Anda di halaman 1dari 11

TEMPLATE OSCE

STATION SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESIF


1. Nomor Station
2. Judul Station Psikiatri – Skizoafektif Tipe Depresif
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat Kemampuan Tingkat Kemampuan SKDI: 3A
Kasus yang Diujikan Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.)
5. Kompetensi Diujikan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana non farmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
6. Kategori Sistem 1. Sistem Saraf
Tubuh 2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
PesertaUjian Seorang perempuan usia 30 tahun, dibawa suaminya ke puskesmas dengan keluhan ingin melakukan bunuh diri dengan
meminum racun serangga dan mendengar suara-suara yang menyuruhnya melakukan bunuh diri.

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis terhadap istri dan suami pasien!
2. Lakukan pemeriksaan status mental psikiatri pada pasien!
3. Tegakkan diagnosis multiaksial dan 2 diagnosis banding yang sesuai dengan keluhan pasien! Sampaikan kepada
penguji

8. Instruksi INSTRUKSI UMUM


Penguji 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai
rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan
dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS

(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)

1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian

A.Riwayat gangguan sekarang.


1. Memberi gambaran lengkap kronologi tentang peristiwa yang menyebabkan saat sekarang dalam
kehidupan pasien.
2. Faktor pencetus masa lalu yang berkaitan dengan keadaan sekarang.
3. Disfungsi pasien karena gangguannya meliputi fungsi perawatan diri, fungsi social, fungsi peran, dan
fungsi waktu luang
4. Terkait untuk menegakkan diagnosis axis I. II, III, IV dan V (lihat pada poin diagnosis)

B.Riwayat gangguan/penyakit sebelumnya.


1. Riwayat gangguan psikiatri.
2. Riwayat penyakit medik.
3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat lainnya.
Adakah penyakit sebelumnya ada hubungan dgn gangguan yg sekarang.
C. Riwayat pramorbid/pribadi.
1. Riwayat kehamilan & persalinan.
Apakah pasien direncanakan dan diinginkan kehamilan dan kelahirannya? Kesehatan ibu saat kehamilan
dan kelahirannya. Selama hamil minum alkohol atau zat/obat tertentu.

2. Riwayat masa anak awal ( sampai 3 tahun ).


Interaksi anak ibu dalam memberi makan dan toilet trainning, kebiasaan makan, perkembangan fisik,
bertumbuhan gigi, perkembangan bicara, berjalan, motorik, cemas perpisahan atau, cemas berlebih
terhadap orang asing.
Gejala perlilaku tertentu mengisap jari, temperamen pemarah, tempertantrum, night terror, ngompol, ngobrok
dll.
Kepribadian pendiam, tidak dapat diam ( hiperaktif ), penakut, menarik diri atau senang keluar rumah, pola
permainan dll.

3. Riwayat masa anak pertengahan ( 3 – 11 th ).


Identifikasi jenis kelamin, pengalaman sekolah awal, peran dlm perkawanan dgn teman, kemampuan
kerjasama, kepatuhan terhadap aturan, ada gangguan belajar? impulsivitas, agresif, pasif, perilaku anti sosial
disekolah ?

4. Riwayat masa anak akhir ( masa pubertas sampai remaja ).


Hubungan sosial dgn saudara, teman bermain/sekolah, keakraban berteman, pertemanan sbg pemimpin
atau pasif, tokoh idealnya dll.

5. Riwayat masa dewasa :


a. riwayat pekerjaan, bekerja sebagai apa, pendapatannya, pilihan pekerjaan sekarang, konflik dgn
pekerjaan, hubungan dengan teman kerja dll.
b. riwayat perkawinan & hubungan perkawinan, usia kawin, pilihan sendiri/dijodohkan,
situasi rumah tangga, bagaimana pasien menggambarkan kwalitas perkawinan positif atau negatif.
c. riwayat militer.
d. riwayat pendidikan, kronologi pendidikan, prestasi akademik dll.
e. keagamaan, agama orang tua, ketaatan kehidupan agama dalam keluarga, kegiatan sosial
keagamaan dll.
f.aktifitas sosial, apakah pasien banyak kegiatan sosial, persahabatan, berorganisasi dll.
g. situasi hidup sekarang, fisik rumah pasien, finansial, penghuni rumah, pengasuh anak, privasi kelurga
dll.
h. riwayat hukum, apakah pasien pernah kena kasus hukum.

6. Riwayat psikoseksual.
Seksualitas infantil, pembelajaran seks, penyiksaan seksual, mulai baligh, orientasi seksualnya,
penyimpangan seksual, pengetahuan seksual dll.

7. Riwayat keluarga.
Jml saudara, pohon keluarga, penyakit dalam keluarga, penggunaan alkohol, kebiasaan tertentu,
bantuan/dukungan keluarga, kedudukan dalam keluarga dll.

2. Penguji menilai pemeriksaan fisik/ status menta psikiatri yang dilakukan oleh peserta ujian

Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri


KU: tampak sedih
Tanda Vital:TD: 120/80 mmHg; N: 80x /menit; R: 18x /menit; t:36,8OC

A. Gambaran umum pasien :


1. Penampilan, postur tubuh, ketenangan, dandanan, pakaian, tampilan fisik, tampak sehat, tampak sakit,
tampak tua/muda, kusut, tak rapi dst.
2. Perilaku dan aktifitas psikomotor, baik kwalitatif maupun kwantitatif misal maniriren, stereotipik,
hiper/hipoaktif, agitasi, rigiditas, retardasi dst.
3. Sikap terhadap pemeriksa,
kerjasama, apatis, bermusuhan, dapat dipertahankan, wajar, bingung, menyenangkan, mengelak dst.
4. Kontak psikik ada/wajar/dapat dipertahankan.

B. Mood dan afek.


1.Mood = depresi
pasien ditanya bagaimana perasaan anda akhir-akhir ini/beberapa hari ini? ditanyakan ke pasien,
kedalaman dan intensitasnya, sering dinyatakan depresi, kecewa, marah,cemas, meluap-luap, kosong,
bersalah, euphori, ketakutan, merendahkan diri, irritable, meninggi, labil, ectasy, aleksitemia, anhedonia
dst.
2.Afek = terbatas
respon emosional yang tampak. disimpulkan oleh pemeriksa: normal, terbatas , tumpul, datar, meninggi,
labil dst.
3.Kesesuaian= serasi
apakah sesuai atau tidak sesuai ( hidup emosi serasi/tidak serasi ) antara mood dan afek.

C. Gangguan persepsi = halusinasi dengar


apakah ada halusinasi atau illusi sesuai panca indra
Peserta menanyakan:
a. Halusinasi auditorik  apakah anda mendengar suara yang orang lain tidak mendengarnya?
b. Halusinasi visual  apakah pasien melihat bayangan/benda atau sesosok manusia yang orang lain
tidak melihatnya?
c. Halusinasi taktil  apakah pasien merasa ada benda/manusia yang menyentuhnya/merayap di
tubuhnya sekarang?
ILUSI
a. Ilusi visual  Peserta memegang sebuah benda dan menanyakan kepada pasien, benda apa yang
sedang dipegang oleh peserta/ peserta menanyakan nama benda/nama orang yang berada disekitar
pasien
b. Ilusi auditorik  peserta membuat sebuah suara dan menanyakan kepada pasien suara apa yang
sedang didengar.

D. Pikiran.
1. Bentuk pikir = non realistik

2. Arus pikiran = normal, lancar


apakah arus piker pasien logis dan koheren atau tidak logis tidak dimengerti, assosiasi longgar, flight of
idea, fikiran berpacu, tangensial, sirkumtansial, word salad, inkoherensi, neologisme, assosiasi
bunyi/pengertian, penghambatan pikiran, pikiran yang samar-samar ekolalia, perseverasi, verbigerasi,
jawaban irrelevan, assosiasi bunyi, assosiasi pengertian kondensasi dst.

3.Isi pikiran = ide bunuh diri


Jenisnya : waham, preokupasi, pola sentral/gagasan mirip waham, obsesi dan kompulsi, ide bunuh diri
atau membunuh, fobia, gagasan yg menyangkut diri sendiri, kemiskinan isi fikir dst.
Peserta menanyakan kepada pasien:

E. Sensorium dan kognitif.


1.Kesiagaan dan tingkat kesadaran = kesadaran berubah
2.Orientasi mengenai waktu, tempat, personal dan situasional = baik
Waktu (menanyakan sekarang pagi/siang/atau malam), personal (peserta menanyakan siapa orang yang
berada di sekitarnya) dan tempat (peserta menanyakan sekarang pasien ada di mana
3.Daya ingat ( memory ) = baik
daya ingat jauh ( remote memory )  menanyakan tanggal lahir
daya ingat masa lalu yang belum lama ( recent past memory )
daya ingat baru ( recent memory ) menanyakan tadi naik kendaraan apa? Sarapan apa?
daya ingat segera ( immediate-retention and recall )
4.Konsentrasi dan perhatian = kurang
Kemampuan berhitung 100 – 7 secara berurutan, atau kemampuan mengeja “DUNIA” dari belakang, atau
kemampuan membaca menulis, atau kemampuan bereaksi terhadap perintah ( misal tutup matamu ),
atau menulis kalimat sederhana tetapi lengkap.
5.Pikiran abstrak = baik
Pasien untuk menjelaskan kemiripan misalnya buah apel dengan buah peer, antara kebenaran dan
kecantikan, arti pribahasa misalnya kucing dalam karung ( jawaban konkrit atau jawaban abstrak ).

F. Pengendalian impuls  baik


Impuls seksual atau agresif, untuk mengukur kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai norma masyarakat,
pengukuran akan bahaya terhadap dirinya atau orang lain ( didapat dari allo atau auto anamnesis atau selama
wawancara ).

G. Tilikan = 1. Penyangkalan penyakit sama sekali


Tilikan apakah pasien merasa sakit atau menyangkal sakit ? atau menyalahkan pada orang lain, merasa sakit
tetapi tidak mengetahuinya atau sesuatu misterius pada dirinya.
Jenis/tingkatan tilikan :
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Agak menyadari ia sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu bersamaan menyangkal penyakitnya.
3. Sadar merasa sakit tetapi menyalahkan orang lain atau faktor eksternal.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahuinya.
5. Tilikan intelektual; menerima sakit dan gejala atau kegagalan dalam penyesuaian sosial akibat perasaan
irrasional atau gangguan tertentu dalam dirinya.
6. Tilikan emosional sesungguhnya; kesadaran emosional tentang motif dan perasaan dalam diri pasien dan
orang penting dalam kehidupannya yang dapat menyebabkan perubahan dasar perilakunya..

Diagnosis Keterangan
3. Penguji menilai diagnosis multiaksial
Axis 1 : Gangguan skizoafektif Gangguan klinis / kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
tipe depresif
Axis 2 : tidak ada/ditunda Gangguan kepribadian, retardasi mental
Axis 3 : tidak ada/ditunda Kondisi medis umum
Axis 4 : tidak ada Masalah psikologis dan lingkungan yang secara bermakna berperan pada
perkembangan atau eksaserbasi gangguan sekarang.
Axis 5 : GAF scale Global Assessment of functional scale, Penilaian fungsi secara global 100-91 =
50-41 = gejala berat (serious), gejala tidak ada, fungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
disabilitas berat tertanggulangi
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa.
80-71 = gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social,
pekerjaan, sekolah, dll
70-61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik
60-51 = gejala sedang (moderate), disabilitas sedang 50-
41 = gejala berat (serious), disabilitas berat

Diagnosis banding 1: depresi pasca skizofrenia


Diagnosis banding 2: depresi berat dengan gejala psikotik

4. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien tentang gejala skizoafektif.
Gejala skizoafektif terdiri dari gejala skizofrenia (halusinasi dengar) dan gejala afektif (depresi).
 Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara) atau
- Jenis suara halusianasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
 Gejala depresi :
a. Gejala utama
- Affek depresi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi mudah lelah dan menurunnya aktifitas
b. Gejala lainnya
- Konsentrasi dan perhatian kurang
- Harga diri dan kepercayaan diri kurang
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan suram dan pesimis
- Gagasan/ perbuatan diri sendiri/ bunuh diri
- Gangguan tidur
- Gangguan makan

 Gangguan waham/ gangguan delusional adalah suatu gangguan psikiatri di mana gejala yang utama adalah
waham.
 Waham adalah keyakinan salah yang bersifat tetap, berbeda dengan kenyataan, keyakinan yang dipegang
teguh dengan budaya pasien yang tidak dapat diubah oleh bukti yang ada.
 Jenis Waham dalam gangguan waham bisa berupa waham kebesaran, erotik, cemburu, somatik, dan
campuran.
 Kriteria diagnosis skizoafektif tipe depresif menurut PPDGJ III :
a. Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan untuk gangguan
berulang dimana sebagian besar episode didominasi oleh skizoafektif tipe deprsif.
b. Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik depresif maupun kelainan perilaku
terkait seperti tercantum dalam uraian untuk episode depresif .
c. Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada dua, gejala khas skizofrenia
(sebagaimana ditetapkan dalam pedoman diagnostic skizofrenia.

 Etiologi dari gangguan skizoafektif tipe depresif adalah tidak diketahui. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi:
a. faktor biologi
b. faktor psikodinamik
c. faktor sosial
 Terapi
a. perawatan di rumah sakit diperlukan bila:
- pasien dalam kondisi membahayakan dirinya sendiri, dan atau orang lain, misalnya tidak mau
makan dan minum, menelantarkan diri, percobaan bunuh diri, dan agresif,

b. farmakoterapi
Kombinasi antipsikotik dan antidepresi
c. psikoterapi : psikoterpi suportif, terapi kognitif perilaku (CBT)
d. merujuk ke psikiater

5. Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh peserta ujian.

Instruksi Nama (pasien) Sesuai PS


Pasien Standar Usia 30 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Alamat Surabaya
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir S1
Nama (suami) Sesuai PS
Usia 40 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Alamat Surabaya
Pekerjaan PNS
Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir S1
Riwayat Penyakit Sekarang Dijelaskan oleh istri
 Keluhan Utama (suami) Minum racun serangga
Tidak ada
 Keluhan utama (istri)
 Sejak kapan/onset Tadi pagi
 Lokasi Di rumah

 Kronologis Pagi tadi sekitar jam 06.00 pasien diketahui oleh suaminya muntah-
muntah dan mengeluh sakit kepala, saat ditanya pasien mengatakan
minum racun serangga yang bekas botolnya ada di sebelahnya, saat itu
pasien tampak lemas dan muntah terus menerus, kemudian oleh suami px
di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Dari anamnese
yang dilakukan oleh dokter pada pasien, pasien mengatakan merasa putus
asa dan tidak punya harapan hidup, dan mengeluh mendengar suara-
suara yang menyuruhnya lebih baik mati daripada hidup tidak berguna.
Pasien juga mengatakan banyak orang lain yang mengatakan dirinya,
mengawasi, dan mengikuti apa yang pasien kerjakan, serta merasa isi
pikirannya diketahui oleh orang lain. Anamneses yang dilakukan pada
suaminya didapatkan bahwa kondisi seperti ini di alami sudah lebih dari 2
tahun yang lalu, terkadang membaik, dan bisa berfungsi normal dalam
kehidupannya, namun bila ada masalah pasien sering kambuh, walaupun
obat dari dokter sudah di minum teratur.

 Obat dipakai saat ini Antipsikotik dan atidepresi


Riwayat penyakit dahulu Satu tahun yang lalu pernah di rawat di Rumah Sakit karena percobaan bunuh diri
dengan melukai pergelangan tangan kiri

Riwayat penyakit keluarga Pasien adalah anak ke 3 dari tiga bersaudara. Ibu pasien pernah melakukan
percobaan bunuh diri dengan minum racun serangga.
Riwayat pribadi (relevan)
 Alkohol Tidak
 Rokok Tidak
 Narkoba Tidak
 Seksual Tidak ada masalah
 Alergi obat Tidak ada
Riwayat masa kanak Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Sudah tidak pernah ngompol saat usia 3 tahun.
Tumbuh kembang dalam batas normal
Lulus sarjana, menikah belum punya anak.
Riwayat masa dewasa
Riwayat psikoseksual Tidak pernah mengalami pelecehan seksual. Orientasi seksual normal terhadap
lawan jenis

Tata Letak Station Model 1


TATA LETAK
MODEL 1

PST : Kursi Peserta Ujian M : Tempat Sampah Medis


MD : Meja Dokter Pasien NM : Tempat Sampah Non
PS : Kursi Pasien Standar W : Wastafel/Simulator
DP : Dipan Periksa JD : Jam Dinding
MA : Meja Alat Periksa TB : Timbangan Badan dan
PGJ : Kursi Penguji
Kebutuhan Laboran Tidak ada
Kebutuhan Manekin Tidak ada
Kebutuhan Set Alat Jenis set yang dipakai
SET PEMERIKSAAN UMUM DEWASA
1 Stetoskop dewasa 1 buah
2 Sphygmomanometer raksa manset dewasa 1 set
3 Termometer aksila 1 buah
4 Senter kecil/pen light 1 buah
5 Palu refleks (tipe Buck atau Taylor) 1 buah
6 Tisu wajah 1 kotak
7 Alkohol gliserin 1 botol pompa
8 Pita ukur 1 buah
Penulis Roni Subagyo
Referensi PPDGJ III, 1993
DSM-IV,1994
Kaplan HI, Sadock BJ, Brebb JA. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid
Satu[W. Kusuma]. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher; 2010.

Reviewer
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION SKIZOAFEKTIF TIPE
I. Rubrik DEPRESIF

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR


1. Anamnesis Peserta ujian tidak Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: 3
memfasilitasi pasien  Memfasilitasi pasien untuk  Memfasilitasi pasien untuk  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan
untuk menceritakn menceritakan kesakitannya menceritakan kesakitannya, kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan
kesakitannya. namun sebagian besar namun sebagian kecil yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang
pertanyaan tidak mengarah pada pertanyaan tidak mengarah pada relevan, akurat dan adekuat.
informasi yang relevan, akurat informasi yang relevan, akurat 1. Riwayat penyakit sekarang:
dan adekuat. dan adekuat. 2. Riwayat penyakit dahulu:
3. Riwayat penyakit keluarga:
4. Riwayat sosial:tidak menggunakan NAPZA
Riwayat premorbid
2. Pemeriksaan Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan pemeriksaan Peserta ujian melakukan cuci tangan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan 3
status mental melakukan status mental sesuai masalah klinik sebelum dan setelah pemeriksaan, setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan status
pemeriksaan status pasien melakukan pemeriksaan status mental mental sesuai masalah klinik pasien dengan
mental yang sesuai sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut:
dengan masalah klinik menggunakan teknik pemeriksaan  Menggunakan teknik pemeriksaan status mental
pasien status mental yang benar yang benar
 Sistematik/runut
1. Mood/afek/keserasian
2. Gangguan persepsi
3. Isi pikiran (waham, though, delution)
4. Kognitif: orientasi, daya nilai, konsentrasi,
pikiran abstrak.
5. Tilikan

3. Menentukan Peserta ujian tidak Peserta ujian dapat menetapkan satu Peserta ujian dapat menetapkan Peserta ujian menetapkan diagnosis multiaksial dan 2
diagnosis dapat menentukan diagnosis banding beberapa diagnosis banding secara diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan
diagnosis dan tidak lengkap atau menetapkan masalah klinik pasien
diagnosis banding diagnosis multiaksial secara tidak Axis 1 : gangguan
lengkap skizoafektif tipe depresi
Axis 2 : tidak ada/ditunda
Axis 3 : tidak ada/ditunda
Axis 4 : banyak masalah
Axis 5 : GAF scale 50-41 = gejala berat
(serious), disabilitas berat

4. farmakoterapi Peserta ujian tidak Peserta ujian hanya menetapkan salah Peserta ujian dapat menetapkan obat Peserta ujian dapat menetapkan obat antipsikotik dan 2
dapat menentukan satu obat golongan antipsikotik atau anti anti psikotik maupun anti cemas anti depresan beserta dosisnya
terapi obat depresi
5. psikoterapi Peserta ujian tidak Peserta ujian memberikan Peserta ujian memberikan
Peserta ujian memberikan psikoterapi
memberikan psikoterapi individu saja psikoterapi kepada pasien dan pada pasien dan keluarga
psikoterapi ( terhadap pasien) keluarga (suami)
6.Komunikasi dan Peserta ujian sama Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 1
atau edukasi sekali tidak melakukan kemampuan berkomunikasi dengan kemampuan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip
pasien 4 prinsip komunikasi menerapkan salah satu prinsip menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut: berikut:
berikut: 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik dengan
1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non pasien secara verbal non verbal (ramah,
dengan pasien secara verbal verbal (ramah, terbuka, kontak terbuka, kontak mata, salam, empati dan
non verbal (ramah, terbuka, mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)
kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, 2. mampu memberikan kesempatan pasien
hubungan komunikasi dua arah, respon) untuk bercerita dan mengarahkan cerita
respon) 2. mampu memberikan kesempatan 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
2. mampu memberikan pasien untuk bercerita dan membuat keputusan klinik, pemeriksaan
kesempatan pasien untuk mengarahkan cerita klinik.
bercerita dan mengarahkan 3. mampu untuk melibatkan pasien 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya
cerita dalam membuat keputusan klinik, sesuai dengan masalah pasien
3. mampu untuk melibatkan pasien pemeriksaan klinik.
dalam membuat keputusan 4. mampu memberikan penyuluhan
klinik, pemeriksaan klinik. yang isinya sesuai dengan
4. mampu memberikan penyuluhan masalah pasien
yang isinya sesuai dengan
masalah pasien
7.Perilaku Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin Meminta izin secara lisan dan 3 poin Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah 1
profesional meminta izin secara berikut : berikut: ini secara lengkap:
lisan dan sama sekali 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-
tidak melakukan poin dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti hati dan teliti sehingga tidak
berikut: sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
1. melakukan setiap membahayakan pasien dan membahayakan pasien dan 2. memperhatikan kenyamanan pasien
tindakan dengan diri sendiri diri sendiri 3. melakukan tindakan sesuai prioritas
berhati-hati dan teliti 2. memperhatikan kenyamanan 2. memperhatikan kenyamanan 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien
sehingga tidak pasien pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk
membahayakan 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai atau melakukan konsultasi bila diperlukan
pasien dan diri prioritas prioritas
sendiri 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat
2. memperhatikan kepada pasien kepada pasien
kenyamanan pasien 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan
3. melakukan tindakan dengan merujuk atau dengan merujuk atau
sesuai prioritas melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila
4. menunjukan rasa diperlukan diperlukan
hormat kepada
pasien
5. mengetahui
keterbatasan
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi bila
diperlukan

II.Global performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai