Disusun Oleh :
Indah Pratiwi 1102015119
Pembimbing :
DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes
Laporan hasil mengenai studi kasus pasien dengan judul “ASMA BRONKIAL
PADA ANAK DENGAN FAKTOR RISIKO INTERNAL MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN JOHAR BARU” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
Pembimbing,
1
KATA PENGANTAR
2
Widianti, MKK, DiplDK, dr. Dian Mardhiyah, M.KK, dan dr. Maulidya
Sari, M. Epid, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Hayfa Husaen, M. Gizi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Johar
Baru, Jakarta Pusat.
6. dr. Berlina selaku Ka. Sat Pelaksana UKM Bagian Internal Puskesmas
Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat yang telah membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Johar Baru,
Jakarta Pusat.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
tim penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
3. Aspek Risiko Internal .......................................................................... 32
4. Aspek Risiko Eksternal ....................................................................... 32
5. Aspek Fungsional................................................................................ 33
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
BERKAS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 5 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gang Moh. Ali IV No.32, Jakarta
Pusat
Suku Bangsa : Bugis
Tanggal periksa : 3 Maret 2020
B. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap
pasien dan ibu pasien di Poli Umum pada tanggal 3 Maret 2020.
1. Keluhan Utama:
Batuk kering.
2. Keluhan Tambahan:
Sesak nafas, nyeri dada serta demam sejak 3 hari sebelum datang ke
Puskesmas Johar Baru.
8
sejak tahun 2016, yakni pada saat pasien berusia 1,5 tahun. Pada saat
itu, pasien dibawa berobat ke RS. Polri Kramat Jati dan diberikan
pengobatan diantaranya berupa Cefixime, Ambroxol serta
Salbutamol. Keluhan dirasakan membaik. Untuk riwayat alergi
disangkal.
Pada tahun 2018, pasien juga mengalami keluhan serupa dan
dibawa ibu pasien untuk berobat ke Puskesmas Johar Baru. Pasien
diberikan pengobatan berupa Ambroxol dan Salbutamol. Keluhan
dirasakan berkurang dan membaik.
Ibu pasien menganggap penyakit pasien dapat disembuhkan dan
berharap agar penyakitnya dapat sembuh. Menurut keluarga pasien,
penyakit pasien bukanlah penyakit yang serius. Pasien juga berharap
dapat beraktivitas biasa seperti anak-anak lainnya.
Keluarga pasien percaya bahwa sehat dan sakit datangnya hanya
dari Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan menyembuhkan
pasien.
a. Keluhan serupa (+), pada tahun 2016 dan tahun 2018. Pasien
didiagnosis asma dan diberikan penanganan berupa pemberian
Ambroxol, Cefixime dan Salbutamol.
b. Alergi (-)
c. Hipertensi (-)
d. DM (-)
e. Jantung (-)
9
6. Riwayat pengobatan
Pasien pernah berobat ke RS Polri pada tahun 2016 dan Puskesmas
Johar Baru pada tahun 2018. Pengobatan yang pernah diberikan
berupa Salbutamol, Ambroxol, Paracetamol dan Cefixime. Keluhan
dirasakan berkurang dan membaik.
8. Riwayat Kebiasaan
Sebelum merasakan keluhan, pasien sempat mengonsumsi
minuman air es. Ibu pasien mengatakan pasien juga membeli jajan di
warung dekat rumah. Untuk kebiasaan pola makan, ibu pasien
menerapkan kebiasan pola makan 3x sehari untuk pasien. Pasien
jarang meminum air putih, mengonsumsi daging, buah-buahan dan
sayuran.
10
9. Riwayat Kehamilan dan kelahiran
An. SN merupakan anak terakhir dari pasangan Tn. S dan Ny. Y.
Selama masa kehamilan, Ny. Y rutin melakukan pemeriksaan
antenatal di RS dekat rumahnya. Riwayat penyakit selama kehamilan
dan riwayat konsumsi obat maupun jamu disangkal. Riwayat
kebiasaan seperti merokok serta penggunaan obat-obatan narkotika
dan psikotropika disangkal.
Pasien lahir secara Sectio Caesarea atas indikasi letak sungsang
pada usia kehamilan 33 minggu. Pasien lahir dengan berat badan lahir
2500 kg dan panjang 50 cm, langsung menangis. Pasien lahir sehat
tanpa ada kelainan bawaan.
11
Bubur saring : 6 bulan – 12 bulan.
Bubur halus : 6 bulan – 12 bulan.
Nasi lembek : 12 bulan – 24 bulan.
Imunisasi
Waktu Pemberian
(Booster)
Bulan Tahun
0 1 2 3 4 5 6 9 15 18 5 10 12
BCG I
Polio I II III IV
Hepatitis B I II III IV
Hib I II III
DPT I II III
Campak I
MMR I
Kesan : Imunisasi dasar lengkap.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital:
90/60 mmHg
Tekanan darah
100 x/menit
Nadi
24 x/menit
Pernapasan
Suhu 36,2 ºC
12
Status Generalis:
Kepala Normocephali
Data Antropometri:
Berat badan : 15 kg
Tinggi badan : 110 cm
IMT : 14 (Gizi Kurang)
Berat Badan Ideal : 18 kg (Menurut Kurva CDC)
13
Status Gizi
BB/TB : 15/18 x 100% =83% (Gizi kurang)
BB/U : 15/16 x 100% = 93% (Normal)
TB/U : 110/106 x 100% = 103% (Normal)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
14
BAB II
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
2.1.1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
b. Struktur Komposisi Keluarga :
Mahasiswa
4 Tn. RS Anak 2 L 17 th SMA
5 An. SN Anak 3 P 5 th - - -
6 Ny. I Nenek P 68 th - - -
15
2.1.4. Fungsi Keluarga
1. Biologis
2. Psikologis
Intensitas waktu An. SN dengan keluarga cukup banyak, terutama pada
saat akhir pekan. Namun, ayah dan kedua kakak An. SN kurang peduli
mengenai penyakit An. SN.
3. Sosial
Tn. S dan Ny. Y sudah mulai mengajarkan norma-norma dan sopan
santun terhadap orang lain kepada anak - anaknya sejak kecil. Hubungan
pasien dengan keluarga maupun tetangga sekitar baik.
4. Ekonomi
An. SN belum memiliki penghasilan. Menurut ibu pasien, penghasilan
Tn. S dan Ny. Y cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk
biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS.
5. Pendidikan
An. SN dan keluarganya menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan tinggi. Pada saat ini, An. SN bersekolah di PAUD dekat
rumah.
6. Budaya
7. Fungsi Spiritual
16
mengikuti kegiatan rohani di sekitar rumah.
B. Genogram
Garis keturunan
Tn. S menyatakan terdapat riwayat asma pada orang tuanya, yaitu Ny. E
yang sudah meninggal sejak tahun 2016. Sedangkan, Tn. M dan Tn. T sudah
meninggal dunia dikarenakan usia yang sudah tua.
17
2.2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
I. KOMPONEN RUMAH
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1 31
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau batu yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata 3
93
yang diplester) papan kedap air
3. Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2
62
panggung).
18
No. KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT
RUMAH YANG
DINILAI
c. Terang dan tidak silau sehingga 2
dapat dipergunakan untuk membaca 62
dengan normal
TOTAL HASIL PENILAIAN KOMPONEN RUMAH 9 372
19
No. KOMPONEN RUMAH KATEGORI NILAI BOBOT
YANG DINILAI
III. PERILAKU PENGHUNI 44
1 Membuka jendela kamar tidur a. Tidak pernah dibuka 0 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela ruang keluarga a. Tidak pernah dibuka 0 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah dan halaman a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88
4 Membuang tinja bayi dan balita ke a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam 0
jamban sembarangan
b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke 2 88
jamban
5 Membuang sampah pada tempat a. Dibuang ke sungai / kebun / 0
sampah kolam sembarangan
b. Kadang-kadang dibuang ke 1
tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke 2 88
tempat sampah
TOTAL HASIL PENILAIAN PERILAKU 6 264
Hasil Penilaian
I. Komponen Rumah : 372
II. Sarana Sanitasi : 275
III. Perilaku Penghuni : 264
Total Skor = 911
Kriteria Penilaian:
I. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
II. Rumah Tidak Sehat : < 1.068
20
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Kendaraaan : 1 buah sepeda motor.
Elektronik : 1 buah televisi, 1 buah kipas angin.
Peralatan Rumah Tangga : 1 buah kompor gas, 1 buah rice cooker,
2 buah air conditioner.
Perhiasan : 1 set perhiasan emas.
21
2.1 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
22
2.3 Pola Konsumsi Makanan Keluarga
23
2.4 Pola Makan Pasien
Didapatkan pola makan pasien sebagai berikut:
24
Minggu, 8 Maret 2020
Selingan - - - - - -
Pagi
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 939 kkal,
dengan rata-rata asupan karbohidrat 121,3 g, protein 39,74 g, dan
lemak 29,61 g.
26
Setelah menghitung kebutuhan kalori dan mengevaluasi food record pasien
selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa menu makan pasien sehari-hari
kurang memenuhi jumlah energi atau kalori yang dibutuhkan setiap harinya.
Jumlah karbohidrat dan lemak kurang dari kebutuhan gizi per hari, sedangkan
jumlah protein melebihi dari kebutuhan gizi per hari.
Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 31 ) + (0,57 x 6 ) + (0,7 x 3 ) + (0,83 x 10) = 37,04
Perkiraan pengeluaran energi hari ke 1 sebesar 37,04
27
Tabel 9.1. Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi hari ke-2 An. SN
Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 31 ) + (0,57 x 1) + (0,7 x 3 ) + (0,83 x 13) = 36,68
Perkiraan pengeluaran hari ke 2 sebesar 36,68
28
Jam / Menit 00 -15 16 - 30 31 - 45 46 - 60
12. 2 2 2 2
13. 1 1 1 1
14. 1 1 1 1
15. 5 5 5 5
16. 5 5 5 5
17. 4 4 2 2
18. 2 3 2 2
19. 2 2 3 2
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1
Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 28 ) + (0,57 x 5 ) + (0,7 x 4 ) + (0,83 x 18) = 41,87
Rata-rata perkiraan pengeluaran energi An. SN selama tiga hari adalah 40,14.
29
2.6 Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:
30
BAB III
DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien dan keluarga memiliki harapan agar pasien dapat sembuh ketika
berobat ke puskesmas sehingga dapat melakukan aktivitas layaknya anak-
anak pada umumnya.
Kekhawatiran :
2. Aspek Klinik
Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru keluhan batuk kering sejak
3 hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan Keluhan batuk kering sejak 3
hari disertai sesak nafas, nyeri dada dan demam. Sebelumnya, pasien
memiliki riwayat asma (+) pada tahun 2016 dan tahun 2018.
31
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
dapat disimpulkan bahwa:
Diagnosis Kerja :
a. Asma Bronkial Persisten Ringan
b. Gizi Kurang
Diagnosis Banding :
Asma Bronkial Persisten Sedang
c. Kebiasaan :
Pasien membeli jajan di warung dekat rumah, seperti minuman air es.
32
6. Aspek Fungsional
Identifikasi derajat fungsional pasien menurut International Classification
Primary Care (ICPC), adalah sebagai berikut:
• Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
• Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi
• Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian dirumah
• Level 5 : Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full bed 100%)
33
3.1 Rencana Penatalaksanaan
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
ASPEK PERSONAL
Pasien datang Menjelaskan Pasien dan Saat Pasien dan Pasien dan
ke puskesmas pada pasien dan orang tua dilakukan keluarga lebih keluarga lebih
dengan keluarganya kunjungan memahami mengerti bahwa
keluhan batuk ke penyakitnya
mengenai tentang
kering disertai Puskesmas dapat dicegah.
sesak nafas penyakit asma penyakit paien
dan nyeri yang serta
dada. dideritanya, menghindari
serta faktor- faktor-faktor
faktor pencetus
yang dapat Penyakit
meningkatkan
kekambuhan
penyakit
Khawatir:
Pasien dan Menjelaskan Semua Home visit Pasien serta Keluarga
keluarga kepada pasien dan Anggota pasien lebih
keluarga
memiliki keluarga peduli
keluarga untuk memahami dan
kekhawatiran terhadap
penyakitnya tidak perlu tidak khawatir pasien dan
mengganggu khawatir, karena terhadap tidak ada lagi
kehidupan dan penyakit ini dapat penyakitnya. keluarga
aktivitas dicegah dan pasien yang
sehari-hari dikontrol. merokok di
pasien. dalam rumah
.
Harapan:
Pasien Pasien dan Pasien
Memberi edukasi Pasien dan Home visit
mempunyai keluarga berobat
mengenai bahwa keluarga kontrol
harapan untuk penyakit pasien memahami
sembuh ketika dengan rutin
dapat berulang penyakitnya
berobat ke
namun bisa dapat berulang,
puskesmas.
dikontrol serta namun dapat
dapat dicegah dicegah dan
bila menghindari dikontrol.
faktor pencetus.
34
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
Persepsi: Keluarga
Pasien dan Menjelaskan Pasien dan Home Visit pasien mencari
keluarga tentang penyakit keluarga
menganggap asma selain dapat Selain mengurangi alternatif
kontak dengan makanan
bahwa disebabkan oleh
penyakitnya berbagai faktor faktor pencetus, pengganti
terjadi karena pencetus, seperti pasien juga lebih jajanan agar
pasien meminum minum air es juga memahami penyakitnya
air es dapat disebabkan penyakitnya.
tidak timbul.
secara genetik
atau keturunan.
Persepsi religi:
Keluarga pasien Mengingatkan Pasien dan Home Visit Pasien tetap dapat
percaya bahwa dan mengajarkan Keluarga melanjutkan Pasien tetap
penyakitnya pasien untuk Pasien aktivitas ibadahnya melaksanakan
datang hanya selalu sehari-hari secara aktivitas
dari Allah SWT melaksanakan normal, makan ibadah, seperti
dan yakin bahwa ibadah dan dengan gizi sholat dan
Allah SWT akan berdoa, agar seimbang yang mengaji serta
memberi diberikan halalan dan orang tua
kesembuhan. kesehatan oleh thayyiban. pasien lebih
Allah SWT. memperhatikan
asupan gizi
pasien.
ASPEK KLINIS
Diagnosis Memberikan Pasien dan Saat Obat diberikan Pasien
Kerja: pengobatan Keluarga kunjungan pada pasien meminum obat
Asma sesuai dengan Pasien ke sesuai dengan secara teratur
Bronkial Puskesmas teratur. sesuai dengan
Persisten tatalaksana Asma Gejala yang petunjuk
Ringan Bronkial dirasakan dokter.
Persisten Ringan. berkurang. Gejala
Gizi Kurang Pasien dan Pasien datang dirasakan
keluarga juga kembali ke membaik
puskesmas Pasien dan ibu
dijelaskan
untuk kontrol.
mengenai obat Pasien sudah pasien akan
dan cara melakukan datang ke
konsumsinya: pemeriksaan puskesmas
Salbutamol spirometri untuk kontrol
berfungsi untuk perkembangan
membuat otot- penyakitnya.
otot polos pada Pasien akan ke
bronkus rumah sakit
menjadi lebih terdekat untuk
rileks, melakukan
dikonsumsi 3x1 pemeriksaan
bila perlu. spirometri.
35
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
Ambroxol untuk Ibu pasien
mengurangi mulai
frekuensi batuk, mengganti
dikonsumsi 3x1
menu makan
Paracetamol,
untuk pasien dengan
mengurangi makanan yang
keluhan demam, lebih bergizi
dikonsumsi 3x1
Menyarankan
pasien untuk
melakukan
pemeriksaan
penunjang
berupa spirometri
untuk
mengetahui
derajat penyakit
yang diderita
oleh pasien.
Edukasi cara
pemberian gizi
seimbang
Kebiasaan:
Pasien membeli Mengedukasi
jajan minuman pasien mengenai Pasien dan Home visit Pasien dan Pasien
air es yang faktor-faktor keluarga keluarga mengetahui
dapat memicu yang dapat memperhatikan bahwa meminum
terjadinya memicu kebiasaan pasien air es dapat
terjadinya asma. dan mengurangi mencetuskan
asma.
36
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
hal yang dapat terjadinya
memicu terjadinya penyakit asma
asma. sehingga pasien
sudah mulai
mengurangi
Pola makan: kebiasaan
Pola makan Memberi edukasi
kepada orang tua Home visit jajannya.
pasien yang Pasien dan
tidak memenuhi agar memberikan
keluarga
pola gizi pola makan
seimbang dan dengan gizi
seimbang. Pasien dan orang Keluarga pasien
belum tua memahami mulai merubah
memenuhi pentingnya gizi menu makan
kebutuhan kalori seimbang dan pasien perlahan-
perhari. Pasien kecukupan kalori lahan sesuai
jarang serta nutrisi pada dengan pola gizi
mengonsumsi anak seimbang
daging, buah-
buahan dan
sayuran.
37
3.1 Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
LAMPIRAN