Anda di halaman 1dari 11

TEORI PERKEMBANGAN MENURUT PARA TOKOH

Moehamad Rifky Ferbiyan


(23032)

1. SIGMUND FREUD
Sigmund Freud lahir pada 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang
merupakan bagian dari Republik Ceko. Ia adalah seorang neurologis dan psikoterapis
Austria yang dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Freud mengembangkan teori-teori
kontroversial tentang struktur pikiran manusia, seperti id, ego, dan superego, serta konsep
penting dalam psikoanalisis, seperti analisis mimpi dan kesalahan Freudian. Karya-
karyanya, seperti "The Interpretation of Dreams" (Interpretasi Mimpi), berpengaruh besar
dalam psikologi dan terapi. Freud wafat pada 23 September 1939 di London, Inggris.
TEORI PERKEMBANGAN SEKSUAL
1. Tahap Oral (0-18 bulan): Ini adalah tahap awal perkembangan seksual, di mana
bayi mengeksplorasi dunia melalui mulutnya. Freud berpendapat bahwa
pengalaman positif atau negatif di tahap ini dapat memengaruhi kecenderungan
individu terhadap perilaku seperti merokok atau makan berlebihan.

2. Tahap Anal (18 bulan – 3 tahun): Selama tahap ini, anak-anak mulai
mengendalikan pengeluaran kotoran. Freud menyatakan bahwa cara orang tua
mendisiplinkan anak selama tahap ini dapat memengaruhi perkembangan
kepribadian anak, termasuk kecenderungan terhadap ketelitian atau keteraturan.

3. Tahap Falik (3-6 tahun): Ini adalah tahap di mana anak-anak mulai
mengembangkan perasaan cinta dan keinginan seksual terhadap orang tua yang
sesama jenisnya. Freud menggambarkan kompleks Oedipus dalam tahap ini, di
mana anak laki-laki mencurigai ayah mereka sebagai saingan dalam perhatian ibu
mereka.

4. Tahap Laten (6 tahun – masa remaja): Ini adalah periode relatif stabil dalam
perkembangan seksual. Freud tidak memberikan banyak penjelasan tentang tahap
ini, tetapi menganggapnya sebagai periode ketika energi seksual anak-anak
ditahan.

5. Tahap Genital (masa remaja hingga dewasa): Tahap ini menandai kematangan
seksual individu. Freud menganggapnya sebagai tahap ketika individu mencari
hubungan romantis yang sehat dan berfungsi
2. ERIK ERIKSON
Erik Erikson (1902-1994) adalah seorang psikolog dan psikoanalis terkenal yang
lahir di Frankfurt, Jerman. Dia merupakan figur penting dalam psikologi perkembangan.
Lahir dengan nama Erik Homburger, dia adalah anak seorang Yahudi dan seorang
perempuan Denmark. Keluarganya pindah ke Jerman selama masa kecilnya. Erikson
menulis buku-buku yang mempengaruhi bidang psikologi perkembangan, termasuk
“Childhood and Society” (1950) dan “Identity: Youth and Crisis” (1968).

TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL


Erik Erikson adalah seorang psikolog dan psikoanalis terkenal yang dikenal karena
teorinya tentang perkembangan psikososial. Teori ini berfokus pada perkembangan
individu sepanjang seluruh hidup mereka dan menekankan peran konflik psikososial
dalam pembentukan kepribadian. Erikson membagi perkembangan psikososial menjadi
delapan tahap yang mencakup masa kanak-kanak hingga dewasa.
1. Trust vs. Mistrust (Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan) - Bayi belajar
mempercayai atau tidak mempercayai dunia sekitarnya, terutama melalui
perawatan orang tua.
2. Autonomy vs. Shame and Doubt (Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan) -
Anak usia balita mulai mengembangkan otonomi dan belajar mengendalikan diri
mereka sendiri atau merasa malu dan ragu-ragu.
3. Initiative vs. Guilt (Inisiatif vs. Rasa Bersalah) - Anak prasekolah mulai
mengembangkan inisiatif dan kreativitas, atau merasa bersalah jika inisiatif
mereka dihambat.
4. Industry vs. Inferiority (Industri vs. Inferioritas) - Anak usia sekolah dasar
mulai mengembangkan kompetensi dan perasaan inferioritas jika mereka merasa
gagal dalam mencapai kompetensi.
5. Identity vs. Role Confusion (Identitas vs. Kebingungan Peran) - Remaja
mencari identitas diri mereka sendiri dan mengatasi kebingungan peran serta
pencarian identitas.
6. Intimacy vs. Isolation (Intimasi vs. Isolasi) - Dewasa muda mencari hubungan
intim yang sehat atau mengalami isolasi sosial dan emosional.
7. Generativity vs. Stagnation (Generativitas vs. Stagnasi) - Orang dewasa
berusaha untuk memberi kontribusi pada masyarakat atau mengalami stagnasi
jika mereka merasa tidak berdaya.
8. Ego Integrity vs. Despair (Integritas Ego vs. Putus Asa) - Pada tahap lanjut
usia, individu mencari rasa integritas atau mungkin merasa putus asa terhadap
kehidupan yang telah mereka jalani.

3. BURRHUS FREDERIC SKINNER


Burrhus Frederic Skinner, adalah seorang psikolog Amerika yang lahir pada 20
Maret 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, dan meninggal pada 18 Agustus 1990 di
Cambridge, Massachusetts. Salah satu buku terkenalnya adalah “Walden Two” (1948), di
mana dia menggambarkan masyarakat ideal berdasarkan prinsip-prinsip perilaku operan.
Buku lainnya yang terkenal adalah “Beyond Freedom and Dignity” (1971).

TEORI PERKEMBANGAN
Teori perilaku operan adalah teori dalam psikologi yang dikembangkan oleh B.F. Skinner.
Teori ini menekankan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh konsekuensi-
konsekuensi dari tindakan mereka. Dalam teori ini, "operan" merujuk pada tindakan atau
perilaku yang individu "operasikan" di lingkungan mereka.
Beberapa konsep utama dalam teori perilaku operan adalah:
1. Reinforcement (Penguatan): Skinner berpendapat bahwa perilaku yang diberikan
penguatan positif (hadiah atau ganjaran) lebih mungkin akan muncul kembali. Penguatan
ini memperkuat perilaku yang diikuti oleh konsekuensi positif, sehingga individu
cenderung mengulangi perilaku tersebut. Sebaliknya, perilaku yang diikuti oleh hukuman
lebih mungkin akan dihentikan.
2. Punishment (Hukuman): Konsep hukuman digunakan untuk mengurangi kemungkinan
munculnya perilaku. Hukuman adalah konsekuensi negatif yang mengikuti perilaku
tertentu, dan ketika diterapkan dengan konsistensi, dapat mengurangi atau menghentikan
perilaku yang tidak diinginkan.
3. Shaping (Pembentukan): Shaping adalah proses di mana perilaku yang semakin
mendekati perilaku yang diinginkan diberikan penguatan positif secara bertahap. Ini
berarti individu diberi penguatan saat mereka mendekati tujuan yang diinginkan.
4. Chaining (Rantai Perilaku): Rantai perilaku adalah konsep yang mengacu pada
rangkaian tindakan yang saling berhubungan. Dalam pembelajaran rantai perilaku,
individu belajar menghubungkan perilaku-perilaku yang berbeda untuk mencapai tujuan
tertentu.
5. Extinction (Punahnya Perilaku): Jika penguatan positif dihentikan setelah perilaku
yang sebelumnya diperkuat, maka perilaku tersebut dapat mengalami "punah" atau
berkurang frekuensinya.
4. JEAN PIAGET
Jean Piaget (1896-1980) adalah seorang psikolog dan epistemologis asal Swiss yang
dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan
anak. Buku-buku terkenalnya termasuk “The Language and Thought of the Child” (1923)
dan “The Construction of Reality in the Child” (1937).

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF


Teori perkembangan kognitif Jean Piaget adalah suatu kerangka kerja penting yang
menjelaskan bagaimana anak-anak mengembangkan pemahaman, pengetahuan, dan
kemampuan berpikir mereka sepanjang tahap perkembangan mereka. Teori ini terdiri dari
empat tahap utama yang mewakili perkembangan kognitif dari masa bayi hingga dewasa.

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Tahap ini ditandai oleh interaksi bayi dengan
dunia melalui indera mereka dan tindakan motorik. Selama tahap ini, anak-anak
belajar koordinasi motorik, pemahaman objek permanen (objek tetap ada
meskipun tidak terlihat), dan perkembangan bahasa.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan
representasi mental dan bahasa untuk memahami dunia. Mereka belum mampu
berpikir logis dan tidak bisa memahami konsep konkrit seperti kelasifikasi dan
konservasi (misalnya, bahwa jumlah suatu zat tetap meskipun bentuknya
berubah)

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan berpikir logis tentang objek dan peristiwa dalam
dunia nyata. Mereka mampu memahami konsep konservasi dan mengatasi
masalah yang berkaitan dengan dunia nyata.

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Ini adalah tahap perkembangan
kognitif tertinggi dalam teori Piaget. Pada tahap ini, individu mampu berpikir
abstrak, merencanakan masa depan, dan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan. Mereka dapat memahami konsep-konsep seperti etika, moralitas,
dan filsafat.
5. RUTH STANDISH BALDWIN HURLOCK
Ruth Standish Baldwin Hurlock adalah seorang psikolog perkembangan dan
penulis terkenal dalam bidang pendidikan anak-anak. Ruth Standish Baldwin Hurlock
lahir pada 21 Maret 1905 di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ruth Standish
Baldwin Hurlock wafat pada 10 September 1989.
Karya-karya Ruth Standish Baldwin Hurlock telah memberikan wawasan yang
berharga tentang perkembangan anak-anak dan pendidikan. Ia memainkan peran penting
dalam memajukan pemahaman tentang bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang,
dan karyanya masih mempengaruhi pendidikan anak-anak dan psikologi perkembangan
hingga saat ini.

TEORI PERKEMBANGAN
1. *Tahap Bayi (0-2 tahun):* Pada tahap ini, perkembangan fisik sangat cepat. Bayi
akan mengalami Pertumbuhan tubuh yang signifikan, seperti peningkatan berat
badan dan tinggi badan. Mereka juga Mengalami perkembangan motorik, seperti
kemampuan mengangkat kepala, meraih objek, dan belajar Berjalan.

2. *Tahap Balita (2-6 tahun):* Pada tahap ini, pertumbuhan fisik masih berlanjut,
tetapi tidak secepat Tahap bayi. Anak-anak akan mengalami peningkatan
keterampilan motorik kasar dan halus, seperti berlari, Melompat, menggambar,
dan menulis.

3. *Tahap Anak Pra-Sekolah (6-12 tahun):* Anak-anak pada tahap ini mengalami
pertumbuhan yang lebih Lambat, tetapi mereka semakin mengembangkan
keterampilan fisik seperti bersepeda, bermain olahraga, Dan mengkoordinasikan
gerakan tubuh.

4. *Tahap Remaja (12-18 tahun):* Selama masa remaja, terjadi pertumbuhan


pubertas yang signifikan,
6. John Bowlby
John Bowlby (1907-1990) adalah seorang psikiater dan psikoanalis asal Inggris
yang dikenal sebagai salah Satu tokoh utama dalam pengembangan teori ikatan atau
attachment dalam psikologi perkembangan. Salah satu karya terpenting Bowlby adalah
“Attachment and Loss” (Ikatan dan Kehilangan), Sebuah trilogi buku yang diterbitkan
antara tahun 1969 dan 1980. Buku ini menyajikan teori attachment Dengan mendalam
dan mengilustrasikan pentingnya ikatan pada perkembangan anak.
TEORI PERKEMBANGAN
1. Ikatan Aman (Secure Attachment): Bowlby mendefinisikan ikatan aman sebagai
hubungan di mana anak merasa nyaman untuk menjalani eksplorasi dunia, karena
ia tahu bahwa caregiver akan ada ketika dibutuhkan. Ini menciptakan dasar yang
kuat bagi perkembangan emosi anak.

2. Perpisahan dan Kehilangan: Bowlby menekankan pentingnya perlindungan dari


kehilangan dan perpisahan dalam perkembangan anak. Ia menyatakan bahwa
perpisahan dari caregiver yang terlalu lama atau terlalu sering dapat
memengaruhi perkembangan emosi anak.

3. Kemampuan untuk Membentuk Ikatan: Bowlby berpendapat bahwa anak


memiliki kemampuan bawaan untuk membentuk ikatan dengan caregiver. Ini
adalah proses biologis yang mendasari hubungan interpersonal.

4. Pengaruh pada Perilaku Dewasa: Bowlby juga percaya bahwa ikatan yang
terbentuk pada masa kanak-kanak akan berdampak pada hubungan dan perilaku
individu saat dewasa. Orang yang memiliki ikatan yang aman pada masa kanak-
kanak cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih sehat saat dewasa.
7. Mary Ainsworth
Mary Ainsworth (1913-1999) adalah seorang psikolog perkembangan asal
Kanada yang dikenal dengan kontribusinya yang besar dalam bidang teori ikatan
(attachment theory).Mary Ainsworth lahir pada 1 Desember 1913, di Glendale, Ontario,
Kanada. Ia menempuh pendidikan di Universitas Toronto dan memperoleh gelar sarjana
di bidang psikologi.

TEORI PERKEMBANGAN
Pola Ikatan: Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama ikatan antara anak dan caregiver
dalam penelitiannya dengan menggunakan metode “Strange Situation.” Ketiga pola
ikatan ini adalah:

 Ikatan Aman (Secure Attachment): Anak-anak yang memiliki ikatan aman merasa
nyaman saat bermain dan eksplorasi, dan mereka yakin bahwa caregiver akan ada
ketika dibutuhkan. Mereka dapat dengan tenang menjalani perpisahan sementara.
 Ikatan Cemas-Terikat (Anxious-Ambivalent Attachment): Anak-anak dengan
ikatan ini cenderung sangat bergantung pada caregiver mereka dan sering merasa
cemas tentang ketidakpastian hubungan. Mereka mungkin sangat sulit saat
caregiver pergi dan sulit dihibur ketika mereka kembali.
 Ikatan Tidak Aman-Terhindar (Avoidant Attachment): Anak-anak dengan ikatan
ini mungkin tampak tidak peduli terhadap keberadaan caregiver mereka. Mereka
sering menjalani eksplorasi independen dan tampaknya kurang membutuhkan
perhatian caregiver.
8. LEV VGOTSKY
Lev Vygotsky lahir pada 17 November 1896 di Orsha, Belarus, yang saat itu
merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia. Ia berasal dari keluarga Yahudi yang terpelajar.
Lev Vygotsky meninggal pada usia muda, yaitu pada tahun 1934, akibat tuberkulosis.
TEORI PERKEMBANGAN
Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, mengembangkan teori perkembangan yang
memfokuskan pada peran sosial dan bahasa dalam pembentukan perkembangan kognitif
anak. Berikut adalah beberapa aspek utama dari teori perkembangan Vygotsky:

1. **Zona Proximal Pembangunan (Zone of Proximal Development – ZPD):**


Konsep ZPD adalah salah satu kontribusi paling terkenal Vygotsky. ZPD merujuk
pada jarak antara kemampuan seorang anak untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dan kemampuan maksimal yang dapat mereka capai dengan bimbingan
dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten. Vygotsky
berpendapat bahwa zona ini adalah tempat di mana pembelajaran yang paling
efektif terjadi.

2. **Peran Bahasa:** Vygotsky menekankan pentingnya bahasa dalam


perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa bahasa bukan hanya alat
komunikasi, tetapi juga alat berpikir yang penting. Melalui bahasa, anak-anak
dapat menginternalisasi pengetahuan, konsep, dan budaya dari lingkungan sosial
mereka.

3. **Peran Sosial dalam Pembelajaran:** Vygotsky menganggap interaksi sosial


sebagai pendorong utama pembelajaran. Ia berpendapat bahwa anak-anak belajar
melalui interaksi dengan orang lain, terutama melalui kerja sama dan kolaborasi
dalam tugas-tugas yang lebih berat.

4. **Pembelajaran Mediasi:** Vygotsky menciptakan konsep “pembelajaran


mediasi,” yang merujuk pada peran pengajar atau orang dewasa dalam membantu
anak-anak mengatasi tugas-tugas yang sulit. Mediator (misalnya, guru atau orang
tua) membantu anak-anak memahami, merencanakan, dan mengeksekusi tugas
yang mereka tidak dapat lakukan sendiri.

5. **Budaya dan Sosial:** Vygotsky mengakui pentingnya konteks budaya dalam


perkembangan anak. Budaya memainkan peran dalam membentuk cara anak-
anak berpikir dan bahasa yang mereka gunakan.
9. Robert J. Havighurst
Robert J. Havighurst lahir pada 5 Juni 1900, di De Pere, Wisconsin, Amerika
Serikat. Ia belajar di Universitas Wisconsin dan meraih gelar sarjana di bidang ilmu
pendidikan. Robert J. Havighurst wafat pada 31 Januari 1991.

TEORI PERKEMBANGAN
Robert J. Havighurst mengembangkan teori tentang perkembangan siklus kehidupan yang
menekankan konsep tugas perkembangan. Teori ini merinci sejumlah tugas
perkembangan yang harus diatasi individu pada berbagai tahap kehidupan mereka. Dalam
teori perkembangannya, Havighurst mengidentifikasi tugas perkembangan sebagai
berikut:

1. **Tugas Perkembangan Fisik:** Ini melibatkan perubahan fisik yang terjadi


sepanjang kehidupan, seperti pertumbuhan, kesehatan, dan perubahan dalam
sistem tubuh.

2. **Tugas Perkembangan Inteligensi dan Kognitif:** Ini berfokus pada


perkembangan kognitif, termasuk perkembangan pemahaman, berpikir, dan
kemampuan intelektual lainnya.

3. **Tugas Perkembangan Sosial:** Ini mencakup pemahaman dan penerimaan


aturan dan norma sosial, serta perkembangan hubungan interpersonal dan
keterampilan sosial.

4. **Tugas Perkembangan Emosional:** Ini melibatkan pemahaman dan


pengelolaan emosi, termasuk pengembangan identitas, motivasi, dan
kesejahteraan emosional.

5. **Tugas Perkembangan Moral:** Ini mencakup perkembangan nilai-nilai,


moralitas, dan etika individu.

6. **Tugas Perkembangan Pekerjaan dan Karier:** Ini berkaitan dengan pemilihan


pekerjaan, perkembangan karier, dan orientasi terhadap pekerjaan.

7. **Tugas Perkembangan Kepribadian:** Ini melibatkan pengembangan dan


pemahaman kepribadian individu, termasuk citra diri dan identitas.
8. **Tugas Perkembangan Pendidikan:** Ini mencakup pendidikan formal dan
perkembangan kemampuan akademik dan keterampilan.

9. **Tugas Perkembangan Penciptaan dan Penggunaan Waktu Luang:** Ini


berfokus pada pengembangan minat dan aktivitas di luar pekerjaan dan
pendidikan formal.

Tugas-tugas perkembangan ini dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi dan
diatasi oleh individu selama perjalanan hidup mereka. Havighurst percaya bahwa berhasil
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan ini akan menghasilkan perkembangan yang
optimal dalam kehidupan seseorang. Konsep tugas perkembangan ini telah menjadi dasar
dalam pemahaman perkembangan manusia dan pendidikan, terutama dalam membantu
individu menghadapi perubahan dan transisi sepanjang kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai