PUSKESMAS GAYAMAN
COVER
Krisna Yoga Erlangga 20710103
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH
PASIEN TB PARU
DI PUSKESMAS GAYAMAN KABUPATEN MOJOKERTO
Laporan kunjungan rumah ini sebagai satu persyaratan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kunjungan rumah di wilayah kerja Puskesmas Gayaman Kabupaten
Mojokerto
Oleh :
Menyetujui,
Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Tugas praktek kerja lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
Tidak lupa penulis pada kesempatan ini menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Widodo Ario Kentjono, dr., Sp.THT-KL (K) selaku Rektor
Surabaya.
Kusuma Surabaya.
iii
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto beserta staf dan
Mojokerto
9. Seluruh tenaga medis, paramedis dan non medis yang telah banyak
rumah ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
C. Tujuan ....................................................................................................3
D. Manfaat ..................................................................................................3
v
4. Bagi Individu Tenaga Kesehatan ...........................................................4
A. Identitas Penderita..................................................................................5
B. Anamnesis ..............................................................................................5
E. Resume.................................................................................................12
F. Diagnosis .............................................................................................13
G. Penatalaksanaan ...................................................................................13
vi
BAB IV HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR KELUARGA DAN
LINGKUNGAN ............................................................................................18
SCREEM)......................................................................................................32
B. Analisis ................................................................................................39
C. Pembahasan .........................................................................................40
A. Kesimpulan ..........................................................................................47
B. Saran ....................................................................................................49
LAMPIRAN ..................................................................................................51
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
satu periode)
Pemahaman Pembimbing
x
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
keluarga (Y/T)
)
Tamat
SMP
Sekolah Bekerja
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang
Organitation (WHO, 2012) sepertiga populasi dunia yaitu sekitar dua milyar
terkena TB aktif setiap tahunnya dan sekitar 2 juta meninggal. Laporan dari
World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan terdapat 9,6
juta kasus TB paru di dunia dan 58% kasus terjadi di daerah Asia Tenggara dan
Afrika. Tiga negara dengan insidensi kasus terbanyak tahun 2015 yaitu India
(23%), Indonesia (10%), dan China (10%). Indonesia sekarang berada pada
TB Paru telah dikenal hampir di seluruh dunia, sebagai penyakit kronis yang
dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara serius. Hal ini
samping proses destruksi terjadi pula secara simultan proses restorasi atau
Pada tahun 2017 WHO melaporkan terdapat 1,3 juta kematian yang
1
India dan China dalam kasus TB paru, ditunjukkan dari dua per tiga jumlah
kasus TB di dunia diduduki delapan negara, diantaranya India 27%, China 9%,
Indonesia 8%, Filipina 6%, Pakistan 5%, Nigeria dan Bangladesh masing-
menjadi tiga wilayah, diantaranya Sumatera 33%, Jawa dan Bali 23%, dan
baru dengan BTA (+) atau 72,09% dari jumlah perkiraan penderita TB paru
2010).
penulis tertarik untuk mengambil kasus ini sebagai kasus Home Visite agar
2
B. Rumusan masalah
Mojokerto ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mojokerto.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
3
1. Bagi Dokter Muda
penyakit di masyarakat
seorang dokter
4
BAB II
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. K
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Mojokerto
Suku : Jawa
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Batuk
5
disertai dengan sesak napas. Sesak nafas dikeluhkan ketika pasien
setelah batuk. Sesak timbul perlahan dan tidak menetap. Saat batuk
padahal pola makan pasien seperti biasanya. Selain itu pasien juga
2022
6
d. Riwayat asma : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
6. Riwayat Pengobatan
penghasilan cukup.
8. Riwayat Gizi
Setiap hari pasien makan sebanyak 2-3 kali, dengan nasi dan lauk
7
kangkung. Pasien dan keluarga sangat jarang mengkonsumsi daging atau
susu.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
GCS : E4V5M6
a. Tanda Vital
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36,5oC
b. Status Gizi
Berat badan : 55 kg
8
Tabel II.1. Klasifikasi Penilaian Status Gizi berdasarkan BMI
BMI
Nilai BMI Status Gizi
>30 Obesitas
Berdasarkan tabel BMI di atas maka status gizi penderita masuk dalam kategori
3. Kulit
Kelembaban : Baik
Turgor : Cukup
4. Mata
Katarak : (-/-)
Radang : (-/-)
Konjungtivitis : (-/-)
Uveitis : (-/-)
Pterigium : (-/-)
9
5. Hidung
6. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi
7. Telinga
8. Tenggorokan
9. Leher
10. Thoraks
a. Cor :
b. Pulmo :
P : nyeri tekan (-), fremitus raba dada kanan sama dengan kiri.
10
P : sonor + +
+ +
+ +
+ + - - - -
+ + - - - -
c. Abdomen
operasi (-)
+ + - -
+ + - -
I : deformitas (-), gibus (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
Fungsi motorik :
5 5 RF +2 +2 RP - -
11
5 5 +2 +2 - -
Afek : appropriate
Psikomotor : normoaktif
arus : koheren
Insight : baik
D. Pemeriksaan penunjang
E. Resume
bulan yang lalu. Pasien mengeluh batuk disertai dahak warna putih kental dan
rasakan setiap hari kadang disertai dengan sesak napas. Sesak nafas dikeluhkan
ketika pasien setelah batuk. Sesak timbul perlahan dan tidak menetap. Saat
batuk pasien juga mengatakan disertai nyeri di dada kiri. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan lebih dari 8 kg dalam 3 bulan, padahal pola
makan pasien seperti biasanya. Selain itu pasien juga mengeluhkan keluar
keringat dingin pada malam hari dan badan sumer-sumer di rasakan pasien
hilang timbul.
12
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, GCS E4V5M6.
kg, TB : 150 cm, status gizi berdasarkan BMI berat badan ideal, LILA : 20cm.
F. Diagnosis
1. Diagnosis Biologi:
Tuberkulosis Paru
G. Penatalaksanaan
Resistance)
13
c) Edukasi pasien dan keluarga untuk menjaga kebersihan rumah
mati.
Maha Esa
b. Medikamentosa
14
BAB III
PENGELOLAAN PASIEN
(PATIENT MANAGMENT)
Medikamentosa
Non Medikamentosa
Keluarga
15
hidung dan mulutnya untuk mencegah kemungkinan penularan
mengenai pola hidup sehat baik terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar
16
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sedini mungkin bila memiliki
17
BAB IV
A. Faktor Keluarga
1. Struktur keluarga
keluarga
2. Bentuk Keluarga
Kabupaten Mojokerto
Keterangan :
: hubungan baik
18
4. Perilaku pasien dan anggota keluarga
penyakitnya.
a. Ketika pasien jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh keluarga?
b. Ketika pasien seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang
lain?
pengobatannya
e. Selanjutnya siapa?
19
Kesimpulan:
20
B. Penyakit Karena Faktor Genetik
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
C. Fungsi Keluarga
a. Adaptation
Jika ada masalah keluarga dalam hal apapun pasien selalu pertama
dan ibu kandungnya sangat memberi motivasi bagi pasien untuk bisa
sembuh.
21
Walaupun menderita TB Paru, pasien dapat menyesuaikan diri
22
Memeriksakan bila Ny.K mengeluh
8. √
batuk.
Skor total 18 1
0. Berilah nilai:
(6075%)
23
b. Partnership
pasien.
Perilaku Ny.K).
perilaku Ny. K
24
Mengingatkan Ny.K untuk rutin minum
5 √
obat.
Skor total 14 3 0
Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga < 10 (tidak harmonis) (<60%) Skor
c. Growth
harus rutin minum obat, rutin kontrol, memakai masker, tidak meludah
25
sembarangan, dan rutin beraktifitas fisik, serta mematuhi saran yang
26
Skor total 10 5 0
Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga < 10 (tidak sabar) (<60%) Skor
IV.6)
d. Affection
27
Sering menasihati bila Ny.K tidak bisa baik
4 √
dalam etika batuk
Skor total 14 3 0
(6075%)
Nilai 0 bila skor pernyataan keluarga < 10 (tidak sayang) (<60%) Skor
28
e. Resolve
Penyakit Ny.K).
29
Saling menasihati bila Ny.K mengeluh
8 √
tidak menjaga kondisi kesehatan.
Skor total 10 5 0
IV.6)
30
saya
perhatian dll
keseluruhan total poin dari APGAR keluarga pasien adalah 10, sehingga
hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki pasien dalam
keadaan baik.
31
2. Patologi lingkungan keluarga (identifikasi dengan metode SCREEM)
cukup baik.
lulusan SD)
mendatangi puskesmas.
Hasil Analisis
32
Terdapat masalah berupa tingkat penghasilan keluarga yang
penyakit pasien.
D. Faktor Lingkungan
tamu, 4 kamar tidur, dapur, serta kamar mandi + WC. Tidak terdapat
ventilasi yang cukup pada ruang tamu dan kamar lainnya. Sinar matahari
juga sulit masuk kedalam rumah, sehingga pencahayaan pada siang hari
Dinding rumah berupa tembok yang sudah di cat permanen, dapur dan
kurang baik, kasur untuk tidur sangat kotor, beberapa barang tidak
33
Gambar IV.3 Denah Rumah Ny.K (Ny.K, 2022)
d. Lingkungan sosial
e. Lingkungan Ekonomi
34
Dari kondisi rumah,permukiman dan faslitas umum yang
Ny.K adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari hari hanya di rumah
rendah
F. Pelayanan Kesehatan
1. Aspek Pelayanan
pasien
35
2. Kepesertaan BPJS Kesehatan
36
BAB V
Dari hasil analisis mengenai karakteristik perilaku pasien dan keluarga yang
perilaku, faktor lingkungan (fisik, sosial dan ekonomi) dan faktor pelayanan
kesehatan, maka dapat dirumuskan sebagai temuan masalah yang terkait dengan
Ny. K dan keluarga serta masyarakat sekitar yang kemudian divisualisasikan dalam
A. Temuan Masalah
1. Masalah aktif
2. Faktor perilaku
komplikasinya
3. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan fisik
37
2) Kurangnya ventilasi rumah
b. Lingkungan sosial/budaya
38
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
keluarga pasien
5. Faktor Genetik
B. Analisis
Keturunan
Tidak ada keluarga pasien
yang menderita sakit yang
sama
faktor penyebab terjadinya TB paru pada pasien ini. Dari segi perilaku
C. Pembahasan
40
ketika awalnya, menurun karena di atas 2 tahun hingga dewasa memiliki
tua,
makanan dengan kadar gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan bagi
paru,
41
orang di dalam rumahnya, sedangkan besar resiko terjadinya penularan
untuk rumah tangga dengan penderita lebih dari 1 orang adalah 4 kali
paru. Pertama faktor lingkungan yaitu kondisi rumah penderita yang tidak
memenuhi syarat antara lain dinding tidak permanen, kepadatan hunian tinggi,
tidak ada pembuangan sampah, rumah berlantai tanah dan mengkonsumsi air
yang tidak memenuhi syarat. Kedua faktor perilaku yaitu masyarakat masih
memiliki pola hidup yang belum sehat dan masih banyak masyarakat yang
merokok.
kondisi sosial ekonomi, pencahayaan ruangan dan luas ventilasi. Kondisi sosial
pada daya tahan tubuh yang randah sehingga mudah untuk terinfeksi.
hidup pada tempat yang sejuk, lembab, dan gelap tanpa sinar matahari sampai
bertahun tahun lamanya, dan mati bila terkena sinar matahari. Luas ventilasi
proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ruangan yang
42
tinggi akan menjadi media yang baik untuk tumbuh dan berkembang biaknya
dengan kondisi lingkungan fisik rumah tidak berdiri sendiri oleh satu faktor
kelembaban dan ventilasi kamar tidur. Pada keadaan ventilasi yang kurang
maka udara terperangkap dalam kamar dan keadaan kamar menjadi pengap dan
kamar yang kecil erat kaitannya dengan kejadian penyakit TB paru. Ventilasi
kurang dari 15% dari luas lantai beresiko terjadinya TB paru 16,9 lebih besar.
maka ruang akan menjadi panas dan udara stagnan di dalamnya akhirnya
yang menderita TB paru akan mampu menularkan 79,781 kali dari keluarga
yang tidak ada yang menderita TB paru. Riwayat kontak penderita dalam satu
keluarga dengan anggota keluarga yang lain yang sedang menderita TB paru
sebagai etiologi TB paru adalah memiliki ukuran yang sangat kecil, bersifat
aerob dan mampu bertahan hidup dalam sputum yang kering atau ekskreta lain
dan sangat mudah menular melalui ekskresi inhalasi baik melalui nafas, batuk,
43
keluarga yang menderita TB paru aktif, maka seluruh anggota keluarga yang
lain akan rentan dengan kejadian TB paru termasuk juga anggota keluarga
dekat. Riwayat kontak anggota keluarga yang serumah dan terjadi kontak lebih
dari atau sama dengan 3 bulan berisiko untuk terjadinya TB paru terutama
yang berasal dari kontak serumah dengan keluarga atau orang tua yang
memilikidaya tahan tubuh yang rendah dan sangat peka terhadap penularan
menjadi menurun.
akan menjadi tinggi, kurangnya cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah
membuat bakteri atau kuman penyakit akan berkembangbiak dengan baik dan
agar cahaya matahari dapat masuk menyinari rumah dengan baik. Cahaya yang
masuk ke dalam rumah sangat kurang hal ini terlihat dengan gelapnya kondisi
44
kurangnya ventilasi sehingga akan membuat cahaya matahari yang masuk ke
belum memenuhi syarat, kurangnya ventilasi dan cahaya matahari yang masuk
tidak memenuhi syarat. Selain itu kondisi rumah responden yang kurang luas
yang tidak memenuhi syarat akan menjadi tempat yang baik untuk
kasus dan subyek kontrol memiliki jenis pekerjaan yang sama. Pekerjaan
responden sebagian besar adalah pedagang dan ibu rumah tangga karena
45
46
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Segi Biologis
bersih dan cukupnya ventilasi rumah serta faktor tertular atau kambuh
2. Segi Psikologis
3. Segi Sosial
47
Keluarga pasien memberi dukungan penuh kepada pasien agar cepat sembuh,
terbukti dari ibu dan suami yang terus memberikan motivasi untuk sembuh.
48
B. Saran
a. Promotif
b. Preventif
2. Makanan Bergizi
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
6 dan KIE yang dilakukan dokter dan farmasi, agar terciptanya suatu
49
DAFTAR PUSTAKA
Firdiansyah, Wahyu Nur. (2015). Pengaruh Faktor Sanitasi Rumah dan Sosial
Kristini, Tri Dewi, dan Rana Hamidah. 2020. Potensi Penularan Tuberculosis Paru
15(1): 24-28.
50
LAMPIRAN
51
Gambar 3. Kamar Mandi Pasien
52
53
Gambar 5. Kamar Tidur Pasien
54
Gambar 6. Ruang Keluarga Pasien
55