Gangguan Panik 1
1. Nomor Station
2. Judul Station Psikiatri Sistem integumen tinea kruris- Gangguan panik 1 (SKDI : Penyaki it-
2.1912.24)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat 34A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan pendahuluan untuk kasus
Kemampuan bukan emergency dan jika diperlukan merujuk ke dokter spesialis secara mandiri
Kasus yang dan tuntas.
Diujikan
5. Kompetensi 1. Anamnesis
Diujikan 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
6. Kategori Sistem 1. Sistem Saraf
Tubuh 2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
Peserta Ujian Seorang perempuan umur 21 datang ke puskesmas diantar ibunya karena merasa
kesulitan bernafas dan takut mati.
TUGAS :
1. Lakukan alloanamnesis dan anamnesis
2. Ajukan rencana pemeriksaan fisik yang relevan dan sampaikan pada
penguji
3. Lakukan pemeriksaan psikiatris dan laporkan hasilnya kepada penguji
4. Tentukan diagnosis banding dan diagnosis kemudian serta sampaikan
kepada penguji
5. Lakukan penatalaksanaan non farmakologi
6. Lakukan komunikasi dan edukasi terhadap pasien dan keluarganya Seorang
laki-laki, 40 tahun, datang ke praktik dokter umum dengan keluhan bercak
gatal di selangkangan.
TUGAS :
Lakukan anamnesis pada pasien!
Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis pada pasien/manekin, deskripsikan
kelainan kulit yang ada dan sampaikan pada penguji!
Usulkan jenis pemeriksaan penunjang, sampaikan pada penguji dan lakukan
interpretasi atas data yang didapatkan!
Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding, dan sampaikan pada
penguji!
Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada
penguji/jelaskan pada pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait pencegahan
penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
1
8. Instruksi
Penguji INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada
komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian
serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan
komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam
instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila
peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang
dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai
penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
Skenario klinik:
Seorang perempuan usia 21 tahun diantar oleh ibunya ke puskesmas, karena
merasa kesulitan bernafas dan takut mati.
Pasien sekitar dua jam yang lalu secara tiba-tiba merasa jantungnya berdebar-
debar dan kesulitan bernafas kemudian jantungnya berdebar-debar. Serangan ini
sangat mengejutkannya sehingga membuat pasien merasa sangat cemas dan
ketakutan takut bahwa dia seolah-olah akan mati. Serangan ini merupakan
serangan yang ke dua, dimana serangan yang pertama terjadi seminggu
sebelumnya. Sebelum serangan pasien dalam kondisi sehat tidak ada keluhan apa
pun. Demikian juga setelah serangan pasien tidak merasakan adanya keluhan.
Tempat dan situasi dimana dua serangan terjadi tidak sama.
Serangan yang pertama dahulu karena kemudian sembuh dengan baik pasien tidak
berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena kambuh.
Karena setelah serangan yang pertama dahulu sembuh dengan baik pasien tidak
berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena serangan
ini kambuh dan . Pasien takut kalau nanti serangannya takut kambuh lagi.
Pemeriksaan fisik
Vital sign dalam batas normal
Pemeriksaan thoraks dalam batas normal (bila peserta ujian menyatakan
akan melakukan pemeriksaan thoraks, sampaikan hasil pemeriksaan
thoraks dalam batas normal)
2
kejiwaan lainnya pada keluarga sampai pada kakek dan nenek yang
diketahuinya.
Penata-Iaksanaan :
Non farmakologi: Edukasi kepada pasien bahwa serangan yang dialami
pasien tersebut yang disebut sebagai serangan panik merupakan serangan
kecemasan hebat yang berakibat pada beperrnafasan dan denyut jantung
yang cepat sekali.
Pasien perlu dilatih untuk mengingat hal-hal berikut:
Serangan dimulai pada waktu pasien merasakan kecemasan atau
adanya keluhangejala fisik.
Jika hal tersebut terjadi, pPasien dalam keadaan ini harus mengingat
bahwa hal ini kecemasan terjadi akibat pasien mereka bernafas
terlalu cepat dan untuk itu pasien harus mengendalikan
pernafasannya dengan jalan tarik bernafas secara pelan, pertahankan
kemudian keluarkan nafas yang dilakukan berulang dan ajeg steady
sampai serangan panik tersebut hilang.
Yakinkan bahwa serangan panik tersebut adalah akibat bernafas
terlalu cepat dan tidak membahayakan
3
Farmakologi : tidak diperlukan farmakoterapi
TUGAS :
1. Meminta dan menilai kandidat dalam melakukan anamnesis
2. Meminta dan menilai kandidat dalam melakukan pemeriksaan fisik dan
yang relevan
3. Meminta dan menilai kandidat dalam melakukan pemeriksaan psikiatris
4. Meminta dan menilai kandidat untuk menentukan Diagnosis Banding dan
Diagnosis
5. Meminta dan menilai kandidat dalam melakukan atau memperagakan
nentukan 4penatalaksanaan non farmakologi dan memperagakannya
6. Meminta dan menilai kandidat dalam menentukan 4penatalaksanaan
farmakologi jika diperlukan dengan menuliskan dalam resep
7. Meminta dan menilai kandidat dalam melakukan komunikasi edukasi
kepada keluarga pasien
8. Menilai perilaku professional kandidat dalam menangani kasus tersebut
Lampiran foto/ilustrasi
4
3. Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan
penunjang.
Usulan pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%
4. Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh
peserta ujian.
Diagnosis: Tinea kruris
Diagnosis Banding 1: eritrasma
Diagnosis Banding 2: kandidiasis intertrigo
Resep:
R/ Griseofulvin mg 500 No. XV
S 1 dd tab 1 diminum dengan susu
Atau
Atau
R/ Mikonazol cream g 20
Mflada in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
Atau
R/ Ketokonazol cream g 20
Mfla dan in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
5
7. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada
pasien.
Hindari kelembaban di daerah selangkangan (bahan pakaian longgar dan
menyerap keringat)
Jaga kebersihan badan (mandi teratur)
Nama
Sesuai PS
Usia
40 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
Pekerjaan
Sopir bis antarkota
Status pernikahan
Menikah
Pendidikan terakhir
SMA
7
Durasi/frekuensi
-
Karakteristik
Gatal bertambah bila berkeringat
Progresi
Bercak di selangkangan semakin lama semakin lebar
Skala nyeri (bila perlu)
-
Yang memperparah
Berkeringat
Yang mengurangi
-
Usaha yang dilakukan
Berobat ke puskesmas, mendapat tablet kuning dan salep kulit, tp tidak membaik
Obat dipakai saat ini
-
Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan
DM tidak terkontrol
tindakan bedah/terapi lain
-
Riwayat penyakit keluarga
Sakit serupa (-)
Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol
-
Rokok
1-2 bungkus sehari
Narkoba
-
Seksual
Menikah, hubungan dengan istri baik
Alergi obat
-
Pertanyaan wajib oleh PS
Apakah penyakit ini bisa sembuh?
Apakah penyakit ini bisa kambuh lagi?
Peran yang wajib ditunjukkan
Penampilan biasa, ekspresi biasa, PS sesekali menggaruk selangkangannya
karena gatal, PS bersedia diperiksa dan diambil sampel kerokan kulitnya.
Foto untuk mol
Model 1
Tidak ada
10 Tata Letak
StationKebutuhan
Manekin
8
11 Peralatan yang
dibutuhkan
Cantumkan semua Meja dan kursi dokter 1 set
peralatan yang Kursi pasien 1 buah
dibutuhkan Meja dan kursi penguji 1 set
termasuk Meja Peralatan steril/non steril 1 buah
bagaimana tata Bed pemeriksaan 1 set
ruang yang sesuai Wastafel atau simulasi wastafel 1 buah
dengan station Spygmomanometer raksa 1 buah
dengan Stetoskop 1 buah
mencantumkan Termometer raksa 1 buah
jumlah peralatan Penlight 1 buah
yang dibutuhkan Alkohol glyserin spray 1 botol
untuk semua Timbangan berat badan dan
peserta ujian pengukur tinggi badan 1 buah
Peralatan yang Rekam medis 15 lembar
sudah tercantum Blanko pemeriksaan penunjang 15 lembar
adalah peralatan
Blanko resep (isi nama /nomor 15 lembar
dasar yang
peserta ujian)
diperlukan untuk 1 buah
Tempat sampah tertutup
semua 1 kotak
Tissue
stationKebutuhan 1 buah
Jam dinding (dipasang ditembok
Set Alat
agar dapat dilihat peserta)
1 buah
Ballpoint
0
Maneqin ......
Set penyakit kulit dan kelamin
12 Penulis dr. Mahar Agusno, SpKJ(K)
dr. Irwan SupriyantoDr.dr.Niken Trisnowati MSc, SpKK
nikentris@yahoo.com
9
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION ...
I. Rubrik
10
2. Pemeriksaan Fisik Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan cuci tangan Peserta ujian melakukan cuci tangan Peserta ujian melakukan cuci tangan 13
yang relevan melakukan sebelum dan setelah pemeriksaan, serta sebelum dan setelah pemeriksaan, serta sebelum dan setelah pemeriksaan, serta
pemeriksaan fisik mampu melakukan salah satu mampu melakukan dua pemeriksaan mampu melakukan seluruh
yang sesuai dengan pemeriksaan berikut ini dengan berikut ini dengan menggunakan teknik pemeriksaan berikut ini dengan
masalah klinik menggunakan teknik pemeriksaan yang pemeriksaan yang benar dan menggunakan teknik pemeriksaan yang
pasienPeserta ujian benar dan sistematik/runut: sistematik/runut: benar dan sistematik/runut:
tidak melakukan Pemeriksaan tanda vital, tapi tidak Pemeriksaan tanda vital secara Pemeriksaan tanda vital secara
pemeriksaan fisik sempurna sempurna tapi sempurna dan
yang sesuai dengan Peserta melakukan pemeriksaan Tidak mengajukan untuk melakukan o Mengajukan untuk
masalah klinik fisik status lokalis dengan langkah: pemeriksaan thoraks melakukan pemeriksaan thoraks
pasien 1. Melakukan cuci tangan sebelum Peserta melakukan pemeriksaan Peserta ujian melakukan cuci
dan sesudah pemeriksaan. fisik status lokalis dengan langkah tangan sebelum dan setelah
2. melakukan inspeksi daerah yang benar: pemeriksaan, melakukan
selangkangan tanpa menggunakan 1. Melakukan cuci tangan sebelum pemeriksaan fisik sesuai
lup dan senter dan sesudah pemeriksaan. masalah klinik pasien dengan
3. Mendeskripsikan kelainan kulit 2. melakukan inspeksi daerah menerapkan prinsip sebagai
dengan kurang lengkap, selangkangan menggunakan lup dan berikut:
Peserta ujian melakukan pemeriksaan senter Menggunakan teknik pemeriksaan yang
fisik sesuai masalah klinik pasien 3. Mendeskripsikan kelainan kulit
dengan kurang lengkap. benar
Sistematik/runutPeserta melakukan
Atau
pemeriksaan fisik status lokalis dengan
1. Tanpa cuci tangan
langkah yang benar:
2. melakukan inspeksi daerah
1. Melakukan cuci tangan sebelum dan
selangkangan menggunakan lup dan
senter sesudah pemeriksaan.
