Seorang perempuan berusia 32 tahun diantar kakaknya ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan bicara sendiri, bengong
dan terkadang marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan tetangganya mengguna-gunai dirinya sejak lima
minggu. Pasien diceraikan dua tahun yang lalu karena sebelumnya pasien sering mencurigai suaminya. Setelah itu pasien
dibawa ke rumah kakaknya untuk mendapatkan perawatan, karena kondisinya semakin memburuk. Pasien berobat jalan
selama tiga bulan dan keluhannya berkurang, kemudian tidak ke dokter lagi karena tidak mampu menebus resep obat.
Kata Kunci: Bicara sendiri, bengong, marah-marah, mendengar suara-suara, meyakini diguna-guna
KLARIFIKSI ISTILAH
● Gangguan psikiatri : sindrom pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau distress
atau impairement didalam satu atau lebih fungsi yang penting bagi manusia yaitu fungsi pikologis,perilaku,biologis dan
gangguan itu tidak hanya terletak dalam hubungan antar orang itu tetapi juga dengan masyarakat
● Halusinasi : merupakan suatu pengalaman terjadinya persepsi tanpa adanya stimulus external yang dapat dirasakan dan paling
sering ditemui dalam bentuk halusinasi pendengaran dan bisa juga dengan bentuk halsuinasi penglihatan penciuman perbaaan
dan pengecapan
● Waham : Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan yang tidak
konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan
perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan
penganiayaan.
● Katatonia : kondisi dimana orang tersebut berhenti berbicara dan tubuhnya mungkin terpaku pada suatu posisi untuk waktu
yang sangat lama
Identifikasi masalah
1. perempuan berusia 32 tahun diantar kakaknya ke poliklinik rumah sakit
2. Keluhan bicara sendiri, bengong dan terkadang marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan
tetangganya mengguna-gunai dirinya sejak lima minggu.
3. Pasien diceraikan dua tahun yang lalu karena sebelumnya pasien sering mencurigai suaminya.
4. Setelah itu pasien dibawa ke rumah kakaknya untuk mendapatkan perawatan, karena kondisinya semakin
memburuk.
5. Pasien berobat jalan selama tiga bulan dan keluhannya berkurang, kemudian tidak ke dokter lagi karena
tidak mampu menebus resep obat.
6. Terdapat riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga (ibunda).
Brainstorming
learning objektif
1. Pemeriksaan Psikiatri
2. Skizofrenia
a. Defnisi
b. Epdiemoiolgi
c. Etiologic
d. Klasifikasi
e. Factor risiko
f. Manifestasi klinis
g. Patofhisiology
h. Diagnosis
i. Diagnosis banding
j. Tatalaksana
k. Komplikasi
l. Pencegahan
m. Prognosis
3. Diagnosis Multiaksial
Pemeriksaan
Psikiatri
Pemeriksaan Psikiatri
1. Data pribadi
○ nama, usia, alamat, status perkawinan, pekerjaan, riwayat pendidikan.
2. Keluhan Utama
○ kasus : mendengar suara-suara
3. Riwayat gangguan sekarang
● durasi / onset
● perkembangan
● keparahan
● durasi awitan (terus menerus, intermiten)
● gejala lainnya
● faktor risiko yang berkaitan
4. Riwayat dahulu
1. Gangguan persepsi
● ps skizofrenia → halusinasi auditori atau halusinasi visual.
5. Speech
yang dinilai : a. produktivitas (jumlah kata yang keluar -> banyak/ sedikit)
b. kualitas & flow (volume suara, kejelasan kata, ada gagap/tidak)
6. Isi pikiran
● ps. skizofrenia -> biasa ditemukan pasien merasa seperti ada yang mengontrol pikirannya atau
bahkan sebaliknya, dapat ditemukan juga lossness of association, preokupasi terhadap dukun,
diguna-guna, filosofi, psikologi.
7. Kognitif
● ps. skizofrenia -> kognitif normal namun kadang mengalami regresi.
Mental State Examination
Pada kasus 1 didapatkan :
● Gangguan Persepsi
● Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul
(blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual
biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian. (PPDGJ III)
Epidemiologi
WHO (2017)
- perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa di dunia termasuk skizofrenia berkisar 450 juta
jiwa
Source : NCBI
Tatalak
sana
Farmakologis
Komplikasi
- kesulitan untuk mengatur kehidupan professional (pekerjaan, profesi)
- kehilangan tempat tinggal (homeless), pekerjaan, masalah keuangan
- drug/alcohol abuse
- eating disorders : obesity
- OCD (obsessive compulsive disorder)
- depresi
- anxiety disorder (gangguan kecemasan)
- social isolation
- self injury → suicidal attempt
Prognosis
Pencegahan
1. Edukasi tentang skizofrenia
2. Informasi dan pemantauan berbagi efek pengobatan antipsikotik
3. Menghindari saling menyalahkan
4. Memperbaiki pasien dan keluarganya untuk memperluas kontak sosial mereka
5. Mendorong pasien dan keluarganya untuk memperluas kontak sosial mereka
6. Menanamkan bentuk harapan bahwa segala sesuatu dapat menjadi lebih baik
Diagnosis
Multiaksial
Diagnosis Multiaksial