Anda di halaman 1dari 4

1. Secara dasar dibedakan adanya tiga jenis studi fonetik. Jelaskan!

 
 Fonetik Organis/Artikulatoris
Merupakan cabang fonetik yang mempelajari mekanisme alat-alat ucap bekerja
dalam menghasilkan bunyi ujaran dan bagaimana bunyi-bunyi itu
diklasifikasikan.
 Fonetik Akustik
Mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis dan menyelidikinya dari segi
frekuensi getaran, amplitudo intensitas, dan timbre (kualitas/bentuk suara).
Perhatian utama studi ini adalah gelombang-gelombang bunyi yang timbul pada
saat kegiatan berbicara dan transmisi gelombang-gelombang getaran tersebut
melalui udara.
 Fonetik Auditoris
Mengungkap mekanisme penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh telinga. Perhatian
utamanya adalah pada persepsi gelombang-gelombang bunyi oleh telinga
pendengar, baik yang berkenaan dengan fisiologi telinga dan alat-alat dengar yang
terkait maupun berkenaan dengan psikologi persepsinya 
2. Secara umum alat bicara mempunyai fungsi utama (primer) dan fungsi sekunder.
Jelaskan! 
 Fungsi primer adalah fungsi yang bersifat fisiologis. Misalnya, paru paru untuk
bernafas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah.
 Fungsi sekunder adalah alat ucap yang digunakan untuk menghasilkan bunyi-
bunyi bahasa

3. Apa fungsi paru-paru sebagai pembentuk ujaran? 


 Fungsi pokok paru-paru adalah untuk pernafasan. Mekanisme pernafasan dengan
paru-paru dengan cara mengembang dan mengempiskan ruang paruparu. Gerakan
mengembangkan dan mengempiskan ini dikerjakan oleh otototot paru-paru, otot
perut, dan rongga dada, secara terus-menerus dan teratur. Arus udara dari paru-
paru inilah yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi bahasa
4. Sebagai pembentuk bunyi bahasa alat ucap dibedakan ada artikulator aktif dan
pasif. Jelaskan! 
 Artikulator aktif yaitu alat ucap yang bergerak atau digerakkan, misalnya bibir
bawah dan lidah
 Artikulator pasif adalah alat ucap yang tidak dapat bergerak atau yang disentuh
oleh artikulator aktif, misalnya gigi, langit-langit keras, dan langit-langit lembut
5. Vokoid adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh adanya bibir dan lidah.
Jelaskan! 
 Dalam gerakan bibir menghasilkan vokal, terdapat dua posisi yang bulat atau
tidak bulat. Yang tergolong posisi bibir bulat yaitu [u], [o]. Yang tergolong posisi
bibir tidak bulat yaitu [i],[e], [a], dan vokal madya [] .
 Dalam gerakan lidah, dikenal dua macam gerakan lidah, yaitu gerakan lidah naik
turun, dan gerakan lidah maju mundur. Gerak lidah naik turun menghasilkan tiga
posisi yaitu: tinggi, sedang, rendah. Dari tiga posisi itu dihasilkan vokoid tinggi
yaitu [i], [u], vokoid sedang, yaitu [e], [o], [ ], sedangkan posisi rendah,
menghasilkan vokoid rendah, yaitu [a]. Dari gerakan lidah maju mundur diperoleh
tiga posisi vokoid yaitu vokoid depan [i], [e], [], vokoid pusat [], [a] dan vokoid
belakang [u], [o], [ ].
6. Pandangan atau pendekatan terhadap ujaran sebagai organisasi yang membawa
makna menjadi dasar bagi studi fonemik. Jelaskan! 
Dasar-dasar fonemik yaitu :
 Fonem mempunyai objek kajian yaitu bunyi pada umumnya atau disebut fon.
sedangkan kajian fonemik yakni bunyi bahasa yang membedakan makna. Jadi,
fonem adalah bunyi bahasa yang fungsional yaitu yang membedakan makna kata.
 Identifikasi fenom dengan mencari bunyi itu pada sebuah kata yang menyandang
bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika kedua
kata berbeda maknanya maka bunyi tersebut merupakan fonem misalnya lupa dan
rupa.

 Alofon. Realisasi fonem dalam pelaksanaan ujaran banyak mengalami perubahan


misalnya pada kata baru atau abu ucapkan tetap sebagai [b]. Namun,pada Sabtu
maka [b] diucapkan sebagai [p].
 Klasifikasi venom sebenarnya sama dengan klasifikasi bunyi secara fenotis. jika
klasifikasi bunyi secara fenotip diperoleh dari bunyi bunyi vokoid kontoid, dan
semi vokoid. Maka klasifikasi fonem diperoleh dari bunyi bunyi atau fonem vokal
konsonan dan semi vokal.
 Khazanah fonem sendiri adalah banyaknya volume yang terdapat dalam 1 bahasa.
Jumlah fonem pun tidak sama antara bahasa satu dan bahasa lainnya.
7. Fonem adalah bunyi bahasa yang membedakan makna. Apa dasar tabel fonem? 
 Bahasa Indonesia memiliki 23 bunyi konsonan dan sepuluh bunyi vokal. Kedua
puluh tiga bunyi konsonan tersebut adalah [p, b, t, d, c, j, k, ˀ, g, m, n, ŋ, ñ, l, f, s,
z, ʃ, x, h, r, w, y]. Sementara itu, kesepuluh bunyi vokal itu adalah [a, i, I, u, U, e,
ә, є, o, ↄ].

8. Apa dasar penentuan jumlah fonem bahasa Indonesia, dan jelaskan!


 Keberadaan “pasangan minimal” fonem yang bersifat fungsional sebagai alat
pembuktian bahwa suatu fonem dapat dikatakan benar-benar fonem jika bersifat
fonemis, sehingga sangat beralasan jika keberadaan “pasangan minimal” fonem
sudah semestinya jika dijadaikan dasar/awal pembelajaran fonologi bahasa
Indonesia sebelum diajarkan materi lebih lanjut/jauh lagi.

Anda mungkin juga menyukai