Anda di halaman 1dari 10

1. dr. Hendro Riyanto, Sp.

KJ, MM
- Hafalkan status pasien, karena nanti diminta ceritakan pasien tanpa membaca
- Setelah diumumkan penguji responsi segera temui beliau konfirmasi hari, dan pasiennya
- Sebelumnya pernah pasien suruh cari sendiri waktu jaga, pernah juga dicarikan oleh dr.
Hasna
- Ujian biasanya pagi sebelum poli/siang setelah poli, kalau kesiangan atau selanjutnya
beliau ada acara bisa jadi ditunda
2. dr. Fattyawan Kintono, Sp.KJ (K)
3. dr. Soerya Pranoto, Sp.KJ
4. dr. Esther Sp.KJ

Jadilah dokter yang baik. Selalu punya mindset pasien ini sebenarnya sakit apa.

Materi Persiapan Ujian

1. Kuasai pemeriksaan psikiatri


a. Identifikasi
b. Anamnesis:
- Keluhan utama : harus ditulis oleh siapa, keluhan utama belum tentu mewakili penyakit
asli, jadi harus lebih jeli saat menentukan keluhan utama. Misalnya pasien datang karena
marah-marah, setelah ditanya kenapa marah dst, didapatkan keluarga membawa pasien
karena sering ngoceh sendiri, berbicara sendiri, jadi intinya keluarga membawa pasien
karena berperilaku aneh.
- RPS : pendekatannya dengan 5W 1H, misal KU marah-marah, What: kenapa dating?
Marah-marah, Who: marah kepada siapa? Ibunya, When: Sejak kapan marah-marah?
Where: marah2 di rumah atau di luar rumah, bisa jadi di rumah dia berani marah-marah,
di luar rumah ga berani marah. Why: kenapa kok dia marah? Celananya yg sudah jelek
dibuang oleh ibunya. How: gimana marahnya? Kata2 aja atau sampai memukul atau
menggunakan benda? Semua pertanyaan ini akan membantu mengarahkan diagnosis ke
penyakit yang sesungguhnya.
- RPD:
2. Status Psikiatri
1) Gangguan penampilan
- Penampilan fisik :
 Sesuai usia/tidak, (raut muka, dandanan, pakaian)
 Postur tubuh (endomorfik, mesomorfik, ektomorfik)
 Kebersihan diri (bersih, kotor, bau)
 Warna rambut, kulit (normal, tattoo, needle track, wrist cutting)
- Ekspresi wajah : Tenang/tegang/cemas/takut/curiga/marah/apatis/bingung/murung
- Motorik :
 Wajar/kaku/terhambat/kidal/stereotipik/ekopraksia/hiperaktif/ negativisme/
fleksibilitas cerea/katalepsi/katapleksi/stupor/tic/ chorea
 Gait
 Motoric halus dan kasar
- Sikap terhadap pemeriksa
 Kontak mata +/-
 Kooperatif / tidak
 Berusaha disenangi/seduksi
 ???
 ???
2) Gangguan wicara dan Bahasa
a. Wicara
 Cepat/normal/lambat/keras/berbisik/berlagu/ekolalia/koprolalia/
palilalia/kekanak-kanakan/manja
 Hendaya : afasia motoric (afasia broca lobus frontalis area???) afasia
sensorik (afasia Wernicke lobus temporal area???), gagap, pelo
b. Bahasa
 Kecepatan reaksi
 Perbendaharaan kata, paraphrasia
 Baca tulis
3) Gangguan proses berpikir
Gangguan proses berpikir dinilai dengan sistematika dari arus pikiran, baru bisa menilai
bentuk dan isi pikiran. Dikatakan waham non-realistik bila tidak ada waham realistik.
a. Bentuk
1. Dereistik : tidak ada sangkut-paut antara proses mental dan
pengalaman
2. Autistik : penyebab distorsi dari dalam pasien seperti
lamunan, waham, fantasi, halusinasi untuk memuaskan keinginan
yang tidak terpenuhi tanpa memperdulikan keadaan sekitar/ hidup di
pikiran sendiri
3. Non-realistik : sama sekali tidak berdasar kenyataan
b. Arus
1. Perseverasi : berulang-ulang menceritakan suatu ide secara
berlebihan
2. Blocking : jalan pikiran tiba-tiba berhenti
3. Tangensial : jawaban sesuai topik, tapi tidak langsung
4. Circumstansial : menuju secara tidak langsung ??? dengan
menambahkan banyak ??? tidak relevan
5. Rumbling : cerita bertele-tele
6. Logorrhea : bicara tanpa kontrol
7. Flight of ideas : perubahan cepat dan mendadak dalam
pembicaraan
8. Asosiasi longgar: hal-hal yang tidak ada hubungan satu sama lain
9. Inkoherensi : gangguan bicara , satu kalimatpun sukar dipahami
maksudnya
10. Asosiasi bunyi : perkataan yang mempunyai persamaan bunyi
11. Neologisme : membuat kata-kata baru
12. Main-main dengan kata : menyajak secara tidak wajar
c. Isi
1. Ekstasi : mengambang, isi pikiran tidak bisa dikatakan
2. Fantasi : percaya kebenaran fantasi dalam jangka waktu lama dan
bertindak sesuai hal itu
3. Fobia : rasa takut irasional yang tidak bisa dihilangkan walau sadar
itu irasional
 Agarofobia : ruang yang luas
 Klaustrofobia : ruang tertutup
 Misafobia : kotoran dan kuman
 Monofobia : sendirian
 Okhalofobia : ramai
 Xenofobia : orang asing
4. Obsesi : pikiran persisten meskipun tidak dikehendaki
5. Preokupasi : terpaku pada sebuah ide saja
6. Pikiran tidak memadai : eksentrik, tidak cocok dengan banyak hal
7. Pikiran bunuh diri : memikirkan cara-cara bunuh diri
8. Pikiran hubungan : pembicaraan orang lain, benda-benda kejadian
dihubungkan dengan dirinya  ideas of reference
9. Pikiran pengaruh : keyakinan orang lain/kekuatan lain mengatur
10. Alienasi : perasaan dirinya menjadi lain
11. Pikiran isolasi social : merasa tidak disukai orang lain
12. Pikiran rendah diri : menyalahkan dirinya tentang suatu hal
yang pernah / tidak pernah dilakukan
13. Merasa dirugikan : menyangka orang lain sedang mengambil
keuntungan dari dirinya atau mau mencelakakannya
14. Dingin dalam bidang seks : hiposeksualitas
15. Rasa bersalah : senang berkata dirinya bersalah
16. Pesimisme : pandangan suram mengenai dirinya
17. Sering curiga : tidak percaya orang lain
18. Waham : keyakinan tentang isi pikiran yang tidak sesuai kenyataan
 Kejar : ada orang yang memata-matai/mengejar
 Somatik : sebagian tubuhnya bermasalah
 Kebesaran : punya kekuatan, kepandaian, kekayaan
 Keagamaan : tema agama
 Dosa : yakin buat dosa besar yang tidak dapat
diampuni
 Pengaruh : pikiran, emosi, perbuatan sedang diawasi
 Sindiran : merasa dibicarakan orang lain
 ??? : dunia sudah hancur
4) Gangguan sensorium dan kognitif
a. Kesadaran :
1. Normal
2. Berkabut
3. Menurun : apati, somnolen, sopor, stupor, koma
4. Meningkat : psikostimulan, amfetamin, kafein
5. Tidur : kesadaran menurun reversibel
6. Hypnosis : sengaja diubah
7. Disosiasi : tingkah laku/peristiwa terpisahkan dari kesadaran
psikologis kemudian terjadi amnesia
 Trance : kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap
lingkungan
 Senjakala histerik : mengenai suatu waktu tertentu
 Fugue : periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara
fisik
 Serangan histerik : penampilan emosional untuk menarik
perhatian
 Somnabulisme, automatisme
8. Berubah : pembatasan terhadap dunia luar dan dirinya sendiri. Sudah
terganggu pada taraf tidak sesuai kenyataan.
b. Konsentrasi :
1. Sustained
2. Directed
3. Selective
4. Divided
5. Focused
6. Sequential
c. Orientasi :
1. Waktu
2. Tempat
3. Orang
d. Memori :
1. Segera/immediate
2. Pendek
3. Se dang
4. Panjang
e. Intelegensi (fungsi luhur/abstrak/visuospasial)
f. Insight
1. Tilikan I : denial terhadap penyakitnya
2. Tilikan II : menyadari sakitnya dan butuh pertolongan, tapi masih
denial
3. Tilikan III: menyadari sakitnya tapi menyalahkan orang lain
4. Tilikan IV: menyadari sakitnya tapi tidak tahu sebabnya
5. Tilikan V : menyadari sakitnya dan tau gangguan dalam diri, tapi tidak
menerapkan kesadaran
6. Tilikan VI: kesadaran emosional dari dalam diri dan orang dalam
pasien dimana dapat mengubah perilaku pasien
g. Daya nilai realitas : Kemampuan menilai realitas/ norma sosial
5) Gangguan mood dan afek
a. Mood  secara teori, tidak bisa dilihat, sehingga kita bisa tahu dengan cara
pasien diajak berkomunikasi (tidak dengan cara bertanya apa yang dirasakan
sekarang, tapi secara tidak langsung, misalnya tadi kenapa dibawa kesini?).
Merupakan perasaan yang menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung
lama serta kurang disertai komponen fisiologis.
 Disforik :
 Eutimik :
 Depresi : - Psikologis : sedih, susah, putus asa
- Somatik : anorexia, konstipasi
 Kecemasan: - mengambang,
- agitasi : dengan kegelisahan motoric hebat,
- panik : serangan kegelisahan
 Eforia  elasi  ekstasi
 Anhedonia:
 Iritabel :
b. Afek : manifestasi mood yang dirasakan di dalam, keluar dan disertai oleh
komponen fisiologis, biasanya tidak berlangsung lama
 Adekuat
 Datar/tumpul
 Inadekuat : tak wajar dalam situasi tertentu
 Labil : berubah-ubah dalam pengawasan yang baik
 Ambivalensi: mood dan afek berlawanan dan timbul bersamaan
 Apati : penurunan disertai rasa terpencil dan tidak peduli
6) Gangguan persepsi
a. Halusinasi : tidak ada rangsang apapun pada panca indera dan terjadi dalam
keadaan sadar
b. Ilusi : salah interpretasi terhadap stimulasi yang merangsang panca
indera
c. Depersonalisasi : perasaan bahwa dirinya sudah tidak seperti biasa lagi,
sudah diluar badannya
d. Derealisasi : perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak sesuai kenyataan
7) Gangguan psikomotor
a. Penurunan/kelambatan :
 Hypokinesia
 Stupor katatonik
 Katalepsi
 Fleksibilitas serea
b. Peningkatan :
 Hiperkinesia : gerakan/aktivitas berlebihan
 Gaduh gelisah katatonik : aktivitas motoric tidak bertujuan yang berkali-
kali dan tidak dipengaruhi oleh rangsang dari luar
 Tic : gerakan involunteer dari sekelompok otot
 Sikap aneh : sengaja mengambil sikap yang tidak wajar
 Grimace : mimic yang aneh dan berulang
 Stereotipi : gerakan tidak bertujuan dan berkali-kali
 Mannerism : lagak teatral dan stereotipi
 Ekopraksia : menirukan gerakan orang lain
 Ekolalia : membeo
 Automatisme : melaksanakan perintah tanpa dipikir
 Negativisme : menentang perintah
 Katapleksi : tonus otot menghilang dengan mendadak dan
sejenak
 Verbigerasi : mengucapkan kosa kata yang sama berulang-ulang
8) Gangguan kemauan
- Minat : harapan
- Prakarsa : memulai aktivitas
- Dorongan : melakukan aktivitas
- Ambisi : terpelihara tanpa adanya dorongan dan inisiatif
- Manuasi :
- ADL (Activity of daily living) : fungsi pekerjaan, sosial, hobi, aktivitas sehari-hari
9) Gangguan kepribadian khas
a. Paranoid : sifat curiga berlebihan
b. Schizoid : menarik diri, mengasingkan diri, aneh (eksentrik)
c. Disosial : melanggar norma-norma sosial
d. Emosional tak stabil : mudah marah, agresif terhadap stress kecil
e. Histrionik : menarik perhatian dengan emosi yang dibuat-buat
f. Anankastik : perfeksionisme dan keteraturan
g. Cemas menghindar : merasa dirinya tidak mampu dan lebih rendah dari orang
lain
h. Dependen : tidak ada semangat hidup, merasa Lelah untuk memulai sesuatu
10) Gangguan pola hidup
a. Dalam keluarga
b. Dalam pekerjaan
c. Dalam rekreasi
d. Dalam masyarakat

3. Diagnosis multi aksial


- Aksis I
 Gangguan klinis
 Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis (Z.03.2 / R69)
F00-F09 : GMO (+simptomatik)
F10-F19 : Gangguan mental dan perilaku oleh zat psikoaktif (substance abuse)
F20-F29 : Schizophrenia, Gangguan Skizotipal, Gangguan waham
F30-F39 : Gangguan afektif/mood
F40-F49 : Gangguan neurotik, gangguan somatoform, gangguan terkait stress
F50-F59 : sindroma perilaku, terkait gangguan fisiologis
F62-F68 : perubahan kepribadian, non-organik, gangguan impuls, gangguan seks
F80-F89 : gangguan perkembangan psikologis
F90-F98 : gangguan perilaku dan emosional onset kanak-kanak dan remaja
F99 : gangguan jiwa yang tidak terinci (ytt)
- Aksis II
Gangguan kepribadian
Retardasi mental

F60.0 : Gangguan kepribadian paranoid


F60.1 : Gangguan kepribadian Skizoid
F60.2 : Gangguan kepribadian disosial
F60.3 : Gangguan kepribadian emosional tak stabil
F60.4 : Gangguan kepribadian histrionik
F60.5 : Gangguan kepribadian anankastik
F60.6 : Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
F60.7 : Gangguan kepribadian dependen
F60.8 : Gangguan kepribadian khas lainnya
F60.9 : Gangguan kepribadian ytt
F61.0 : Gangguan kepribadian campuran
F61.1 : perubahan kepribadian yang bermasalah
F70-F79 : Retardasi mental

- Aksis III
Kondisi medik umum

- Aksis IV
Masalah psikososial dan lingkungan

- Aksis V
GAF Scale (Global Assestment Function Scale) / taraf fungsi
Dinilai GAF scale dalam 3 keadaan: saat ini, dan GAF terbaik dalam satu tahun terakhir,
dan sebelum KRS
100-91 : tidak ada gejala
90-81 : gejala minimal, fungsi baik
80-71 : gejala dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial
70-61 : gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi
60-51 : gejala moderate, disabilitas sedang
50-41 : gejala berat, disabilitas berat
40-31 : disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi
30-21 : disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak berfungsi dalam
semua bidang
20-11 : bahaya mencederai diri sendiri dan orang lain, disabilitas komunikasi dan
mengurus diri
10-01 : lebih berat dan serius

Pohon diagnosis

Algoritma pasien psikiatri

Ringkasan Materi

Psikosis organik akut

Psikosis Fungsional

Anda mungkin juga menyukai