Anda di halaman 1dari 34

WAWANCARA

DAN
EVALUASI PSIKIATRIK
Lettu Kes dr. Amelia Lucky Ragil Letda Kes dr. Faisal
Lettu Kes dr. Claudio Wangta Letda Kes dr. Ridho
Lettu Kes dr. Edwind Fahlevi Letda Kes dr. Indra
Lettu Kes dr. Stefanus
WAWANCARA
TUJUAN

• MENGETAHUI TENTANG KEADAAN


PSIKOLOGIK DAN PSIKOPATOLOGIK
PASIEN
FOKUS

• MANIFESTASI :
• - FUNGSI MENTAL
• - EMOSIONAL
• - PERILAKU
JENIS PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN TIDAK LANGSUNG ( INDIRECT EXAMINATION)
AUTOANAMNESIS
ALOANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN LANGSUNG ( DIRECT EXAMINATION)
PEMERIKSAAN FISIK ( STATUS INTERNA DAN NEUROLOGIS)
PEMERIKSAAN KHUSUS PSIKIS
 PENAMPILAN UMUM
• BIDANG EMOSI, AFEK
• BIDANG PIKIRAN
• BIDANG MOTORIK

3. PEMERIKSAAN TAMBAHAN ATAU PENUNJANG


RIWAYAT PSIKIATRIK

• ADALAH CATATAN TENTANG RIW PENYAKIT,


GANGGUAN JIWA DAN RIWAYAT HIDUP PASIEN
YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMAHAMI
PASIEN, DARI MANA PASIEN BERASAL DAN
PERKIRAAN AKAN KEARAH MANA PASIEN
SELANJUTNYA PADA MASA MENDATANG
ANAMNESIS PSIKIATRI
I. DATA PRIBADI
II. KELUHAN UTAMA
III. RIW GANGGUAN SEKARANG
A. AWITAN
B. FAKTOR PRESIPITASI
IV. PENY ATAU GANGGUAN SEBELUMNYA
A. PSIKIATRIK
B. MEDIK
C. PENGGUNAAN ZAT
ANAMNESIS PSIKIATRIK
V. RIWAYAT HIDUP
• A. PRENATAL DAN PERINATAL F. RIWAYAT PSIKOSEKSUAL
• B. MASA KANAK AWAL ( S/D 3 TAHUN) G. RIWAYAT KELUARGA
• C. MASA KANAK PERTENGAHAN (3-11 TAHUN) H. IMPIAN, FANTASI DLL
• D. MASA REMAJA
• E. MASA DEWASA
• I. RIWAYAT PEKERJAAN, PERKAWINAN/
BERPASANGAN/PACARAN
• II. RIWAYAT PENDIDIKAN
• III. RIWAYAT AGAMA
• IV. AKTIVITAS SOSIAL DAN SITUASI KEHIDUPAN
SEKARANG
• V. RIWAYAT PELANGGARAN HUKUM
LAMA WAWANCARA
• 30 MENIT S/D 1 JAM TERGANTUNG SITUASI

• PSIKOTIK AKUT, GADUH GELISAH, DERILIUM, PENYAKIT


MEDIK AKUT/ TERMINAL : LEBIH SINGKAT
TEKNIK WAWANCARA
 FASILITASI ( VERBAL/ NON VERBAL)
 REFLEKSI ISI ( MENGULANG & MENYIMPULKAN)
 KEHENINGAN ( NORMAL, AUTISTIC THINKING, HALUSINASI AUDITORIK)
 KONFRONTASI ( WAHAM)
 INTERPRETASI
 MENENTRAMKA HATI ( VERBAL/ NON VERBAL)
 NASEHAT ( AKHIR WAWANCARA + SDAH TERBINA RAPORT)
 KEJELASAN ( MENGULANG)
 PENDENGAR DAN OBSERVER YANG BAIK
 PERTANYAAN TERBUKA > PERTANYAAN TERTUTUP
 EMPATI
 SITUASI TEMPAT DUDUK : SAMA TINGGI
 MEMBUAT CATATAN :
-UNTUK ALASAN MEDIS & HUKUM
-BANTU INGATAN TERAPIS TENTANG PASIEN
-JANGAN DILAKUKAN JIKA GANGGU KELANCARAN WAWANCARA
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
• BAGIAN DARI STATUS KLINIS YANG MENGGAMBARKAN
JUMLAH TOTAL OBSERVASI PEMERIKSA DAN KESAN TENTANG
PASIEN PSIKIATRIK SAAT WAWANCARA
GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
I. GAMBARAN UMUM III. BICARA
a) Penampilan IV. GANGGUAN PERSEPSI
b) Perilaku dan aktivitas psikomotr
V. PIKIRAN
c) Sikap terhadap pemeriksa
a) Proses atau bentuk pikiran
II. MOOD DAN AFEK b) Isi Pikiran
d) Mood
e) Afek
f) Kesesuaian
VI. SENSORIUM DAN KOGNITIF VII. PENGENDALIAN IMPULS
a) Kesiagaan dan tingkat kecerdasan
VIII. PERTIMBANGAN DAN
b) Orientasi
TILIKAN
c) Daya ingat
d) Konsentrasi dan perhatian
IX. RELIABILITAS
e) Kapasitas untuk membaca dan menulis
f) Kemampuan visuospasial
g) Pikiran abstrak
h) Sumber informasi dan kecerdasan
I. GAMBARAN UMUM
A. Penampilan  kesan fisik pasien secara keseluruhan.
• Contoh : postur, sikap, ketegangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku,
sehat, sakit, bingung, apatis, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti
anak-anak dan kacau.
• Tanda kecemasan : tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur yang
tegang, mata lebar
B. Perilaku dan aktivitas psikomoter
• Contoh : mannerism, tiks, gerakan isyarat, perilaku stereotipik, echopraxia,
hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, rigiditas, melawan (combative), kikuk, bersikap
seperti lilin (waxy)

C. Sikap terhadap pemeriksa


• Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, menggoda,
bertahan, merendahkan, kebingunan, apatis, bermusuhan, bermain-main,
menyenangkan, mengelak atau berlindung.
II. MOOD DAN AFEK
A. Mood  emosi yang meresap terus menerus yang mewarnai persepsi seseorang akan
dunianya  Bagaimana cara pasien menyatakan perasaannya?
• Contoh : depresi, putus asa, kecewa, mudah marah, cemas, marah yang meluap luap,
euforik. Kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri sendiri, ketakutan dan
membingungkan.

B. Ekspresi Afektif  respon emosional pasien yang tampak yang disimpulkan


pemeriksaan dari wajah pasien termasuk jumlah dan macam perilaku ekspresif. Afek
digambarkan : dalam rentang normal, terbatas, tumpul, datar, dan dangkal
C. Keserasian
• Keserasian respon emosional pasien dapat dinilai dalam hubungan dengan
masalah yang sedang dibahas oleh pasien.
III. BICARA
• Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara baik kuantitas,
kecepatan produksi bicara dan kualitasnya.
• Contoh : senang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan,
atau berespon normal terhadap pewawancara, tertekan, ragu-ragu,
emosional, monoton, keras, berbisik?
IV. GANGGUAN PERSEPSI

• Halusinasi dan ilusi  apakah pasien mendengar suara


atau melihat bayangan?, apa yang dilihat atau didengar?,
dalam keadaan bagaimana keadaan itu terjadi ?

• Depersonalisasi dan derelisasi  perasaan terlepas


dari diri sendiri dan lingkungan.
V. PIKIRAN
• Contoh gangguan pikiran :
• A. Proses Berfikir Atau Bentuk
Pikiran

• Ide yang meluap-luap • Spontan?


• Flight of ideas • Menjawab bila ditanya?
• Berpikir cepat • Pikiran mengalir
• Berpikir lambat • Kutipan dari pasien
• Berpikir ragu-ragu
• B. Isi Pikiran

 Waham
 Gagasan bunuh diri dan membunuh
 Paranoid
 Gejala-gejala hipokondrik
 Obsesi dan konvulsi
 Kemiskinan isi
VI. SENSORIUM DAN KOGNISI

 Mencari petunjuk fungsi organ organic, intelgensia pasien, kapasitas untuk berpikir
abstrak, tingkat tilikan dan pertimbangan.

 A. Kewaspadaan Dan Tingkat Kesadaran

 Gangguan kesadaran  biasanya menyatakan gangguan otak organik.


 Tingkat kesadaran pasien : berkabut, somnolen, stupor, koma, melupakan identitas lama
seringkali disertai perjalanan dan mengembara kelinglungan baru.
 B. Orientasi

• Waktu : perhatikan apakah pasien mampu mengidentifikasikan hari, waktu,


lamanya pasien telah berada di rumah sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan
orientasi waktu.

• Tempat : perhatikan apakah pasien tahu dimana ia berada.

• Orang : perhatikan apakah pasien tahu siapa pemeriksa dan peranan orang-orang
yang berhubungan dengannya disekitarnya.
 C. Daya ingat

 Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi menjadi empat bidang :

• Daya ingat jangka panjang (remote memory)  data masa anak-anak, peristiwa
penting yang diketahui telah terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari penyakit,
masalah pribadi.

• Daya ingat jangka pendek (recent memory)  beberapa hari yang lalu, apa yang pasien
lakukan kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang
dan makan malam.

• Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate retention reccal)  pengukuran


rentang angka, kemampuan untuk mengulang kata segera dan 3-5 menit kemudian.

• Pengaruh atau kecacatan pada pasien  mekanisme bagaimana pasien mengembangkan


kemampuan menguasai kecacatannya.
 D. Konsentrasi Dan Perhatian

 Konsentrasi pasien dapat terganggu karena berbagai alasan.


 Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan, depresi dan stimulasi internal.
 Perhatian dinilai dengan kemampuan berhitung atau meminta pasien mengeja kata
secara mundur.

 E. Kemampuan Membaca Dan Menulis


 Pasien diminta untuk bereaksi terhadap suatu kalimat dan selanjutnya melakukan
apa yang diperintahkan kalimat tesebut. Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana tapi lengkap.
 F. Kemampuan Visuospasial
 Pasien diminta mencontoh suatu gambar seperti jam atau segilima yang
berpotongan.

 G. Berpikir Abstrak
 Kemampuan pasien untuk berhadapan dengan konsep.

 H. Sumber Informasi Dan Intelegensia


 Intelegensia  berhubungan dengan perbendaharaan kata dan sumber
pengetahuan umum.
VII.PENGENDALIAN IMPULS
• Pemeriksaan pengendalian impuls penting dalam memastikan kesadaran
pasien tentang perilaku yang sesuai secara social dan suatu pengukuran
tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain.
• Misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.
VIII. PERTIMBANGAN DAN TILIKAN
Pertimbangan (judgement)  menilai aspek kemampuan pasien dalam
pertimbangan social.
a) Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya?
b) Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya didalam
situasi khayalan?

Tilikan  derajat kesadaran dan pengertian pasien mengenai gangguan


Kesehatan jiwa yang dialami.
Tingkat Tilikan
1. Penyangkalan penyakit sama sekali
2. kesadaran sedikit bahwa mereka sakit & membutuhkan bantuan, tp dalam waktu yang bersamaan
menyangkal penyakitnya.
3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan kesalahan pd orang lain, pada factor eksternal /
factor organic.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh suatu yang tidak diketahui pada diri sendiri.
5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit & gejala / kegagalan dlm penyesuaian sosialnya
disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien sendiri tanpa menetapkan
pengetahuan tsb untuk pengalaman dimasa depan.
6. Tilikan emosional yg sesungguhnya : kesadaran emosional tentang motif & perasaan didlm diri pasien
dan orang yang penting dlm kehidupan
IX. REALIBILITAS
• PERKIRAAN KESAN DOKTER PSIKIATRI PADA KEBENARAN
ATAU KEJUJURAN PASIEN.

Anda mungkin juga menyukai