Pertemuan 2
Linguistik
Fonetik adalah bagian dari linguistik yang
mempelajari proses ujaran.
Fonetik akan berhubungan dengan anatomi tubuh
yang menghasilkan bunyi, khususnya organ-organ
tubuh yang terlibat dalam proses penghasilan ujaran.
Fonetik akan berupaya untuk menerangkan
bagaimana bunyi-bunyi tertentu dihasilkan baik dari
segi kuantitas maupun kualitasnya.
Fonetik
• Akusitik Fonetik
Fonetik
• Auditoris
Fonetik
• Anomis
Fonetik Akustik
Merupakan studi fonetik yang berupaya menjelaskan
bunyi-bunyi ujaran sebagai suatu proses fisik.
Biasanya kajian ini membutuhkan alat spektograf
yang dapat memperlihatkan gelombang bunyi udara.
Alat tersebut mampu menggambarkan intensitas dan
volume ujaran sehingga para linguis dapat
menggambarkan bunyi-bunyi tersebut secara konkret
melalui wujud fisiknya
Contoh : alat musik gitar
Fonetik akusitik
Kajian antara ilmu fonetik dan ilmu akusitik
Ilmu akusitik adalah ilmu yang mengkaji semua gejala
bunyi
ada 3 yaitu :
Elektro; tuturan sebagai signal akustik
Fonologi; tuturan sebagai objek yang membawa
struktur bahasa
Psikologi; tuturan yang membawa informasi
mengenai si penutur berkaitan degan sikap dan
emosi penutur
Fonetik auditoris
Merupakan studi fonetik yang mempelajari proses
penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh indera pendengaran
telinga.
Cabang fonetik yang menyelidiki mekanisme penerimaan
bunyi bahasa oleh indera pendengaran (telinga).[1] Telinga
menerima bunyi bahasa berupa getaran udara sebagai
persepsi bahasa.[2] Fokus utama fonetik auditoris terletak
pada persepsi gelombang bunyi oleh telinga yang
berkaitan dengan fisiologi telinga dan alat-alat dengarnya
dan psikologi persepsinya.[3] Oleh karena itu, fonetik
Fonetis Artikulatoris
adalah studi fonetik yang mempelajari bagaimana bunyi-
bunyi bahasa dihasilkan oleh alat atau organ tubuh
manusia.
Fonetik artikulasi lebih banyak memberikan sumbangan
bagi linguistik dibandingkan dengan fonetik akustik dan
auditoris.
Karena, cabang ini menganalisis bunyi-bunyi bahasa
secara mendetail berdasarkan konteks bahasanya, bukan
organ tubuh penghasil bahasa yang lebih condong ke
dunia medis. Contohnya, bagaimana bunyi /p/ dan /b/
Mana yang paling terkait?
Lihat
Organ artikulasi
Video
https://youtu.be/lg9RkazFZLk
Fonology
• Untuk mengetahui perubahan bunyi suara pada suatu kata. bagian
dari ilmu bahasa yang mempelajari tata bunyi/kaidah bunyi dan cara
menghasilkan. Phonology merupakan bagian penting dari suara atau
bunyi di dalam pengucapan bahasa.
Perbedaan
• Fonemik adalah kajian analisis bunyi dengan memperhatikan
posisinya sebagai pembeda makna,
• Fonetik tidak memperhatikan bunyi sebagai pembeda makna.
• Dengan demikian, keduanya sama-sama meneliti bunyi, namun
fonemik memperhatikan pembeda makna, sedangkan fonetik tidak.
Segmental
• Dalam suatu ujaran terdapat unsur yang dapat disegmentasikan dan
disebut bunyi segmental, yakni: bunyi vokal dan konsonan.
Vokal
• Berdasarkan tinggi rendahnya lidah vokal dapat diklasifikasi atas: a)
vokal tinggi, yakni [i] dan [u]; b) vokal tengah, yakni [e], [o]. dan [ə]; c)
vokal rendah, yakni [a] dan [æ].
• Berdasarkan depan belakangnya lidah, vokal dapat diklasifikasi atas:
a) vokal depan: [i]. [e] b) vokal pusat: [ə] [Ʌ] c) vokal belakang: [u], [o]
• Berdasarkan posisi bibir, vokal dapat dibedakan atas: a) vokal bulat:
[u], [o]; b) vokal takbulat: [i], [e] (Dhanawaty, dkk, 2017).
Konsonan
• Konsonan bilabial, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan bibir atas
dan bibir bawah: /p/, /b/, /m/, dan /w/.
• Konsonan labiodentals, konsonan dengan daerah artikulasi bibir
bawah dan gigi atas: /f/, dan /v/.
• Konsonan apiko-dental, konsonan dengan daerah artikulasi ujung
lidah dan gigi atas: /ɵ/, seperti dalam kata thin ‘kurus’ dan /δ/ seperti
pada kata there ‘di sana’ dalam bahasa Inggris.
• Konsonan lamino-alveolar, bunyi yang dihasilkan dengan artikulasi
ujung lidah dan lengkung kaki gigi: /t/, /d/, /n/
Konsonan
• Konsonan Retrofleks, konsonan bunyi yang dihasilkan dengan ujung
lidah dan langit-langit keras: /ʈ/, seperti pada kata piteh [piʈǝh] ’putar’
dalam bahasa Bali, /ɖ/ seperti pada kata dhateng [ɖatǝŋ] ‘datang’
dalam bahasa Jawa
• Konsonan palatal, bunyi yang dihasilkan dengan alat ucap antara
tengah lidah dan langit-langit keras: /c/, /j/, /y/, dan /ɲ/
• Konsonan dorsovelar, bunyi yang dihasilakan dengan alat ucap
pangkal lidah dan langit-langit lunak: /k/, /g/, dan /ŋ/.
• Konsonan uvular, bunyi yang dihasilkan antara pangkal lidah dan anak
tekak: /r/, seperti pada kata …
Konsonan
• Konsonan faringal, bunyi yang dihasilkan antara pangkal lidah dinding
belakang rongga kerongkongan: [h].
• Glotal, bunyi yang mirip dengan konsonan dorsovelar [k] yang
dilemahkan pengucapannya
Supra Segmental
• Terdapat pula bunyi yang tidak dapat disegmentasikan dan disebut
sebagai bunyi suprasegmental yang memuat: tekanan, nada, dan jeda
bunyi.
Demikian materi hari ini
• Terima Kasih
• Ada Pertanyaan