Anda di halaman 1dari 9

TEMPLATE OSCE STATION GANGGUAN WAHAM

1. Nomor Station
2. Judul Station Psikiatri – Gangguan Waham (No. sistem 2. No penyakit 6)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat Kemampuan Tingkat Kemampuan SKDI: 3A
Kasus yang Diujikan Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.)
5. Kompetensi Diujikan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksananonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
6. Kategori Sistem 1. Sistem Saraf
Tubuh 2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
PesertaUjian Seorang laki-laki 28 tahun datang bersama dengan istrinya ke puskesmas. Istri mengeluhkan suami berkali-kali
melakukan kekerasan fisik padanya.

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis terhadap istri dan atau pasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisik/status mental psikiatri pada pasien!
1. Tegakkan diagnosis multiaksial dan 2 diagnosis banding yang sesuai dengan keluhan pasien! Sampaikan
kepada penguji
2. Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien dan istrinya terkait penyakit/tatalaksana/prognosisnya!

8. Instruksi INSTRUKSI UMUM


Penguji 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai
rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan
dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS

(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)

1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian

A. Riwayat gangguan sekarang.


1. Memberi gambaran lengkap kronologi tentang peristiwa yang menyebabkan saat sekarang dalam
kehidupan pasien.
2. Faktor pencetus masa lalu yang berkaitan dengan keadaan sekarang.
3. Disfungsi pasien karena gangguannya meliputi fungsi perawatan diri, fungsi social, fungsi peran, dan
fungsi waktu luang
4. Terkait untuk menegakkan diagnosis axis I. II, III, IV dan V (lihat pada poin diagnosis)

B. Riwayat gangguan/penyakit sebelumnya.


1. Riwayat gangguan psikiatri.
2. Riwayat penyakit medik.
3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat lainnya.
Adakah penyakit sebelumnya ada hubungan dgn gangguan yg sekarang.
C. Riwayat pramorbid/pribadi.
1. Riwayat kehamilan & persalinan.
Apakah pasien direncanakan dan diinginkan kehamilan dan kelahirannya? Kesehatan ibu saat kehamilan
dan kelahirannya. Selama hamil minum alkohol atau zat/obat tertentu.

2. Riwayat masa anak awal ( sampai 3 tahun ).


Interaksi anak ibu dalam memberi makan dan toilet trainning, kebiasaan makan, perkembangan fisik,
bertumbuhan gigi, perkembangan bicara, berjalan, motorik, cemas perpisahan atau, cemas berlebih
terhadap orang asing.
Gejala perlilaku tertentu mengisap jari, temperamen pemarah, tempertantrum, night terror, ngompol,
ngobrok dll.
Kepribadian pendiam, tidak dapat diam ( hiperaktif ), penakut, menarik diri atau senang keluar rumah, pola
permainan dll.

3. Riwayat masa anak pertengahan ( 3 – 11 th ).


Identifikasi jenis kelamin, pengalaman sekolah awal, peran dlm perkawanan dgn teman, kemampuan
kerjasama, kepatuhan terhadap aturan, ada gangguan belajar? impulsivitas, agresif, pasif, perilaku anti
sosial disekolah ?

4. Riwayat masa anak akhir ( masa pubertas sampai remaja ).


Hubungan sosial dgn saudara, teman bermain/sekolah, keakraban berteman, pertemanan sbg pemimpin
atau pasif, tokoh idealnya dll.

5. Riwayat masa dewasa :


a. riwayat pekerjaan, bekerja sebagai apa, pendapatannya, pilihan pekerjaan sekarang, konflik dgn
pekerjaan, hubungan dengan teman kerja dll.
b. riwayat perkawinan & hubungan perkawinan, usia kawin, pilihan sendiri/dijodohkan,
situasi rumah tangga, bagaimana pasien menggambarkan kwalitas perkawinan positif atau
negatif.
c. riwayat militer.
d. riwayat pendidikan, kronologi pendidikan, prestasi akademik dll.
e. keagamaan, agama orang tua, ketaatan kehidupan agama dalam keluarga, kegiatan sosial
keagamaan dll.
f. aktifitas sosial, apakah pasien banyak kegiatan sosial, persahabatan, berorganisasi dll.
g. situasi hidup sekarang, fisik rumah pasien, finansial, penghuni rumah, pengasuh anak, privasi
kelurga dll.
h. riwayat hukum, apakah pasien pernah kena kasus hukum.

6. Riwayat psikoseksual.
Seksualitas infantil, pembelajaran seks, penyiksaan seksual, mulai baligh, orientasi seksualnya,
penyimpangan seksual, pengetahuan seksual dll.

7. Riwayat keluarga.
Jml saudara, pohon keluarga, penyakit dalam keluarga, penggunaan alkohol, kebiasaan tertentu,
bantuan/dukungan keluarga, kedudukan dalam keluarga dll.

8. Mimpi, khayalan dan nilai hidup.

2. Penguji menilai pemeriksaan fisik/ status menta psikiatri yang dilakukan oleh peserta ujian

Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri


KU: tampak sehat
Tanda Vital:TD: 120/80 mmHg; N: 80x /menit; R: 18x /menit; t:36,8OC

A. Gambaran umum pasien :


1.Penampilan, postur tubuh, ketenangan, dandanan, pakaian, tampilan fisik, tampak sehat, tampak sakit,
tampak tua/muda, kusut, tak rapi dst.
2.Perilaku dan aktifitas psikomotor, baik kwalitatif maupun kwantitatif misal maniriren, stereotipik,
hiper/hipoaktif, agitasi, rigiditas, retardasi dst.
3.Sikap terhadap pemeriksa,
kerjasama, apatis, bermusuhan, dapat dipertahankan, wajar, bingung, menyenangkan, mengelak dst.
4. Kontak psikik ada/wajar/dapat dipertahankan.

B. Mood dan afek.


1.Mood = disforik
pasien ditanya bagaimana perasaan anda akhir-akhir ini/beberapa hari ini? ditanyakan ke pasien,
kedalaman dan intensitasnya, sering dinyatakan depresi, kecewa, marah,cemas, meluap-luap, kosong,
bersalah, euphori, ketakutan, merendahkan diri, irritable, meninggi, labil, ectasy, aleksitemia, anhedonia
dst.
2.Afek = normal, appropriate
respon emosional yang tampak. disimpulkan oleh pemeriksa: normal, terbatas , tumpul, datar, meninggi,
labil dst.
3.Kesesuaian= serasi
apakah sesuai atau tidak sesuai ( hidup emosi serasi/tidak serasi ) antara mood dan afek.

C. Gangguan persepsi = tidak ada


apakah ada halusinasi atau illusi sesuai panca indra
Peserta menanyakan:
a. Halusinasi auditorik  apakah anda mendengar suara yang orang lain tidak mendengarnya?
b. Halusinasi visual  apakah pasien melihat bayangan/benda atau sesosok manusia yang orang lain
tidak melihatnya?
c. Halusinasi taktil  apakah pasien merasa ada benda/manusia yang menyentuhnya/merayap di
tubuhnya sekarang?
ILUSI
a. Ilusi visual  Peserta memegang sebuah benda dan menanyakan kepada pasien, benda apa yang
sedang dipegang oleh peserta/ peserta menanyakan nama benda/nama orang yang berada
disekitar pasien
b. Ilusi auditorik  peserta membuat sebuah suara dan menanyakan kepada pasien suara apa yang
sedang didengar.

D. Pikiran.
1. Bentuk pikir = non realistik

2. Arus pikiran = normal, lancar


apakah arus piker pasien logis dan koheren atau tidak logis tidak dimengerti, assosiasi longgar, flight of
idea, fikiran berpacu, tangensial, sirkumtansial, word salad, inkoherensi, neologisme, assosiasi
bunyi/pengertian, penghambatan pikiran, pikiran yang samar-samar ekolalia, perseverasi, verbigerasi,
jawaban irrelevan, assosiasi bunyi, assosiasi pengertian kondensasi dst.

3. Isi pikiran = waham cemburu


Jenisnya : waham, preokupasi, pola sentral/gagasan mirip waham, obsesi dan kompulsi, ide bunuh diri
atau membunuh, fobia, gagasan yg menyangkut diri sendiri, kemiskinan isi fikir dst.
Peserta menanyakan kepada pasien:
 Waham kebesaran  apakah pasien memiliki kelebihan/bakat yang tidak biasa/ yang orang lain
tidak punya?
 Waham kejar / persekutorik  apakah pasien merasa ada orang yang hendak berbuat jahat
padanya?
 Waham rujukan/curiga  apakah saat melihat orang yang sedang berbisik-bisik/berbincang-
bincang/tertawa tawa , pasien merasa orang tersebut sedang membicarakannya/menertawakannya.
 Waham berdosa/bersalah  apakah pasien merasa bersalah/ memiliki dosa yang tidak bisa
diampuni.
 Waham cemburu  apakah pasien merasa pasangannya telah berbohong/ mengkhianatinya?
 Thought of echo  apakah pasien merasa ada pikiran yang terus berulang-ulang/bergema?
 Thought of insertion atau withdrawal  apakah pasien merasa pikirannya dimasuki oleh sesuatu
dari luar?/ apakah pasien merasa pikirannya disedot keluar atau ditarik keluar?
 Thought of broadcasting  apakah pasien merasa pikirannya disiarkan di televise/ media masa?
Apakah pasien merasa pikirannya dapat dibaca/diketahui oleh orang lain?
 Delution of control  apakah pasien merasa dirinya/gerakan tubuhnya/pikirannya dikendalikan oleh
suatu kekuatan dari luar?
 Delution of influence  apakah pasien dipengaruhi oleh kekuatan dari luar?

E. Sensorium dan kognitif.


1. Kesiagaan dan tingkat kesadaran = komposmentis
2. Orientasi mengenai waktu, tempat, personal dan situasional = baik
Waktu (menanyakan sekarang pagi/siang/atau malam), personal (peserta menanyakan siapa orang yang
berada di sekitarnya) dan tempat (peserta menanyakan sekarang pasien ada di mana
3. Daya ingat ( memory ) = baik
daya ingat jauh ( remote memory )  menanyakan tanggal lahir
daya ingat masa lalu yang belum lama ( recent past memory )
daya ingat baru ( recent memory ) menanyakan tadi naik kendaraan apa? Sarapan apa?
daya ingat segera ( immediate-retention and recall )
4. Konsentrasi dan perhatian = baik
Kemampuan berhitung 100 – 7 secara berurutan, atau kemampuan mengeja “DUNIA” dari belakang, atau
kemampuan membaca menulis, atau kemampuan bereaksi terhadap perintah ( misal tutup matamu ), atau
menulis kalimat sederhana tetapi lengkap.
5. Pikiran abstrak = baik
Pasien untuk menjelaskan kemiripan misalnya buah apel dengan buah peer, antara kebenaran dan
kecantikan, arti pribahasa misalnya kucing dalam karung ( jawaban konkrit atau jawaban abstrak ).

F. Pengendalian impuls  baik


Impuls seksual atau agresif, untuk mengukur kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai norma
masyarakat, pengukuran akan bahaya terhadap dirinya atau orang lain ( didapat dari allo atau auto anamnesis
atau selama wawancara ).

G. Tilikan = 1. Penyangkalan penyakit sama sekali


Tilikan apakah pasien merasa sakit atau menyangkal sakit ? atau menyalahkan pada orang lain, merasa sakit
tetapi tidak mengetahuinya atau sesuatu misterius pada dirinya.
Jenis/tingkatan tilikan :
1. Penyangalan penyakit sama sekali.
2. Agak menyadari ia sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu bersamaan menyangkal
penyakitnya.
3. Sadar merasa sakit tetapi menyalahkan orang lain atau faktor eksternal.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahuinya.
5. Tilikan intelektual; menerima sakit dan gejala atau kegagalan dalam penyesuaian sosial akibat perasaan
irrasional atau gangguan tertentu dalam dirinya.
6. Tilikan emosional sesungguhnya; kesadaran emosional tentang motif dan perasaan dalam diri pasien dan
orang penting dalam kehidupannya yang dapat menyebabkan perubahan dasar perilakunya..

3. Penguji menilai diagnosis multiaksial

Diagnosis Keterangan
Axis 1 : Gangguan waham Gangguan klinis / kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Axis 2 : tidak ada/ditunda Gangguan kepribadian, retardasi mental
Axis 3 : tidak ada/ditunda Kondisi medis umum
Axis 4 : terancam PHK/ Masalah psikologis dan lingkungan yang secara bermakna berperan pada
masalah pekerjaan perkembangan atau eksaserbasi gangguan sekarang.
Axis 5 : GAF Global Assessment of functional scale, Penilaian fungsi secara global
100-91 = gejala tidak ada, fungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
tertanggulangi
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian yang biasa.
80-71 = gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social,
pekerjaan, sekolah, dll
70-61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik
60-51 = gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50-41 = gejala berat (serious), disabilitas berat

Diagnosis banding 2: skizofrenia paranoid


Diagnosis banding 3: gangguan kepribadian paranoid

4. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
 Gangguan waham/ gangguan delusional adalah suatu gangguan psikiatri di mana gejala yang utama
adalah waham.
 Waham adalah keyakinan salah yang bersifat tetap, berbeda dengan kenyataan, keyakinan yang dipegang
teguh dengan budaya pasien yang tidak dapat diubah oleh bukti yang ada.
 Jenis Waham dalam gangguan waham bisa berupa waham kebesaran, erotik, cemburu, somatik, dan
campuran.
 Kriteria diagnosis gangguan waham menurut DSM-IV:
a. waham yang tidak aneh (yaitu, melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata, seperti sedang
diikuti, diracuni, ditulari infeksi, dicintai dari jarak jauh, atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih, atau
menderita suatu penyakit) selama sekurangnya 1 bulan
b. tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia
c. fungsi tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau
d. jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya relatif lebih singkat
dibanding lama waham
e. gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat
 Etiologi dari gangguan waham adalah tidak diketahui. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi:
a. faktor biologi : tumor otak, kelainan neurologis, penggunaan zat
b. faktor psikodinamik : mekanisme pertahanan diri terhadap situasi lingkungan

 Faktor-faktor berikut berhubungan dengan prognosis yang baik:


tingkat pekerjaan, sosial, dan tingkat penyesuaian fungsi yang tinggi, jenis kelamin wanita, onset sebelum
usia 30 tahun, onset tiba-tiba, lama penyakit yang singkat, dan adanya faktor pencetus.

 Terapi
a. perawatan di rumah sakit diperlukan bila:
- diperlukan pemeriksaan medis dan neurologis lengkap untuk menyingkirkan gangguan medis
nonpsikiatri
- perlu diperiksa kemampuan mengendalikan impuls kekerasan
-intervensi profesional untuk menstabilkan hubungan sosial dan pekerjaan
b. farmakoterapi
diperlukan pada keadaan gawat darurat, yaitu pada pasien yang teragitasi parah
c. psikoterapi
d. merujuk ke spesialis jiwa

5. Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh peserta ujian.

Instruksi Nama Sesuai PS


Pasien Standar Usia 28 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Alamat Kinibalu
Pekerjaan Sales marketing perusahaan swasta
Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir SMA
Nama Sesuai PS
Usia 25 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Kinibalu
Pekerjaan Teller Bank BNI
Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir S1
Riwayat Penyakit Sekarang Dijelaskan oleh istri
 Keluhan Utama (istri) Suami beberapa kali melakukan kekerasan fisik pada istrinya karena
mencurigai istrinya berselingkuh
 Keluhan utama (suami) Tidak ada
 Sejak kapan/onset 3 bulan
 Lokasi -
 Durasi/frekuensi Dalam 3 bulan ini sudah terjadi 4 kali tindakan kekerasan pada istrimya
 Kronologis Sejak 3 bulan ini suami sering mencari cari kesalahan istri. Dengan
mengatakan istri sudah berbohong dan berselingkuh. Saat istri pulang lebih
dari jam 7 malam, suami marah dan mengatakan bahwa istri ada main dengan
laki-laki lain hingga pulang malam. jika istri bermain handphone dikatakan
sedang membalas BBM atau WA selingkuhannya. Memakai parfum atau
berdandan saat kerja dikatakan mau menarik perhatian selingkuhannya.
Setiap pulang ke rumah, tas dan baju istri diperiksa. pasien menyuruh istri
berhenti bekerja dan tidak boleh keluar rumah. Pasien beberapa kali
melakukan kekerasan fisik, seperti mendorong, memukul, atau melempar
barang ke arah istri. Istri sudah memperkarakannya ke meja hijau. Namun dari
mediasi, istri mau menarik gugatan asal suami mau memeriksakan diri ke
dokter.
Sehari-hari Makan minum dan mandi atas inisiatif sendiri, 3 bulan terakhir
jarang masuk kerja karena perusahaannya terancam gulung tikar, waktu luang
dipakai didepan komputer, hubungan dengan istri buruk, hubungan dengan
tetangga dan orang lain masih baik selama tidak membicarakan tentang
istrinya.

 Yang memperparah Jika ada hal yang membuat pasien merasa istrinya sedang berselingkuh,
jika istri membantah perkataan suami
 Yang mengurangi Jika istri diam
 Usaha yang dilakukan Mediasi keluarga istri dan keluarga suami, memperkenalkan semua rekan
kerja istri kepada suami. Suami terkadang membuntuti istri seharian ke tempat
kerja.
 Gejala lain Tidak ada
 Obat dipakai saat ini Tidak ada
Riwayat penyakit dahulu
 penyakit relevan Tidak ada
 tindakan bedah/terapi lain Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada
Riwayat pribadi (relevan)
 Alkohol Tidak
 Rokok Tidak
 Narkoba Tidak
 Seksual Tidak ada masalah
 Alergi obat Tidak ada
Riwayat masa kanak Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Sudah tidak pernah ngompol saat usia 3
tahun. Orangtua bercerai saat usia pasien 5 tahun. Alasan perceraian tidak
diketahui. Ayah orang yang sabar. Ibunya sering menjelekkan ayahnya.
Termasuk anak yang aktif. Banyak teman.tidak diketahui melakukan
kekerasan pada orang lain. Prestasi akademik rata-rata. Tidak pernah
mengalami pelecehan seksual saat masa kecil.

Riwayat masa dewasa Semasa sekolah aktif mengikuti organisasi. Bekerja sebagai sales manager
di perusahaan swasta sejak 5 tahun ini. Beberapa bulan lalu, perusahaan
mengatakan akan memPHK besar-besaran kariawan karena terancam gulung
tikar.
Menikah 1,5 tahun yang lalu dengan istri setelah sebelumnya pacaran
selama 7 tahun. Pasien dikenal anak yang ramah dan pandai bergaul.tidak
diketahui mempunyai masalah hukum. Suka mengikuti kegiatan amal.
Organisasi kemanusiaan PKPU dan rumah zakat. ikut pengajian dan arisan di
lingkungan rumah. Tidak pernah terlibat kegiatan militer. Sholat dilakukan 5
waktu.

Riwayat psikoseksual Tidak pernah mengalami pelecehan seksual. Orientasi seksual normal
terhadap lawan jenis

Pertanyaan wajib oleh PS Di akhir diskusi. Suami: bagaimana dok? Saya sehat kan? Dokter sudah bisa
menilai sendiri siapa sesungguhnya yang bermasalah. Ini hanya akal-akalan
istri saya
Peran yang wajib ditunjukkan Suami:
Anda memerankan seorang laki-laki muda, yang tampak baik keadaannya,
tampak sangat normal, penampilan rapih, memakai kemeja dimasukkan.
Celana panjang kain. Anda meyakini istri anda memiliki selingkuhan.
Anda dapat menjawab dengan lancar semua pertanyaan dokter. Tapi anda
akan merasa tersinggung dan marah saat istri mengatakan tidak selingkuh
dan saat dokter meragukan bahwa istri anda selingkuh. Selebihnya anda
dapat menjawab pertanyaan dengan tenang dan sabar.

 Jika dokter menanyakan Anda menjawab campur aduk, sedih , marah, bingung. Karena istri saya
perasaaan/mood akhir-akhir ini yang selingkuh, tapi saya dituduh gila.
 Jika dokter bertanya sekarang Anda jawab di puskesmas
sedang dimana
 Jika dokter bertanya apakah Anda jawab “gak tau juga saya, bingung, kenapa persoalaan intern rumah
anda tau mengapa datang ke tangga dibawa2 ke dokter”.
mari Anda jawab “saya bisa merasakan dari sorot matanya kalau dia sedang
 Jika dokter bertanya mengapa berselingkuh. Buktinya banyak, pulang selalu malam, sibuk BBMan saat
anda yakin istri anda bersama saya, sekarang mau memasukkan saya ke RSJ.
berselingkuh Dia sering berbohong pada saya. Katanya kerja di bank bni di jl. A yani.
Tapi beberapa kali saya liat dia kerja di bni pemuda”.
Anda jawab “Apa salahnya saya mendidik istri saya sendiri? Hal yg wajar
 Jika dokter menanyakan kalau saya marah. Bagaimana kalau itu terjadi pada dokter? Diselingkuhi
mengapa anda melukai istri anda pasangan”
Anda mengatakan pada dokter. “Permasalahan ini bisa selesai dengan baik
 Jika dokter tampak bingung kalau istri saya mau mengakui perselingkuhannya”.
Anda mengatakan pada istri anda ini tidak ada hubungannya dengan
 Saat istri menceritakan permasalahan rumah tangga kita
kehidupan masa kecil dan
dewasa
Istri:
Memerankan seorang perempuan muda, pakaian rapi, raut muka tampak
sedih saat menceritakan kronologis. Tapi masih bisa mengontrol emosi.
 Jika suami menyudutkan anda Anda menjawab ke suami : aku harus bagaimana lagi buat buktikan aku gak
dengan tuduhannya selingkuh. Mas kan sudah kenal semua teman kerjaku.
Anda membela diri bahwa anda tidak berbohong mengenai lokasi pekerjaan.
Tapi karena teller sering menggantikan teller yang berhalangan di cabang lain.
Foto untuk molage Tidak ada foto
Tata Letak Station Model 1
TATA LETAK MODEL 1

PST : Kursi Peserta Ujian M : Tempat Sampah Medis


MD : Meja Dokter Pasien NM : Tempat Sampah Non
PS : Kursi Pasien Standar W : Medis
Wastafel/Simulator
DP : Dipan Periksa JD : Wastafel
Jam Dinding
MA : Meja Alat Periksa TB : Timbangan Badan dan
PGJ : Kursi Penguji
Kebutuhan Laboran Tidak ada
Kebutuhan Manekin Tidak ada
Kebutuhan Set Alat Jenis set yang dipakai
SET PEMERIKSAAN UMUM DEWASA
1 Stetoskop dewasa 1 buah
2 Sphygmomanometer raksa manset dewasa 1 set
3 Termometer aksila 1 buah
4 Senter kecil/pen light 1 buah
5 Palu refleks (tipe Buck atau Taylor) 1 buah
6 Tisu wajah 1 kotak
7 Alkohol gliserin 1 botol pompa
8 Pita ukur 1 buah
Penulis Nama : dr. Merry Tyas A, MKes
Institusi : Universitas Muhammadyah Semarang
Referensi Katona C, Cooper C, Robertson M. At a Glance Psikiatri [C. Novianti, V. Hartiansyah]. Edisi Keempat. Jakarta:
Penerbit Erlangga; 2012.
Kaplan HI, Sadock BJ, Brebb JA. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis
Jilid Satu[W. Kusuma]. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher; 2010.
Reviewer
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION GANGGUAN WAHAM
I. Rubrik

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR


1. Anamnesis Peserta ujian tidak Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: 4
memfasilitasi pasien  Memfasilitasi pasien untuk  Memfasilitasi pasien untuk  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan
untuk menceritakn menceritakan kesakitannya menceritakan kesakitannya, kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan
kesakitannya. namun sebagian besar namun sebagian kecil yang sesuai untuk mendapatkan informasi
pertanyaan tidak mengarah pada pertanyaan tidak mengarah pada yang relevan, akurat dan adekuat.
informasi yang relevan, akurat informasi yang relevan, akurat 1. Riwayat penyakit sekarang:
dan adekuat. dan adekuat. 2. Riwayat penyakit dahulu:
3. Riwayat penyakit keluarga:
4. Riwayat sosial:tidak menggunakan NAPZA
Riwayat premorbid
2. Pemeriksaan Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan pemeriksaan Peserta ujian melakukan cuci tangan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan 4
status mental melakukan status mental sesuai masalah klinik sebelum dan setelah pemeriksaan, setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan
pemeriksaan status pasien melakukan pemeriksaan status mental status mental sesuai masalah klinik pasien dengan
mental yang sesuai sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut:
dengan masalah klinik menggunakan teknik pemeriksaan  Menggunakan teknik pemeriksaan status mental
pasien status mental yang benar yang benar
 Sistematik/runut
1. Mood/afek/keserasian
2. Gangguan persepsi
3. Isi pikiran (waham, though, delution)
4. Kognitif: orientasi, daya nilai, konsentrasi,
pikiran abstrak.
5. Tilikan

3. Menentukan Peserta ujian tidak Peserta ujian dapat menetapkan satu Peserta ujian dapat menetapkan Peserta ujian menetapkan diagnosis multiaksial dan 3
diagnosis dapat menentukan diagnosis banding beberapa diagnosis banding secara diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan
diagnosis dan tidak lengkap atau menetapkan masalah klinik pasien
diagnosis banding diagnosis multiaksial secara tidak Axis 1 : Gangguan waham
lengkap Axis 2 : tidak ada/ditunda
Axis 3 : tidak ada/ditunda
Axis 4 : terancam PHK/ masalah pekerjaan

Axis 5 : GAF
4. Komunikasi dan Peserta ujian sama Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 2
atau edukasi sekali tidak melakukan kemampuan berkomunikasi dengan kemampuan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip
pasien 4 prinsip komunikasi menerapkan salah satu prinsip berikut: menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut: berikut:
1. mampu membina hubungan 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik dengan
baik dengan pasien secara dengan pasien secara verbal non pasien secara verbal non verbal (ramah,
verbal non verbal (ramah, verbal (ramah, terbuka, kontak terbuka, kontak mata, salam, empati dan
terbuka, kontak mata, salam, mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)
empati dan hubungan hubungan komunikasi dua arah, 2. mampu memberikan kesempatan pasien
komunikasi dua arah, respon) respon) untuk bercerita dan mengarahkan cerita
2. mampu memberikan 2. mampu memberikan kesempatan 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
kesempatan pasien untuk pasien untuk bercerita dan membuat keputusan klinik, pemeriksaan
bercerita dan mengarahkan mengarahkan cerita klinik.
cerita 3. mampu untuk melibatkan pasien 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya
3. mampu untuk melibatkan dalam membuat keputusan klinik, sesuai dengan masalah pasien
pasien dalam membuat pemeriksaan klinik.
keputusan klinik, pemeriksaan 4. mampu memberikan penyuluhan
klinik. yang isinya sesuai dengan
4. mampu memberikan masalah pasien
penyuluhan yang isinya sesuai
dengan masalah pasien
5. Perilaku Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin Meminta izin secara lisan dan 3 poin Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah 2
profesional meminta izin secara berikut : berikut: ini secara lengkap:
lisan dan sama sekali 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan dengan
tidak melakukan poin dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak
berikut: sehingga tidak sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
1. melakukan setiap membahayakan pasien dan membahayakan pasien dan 2. memperhatikan kenyamanan pasien
tindakan dengan diri sendiri diri sendiri 3. melakukan tindakan sesuai prioritas
berhati-hati dan teliti 2. memperhatikan 2. memperhatikan 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien
sehingga tidak kenyamanan pasien kenyamanan pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk
membahayakan 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai atau melakukan konsultasi bila diperlukan
pasien dan diri prioritas prioritas
sendiri 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat
2. memperhatikan kepada pasien kepada pasien
kenyamanan pasien 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan
3. melakukan tindakan dengan merujuk atau dengan merujuk atau
sesuai prioritas melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila
4. menunjukan rasa diperlukan diperlukan
hormat kepada
pasien
5. mengetahui
keterbatasan
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi bila
diperlukan

II. Global performance


Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai