Anda di halaman 1dari 11

TEORI

1. Definisi gangguan psikiatri


Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang → secara klinik cukup bermakna dan
secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distres) atau hendaya/disfungsi
(impairment) di dalam 1 atau lebih fungsi yg penting dari manusia

2. Perbedaan stase lain dan stase IKJ


Perbedaan di cara approach / pendekatan untuk pengumpulan data pasien
- Butuh cek identitas pasien
- Anamnesis
- STATUS MENTAL
- PF generalis
- Status neurologis
- Pemeriksaan penunjang
- DIAGNOSA MULTIAKSIAL
- AKSIS I
- Semua gangguan jiwa yang terdapat dalam blok F0 - F9, kecuali:
- F60 Gangguan Kepribadian Khas → masuk aksis II
- F61 Gangguan Kepribadian Campuran → masuk aksis II
- Kode Z dan kode V yaitu problem kehidupan yang tidak
memenuhi kriteria gangguan jiwa akan tetapi membuat orang itu
datang untuk minta pertolongan atau kondisi medis yang
memerlukan terapi
- AKSIS II
- Gangguan Kepribadian (F60 dan F61) atau Ciri Kepribadian (tidak
menggunakan kode diagnostik)
- F7 Retardasi mental
- AKSIS III
- Kondisi medis umum
- AKSIS IV
- Problem psikososial dan lingkungan
- AKSIS V
- Penilaian fungsi secara global (menyeluruh) dalam fungsi
psikologis, sosial, dan okupasional
- Terapi + edukasi

3. Halusinasi vs Ilusi vs Delusi


a. Halusinasi
- Gangguan persepsi
- Persepsi atau tanggapan palsu tidak berhubungan dengan stimulus
eksternal yang nyata (gada impuls). Menghayati gejala-gejala yang
dikhayalkan sebagai hal yang nyata
- Tipe: auditori, visual, olfaktori, gustatori, taktil, somatik, liliput, hipnagogik,
hipnapompik
b. Ilusi
-Gangguan persepsi
-Satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang
nyata (ada impuls)
c. Waham
- Gangguan isi pikir
- Satu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru tentang
kenyataan eksternal, tidak konsisten dengan intelegensi dan latar
belakang budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat penalaran atau
dengan penyajian fakta
- Tipe: bizarre, sistematik, nihilistik, somatik, paranoid (kebesaran,
kejaran/persekutorik, rujukan, dikendalikan), cemburu, erotomania

4. Penyebab skizofrenia
- Faktor genetik
- Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia, 10% lebih berisiko
mengalami kondisi yang sama
- Risiko menjadi 40% lebih besar bila kedua orang tua sama-sama
menderita skizofrenia
- Pada individu yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, risiko
meningkat hingga 50%.
- Faktor kimia otak
- Kadar serotonin dan dopamine yang ga seimbang
- Ditemukan perbedaan struktur di otak
- Uk ventrikel lebih besar
- Uk lobus temporalis lebih kecil (berperan dalam memori)
- Komplikasi kehamilan dan persalinan
- Low birthweight
- Prematur
- Asfiksia pas lahir
- Faktor lingkungan
- Gatau lagi + gayakin

5. Status mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
(Deskripsikan apa yang tampak: sikap, cara berpakaian, dandanan, riasan
wajah, postur tubuh, warna rambut, kebersihan diri, tampak lebih tua /
muda / sesuai usia, kegiatan yang sedang dilakukan pasien dll).
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
(Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien pada saat sebelum wawancara,
selama wawancara, sesudah wawancara).
3. Sikap terhadap pemeriksa
(Kooperatif, apatis, curiga, negativistik, bermusuhan, pasif, aktif,
ambivalen, tegang, seduktif dll).

B. Pembicaraan
(Kuantitas: banyak/sedikitnya kata-kata yang diucap; Kualitas: spontan / tidak,
cepat/lambat, keras/lemah, lancar/tersendat, gagap, dramatik, monoton, serta ide
cerita banyak / sedikit).

C. Mood dan Afek


1. Mood (suasana perasaan)
(Emosi yang bersifat menetap, berlangsung lama, internal, yang dapat
dikemukakan pasien, dan mempengaruhi persepsi / perilaku seseorang
tentang dunia sekitarnya, secara obyektif dapat dilihat dari cara
berbicaranya, ekspresi wajahnya, gerak-gerik tubuhnya, nada suaranya,
kecepatan berbicaranya, banyak / sedikit pembicaraannya).
● Euthym: mood yang biasa, wajar, normal (Normothym).
● Hiperthym: mood yang meningkat (bahagia, senang, gembira,
puas, terhibur, ekstasi kenikmatan indrawi, hipomania mania).
● Dysthym: mood yang iritabel (marah, beringas, benci, jengkel,
berang, tersinggung, bermusuhan, mengamuk, tindak kekerasan).
● Hipothym: mood yang menurun (murung, muram, sedih,
melankolis, berkabung, putus asa, malu, ditolak, disforik, depresi).

2. Afek (ekspresi afektif)


(Respons emosional secara eksternal, yang tampak pada saat wawancara,
emosi yang sesaat / jangka pendek; tampak dari reaksi yang timbul setelah
membicarakan sesuatu hal) Afek: normal / terbatas / tumpul / datar).

3. Keserasian: serasi / tidak serasi

D. Gangguan Persepsi (Persepsi Panca Indera)


1. Halusinasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)
2. Ilusi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)
3. Depersonalisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)  merasa jiwanya
terlepas dari tubuhnya
4. Derealisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)  perasaan bahwa
lingkungannya berasal dari dunia lain

E. Proses Pikir
1. Arus pikir:
a. Produktivitas: miskin / banyak ide, terbatas, logorrhea.
b. Kontinuitas: asosiasi longgar (tidak ada hubungan antar ide),
inkoherensi, word salad, flight of ideas.
c. Hendaya berbahasa: terganggu / tidak terganggu (afasia, disartria).
2. Isi pikir:
a. Preokupasi
b. Waham

F. Sensorium dan Kognisi


Fungsi kognitif (fungsi luhur yang paling tinggi).
1. Kesadaran:
a. Kesadaran Neurologik: compos mentis, apatis, somnolen, sopor,
koma.
b. Kesadarn Psikologik: normal, terganggu/ berubah.
2. Inteligensia:
(Taraf pendidikan sesuai dengan tingkat pendidikan/ akademik; Taraf
pengetahuan, sempit, kurang, Taraf kecerdasan di atas rata-rata, rata-rata,
di bawah rata-rata, bila perlu test IQ.
3. Orientasi: waktu, tempat, orang
4. Memori: jangka panjang, pendek, sesaat, segera
5. Konsentrasi dan perhatian
6. Kemampuan membaca dan menulis
7. Kemampuan visuospasial: kemampuan menirukan gambar yang
bertumpang tindih seperti pentagon, segitiga, lingkaran, kemampuan
menggambar jam.
8. Pikiran abstrak: kemampuan berkonseptual, arti peribahasa, persamaan
beberapa benda.
9. Kemampuan menolong diri sendiri: mandi, makan, mengganti pakaian dll.

G. Pengendalian Impuls
Kemampuan mengendalikan impuls: agresivitas, seksual, dorongan kehendak,
dan perilaku psikososial yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain,
seperti abulia, stupor, raptus, piromania dll

H. Judgement dan Tilikan


Judgement: kemampuan pasien terhadap ”social judgment”, yaitu apakah pasien
dapat mengerti akibat dari perilakunya yang dinilai dengan norma sosial.
Contoh: Jika pasien menemukan dompet, apakah yang dilakukan pasien terhadap
dompet tersebut?

Tilikan (Insight): adalah tingkat kesadaran pasien tentang sakitnya.


Ada 6 tingkat kesadaran:
1. Menyangkal bahwa dirinya sakit
2. Mengakui dan menyangkal bahwa dirinya sakit pada saat yang
bersamaan.
3. Menyalahkan orang lain / faktor eksternal sebagai penyebab sakitnya.
4. Sadar bahwa sakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tak diketahui dalam
dirinya.
5. Sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam
mengatasinya (Tilikan intelektual)
6. Sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai
kesembuhannya (Tilikan emosional sejati)

I. Taraf Dapat Dipercaya: dapat / tidak dapat dipercaya.

6. GAF (global assessment of functioning)


- Fungsi: Menilai fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan
- Cara nanya:

Kode Deskripsi Cara Tanya

100-91 Superior functioning in a wide range of ● Apakah mengganggu aktivitas


activities, life’s problems never seem to sehari - hari?
get out of hand, is sought out by others ● Apakah ada timbul gejala
because of his/her many positive yang mungkin dirasakan?
qualities. No symptoms. ● Apakah gejala tersebut
sampai tidak bisa dikontrol?

90-81 Absent or minimal symptoms (mild ● Saat ini apakah ada masalah
anxiety before an exam), good pada diri sendiri atau
functioning in all areas, interested and lingkungan sekitar?
involved in a wide range of activities,
socially effective, generally satisfied
with life, no more than everyday
problems or concerns (occasional
arguments with family members)?

80-71 If symptoms are present, they are ● Apakah ada sesuatu kejadian
transient and expectable reactions to yang mungkin bisa memicu
psychosocial stressors (difficulty terjadinya gejala ini?
concentrating after family argument), no ● Bagaimana dengan prestasi di
more than slight impairment in social, sekolah / pekerjaan? Jadi sulit
occupational or school functioning konsentrasi kah? Jadi sering
(temporarily failing behind schoolwork)? ketinggalan kerjaannya?
● Hubungan sama teman -
teman atau rekan kerja
ataupun keluarga apakah
baik?

70-61 Some mild symptoms (depressed mood ● Gejala apa yang dirasakan?
and mild insomnia) OR some difficulty in ● Sering merasa sedih?
social, occupational, or school Kehilangan minat? Kehilangan
functioning (occupational truancy, or nafsu makan? Penurunan
theft within the household), but BB?
generally functioning pretty well, has ● Apakah ada kesulitan tidur?
some meaningful interpersonal ● Hubungan sama teman -
relationships. teman atau rekan kerja
ataupun keluarga apakah
baik?

60-51 Moderate symptoms (flat affect and ● Hubungan sama teman -


circumstantial speech, occasional panic teman atau rekan kerja
attacks) OR moderate difficulty in social, ataupun keluarga apakah
occupational, or school functioning (few baik?
friends, conflicts with peers or co- ● Apakah lebih nyaman bila
workers). tidak ditempatkan di
keramaian?
● Apakah suka merasakan
kecemasan bila di keramaian?

50-41 Serious symptoms (suicidal ideation, ● Hubungan sama teman -


severe obsessional rituals, frequent teman atau rekan kerja
shoplifting) OR any serious impairment ataupun keluarga apakah
in social, occupational, or school baik?
functioning (no friends, unable to keep a ● Pekerjaan gimana? Baik - baik
job) saja?
● Apakah pernah terlintas
pikiran untuk mencoba bunuh
diri?

40-31 Some impairment in reality testing or Sulit untuk ditanya karena biasanya
communication (speech is at time apa yang pasien katakan irrelevant,
illogical, obscure or irrelevant) OR major sehingga harus dilakukan
impairment in several areas such as alloanamnesis
work or school, family relations, ● Sehari - hari pasien
judgment, thinking or mood (depressed aktivitasnya apa?
man avoids friends, neglects family, and ● Hubungan sama teman -
is unable to work; child frequently beats teman atau rekan kerja
up younger children, is defiant at home, ataupun keluarga apakah
and is failing at school). baik?
● Apakah pasien sering merasa
sedih? Kehilangan minat?
Kehilangan nafsu makan?
Penurunan BB?

