Pembimbing:
dr. Ketut Tirka Nandaka, Sp.KJ
Penyusun:
Hartanto
2009.04.0.0023
Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah
Surabaya
2014
RESPONSI
ILMU KEDOKTERAN JIWA
: Hartanto
NIM
: 2009.04.0.00423
___________________________________________________________
I.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Nn. Sulisiowati
Umur
: 37 tahun
TTL
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pendidikan
: SMK
Agama
: Islam
Status
: Belum menikah
Suku Bangsa
Bangsa
: Indonesia
Bahasa
: Indonesia
Alamat
Tanggal periksa
: 19 April 2014
Autoanamnesa
RIWAYAT PSIKIATRI
1.1 Keluhan Utama : Marah-marah
1.2 Keluhan Tambahan : bicara ngelantur
1.3 Gejala Prodromal :
Penderita adalah seorang pribadi yang pemalu, tertutup, suka
memendam masalah serta selektif dalam pergaulan dengan teman
1.4 Peristiwa terkait keluhan utama
Penderita merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara
Ayah penderita sering bersikap tegas dan disiplin ke penderita
Penderita pernah disuruh berhenti bekerja di Bali oleh ayah
penderita
Penderita sulit mendapatkan pekerjaan baru
Ibu penderita selalu memanjakan penderita
Penderita seorang pribadi yang pemalu, tertutup, selektif dalam
bergaul dengan teman, sulit menjalin hubungan dengan lawan
dan
penderita menjawab kalau ia sehari-hari membantu ibunya beresberes rumah, memasak, dan melakukan kegiatan rumah tangga
lainnya. Pemeriksa bertanya lebih lanjut lagi mengenai pekerjaan
penderita, lalu penderita menjawab kalau ia sudah tidak bekerja
lagi sejak sakit dan penderita menjelaskan bahwa dulu ia sempat
bekerja sebagai sales penjual keripik pinang di Bali dan Surabaya.
Pasien bertanya mengapa tidak berjualan lagi, lalu penderita
menjelaskan kalau ia dilarang oleh bapaknya karena alasan jauh
dari jangkauan orang tua. Sejak saat itu penderita tidak bekerja lagi
dan beberapa bulan kemudian penderita pertama kali dibawa ke
RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
Pemeriksa menanyakan apakah penderita rutin minum obatnya
dan rutin kontrol ke RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Penderita
menjelaskan kalau ia rutin minum obat dan selalu kontrol sebulan
sekali, tetapi penderita juga mengeluhkan kalau ia sering ngantuk
setelah minum obat tersebut. Pemeriksa juga bertanya apakah
penderita melakukan sholat 5 waktu, mandi 2x sehari serta makan
teratur, lalu penderita menjelaskan kalau ia sholat 5 waktu dan
mandi 2x sehari serta makan teratur, penderita juga menjelaskan
kalau ia menderita sakit maag, jadi kalau telat makan perutnya
terasa sakit.
Pemeriksa bertanya mengenai keluarganya, dengan siapa ia
tinggal, dan bagaimana hubungan nya dengan orang tua dan
ada
yang
menderita
ganguan
jiwa.
Ibu
penderita
menjelaskan kalau sepupu penderita yaitu anak dari adik ibu penderita
ada yang sakit juga, tetapi ibunya tidak tahu pasti mengenai sakit apa.
yang Ibu penderita tahu kalau sepupunya penderita yang bernama
April Riza juga berobat dengan dokter Sadya dan juga rutin minum
obat, lalu ibu penderita juga bercerita kalau sepupu penderita sering
tidak minum obat dan ketika tidak minum obat sepupu penderita sering
marah-marah sendiri. sepupu penderita sekarang tidak bekerja dan
belum menikah diusianya sekarang yaitu 30 tahun.
Setelah mengakhiri pembicaraan pemeriksa meminta ijin untuk
melihat keadaan rumah penderita dan meminta foto kepada penderita
dan ibu penderita dan terkahir pemeriksa pamitan pulang kepada
penderita dan ibu penderita.
1.6 Riwayat Ganguan Sebelumnya
6
cacat congenital
Ibu penderita tidak minum obat-obatan dan alkohol
e. Masa Remaja :
aktivitas dan
orientasi
seksual.
Tidak
terdapat
problem
emosional
dan
fisik
serta
f. Masa Dewasa
1. Riwayat pendidikan
Penderita menjalani pendidikan dengan baik sejak :
2. Riwayat Pekerjaan
Penderita
pernah
bekerja
sebagai
sales
penjual
3. Riwayat Militer
Penderita tidak menjalani didikan militer tetapi ayah
menderita merupakn seorang purnawirawan TNI AL.
4. Riwayat Agama / Kepercayaan
Penderita beragama Islam dan Penderita rajin solat wajib 5
waktu.
5. Aktivitas Sosial
sudah
berkeluarga
keluarganya masing-masing.
dan
tinggal
p
bersama
enderita
8. Riwayat Psikoseksual
Penderita belum menikah dan tidak ada penyimpangan
seksual.
9. Riwayat Keluarga
Penderita merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Keluarga Penderita tergolong harmonis dan tidak ada
permasalahan yang berarti. Ayah penderita merupakan
orang yang disiplin dan keras dalam mendidik anaknya. Ibu
penderita sering memanjakan penderita.
Silsilah keluarga
Kake
k
Suami
tante
Sepupu
Nenek
Tante
Ayah
Ibu
Sepupu
1. Sejak kecil Penderita dirawat
1 oleh kedua
2 orang tuanya
3:
a. Ayah Penderita
Nama ayah
: Mudakir
Usia
: 53 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Purnawirawan TNI AL
Pendidikan
: S1
b. Ibu Penderita
Nama Ibu
: Suminti
Usia
: 63 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
10
Status
Pekerjaan
Pendidikan
: Menikah
: Ibu rumah tangga
: SMP
Penampilan
Kontak
mata
terhadap
pemeriksa
+,
mata
penderita
Perilaku
Kemauan
:
Aspek pekerjaan
: Menurun
: DBN
Aspek sosial
: Menurun
Aktivitas Psikomotor
tidak
binggung
ketika
menjawab
pertanyaan
Mood
: datar
12
Afek
: datar
Keserasian
Pembicaraan
Berbicara lancar tetapi menjawab pertanyaan dengan sedikit
lambat dengan suara pelan.
Proses Berpikir
Bentuk
: Realistik
Arus
: Koheren
Isi
Persepsi
Halusinasi auditorik
(-)
Halusinasi visual
(-)
Ilusi
(-)
Orientasi
1.
Waktu
: Compos Mentis
Tempat
Orang
Daya Ingat
1.
:baik
3.
13
:baik
4.
: baik
: Baik
Kemampuan Visuospasial
: Baik
pertanyaan pemeriksa.
: Baik
: Baik
Tilikan
: Tampak baik
b. Kesadaran
: Compos Mentis
c. Vital Sign
14
Tekanan darah
: 130 / 80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit, reguler
Respiratory Rate
: 24 x/menit
Suhu
: 370 C Axilla
: -/-/-/-
Conjungtiva Palpebra
Sklera
Pupil
: RC +/ +
: simetris
: (-)
Deviasi Trachea
: (-)
Pembesaran KGB
: (-)
g. Thorax
Sistem Kardiovaskuler
: S1 S2 tunggal, murmur ( - ),
gallop ( - )
Sistem Respiratorik
h. Abdomen
Inspeksi
: bentuk simetris.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
i. Sistem Urogenital
: Kelainan disangkal
j. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Ekstremitas Bawah
Akral hangat
Akral hangat
15
Edema
(-)
Clubbing finger
(-)
Cyanosis
(-)
Erythema palmaris ( - )
Edema
2. STATUS NEUROLOGI
GCS
: 4-5-6
Meningeal Sign
: (-)
: (-)
Pemeriksaan Mata
o Gerakan
: simetris
o Persepsi mata
o Pupil
: RC +/+
o Turgor
o Kekuatan
Refleks Fisiologik
Refleks Patologik
: (-)
Sensibilitas
Fungsi Luhur
Kelainan Khusus
: (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
o Darah
: tidak dievaluasi
o Urine
: tidak dievaluasi
o Feces
: tidak dievaluasi
Pencitraan / Radiodiagnostik
16
: tidak dievaluasi
(-)
3. Status Psikiatri
Kesan Umum
: Wajah sesuai umur. Memakai daster bermotif batik
dengan warna dasar hitam. Penampilan penderita tampak rapi, rambut
disisir dan kuku tidak panjang. Tidak didapatkan cacat fisik bawaan
Kontak
Kesadaran
Disorientasi
Afek / Emosi
Proses berpikir
Persepsi
Kemauan
Psikomotor
Intelegensi
: Mata +, Verbal +
: Compos mentis
: waktu tempat orang DBN
: DBN
: Bentuk
: Realistik
Arus
: Koheren
Isi
: PTM -, Waham : Halusinasi dengar -, halusinasi optik -, ilusi : Aspek perawatan diri
: DBN
Aspek sosial
: Menurun
Aspek pekerjaan
: Menurun
: Menurun
: Baik
Riwayat Psikiatri
Penderita dibawa ke RSAL Sejak 10 tahun yang lalu dan hanya
melakukan rawat jalan saja dan tidak pernah rawat inap terkait
dengan ganguan jiwa yang dialami penderita
2. Status Mentalis
Kesan Umum
Kesadaran
Disorientasi
Afek / Emosi
Proses berpikir
: Mata +, Verbal +
: Compos mentis
: waktu tempat orang DBN
: DBN
: Bentuk
: Realistik
Arus
: Koheren
Isi
: PTM -, Waham 17
Persepsi
Kemauan
Psikomotor
Intelegensi
Selama
menjawab
memperhatikan
pertanyaan,
pemeriksa
dan
: DBN
: Menurun
: Menurun
Penderita
menjawab
dapat
pertanyaan
Faktor Penyebab
RTTGJ
Formulasi Diagnostik
Pada Penderita ini ditemukan adanya pola psikologis yang secara
klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang
menimbulkan perubahan dalam kehidupan dan dapat mengakibatkan
Penderitaan dan hendaya dalam berbagai fungsi psikososial dan
pekerjaan. Dengan demikian dapat disampaikan bahwa Penderita
mengalami suatu Gangguan Jiwa.
Berdasarkan rekam medis pada penderita ini ditemukan hilangnya
sense of reality, kesadaran berubah, afek emosi nya dangkal, ganguan
proses berpikir (bentuk, arus, dan isi), kemauan menurun, psikomotor
18
Keadaan umum
Kesadaran
Disorientasi
Afek / Emosi
Proses berpikir
Persepsi
Kemauan
Psikomotor
Intelegensi
: Baik
: Berubah
: waktu - tempat - orang +
: Dangkal
: Bentuk
: non realistik
Arus
: Asosiasi Longar
Isi
: PTM +, Waham : Halusinasi dengar +, halusinasi
optik -, ilusi : Aspek perawatan diri
Aspek sosial
Aspek pekerjaan
: Meningkat
: Baik
: Menurun
: Menurun
: Menurun
sisipan sehingga
19
Masalah keluarga:
Penderita adalah anak bungsu dari 3 bersaudara dan
paling
dimanja
oleh
ibunya.
Penderita
memiliki
Masalah pekerjaan:
Semenjak pasien disuruh berhenti bekerja oleh ayahnya
karena alasan jauh dari jangkauan orang tua, pasien
tidak memiliki pekerjaan yang baru.
5. Pada
axis
dilakukan
penilaian
penyakit
diri
dengan
2.
Formulasi Psikodinamik :
Penderita adalah bungsu dari empat bersaudara. Penderita adalah
anak yang introvert. Sifat Penderita adalah pendiam dan tidak terbuka.
Bila mempunyai masalah selalu memendam sendiri.
Di lingkungan pendidikan, penderita dirasa memiliki kemampuan
yang cukup dan. Dalam bergaul, Penderita selektif dalam berteman,
sehingga tidak memiliki teman yang banyak serta belum menikah. Dalam
20
stressor
sehat
21
Daya tahan mental
kuat
Diagnosis Multiaksial
Axis I
Axis II
: Introvert
Axis III
: Gastritis
Axis IV
: 70 - 61
: 70 - 61
PROGNOSIS
Kepribadian Premorbid
Onset usia
Usia 27 tahun
: Jelek
Onset pengobatan
Pasien rutin minum obat dan tidak pernah putus
: jelek
Faktor Pencetus
Masalah keluarga dan pekerjaan
: Baik
Onset timbul
Kronis, lebih dari 10 tahun
: Jelek
; jelek
Faktor Keturunan
Ada keluarga yang menderita ganguan jiwa
: Jelek
Kesimpulan : Jelek
viii.
Aspek Organo-Biologis
o Faktor Genetik
: Diakui
: Disangkal
: Disangkal
Aspek Psikologis
o Sindroma Psikiatri
:DBN
Sosial
: menurun
Pekerjaan
: menurun
: Masalah
ix.
: (+)
: (-)
MANAJEMEN TERAPI
1. Somatoterapi (Farmakoterapi)
Risperidon
Nama dagang
: Risperidone, Risperdal,
Persidal, Rizodal
Sediaan
: tab. 1, 2, 3 mg
Dosis anjuran
:2 6 mg/h
Bentuk sediaan
Efek Samping
24
Farmakodinamik
antagonist),
sehingga
efektif
untuk
Indikasi
adanya
gejala
ekstrapiramidal
(neuroleptic
3. SOSIOTERAPI
Menganjurkan
kepada
keluarga
penderita
untuk
selalu
agar
selalu
kepada
keluarga
penderita
2. Konseling
untuk
membantu
Penderita
XI. Lampiran
1. Foto pemeriksa, ibu penderita, dan penderita
26
menyelesaikan
Keterangan :
dengan
ibu
Sulistiowati (kanan)
27
R. Tamu
K. Mandi
Dapur
R.KELUARG
A
K.TIDUR
1
7 M
K.TIDUR 2
4M
28