Anda di halaman 1dari 40

STUDI KASUS

ASMA BRONKIAL PADA ANAK DENGAN FAKTOR RISIKO


INTERNAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU

Disusun Oleh :
Indah Pratiwi 1102015119

Pembimbing :
DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
PERIODE 24 FEBRUARI - 28 MARET 2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil mengenai studi kasus pasien dengan judul “ASMA BRONKIAL
PADA ANAK DENGAN FAKTOR RISIKO INTERNAL MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN JOHAR BARU” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta, 03 Maret 2020

Pembimbing,

DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada tim penulis
sehingga Laporan studi kasus yang berjudul ASMA BRONKIAL PADA ANAK
DENGAN FAKTOR RISIKO INTERNAL MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR
BARU ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-
orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. Dr. dr. Fathul Jannah, M.Si, DipIDK selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK selaku koordinator kedokteran keluarga dan
staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, dr. Maya Trisiswanti, MKM, dr. Dini

2
Widianti, MKK, DiplDK, dr. Dian Mardhiyah, M.KK, dan dr. Maulidya
Sari, M. Epid, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Hayfa Husaen, M. Gizi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Johar
Baru, Jakarta Pusat.
6. dr. Berlina selaku Ka. Sat Pelaksana UKM Bagian Internal Puskesmas
Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat yang telah membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Johar Baru,
Jakarta Pusat.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Tim penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
tim penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin

Jakarta, Maret 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................ 1


KATA PENGANTAR .......................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................ 4
DAFTAR TABEL ................................................................................. 6
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ 7
BAB I ................................................................................................... 8
BERKAS PASIEN ................................................................................ 8
A. Identitas Pasien .................................................................................... 8
B. Anamnesis ............................................................................................ 8
C. Pemeriksaan Fisik............................................................................... 12
D. Pemeriksaan Penunjang ...................................................................... 14
BAB II ................................................................................................ 15
BERKAS KELUARGA ...................................................................... 15
A. PROFIL KELUARGA ....................................................................... 15
B. GENOGRAM..................................................................................... 17
1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup .................... 18
2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga ................................... 22
3. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan ................................... 22
4. Perilaku terhadap makanan ..................................................... 22
5. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan.................................. 22
6. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) .............................. 22
7. Pola Konsumsi Makanan Keluarga ......................................... 23
8. Penerapan Pola Gizi Seimbang ............................................... 23
9. Pola Makan Pasien.................................................................. 24
10. Nilai atau Kepercayaan yang dianut Keluarga Terkait Kesehatan
................................................................................................29
11. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga ........ 30
BAB III............................................................................................... 31
DIAGNOSIS HOLISTIK .................................................................... 31
1. Aspek Personal ................................................................................... 31
2. Aspek Klinik ....................................................................................... 31

4
3. Aspek Risiko Internal .......................................................................... 32
4. Aspek Risiko Eksternal ....................................................................... 32
5. Aspek Fungsional................................................................................ 33

3.1 Rencana Penatalaksanaan .......................................................... 34


3.2 Prognosis .................................................................................. 38
LAMPIRAN ....................................................................................... 39

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi ................................................................. 12


Tabel 2. Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 12
Tabel 3. Profil keluarga An. SN ......................................................................... 15
Tabel 4. Penilaian Rumah Sehat ......................................................................... 18
Tabel 5. Pelayanan Kesehatan ............................................................................ 22
Tabel 6. Food Record Pasien An. SN ................................................................. 24
Tabel 7. Recomended Diettary Allowences (RDA) untuk Bayi dan Anak ........... 26
Tabel 8. Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi hari An. SN ............................... 27

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Genogram keluarga An. SN .............................................................. 17


Gambar 2 Denah rumah tempat tinggal keluarga An. SN ................................... 21
Gambar 3. Lampiran foto kunjungan .................................................................. 39

7
BAB I
BERKAS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 5 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gang Moh. Ali IV No.32, Jakarta
Pusat
Suku Bangsa : Bugis
Tanggal periksa : 3 Maret 2020

B. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap
pasien dan ibu pasien di Poli Umum pada tanggal 3 Maret 2020.

1. Keluhan Utama:

Batuk kering.

2. Keluhan Tambahan:
Sesak nafas, nyeri dada serta demam sejak 3 hari sebelum datang ke
Puskesmas Johar Baru.

3. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru dengan keluhan batuk
kering sejak 3 hari yang lalu. Keluhan batuk diawali setelah pasien
mengonsumsi minuman dengan es batu. Keluhan batuk dirasakan
terus menerus disertai sesak nafas dan nyeri dada. Keluhan tersebut
dirasakan semakin memburuk pada malam hari. Ibu pasien juga
mengatakan terdapat demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan demam
dirasakan sepanjang hari.
Terdapat keluhan serupa dan pasien didiagnosis penyakit asma

8
sejak tahun 2016, yakni pada saat pasien berusia 1,5 tahun. Pada saat
itu, pasien dibawa berobat ke RS. Polri Kramat Jati dan diberikan
pengobatan diantaranya berupa Cefixime, Ambroxol serta
Salbutamol. Keluhan dirasakan membaik. Untuk riwayat alergi
disangkal.
Pada tahun 2018, pasien juga mengalami keluhan serupa dan
dibawa ibu pasien untuk berobat ke Puskesmas Johar Baru. Pasien
diberikan pengobatan berupa Ambroxol dan Salbutamol. Keluhan
dirasakan berkurang dan membaik.
Ibu pasien menganggap penyakit pasien dapat disembuhkan dan
berharap agar penyakitnya dapat sembuh. Menurut keluarga pasien,
penyakit pasien bukanlah penyakit yang serius. Pasien juga berharap
dapat beraktivitas biasa seperti anak-anak lainnya.
Keluarga pasien percaya bahwa sehat dan sakit datangnya hanya
dari Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan menyembuhkan
pasien.

4. Riwayat Penyakit dahulu

a. Keluhan serupa (+), pada tahun 2016 dan tahun 2018. Pasien
didiagnosis asma dan diberikan penanganan berupa pemberian
Ambroxol, Cefixime dan Salbutamol.

b. Alergi (-)

c. Hipertensi (-)

d. DM (-)

e. Jantung (-)

5. Riwayat penyakit keluarga

Nenek pasien, Ny. E memiliki riwayat asma dan meninggal pada


tahun 2016. Terdapat juga riwayat hipertensi pada nenek pasien Ny.I.
Riwayat alergi, DM, anemia, hepatitis, maupun tuberkulosis
disangkal.

9
6. Riwayat pengobatan
Pasien pernah berobat ke RS Polri pada tahun 2016 dan Puskesmas
Johar Baru pada tahun 2018. Pengobatan yang pernah diberikan
berupa Salbutamol, Ambroxol, Paracetamol dan Cefixime. Keluhan
dirasakan berkurang dan membaik.

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berada di tingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah.
Lokasi tempat tinggal pasien berada di kawasan pemukiman padat
penduduk. Pasien tinggal di rumah milik keluarga bersama dengan
nenek, kedua orang tua dan dua kakak kandungnya. Pasien merupakan
anak bungsu dari tiga bersaudara. Dalam kesehariannya, pasien jarang
bermain dengan kakak kandungnya dikarenakan jarak usia yang
terpaut jauh dan kesibukan aktivitas masing-masing. Pasien lebih
sering bermain dengan anak tetangga sekitar rumah.
Selain itu, kedua orang tua pasien memiliki usaha sablon
percetakan yang terletak di daerah Pasar Senen dan seringkali
dikerjakan di lantai 3 rumahnya. Pasien sering mengikuti orang tuanya
bekerja baik dirumah maupun ke Pasar Senen dengan menggunakan
transportasi berupa kendaraan sepeda motor.

8. Riwayat Kebiasaan
Sebelum merasakan keluhan, pasien sempat mengonsumsi
minuman air es. Ibu pasien mengatakan pasien juga membeli jajan di
warung dekat rumah. Untuk kebiasaan pola makan, ibu pasien
menerapkan kebiasan pola makan 3x sehari untuk pasien. Pasien
jarang meminum air putih, mengonsumsi daging, buah-buahan dan
sayuran.

Ibu pasien memiliki kebiasaan menyapu rumahnya setiap hari,


namun jarang membuka jendela atau membersihkan langit-langit pada
rumahnya. Selain itu, ayah dan kedua kakak pasien juga memiliki
kebiasaan merokok didalam rumah.

10
9. Riwayat Kehamilan dan kelahiran
An. SN merupakan anak terakhir dari pasangan Tn. S dan Ny. Y.
Selama masa kehamilan, Ny. Y rutin melakukan pemeriksaan
antenatal di RS dekat rumahnya. Riwayat penyakit selama kehamilan
dan riwayat konsumsi obat maupun jamu disangkal. Riwayat
kebiasaan seperti merokok serta penggunaan obat-obatan narkotika
dan psikotropika disangkal.
Pasien lahir secara Sectio Caesarea atas indikasi letak sungsang
pada usia kehamilan 33 minggu. Pasien lahir dengan berat badan lahir
2500 kg dan panjang 50 cm, langsung menangis. Pasien lahir sehat
tanpa ada kelainan bawaan.

10. Riwayat Pertumbuhan Dan Perkembangan


Mengoceh : 2 bulan
Tertawa : 2 bulan
Berguling : 4 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 6 bulan
Memanggil mama dan papa : 7 bulan
Berdiri dengan berpegangan : 9 bulan
Berjalan : 13 bulan
Tumbuh gigi pertama : 6 bulan
Berat badan sebelum gejala : 15 Kg
Tinggi badan : 110 cm
Kesan : Tidak ada keterlambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Tumbuh kembang sesuai usia.

11. Riwayat Makanan Dan Kebiasaan Terkait


ASI : Lahir – 12 bulan.
PASI : 6 bulan – 12 bulan.
Bubur susu : 6 bulan – 12 bulan.

11
Bubur saring : 6 bulan – 12 bulan.
Bubur halus : 6 bulan – 12 bulan.
Nasi lembek : 12 bulan – 24 bulan.

12. Riwayat Imunisasi

Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi

Imunisasi
Waktu Pemberian
(Booster)
Bulan Tahun
0 1 2 3 4 5 6 9 15 18 5 10 12
BCG I
Polio I II III IV

Hepatitis B I II III IV
Hib I II III
DPT I II III
Campak I
MMR I
Kesan : Imunisasi dasar lengkap.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Tabel 2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Hasil Pemeriksaan


Keadaan Umum Baik
Compos mentis GCS:15 (E4M6V5)
Kesadaran

Tanda Vital:

90/60 mmHg
Tekanan darah
100 x/menit
Nadi
24 x/menit
Pernapasan

Suhu 36,2 ºC

12
Status Generalis:

Kepala Normocephali

Mata CA (-/-), SI (-/-), cekung (-/-)


Hidung PCH (-/-), sekret (+/+)
Telinga Normotia, serumen (-/-)
Mulut Sianosis (-), mukosa bibir lembab, arcus faring
hiperemis (-)
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorax Simetris bilateral, retraksi (-)
Cor BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo Vesikular (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen Soepel, bising usus (+) normal, nyeri tekan
epigastrium (-), turgor baik
Hepar Tidak terdapat pembesaran organ
Lien Tidak terdapat pembesaran organ
Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit Sianosis (-), ikterik (-)

Data Antropometri:
Berat badan : 15 kg
Tinggi badan : 110 cm
IMT : 14 (Gizi Kurang)
Berat Badan Ideal : 18 kg (Menurut Kurva CDC)

13
Status Gizi
BB/TB : 15/18 x 100% =83% (Gizi kurang)
BB/U : 15/16 x 100% = 93% (Normal)
TB/U : 110/106 x 100% = 103% (Normal)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

14
BAB II

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
2.1.1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
b. Struktur Komposisi Keluarga :

Tabel 3. Profil keluarga An. SN

No Nama Kedudukan Gender Usia Pendidik Pekerjaan Penghasilan


an

1 Tn. S KK L 50 th SD Pedagang Rp. 5.000.000


2 Ny. Y Istri P 45 th SD Pedagang Rp. 5.000.000
3 Tn. FA Anak 1 L 23 th SMA Mahasiswa
+ Pegawai Rp. 2.500.000
Swasta

Mahasiswa
4 Tn. RS Anak 2 L 17 th SMA
5 An. SN Anak 3 P 5 th - - -
6 Ny. I Nenek P 68 th - - -

2.1.2. Bentuk Keluarga


Keluarga An. SN terdiri dari enam anggota keluarga, yaitu Tn. S
sebagai kepala keluarga, Ny. Y sebagai istri, ketiga anaknya serta Ny.I
sebagai orang tua Ny. Y. Bentuk keluarga ini menurut teori Friedman
(2010) merupakan extended family yaitu anggota keluarga inti ditambah
dengan anggota keluarga lainnya.

2.1.3 Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap ke
enam, keluarga dengan anak dewasa (families launching young adults).

15
2.1.4. Fungsi Keluarga

1. Biologis

Secara aspek biologis, keluarga pasien telah menjalankan fungsinya


dengan baik. Tn. S dan Ny. Y telah memiliki tiga orang anak, dua anak
laki-laki dan satu anak perempuan.

2. Psikologis
Intensitas waktu An. SN dengan keluarga cukup banyak, terutama pada
saat akhir pekan. Namun, ayah dan kedua kakak An. SN kurang peduli
mengenai penyakit An. SN.

3. Sosial
Tn. S dan Ny. Y sudah mulai mengajarkan norma-norma dan sopan
santun terhadap orang lain kepada anak - anaknya sejak kecil. Hubungan
pasien dengan keluarga maupun tetangga sekitar baik.

4. Ekonomi
An. SN belum memiliki penghasilan. Menurut ibu pasien, penghasilan
Tn. S dan Ny. Y cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk
biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS.

5. Pendidikan
An. SN dan keluarganya menyadari akan pentingnya mengenyam
pendidikan tinggi. Pada saat ini, An. SN bersekolah di PAUD dekat
rumah.

6. Budaya

Sebagian besar penduduk di sekitar tempat tinggal An. SN berasal dari


suku Betawi. Namun, terdapat beberapa penduduk lainnya yang
merupakan pendatang dari berbagai suku seperti Bugis, Jawa, dan Sunda.
An. SN dan keluarga dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada
warga sekitar.

7. Fungsi Spiritual

An. SN dan keluarga memeluk agama Islam. Keluarga An. SN taat


melaksanakan ibadah shalat lima waktu. Kedua orang tua An. SN sering

16
mengikuti kegiatan rohani di sekitar rumah.

2.1.5. Dinamika Keluarga


Akibat perbedaan usia An. SN dan kedua kakaknya terpaut cukup jauh
serta kesibukan aktivitas masing-masing, An. SN jarang bermain bersama
kakaknya. Hubungan keluarga An. SN satu sama lain selama ini tidak ada
masalah.

B. Genogram

Gambar 1. Genogram keluarga An. SN

Pasien Perempuan meninggal

Perempuan Laki-laki meninggal

Laki-laki Tinggal satu rumah

Garis keturunan

Tn. S menyatakan terdapat riwayat asma pada orang tuanya, yaitu Ny. E
yang sudah meninggal sejak tahun 2016. Sedangkan, Tn. M dan Tn. T sudah
meninggal dunia dikarenakan usia yang sudah tua.

17
2.2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 4. Penilaian Rumah Sehat

No. KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT


RUMAH YANG
DINILAI

I. KOMPONEN RUMAH
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1 31
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau batu yang tidak diplester/papan yang
tidak kedap air
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata 3
93
yang diplester) papan kedap air
3. Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2
62
panggung).

4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1 31

5. Jendela ruang a. Tidak ada 0


keluarga
b. Ada 1 31

6. Ventilasi a. Tidak ada 0


b.Ada, lubang ventilasi < 10% dari 1
31
luas lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7. Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari 1 31
luas lantai dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari 2
luas lantai dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis.
8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan 0
untuk membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1
membaca dengan normal

18
No. KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT
RUMAH YANG
DINILAI
c. Terang dan tidak silau sehingga 2
dapat dipergunakan untuk membaca 62
dengan normal
TOTAL HASIL PENILAIAN KOMPONEN RUMAH 9 372

No. KOMPONEN RUMAH


YANG DINILAI KATEGORI NILAI BOBOT
II. SARANA SANITASI 25
1. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan 1
tidak
memenuhi syarat kesehatan
c. Ada, milik sendiri dan tidak 2
memenuhi syarat kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan 3 75
memenuhi syarat kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi 4
syarat kesehatan
2. Jamban (sarana a. Tidak ada. 0
pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak 1
ada tutup, disalurkan ke sungai /
kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada 2
tutup,
disalurkan ke sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada 3
tutup,
septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 4
a. Tidak ada, sehingga tergenang 0
tidak teratur di halaman 100
3. Sarana Pembuangan Air b. Ada, diresapkan tetapi 1
mencemari
Limbah (SPAL) sumber air (jarak sumber air (jarak
dengan sumber air < 10m)
c. Ada, dialirkan ke selokan 2
terbuka
d. Ada, diresapkan dan tidak 3
mencemari sumber air (jarak 50
dengan sumber air > 10m)
e. Ada, dialirkan ke selokan 4
tertutup (saluran kota) untuk diolah
lebih lanjut.
a. Tidak ada 0
4. Sarana Pembuangan b. Ada, tetapi tidak kedap air dan 1
Sampah/Tempat Sampah tidak ada tutup
c. Ada, kedap air dan tidak 2 50
bertutup
d. Ada, kedap air dan bertutup 3
TOTAL HASIL PENILAIAN SARANA SANITASI 11 275

19
No. KOMPONEN RUMAH KATEGORI NILAI BOBOT
YANG DINILAI
III. PERILAKU PENGHUNI 44
1 Membuka jendela kamar tidur a. Tidak pernah dibuka 0 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela ruang keluarga a. Tidak pernah dibuka 0 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah dan halaman a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88
4 Membuang tinja bayi dan balita ke a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam 0
jamban sembarangan

b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke 2 88
jamban
5 Membuang sampah pada tempat a. Dibuang ke sungai / kebun / 0
sampah kolam sembarangan
b. Kadang-kadang dibuang ke 1
tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke 2 88
tempat sampah
TOTAL HASIL PENILAIAN PERILAKU 6 264

TOTAL HASIL PENILAIAN 911

Hasil Penilaian
I. Komponen Rumah : 372
II. Sarana Sanitasi : 275
III. Perilaku Penghuni : 264
Total Skor = 911

Kriteria Penilaian:
I. Rumah Sehat : 1.068 – 1.200
II. Rumah Tidak Sehat : < 1.068

Kesimpulan: Rumah An. SN (total skor 911) termasuk dalam kategori


rumah tidak sehat berdasarkan pedoman penilaian rumah sehat.

20
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
 Kendaraaan : 1 buah sepeda motor.
 Elektronik : 1 buah televisi, 1 buah kipas angin.
 Peralatan Rumah Tangga : 1 buah kompor gas, 1 buah rice cooker,
2 buah air conditioner.
 Perhiasan : 1 set perhiasan emas.

a. Denah Tempat Tinggal

Gambar 2 Denah rumah tempat tinggal keluarga An. SN

21
2.1 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

2.1.1 Perilaku terhadap sakit dan penyakit


Jika An. SN dan keluarganya merasa sakit, maka An. SN atau keluarga
akan terlebih dahulu pergi ke puskesmas.
2.1.2 Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
An. SN dan keluarga memiliki jaminan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) dan rutin mengurus BPJS-nya.
2.1.3 Perilaku terhadap makanan
An. SN dan keluarga mempunyai kebiasaan makan sebanyak 3 kali
sehari. Biasanya ibu pasien makanan membeli di warung makan. Ibu
pasien jarang memasak dirumah.
2.1.4 Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila kesehatan nya tidak membaik, maka An. SN dan
keluarga memilih berobat ke rumah sakit.

2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 5. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Keluarga An. SN menggunakan


Kendaraan roda sepeda motor dikarenakan jarak
Aksesibilitas
dua (motor) puskesmas Johar Baru yang
mudah dijangkau
Tarif pelayanan Apabila ada anggota keluarga
kesehatan BPJS yang sakit, langsung dibawa ke
puskesmas, karena biaya yang
gratis dan jarak yang tidak
terlalu jauh dari rumah.
Kualitas pelayanan Keluarga An. SN merasa cukup
Sangat
kesehatan Memuaskan puas dengan pelayanan di
Puskesmas Kecamatan Johar
Baru.

22
2.3 Pola Konsumsi Makanan Keluarga

2.3.1 Kebiasaan makanan


Keluarga An. SN memiliki pola makan sebanyak tiga kali sehari, yaitu
makan pagi, siang, malam hari dengan menu makanan yang lebih sering
dibeli di warung makan. Menu makanan yang tersedia seperti ikan, ayam,
tempe, tahu, telur, sayuran. Namun, pasien jarang mengonsumsi daging,
buah- buahan maupun sayur-sayuran.

Menurut ibu pasien, An. SN dibiasakan untuk mencuci tangan


sebelum dan sesudah makan. Kegiatan membersihkan dan merapikan
peralatan makan yang digunakan setelah selesai makan dilakukan oleh ibu
pasien.
2.3.2 Penerapan Pola Gizi Seimbang
Keluarga An. SN memiliki pengetahuan mengenai pola gizi yang
seimbang namun terkadang belum dapat diterapkan dikarenakan pasien sulit
untuk mengonsumsi daging, buah-buahan dan sayuran. Adapun 10 pesan gizi
seimbang departemen kesehatan adalah :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Berdasarkan 10 pesan gizi seimbang diatas, pasien belum memenuhi
syarat gizi seimbang.

23
2.4 Pola Makan Pasien
Didapatkan pola makan pasien sebagai berikut:

Tabel 6. Food Record Pasien An. SN

Rabu, 04 Maret 2020


Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Makan Bubur ayam 1/2 186 kkal 13,78 g 18,06 g 4,64 g
Pagi mangkok
Air putih 1 gelas 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
sedang
Selingan - - - - - -
Pagi

Makan Mie goreng 1 bungkus 380 kkal 8g 54 g 14 g


siang
Air putih 1 gelas 0 kkal 0g 0g 0g
sedang
Selingan Sosis ayam 1 pcs 49 kkal 5g 0,43 g 2,8 g
sore
Makan Nasi putih 1/2 centong 137 kkal 2,6 g 29,9 g 0,2 g
malam (100 g)
Soto ayam ½ mangkuk 156 kkal 12 g 9,7 g 7,4 g
Air putih 1 gelas 0 kal 0g 0g 0g
sedang
Jumlah 908 kkal 41,4 g 112,09 g 29,04 g

Jum’at, 6 Maret 2020

Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Makan Bubur 1/2 186 kkal 13,78 g 18 g 4,64 g
Pagi ayam mangkok
Air putih 1 gelas 0 kal 0g 0g 0g
sedang
Selingan - - - - - -
Pagi

Makan 1/2 centong 137 29,9 g


Nasi putih 2,6 g 0,2 g
siang (100 g) kkal
Telur dadar 1 butir 95 kkal 6.48 g 0,42 g 7,33 g
Kecap manis 1 sdm 60 kkal 0g 15 g 0g
Air putih
Selingan Teh manis 1 gelas kecil 90 kal 0,02 g 23,4 g 0g
sore
Makan Nasi goreng 100 g 329 kkal 12,45 g 41,82 g 11,96 g
malam
Telor ceplok 1 butir 100 kkal 6.5 g 0,98 g 6,5 g
Air putih 1 gelas 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr
sedang
Jumlah 997 kkal 41,62 g 129,5 g 30,5 g

24
Minggu, 8 Maret 2020

Menu Satuan Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Makan Roti 1 potong 280 kkal 5g 40 g 10 g
Pagi cokelat

Selingan - - - - - -
Pagi

Makan 1/2 centong 137 kkal 29,9 g


Nasi putih 2,6 g 0,2 g
siang (100 g)
Sayur sop 1 mangkuk 98 kkal 4,1 g 12 g 4.45 g
Air putih 1 gelas 0 kal 0g 0g 0g
sedang
Selingan - - - - - -
sore
Makan 1/2 centong 137 kkal 29,9 g
Nasi putih 2,6 g 0,2 g
malam (100 g)
Ayam 21,93 g 14,55 g
1 potong 260 kkal 10,76 g
goreng
Air putih 1 gelas 0 kal 0g 0g 0g
sedang
Jumlah 912 kkal 36,2 g 122,5 g 29,3 g

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa An. SN mendapat total


kalori perhari:
Tanggal 4 Maret 2020: 908 kkal
Tanggal 6 Maret 2020: 997 kkal
Tanggal 8 Maret 2020: 912 kkal
Rata-rata kalori per hari = 2817/3 = 939 kkal

Total asupan karbohidrat perhari:


Tanggal 4 Maret 2020: 112,09 g
Tanggal 6 Maret 20200: 129,5 g
Tanggal 8 Maret 2020: 122,5 g
Rata-rata karbohidrat per hari = 364,09/3 = 121,3 g

Total asupan protein perhari:


Tanggal 4 Maret 2020: 41,4 g
Tanggal 6 Maret 2020: 41,62 g
Tanggal 8 Maret 2020: 36,2 g
Rata-rata protein per hari = 119,22/3 = 39,74 g
25
Total asupan lemak perhari:
Tanggal 4 Maret 2020: 29,04 g
Tanggal 6 Maret 2020: 30,5 g
Tanggal 8 Maret 2020: 29,3 g
Rata-rata lemak per hari = 88,84/3 = 29,61 g

Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 939 kkal,
dengan rata-rata asupan karbohidrat 121,3 g, protein 39,74 g, dan
lemak 29,61 g.

Analisis Food Record


Tabel 7. Recomended Diettary Allowences (RDA) untuk Bayi dan Anak

Golongan Kecukupan Energi (kkal/KgBBI)


Umur Laki-Laki Perempuan
0–1 110 - 120 110 -120
1–3 100 100
4–6 90 90
6–9 80 - 90 60 – 80
10 - 14 50 - 70 40 – 55
14 - 18 40 - 50 40

Kebutuhan energi = BB Ideal (Menurut Kurva CDC) x RDA


= 18 kg x 90
= 1.620 kkal
Kebutuhan zat gizi :
a. Protein 10% dari total kalori = (10% x 1.620 kalori) : 4 = 40,5 gram
b. Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1.620 kalori) : 9 = 36 gram
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi persentase protein dan lemak =
(70% x 1.620 kalori) : 4 = 283,5 gram

26
Setelah menghitung kebutuhan kalori dan mengevaluasi food record pasien
selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa menu makan pasien sehari-hari
kurang memenuhi jumlah energi atau kalori yang dibutuhkan setiap harinya.
Jumlah karbohidrat dan lemak kurang dari kebutuhan gizi per hari, sedangkan
jumlah protein melebihi dari kebutuhan gizi per hari.

2.1 Aktifitas Fisik


Tabel 8. Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi hari ke-1 An. SN

Jam / Menit 00 -15 16 - 30 31 - 45 46 - 60


00. 1 1 1 1
01. 1 1 1 1
02. 1 1 1 1
03. 1 1 1 1
04. 1 1 1 1
05. 1 1 1 1
06. 2 4 2 2
07. 2 2 2 2
08. 5 5 2 2
Hari ke- 1 09. 2 5 5 2
Rabu, 4 10. 3 3 5 5
Maret 11. 2 3 2 3
2020 12. 2 2 5 5
13. 2 2 5 5
14. 2 2 2 2
15. 1 1 1 1
16. 1 1 1 1
17. 4 4 3 2
18. 2 3 2 2
19. 2 2 3 5
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1

Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 31 ) + (0,57 x 6 ) + (0,7 x 3 ) + (0,83 x 10) = 37,04
Perkiraan pengeluaran energi hari ke 1 sebesar 37,04

27
Tabel 9.1. Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi hari ke-2 An. SN

Jam / Menit 00 -15 16 - 30 31 - 45 46 - 60


00. 1 1 1 1
01. 1 1 1 1
02. 1 1 1 1
03. 1 1 1 1
04. 1 1 1 1
05. 1 1 1 1
06. 2 4 2 2
07. 2 2 2 2
08. 5 5 2 2
Hari ke- 2 09. 2 5 5 2
Jumat, 6 10. 3 3 2 2
Maret 11. 2 3 2 3
2020 12. 2 2 5 5
13. 2 2 5 5
14. 2 2 2 2
15. 1 1 1 1
16. 1 1 1 1
17. 5 5 5 5
18. 4 4 2 2
19. 2 2 3 5
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1

Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 31 ) + (0,57 x 1) + (0,7 x 3 ) + (0,83 x 13) = 36,68
Perkiraan pengeluaran hari ke 2 sebesar 36,68

Tabel 10.2. Perkiraan Jumlah Pengeluaran Energi hari ke-3 An. SN

Jam / Menit 00 -15 16 - 30 31 - 45 46 - 60


00. 1 1 1 1
01. 1 1 1 1
02. 1 1 1 1
Hari ke- 3 03. 1 1 1 1
Rabu, 8 04. 1 1 1 1
Maret 05. 1 1 1 1
2020 06. 2 2 4 4
07. 5 5 5 5
08. 5 5 5 5
09. 2 2 5 5
10. 2 2 2 2
11. 2 2 2 2

28
Jam / Menit 00 -15 16 - 30 31 - 45 46 - 60
12. 2 2 2 2
13. 1 1 1 1
14. 1 1 1 1
15. 5 5 5 5
16. 5 5 5 5
17. 4 4 2 2
18. 2 3 2 2
19. 2 2 3 2
20. 2 2 2 2
21. 1 1 1 1
22. 1 1 1 1
23. 1 1 1 1

Total:
(0,26 x 44 ) + (0,38 x 28 ) + (0,57 x 5 ) + (0,7 x 4 ) + (0,83 x 18) = 41,87

Perkiraan pengeluaran energi hari ke 3 sebesar 41,87

Rata-rata perkiraan pengeluaran energi An. SN selama tiga hari adalah 40,14.

2.5 Nilai atau Kepercayaan yang dianut Keluarga Terkait Kesehatan


Keluarga pasien percaya bahwa segala penyakit datang dari Allah SWT
dan yakin bahwa penyakit pasien dapat sembuh atas izin Allah SWT.

Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

 Ibu dan ayah pasien selalu bersedia mengantar pasien untuk


berobat.

 Ibu pasien selalu mengingatkan untuk tidak mengonsumsi makanan


dan minuman yang dapat mencetuskan asma.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga


 Kurangnya perhatian anggota keluarga terhadap penyakit pasien.
 Adanya anggota keluarga yang masih merokok.

29
2.6 Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:

1. Masalah terkait genetik: terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat


penyakit asma bronkial.

2. Masalah terkait status gizi: Kebiasaan makan pasien belum mencukupi


kebutuhan kalori pasien perhari.
3. Masalah terkait kebiasaan pasien: pasien membeli jajan seperti
minuman air es yang dapat menjadi faktor pemicu penyakit.
4. Masalah psikososial keluarga: anggota keluarga kurang peduli dengan
pasien dan masih merokok didalam rumah.
5. Rumah tempat tinggal pasien yang tidak memenuhi standar sehat dan
kurangnya pengetahuan keluarga pasien untuk membuka ventilasi
rumahnya.

30
BAB III

DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Aspek Personal

Alasan kedatangan :

Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru keluhan batuk kering sejak 3


hari yang lalu. Keluhan batuk dirasakan terus menerus disertai sesak nafas
dan nyeri dada. Keluhan tersebut dirasakan semakin memburuk pada malam
hari. Ibu pasien juga mengatakan terdapat demam pada pasien.

Pasien datang berobat diantar oleh kedua orang tuanya dengan


transportasi pribadi berupa sepeda motor. Pasien memilih berobat ke
puskesmas Johar Baru dikarenakan jarak yang cukup dekat dengan tempat
tinggalnya, biaya gratis serta kualitas pelayanan kesehatannya yang
memuaskan.
Harapan :

Pasien dan keluarga memiliki harapan agar pasien dapat sembuh ketika
berobat ke puskesmas sehingga dapat melakukan aktivitas layaknya anak-
anak pada umumnya.
Kekhawatiran :

Pasien dan keluarga memiliki kekhawatiran penyakitnya mengganggu


kehidupan pasien.
Persepsi mengenai penyakit :

Pasien mengganggap bahwa penyakitnya terjadi karena pasien jajan


minum air es.
Persepsi Religi:
Keluarga pasien percaya bahwa penyakitnya datangnya hanya dari Allah
SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan menyembuhkan pasien.

2. Aspek Klinik
Pasien datang ke Puskesmas Johar Baru keluhan batuk kering sejak
3 hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan Keluhan batuk kering sejak 3
hari disertai sesak nafas, nyeri dada dan demam. Sebelumnya, pasien
memiliki riwayat asma (+) pada tahun 2016 dan tahun 2018.
31
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
dapat disimpulkan bahwa:
Diagnosis Kerja :
a. Asma Bronkial Persisten Ringan

b. Gizi Kurang

Diagnosis Banding :
Asma Bronkial Persisten Sedang

Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan spirometri di rumah


sakit terdekat untuk mengetahui derajat penyakit yang diderita oleh pasien.

3. Aspek Risiko Internal


a. Genetik :
 Nenek pasien, Ny. E diketahui memiliki riwayat penyakit asma.
b. Pola makan:
 Pola makan pasien yang tidak memenuhi pola gizi seimbang dan
tidak mencukupi kebutuhan kalori pasien perhari. Berdasarkan
rangkuman food record pasien, rata-rata asupan kalori yang
dikonsumsi perhari adalah 939 kkal, sedangkan kebutuhan energi
yang dibutuhkan perhari adalah 1.620 kkal.

c. Kebiasaan :

 Pasien membeli jajan di warung dekat rumah, seperti minuman air es.

4. Aspek Psikososial keluarga


 Anggota keluarga pasien kurang perhatian terhadap pasien serta
masih adanya anggota keluarga yang merokok

5. Aspek Risiko Eksternal


 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit
yang dialami dan faktor risikonya.

 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga untuk membuka


ventilasi rumahnya.

32
6. Aspek Fungsional
Identifikasi derajat fungsional pasien menurut International Classification
Primary Care (ICPC), adalah sebagai berikut:
• Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
• Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi
• Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian dirumah
• Level 5 : Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full bed 100%)

Pasien mempunyai aspek fungsional dimana pasien mampu melakukan


kegiatan sehari-hari seperti sebelum sakit. Sehingga berdasarkan kriteria ICPC
maka dapat disimpulkan derajat fungsional pasien menurut ICPC saat ini
adalah derajat 1, dikarenakan tidak ada keterbatasan pekerjaan ataupun
aktivitas harian.

33
3.1 Rencana Penatalaksanaan
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan

ASPEK PERSONAL
Pasien datang Menjelaskan Pasien dan Saat Pasien dan Pasien dan
ke puskesmas pada pasien dan orang tua dilakukan keluarga lebih keluarga lebih
dengan keluarganya kunjungan memahami mengerti bahwa
keluhan batuk ke penyakitnya
mengenai tentang
kering disertai Puskesmas dapat dicegah.
sesak nafas penyakit asma penyakit paien
dan nyeri yang serta
dada. dideritanya, menghindari
serta faktor- faktor-faktor
faktor pencetus
yang dapat Penyakit
meningkatkan
kekambuhan
penyakit

Khawatir:
Pasien dan Menjelaskan Semua Home visit Pasien serta  Keluarga
keluarga kepada pasien dan Anggota pasien lebih
keluarga
memiliki keluarga peduli
keluarga untuk memahami dan
kekhawatiran terhadap
penyakitnya tidak perlu tidak khawatir pasien dan
mengganggu khawatir, karena terhadap tidak ada lagi
kehidupan dan penyakit ini dapat penyakitnya. keluarga
aktivitas dicegah dan pasien yang
sehari-hari dikontrol. merokok di
pasien. dalam rumah
.

Harapan:
Pasien Pasien dan Pasien
Memberi edukasi Pasien dan Home visit
mempunyai keluarga berobat
mengenai bahwa keluarga kontrol
harapan untuk penyakit pasien memahami
sembuh ketika dengan rutin
dapat berulang penyakitnya
berobat ke
namun bisa dapat berulang,
puskesmas.
dikontrol serta namun dapat
dapat dicegah dicegah dan
bila menghindari dikontrol.
faktor pencetus.

34
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
Persepsi: Keluarga
Pasien dan Menjelaskan Pasien dan Home Visit pasien mencari
keluarga tentang penyakit keluarga
menganggap asma selain dapat Selain mengurangi alternatif
kontak dengan makanan
bahwa disebabkan oleh
penyakitnya berbagai faktor faktor pencetus, pengganti
terjadi karena pencetus, seperti pasien juga lebih jajanan agar
pasien meminum minum air es juga memahami penyakitnya
air es dapat disebabkan penyakitnya.
tidak timbul.
secara genetik
atau keturunan.

Persepsi religi:
Keluarga pasien Mengingatkan Pasien dan Home Visit Pasien tetap dapat
percaya bahwa dan mengajarkan Keluarga melanjutkan Pasien tetap
penyakitnya pasien untuk Pasien aktivitas ibadahnya melaksanakan
datang hanya selalu sehari-hari secara aktivitas
dari Allah SWT melaksanakan normal, makan ibadah, seperti
dan yakin bahwa ibadah dan dengan gizi sholat dan
Allah SWT akan berdoa, agar seimbang yang mengaji serta
memberi diberikan halalan dan orang tua
kesembuhan. kesehatan oleh thayyiban. pasien lebih
Allah SWT. memperhatikan
asupan gizi
pasien.
ASPEK KLINIS
Diagnosis  Memberikan Pasien dan Saat  Obat diberikan  Pasien
Kerja: pengobatan Keluarga kunjungan pada pasien meminum obat
 Asma sesuai dengan Pasien ke sesuai dengan secara teratur
Bronkial Puskesmas teratur. sesuai dengan
Persisten tatalaksana Asma  Gejala yang petunjuk
Ringan Bronkial dirasakan dokter.
Persisten Ringan. berkurang.  Gejala
 Gizi Kurang Pasien dan  Pasien datang dirasakan
keluarga juga kembali ke membaik
puskesmas  Pasien dan ibu
dijelaskan
untuk kontrol.
mengenai obat  Pasien sudah pasien akan
dan cara melakukan datang ke
konsumsinya: pemeriksaan puskesmas
Salbutamol spirometri untuk kontrol
berfungsi untuk perkembangan
membuat otot- penyakitnya.
otot polos pada  Pasien akan ke
bronkus rumah sakit
menjadi lebih terdekat untuk
rileks, melakukan
dikonsumsi 3x1 pemeriksaan
bila perlu. spirometri.

35
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
Ambroxol untuk  Ibu pasien
mengurangi mulai
frekuensi batuk, mengganti
dikonsumsi 3x1
menu makan
Paracetamol,
untuk pasien dengan
mengurangi makanan yang
keluhan demam, lebih bergizi
dikonsumsi 3x1

 Menyarankan
pasien untuk
melakukan
pemeriksaan
penunjang
berupa spirometri
untuk
mengetahui
derajat penyakit
yang diderita
oleh pasien.

 Edukasi cara
pemberian gizi
seimbang

ASPEK RISIKO INTERNAL


Genetik: Menjelaskan Pasien dan Home Visit Pasien dan Pasien dan
Nenek pasien bahwa penyakit keluarga keluarga keluarga
memiliki asma merupakan memahami dan menghindari
riwayat penyakit yang dapat
faktor-faktor
penyakit dapat diturunkan mengontrol
asma. secara genetik, apabila asma pencetus.
dapat berulang kambuh.
dan dapat
dikontrol apabila
mencegah faktor
pemicu dan
meminum obat
bila terjadi
kekambuhan.

Kebiasaan:
Pasien membeli Mengedukasi
jajan minuman pasien mengenai Pasien dan Home visit Pasien dan Pasien
air es yang faktor-faktor keluarga keluarga mengetahui
dapat memicu yang dapat memperhatikan bahwa meminum
terjadinya memicu kebiasaan pasien air es dapat
terjadinya asma. dan mengurangi mencetuskan
asma.

36
Hasil yang
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Follow Up
Diharapkan
hal yang dapat terjadinya
memicu terjadinya penyakit asma
asma. sehingga pasien
sudah mulai
mengurangi
Pola makan: kebiasaan
Pola makan Memberi edukasi
kepada orang tua Home visit jajannya.
pasien yang Pasien dan
tidak memenuhi agar memberikan
keluarga
pola gizi pola makan
seimbang dan dengan gizi
seimbang. Pasien dan orang Keluarga pasien
belum tua memahami mulai merubah
memenuhi pentingnya gizi menu makan
kebutuhan kalori seimbang dan pasien perlahan-
perhari. Pasien kecukupan kalori lahan sesuai
jarang serta nutrisi pada dengan pola gizi
mengonsumsi anak seimbang
daging, buah-
buahan dan
sayuran.

ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA


Anggota Memberikan Semua Home Visit Keluarga pasien Apabila ingin
keluarga edukasi kepada anggota lebih merokok,
pasien kurang keluarga pasien keluarga memahami dan ayah dan
perhatian mengenai peduli terhadap
kakak pasien
terhadap penyakit yang penyakit yang
pasien serta dialami oleh dialami pasien menjauh
masih adanya pasien serta serta berhenti terlebih
anggota hubungan merokok. dahulu dari
keluarga yang antara merokok pasien
merokok dengan
penyakit pasien
ASPEK FUNGSIONAL
Derajat Menyarankan Pasien Home Visit Pasien tetap Pasien
fungsional pasien untuk dapat beraktivitas
menurut melakukan beraktivitas seperti biasa.
ICPC saat aktivitas seperti secara normal
ini adalah biasanya, namun dan tetap sehat.
derajat 1 tetap menjaga
kondisi dan
dimana
jangan terlalu
pasien
lelah.
mampu
melakukan
kegiatan
sehari-hari
seperti
sebelum
sakit.

37
3.1 Prognosis
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad malam
 Ad fungsionam : Dubia ad bonam
LAMPIRAN

Tanggal Kunjungan: 4 Maret 2020

Gambar 3. Lampiran foto kunjungan

Tanggal Kunjungan: 9 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai