Anda di halaman 1dari 7

STEP 1

1. GAF
Jawab :
Global Assessment of Functioning adalah skala numerik yang digunakan oleh dokter
dan dokter kesehatan mental untuk menilai secara subyektif fungsi sosial, pekerjaan,
dan psikologis seseorang, misalnya, seberapa baik seseorang menghadapi berbagai
masalah dalam kehidupan. Skor berkisar dari 100 hingga 1.
GAF masuk ke axis V  rating terhadap fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan
dalam satu tahun terakhir.

2. Fleksibilitas cerea (jeje)


Jawab :
Keadaan ketika ekstremitas pasien bisa dibentuk menjadi suatu posisi dan bisa
mempertahankan posisi itu dalam waktu yang lama.

3. Negativistik
Jawab :
Perlawanan terhadap semua instruksi.

STEP 2
1. apa saja px status mental yang dapat dilakukan dari skenario tersebut? (slw)
jawab :
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan : Posture, sikap, pakaian, perawatan diri, rambut, kuku, sehat, sakit,
marah, takut, apatis, bingung, merendahkan, tenang, tampak lebih tua, tampak
lebih muda, bersifat seperti wanita, bersifat seperti laki-laki, tanda-tanda
kecemasan–tangan basah, dahi berkeringat, gelisah, tubuh tegang, suara tegang,
mata melebar, tingkat kecemasan berubah-ubah selama wawancara atau dengan
topik khusus.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : Cara berjalan, mannerisme, tics, gerak–
isyarat, berkejang-kejang (twitches), stereotipik, memetik, menyentuh pemeriksa,
ekopraksia, janggal / kikuk (clumsy), tangkas (agile), pincang (limp), kaku,
lamban, hiperaktif, agitasi, melawan (combative), bersikap seperti lilin (waxy)
3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, penuh perhatian, menarik perhatian,
menantang (frack), sikap bertahan, bermusuhan, main-main, mengelak (evasive),
berhati-hati (guarded)
B. Bicara : Cepat, lambat, memaksa (pressure), ragu-ragu (hesitant), emosional,
monoton, keras, membisik (whispered), mencerca (slurred), komat-kamit
(mumble), gagap, ekolalia, intensitas, puncak (pitch), berkurang (ease), spontan,
bergaya (manner), bersajak (prosody)
C. Mood dan Afek :
1. Mood : (Suatu emosi yang meresap dan bertahan yang mewarnai persepsi
seseorang terhadap dunianya) : Bagaimana pasien menyatakan perasaannya,
kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi suasana perasaan– depresi, berputus asa
(despairing), mudah tersinggung (irritable), cemas, menakutkan (terrify), marah,
meluap-luap (expansived), euforia, hampa, rasa bersalah, perasaan kagum (awed),
sia-sia (futile), merendahkan diri sendiri (self– contemptuous), anhedonia,
alexithymic
2. Afek : (ekspresi keluar dari pengalaman dunia dalam pasien), Bagaimana
pemeriksa menilai afek pasien–luas, terbatas, tumpul atau datar, dangkal
(shallow), jumlah dan kisaran dari ekspresi perasaan ; sukar dalam memulai,
menahan (sustaining) atau mengakhiri respons emosinal, ekspresi emosi serasi
dengan isi pikiran, kebudayaan,
3. Keserasian : keserasian respon emosional pasien dapat dinilai dalam hubungan
dengan masalah yang sedang dibahas oleh pasien. Sebagai contoh, pasien
paranoid yang melukiskan waham kejarnya harus marah atau takut tentang
pengalaman yang sedang terjadi pada mereka. Afek yang tidak serasi, ialah suatu
mutu respons yang ditemukan pada beberapa pasien skizofrenia; afeknya
inkongruen dengan topik yang sedang mereka bicarakan. (contohnya : mereka
mempunyai afek yang datar ketika berbicara tentang impuls membunuh). Ketidak
serasian juga mencerminkan tarap hendaya dari pasien untuk mempertimbangkan
atau pengendalian dalam hubungan dengan respons emosional.
D. Pikiran dan Persepsi :
1. Bentuk Pikiran :
a. Produktivitas : Ide yang meluap-luap (overabundance of ideas), kekurangan ide
(paucity of ideas), ide yang melompat-lompat (flight of ideas), berpikir cepat,
berpikir lambat, berpikir ragu-ragu (hesitant thinking), apakah pasien bicara
secara spontan ataukah menjawab hanya bila ditanya, pikiran mengalir (stream of
thought), kutipan dari pasien (quotation from patient)
b. Arus pikiran : Apakah pasien menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh
dan langsung pada tujuan, relevan atau tidak relevan, asosiasi longgar, hubungan
sebab akibat yang kurang dalam penjelasan pasien; tidak logis, tangensial,
sirkumstansial, melantur (rambling), bersifat mengelak (evasive), perseverasi,
pikiran terhambat (blocking) atau pikiran kacau (distractibility).
c. Gangguan Berbahasa : Gangguan yang mencerminkan gangguan mental seperti
inkoheren, bicara yang tidak dimengerti (word salad), asosiasi bunyi (clang
association), neologisme.
2. Isi Pikiran :
a. Preokupasi : Mengenai sakit, masalah lingkungan, obsesi, kompulsi, fobia,
rencana bunuh diri, membunuh, gejala-gejala hipokondrik, dorongan atau impuls-
impuls antisosial.
3. Gangguan Pikiran :
a. Waham : Isi dari setiap sistim waham, organisasinya, pasien yakin akan
kebenarannya, bagaimana waham ini mempengaruhi kehidupannya, ; waham
penyiksaan–isolasi atau berhubungan dengan kecurigaan yang menetap, serasi
mood (congruent) atau tak serasi mood (incongruent)
b. Ideas of Reference dan Ideas of influence : Bagaimana ide mulai, dan arti /
makna yang menghubungkan pasien dengan diri mereka.
4. Gangguan Persepsi :
a. Halusinasi dan Ilusi : Apakah pasien mendengar suara atau melihat bayangan,
isi, sistim sensori yang terlibat, keadaan yang terjadi, halusinasi hipnogogik atau
hipnopompik ; thought brocasting.
b. Depersonalisasi dan Derealisasi : Perasaan yang sangat berbeda terhadap diri
dan lingkungan.
5. Mimpi dan Fantasi
a. Mimpi : satu yang menonjol, jika ia iingin menceritakan, mimpi buruk.
b. Fantasi : berulang, kesukaan, lamunan yang tak tergoyahkan
E. Sensorium dan Fungsi Kognitif:
1. Kesadaran : Kesadaran terhadap lingkungan, jangka waktu perhatian, kesadaran
berkabut, fluktuasi tingkat kesadaran, somnolen, stupor, kelelahan, keadaan fugue.
2. Orientasi :
a. Waktu : Apakah pasien mengenal hari secara benar, tanggal, waktu dari hari,
jika dirawat di rumah sakit dia mengetahui sudah berapa lama ia dia berbaring
disitu,
b. Tempat : Apakah pasien tahu dimana dia berada
c. Orang : Apakah pasien mengetahui siapa yang memeriksa dan apa peran dari
orang-orang yang bertemu denganya.
3. Konsentrasi dan Perhitungan : Pengurangan 7 dari 100 dan hasilnya tetap
dikurangi 7. jika pasien tidak dapar dengan pengurangan 7. pasien dapat tugas
lebih mudah – 4 x 9; 4 x 5 ; Apakah cemas atau beberapa gangguan mood atau
konsentrasi yg bertanggung jawab terhadap kesulitan ini.
4. Daya ingat : Gangguan, usaha yang membuat menguasai gangguan itu –
penyangkalan, konfabulasi, reaksi katastropik, sirkumstansialitas yang digunakan
untuk menyembunyikan kekurangannya, apakah proses registrasi, retensi,
rekoleksi material terlibat.
a. Daya ingat jangka panjang (remote memory) : data masa kanakkanak, peristiwa
penting yang terjadi ketika masih muda atau bebas dari penyakit, persoalan-
persoalan pribadi.
b. Daya ingat jangka pendek (Recent past memory, recent memory) : beberapa
bulan atau beberapa hari yang lalu, apa yang dilakukan pasien kemarin, sehari
sebelumnya, sudah sarapan, makan siang, makan malam.
c. Daya ingat segera (immediate retention and recall) : kemampuan untuk
mengulangi enam angka setelah pemeriksa mendiktekannya – pertama maju,
kemudian mundur, sedudah beberapa menit interupsi, tes pertanyaan yang lain,
pertanyaan yang sama, jika diulang, sebutkan empat perbedaan jawaban pada
empat waktu.
d. Pengaruh atau kecacatan pada pasien : mekanime pasien mengembangkan
kemampuan menguasai kecacatan
5. Tingkat Pengetahuan : Tingkat pendidikan formal, perkiraan kemampuan
intelektual pasien dan apakah mampu berfungsi pada tingkat dasar pengetahuan. :
jumlah, perhitungan, pengetahuan umum, pertanyaan harus relevan dengan latar
belakang pendidikan dan kebudayaan pasien.
6. Pikiran Abstrak : Gangguan dalam formulasi konsep; cara pasien
mengkonsepsualisasikan atau menggunakan ide-idenya, (misalnya membedakan
antara apel dan pear, abnormalitas dalam mengartikan peribahasa yang sederhana,
misalnya ; “Batu-batu berguling tidak dikerumuni lumut”; jawabannya mungkin
konkrit. Memberikan contohcontoh yang spesipik terhadap ilustrasi atau arti) atau
sangat abstrak (memberikan penjelasan yang umum) ; kesesuaian dengan
jawaban.
F. Tilikan :
1. Penyangkalan sepenuhnya terhadap penyakit
2. Sedikit kesadaran diri akan adanya penyakit dan meminta pertolongan tetapi
menyangkalinya pada saat yang bersamaan
3. Sadar akan adanya penyakit tetapi menyalahkan orang lain, faktor luar, medis
atau faktor organik yang tidak diketahui.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui pada
dirinya.
5. Tilikan Intelektual : Pengakuan sakit dan mengetahui gejala dan kegagalan
dalam penyesuaian sosial oleh karena perasaan irrasional atau terganggu, tanpa
menerapkan pengetahuannya untuk pengalaman dimasa mendatang
6. Tilikan Emosional yang sebenarnya : kesadaran emosional terhadap motif-motif
perasaan dalam, yang mendasari arti dari gejala; ada kesadaran yang
menyebabkan perubahan kepribadian dan tingkah laku dimasa mendatang;
keterbukaan terhadap ide dan konsep yang baru mengenai diri sendiri dan orang-
orang penting dalam kehidupannya.
G. Daya nilai :
1. Daya nilai Sosial : Manifestasi perilaku yang tidak kentara yang
membahayakan pasien dan berlawanan dengan tingkah laku yang dapat diterima
budayanya. Adanya pengertian pasien sebagai hasil yang tak mungkin dari
tingkah laku pribadi dan pasien dipengaruhi oleh pengertian itu.
2. Uji daya nilai : pasien dapat meramalkan apa yang akan dia lakukan dalam
bayangan situasi tsb. Misalnya apa yang akan dilakukan pasien dengan perangko,
alamat surat yang dia temukan dijalan.
3. Penilaian Realitas : kemampuan membedakan kenyataan dengan fantasi

2. Apa yang menyebabkan fleksibilitas cerea pada pasien tersebut? (tiara)


3. Bagaimana gejala2 gangguan psikotik? (Dita)
Jawab :
a. Skizofrenia
Gejala positif :
- Delusi/Khayalan : disebut juga waham.
- Halusinasi : gangguan yang mengenai organ pengindra, dimana orang lain gak
liat sesuatu, pasien liat. Orang lain gak denger, pasien denger, dll
- Perilaku aneh, tidak terorganisir : melakukan sesuatu yang tidak bertujuan,
misal menyakiti diri
- Bicara tidak teratur, topik melompat lompat tidak berhubungan
- Ilusi : apa yang diomongin orang penerimaannya beda di pasien skizofrenia.
Gejala negative :
- Alogia : kehilangan kemampuan berpikir/berbicara
- Perasaan/emosi jadi turun
- Avolition : kehilangan motivasi
- Asosiality : kurangnya kemampuan untuk merasakan kesenangan,mengisolasi
diri dari kehidupan sosial
- Tidak mampu konsentrasi
Gejala kognitif : mengalami penurunan pada ketiga hal ini
- Memori
- Belajar
- Pemahaman

4. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario diatas? (chika)


5. Bagaimana cara penilaian GAF? (Jeje)
Jawab :
100-91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
tertanggulangi.
90-81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa.
80-71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah dll
70-61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40-31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas
berat dalam beberapa fungsi.
30-21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
hampir semua bidang.
20-11 Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri.
10-01 Seperti diatas => persisten dan lebih serius.
0 Informasi tidak kuat.

6. Apa itu gangguan psikotik dan jenis jenisnya? (safa)


Jawab :
Gangguan psikotik adalah ketika pasien tidak bisa menilai realita, jadi aslinya gimana
penilaiannya gimana (beda).

a. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan adanya gangguan
dalam menilai realita.
b. Skizoafektif
gangguan mental di mana seseorang mengalami gabungan gejala skizofrenia,
Gangguan skizoafektif adalah penyakit dengan gejala psikotik yang persisten,
seperti halusinasi atau delusi, terjadi bersama-sama dengan masalah suasana
(mood disorder) seperti depresi, manik, atau episode campuran. Gangguan
skizoafektif diperkirakan terjadi lebih sering daripada gangguan bipolar.

c. Gangguan Bipolar Dengan Ciri Psikotik


Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai
oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren
serta dapat berlangsung seumur hidup. Setiap episode dipisahkan sekurangnya dua
bulan tanpa gejala penting mania atau hipomania. Tetapi pada beberapa individu,
gejala depresi dan mania dapat bergantian secara cepat, yang dikenal dengan rapid
cycling.
Gejala dari manik mencakup euphoria, peningkatan kepercayaan diri, bicara cepat
dan banyak pembicaraan, perhatian mudah teralih, dan berkurangnya kebutuhan
untuk tidur
Pasien hipomania tidak memiliki gambaran psikotik seperti halusinasi, waham
atau perilaku atau pembicaraan aneh. Yang ada ialah peningkatan ringan dari
suasana perasaan (mood) yang menetap (sekurang-kurangnya selama beberapa
hari berturut-turut), peningkatan enersi dan aktivitas, Sering ada peningkatan
kemampuan untuk bergaul, bercakap, keakraban yang berlebihan, peningkatan
enersi seksual, dan pengurangan kebutuhan tidur; namun tidak sampai menjurus
kepada kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh masyarakat.
Pada tipe campuran, paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania
dan depresi yang terjadi secara bersamaan. Misalnya, mood tereksitasi (lebih
sering mood disforik), iritabel, marah, serangan panik, pembicaraan cepat, agitasi,
menangis, ide bunuh diri, insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas,
waham kejar dan kadang-kadang bingung
d. Gangguan Waham Menetap (Delusi)
- Waham persekutori : keyakinan akan dirugikan, dilecehkan oleh seseorang
atau suatu kelompok (misal ngerasa mau dijahati)
- Waham referensi : kepercayaan bahwa sikap tertentu, komentar, isyarat
lingkungan ditujukan ke dirinya
- Waham kebesaran : ketika seseorang percaya bahwa dia punya
kemampuan,kekayaan,ketenaran yang luar biasa.
- Waham erotomania : ketika seseorang mempunyai kepercayaan palsu bahwa
orang lain jatuh cinta dengan dirinya
- Waham nihilistic : melibatkan keyakinan bahwa malapetaka besar akan terjadi
- Waham somatic :focus ke keyakinan mengenai Kesehatan dan fungsi organ
- Waham bizar pada skizofernia : siar pikir (merasa apa yang dipikirannya
disiarkan media masa, jadi pasien gamau nonton tv) sedot pikir (merasa
pikirannya ada yang mengambil keluar jadi bengong terus), sisip pikir (ada
pikiran orang lain masuk ke pikirannya , waham dikendalikan (merasa
tubuhnya dikendalikan)

e. Depresi Dengan Ciri Psikotik


Merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak
berdaya serta gagasan bunuh diri.

f. Gangguan Mental Organik


Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh
gangguan fungsi jaringan otak. Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat
disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau yang
terutama diluar otak. Bila bagian otak yang terganggu itu luas, maka gangguan
dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang
menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang
terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan sindroma, bukan
penyakit yang menyebabkannya

g. Retardasi Mental dengan Ciri Psikotik


Retardasi mental adalah gangguan yang ditandai oleh fungsi intelektual disertai
oleh defisit atau hendaya fungsi adaptif sedikitnya dua area kemampuan:
komunikasi, perawatan diri, pemenuhan kebutuhan hidup, kemampuan
sosial/interpersonal, penggunaan sumber komunitas, kemandirian, kemampuan
fungsi akademik, pekerjaan, waktu luang, kesehatan, keamanan dan harus terjadi
sebelum usia 18 tahun

Anda mungkin juga menyukai