3. Mendeskripsikan kelainan kulit 2. melakukan inspeksi daerah
dengan lengkap: selangkangan menggunakan lup dan
senter
Status Lokalis: Pada selangkangan 3. Mendeskripsikan kelainan kulit
terdapat patch eritem dengan dengan lengkap:
bagian tengah tampak kulit normal
(central healing) dan tepi papul- Status Lokalis: Pada selangkangan
papul eritem (kesan tepi aktif), terdapat patch eritem dengan bagian
sirsinar, dengan skuama putih di tengah tampak kulit normal (central
atasnya. healing) dan tepi papul-papul eritem
Peserta ujian melakukan cuci tangan
11
sebelum dan setelah pemeriksaan, (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan
melakukan pemeriksaan fisik sesuai skuama putih di atasnya.
masalah klinik pasien dengan
menggunakan teknik pemeriksaan yang
benar
3. Pemeriksaan Psikiatri Peserta ujian tidak Peserta ujian mampu melakukan dan Peserta ujian mampu melakukan dan Peserta ujian mampu melakukan dan 32
mampu melakukan melaporkan 1 4 pemeriksaan psikiatris melaporkan 5 - 8 pemeriksaan psikiatris melaporkan 9 13 pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan berikut: berikut: psikiatris berikut:
tes/prosedur klinik psikiatri berikut:
atau interpretasi data Kesan umum: Kesan umum: baik Kesan umum: baik Kesan umum: baik
untuk menunjang baik Rawat diri: baik Rawat diri: baik Rawat diri: baik
diagnosis Rawat diri: baik Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis
banding/diagnosis Kesadaran: Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu:
kompos mentis baik baik baik
Orientasi orang, Sikap dan tingkah laku: normoaktif Sikap dan tingkah laku: normoaktif Sikap dan tingkah laku: normoaktif
tempat, waktu: dan kooperatif dan kooperatif dan kooperatif
baik Pikiran: Pikiran: Pikiran:
Sikap dan Bentuk: tidak ada kelainan Bentuk: tidak ada kelainan Bentuk: tidak ada kelainan
tingkah laku: Isi: perasaan cemas jangan-jangan Isi: perasaan cemas jangan-jangan Isi: perasaan cemas jangan-jangan
normoaktif dan kesulitan bernafas dan perasaan kesulitan bernafas dan perasaan kesulitan bernafas dan perasaan
kooperatif takut akan mati takut akan mati takut akan mati
Pikiran: Progresi: tidak ada kelainan Progresi: tidak ada kelainan Progresi: tidak ada kelainan
bBentuk: tidak Pembicaraan: relevan, koheren, Pembicaraan: relevan, koheren, Pembicaraan: relevan, koheren,
ada kelainan kecepatan dan intonasi normal kecepatan dan intonasi normal kecepatan dan intonasi normal
Isi: Mood: euthymik Mood: euthymik Mood: euthymik
perasaan cemas Afek: appropriate (serasi mood) Afek: appropriate (serasi mood) Afek: appropriate (serasi mood)
jangan-jangan Gangguan persepsi: tidak ada Gangguan persepsi: tidak ada Gangguan persepsi: tidak ada
kesulitan Insight baik Insight baik Insight baik
bernafas dan Mekanisme koping: tidak efektif Mekanisme koping: tidak efektif Mekanisme koping: tidak efektif
perasaan Lain-lain: tidak ada kelainan Lain-lain: tidak ada kelainan Lain-lain: tidak ada kelainan
perasaan takut Kesan umum: baik Kesan umum: baik Kesan umum: baik
akan matiakan Rawat diri: baik Rawat diri: baik Rawat diri: baik
mati akan Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis
Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu: baik
berulang baik baik Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan
12
Sikap dan tingkah laku: normoaktif Sikap dan tingkah laku: normoaktif kooperatif
Progresi: tidak dan kooperatif dan kooperatif Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan
ada kelainan Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-
Pembicaraan: Isi: perasaan cemas jangan- Isi: perasaan cemas jangan- jangan kesulitan bernafas dan
relevan, jangan kesulitan bernafas dan jangan kesulitan bernafas dan perasaan akan mati akan
koheren, perasaan akan mati akan perasaan akan mati akan berulang
kecepatan dan berulang berulang Progresi: tidak ada kelainan
intonasi normal Progresi: tidak ada kelainan Progresi: tidak ada kelainan Pembicaraan: koheren, kecepatan dan
Mood: Pembicaraan: koheren, kecepatan Pembicaraan: koheren, kecepatan intonasi normal
euthymik dan intonasi normal dan intonasi normal Mood: euthymik
Afek: Mood: euthymik Mood: euthymik Afek: apropriate
appropriate Afek: apropriate Afek: apropriate Gangguan persepsi: tidak ada
(serasi mood) Gangguan persepsi: tidak ada Gangguan persepsi: tidak ada Insight baik
Gangguan Insight baik Insight baik Mekanisme koping: tidak efektif
persepsi: tidak Mekanisme koping: tidak efektif Mekanisme koping: tidak efektif Lain-lain: tidak ada kelainan
ada Lain-lain: tidak ada kelainan Lain-lain: tidak ada kelainan
Insight baik Peserta ujian memilih pemeriksaan
Mekanisme Peserta ujian melakukan tes/prosedur penunjang yang benar (KOH
koping: tidak sesuai masalah klinik pasien secara 10%)melakukan tes/prosedur yang
efektif lengkap, tanpa menyampaikan prosedur lengkap dan menyampaikan prosedur
Lain-lain: tidak atau hasilnya atau hasilnya
ada kelainan Atau Atau
menginterpretasi data hasil menginterpretasi hasil pemeriksaan
Peserta ujian pemeriksaan penunjang secara lengkap penunjang dengan lengkap dan
melakukan namun menjelaskan kepada pasien menjelaskan kepada pasien dengan
tes/prosedur yang dengan tidak tepat tepat
tidak sesuai masalah
klinik pasien,
atau
salah
menginterpretasikan
data hasil
pemeriksaan
penunjang
Peserta ujian
mimilih
13
tes/pemeriksaan
penunjang yang
tidak sesuai masalah
klinik pasien
4. Menentukan Peserta ujian tidak Peserta ujian dapat menyebutkan Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat 33
diagnosis banding dapat menentukan bahwa gangguan yang dialami termasuk menetapkanmenyebutkan diagnosis menetapkanmenyebutkan diagnosis
dan diagnosis diagnosis ATAU dalam spektrum gangguan cemas banding Gangguan Cemas Menyeluruh banding Gangguan Cemas Menyeluruh
Menentukan salah menentukan dan Gangguan Panik tetapi tidak dapat dan Gangguan Panik serta dapat
diagnosis dan diagnosisPeserta menentukan diagnosis Gangguan m,enentukan diagnosis Gangguan
diagnosis banding ujian tidak dapat PanikPeserta ujian dapat menetapkan PanikPeserta ujian menetapkan
menentukan diagnosis dan 1 (satu) beberapa diagnosis dan 2 (dua) diagnosis banding
diagnosis dan diagnosis banding secara tidak lengkap yang lengkap, sesuai dengan masalah
diagnosis banding klinik pasien
dengan benar Diagnosis Banding 1: eritrasma
Diagnosis Banding 2: kandidiasis
intertrigo
5. Tatalaksana Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan sebagian Peserta ujian melakukan semua Peserta ujian melakukan semua 2
nonfarmakoterapi melakukan tatalaksana berikut: tatalaksana berikut tetapi tidak lengkap: tatalaksana berikut dengan lengkap:
6. Tatalaksana tatalaksana Edukasi kepada pasien bahwa Edukasi kepada pasien bahwa Edukasi kepada pasien bahwa
nonfarmakoterapi nonfarmakoterapiPe serangan yang dialami pasien serangan yang dialami pasien serangan yang dialami pasien
serta ujian tidak tersebut yang disebut sebagai tersebut yang disebut sebagai tersebut yang disebut sebagai
melakukan tindakan serangan panik merupakan serangan panik merupakan serangan panik merupakan
Atau serangan kecemasan hebat serangan kecemasan hebat serangan kecemasan hebat
melakukan tetapi akibat bernafas yang cepat akibat bernafas yang cepat akibat bernafas yang cepat
tidak sesuai perintah sekali. sekali. sekali.
Atau Pasien dilatih mengingat hal-hal Pasien dilatih mengingat hal-hal Pasian dilatih untuk mengingat
melakukan tetapi berikut: berikut: hal-hal berikut:
tidak sesuai masalah Serangan dimulai pada Serangan dimulai pada Serangan dimulai pada
klinik pasien waktu pasien merasakan waktu pasien merasakan waktu pasien merasakan
kecemasan atau adanya kecemasan atau adanya kecemasan atau adanya
keluhan fisik. keluhan fisik. keluhan fisik.
Jika hal tersebut terjadi, Jika hal tersebut terjadi, Jika hal tersebut terjadi,
pasien harus mengingat pasien harus mengingat pasien harus mengingat
bahwa hal ini terjadi bahwa hal ini terjadi bahwa hal ini terjadi
akibat pasien bernafas akibat pasien bernafas akibat pasien bernafas
14
terlalu cepat dan untuk itu terlalu cepat dan untuk itu terlalu cepat dan untuk itu
pasien harus pasien harus pasien harus
mengendalikan mengendalikan mengendalikan
pernafasannya dengan pernafasannya dengan pernafasannya dengan
jalan tarik nafas secara jalan tarik nafas secara jalan tarik nafas secara
pelan, pertahankan pelan, pertahankan pelan, pertahankan
kemudian keluarkan nafas kemudian keluarkan nafas kemudian keluarkan nafas
yang dilakukan berulang yang dilakukan berulang yang dilakukan berulang
dan ajeg sampai serangan dan ajeg sampai serangan dan ajeg sampai serangan
panik tersebut hilang. panik tersebut hilang. panik tersebut hilang.
Yakinkan bahwa serangan Yakinkan bahwa serangan Yakinkan bahwa serangan
panik tersebut adalah panik tersebut adalah panik tersebut adalah
akibat bernafas terlalu akibat bernafas terlalu akibat bernafas terlalu
cepat dan tidak cepat dan tidak cepat dan tidak
membahayakan membahayakan membahayakan
7. Komunikasi dan atau Peserta ujian sama Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 23
edukasi pasien sekali tidak kemampuan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 berkomunikasi dengan menerapkan
melakukan 4 prinsip menerapkan salah satu prinsip berikut: dari 4 prinsip berikut: seluruh prinsip berikut:
komunikasi 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan hubungan mata, salam, empati dan hubungan mata, salam, empati dan
komunikasi dua arah, respon) komunikasi dua arah, respon) hubungan komunikasi dua arah,
2. mampu memberikan kesempatan 2. mampu memberikan kesempatan respon)
pasien untuk bercerita dan pasien untuk bercerita dan 2. mampu memberikan kesempatan
mengarahkan cerita mengarahkan cerita pasien untuk bercerita dan
15
3. mampu untuk melibatkan pasien 3. mampu untuk melibatkan pasien mengarahkan cerita
dalam membuat keputusan klinik, dalam membuat keputusan klinik, 3. mampu untuk melibatkan pasien
pemeriksaan klinik. pemeriksaan klinik. dalam membuat keputusan klinik,
4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan pemeriksaan klinik.
yang isinya sesuai dengan masalah yang isinya sesuai dengan masalah 4. mampu memberikan penyuluhan
pasien pasien yang isinya sesuai dengan
masalah pasien
8. Perilaku profesional Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan darin 1-2 poin Meminta izin secara lisan darian 3 poin Meminta izin secara lisan dan 1
meminta izin secara berikut : berikut: melakukan di bawah ini secara lengkap:
lisan dan sama sekali 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan
tidak melakukan dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti
poin berikut: sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan
1. melakukan setiap pasien dan diri sendiri pasien dan diri sendiri pasien dan diri sendiri
tindakan dengan 2. memperhatikan kenyamanan 2. memperhatikan kenyamanan 2. memperhatikan kenyamanan
berhati-hati dan pasien pasien pasien
teliti sehingga 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai
tidak prioritas prioritas prioritas
membahayakan 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat
pasien dan diri kepada pasien kepada pasien kepada pasien
sendiri 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan
2. memperhatikan dengan merujuk atau dengan merujuk atau dengan merujuk atau
kenyamanan melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila
pasien diperlukan diperlukan diperlukan
3. melakukan
tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada
pasien
5. mengetahui
keterbatasan
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi bila
diperlukan
16
II. Global performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
17