Anda di halaman 1dari 32

kelompok A2

Azkia Tunissa 03019023


Azzahra Putri Ramadhina 03019024
Bergas Yogokusumo 03019026
Bima Oriesto Mulyawan 03019027
Ceyvira Arsita Widaryati 03019029
Dimas Jordhi 03019040
Eni Endang Sari 03019041
Farhan Feryansyach Riyadi 03019044
Feysha Nazla Inshira 03019047
Fina Azlina 03019048
Fiona Rista Utami 03019049
Kasus
Kasus 1: “Saya diguna-guna”

Seorang perempuan berusia 32 tahun diantar kakaknya ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan bicara sendiri, bengong
dan terkadang marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan tetangganya mengguna-gunai dirinya sejak lima
minggu. Pasien diceraikan dua tahun yang lalu karena sebelumnya pasien sering mencurigai suaminya. Setelah itu pasien
dibawa ke rumah kakaknya untuk mendapatkan perawatan, karena kondisinya semakin memburuk. Pasien berobat jalan
selama tiga bulan dan keluhannya berkurang, kemudian tidak ke dokter lagi karena tidak mampu menebus resep obat.

Terdapat riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga (ibunda).

Kata Kunci: Bicara sendiri, bengong, marah-marah, mendengar suara-suara, meyakini diguna-guna
KLARIFIKSI ISTILAH
● Gangguan psikiatri : sindrom pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau distress
atau impairement didalam satu atau lebih fungsi yang penting bagi manusia yaitu fungsi pikologis,perilaku,biologis dan
gangguan itu tidak hanya terletak dalam hubungan antar orang itu tetapi juga dengan masyarakat
● Halusinasi : merupakan suatu pengalaman terjadinya persepsi tanpa adanya stimulus external yang dapat dirasakan dan paling
sering ditemui dalam bentuk halusinasi pendengaran dan bisa juga dengan bentuk halsuinasi penglihatan penciuman perbaaan
dan pengecapan
● Waham : Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan yang tidak
konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan
perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan
penganiayaan.
● Katatonia : kondisi dimana orang tersebut berhenti berbicara dan tubuhnya mungkin terpaku pada suatu posisi untuk waktu
yang sangat lama
Identifikasi masalah
1. perempuan berusia 32 tahun diantar kakaknya ke poliklinik rumah sakit
2. Keluhan bicara sendiri, bengong dan terkadang marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan
tetangganya mengguna-gunai dirinya sejak lima minggu.
3. Pasien diceraikan dua tahun yang lalu karena sebelumnya pasien sering mencurigai suaminya.
4. Setelah itu pasien dibawa ke rumah kakaknya untuk mendapatkan perawatan, karena kondisinya semakin
memburuk.
5. Pasien berobat jalan selama tiga bulan dan keluhannya berkurang, kemudian tidak ke dokter lagi karena
tidak mampu menebus resep obat.
6. Terdapat riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga (ibunda).
Brainstorming
learning objektif
1. Pemeriksaan Psikiatri
2. Skizofrenia
a. Defnisi
b. Epdiemoiolgi
c. Etiologic
d. Klasifikasi
e. Factor risiko
f. Manifestasi klinis
g. Patofhisiology
h. Diagnosis
i. Diagnosis banding
j. Tatalaksana
k. Komplikasi
l. Pencegahan
m. Prognosis
3. Diagnosis Multiaksial
Pemeriksaan
Psikiatri
Pemeriksaan Psikiatri
1. Data pribadi
○ nama, usia, alamat, status perkawinan, pekerjaan, riwayat pendidikan.
2. Keluhan Utama
○ kasus : mendengar suara-suara
3. Riwayat gangguan sekarang
● durasi / onset
● perkembangan
● keparahan
● durasi awitan (terus menerus, intermiten)
● gejala lainnya
● faktor risiko yang berkaitan
4. Riwayat dahulu

● diagnosis psikiatrik sebelumnya atau yang masih berjalan


● waktu / durasi episode gangguan sebelumnya
● terapi yang pernah dijalankan (psikofarmaka & psikoterapi)
ggn psikiatrik
● rincian kontak dengan pelayanan psikiatrik sebelumnya
● pasca-rawat
● riwayat penyakit fisik sebelumnya (surgery, trauma, ggn endokrin, neurological condition
(epilepsi)).
● penggunaan obat-obatan (psikiatrik, non psikiatrik) ggn
medik
● NAPZA
● konsumsi alkohol
penggunaan NAPZA
& medikasi
Riwayat dahulu :

● keluhan yang sama pada anggota keluarga (faktor genetik).


● penyakit fisik keluarga
● jumlah saudara (adik/kakak) riwayat
● hubungan antara pasien dan keluarganya. keluarga
● Penjelasan rekaman penyakit, rekaman saat sekolah, gangguan emosi,
penyimpangan perilaku seksual, dan yang lainnya mulai dari masa prenatal
riwayat
sampai usia pasien sekarang.
kehidupan
pribadi
Mental State Examination
1. Tampilan umum → cara berpakaian, hygiene, self care
● ps. skizofrenia → tampilan rapih, diam tapi bisa juga talkactive, pose tubuh terlihat aneh,
dapat menunjukan sikap agresif (dikarenakan halusinasinya).

1. Perilaku & fungsi psychomotor


● ps. skizofrenia → dapat menunjukkan gerakan abnormal (bisa tremor, twitches, agresif,
respons terhadap halusinasi, tampilan katatonia).

1. Mood & Afek


● ps. skizofrenia → dapat menunjukkan perubahan emosi yang tidak wajar.

1. Gangguan persepsi
● ps skizofrenia → halusinasi auditori atau halusinasi visual.
5. Speech
yang dinilai : a. produktivitas (jumlah kata yang keluar -> banyak/ sedikit)
b. kualitas & flow (volume suara, kejelasan kata, ada gagap/tidak)

6. Isi pikiran
● ps. skizofrenia -> biasa ditemukan pasien merasa seperti ada yang mengontrol pikirannya atau
bahkan sebaliknya, dapat ditemukan juga lossness of association, preokupasi terhadap dukun,
diguna-guna, filosofi, psikologi.

7. Kognitif
● ps. skizofrenia -> kognitif normal namun kadang mengalami regresi.
Mental State Examination
Pada kasus 1 didapatkan :
● Gangguan Persepsi

○ Pada pasien terdapat halusinasi auditori (mendengar suara-suara)


● Gangguan isi pikir

○ Pada pasien terdapat waham (meyakini diguna-guna)


SCHIZOPHRENIA
Definisi
● Gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi dan
perilaku pikiran yang terganggu, berbagai pikiran tidak berhubung secara logis, persepsi
dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan
aktivitas motorik yang bizarre.

● Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul
(blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual
biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian. (PPDGJ III)
Epidemiologi
WHO (2017)
- perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia termasuk skizofrenia berkisar 450 juta
jiwa

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018)


- prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7% per 1000 rumah tangga.
- hal ini menunjukkan bahwa dari 1000 rumah tangga, terdapat 70 rumah tangga yang
mempunyai anggota rumah tangga (ART) dengan pengidap skizofrenia/psikosis berat
- sebanyak 85% yang pernah berobat ke RS jiwa/fasyankes/nakes dan 15% yang tidak
berobat, sedangkan penderita skizofrenia yang minum obat rutin 1 bulan terakhir sebesar
48,9%
Etiologi
Klasifikasi
Faktor Resiko
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Kombinasi dari gejala → positif, negatif, dan
kognitif

● Positive (halusinasi, delusi, racing


thoughts)
● Negative (apatis, emosi yang menurun,
rendah atau tidak adanya fungsi sosial)
● Cognitive (diorganisasi pikiran, sulit
konsentrasi dan/atau mengikuti
instruksi, sulit menyelesaikan tugas,
gangguan memori)

● halusinasi yang paling sering adalah


halusinasi auditorik, lalu diikuti dengan
halusinasi visual
Diagnosis skizophrenia (PPDGJ-III)
Diagnosis Banding
Tatalaksana
non-farmakologis

Source : NCBI
Tatalak
sana
Farmakologis
Komplikasi
- kesulitan untuk mengatur kehidupan professional (pekerjaan, profesi)
- kehilangan tempat tinggal (homeless), pekerjaan, masalah keuangan
- drug/alcohol abuse
- eating disorders : obesity
- OCD (obsessive compulsive disorder)
- depresi
- anxiety disorder (gangguan kecemasan)
- social isolation
- self injury → suicidal attempt
Prognosis
Pencegahan
1. Edukasi tentang skizofrenia
2. Informasi dan pemantauan berbagi efek pengobatan antipsikotik
3. Menghindari saling menyalahkan
4. Memperbaiki pasien dan keluarganya untuk memperluas kontak sosial mereka
5. Mendorong pasien dan keluarganya untuk memperluas kontak sosial mereka
6. Menanamkan bentuk harapan bahwa segala sesuatu dapat menjadi lebih baik
Diagnosis
Multiaksial
Diagnosis Multiaksial

Terdiri dari 5 Axis = Diagnosis Multiaksial Kasus


● Axis I = ● Axis I = F20.0 Skizofrenia Paranoid
- Gangguan Klinis
● Axis II = F60.0 Gangguan
- Kondisi Lain Yang Menjadi Fokus Perhatian Klinis
● Axis II = kepribadian Paranoid
- Gangguan Kepribadian ● Axis III = Tidak ada gangguan
- Retradasi Mental kondisi medis umum
● Axis III = Kondisi Medis Umum ● Axis IV = stressor psikososial
● Axis IV = Problem Psikososial dan Lingkungan dukungan keluarga tidak menunjang
● Axis V = Penilaian Fungsi Secara Global dalam kepatuhan minum obat
● Axis V = GAF ( tidak dicantumkan )
Referensi
● Amir N. Skizofrenia. Dalam:Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2017. 184
● Kusumawardhani AAAA. Terapi fisik dan psikofarmaka. Dalam:Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku ajar psikiatri.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2010. 352-80
● Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, penyunting. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioural/clinical psychiatry. Edisi ke-
11. New York: Lippincott William & Wilkins; 2014
● Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. Konsensus penatalaksanaan gangguan skizofrenia. Jakarta:2013
● Pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ) di Indonesia III. jakarta: Departemen Kesehatan RI
● American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 5th Ed, DSM-5, 2013;87-123
● Corvin A, Sullivan PF. What next in schizophrenia genetics for the Psychiatric Genomics Consortium? Schizophr Bull 2016; 42
(3): 538–541.
● Corvin & Sullivan. Schizophr Bull 2016;42(3):538–541
● Hilker et al. EBioMedicine 2017;18:320–326; 2. Hilker et al. Biol Psychiatry 2018;83(6):492–498
● Schizophrenia Working Group of the Psychiatric Genomics Consortium. Nature 2014;511(7510):421–427;
● Ma et al. Transl Psychiatry 2018;8(1):67
● Purves et al. Neuroscience. 4th edition. 2008;
● Stahl. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Neuroscientific Basis and Practical Applications. 4th edition. 2013
● Patel K, Cherian J. Schizophrenia:Overview and Treatment. Medimedia.2014
● Mayo Clinic Staff.Schizophrenia. Mayo Clinic. 2020
● Dryler J. Preventing Schizophrenia and Severe Mental Illness. SAGE journal. 2015
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai