Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN DAN

PEMBUATAN STATUS PSIKIATRI


DISUSUN OLEH:
Aulia Thufael Alfarisi (Yarsi)
Ruti Devi Permatasari (Trisakti)

TUJUAN
Menyusun laporan
tentang keadaan
psikologik dan
psikopatologik pasien
psikiatri

Anamnesis Psikiatri
I.

Data Pribadi

II.

Keluhan Utama

III.

Riwayat Gangguan Sekarang


a. Awitan
b. Faktor Presipitasi

IV.

Riwayat Gangguan Sebelumnya


a. Riwayat Lampau
b. Psikiatrik
c. Medik
d. Penggunaan Zat Psikoaktif

Anamnesis Psikiatri
V.

Riwayat Hidup
a. Prenatal dan Perinatal
b. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)
c. Masa kanak pertengahan (3-7tahun)
d. Masa Remaja
e. Masa Dewasa

PEMERIKSAAN STATUS
MENTALIS

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Merupakan gambaran
keseluruhan tentang pasien
yang didapat dari hasil
observasi pemeriksa dan
kesan yang dimunculkan oleh
pasien saat wawancara

GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS


MENTAL
I.

II.

III.
IV.

Deskripsi umum
a.Penampilan
b.Perilaku dan aktivitas psikomotor
c.Sikap terhadap pemeriksa
Mood dan Afek
a.Mood
b.Afek
c.Keserasian
Pembicaraan
Gangguan persepsi

...lanjutan

V.

Pikiran
a. Proses atau bentuk pikiran
b. Isi pikiran
VII. Sensorium dan Kognotif
a. Kesadaran
b. Orientasi dan daya ingat
c. Konsentrasi dan perhatian
d. kemampuan membaca dan menulis
e. Kemampuan visuospasial
f. Pikiran abstrak
g. Intelegensi dan kemampuan informasi

...lanjutan

h. Bakat kreatif
i. Kemampuan menolong diri sendiri
VII.

Pengendalian impuls

VIII. Pertimbangan dan tilikan


IX.

Reliabilitas

1. DESKRIPSI UMUM
PENAMPILAN kesan fisik pasien secara
keseluruhan.
a.

Contoh : jenis tubuh, postur,


ketegangan, pakaian, dandanan, rambut,
kuku.
Istilah yg digunakan untuk
menggambarkan penampilan tampak
sehat, sakit, seimbang, kelihatan tua,
kelihatan muda, kusut, seperti
anakanak, dan kacau.
Tanda kecemsan : tangan yang lembab,
keringat pada dahi, postur tegang, mata

b. Perilaku dan aktivitas psikomotor


Contoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat,
kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia,
hiperaktivitas, agitasi, melawan,
fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan
ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas
tangan dan melangkah.
c. Sikap terhadap pemeriksa
Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh
perhatian, tertarik, datar, menggoda,
bertahan, merendahkan, kebingungan,
apatis, bermusuhan, bermain-main,
menyenangkan, mengelak atau berlindung.

II. Mood dan Afek


a.

Mood emosi yang meresap dan


terus-menerus yang mewarnai persepsi
seseorang akan dunia.

b.

Afek respon emosional pasien yang


tampak yang disimpulkan pemeriksa
dari wajah pasien termasuk jumlah dan
macam perilaku ekspresif.

c. Keserasian
Keserasian respon emosional pasien
dapat dipertimbangkan dalam konteks
masalah subyektif yang didiskusikan
pasien.
Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi
pikiran, budaya dan keadaan/ suasana
pada waktu pemeriksaan.

III. BICARA
Menggambarkan karakteristik fisik dari
berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi
bicara dan kualitasnya.
Contoh : senang berbicara, suka mengomel,
fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon
normal terhadap pewawancara.
Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan,
ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton,
keras, berbisik, dll.

IV. Gangguan persepsi

Halusinasi dan ilusi apakah pasien


mendengar suara atau melihat
bayangan?, apa yang dilihat atau
didengar?, dalam keadan bagimana
keadaan itu terjadi?
Depersonalisasi dan derealisasi :
perasaan terlepas dari diri sendiri dan
lingkungan.

V. Pikiran
Contoh gangguan pikiran :
a. proses berpikir atau bentuk pikiran
Koheren
Asosiasi longgar
Flight of idea
Inkoheren

b. Isi pikiran
Waham/delusi
Obsesi
Kompulsi
Fobia

VI. Sensorium dan kognisi


Mencari petunjuk fungsi organ organik,
intelegensia pasien, kapasitas untuk
berpikir abstrak, tingkat tilikan dan
pertimbangan.

a. Kewaspadaan dan tingkat kesadara


Gangguan kesadaran biasanya
menyatakan gangguan otak organik.

Tingkat kesadaran pasien : berkabut


somnolen, stupor, koma, letargi,
melupakan identitas lama seringkali
disertai perjalanan dan mengembara
kelingkungan baru.

b. Orientasi
Waktu : perhatikan apakah pasien mampu
mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya
pasientelah berada di rumah sakit. Apakah
perilakunya sesuai dengan orientasi waktu.

Tempat : perhatikan apakah pasien tahu


dimana ia berada.

Orang : perhatikan apakah pasien tahu


siapa pemeriksa dan peranan orang-orang
yang berhubungan dengannya disekitarnya.

c.

Daya ingat
Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi
menjadi empat bidang :

Daya ingat jauh (remote memory) data masa


anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah
terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari
penyakit, masalah pribadi.
Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent
past memory) dalam beberapa bulan yang lalu.
Daya ingat yang baru saja (recent memory)
beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan
kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan
untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Penyimpanan dan daya ingat segera
(immediate retention reccal) pengukuran
rentang angka, kemampuan untuk mengulang tiga
kata segera dan 3-5 menit kemudian.

d. Konsentrasi dan perhatian


Konsentrasi pasien dapat terganggu karena
berbagai alasan.
Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan,
depresi dan stimulasi in ternal.
Perhatian dinilai dengan kemampuan
berhitung atau meminta pasien mengeja
kata secara mundur.
e. Kemampuan membaca dan menulis
Pasien diminta untuk bereaksi terhadap
suatu kalimat dan selanjutnya melakukan
apa yang diperintahkan kalimat tersebut.
Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana tapi lengkap.

f. Kemampuan visuospasial

Pasien diminta mencontoh suatu gambar


seperti jam atau segilima yang
berpotongan.
g. Berpikir abstrak

Kemampuan pasien untuk berhadapan


dengan konsep.
h. Sumber informasi dan intelegensia
Intelegensia berhubungan dengan

perbendaharaan kata dan sumber


pengetahuan umum.

VII. Pengendalian Impuls


Pemeriksaan pengendalian impuls penting
dalam memastikan kesadaran pasien
tentang perilaku yang sesuai secara sosial
dan suatu pengukuran tentang
kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya
sendiri atau orang lain, misalnya : impuls
seksual, agresif dan lainnya.

VIII. Pertimbangan dan tilikan


Pertimbangan (judgement)
menilai aspek kemampuan pasien
dalam pertimbangan sosial.
Apakah pasien mengerti kemungkinan
akibat dari perilakunya?
Dapatkah pasien memperkirakan apa yang
akan dilakukannya didalam situasi
khayalan?

Tilikan derajat kesadaran dan


pengertian pasien mengenai gangguan
kesehatan jiwa yang dialami.

Tingkat tilikan
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Kesadaran sedikit bhw mereka sakit & membutuhkan

bantuan, tp dlm wkt yg bersamaan menyangkal penyakitnya.

3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan


kesalahan pd org lain, pd faktor eksternal/ faktor organik.

4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yg tdk


diketahui pd diri sendiri.

5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit &

gejala/ kegagalan dlm penyesuaian sosialnya disebabkan oleh


perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien
sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tsb untuk
pengalaman dimasa dpn.

6. Tilikan emosional yang sesungguhnya :

kesadaran emosional tentang motif & perasaan di dalam diri


pasien & orang yg penting dlm kehidupan.

IX. Realibilitas
Perkiraan kesan dokter psikiatri
pada kebenaran atau kejujuran
pasien.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai