Anda di halaman 1dari 2

b.

Greatest member (prevalence rate) / 3: menilai seberapa


banyak penduduk yang terkana masalah kesehatan tsb /
langkah LPM
(cakupan - target ) 5 stars doctor
 Identifikasi masalah
c. Expanding scope: pengaruh suatu permasalahan terhadap  Healthcare provider: pelayanan kesehatan secara
 Merumuskan masalah
sector diluar kesehatan. >> Jumlah penduduk) + skala holistik
 Menetapkan prioritas masalah
Luas wilayah + lintas sektoral (skor 1 s.d 5)  Decision Maker: menentukan tindakan medis yang
 Mencari kemungkinan penyebab masalah sesuai
 Menentukan penyebab masalah yang paling dominan d. Feasibility: Kemungkinan program kerja dapat
 Educator: Melakukan komunikasi yang efektif >> upaya
 Menetapkan alternatif pemecahan masalah dilaksanakan. >> Rasio SDM + fasilitas + tempat + dana peningkatan kesheatan
 Menentukan cara pemecahan masalah yang paling  Community Leader: mempunyai tanggung jawab khusus
feasible e. POLICY: perhatian pemerintah terhadap masalah tersebut. terhadap komunitas
 Menyusun rencana pemecahan masalah >> media + penyuluhan + kebijakan  Manager: memanfaatkan sumber daya yang ada
 Melaksanakan rencana pemecahan masalah secara efisien, terkoordinasi dan bekerja sama
 Melakukan evaluasi hasil kerja dengan profesi lain.
Input:
Judul: Evaluasi Program Program Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor Dan Zoonosis 1. Kurangnya koordinasi kerja pada petugas (Method) Indikator Target program Kecacingan dan Filariasis
(P2PTVZ) Bulan Juli 2019 – Januari 2020 Di Wilayah 2. Tidak ada masalah (Material)
No. Indikator Target
Kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru 3. Kurangnya kesadaran terhadap pentingnya 1. Prevalensi <10%/kota/kabupaten
memberantas jentik nyamuk (Man)
Kegiatan JUMANTIK: RT>> diperiksa secara total 4. Tidak ada masalah (Money) kecacingan
2. Eleminasi Mikrofilaria <1%/kota
coverage >> pemeriksaan jentik pada tempat
perindukan nyamuk >> hasil pemeriksaan ke Kantor process: Filariasis
1. Target yang tinggi yang harus dilaksanakan dalam setahun 3. 12 bulan – 12 > 85%/tahun
Kelurahan >> di analisa kecamatan >> sudin kesmas
(Planning) tahun
2. Pembagian tugas antar petugas tidak merata (Organizing) Sumber: Permenkes RI No 15 tahun 2017
NON JUMANTIK: petugas Puskesmas>> menentukan
3. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan kepada petugas
sasaran RW lokasi>>menganalisa hasil pemeriksaan (Actuating) Indikator DBD : PE 100%, ABJ
jentik 4. Beban kerja petugas sudah terlalu banyak sehingga tidak
dapat bekerja maksimal (Controlling)
Dokter muslim:
Penyelidikan Epidemiologi (PE): penderita DBD,
Environment: kurangnya kesadaran masyarakat mengenai 1. 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk
pentingnya pelaksanaan PSN 2. Memulai sesuatu dgn basmallah dan mengakhirinya
penular DBD (+) dgn hamdallah
3. Menghadirkan seorang perawat atau keluarga pasien
Tiga akar masalah:
Fogging Focus : penderita/tersangka DBD, tiga atau jika memeriksa lawan jenis
lebih penderita panas tanpa sebab, dan jentik (+) > 5%. 4. Dokter Muslimah selalu memakai jilbab
1. Petugas lalai dalam melaksanakan program PSN (Man) 5. Menetapi janji kalau berjanji
2. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya 6. Menegakkan kejujuran
Rumusan masalah: pelaksanaan PSN (environment). 7. Mempertanggungjawabkan tindakan yg dilakukannya
1. Cakupan Angka Bebas Jentik Puskesmas Kecamatan Johar 3. Beban kerja petugas sudah terlalu banyak sehingga tidak 8. Berprinsip : jika pasiennya sembuh bukan dia yang
Baru pada bulan Juli 2019 – Januari 2020 sebesar dapat bekerja maksimal (Controlling) menyembuh-kan tapi Allah swt
92,51% dengan target ABJ Nasional sebesar 95%
9. Selalu minta informed consent
2. Incidence rate penderita DBD Puskesmas Kelurahan di Alternatif pemecahan masalah 10. Mengikuti perkembangan IPTEK dgn menghadiri
Wilayah Kerja Kelurahan Galur Bulan Juli 2019 – Januari
pertemuan ilmiah
2020 26,78% Dengan target incidence rate sebesar 1. Memberikan informasi tentang pentingnya program PSN 11. Melaksanakan ibadah mahdhah
<20% kepada petugas serta mengevaluasi setiap melakukan 12. Mampu menjadi imam shalat, khatib Jumat dan
program PSN. memimpin doa (bagi lulusan laki-laki)
Scoring 2. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat 13. Mampu memberi ceramah agama
1. Metode Bryant: Prevalence, Seriousness, Manageability, mengenai pentingnya pelaksanaan PSN dalam pencegahan 14. Mengingatkan pasiennya yg Muslim untuk melakukan
Community concern penyakit. ibadah mahdhah
3. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai target 15. Mengingatkan pasiennya utk berobat dgn obat halal
2. PAHO cakupan program PSN.
a. Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena pykt 16. Mengingatkan pasiennya utk makan/minum yg halal
17. Mampu menjelaskan landasan al Quran dan Hadis yg
(angka prevalensi) Prinsip-prinsip kedokteran keluarga relevan terhadap isu kedokteran/kesehatan yg telah
b. Severity : Besarnya kerugian (CFR) Komprehensif dan holistik ada fatwanya
c. Vulnerability: ketersediaan teknologi atau obat yang Pelayanan kontak pertama dan kesinambungannya 18. Dalam hal tidak tahu fatwa sebuah isu
efektif Pelayanan promotif dan preventif kedokteran/kesehatan dia selalu menghubungi pakar
Pelayanan koordinatif dan kolaboratif di bidang itu atau browsing internet
d. Community and political concern : sejauh mana
Pelayanan personal. 19. Mengadakan pengajian keluarga
masalah tersebut menjadi concern masyarakat
Mempertimbangkan keluarga, komunitas, dan 20. Menjaga kerahasiaan informasi pasiennya
e. Affordability: ada/tdk dana yang tersedia lingkungannya
3. MCUA: Sadar etika dan hukum
a. Emergency (IR/CFR) / 4 : seberapa fatal suatu Sadar biaya
permasalahan menimbulkan kematian/ kesakitan >>  Menyelenggarakan pelayanan yang dapat diaudit dan
IR + selisih target cakupan (%) dipertanggungjawabkan
3 M: Fungsi Keluarga pelayanan 7T yaitu :
Pola Gizi Seimbang
1. Menguras bak mandi 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan 1. Biologis
1.Timbang BB, TB
2. Menutup bak penampungan air 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah- 2.Ukur TD
2. Psikologis
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas buahan 3.Skrinning status imunisasi Tetanus dan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang 3. Sosial berikan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila
3M PLUS mengandung protein tinggi diperlukan
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam 4. Ekonomi 4. Ukur tinggi fundus uteri
makanan pokok 5. Pemberian Tablet tambah darah minimal
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan
5. Pendidikan
90 tablet selama kehamilan
berlemak 6. Budaya 6. Test Laboratorium (rutin dan Khusus)
6. Biasakan sarapan 7. Temu wicara (konseling), termasuk
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan 7. Fungsi Spiritual Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
aman Komplikasi (P4K) serta KB pasca
8. Biasakan membaca label pada kemasan persalinan.
pangan Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih Aspek Fungsional
7T tadi dengan:
mengalir • Level 1: Tidak ada keterbatasan apapun
No Program Target 7 bulan 10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
1 POPM Kecacingan >85% • Level 2: Mulai ada keterbatasan fungsi 8. Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
pertahankan berat badan normal
2 Angka Bebas Jentik (ABJ) >95% 9. Tentukan presentasi janin dan denyut
• Level 3: Banyak keterbatasan fungsi jantung janin (DJJ)
3 Penyelidikan 100%
Identifikasi Permasalahan 10. Tata laksana kasus.
Epidimiologi (PE) • Level 4: Sangat banyak keterbatasan fungsi
4 Fogging Focus 100% (kegiatan harian dirumah
 Masalah terkait genetik: terdapat anggota • Level 5 : Tidak dapat beraktivitas sama sekali (full
keluarga yang memiliki riwayat penyakit bed 100%) 20 Program Promosi Kesehatan
asma bronkial.
Prinsip dokter keluarga KIA Demam Kanker Gigi & Mulut
 Masalah terkait status gizi: Kebiasaan
 PRINSIP PELAYANAN BERKESINAMBUNGAN makan pasien belum mencukupi
Insiden Keselamatan Pasien Berdarah
 PRINSIP PELAYANAN YANG MENYELURUH kebutuhan kalori pasien perhari. KB AIDS Degenerati Kes. Mata
 PRINSIP PELAYANAN YANG TERKOORDINASI  Masalah terkait kebiasaan pasien: pasien  Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Gizi Hepatitis Air & Kes. Jiwa
 PRINSIP PELAYANAN MASYARAKAT membeli jajan seperti minuman air es yang  Kejadian sentinel Kesling
 PRINSIP PENCEGAHAN dapat menjadi faktor pemicu penyakit.
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC Imunisa ISPA TBC Kes. Kerja
 PRINSIP PELAYANAN KELUARGA  Masalah psikososial keluarga: anggota
keluarga kurang peduli dengan pasien dan  Kejadian Tidak Cedera (KTC) si
Diare Rokok Kusta Kecacingan
masih merokok didalam rumah.  Kondisi Potensial Cedera (KPC)
Narkotik
ABJ  Rumah tempat tinggal pasien yang tidak
memenuhi standar sehat dan kurangnya
ABJ = Jmlh rumah diperiksa - rumah (+) jentik x 100
pengetahuan keluarga pasien untuk
Jumlah rumah di periksa membuka ventilasi rumahnya.

Rumah Sehat : : 1.068 – 1.200


 Kelompok komponen rumah
 Kelompok sarana sanitasi
 Kelompok perilaku penghuni

Tabel CDC Anak!!

Status Gizi
BB/TB : 15/18 x 100% =83% (Gizi kurang)

K1-K4 (kunjungan)

Anda mungkin juga menyukai