Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah keperawatan komunitas tentang “Ruang Lingkup Pelayanan
Keperawatan Keluarga” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya dan juga saya berterima kasih kepada Dr.M.M Huda. M.Kep, Sp.kom
selaku dosen mata kuliah keperawatan komunitas Stikes Karya Husada Kediri
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai Ruang Lingkup Pelayanan
Keperawatan Keluarga. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat agar dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih
baik lagi, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSAKA........................................................................................ 16
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.1 Bagan proses keperawatan kerangka kerja askep keluarga ........... 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayaanan keperawatan
keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan
keperawatan masyarakat (Perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanan
komunitas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan,
berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS,
1994; Mc Closkey & Grace, 2001).
1.3 Tujuan
Mengetahui ruang lingkup pelayanan keperawatan keluarga ?
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi keluarga
Dapat menjadi masukkan untuk mengetahui ruang lingkup pelayanan
keperawatan keluarga
1.4.2 Bagi tenaga kesehatan
Memberikan informasi terkait ruang lingkup pelayanan keperawatan
keluarga.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
2.1.1 Pengertian
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area
pelayanan keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat.
Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini dikembangkan
merupakan bagian dari pelayanan keperawatan masyarakat
(perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat merupakan salah satu
program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. ( keputusan menteri kesehatan No. 908 tentang pelayanan
keperawatan keluarga ).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan melalui peraktik keperawatan dengan sasaran keluarga,
pada tatanan komunitas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, berlandaskan pada etika dan etika keperawatan,
dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan
(kelompok kerja keperawatan CHS, 1994 : Mc Closkey & Grace,
2001).
2
c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi
tubuh dan/atau keluarga yang membutuhkan bantuan sesuai
dengan kemampuan keluarga
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik,
psikis dan sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup
sehat anggota keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)
3
keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut
jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
4. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
4
kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada
penderita TBC, dll.
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita
(anggota keluarga) ke masyarakat yang karena penyakitnya
dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan
wanita tuna susila.
5
13. Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan keperawatan
keluarga.
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)
6
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan
contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada keluarga tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh
oleh anggota keluarga
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan
fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik
untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien (Mubarak, 2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung
jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan
informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan
(Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi
hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat
di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan
(Mubarak, 2005).
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan keluarga diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat
sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan
dengan cara bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan
dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya
membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan
7
kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan
keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan
tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang
telah menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah
sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada keluarga yang sudah
mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada keluarga yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap
status kesehatan melalui kunjungan rumah, observasi dan
pengumpulan data.
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain
mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua
anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari
banyak profesional (Mubarak, 2005).
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change
Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang
berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain membuat
perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner torney
mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan
klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya,
menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan
8
hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan
dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari
perawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat
membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga
perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
k. Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi
kebutuhan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
9
2.2 Standar Asuhan Keperawatan Keluarga
2.2.1 Model family center nursing friedman 1998
• Analisis data
PERENCANAAN
• Merumuskan diagnosis
1. Menetapkan tujuan
• Validasi diagnosis 2. Identifikasi sumber daya keluarga
• Prioritas 3. Memilih intervensi yang sesuai
4. Prioritaskan intervensi
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Tabel 2.2.1 Bagan proses keperawatan sebagai kerangka kerja askep keluarga
10
2.2.2 Standar PPNI
a. Standar I pengkajian
- Pengkajian tahap I :
• Biodata anggota keluarga
• Memeriksa fisik anggota keluarga.
• Memeriksa keluhan utama.
• Mengkaji bentuk lingkungan (fisik, sosial, simbolik)
yang mempengaruhi kesehatannya saat ini.
• Mengkaji bentuk keluarga.
• Mengkaji struktur keluarga.
• Mengkaji fase tumbuh-kembang keluarga.
• Mengkaji pola komunikasi keluarga.
• Memeriksa tugas perkembangan keluarga yang telah
dilaksanakan.
• Mengkaji budaya keluarga dalam mengatasi kesehatan
mereka selama ini.
• Menentukan masalah keperawatan keluarga.
- Melakukan pengkajian tahap II:
• Mengkaji tugas kesehatan keluarga yang telah
dilakukan.
• Mengkaji potensi sumber-sumber pendukung dan risiko
penghambat yang dimiliki keluarga.
• Menentukan etiologi masalah keperawatan keluarga.
• Membuat skoring.
• Melakukan analisis masalah keperawatan keluarga.
• Membuat prioritas masalah keperawatan kelurga.
11
2) Menentukan prioritas diagnosis keperawatan keluarga utama
yang sesuai dengan day apendukung keluarga.
3) Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah masalah
tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan keluarga saat ini.
12
3) Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek
berikut.
a. Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan.
b. Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya
tanda-tanda bahaya dalam diri mereka sendiri dan
menentukan skap untuk bertindak.
c. Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan,
menunjukkan perilaku atau budaya sehari-hari yang harus
dilakukan sebagai gaya hidupnya.
4) Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang
dimiliki keluarga dan keluarga besarnya termasuk lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.
5) Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga,
dan keinginan keluarga.
6) Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan
komplikasi atau putus obat.
7) Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan
yang diberikan kepada keluarga.
e. Standar V evaluasi
1) Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluaraga.
2) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah
kesehatan yang dihadapi.
3) Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.
4) Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
5) Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial,
simbolik) sehingga mendukung upaya kesehatan.
6) Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatannya.
7) Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan
berbudaya.
13
8) Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap
perkembangan keluarga. Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas
meliputi :
1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2. Pencegahan (preventif)
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitative) dan
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakat
(resosialisasi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tifak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitative dan resosialitatif.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi tenaga kesehatan
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu baru bagi yang
mempelajarinya dan membacanya.
3.2.2 Bagi mahasiswa
Semoga dalam makalah ini mahasiswa bisa memahami dan
mempelajari lebih dalam tentang ruang lingkup pelayanan
keperawatan keluarga.
15
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Sagung seto.
16