Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RUANG LINGKUP PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA


Dosen pembimbing : Dr.M.M Huda. M.Kep, Sp.kom

MIFTA DYAH INDRIYANTI 201901120

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah keperawatan komunitas tentang “Ruang Lingkup Pelayanan
Keperawatan Keluarga” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya dan juga saya berterima kasih kepada Dr.M.M Huda. M.Kep, Sp.kom
selaku dosen mata kuliah keperawatan komunitas Stikes Karya Husada Kediri
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai Ruang Lingkup Pelayanan
Keperawatan Keluarga. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat agar dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih
baik lagi, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Pare, 20 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. 1 Latar Belakang ............................................................................... 1


1. 2 Rumusan Masalah. ......................................................................... 1
1. 3 Tujuan ............................................................................................ 1
1. 4 Manfaat .......................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 2

2.1. Pengertian ..................................................................................... 2


2.2. Standar asuhan keperawatan keluarga .......................................... 10
2.3. Standar kinerja profesional ........................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 15


3.2 Saran ............................................................................................. 15

DAFTAR PUSAKA........................................................................................ 16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Bagan proses keperawatan kerangka kerja askep keluarga ........... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayaanan keperawatan
keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan
keperawatan masyarakat (Perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanan
komunitas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan,
berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS,
1994; Mc Closkey & Grace, 2001).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana ruang lingkup pelayanan keperawatan keluarga ?

1.3 Tujuan
Mengetahui ruang lingkup pelayanan keperawatan keluarga ?

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi keluarga
Dapat menjadi masukkan untuk mengetahui ruang lingkup pelayanan
keperawatan keluarga
1.4.2 Bagi tenaga kesehatan
Memberikan informasi terkait ruang lingkup pelayanan keperawatan
keluarga.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
2.1.1 Pengertian
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area
pelayanan keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat.
Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini dikembangkan
merupakan bagian dari pelayanan keperawatan masyarakat
(perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat merupakan salah satu
program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. ( keputusan menteri kesehatan No. 908 tentang pelayanan
keperawatan keluarga ).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan melalui peraktik keperawatan dengan sasaran keluarga,
pada tatanan komunitas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, berlandaskan pada etika dan etika keperawatan,
dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan
(kelompok kerja keperawatan CHS, 1994 : Mc Closkey & Grace,
2001).

2.1.2 Tujuan asuhan keperawatan keluarga


Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah
mengoptimalkan fungsi dan kemampuan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan
kemampuan keluarga dalam :
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan
keluarga dan menangani masalah kesehatan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga

2
c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi
tubuh dan/atau keluarga yang membutuhkan bantuan sesuai
dengan kemampuan keluarga
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik,
psikis dan sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup
sehat anggota keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)

2.1.3 Sasaran asuhan keperawatan keluarga


Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah :
1. Keluarga sehat, memerlukan antisipasi terkait dengan siklus
perkembangan manusia dan tahapan tumbang, fokus pada
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu
keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita
tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular
atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).
3. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil
yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB
kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK),
keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,
infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM,

3
keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut
jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
4. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

2.1.4 Ruang lingkup asuhan keperawatan keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap
perkembangan keluarga. Berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan
baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.
a) Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga
dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan
gizi, pemeliharaan kesehatan baik individu maupun semua anggota
keluarga, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,
rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap keluarga melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun
pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c) Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang
sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang
sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari
Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi
baru lahir
d) Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat
dirumah atau keluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu
seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan
fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagainya,

4
kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada
penderita TBC, dll.
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita
(anggota keluarga) ke masyarakat yang karena penyakitnya
dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan
wanita tuna susila.

2.1.5 Kegiatan pokok asuhan keperawatan keluarga


Berdasarkan dengan lingkup pelayanan keperawtan keluarga, maka
kegiatan pelayanan keperawatan yang dilakukan mencakup :
1. Melaksanakan tindakan keperawatan (nursing treatment) sesuai
kebutuhan perkembangan keluarga.
2. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait,
seperti tim medik, gizi, fisioterapi, dan lain-lain.
3. Melakukan observasi (pengamatan) dan pemantauan status
kesehatan seluruh anggota keluarga.
4. Melakukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan
keluarga.
5. Melakukan kontrol infeksi (infection control) dirumah.
6. Melakukan konseling baik yang bersifat dorongan maupun kritikal.
7. Melibatkaan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan
anggotanya dan pemantauaan keteraturan atau kepatuhan klien dan
keluarga melaksanakan intervensi keperawatan dan pengoban.
8. Memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber dikomunitas guna
menunjang penanganaan masalah kesehatan anggota keluarga.
9. Melakukan rujukan terutama kasus kontak serumah.
10. Melakukan perawatan tindak lanjut (follow up care) serta penilaian
hasil.
11. Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan keluarga.
12. Melakukan keperawatan kesehatan dirumah (home health nursing).

5
13. Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan keperawatan
keluarga.
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)

2.1.6 Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan


keluarga
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan
keluarga diantaranya adalah:
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji
masalah keperawatan yang ada, merencanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada keluarga.
b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga
terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari
dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk
membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu :
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan
dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat
mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk
belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan
strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat menerapkan
strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang
telah didapat (Mubarak, 2005).

6
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan
contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada keluarga tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh
oleh anggota keluarga
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan
fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik
untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien (Mubarak, 2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung
jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan
informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan
(Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi
hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat
di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan
(Mubarak, 2005).
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan keluarga diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat
sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan
dengan cara bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan
dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya
membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan

7
kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan
keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan
tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang
telah menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah
sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada keluarga yang sudah
mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada keluarga yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap
status kesehatan melalui kunjungan rumah, observasi dan
pengumpulan data.
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain
mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua
anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari
banyak profesional (Mubarak, 2005).
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change
Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang
berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain membuat
perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner torney
mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan
klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya,
menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan

8
hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan
dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari
perawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat
membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga
perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
k. Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi
kebutuhan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan.

9
2.2 Standar Asuhan Keperawatan Keluarga
2.2.1 Model family center nursing friedman 1998

PENGKAJIAN KELUARGA PENGKAJIAN ANGGOTA


KELUARGA
• Identifikasi data demografi
• Pengumpulan data
dan sosiokultural • Fisik
• Riwayat & tahap • Validasi data • Mental
perkembangan keluarga • Emosional
• Pengorganisasian data
• Lingkungan • Sosial
• Struktur keluarga Pencatatan data • Spiritual
• Fungsi keluarga
• Stres dan mekanisme koping
• Pemfis (head to toe)
• Harapan keluarga

DIAGNOSIS KEP KELUARGA

• Analisis data
PERENCANAAN
• Merumuskan diagnosis
1. Menetapkan tujuan
• Validasi diagnosis 2. Identifikasi sumber daya keluarga
• Prioritas 3. Memilih intervensi yang sesuai
4. Prioritaskan intervensi

IMPLEMENTASI

Melalui sumber-sumber yang dimiliki keluarga

EVALUASI

1. Kemampuan keluarga melakukan 5 tugas kesehatan keluarga


2. Tingkat kemandirian keluarga
3. Budaya hidup sehat keluarga

Tabel 2.2.1 Bagan proses keperawatan sebagai kerangka kerja askep keluarga

10
2.2.2 Standar PPNI
a. Standar I pengkajian
- Pengkajian tahap I :
• Biodata anggota keluarga
• Memeriksa fisik anggota keluarga.
• Memeriksa keluhan utama.
• Mengkaji bentuk lingkungan (fisik, sosial, simbolik)
yang mempengaruhi kesehatannya saat ini.
• Mengkaji bentuk keluarga.
• Mengkaji struktur keluarga.
• Mengkaji fase tumbuh-kembang keluarga.
• Mengkaji pola komunikasi keluarga.
• Memeriksa tugas perkembangan keluarga yang telah
dilaksanakan.
• Mengkaji budaya keluarga dalam mengatasi kesehatan
mereka selama ini.
• Menentukan masalah keperawatan keluarga.
- Melakukan pengkajian tahap II:
• Mengkaji tugas kesehatan keluarga yang telah
dilakukan.
• Mengkaji potensi sumber-sumber pendukung dan risiko
penghambat yang dimiliki keluarga.
• Menentukan etiologi masalah keperawatan keluarga.
• Membuat skoring.
• Melakukan analisis masalah keperawatan keluarga.
• Membuat prioritas masalah keperawatan kelurga.

b. Standar II diagnose keperawatan


1) Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga secara akurat
yang meliputi diagnosis actual, risiko, dan potensial/bersifat
meningkatkan perbaikan.

11
2) Menentukan prioritas diagnosis keperawatan keluarga utama
yang sesuai dengan day apendukung keluarga.
3) Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah masalah
tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan keluarga saat ini.

c. Standar III perencanaan


1) Menentukan tujuan jangka panjang yang berorientasi pada
keluarga.
2) Menentukan tujuan jangka pendek yang berorientasi pada
keluarga.
3) Menentukan criteria keberhasilan yang memungkinkan untuk
dicapai keluarga.
4) Menentukan strategi intervensi meliputi:
a. Menguatkan budaya keluarga yang mendukung kesehatan
keluarga saat ini,
b. Menegosiasikan budaya keluarga yang lebih
menguntungkan kesehatan keluarga,
c. Merestrukturisasi budaya keluarga yang merugikan kea
rah yang menguntungkan kondisi kesehatan keluarga.
5) Menentukan bentuk terapi keperawatan keluarga yang paling
dibutuhkan saat ini.
6) Menentukan bentuk kolaborasi dan rujukan yang diperlukan
dalam rangka mengoptimalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
dan Berbudaya (PHBSB).

d. Standar IV perencanaan tindakan (implementasi)


1) Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang
direncanakan masih sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini.
2) Memulai strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang
mendukung keadaan kesehatannya, dilanjutkan dengan
negosiasi budaya dan restrukturisasi budaya yang sangat
diperlukan sesuai kondisi kesehatannya saat ini.

12
3) Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek
berikut.
a. Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan.
b. Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya
tanda-tanda bahaya dalam diri mereka sendiri dan
menentukan skap untuk bertindak.
c. Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan,
menunjukkan perilaku atau budaya sehari-hari yang harus
dilakukan sebagai gaya hidupnya.
4) Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang
dimiliki keluarga dan keluarga besarnya termasuk lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.
5) Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga,
dan keinginan keluarga.
6) Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan
komplikasi atau putus obat.
7) Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan
yang diberikan kepada keluarga.

e. Standar V evaluasi
1) Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluaraga.
2) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah
kesehatan yang dihadapi.
3) Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.
4) Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
5) Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial,
simbolik) sehingga mendukung upaya kesehatan.
6) Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatannya.
7) Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan
berbudaya.

13
8) Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah
kesehatannya.

2.2.3 Standar kinerja professional


a. Standar I Jaminan Mutu
b. Standar II Pendidikan
c. Standar III Penilaian Kerja
d. Standar IV Kesejawatan (collegial)
e. Standar V Etik
f. Standar VI Kolaborasi
g. Standar VII Riset
h. Standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap
perkembangan keluarga. Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas
meliputi :
1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2. Pencegahan (preventif)
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitative) dan
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakat
(resosialisasi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tifak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitative dan resosialitatif.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi tenaga kesehatan
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu baru bagi yang
mempelajarinya dan membacanya.
3.2.2 Bagi mahasiswa
Semoga dalam makalah ini mahasiswa bisa memahami dan
mempelajari lebih dalam tentang ruang lingkup pelayanan
keperawatan keluarga.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, 2012. Keperawatan Keluarga. Jogjakarta:Graha Ilmu.

Harmako.2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Komang Ayu, 2012. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.

Jakarta:Sagung seto.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga

Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.

16

Anda mungkin juga menyukai