PSIKIATRI
Pembimbing:
dr. Zulvia Syarif, Sp.KJ
Penyusun:
Ade Siskia R Perdana Saragih - 112022032
1 2 3 4 5
Riwayat pekerjaan
Riwayat Perkawinan
Riwayat pendidikan
Riwayat Agama
Riwayat Militer
Riwayat hukum
Riwayat psikoseksual
Mimpi, fantasi dan nilai nilai
Riwayat penyakit keluarga
Sikap Terhadap
Penampilan Perilaku
Pemeriksa
Gambaran tampilan dan Aspek kualitas dan kuantitas kooperatif, bersahabat,
kesan keseluruhan psikomotor (manerisme, datar, tertarik,
terhadap pasien yang gerak gerik, kejang, perilaku bermusuhan, apatis,
direfleksikan dari postur, stereotipik, ekopraksia, defensive, mengelak,
sikap, cara berpakaian, dan hiperaktivitas, agitasi, berbelit-belit
berdandan fleksibilitas, rigiditas, cara
berjalan, kegesitan,
Tampak sakit / sehat, kegelisahan, telapak tangan
tampak tenang, tampak basah, perlambatan)
lebih muda/tua, rapi/tidak,
kekanak-kanakan
2. Perasaan 3. Pembicaraan
o Mood dan afek o Karakteristik fisik gaya bicara (spontan,
oMood (respon pasien) kuantitas, kecepatan produksi dan kualitas bicara)
o Afek (ekspresi emosi dan suasana) o Cepat atau lambat
o Keselarasan afek o Ragu-ragu
o Emotional
o Dramatik
o Monoton
o Volume bicara
o Cadel
o Bergumam
4. Persepsi 5. Pikiran
1. Persepsi adalah sebuah proses mental yg 1. Proses dan bentuk pikir (merupakan cara
merupakan pengiriman stimulus fisik seseorang menyatukan semua ide-ide
menjadi informasi psikologis sehingga yang membentuk pemikiran)
stimulus sensorik dapat diterima secara
sadar. 2. Isi pikir (merujuk pada apa yang
dipikirkan oleh seseorang)
2. Halusinasi/ilusi: visual, auditorik, olfaktorik,
taktil
Gangguan isi piker :
• Waham/ delusi: suatu perasaan keyakinan atau kepercayaan yg keliru, berdasarkan simpulan
yg keliru tentang kenyataan eksternal, tidak konsisten dgn intelegensia dan latar belakang
budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat penalaran atau dengan jalan penyajian fakta.
• Preokupasi : pemusatan isi pikir pada ide tertentu.
• Obsesi : ide yg menetap dan sering tdk rasional, yg biasanya dibarengi suatu kompulsi untuk
melakukan suatu perbuatan, tdk dapat dihilangkan dgn usaha yg logis, behubungan dgn
kecemasan.
• Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika
ditahankan akan menimbukan kecemasan, perilaku berulang sebagai respons dari obsesi atau
timbul untuk memenuhi suatu aturan tertentu.
• Fobia: ketakutan patologis yg persisten, irasional, berlebihan, dan selalu terjadi berhubungan
dgn stimulus atau situasi spesifik yg mengakibatkan keinginan yg memaksa untuk
menghindari stimulus tersebut.
6. Sensorium dan kognisi 7. Pengendalian impuls
1. Kesadaran
2. Orientasi dan daya ingat Kemampuan ps mengontrol impuls seksual,
3. Konsentrasi dan perhatian agresif, dll. Juga utk menilai potensi ps dalam
4. Kemampuan membaca dan menulis membahayakan diri sendiri dan orang lain.
5. Kemampuan visuospatial
6. Pikiran abstrak Contoh gangguan pengendalian impuls :
7. Intelegensi dan kemampuan informasi kleptomania, trikotilomania,piromania.
8. Bakat kreatif
9. Kemampuan menolong diri sendiri
Pasien memahami akibat perbuatan yang Sejauh mana pasien dapat dipercaya dan
dilakukan dan pasien dapat meramalkan kemampuan pasien untuk melaporkan
yang dilakukannya dalam suatu situasi keadaannya secara akurat/jujur
imajiner
Tilikan
Kemampuan seseorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti dari suatu situasi.
Tingkat kesadaran pasien terhadap penyakitnya
1. Derajat 1: penyangkalan total terhadap penyakitnya
2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya
3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya.
4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab
sakitnya
5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakitnya
namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya
6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya
Klasifikasi multiaksial terdiri dari 5 aksis :