Oleh
Kelompok 2 :
1. dr. Abdul Hafid 13. dr. Evi Dian Puspitalise
2. dr. Abdullah Haris 14. dr. FaradisaNurAfiny
3. dr. Achmad Akbar Kusuma 15. dr. HarundinaPermatasari
4. dr. AmaliaUlfatunHasanah 16. dr. Mahdi Yusuf
5. dr. AnnisaSetyautami 17. dr. Muhammad Dicky Arfiansyah
6. dr. AudiaStarinda 18. dr. NilamRizkiJulianto
7. dr. AziluFalaBibaRusda 19. dr. NurainiFatmawati
8. dr. Bagus Gita Kusuma 20. dr. NurhiqmahAisyiahFitriyani
9. dr. BarkahRiduwan Muhammad 21. dr. RadityoHaryoYudhanto
10. dr. Debby Rosyida 22. dr. Roebijoso
11. dr. DewiRetnoWulan 23. dr. SyelviRahmawati
12. dr. Eva AuliaRosidah
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagaijenisdanukuranprodukinidapatdiaplikasikanpadasemuabangunanyaituuntuk
danmudahpemasangannya.
b. Profil Perusahaan
PT. Indostar Building Material memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jalan
Rogonoto Timur No. 57B Ds. Tamanharjo Kecamatan Singosari Malang Jawa Timur
dengan luas perusahaan ± 5,5 Hektar, merupakan perusahaan swasta nasional yang
didirikan pada tahun 2012 dan bergerak dalam bidang industri yang memproduksi
lembaran serat krisotil semen dengan kualitas yang tinggi. Berbagai jenis dan ukuran
produk ini dapat diaplikasikan pada semua bangunan yaitu untuk interior dan
eksterior, karena sifatnya yang kuat, tahan air, tahan api, dan mudah pemasangannya.
dan kesehatan dalam bekerja kepada seluruh karyawan maupun orang sekitar
lembar/hari (2m) dan 50.000 lembar/hari (1m). Shift operator produksi dalam sehari
2
dibagi menjadi 3 yaitu shift I pukul 08.00-16.00 WIB, shift II pukul 16.00-24.00
c. Proses Produksi
Plafon dan partisi Indostar Board adalah panel calcium silicate yang terbuat dari
campuran semen, silica, dan kertas bungkus semen bekas. Untuk membuat plafon ini
Pengujian pasir silika untuk mengetahui kadar air dan kotoran pada pasir silika.
- Bahan baku pasir silika digiling dicampur dengan air sampai material pasir
menjadi halus.
- Kertas dari bekas bungkus semen, lalu dicampur dengan asbes, semen, dan air
Pengambilan sample parameter produk dengan proses uji parameter RMP (Raw
Material Proses) meliputi konsentrasi yaitu bubur kertas, silica hasil giling, dan
density basah.
Lembaran memasuki proses alat forming drum dan kemudian diberi label
Setelah dari proses kemudian diuji kekuatan nya. Rata-rata hasil uji bending
7. Percetakan
3
Dilakukakan percetakan dengan dilakukan pemotongan sesuai ukuran yang
dibutuhkan.
8. Autoclav
Setelah dari percetakan dan pemotongan lalu dilakukan proses autoclav yaitu
9. Produksi
Setelah selesai dari proses autoclav dibongkar manual menjadi 1 palete isi 220
10. Distribusi
Setelah selesai dari semua tahap proses tersebut, plafon ini sudah bisa dipasarkan
Plank Tekstur
Indostar Square
Indostar Imperial
4
Indostar Matric
Indostar Matric
5
BAB 2
a. P2K3
Struktur Organisasi
1. Dokter termasuk dalam Tim P3K yang menangani kondisi klinis pekerja ketika di
6
a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaan
kesehatan kerja
makanan di perusahaan
kesehatan kerja
Penyelenggaraan P2K3
sudahberjalansekitarkuranglebih 4 tahun,
7
sejauhinimemangcukupterlaksanadenganbaik, hanyasajadalampenggunaan APD
masihkurangkarenabeberapabagiandariinstansipabriktidakmenggunakan APD
ataupunairmask/airplugwalaupunsudahdisediakanolehpabrik.
ketatmengenaikeluarmasuknyakaryawansertakaryawantidakdiizinkanmeninggalka
minimal. Selainitu,
perusahaanjugatelahmelakukanbeberapausahauntukperlindungankeselamatankerja
antaralain :
yang strategis.
8
6) Memberikan perlengkapan keamanan kepada setiap karyawan yang disesuaikan
dengan tempat kerjanya. Seperti safety helmet, sarum tangan, kaca mata pelindung
7) Pengaturan ventilasi yang cukup dan pemasangan sistem alarm untuk tanda
bahaya.
Sehinggamemanghalinisudahmendapatperhatiankhususdaripihakperusahaanmengi
perlindungan tenaga kerja dan pembangunan nasional, oleh karena itu secara
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan yang pada
1. Kebijakan K3
3. Sanitasi
4. Sistem Ventilasi
9
5. Alat kerja dan APD
6. Klinik Perusahaan
7. Poster TandaBahayadanPetunjukKeselamatan
8. APAR danHidran
Rencana
Frekuensi
pemenuh
Sasaran Program Wewenang pelaporans
an
asaran
program
Target : zero
h daftarkan
Target : indeks IPTMKS maksimal
maksimal
2%
2
bulansetel
ahkontrak
pemeriksaankesehatanseca tahunseka
10
rabertahapberdasarkanting li
katresiko di tempatkerja
bulanseka atandanahli
li K3
ditempel di
papaninformasi K3
enagakerjamengenaikeselamatandank u
tiapbulan umum
Target : jumlahkonsultasi minimal
Pelatihantanggapdarurat Sesuaikeb Ahli K3
3/bulan
utuhan umumdanketu
atimtanggapd
arurat
a. Perilaku kerja :
b. Kondisi Kerja
11
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman,
lingkungan kerja
APD yang tersedia di perusahaan meliputi pakaian dan alat pelindung yang
dipakai untuk melindungi diri pekerja dan orang lain yang berada disekitarnya
dari bahan, proses kerja, mesin/alat, instalasi, dan lingkungan yang berbahaya
12
SOP Penggunaan APD pada Tiap Bagian
- Digunakan di tempatkerjadengantingkatkebisingan> 85 db
- Alatinidigunakandenganmemasukkankedalamlubangpendengaransampaitingkatke
13
2. AlatPelindungPernapasan (Masker)
bendatajam.
- Digunakanpadakegiatanperbengkelandankegiatan yang
14
Penerapan APD dalam bekerja tiap bagian
Penanganan Kebakaran
Pada penanganan kebakaran pada setiap shift terdapat penanganan kebakaran yaitu.
Sembilan orang terdiri dari empat pemadam, satu forman, dan empat petugas
api.
15
4. Tim Pemadam Kebakaran segera memadamkan api dengan APAR yang
tersedia.
6. Apabila api tidak dapat dikendalikan oleh APAR, segera lakukan tindakan lebih
o Banjir
o Gempa Bumi
16
Setelah gempa berakhir dan kondisi sudah kembali normal, Ketua
17
Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan Tim Evakuasi untuk
Jika ancaman bom tidak terjadi dan kondisi dinyatakan aman, maka
terjadi
18
BAB III
RESUME
perusahaanjugaselalumemperhatikanstandaroperasionalprosedur.
pada PT. Indostar Building Material sudah cukup terlaksana dengan baik, hanya saja
dalam penggunaan APD masih kurang karena beberapa bagian dari instansi pabrik
baiksertamemberikanpelatihanuntukmenanggulangikeadaandaruratsepertikebakaran,
gempabumi, banjirdanhuru-hara.
19
BAB IV
gudang evaluasi produk seharusnya memakai masker respirator, namun pekerja tidak
yang hanya memakai baju lengan pendek dan sarung tangan saat mengambil dan
memisahkan tumpukan barang hasil produksi yang panas, sehingga bagian lengan
2. Tidak adaya pagar pembatas yang mengelilingi autoclav, sehingga kontak dengan
pekerja bisa saja terjadi. Misal saat pekerja terpeleset atau tersandug maka dapat
terjadi luka bakar jika terjatuh dan tersentuh dengan mesin autoclav.
3. Pengemudi forklift yang terlalu cepat. Hal ini dapat membahayakan pekerja lain
karena bisa tertabrak. Kemudian sikap lengah dari pengemudi juga bisa merugikan
dirinya sendiri dan perusahaan jika sampai menabrak barang hasil produksi akiba
20
BAB V
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat
kerja. Hendaknya pada pabrik ini para pekerja/buruh selalu menggunakan APD dalam
kerjanya masing-masing dicek dahulu perlengkapan APD yang sesuai SOP, juga bisa
ditambahkan CCTV di ruang kerja tiap pegawai sehingga bila ada pekerja yang tidak
menggunakan APD yang sesuai SOP bias diberi peringatan agar keselamatan kerja
lebih terjamin.
2. Tidak adanya pagar pembatas pada mesin autoclave. Sebaiknya dipagari disekitar
mesin autoclave, sebab mesin autoclave memiliki resiko terjadinya luka bakar jika
terkena kulit. Dan juga antara mesin dan lantai terdapat jarak yang memungkinkan
membahayakan pengemudi maupun pekerja yang lain. Lalu pengguna forklift juga
tidak menggunakan safety belt saat menjalankannya, harusnya safety belt digunakan
selalu saat menggunakan forklift. Dan juga saat diamati pijakan untuk menaiki forklift
itu tampak licin karna ada tumpahan oli, ini dapat mengakibatkan pegawai terpeleset
21
saat menaiki forklift. Oleh karena itu dalam hal ini pengawasan terhadap karyawan
pengguna forklift dan juga perawatan forklift itu sendiri perlu diperketat.
22