, halusinasi , manja unsur psikososial
- fenomenologis : apa yang mempengaruhi gejala diatas ? misalnya manja , mungkin krn org - (nurture/lingkungan) ini dianggap sama pentingnya dengan unsur unsur intrapsikik &
tua protektif. tanyai riwayat masa kecilnya . bawaan yang terhimpun dalam indiviu (nature/biologi) .
- dari fenomenologis : akan ada aliran dinamika seperti riwayat masa kecil , riwayat menggunakan prinsip epigenetik :
kehamilan ibu nya , dll. - bahwa semua yang berkembang mempunyai rancangan/pola dasar yang sudah ada
perkembangan kepribadian sebelumnya. ex : < 18 th sudah ada template maka 18 th kepribadian sudah fix
- dari dasar tsb akan mencapai suatu kesatuan fungsional yg menyeluruh ( a functioning
prinsip epigenik
whole )
- dari asal awal : dari hamil ibunya —> apakah selama hamil ibunya depresi ? , kemudian
titik krisis ( developmental crisis ) :
saat lahiran , apakah ibunya baby blues ?
kalau freud menggunakan fiksasi sbg gangguan pd tahapannya sedangkan erik
- bila penanggulangan krisis tidak tercapai dalam kurun waktu suatu fase tertentu ->
menggunakan krisis
kegagalan dlm gangguan penyesuain fisik, kognitif, sosial, emosional.
fase perkembangan : bayi sampai usia tua
- ada beberapa tahap dalam perkembangan kepribadian, dan setiap tahap ada krisis.
apakah seseorang tsb bisa melewati krisis tersebut ? TAHAPAN :
teori perkembangan : 1. Basic Trust Vs Mistrust ( 0-2 tahun )
- teori perkembangan psikoseksual ( Freud ) - life stage : infant
- teori pekembangan psikososial ( Erikson ) - hubungan : dunianya adalah ibu , maka ayah harus dekat2 diri agar mengenal
- teori perkembangan kognitif ( Piaget ) ayah

Teori Perkembangan Psikoseksual ( Freud ) - issues : makan , mengigigt , tidur


- basic virtue : punya Harapan dan dorongan. ex : bayi nangis —> segera beri
fase dini ( 5 - 6 tahun ) : titik kritikal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian susu —> harapan : sleep .
manusia secara keseluruhan - krisis maladaptasi : sensory disortion
terdapat 4 instink : - krisis berat : withdrawal (anak cenderung menarik diri, ketakutan , dll ) —> hal
- instink vital : bertahan hidup ini disebabkan ibu kelamaan datang saat anak nangis butuh susu atau ibu tidak
- instink agresi : pertahanan , ex : melawan memenuhi kemauan anak seperti menyusuinya
- instink seksual : paling penting, seperti kasih sayang, relasi , dll 2. Autonomy vs shame and doubt ( 2-4 tahun )
- instink kematian : usia lanjut - life stage : todler
instink seksual sangat penting karena berada dibawah norma, nilai budaya, dan agama - hubungan : parent
manusia sehingga cenderung direpresi, disangkal, dan karenanya sering mjd sumber - issues : fungsi tubuh , toilet training, muscular control, walking
konflik neurotik - basis virtue : mampu mengontrol diri dan kekuatan
pleasure principle ( kesenangan : reward ), reality principle - krisis ringan / berat : impulsitivty / compulsion : OCD
TAHAPAN : 3. Initiative Vs Guilt ( 4 - 6 tahun )
1. FASE ORAL ( 0 - 2 tahun ) - life stage : preschool
- adanya peran ibu , masa asi / susu formula - hubungan : family
- jika ada gangguan ( terfiksir / fiksasi ) : agregasi verbal, skizofrenia - issues : eksploriasi, bermain
2. FASE ANAL - URETRAL ( 2 - 4 tahun ) - basis virtue : punya tujuan dan arah —> independent , rasa bersalah , malu
- tau cara BAK dan BAB , tahan kencing . BAK/BAB menurut si anak merupakan hadiah - krisis : ruthlessness / inhibition ( ga percaya diri , merasa bersalah terus )
untuk ibunya , maka lihat ekspresi ibunya 4. Industry Vs Inferiority ( 6 -12 tahun )
- jika ada gangguan : OCD, Pelit , anankastik - lifestage : schoolchild
3. FASE FALUS ( 4 - 6 tahun ) - issues : prestasi dan penyelesaian sesuatu
- sudah mulai mencari tahu tentang perempuan dan laki laki - basic virtue : bentuk kompetensi dan metode
- ini FASE DINI yang sudah mempengaruhi kepribadian - krisis ringan : narrow vistuosity
- menentukan jenis kelamin - krisis berat : inertia —> anak merasa inferior , ga percaya diri , ga ada energi
4. FASE LATEN ( 6 - 11 tahun )
- peran ayah
- kalau ada gangguan disini : oedipuscomplex (laki2 yg suka dengan wanita tua)
5.identifity vs role confusion ( 12 - 18 tahun )
- terbentuk intensitas
- basis virtue : setia dan mengerti dirinya .
- krisis : fanaticism/ repudiation
6.intimacy vs isolation ( usia dewasa muda )
-basis virtue : berelasi dg org lain , berhubungan baik dengan teman, tau batasan
berteman
- krisis : merasa lebih tinggi/genk ( exclusivity )
7. generativity vs stagnation ( usia pertengahan )
- mild adult
- generactivity : ada nya menghasilkan generasi generasi . misalnya anak anak.
dosen mengajar mahasiswa agar generasi mahasiswa kedepan lebih baik
- basic virtue : rasa kasih sayang dan produktif
- krisis ringan : merasa tidak produktif
- krisis berat : merasa ditolak / penolakan di lingkungan sekitar
8. Intergrity vs despair / depresi ( usia lanjut )
- late adult
- krisis ringan : merasa tidak mencapai apa apa padahal sudah banyak
pencapaiannya

it
i.

simpulan
1-
karakter : seluruh perangai sifat sifat individu yg khas , karakteristik, merupakan corak individualnya
kepribadian : struktur kejiwaan , bagaiaman dan sejauh mana individu menyesuaikan diri dg lingkungannya
epigenetik : semua yg berkembang mempunyai rancangan/pola dasar yang sudah ada sebelumnya; dari rancangan dasar itu
akan berkembang berbagai fungsi menurut waktunya sendiri-sendiri sbg hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya,
hingga mencapai suatu kesatuan fungsional yang menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai