Gangguan Panik 1
1. Nomor Station
2. Judul Station Psikiatri Sistem integumen – tinea kruris- Gangguan panik 1 (SKDI : Penyaki it-
2.1912.24)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat 34A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan pendahuluan untuk kasus
Kemampuan Kasus bukan emergency dan jika diperlukan merujuk ke dokter spesialis secara mandiri dan
yang Diujikan tuntas.
5. Kompetensi 1. Anamnesis
Diujikan 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
6. Kategori Sistem 1. Sistem Saraf
Tubuh 2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
Peserta Ujian Seorang perempuan umur 21 datang ke puskesmas diantar ibunya karena merasa
kesulitan bernafas dan takut mati.
TUGAS :
1. Lakukan alloanamnesis dan anamnesis
2. Ajukan rencana pemeriksaan fisik yang relevan dan sampaikan pada penguji
3. Lakukan pemeriksaan psikiatris dan laporkan hasilnya kepada penguji
4. Tentukan diagnosis banding dan diagnosis kemudian serta sampaikan kepada
penguji
5. Lakukan penatalaksanaan non farmakologi
6. Lakukan komunikasi dan edukasi terhadap pasien dan keluarganya Seorang laki-
laki, 40 tahun, datang ke praktik dokter umum dengan keluhan bercak gatal di
selangkangan.
TUGAS :
Lakukan anamnesis pada pasien!
Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis pada pasien/manekin, deskripsikan kelainan
kulit yang ada dan sampaikan pada penguji!
Usulkan jenis pemeriksaan penunjang, sampaikan pada penguji dan lakukan
interpretasi atas data yang didapatkan!
Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding, dan sampaikan pada penguji!
Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan
pada pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait pencegahan
penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
1
8. Instruksi
Penguji INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada
komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta
skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi
penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta
ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud
(perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK
OSCE!
2
INSTRUKSI KHUSUS
Skenario klinik:
Seorang perempuan usia 21 tahun diantar oleh ibunya ke puskesmas, karena merasa
kesulitan bernafas dan takut mati.
Pasien sekitar dua jam yang lalu secara tiba-tiba merasa jantungnya berdebar-debar dan
kesulitan bernafas kemudian jantungnya berdebar-debar. Serangan ini sangat
mengejutkannya sehingga membuat pasien merasa sangat cemas dan ketakutan takut
bahwa dia seolah-olah akan mati. Serangan ini merupakan serangan yang ke dua,
dimana serangan yang pertama terjadi seminggu sebelumnya. Sebelum serangan pasien
dalam kondisi sehat tidak ada keluhan apa pun. Demikian juga setelah serangan pasien
tidak merasakan adanya keluhan. Tempat dan situasi dimana dua serangan terjadi tidak
sama.
Serangan yang pertama dahulu karena kemudian sembuh dengan baik pasien tidak
berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena kambuh.
Karena setelah serangan yang pertama dahulu sembuh dengan baik pasien tidak
berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena serangan ini
kambuh dan . Pasien takut kalau nanti serangannya takut kambuh lagi.
Pemeriksaan fisik
Vital sign dalam batas normal
Pemeriksaan thoraks dalam batas normal (bila peserta ujian menyatakan akan
melakukan pemeriksaan thoraks, sampaikan hasil pemeriksaan thoraks dalam
batas normal)
4
Sekitar dua minggu sebelum serangan ini pasien terlibat konflik dengan
pacarnya sampai menjadi jarang berkomunikasi.
Nama
Sesuai PS
Usia
40 tahun
5
10 Tata Letak
StationKebutuhan
Manekin
11 Peralatan yang
dibutuhkan
Cantumkan semua Meja dan kursi dokter 1 set
peralatan yang Kursi pasien 1 buah
dibutuhkan Meja dan kursi penguji 1 set
termasuk Meja Peralatan steril/non steril 1 buah
bagaimana tata Bed pemeriksaan 1 set
ruang yang sesuai Wastafel atau simulasi wastafel 1 buah
dengan station Spygmomanometer raksa 1 buah
dengan Stetoskop 1 buah
mencantumkan Termometer raksa 1 buah
jumlah peralatan Penlight 1 buah
yang dibutuhkan Alkohol glyserin spray 1 botol
untuk semua Timbangan berat badan dan
peserta ujian pengukur tinggi badan 1 buah
Peralatan yang Rekam medis 15 lembar
sudah tercantum Blanko pemeriksaan penunjang 15 lembar
adalah peralatan
Blanko resep (isi nama /nomor 15 lembar
dasar yang
peserta ujian)
diperlukan untuk 1 buah
Tempat sampah tertutup
semua 1 kotak
Tissue
stationKebutuhan 1 buah
Jam dinding (dipasang ditembok
Set Alat
agar dapat dilihat peserta)
1 buah
Ballpoint
0
Maneqin ......
Set penyakit kulit dan kelamin
12 Penulis dr. Mahar Agusno, SpKJ(K)
dr. Irwan SupriyantoDr.dr.Niken Trisnowati MSc, SpKK
6
nikentris@yahoo.com
7
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION ...
I. Rubrik
3. Pemeriksaan Peserta ujian tidak mampu Peserta ujian mampu melakukan Peserta ujian mampu melakukan dan Peserta ujian mampu melakukan dan 32
Psikiatri melakukan pemeriksaan dan melaporkan 1 – 4 pemeriksaan melaporkan 5 - 8 pemeriksaan psikiatris melaporkan 9 – 13 pemeriksaan
psikiatri berikut: psikiatris berikut: berikut: psikiatris berikut:
Melakukan Kesan umum: baik
tes/prosedur klinik Rawat diri: baik Kesan umum: baik Kesan umum: baik Kesan umum: baik
atau interpretasi Kesadaran: kompos Rawat diri: baik Rawat diri: baik Rawat diri: baik
data untuk mentis Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis
menunjang Orientasi orang, tempat, Orientasi orang, tempat, Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu:
diagnosis waktu: baik waktu: baik baik baik
banding/diagnosis Sikap dan tingkah laku: Sikap dan tingkah laku: Sikap dan tingkah laku: normoaktif Sikap dan tingkah laku:
normoaktif dan kooperatif normoaktif dan kooperatif dan kooperatif normoaktif dan kooperatif
Pikiran: Pikiran: Pikiran: Pikiran:
bBentuk: tidak ada Bentuk: tidak ada kelainan Bentuk: tidak ada kelainan Bentuk: tidak ada kelainan
kelainan Isi: perasaan cemas jangan- Isi: perasaan cemas jangan-jangan Isi: perasaan cemas jangan-
Isi: perasaan jangan kesulitan bernafas dan kesulitan bernafas dan perasaan jangan kesulitan bernafas dan
cemas jangan-jangan perasaan takut akan mati takut akan mati perasaan takut akan mati
kesulitan bernafas dan Progresi: tidak ada kelainan Progresi: tidak ada kelainan Progresi: tidak ada kelainan
perasaan perasaan takut Pembicaraan: relevan, Pembicaraan: relevan, koheren, Pembicaraan: relevan, koheren,
akan matiakan mati akan koheren, kecepatan dan kecepatan dan intonasi normal kecepatan dan intonasi normal
berulang intonasi normal Mood: euthymik Mood: euthymik
Mood: euthymik Afek: appropriate (serasi mood) Afek: appropriate (serasi mood)
Progresi: tidak ada Afek: appropriate (serasi Gangguan persepsi: tidak ada Gangguan persepsi: tidak ada
kelainan mood) Insight baik Insight baik
Pembicaraan: relevan, Gangguan persepsi: tidak ada Mekanisme koping: tidak efektif Mekanisme koping: tidak efektif
koheren, kecepatan dan Insight baik Lain-lain: tidak ada kelainan Lain-lain: tidak ada kelainan
intonasi normal Mekanisme koping: tidak Kesan umum: baik Kesan umum: baik
Mood: euthymik efektif Rawat diri: baik Rawat diri: baik
Afek: appropriate (serasi Lain-lain: tidak ada kelainan Kesadaran: kompos mentis Kesadaran: kompos mentis
mood) Kesan umum: baik Orientasi orang, tempat, waktu: Orientasi orang, tempat, waktu: baik
Gangguan persepsi: tidak Rawat diri: baik baik Sikap dan tingkah laku: normoaktif
ada Kesadaran: kompos mentis Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif
Insight baik Orientasi orang, tempat, dan kooperatif Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan
Mekanisme koping: tidak waktu: baik Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-
10
efektif Sikap dan tingkah laku: Isi: perasaan cemas jangan- jangan kesulitan bernafas dan
Lain-lain: tidak ada normoaktif dan kooperatif jangan kesulitan bernafas dan perasaan akan mati akan
kelainan Pikiran: bentuk: tidak ada perasaan akan mati akan berulang
kelainan berulang Progresi: tidak ada kelainan
Peserta ujian melakukan Isi: perasaan cemas Progresi: tidak ada kelainan Pembicaraan: koheren, kecepatan
tes/prosedur yang tidak sesuai jangan-jangan kesulitan Pembicaraan: koheren, kecepatan dan intonasi normal
masalah klinik pasien, bernafas dan perasaan akan dan intonasi normal Mood: euthymik
atau mati akan Mood: euthymik Afek: apropriate
salah menginterpretasikan berulang Afek: apropriate Gangguan persepsi: tidak ada
data hasil pemeriksaan Progresi: tidak ada Gangguan persepsi: tidak ada Insight baik
penunjang kelainan Insight baik Mekanisme koping: tidak efektif
Peserta ujian mimilih Pembicaraan: koheren, Mekanisme koping: tidak efektif Lain-lain: tidak ada kelainan
tes/pemeriksaan penunjang kecepatan dan intonasi Lain-lain: tidak ada kelainan
yang tidak sesuai masalah normal Peserta ujian memilih pemeriksaan
klinik pasien Mood: euthymik Peserta ujian melakukan tes/prosedur penunjang yang benar (KOH
Afek: apropriate sesuai masalah klinik pasien secara 10%)melakukan tes/prosedur yang
Gangguan persepsi: tidak ada lengkap, tanpa menyampaikan prosedur lengkap dan menyampaikan prosedur
Insight baik atau hasilnya atau hasilnya
Mekanisme koping: tidak Atau Atau
efektif menginterpretasi data hasil pemeriksaan menginterpretasi hasil pemeriksaan
Lain-lain: tidak ada kelainan penunjang secara lengkap namun penunjang dengan lengkap dan
menjelaskan kepada pasien dengan menjelaskan kepada pasien dengan
tidak tepat tepat
4. Menentukan Peserta ujian tidak dapat Peserta ujian dapat menyebutkan Peserta ujian dapat Peserta ujian dapat 33
diagnosis banding menentukan diagnosis ATAU bahwa gangguan yang dialami menetapkanmenyebutkan diagnosis menetapkanmenyebutkan diagnosis
dan diagnosis salah menentukan termasuk dalam spektrum banding Gangguan Cemas Menyeluruh banding Gangguan Cemas Menyeluruh
Menentukan diagnosisPeserta ujian tidak gangguan cemas dan Gangguan Panik tetapi tidak dapat dan Gangguan Panik serta dapat
diagnosis dan dapat menentukan diagnosis menentukan diagnosis Gangguan m,enentukan diagnosis Gangguan
diagnosis banding dan diagnosis banding dengan PanikPeserta ujian dapat menetapkan PanikPeserta ujian menetapkan
benar diagnosis dan 1 (satu) beberapa diagnosis dan 2 (dua) diagnosis
diagnosis banding secara tidak lengkap banding yang lengkap, sesuai dengan
masalah klinik pasien
Diagnosis Banding 1: eritrasma
Diagnosis Banding 2: kandidiasis
intertrigo
11
5. Tatalaksana Peserta ujian tidak melakukan Peserta ujian melakukan sebagian Peserta ujian melakukan semua Peserta ujian melakukan semua 2
nonfarmakoterapi tatalaksana tatalaksana berikut: tatalaksana berikut tetapi tidak lengkap: tatalaksana berikut dengan lengkap:
6. Tatalaksana nonfarmakoterapiPeserta ujian Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien bahwa Edukasi kepada pasien bahwa
nonfarmakoterapi tidak melakukan tindakan bahwa serangan yang serangan yang dialami pasien serangan yang dialami pasien
Atau dialami pasien tersebut tersebut yang disebut sebagai tersebut yang disebut sebagai
melakukan tetapi tidak sesuai yang disebut sebagai serangan panik merupakan serangan panik merupakan
perintah serangan panik merupakan serangan kecemasan hebat serangan kecemasan hebat
Atau serangan kecemasan hebat akibat bernafas yang cepat akibat bernafas yang cepat
melakukan tetapi tidak sesuai akibat bernafas yang cepat sekali. sekali.
masalah klinik pasien sekali. Pasien dilatih mengingat hal-hal Pasian dilatih untuk mengingat
Pasien dilatih mengingat berikut: hal-hal berikut:
hal-hal berikut: Serangan dimulai pada Serangan dimulai pada
Serangan dimulai waktu pasien merasakan waktu pasien merasakan
pada waktu pasien kecemasan atau adanya kecemasan atau adanya
merasakan keluhan fisik. keluhan fisik.
kecemasan atau Jika hal tersebut terjadi, Jika hal tersebut terjadi,
adanya keluhan fisik. pasien harus mengingat pasien harus mengingat
Jika hal tersebut bahwa hal ini terjadi akibat bahwa hal ini terjadi
terjadi, pasien harus pasien bernafas terlalu akibat pasien bernafas
mengingat bahwa hal cepat dan untuk itu pasien terlalu cepat dan untuk
ini terjadi akibat harus mengendalikan itu pasien harus
pasien bernafas pernafasannya dengan mengendalikan
terlalu cepat dan jalan tarik nafas secara pernafasannya dengan
untuk itu pasien pelan, pertahankan jalan tarik nafas secara
harus mengendalikan kemudian keluarkan nafas pelan, pertahankan
pernafasannya yang dilakukan berulang kemudian keluarkan
dengan jalan tarik dan ajeg sampai serangan nafas yang dilakukan
nafas secara pelan, panik tersebut hilang. berulang dan ajeg
pertahankan Yakinkan bahwa serangan sampai serangan panik
kemudian keluarkan panik tersebut adalah tersebut hilang.
nafas yang dilakukan akibat bernafas terlalu Yakinkan bahwa
berulang dan ajeg cepat dan tidak serangan panik tersebut
sampai serangan membahayakan adalah akibat bernafas
panik tersebut terlalu cepat dan tidak
hilang. Rujukan ke RS dengan dokter membahayakan
12
Yakinkan bahwa spesialis kedokteran jiwa
serangan panik 1. Peserta ujian melakukan Rujukan ke RS dengan dokter
tersebut adalah tindakan yang sesuai masalah spesialis kedokteran jiwa
akibat bernafas klinik pasien dan lengkap Peserta ujian melakukan tindakan yang
terlalu cepat dan tetapi sesuai masalah klinik pasien dan
tidak membahayakan tidak menyampaikan alasan maupun lengkap dan menyampaikan alasan
prosedur pelaksanaan tindakan dan prosedur pelaksanaan tindakan
Rujukan ke RS dengan
dokter spesialis
kedokteran jiwa
Peserta ujian melakukan tindakan
yang sesuai perintah atau masalah
klinik pasien tetapi tidak lengkap
7. Komunikasi dan Peserta ujian sama sekali tidak Peserta ujian menunjukkan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan 23
atau edukasi melakukan 4 prinsip kemampuan berkomunikasi berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 kemampuan berkomunikasi dengan
pasien komunikasi dengan menerapkan salah satu dari 4 prinsip berikut: menerapkan seluruh prinsip berikut:
prinsip berikut: 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan
1. mampu membina hubungan dengan pasien secara verbal non baik dengan pasien secara
baik dengan pasien secara verbal (ramah, terbuka, kontak verbal non verbal (ramah,
verbal non verbal (ramah, mata, salam, empati dan hubungan terbuka, kontak mata, salam,
terbuka, kontak mata, salam, komunikasi dua arah, respon) empati dan hubungan
empati dan hubungan 2. mampu memberikan kesempatan komunikasi dua arah, respon)
komunikasi dua arah, respon) pasien untuk bercerita dan 2. mampu memberikan
2. mampu memberikan mengarahkan cerita kesempatan pasien untuk
kesempatan pasien untuk 3. mampu untuk melibatkan pasien bercerita dan mengarahkan
bercerita dan mengarahkan dalam membuat keputusan klinik, cerita
cerita pemeriksaan klinik. 3. mampu untuk melibatkan pasien
3. mampu untuk melibatkan 4. mampu memberikan penyuluhan dalam membuat keputusan
pasien dalam membuat yang isinya sesuai dengan masalah klinik, pemeriksaan klinik.
keputusan klinik, pemeriksaan pasien 4. mampu memberikan
klinik. penyuluhan yang isinya sesuai
4. mampu memberikan dengan masalah pasien
penyuluhan yang isinya sesuai
dengan masalah pasien
8. Perilaku Peserta ujian tidak meminta Meminta izin secara lisan darin 1-2 Meminta izin secara lisan darian 3 poin Meminta izin secara lisan dan 1
13
profesional izin secara lisan dan sama poin berikut : berikut: melakukan di bawah ini secara
sekali tidak melakukan poin 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan lengkap:
berikut: dengan berhati-hati dan dengan berhati-hati dan teliti 1. melakukan setiap tindakan
1. melakukan setiap tindakan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan dengan berhati-hati dan teliti
dengan berhati-hati dan membahayakan pasien dan pasien dan diri sendiri sehingga tidak membahayakan
teliti sehingga tidak diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien dan diri sendiri
membahayakan pasien dan 2. memperhatikan pasien 2. memperhatikan kenyamanan
diri sendiri kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai pasien
2. memperhatikan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 3. melakukan tindakan sesuai
kenyamanan pasien prioritas 4. menunjukan rasa hormat prioritas
3. melakukan tindakan sesuai 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 4. menunjukan rasa hormat
prioritas kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan kepada pasien
4. menunjukan rasa hormat 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau 5. mengetahui keterbatasan
kepada pasien dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila dengan merujuk atau
5. mengetahui keterbatasan melakukan konsultasi bila diperlukan melakukan konsultasi bila
dengan merujuk atau diperlukan diperlukan
melakukan konsultasi bila
diperlukan
14