30-21 Behaviour is considerably influenced by Sulit untuk ditanya karena biasanya


delusions or hallucinations OR serious apa yang pasien katakan irrelevant,
impairment in communication or sehingga harus dilakukan
judgment (sometimes incoherent, acts alloanamnesis
grossly inappropriate, suicidal ● Sehari - hari pasien
preoccupation) OR inability to function aktivitasnya apa? Gali - gali
in almost all areas (stays in bed all day, halusinasi & delusi pasien
no job, home, or friends).
20-11 Some danger of hurting self or others Sulit untuk ditanya karena biasanya
(suicide attempts without clear apa yang pasien katakan irrelevant,
expectation of death, frequently violent, sehingga harus dilakukan
manic excitement) OR occasionally fails alloanamnesis
to maintain minimal personal hygiene ● Sehari - hari pasien
(smears feces) OR gross impairment in aktivitasnya apa? Gali
communication (largely incoherent or maniknya dan aktivitas
mute). suicidalnya
● Apakah pasien ada kesulitan
untuk melakukan aktivitas
seperti makan mandi sendiri?

10-1 Persistent danger of severely hurting Sulit untuk ditanya karena biasanya
self or others (recurrent violence) OR apa yang pasien katakan irrelevant,
persistent inability to maintain minimal sehingga harus dilakukan
personal hygiene OR serious suicidal alloanamnesis
act with clear expectation of death. ● Sehari - hari pasien
aktivitasnya apa? Gali
aktivitas suicidalnya
● Apakah pasien ada kesulitan
untuk melakukan aktivitas
seperti makan mandi sendiri?

0 Informasi inadekuat

7. Psikoterapi
- Cognitive behavioral therapy (CBT)
Bertujuan untuk mengevaluasi pola pikir, emosi dan perilaku yang menjadi
sumber masalah dalam kehidupan pasien. Pada CBT ada beberapa perilaku
yang akan diajarkan kepada pasien dapat berupa:
a. Covert sensitization: membayangkan dirinya mencuri dan dampak
negatif yang dapat ditimbulkan
b. Aversion therapy: mengalihkan dari tindakan yang pasien lakukan
seperti mengatur pernafasan secara cepat, melihat detak jam, dan
meraba nadi
c. Systematic desensitization: membuat pasien dalam keadaan relaksasi
agar pasien bisa membayangkan hal - hal yang membuat pasien tidak
tenang
d. Healthy outlets: mengalihkan dan menyalurkan energi ke hal yang
positif

- Terapi psikoanalitik dan psikodinamik


Metode terapi ini berfokus dengan melihat masa lalu dari individu yang menjadi
penyebab dari masalah psikologisnya saat ini. Jenis psikoterapi ini akan
menuntun pasien melihat lebih dalam ke alam bawah sadarnya. Pasien akan
diajak untuk menggali berbagai kejadian atau masalah yang selama ini
terpendam dan tidak disadari.
- Family therapy
Dilakukan melibatkan keluarga pasien, tujuannya agar masalah yang dihadapi
pasien dapat diatasi bersama dan memperbaiki hubungan yang sempat retak
antara pasien dan keluarga

- Terapi interpersonal
Menuntun pasien untuk mengevaluasi dan memahami bagaimana cara pasien
menjalin hubungan dengan orang lain dan akan membantu pasien untuk menjadi
lebih peka saat berinteraksi atau menyelesaikan konflik dengan orang lain

- Hipnoterapi
Menggunakan hipnosis untuk membantu pasien agar bisa mengendalikan perilaku, emosi
atau pola pikirnya dengan lebih baik; membuat pasien jauh lebih rileks dan tenang →
mengurangi stres, meredakan nyeri, hingga membantu pasien berhenti melakukan
kebiasaan buruknya.

8. Farmakologi
A. Anti-psikosis
- Intinya untuk perbanyak dopamine di celah sinaps
- Indikasi
- Sindrom psikosis, gangguan awareness-judgement-insight, gejala
positif, gelaja negatif
- Tipikal / 1st gen
- Blok neurotransmitter dopamine pada reseptor PASCA-sinaptik
(Dopamine D2 receptor antagonist) → bekerja untuk gejala POSITIF
- Contoh: haloperidol, chlorpromazine
- Efek samping: extrapyramidal symptoms → dystonia, akathisia,
pseudoparkinsonism (tremor, bradykinesia, rigiditas), tardive dyskinesia
- Atipikal / 2nd gen
- Blok dopamine D2 receptor dan serotonin 5-HT2 reseptor → bekerja
untuk gejala NEGATIF
- Contoh: aripiprazole, olanzapine, quetiapine, risperidone,
clozapine
- Efek samping:
- LESS LIKELY bikin extrapyramidal symptoms dan tardive
dyskinesia
- Sedasi dan inhibisi psikomotor, gangguan otonomik

B. Anti-depresan
- Hambat reuptake aminergic neurotransmitter, Hambat penghancuran oleh enzim
monoamine oxidase → ningkatin jumlah aminergic neurotransmitter pada celah
sinaps → ningkatin aktivitas reseptor serotonin
- 1st gen
- Antidepresan trisiklik
- Monoamine oxidase inhibitor
- 2nd gen
- Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
- Selective norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI)
- 3rd gen
- Norepinephrine dopamine reuptake inhibitor (NDRI)
- Serotonin receptor antagonist and reuptake inhibitor (SARI)
- Tetracyclic antidepressant mianserin

C. Anti-mania / mood stabilizers


- MoA: mempengaruhi tingkat neurotransmitter (dopamin, GABA,
norepinefrin, serotonin) ATAU sebagai antikonvulsan, mengurangi
rangsang impuls saraf
- Stabilin mood dari atas → manik
- Stabilin mood dari bawah ke atas → depresi
- Contoh
- Mania akut: haloperidol, carbamazepine, asam valproat,
divalproex
- Profilaksis mania: lithium

D. Anti-anxietas
- Memperkuat inhibitory action dari GABAergic neuron → meredakan
hiperaktivitas limbik
- Contoh
- Benzodiazepin: diazepam, chlordiazepoxide, lorazepam,
clobazam, bromazepam, alprazolam
- Non benzo: sulpiride, buspirone

CONTOH KASUS

1. Temen ada bawa ganja, minta kamu pegang, mau ga?


Ga, karena dasarnya ini barang ilegal di mana berdasarkan undang - undang negara itu
tergolong NAPZA

2. Temen baik ada nitip barang ke kamu, kamu bakal terima atau engga? Walaupun
temenmu bilang hanya bakal titip sebentar dan bakal diambil balik?
Tidak, karena tidak tahu isi barang tersebut barang ilegal atau engga
3. Kalo penganut agama Buddha, dan dia menyembah dewi apakah itu termasuk
waham?
Ga, karena itu merupakan kepercayaan dan budaya seseorang. Selain itu kepercayaan
itu tidak mengganggu aktivitas (makan, mandi, tidur, bekerja) individu sehari-hari. Jadi
tidak menyebabkan distres.
- Cara tanya aktivitas terganggu
- Ada kesulitan gak dalam bekerja / belajar?
- Apakah menjadi sulit berkonsentrasi?
- Ada gangguan pola makan? ga/makin napsu
- Ada kesulitan tidur?

4. Kenapa narkoba tidak boleh dicoba?


Bersifat ilegal, efeknya dapat merugikan individu dan orang - orang sekitar.

5. Kalau anak dibawah umur melakukan sesuatu yang buruk, boleh kasih tahu orang
tuanya ga?
Boleh kasih tahu bila situasi atau tindakan tersebut mengancam keselamatan individu
atau orang - orang sekitarnya

6. Bedanya orang halusinasi sama lagi mikirin cewenya?


Kalau mikirin cewenya itu berdasarkan kesadaran diri dia sendiri dan ga ada impaired
daily functionnya

7. Pasien datang pake zat yang tidak diketahui, penunjang apa saja yang mau
diperiksa? Panel drug (urin dan darah)

Anda mungkin juga menyukai