Pembimbing :
PPDGJ III: Suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik,
fisik, dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang
fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta afek yang tidak
wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual dan biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran
kognitif tertentu dapat dapat berkembang kemudian. (Maslim, 2019).
Jenis Jenis Skizofrenia
a. Skizofrenia paranoid
b. Skizofrenia hebefrenik
c. Skizofrenia katatonik
d. Skizofrenia simplex
e. Skizofrenia residual
Patofisiologi
B. Hipotesis dopaminergik
C. Disfungsi glutamatergik.
gejala berupa, halusinasi , delusi (sikap yang aneh, sering paranoid dan
logis).
Gejala Klinis
Gejala negatif pada skizofrenia ditandai dengan penurunan fungsi sosial dan
emosional, termasuk ekspresi, cara bicara, kemauan serta aktivitas sosial dan
hedonik
Gejala Klinis
Gangguan kognitif
Gejala yang mencolok adalah waham primer, disertai waham- sekunder dan
halusinasi. Baru dengan pemeriksaan yang teliti ternyata ada juga gangguan
I. Paling sedikit terdapat satu gejala yang amat jelas dari beberapa hal berikut:
1. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja. Setiap hari selama 1
bulan atau lebih ; atau Disertai waham mengambang tanpa kandungan
afektif
2. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (akibatnya
pembicaraannya inkoheren atau neologisme)
3. Perilaku katatonik (gaduh; gelisah; mematung; fleksibilitas serba;
negativisme; mutisme; stupor)
4. Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis ataupun respons emosional
yang menumpul
Kriteria Diagnostik
III. Gejala-gejala khas tersebut berlangsung selama satu bulan atau lebih
IV.Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi dan bermanifestasi sebagai
hilangnya minat diri dan hidup tak bertujuan serta penarikan diri secara sosial.
V. Tidak disebabkan oleh penyakit otak atau intoksinasi atau lepas zat.
Tatalaksana
Penggunaan Antipsikotik sebagai farmakoterapi digunakan untuk mengatasi
gejala psikotik dengan berbaagai etiologi, salah satunya skizofrenia. Antipsikotik
diklasifikasikan menjadi antipsikotik generasi pertama dan antipsikotik generasi
kedua
Antipsikotik Generasi Pertama
Pasien sering berbicara sendiri, saat ditanya berbicara dengan siapa pasien marah-
marah dan mengumpat. Berbicaranya kadang melantur dan mengaku mendengar
suara gamelan. Pasien jadi pendiam padahal biasanya suka bercerita ke Ibunya.
Pasien sering lari-lari atau mondar mandir tanpa tujuan disekitar rumah. Pasien
memiliki pacar yang sekitar 1 bulan yang lalu dilamar orang lain, ibu pasien
mengatakan bahwa mereka sudah pacaran selama 4 tahun. Dulu pasien pernah
mengalami kejaian seperti ini (marah-marah, mengomel tapi ketika ditanya tidak
menjawab) saat masih SMK kelas 3, namun tiba-tiba hilang sendiri tanpa
dilakukan pengobatan.
Gejala Prodormal
Peristiwa terkait dengan keluhan utama
Pacarnya dilamar orang lain sekitar 1 bulan yang lalu. Mereka sudah berpacaran
selama 4 tahun dan sangat dekat antar keluarga.
Pemeriksaan
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110 / 90 mmHg
Nadi : 104 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8°C
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran Umum : Compos Mentis
Pemeriksaan Lokalis
Kepala / Leher : 1. a-/i-/c-/d-
Pembesaran KGB :-
Reflek Primitif :
Reflek Fisiologis :
Palmar grasp reflek -/-
BPR +2/+2
Palmomental -/-
APR +2/+2
Motorik : Tde
TPR +2/+2
Sensorik : Tde
KPR +2/+2
Status Psikiatri
a. Kesan Umum : Pasien laki-laki dating dengan roman wajah sesuai umur,
berbau, rambut berantakan. Pasien masuk IGD dengan berjalan kaki tanpa
bantuan orang lain saat menuju ke tempat tidur pemeriksaan
b. Kontak : Pasien cukup kooperatif dan komunikatif. Saat di ajak berbicara,
pasien mau menatap mata pemeriksa. Saat pasien diberi pertanyaan nengenai
identitas, pasien dapat menjawab nama, usia, alamat dan tempat tanggal lahir,
namun saat ditanya pekerjaan, pasien hanya diam.
c. Kesadaran : Jernih
8. Terapi psikofarmakologi
j. Psikomotor : Meningkat
k. Insight : Tilikan 1
Resume
Pasien Datang ke IGD RSJ dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang diantar oleh Ibu, Ayah,
dan 2 tetangga lain dengan menggunakan mobil pribadi pada hari Kamis, 19 Desember
2019 pukul 16.30 WIB. Pasien berpenampilan rapi (berbaju lengkap, kaos berwarna biru
muda dan celana panjang hitam bahan jeans) dan beralas kaki berupa sandal jepit swallow
warna hijau. Roman wajah pasien sesuai usia, berbau, rambut berantakan, pasien cukup
komunikatif dan kooperatif. Pasien masuk IGD berjalan kaki tanpa bantuan orang lain saat
menuju ke tempat tidur pemeriksaan. Saat diajak berbicara, pasien mau menatap mata
pemeriksa. Saat pasien diberi pertanyaan mengenai identitas, pasien dapat menjawab
nama, usia, alamat, dan tempat tanggal lahir, namun saat ditanya pekerjaan pasien hanya
diam. Pasien mengetahui jika saat ini sore hari. Pasien juga mengetahui jika saat ini berada
di RSJ Lawang diantar oleh orang tua yang bernama Ny. P.
Saat ditanya alasan pasien datang ke IGD, pasien mengatakan bahwa pasien tidak tahu.
Sesekali saat diajak berbicara, pasien sering melihat sekeliling. Pasien sering duduk lalu
tidur lagi sambil tangannya / jarinya bergerak-gerak terus tanpa tujuan. Saat ditanya oleh
pemeriksa pasien saat ini merasakan apa, pasien menjawab bahwa pasien sedang mencari
jati diri dan merasa kebingungan apakah dia laki-laki atau perempuan. Saat ditanyakan
mengapa, pasien lalu bilang “ya bingung saja kok bisa”. Lalu pasien tiba-tiba bercerita
bahwa ia ingin memiliki adik kecil. Saat ditanyakan mengapa, pasien mengatakan biar ada
temannya. Lalu pasien mengatakan lagibahwa bingung kenapa kok malah kakaknya yang
punya anak. Tiba-tiba pasien bercerita lagi bahwa tadi pagi bangun tidur habis mimpi buruk.
Saat ditanya mimpi buruk apa, pasien menjawab takut mati. Lalu pemeriksa
menanyakan mengapa kok takut mati, pasien menjawab karena mimpi buruknya
namun tidak mau menceritakan isi mimpi buruknya.
Pasien mengaku sulit tidur pada malam hari dan baru tidur di pagi hari karena mimpi
buruk. Pasien mengaku mendengar suara gamelan dari telinganya. Pasien merasa
ketakutan juga pada saat malam hari karena merasa sendirian. Pasien tiba-tiba bercerita
bahwa pasien tidak suka dengan Vian yang mau menikah dengan Putri, pasien merasa
bingung dengan Putri karena pasien merasa bahwa ia adalah Raja dan Vian adalah kacung.
Saat ditanya Putri siapa, pasien menjawab dia adalah selirnya namun selingkuh dengan
Vian. Pada pasien tidak ditemukan rasa senang dan sedih yang berlebihan
Pada heteroanamnesis dengan Ny. P yang merupakan ibu kandung pasien, Ibu pasien
mengatakan pasien marah-marah sampai mengumapat terus selama 1 bulan ini. Sebelumnya
kurang lebih 1 bulan yang lalu, pasien menjadi pendiam dan suka mengurung diri di kamar.
Pasien dibawa ke IGD RSJ Lawang karena perilakunya yang aneh yaitu marah-marah dan
lari-lari disekitar rumah sampai meresahkan tetangga. Pasien sering berbicara sendiri, saat
ditanya berbicara dengan siapa pasien marah-marah dan mengumpat. Berbicaranya kadang
melantur dan mengaku mendengar suara gamelan. Pasien jadi pendiam padahal biasanya
suka bercerita ke Ibunya. Pasien sering lari-lari atau mondar mandir tanpa tujuan disekitar
rumah. Pasien memiliki pacar yang sekitar 1 bulan yang lalu dilamar orang lain, ibu pasien
mengatakan bahwa mereka sudah pacaran selama 4 tahun. Dulu pasien pernah mengalami
kejaian seperti ini (marah-marah, mengomel tapi ketika ditanya tidak menjawab) saat masih
SMK kelas 3, namun tiba-tiba hilang sendiri tanpa dilakukan pengobatan.
Diagnosis Multiaksial
Skizofrenia Paranoid
Psikosis Skizofrenia
Rencana Tindak Lanjut
A. Non farmakologi
1. Psikoedukasi Pasien
b) Selalu memantau efektivitas dan efek samping dari obat yang diberikan.
B. Farmakologi
Pada pasien ini diberikan obat Risperidone dimulai dengan Dosis yang diberikan
adalah 2 mg, dalam sehari pasien minum obat sebanyak 1 kali 1 tablet selama 5
Usia 20 tahun
Status Belum
pernikahan menikah
Pendidikan SMK
terakhir
Pekerjaan Pegawai
Pabrik
premorbid gangguan
Faktor Jelas
pencentus
Prognosis
Faktor Baik Buruk
keturunan
Gejala Jelas
Jenis Skizofrenia
paranoid
Insight / Derajat 1
Tilikan
berobat
sebelumnya