Anda di halaman 1dari 22

PELATIHAN HIPERKES DAN KK BAGI DOKTER PERUSAHAAN

DISKUSI KUNJUNGAN PERUSAHAAN DAN


PRESENTASI TENTANG KESELAMATAN KERJADI
PT. INDOSTAR BULIDING MATERIAL

Oleh

Kelompok 2 :
1. dr. Abdul Hafid 13. dr. Evi Dian Puspitalise
2. dr. Abdullah Haris 14. dr. FaradisaNurAfiny
3. dr. Achmad Akbar Kusuma 15. dr. HarundinaPermatasari
4. dr. AmaliaUlfatunHasanah 16. dr. Mahdi Yusuf
5. dr. AnnisaSetyautami 17. dr. Muhammad Dicky Arfiansyah
6. dr. AudiaStarinda 18. dr. NilamRizkiJulianto
7. dr. AziluFalaBibaRusda 19. dr. Nur’ainiFatmawati
8. dr. Bagus Gita Kusuma 20. dr. NurhiqmahAisyiahFitriyani
9. dr. BarkahRiduwan Muhammad 21. dr. RadityoHaryoYudhanto
10. dr. Debby Rosyida 22. dr. Roebijoso
11. dr. DewiRetnoWulan 23. dr. SyelviRahmawati
12. dr. Eva AuliaRosidah
BAB I

PENDAHULUAN

a. Data Umum Perusahaan

Berdiritahun 2012, PT. Indostar Building Material

merupakanperusahaanswastanasional yang bergerakdalambidangindustri yang

memproduksilembaranseratkrisotil semen dengankualitas yang tinggi.

Berbagaijenisdanukuranprodukinidapatdiaplikasikanpadasemuabangunanyaituuntuk

interior daneksterior, karenasifatnya yang kuat, tahan air, tahanapi,

danmudahpemasangannya.

b. Profil Perusahaan

PT. Indostar Building Material memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jalan

Rogonoto Timur No. 57B Ds. Tamanharjo Kecamatan Singosari Malang Jawa Timur

dengan luas perusahaan ± 5,5 Hektar, merupakan perusahaan swasta nasional yang

didirikan pada tahun 2012 dan bergerak dalam bidang industri yang memproduksi

lembaran serat krisotil semen dengan kualitas yang tinggi. Berbagai jenis dan ukuran

produk ini dapat diaplikasikan pada semua bangunan yaitu untuk interior dan

eksterior, karena sifatnya yang kuat, tahan air, tahan api, dan mudah pemasangannya.

PT. Indostar Building Material berupaya selalu mengutamakan keselamatan

dan kesehatan dalam bekerja kepada seluruh karyawan maupun orang sekitar

lingkungan perusahaan sehingga perusahaan telah mendapatkan sertifikat SNI 03-

10272015, ISO 9001:2008, SMK3.

PT. Indostar Building Material memiliki kapasitas produksi sebanyak 10.000

lembar/hari (2m) dan 50.000 lembar/hari (1m). Shift operator produksi dalam sehari

2
dibagi menjadi 3 yaitu shift I pukul 08.00-16.00 WIB, shift II pukul 16.00-24.00

WIB, shift III pukul 24.00-08.00 WIB.

c. Proses Produksi

Plafon dan partisi Indostar Board adalah panel calcium silicate yang terbuat dari

campuran semen, silica, dan kertas bungkus semen bekas. Untuk membuat plafon ini

PT Indostar Building Material melalui beberapa tahap pembuatannya, meliputi:

1. QC Proses (Proses Incoming Material)

Pengujian pasir silika untuk mengetahui kadar air dan kotoran pada pasir silika.

2. Proses Pengilingan (Mixing)

- Bahan baku pasir silika digiling dicampur dengan air sampai material pasir

menjadi halus.

- Kertas dari bekas bungkus semen, lalu dicampur dengan asbes, semen, dan air

lalu dicampur (mixing).

3. QC Proses (Pengambilan Sample Parameter Produk)

Pengambilan sample parameter produk dengan proses uji parameter RMP (Raw

Material Proses) meliputi konsentrasi yaitu bubur kertas, silica hasil giling, dan

density basah.

4. Forming Drum dan Printing Label

Lembaran memasuki proses alat forming drum dan kemudian diberi label

5. QC Proses (Barang Jadi)

6. QC Proses (Uji Bending Strenght)

Setelah dari proses kemudian diuji kekuatan nya. Rata-rata hasil uji bending

strenght harus diangka >100kg/cm2.

7. Percetakan

3
Dilakukakan percetakan dengan dilakukan pemotongan sesuai ukuran yang

dibutuhkan.

8. Autoclav

Setelah dari percetakan dan pemotongan lalu dilakukan proses autoclav yaitu

dengan pengeringan dalam waktu 11 jam dengan suhu 180-190 celcius.

9. Produksi

Setelah selesai dari proses autoclav dibongkar manual menjadi 1 palete isi 220

dengan ukuran 3,5-4mm lalu dibawa ke gudang.

10. Distribusi

Setelah selesai dari semua tahap proses tersebut, plafon ini sudah bisa dipasarkan

diseluruh wilayah Indonesia`. Macam-macam produk yang dipasarkan dengan

ukuran plank meliputi:

1. Plank 4060 x 200 x 8 MM

2. Plank 2400 x 200 x 8 MM

3. Plank 4050 x 300 x 8 MM

4. Plank 2400 x 300 x 8 MM

Plank Tekstur

1. Plank 4050 x 200 x 8 MM

2. Plank 4050 x 300 x 8 MM

Indostar Square

1. Plank 2000 x 1000 x 3 MM

2. Plank 1000 x 1000 x 3 MM

Indostar Imperial

1. Plank 2440 x 1220 x 4 MM

4
Indostar Matric

1. Plank 2400 x 1200 x 4 MM

2. Plank 2400 x 1200 x 6 MM

3. Plank 2400 x 1200 x 8 MM

4. Plank 2400 x 1200 x 9 MM

5. Plank 2400 x 1200 x 12 MM

6. Plank 2400 x 1200 x 20 MM

Indostar ECO Imperial

1. Plank 2440 x 1220 x 3,5 MM

Indostar Matric

1. Plank 2440 x 1220 x 3,5 MM

5
BAB 2

DATA KESELAMATAN KERJA

a. P2K3

 Struktur Organisasi

 Peran Dokter Perusahaan dalam P2K3

1. Dokter termasuk dalam Tim P3K yang menangani kondisi klinis pekerja ketika di

klinik serta menjadi rujukan konsultasi tim kesehatan P3K

2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:

6
a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan

K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya

b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja

c. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan

d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaan

3. Membantu perusahaan dalam :

a. Menetukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik

b. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan

kesehatan kerja

c. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja (PAK)

serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan

d. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,

higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi

e. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan

makanan di perusahaan

f. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja

g. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

h. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan, dan

kesehatan kerja

i. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan

pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene

perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi, dan gizi kerja

 Penyelenggaraan P2K3

Untukpenyelenggaraan P2K3 pada PT. Indostar Building Material

sudahberjalansekitarkuranglebih 4 tahun,

7
sejauhinimemangcukupterlaksanadenganbaik, hanyasajadalampenggunaan APD

masihkurangkarenabeberapabagiandariinstansipabriktidakmenggunakan APD

yang sesuaipadatempatkerjanyasepertimasker, sarungtangan,

ataupunairmask/airplugwalaupunsudahdisediakanolehpabrik.

Kekurangantersebutdiakibatkanantara lain karenajumlahpersonil yang

terlatihkurang, sarana, dan dana yang kurangmemadai. Selainitu,

motivasikaryawan/kesadaranpekerja SMK3 masihrendah.

 Pelaporan Kecelakaan Kerja

Sejak 4tahunterakhirangkakecelakaankerja di PT. Indostar Building Material

minimal. Hal inidikarenakankecelakaan yang terjaditidakberakibat fatal dandapat

di tanganiolehdokter di klinikperusahaan. Adanyaperaturan yang

ketatmengenaikeluarmasuknyakaryawansertakaryawantidakdiizinkanmeninggalka

ntempatkerjatanpaadanyaalasan yang kuat, sehinggaangkakecelakaanmenjadi

minimal. Selainitu,

perusahaanjugatelahmelakukanbeberapausahauntukperlindungankeselamatankerja

antaralain :

1) Pemasangan gambar ditempat kerja tentang keselamatan kerja agar mudah

dijangkau oleh para pekerja.

2) Pengaturan letak peraturan sedemikian rupa sehingga operator dapat bekerja

dengan leluasa terutama pada peralatan yang bergerak.

3) Memakai penerangan yang cukup

4) Menyelenggarakan pembinaan tenaga kerja tentang pencegahan kecelakaan serta

pemberantasan kebakaran dan peningkatan keselamatan kerja.

5) Penyediaan alat pemadam kebakaran dan mobil pemadam kebakaran di tempat

yang strategis.

8
6) Memberikan perlengkapan keamanan kepada setiap karyawan yang disesuaikan

dengan tempat kerjanya. Seperti safety helmet, sarum tangan, kaca mata pelindung

mata dan lain sebagainya.

7) Pengaturan ventilasi yang cukup dan pemasangan sistem alarm untuk tanda

bahaya.

 Program Pelatihan Tim P2K3

Untuk P2K3 di PT. Indostar Building Material terdapatketua, sekretaris,

koordinatorsertabeberapatim.Untukjadwalpelatihanpadakaryawan PT. Indostar

Building Material sudahadajadwaltetap.

Sehinggamemanghalinisudahmendapatperhatiankhususdaripihakperusahaanmengi

ngatpentingnyaperan P2K3 dalamperusahaan.

b. Program Keselamatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berperan peenting dalam rangka

perlindungan tenaga kerja dan pembangunan nasional, oleh karena itu secara

garis besar aspek K3 sudah menjadi kebijakan nasional di indonesia. Pelaksanaan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,

sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan yang pada

akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Sarana dan Prasarana

1. Kebijakan K3

2. Penerangan di Area Kerja

3. Sanitasi

4. Sistem Ventilasi

9
5. Alat kerja dan APD

6. Klinik Perusahaan

7. Poster TandaBahayadanPetunjukKeselamatan

8. APAR danHidran

 Program Keselamatan Kerja

Rencana
Frekuensi
pemenuh
Sasaran Program Wewenang pelaporans
an
asaran
program

1. Tidakadakecelakaankerja (zero) Melakukan safety patrol Setiaphari Ahli K3 Bulanan

yang Melakukan safety monthly 1 kali Ahli K3

menghilangkanwaktukerjatenagakerja inspection tiapbulan

melebihi 1x24 jam Setiappekerjaanberesikoti Sesuaikon Koordinator

danatauterhentinya proses melebihi nggiwajibmenggunakaniji disipekerj K3 danahli

shift berikutnya nkerja aan K3

Target : zero

2. Ikutsertadalam program Untukkar HRD Bulanan

Meningkatkanderajatkesehatankerjate BPJS kesehatan& BPJS yawanbar

nagakerja ketenagakerjaanpemerinta uharus di

h daftarkan
Target : indeks IPTMKS maksimal
maksimal
2%
2

bulansetel

ahkontrak

Melaksanakan program 1 HRD

pemeriksaankesehatanseca tahunseka

10
rabertahapberdasarkanting li

katresiko di tempatkerja

Donor darah 3 Petugaskeseh

bulanseka atandanahli

li K3

Melakukanpromosikesehat 1 kali hrddanahli K3

anditempatkerja yang tiapbulan umum

ditempel di

papaninformasi K3

3. Melakukan safety briefing 2 kali Ahli K3 Bulanan

Meningkatkankesadaranpengetahuant tiapmingg umum

enagakerjamengenaikeselamatandank u

esehatankerja di tempatkerja Melakukan safety talk 1 kali Ahli K3

tiapbulan umum
Target : jumlahkonsultasi minimal
Pelatihantanggapdarurat Sesuaikeb Ahli K3
3/bulan
utuhan umumdanketu

atimtanggapd

arurat

 Teknik Keselamatan Kerja

Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek

a. Perilaku kerja :

1. Membentuk sikap tenaga kerja yang pro keselamatan kerja

2. Mendorong upaya seluruh tenaga kerja untuk mewujudkan keselamatan

kerja, mulai dari karyawan level terendah hingga pimpinan.

3. Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan

program keselamatan kerja

b. Kondisi Kerja

11
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman,

misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman dan pagar pembatas di

lingkungan kerja

c. Alat Pelindung Diri

 Jenis APD yang tersedia

APD yang tersedia di perusahaan meliputi pakaian dan alat pelindung yang

dipakai untuk melindungi diri pekerja dan orang lain yang berada disekitarnya

dari bahan, proses kerja, mesin/alat, instalasi, dan lingkungan yang berbahaya

sehingga dapat mencegah dan meminimalkan resiko kecelakaan dan penyakit.

12
 SOP Penggunaan APD pada Tiap Bagian

1. AlatPelindungPendengaran (Ear Plug, Ear muff, Head phone)

- Digunakan di tempatkerjadengantingkatkebisingan> 85 db

- Safety officer memberitandarambupenggunaan APD

- Alatinidigunakandenganmemasukkankedalamlubangpendengaransampaitingkatke

bisingan yang diterimaberkurang

13
2. AlatPelindungPernapasan (Masker)

- Digunakan di tempatkerja yang terdapatkontaminasiudaraakibatdebu, asap,

spray, uap hydrocarbon dll.

- Safety officer menetapkanjenisalatpelindungpernapasan yang sesuai

3. AlatPelindungtangan (Safety Gloves)

- Digunakan di tempatkerja yang bersinggungandenganpanas, bahankimia,

bendatajam.

- Safety officer menetapkanjenisalatpelindungtangan yang

sesuaidengansifatbahan yang akanditangani.

4. AlatPelindungKepala (Safety Helmet)

- Digunakan di seluruh area pabrik

5. AlatPelindung Kaki (Safety Shoes)

- Digunakan di seluruh area pabrik

6. AlatPelindungMuka (Safety Glasses)

- Digunakan di area pengelasan/ wedling

7. AlatPelindung Mata (Safety Glasses)

- Digunakanpadakegiatanperbengkelandankegiatan yang

menghasilkanemisipartikulat, atu yang dapatmenyebabkaniritasiterhadapmata

14
 Penerapan APD dalam bekerja tiap bagian

d. Fasilitas Penunjang Keselamatan Kerja

 Penanganan Kebakaran

Pada penanganan kebakaran pada setiap shift terdapat penanganan kebakaran yaitu.

Sembilan orang terdiri dari empat pemadam, satu forman, dan empat petugas

evakuasi. Langkah penanggulangan kebakaran:

1. Personil yang mengetahui dan melihat langsung kebakaran, menginformasikan

ke seluruh penghuni pabrik untuk bersikap tenang. Karyawan di sekitar lokasi

sumber asap/api segera meninggalkan ruangan menuju titik kumpul evakuasi,

2. Petugas informasi/satpam/personil yang mengetahui pertama segera

memberitahukan kepada ketua Tim Tanggap Darurat mengenai lokasi sumber

api.

3. Ketua Tim Tanggap Darurat menginformasikan dimana lokasi kebakaran

kepada Tim Pemadam Kebakaran dan Tim Evakuasi,

15
4. Tim Pemadam Kebakaran segera memadamkan api dengan APAR yang

tersedia.

5. Tim Evakuasi segera memindahkan barang-barang dan dokumen penting yang

mudah terbakar dari lokasi kebakaran.

6. Apabila api tidak dapat dikendalikan oleh APAR, segera lakukan tindakan lebih

lanjut dengan kendaran pemadam kebakaran.

 Emergency Respon Plan

o Banjir

 Jika terjadi banjir di lokasi kantor maka:

 Agar tidak terjadi hubungan pendek arus listrik dan untuk

mencegah tersengat listrik, ketua Tim Tanggap Darurat akan

memerintahkan untuk segera mematikan power listrik

 Barang-barang berharga yang berada di kantor segera diselamatkan

 Menyediakan sarana evakuasi untuk barang maupun untuk personil

sesuai dengan yang diperlukan

o Gempa Bumi

 Jika terjadi gempa bumi seluruh karyawan diminta untuk

berlindung dibawah meja karyawan yang berada diluar pabrik

sesuai jalur evakuasi, diminta untuk menjauh dari lokasi bangunan

 Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan petugas teknik untuk

mematikan aliran listrik

 Apabila getaran gempa pertama kali dirasakan sangat kuat dan

diperkirakan dapat meruntuhkan bangunan, Tim Evakuasi segera

menginformasikan karyawan untuk keluar ketempat yang aman

dan jauh dari lokasi untuk menghindari adanya gempa susulan

16
 Setelah gempa berakhir dan kondisi sudah kembali normal, Ketua

Tim Tanggap Darurat memeriksa seluruh lokasi yang terkena

gempa dan melaporkan kepada K3

o Ancaman Bom / Ledakan Bom

 Petugas/Operator penerima telepon yang menerima ancaman bom,

melakukan tindakan berikut:

 Tenang dan tidak panik

 Berusaha untuk mengajak penelpon berbicara mengenai apa

yang dikehendaki dan apa yang akan dilakukan, usahakan agar

pembicaraan berlangsung lebih lama

 Perhatikan dan catat hal-hal penting sebagai berikut:

o Nama (apabila menyebutkan nama)

o Jenis kelamin penelpon

o Waktu telpon ancaman bom diterima

o Kapan akan dilakukan pengeboman

o Suku atau logat dari penelpon

o Suara latar dari telepon, misalnya suara kendaraan

(mobil, kereta, dll), suara lainnya yang menyertai

(lonceng, peluit, sirine, suara orang lain).

 Operator segera menginformasikan adanya ancaman bom kepada ketua

Tim Tanggap Darurat melalui telepon internal/earphone.

 Ketua Tim Tanggap Darurat menginstruksikan operator telepon untuk

menghubungi kantor polisi terdekat atau petugas gegana.

17
 Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan Tim Evakuasi untuk

mengevakuasi seluruh karyawan dalam radius yang cukup jauh dari

lokasi dan menyelamatkan dokumen-dokumen penting

 Ketua Tim Tanggap Darurat melaporkan hasil pemeriksaan dari Tim

Gegana kepada Ketua P2K3

 Jika ancaman bom tidak terjadi dan kondisi dinyatakan aman, maka

karyawan diminta untuk bekerja kembali

 Jika ancaman bom terjadi dan terjadi ledakan yang menimbulkan

kebakaran, maka ketua Tim Tanggap Darurat segera menghubungi

Dinas Pemadam Kebakaran untuk menanggulangi kebakaran yang

terjadi

 Setelah kebakaran, Tim Tanggap Darurat memeriksa area kebakaran

dan melaporkan kepada ketua P2K3 dan Direksi

18
BAB III

RESUME

PT. Indostar Building Material merupakanperusahaanswastanasional yang

bergerakdalambidangindustri yang memproduksilembaranseratkrisotil semen

dengankualitastinggi, perusahaaniniberdirisejaktahun 2012. Saatini PT. Indostar Building

Material telahmemproduksisekitar 60.000 lembar/hari,

perusahaanjugaselalumemperhatikanstandaroperasionalprosedur.

• Berdasarkan data yang didapatdarikunjunganperusahaandapatdisimpulkanjika P2K3

pada PT. Indostar Building Material sudah cukup terlaksana dengan baik, hanya saja

dalam penggunaan APD masih kurang karena beberapa bagian dari instansi pabrik

tidak menggunakan APD yang sesuaipadatempatkerjanya dan kurangnya pelatihan

serta kesadaran pekerja SMK3 masih rendah.

• Saranadanprasarana yang ada di PT. Indostar Building Material

untukmendukungkeselamatankerjajugasudahcukupmemadaiantar lain adanya

kebijakan K3,penerangan di area kerja, sanitasi, sistemventilasi, alatkerjadan APD,

klinikperusahaan, postertandabahayadanpetunjukkeselamatan, APAR danhidran.

• PT. Indostar Material Building jugasudahmemilikiperencanaan yang

baiksertamemberikanpelatihanuntukmenanggulangikeadaandaruratsepertikebakaran,

gempabumi, banjirdanhuru-hara.

19
BAB IV

KESIMPULAN PERMASALAHAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA

1. Kurangnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD yg standart, seperti pada

gudang evaluasi produk seharusnya memakai masker respirator, namun pekerja tidak

menggunakan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit pernafasan. Kemudian pekerja

yang hanya memakai baju lengan pendek dan sarung tangan saat mengambil dan

memisahkan tumpukan barang hasil produksi yang panas, sehingga bagian lengan

bawah rentan tersentuh dan dapat mengakibatkan luka bakar.

2. Tidak adaya pagar pembatas yang mengelilingi autoclav, sehingga kontak dengan

pekerja bisa saja terjadi. Misal saat pekerja terpeleset atau tersandug maka dapat

terjadi luka bakar jika terjatuh dan tersentuh dengan mesin autoclav.

3. Pengemudi forklift yang terlalu cepat. Hal ini dapat membahayakan pekerja lain

karena bisa tertabrak. Kemudian sikap lengah dari pengemudi juga bisa merugikan

dirinya sendiri dan perusahaan jika sampai menabrak barang hasil produksi akiba

kecepatan yang tidak prporsional tersebut.

20
BAB V

SOLUSI/ALTERNATIF PENYELESAIAN KOMPREHENSIF TERHADAP

PERMASALAHAN YANG DIKETEMUKAN

1. Menurut PERMENAKERTRANS RI NO. 08/MEN/VII/2010 Alat Pelindung diri

merupakan suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang

yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat

kerja. Hendaknya pada pabrik ini para pekerja/buruh selalu menggunakan APD dalam

melakukan pekerjaan sehari-harinya. Seharusnya sebelum pekerja memasuki ruang

kerjanya masing-masing dicek dahulu perlengkapan APD yang sesuai SOP, juga bisa

ditambahkan CCTV di ruang kerja tiap pegawai sehingga bila ada pekerja yang tidak

menggunakan APD yang sesuai SOP bias diberi peringatan agar keselamatan kerja

lebih terjamin.

2. Tidak adanya pagar pembatas pada mesin autoclave. Sebaiknya dipagari disekitar

mesin autoclave, sebab mesin autoclave memiliki resiko terjadinya luka bakar jika

terkena kulit. Dan juga antara mesin dan lantai terdapat jarak yang memungkinkan

terjadinya pegawai yang terperosok.

3. Pegawai pengguna forklift tampak kurang berhati-hati dalam menjalankannya, yang

dimana mengemudikan forklift dengan kecepatan cukup tinggi dikhawatirkan

membahayakan pengemudi maupun pekerja yang lain. Lalu pengguna forklift juga

tidak menggunakan safety belt saat menjalankannya, harusnya safety belt digunakan

selalu saat menggunakan forklift. Dan juga saat diamati pijakan untuk menaiki forklift

itu tampak licin karna ada tumpahan oli, ini dapat mengakibatkan pegawai terpeleset

21
saat menaiki forklift. Oleh karena itu dalam hal ini pengawasan terhadap karyawan

pengguna forklift dan juga perawatan forklift itu sendiri perlu diperketat.

22

Anda mungkin juga menyukai