Anda di halaman 1dari 73

PSIKOPATOLOGI &

SIMPTOMATOGI
Kaplan dan Sadock, Sinopsis Psikiatri, Ed. Ke-7, Jilid1.

BAG PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
RIWAYAT PSIKIATRI

ANAMNESIS ( AUTO DAN ALLO )


Keluhan utama pasien, keluarga
(care giver) sumber informasi

Dengan bahasa pasien sendiri (mengapa ia telah datang ke RS


atau dibawa ke RS )

Jika pasien tidak dapat memberikan informasi, sumber lain


(keluarga/caregiver) dapat menyampaikan berd.versi mereka
sendiri ttg peristiwa yg terjadi (bagian RPS)
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)

Gambaran lengkap kronologi ttg peristiwa yg menyebabkan


kondisi skrg dlm kehidupan pasien dan disusun secara
sistematis.

Terkait RPS :
1. Fx. Pencetus yg berkaitan dgn kondisi saat ini
2. Onset sakit.
3. Perkembangan gejala yg muncul
4. Hendaya fungsi ( peran, perawatan diri, waktu luang, hub. sosial )
5. Membantu menegakkan diagnosis
D. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

1. Riwayat gangguan psikiatri.


2. Riwayat penyakit medik.
3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat lainnya.

 
E. Riwayat Pramorbid/Pribadi.

1. Riwayat kehamilan & persalinan.


Apakah kehamilan dan kelahirannya diinginkan/direncanakan?

Kesehatan ibu saat hamil dan melahirkan .

Terkait alkohol atau zat/obat tertentu.


 

2. Riwayat masa anak awal ( sampai 3 tahun ).


Kebiasaan makan, toilet training, perkembangan awal, perilaku, kepribadian saat anak.

Kualitas dan kuantitas interaksi anak-orangtua, anak-saudara kandung.

Adakah cemas perpisahan, cemas berlebihan thd org asing?

Minat anak untuk peran aktif atau pasif dlm permainan fisik?

Hub. dgn teman ( lebih senang sendiri/berkelompok)?


 
E. Riwayat Pramorbid/Pribadi.

1. Riwayat kehamilan & persalinan.


Apakah kehamilan dan kelahirannya diinginkan/direncanakan?

Kesehatan ibu saat hamil dan melahirkan .

Terkait alkohol atau zat/obat tertentu.


 

2. Riwayat masa anak awal ( sampai 3 tahun ).


Kebiasaan makan, toilet training, perkembangan awal, perilaku, kepribadian saat anak.

Kualitas dan kuantitas interaksi anak-orangtua, anak-saudara kandung.

Adakah cemas perpisahan, cemas berlebihan thd org asing?

Minat anak untuk peran aktif atau pasif dlm permainan fisik?

Hub. dgn teman ( lebih senang sendiri/berkelompok)?


 
E. Riwayat Pramorbid/Pribadi (2)

3. Riwayat masa anak pertengahan ( 3 – 11 th ).


Identifikasi jenis kelamin, pengalaman sekolah awal, peran dlm pertemanan, kemampuan
kerjasama, kepatuhan terhadap aturan, ada gangguan belajar ? impulsivitas, agresif, pasif,
perilaku anti sosial disekolah ?

4. Riwayat masa anak akhir ( pubertas - remaja ).


Hub. sosial dgn saudara, teman bermain/sekolah, keakraban berteman, pertemanan sbg pemimpin
atau pasif, tokoh idealnya dll
E. Riwayat Pramorbid/Pribadi (3)

5. Riwayat masa dewasa :


a. Riwayat Pekerjaan : bekerja sbg apa, pendapatan, tipe pekerjaan, konflik
dgn pekerjaan, hubungan dgn teman kerja.
b. Riwayat perkawinan & hubungan perkawinan, usia saat menikah, pilihan
sendiri/dijodohkan, situasi RT, kualitas RT
c. Riwayat militer.
d. Riwayat pendidikan, kronologi pendidikan, prestasi akademik .
e. Keagamaan, agama orang tua, ketaatan kehidupan agama dalam keluarga,
kegiatan sosial keagamaan.
E. Riwayat Pramorbid/Pribadi (4)

f. Aktifitas sosial : kegiatan sosial, berorganisasi dll.


g. Situasi hidup sekarang, : fisik rumah pasien, finansial, jml penghuni
h. Riwayat hukum : apakah pernah terkena kasus hukum.
6. Riwayat psikoseksual.
Pengetahuan dan penyiksaan seksual, mulai baligh, orientasi dan
penyimpangan seksual,
7. Riwayat keluarga.
Jml saudara, penyakit dlm keluarga,dukungan,kedudukan dlm keluarga
8. Mimpi, khayalan dan nilai hidup.
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL.
Simptomatologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi jiwa

• Simptom = gejala
Subyektif, keluhan perasaan mis. sedih
• Sign = tanda
Obyektif, diobservasi klinikus mis. Agitasi
Batasan simptom & sign tidak begitu jelas, sering
overlapping.
Gangguan psikiatri sering berupa SINDROM
• Jiwa merupakan salah satu komponen manusia,
sumber daya manusia yang utama ( Human Main
Resources )
• Komponen manusia : sosial, fisik, psikis
• Roh : di jantung = pusat energi
di otak = perintah
• Jiwa : diibaratkan sinar, diakui kebenarannya, ok
manusia dapat berperasaan,beperilaku,berfikir
( bekerja secara fungsional )
Fungsi jiwa
1. Persepsi
2. Proses berpikir
3. Keadaan afektif & Reaksi emosional
4. Sikap & tingkah laku
5. Kesadaran
6. Orientasi
7. Kontak psikis
8. Perhatian
9. Daya ingat
10. Intelektual & intelegensi, pikiran abstrak (bukan kompetensi dr)
11. Ekspresi, karangan, tulisan & gambaran (bukan kompetensi dr)
12. Inisiatif
13. Konsentrasi
14. Pendapat
15. Tilikan
16. Pertimbangan
17. Insting & dorongan instingtuil
Gambaran umum :

1.Penampilan :
Postur tubuh, ketenangan, dandanan, pakaian, tampilan fisik, tampak sehat, sakit,
tua/muda, kusut, tak rapi dst.
2.Perilaku dan aktifitas psikomotor :
Kualitatif, kuantitatif perilaku motorik pasien. Cth : hiperaktivitas.
3.Sikap terhadap pemeriksa :
kerjasama, apatis, bermusuhan, mengelak, dst.
4. Kontak psikik :
Ada/wajar/dapat dipertahankan.
I. Kesadaran

Keadaan fungsional individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan


limitasi (membatasi hubungan ini) terhadap dunia sekelilingnya yang
terdiri dari manusia, benda atau faham seperti yang dapat tertangkap
oleh panca inderanya
Sensorium
(sering digunakan sebagai sinonim kesadaran)
Yaitu, keadaan fungsi kognitif tentang perasaan khusus.
Sensorium dan kognitif.

1. Kesiagaan dan tingkat kesadaran

2. Orientasi

3. Daya ingat ( memory)

4. Konsentrasi dan perhatian

5. Kemampuan Visuo Spasial

6. Pikiran Abstrak
Tingkatan kesadaran psikiatri:
1. kesadaran bingung / diorientasi
2. kesadaran berkabut
3. delirium
4. koma
5. koma vigil / mutisme akinetik
6. keadaan mimpi / dreamlike state
7. keadaan remang2 / twilight state
8. stupor
9. somnolensi
KESADARAN
Sensorium dan kognitif.

1. Kesiagaan dan tingkat kesadaran :


Pengaburan kesadaran somnolen, letargi, stupor, koma, fugue, waspada.

2. Orientasi : waktu, tempat, personal dan situasional.

3. Daya ingat ( memory) :


Jangka panjang (remote memory ), menengah ( recent past memory ),
jangka pendek ( recent memory ), segera ( immediate-retention and recall).

4. Konsentrasi dan perhatian.


Kemampuan berhitung 100 – 7 secara berurutan, atau kemampuan
mengeja “DUNIA” dari belakang, atau kemampuan membaca menulis,
atau kemampuan bereaksi terhadap perintah ( misal coba tutup mata),
menulis kalimat sederhana tetapi lengkap.
Orientasi
perasaan dimana orang dapat menangkap & mengerti apa yang ada di
sekelilingnya

Gangguan Orientasi :
1. Waktu / temporal
2. Tempat / spasial
3. Orang / personal
4. Situasional

Disorientasi relatif : pengasingan


Perhatian
(Atensi)

Adalah usaha yang dilakukan untuk memusatkan pada


bagian tertentu dari pengalaman, kemampuan untuk
mempertahankan perhatian pada aktifitas,
kemampuan untuk berkonsentrasi
Normal = Normovigilitas
Sangat mempengaruhi kontak psikis
Gangguan perhatian

• Distraktibilitas
• Inatensi selektif
• Hipervigilitas
• Hipovigilitas
• Autisme
• Trance / keadaan tak sadarkan diri
5. Kemampuan visuo- spasial.
Mencontoh gambar jam atau segilima yg berpotongan.

6. Pikiran abstrak.
Pasien diminta menjelaskan kemiripan buah jeruk dgn bola, arti pribahasa misal besar
pasak drpd tiang ( jawaban konkrit atau jawaban abstrak ). Perhitungan uang belanja
misal belanja 650, dibayar dgn uang 1000, brp kembaliannya ?
II. Emosi

Suatu kompleks keadaan perasaan dgn komponen :


- psikis
- somatik
- perilaku yg berhbungan dgn afek dan mood

Jenis Emosi :
a. Afek
b. Mood
c. Emosi yg lain
d. Gg. Psikologis yg berhub dg. mood
Mood dan Afek.

1.Mood ( ditanyakan ke pasien, kedalaman dan intensitasnya) :


depresi, kecewa, marah, cemas, meluap-luap, kosong, bersalah, euphori,
ketakutan, merendahkan diri, irritable, meninggi, labil, ectasy, aleksitemia,
anhedonia dst.
2. Afek ( respon emosional yg tampak, disimpulkan pemeriksa) normal,
terbatas , tumpul, datar, meninggi, labil.
3. Kesesuaian, apakah sesuai/ tidak sesuai (emosi serasi/tidak).
4. Ekspresi emosi/reaksi emosional.
Afek: Mood:
Ekspresi emosi yg : Ekspresi emosi yg :
✔Terlihat ✔Meresap
✔Dinilai pemeriksa ✔Menetap
✔Objektif ✔Dilaporkan o/ pasien
✔Subjektif
Afek

Afek yg sesuai Afek yg tdk sesuai


(appropiate affect): (inappropriate affect)
Irama emosional yg Irama emosional yg
harmonis dengan : tidak harmonis dengan :
✔ gagasan, ✔gagasan,
✔pikiran atau ✔pikiran atau
✔pembicaraan yg ✔pembicaraan yg
menyertai menyertai
Afek terbatas (restricted /constricted)
• Penurunan intensitas ekspresi emosi, kurang parah

Afek tumpul (blunted affect)


• Penurunan berat intensitas ekspresi emosi

Afek datar (flat affect):


• Hampir/ tdk ada ekspresi emosi, suara monoton,wajah tak
bergerak

Afek labil
• Perubahan ekspresi emosi yg cepat & tiba-tiba, tdk berhubungan
dg stimuli eksternal
Mood

Mood: Suatu emosi yg


• Meresap
• Dipertahankan
• Dialami sec subjektif
• Dilaporkan pasien
1. Disforik: Mood yg tdk menyenangkan , cth: jengkel, tdk
nyaman.
2. Eutimik: Mood rentang normal, tak ada mood
melambung/tertekan
3. Mood iritabel: Mudah diganggu dan dibuat marah
4. Pergeseran mood (mood labil) : isolasi antara euforia dan
depresi/cemas
5. Mood meningkat(elevated mood):
• Ekpresi perasaan lebih ceria dr biasanya
• Suasana keyakinan dan kesenangan

6.Euforia: 7.Gembira luar biasa 8.Mood luap-luap


• Elasi kuat expansive-mood
(ecstasy)
• Kebesaran • tanpa pembatas
• gairah/nafsu
• nikmat, melayang • Penilaian berlebihan
9. Depresi: Perasaan sedih 🡪 psikopatologi
10. Anhedonia: Hilang minat, menarik diri, sering
disertai depresi
11. Dukacita / berkabung : Kesedihan sesuai
kehilangan nyata
12. Aleksitimia: ketidakmampuan dlm menggambarkan
dan menyadari emosi
Emosi yang lain

1. Kecemasan: Perasaan ketakutan krn dugaan adanya


bahaya
2. Free floating anxiety : rasa takut yg mengambang
bebas dan tdk terpusatkan pd gagasan tertentu
3. Ambivalensi : trdpatnya 2 impuls yg berlawanan pd
satu waktu
III. TINGKAH LAKU
Perilaku Motorik (konasi)

Aspek jiwa yg termasuk :


• impuls
• motivasi Diekspresikan ke dlm
• harapan perilaku atau
• dorongan aktivitas motorik
• instink
• idaman
Perilaku Motorik (konasi)

1. Ekopraksia : peniruan pergerakan yg patologis seseorang pd org lain


2. Katatonia : kelainan motorik dalam gangguan non-organik
a.Katalepsi : suatu posisi tubuh yg tidak bergerak
dipertahankan terus menerus
b.Luapan katatonik : aktifitas motorik yg teragitasi, tidak
bertujuan, dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal
c.Stupor katatonik : penurunan aktifitas motorik yg nyata,
seringkali sampai titik imobilitas dan tampak tidak menyadari
sekeliling
d.Rigiditas katatonik : penerimaan postur yg kaku yg
disadari, menentang usaha untuk digerakkan
e. Posturing katatonik : penerimaan postur yang tidak
sesuai atau kaku yang disadari, biasanya
dipertahankan dalam waktu yang lama

f. Cerea flexibilitas ( fleksibilitas lilin ) : seseorang


dapat diatur dalam suatu posisi yang kemudian
dipertahankannya; jika pemeriksa menggerakkan
anggota tubuh pasien, anggota tubuh terasa seakan-
akan terbuat dari lilin
3. Negativisme : tahanan tanpa motivasi terhadap semua
usaha untuk menggerakkan atau terhadap semua instruksi
4. Katapleksi : hilangnya tonus otot dan kelemahan secara
sementara yang dicetuskan oleh berbagai keadaan
emosional
5. Stereotipik : pola tindakan fisik atau bicara yang
terfiksasi dan berulang
6. Mannerisme : pergerakan tidak disadari yang mendarah
daging dan kebiasaan
Perilaku Motorik (konasi) (3)

7. Otomatisme : tindakan yang otomatis yang biasanya mewakili


suatu aktifitas simbolik yang tidak disadari
8. Otomatisme perintah : otomatisme mengikuti sugesti ( juga
disebut kepatuhan otomatik )
9. Mutisme : tidak bersuara tanpa kelainan struktural
10.Overaktifitas :
a. Agitasi psikomotor : overaktifitas motorik dan kognitif
yang berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai respon
dari ketegangan dalam
b. Hiperaktifitas ( hiperkinesis ) : kegelisahan, agresif, aktivis
desdruktif, seringkali disertai dengan patologi otak dasar
Overaktifitas(1)

c. Tik : pergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari


d. Tidur berjalan ( sleepwalking ) ( somnambulisme ) : aktifitas
motorik saat tertidur
e. Akathisia : perasaan subjektif tentang tegangan motorik sekunder
dari medikasi antipsikotik atau medikasi lain, yang dapat
menyababkan kegelisahan, melangkah bolak- balik, duduk dan berdiri
berulang- ulang; dapat disalah artikan sebagai agitasi psikotik
Overaktifitas(2)

f. Kompulsi : impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu


tindakan secara berulang
• Dipsomania : kompulsi untuk minum alkohol
• Kleptomania : kompulsi untuk mencuri
• Nimfomania : kebutuhan untuk koitus yang kluat dan kompulsif
pada seorang wanita
• Satiriasis : kebutuhan untuk koitusyang kuat dan kompulsif pada
seorang laki- laki
• Trikotilomania : kompulsi untuk mencabut rambut
• Ritual : aktifitas kompulsif otomatis dalam sifat, menurunkan
kecemasan yang orisinil
III. Perilaku motorik (konotasi) (3)

11. Hipoaktifitas ( hipokinesis ) : penurunan aktifitas motorik dan


kognitif, seperti pada retardasi psikomotor;
12. Mimikri : aktifitas motorik tiruan dan sederhana pada anak- anak
13. Agresi : tindakan yang kuat dan diarahkan tujuan yang mungkin
verbal atau fisik; bagian motorik dari afek kekasaran, kemarahan,
atau permusuhan
14. Memerankan ( acting out ) : ekspresi langsung dari suatu
harapan atau impuls yang tidak disadari dalam bentuk gerakan;
fantasi yang tidak disadari dihidupkan secara impulsif dalam
perilaku
15. Abulia : penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir, disertai
dengan ketidak- acuhan tentang akibat tindakan; disertai dengan
defisit neurologis
IV. VERBALISASI / Bicara

Kuantitas bicara, dan kualitasnya, spontan/tidak, cepat/lambat, adakah gangguan


bicara cth : tergagap-gagap, irama bicara cth: (dysprosodi).
a. Gg bicara :
Tekanan bicara, logorrhea (byk bicara, logis,brhubungan), poverty of speech (miskin
isi bicara), bicara tdk spontan, miskin bicara, disprosodi (hilangnya irama bicara),
disartria (sulit artikulasi), bicara keras/lemah berlebihan, gagap, kekacauan

b. Gg afasik :
Afasia motorik (bicara trggu), afasia sensorik (tdk paham arti kata), afasia nominal
(sulit menyebut nama objek), afasia sintatikal (tdk mmpu menyusun kata2 dgn urut),
afasia logat khusus (neologistik), afasia global (keseluruhan, berat)
V. Persepsi

a. Gg. Persepsi :
Halusinasi, Ilusi, Derealisasi, Depersonalisasi.
b. Gg yg berhubungan dg gg kognitif
c. Gg yg berhubungan dg fenomena konversi
Apakah ada halusinasi atau illusi sesuai panca indra.
Apakah ada halusinasi hipnogogik (terjadi saat org jatuh tertidur)/hipnopompik (terjadi saat
terbangun dari tidur)?

Cth halusinasi dan ilusi :


visual, auditorik, olfaktorik, gustatorik, taktil, somatic, liliput (benda tampak lebih kecil)
halusinasi sejalan dgn mood, tdk sejalan dgn mood, halusinosis (hub.dgn alkohol), sinestesia(bunyi-
dilihat) trailing phenomena(hub. dgn obat)

Adakah depersonalisasi, derealisasi (perasaan ekstrim terlepasnya dari dirinya atau lingkungannya) ?
VI. Berpikir

a. Gg umum dlm bentuk berpikir


Realistik, non realistik,
b. Gg spesifik pd arus pikiran
Neologisme, wordsalad, sirkumtansial, tangensial,
inkoherensi, persevarsi, verbigrasi, ekolalia, kondensasi,
jwaban tdk relevan, assosiasi longgar, flight of ideas, assosiasi
bunyi, blocking, glossolalia,
c. Gg spesifik pd isi pikir
1. Bentuk pikir : Realistik, non realistik.
2. Arus pikir :
Assosiasi longgar, flight of idea, tangensial, sirkumtansial, word salad,
inkoherensi, neologisme, assosiasi bunyi, ekolalia, perseverasi,
verbigerasi, jawaban irrelevan, assosiasi bunyi, blocking, retardasi

3. Isi pikir :
Waham , preokupasi, obsesi dan kompulsi, ide bunuh diri atau
membunuh, fobia, gagasan yg menyangkut diri sendiri, kemiskinan isi
fikir , over valued idea, egomania (preokupasi diri sendiri yg patologis),
hipokondria(fisik), koprolalia (kata cabul)
Waham
WAHAM
- = delusi
- Pikiran salah yang bertentangan dengan realita
- Didapat dari autoanamnesis, bukan alloanamnesis

- Waham (waham sesuai dgn mood/mood congruent atau waham


tidak sesuai mood/mood incongruent ),
Syarat waham :
1. egosentris
2. non realistik
3. non logika
4. 100 % percaya pada prinsipnya
sendiri
5. tidak dapat diubah
Waham
menggambarkan :
- keinginan terpendam
- kekecewaan
- rendah diri
- rasa bersalah
- perlindungan
Jenis-jenis waham : - Cemburu
- Sistematik / - Erotomania
terpecah - Hipokondri
- Bizzare - Magic mistik
- Paranoid - Aneh ttg pikiran
- Nihilistik - Aneh ttg dirinya
- Kemiskinan
- Somatik
Waham Paranoid :
- waham kebesaran
- waham persekutorik
- waham curiga
- waham dikendalikan
Waham aneh tentang pikiran :
- Thought of insertion
- Thought of withdrawal
- Thought of broadcasting
- Thought of echo
Waham aneh tentang dirinya :
- delusion of control
- delusion of influence
- delusion of passivity
- delusion of perception
OBSESI
- Pikiran terpaku, terus menerus terganggu
- Obyek tidak nyata, lebih susah dihilangkan, jika
terangkai TL disebut kompulsi
- Tidak bisa tenang
- Penderita sadar akan sikapnya
KOMPULSI
- Kebutuhan patologis untuk melakukan suatu impuls yang jika di
tahan menyebabkan kecemasan.
- Perilaku berulang sebagai respon suatu obsesi
FOBIA
• Ketakutan terhadap sesuatu dan ada obyeknya
• Takut irasional
• Sadar tidak benar tapi tetap dikuasai oleh
ketakutannya
Contoh Fobia :
1. Bacillofobia = kuman
2. Claustrofobia = ruang
tertutup
3. Nekrofobia = mayat 9. Spesifik = obyek / situasi tertentu
4. Aerofobia = tempat
10. Xenofobia = orang asing
tinggi
5. Sosiofobia = keramaian/
11. Zoofobia = binatang
tempat umum 12. Panfobia = segala
6. Aichmofobia = benda sesuatu
tajam 13. Algofobia = nyeri
7. Agorafobia = tempat
14. Ailurofobia = kucing
terbuka & luas
8. Keranofobia = mati
KEMISKINAN ISI PIKIRAN
- Pikiran yang memberikan sedikit informasi karena tidak ada
pengertian, pengulangan kosong, atau frasa tidak jelas
Ide berlebihan/ Idea of :
- Referens
- Persepsion
- Misinterpretasi terhadap peristiwa2 di luar dirinya
- Mendekati waham, jika sudah diyakini maka akan menjadi waham
VII. Pengendalian impuls.

Apakah pasien mampu mengendalikan impuls agresif, seksual atau impuls lainnya.

Fungsinya untuk memastikan kesadaran pasien tentang perilakunya apakah sesuai dgn
sosial/norma masyarakat, atau merupakan suatu pengukuran akan bahaya thd dirinya
atau orang lain

( didapat dari allo atau auto anamnesis atau observasi selama wawancara ).
VIII. Tilikan (Insight)

a. Tilikan intelektual :
Mengerti kenyataan objektif ttg suatu keadaan tnap kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan dlm cara yg berguna untuk mengatasi situasi
b. Tilikan sesungguhnya
Mengerti kenyataan objektif ttg situasi, disertai dgn daya pendorong, motivasi, dan
emosional untuk mengatasi situasi
c. Tilikan terganggu
Hilangnya kemampuan untuk mengerti kenyataan objektifdari situasi
Jenis/tingkatan tilikan :
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Agak menyadari ia sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dlm waktu
bersamaan menyangkal penyakitnya.
3. Sadar merasa sakit tetapi menyalahkan orang lain/faktor eksternal.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yg tdk diketahuinya.
5. Tilikan intelektual; menerima sakit dan gejala/kegagalan dlm
penyesuaian sosial akibat perasaan irrasional/ gangguan tertentu dlm
dirinya.
6. Tilikan emosional sesungguhnya; kesadaran emosional ttg motif dan
perasaan dlm diri pasien dan orang penting dlm kehidupannya yg dapat
menyebabkan perubahan dasar perilakunya..
IX. Daya ingat
(Memory)
- Kemampuan untuk memproduksi / menghasilkan kembali hal-hal
yang terjadi di masa lampau
- Dipengaruhi 3 proses
- Kesan memory dipengaruhi faktor ;
1. Perhatian
2. Asosiasi dengan peristiwa lain /
hubungan dengan peristiwa lain
3. Pengaruh terhadap emosi seseorang
a. Gg daya ingat :
Amnesia, hiperanemsia(peningkatan penyimpangan ingatan ), paramnesia (distorsi
ingatan), screen memory, (ingatan ditutupi krn meyakitkan), represi, letologika
(ktdkmampuan sementar a mengingat satu benda, satunama).

b. Tingkat daya ingat


Segera (immidiate), jangka pendek (recent), menengah (recent past), jangka panjang
(remote)
Fungsi daya ingat dibagi :
1. Daya ingat jangka lama
remote memory
2. Daya ingat jangka sedang
recent past memory
3. Daya ingat jangka pendek
recent memory
4. Daya ingat segera
immediate retention and recall
Daya ingat terganggu :
1. organobiologi, mis.
demensia
2. psikososial, mis. panik
3. lupa
Macam gangguan :

• Hipernemsia
• Amnesia
retrograde, anterograde
• Paramnesia
paling bermakna di psikiatri
• Demensia
Paramnesia

• Konfabulasi
membuat jawaban palsu yang tidak disadari
berhubungan dengan gangguan kognitif
• De Ja Vu
= ilusi peringatan
apa yang dilihat sekarang, seolah
pernah dilihat/dikenal sebelumnya
• Jamais Vu
= perasaan yang salah / palsu
tidak mengenali situasi / personal yang
pernah dialami / dikenal.
IX. Intelegensia

a. Retardasi mental
b. Demensia
c. Pseudodemensia
d. Berpikir konkret
e. Berpikir abstrak
X. Pertimbangan (Judgment)

a. Pertimbangan kritis :
Kemampuan menilai, melihat dan memilih berbagai pilihan dlm situasi
b. Pertimbangan otomatis :
Pertimbangan secara refleks dlm suatu tindakan
c. Pertimbangan terganggu
Menghilangnya kemampuan untuk mengerti suatu situasi dgn benar dan
bertindak secara cepat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai