Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN USG MATA

Oleh :
Reni Ariani Pawan

Pembimbing :
dr. Kaharuddin A, Sp.M
PENDAHULUAN
Ultrason ografi pertama
adalah kali
digunakan
metode diagn
untuk
ostik yang
menggu
pe meriksaan
nakanmataresonapada
nsi
ge lombang
tahun 19 56 sua
ole hraMundt
frekuensi
dan
tin ggi untuk
Hughes yangme memakai
mben tuk
ga mbarscan
tehnik jarinAgan

1960
Bau
m
dan
Gree
nwoo
d
men
gem
bang
kan
peng
guna
an
scan
B
meto
de
imm
ersi.
kualit
as
gam
bar
masi
h
sang
at
rend
ah,
nam
un
pada
tahu
n
1970
Inter
preta
si
dari
pola
mod
eA
menj
adi
lebih
tepat
dan
dista
ndari
sasi
oleh
Osso
ining
• Alat yang diperlukan untuk menentukan
kekuatan lensa intraoluker (biometri),
memeriksa segmen posterior, perdarahan
vitreous, untuk membantu melihat kondisi
vitreoretinal dan benda asing di intraokuli.

• Ultrasonografi terdiri dari gelombang suara


frekuensi tinggi yang lebih dari 20 kHz
(20.000 Hz).
• Ilmu mata : gelombang suara 5-15 juta Hz
Prinsip
• Ultrasonografi memakai prinsip sinar untuk
meneliti struktur yang tidak terlihat secara
langsung. Alat ini dapat dipakai untuk
menilai bola mata atau orbita.
• Gelombang suara berfrekuensi tinggi dipancarkan dari
sebuah transmitter khusus ke arah jaringan sasaran.
Sewaktu terpantul kembali dari berbagai komponen
jaringan, gelombang suara ditangkap oleh penerima
yang melipat gandakan dan menayangkan pada layar
Scan A
• Scan A ditampilkan dengan sumber
ultrasound tunggal menghasilkan evaluasi
amplitudo waktu satu dimensi dalam
bentuk puncak vertikal sepanjang garis
dasar terhadap kuatnya echo
• Indikasi : evaluasi segmen posterior pada
keadaan opak ataupun sebagian dari
segmen anterior atau posterior dan
biometri.
PROSEDUR
1. Pasien disuruh berbaring atau duduk
2. Diberikan anastesi topikal yang diteteskan pada
kedua mata dan penutup mata tidak diperlukan
3. Pemeriksa duduk dengan peralatan pemeriksaan
yang disediakan di satu sisi dari pasien.
4. Probe ultrasound pertama kali digunakan pada jam
6 dari limbus melalui bagian tengah bola mata
5. Probe digeser dari limbus ke forni selalu mengarah
ke tengah bola mata
6. Prosedur yang sama diulangi di meridian jam 8
INTERPRETASISCAN A NORMAL

-Puncak initial (I) mewakili gaung ada


petunjuk probe dan tidak mempunyai
makna klinis
- garis dasar (B) mewakili rongga
vitreous yang dicirikan oleh ketidak
echospike dalam kondisi normal.
Adanya beberaa titik garis horizontal
memerlukan evaluasi untuk melihat
kondisi patologis
- Puncak retina ( R ) satu garis
lurus,echospike naik tinggi
perpendikular dari garis dasar.
Echospike bergerigi artinya bahwa
probe tidak ditempatkan secara
perpendicular
-Puncak choroid banyak memantulkan
cahaya echospike tinggi yang terlihat
antara puncak retina (R)
-Puncak sclera (S) agak sulit
untuk dibedakan dengan
puncak choroid

- Puncak Orbita (O) echospike


multiple disamping puncak
sclera. Puncak awal
memantulkan cahaya tinggi dan
reflektivitas berkurang dengan
cepat karena kelemahan suara
orbita

- Skala Elektronik (E)


ditampilkan lebih renda pada
layar. Pemeriksaan pada
sentivitas sistem yang rendah
secara jelas echospike pada
retina dan sclera
Scan B
• B untuk Brightness
• Menghasilkan potongan gambar jaringan dua dimensi
• Tampilan scan B tersebut tidak diperlihatkan sebagai defleksi-defleksi vertikal pada
layar tetapi lebih sebagai titik cahaya dengan tingkat kecerahan yag bervarasi.
• Semakin banyak suara yang kembali dari struktur okular, maka semakin padatlah
titik cahayanya
• Evaluasi dan diferensiasi lesi intraokular merupakan salah satu indikasi utama
untuk ultrasonografi ini.
Prosedur
1. Anastesi topikal pada mata dan pasien posisi duduk
atau berbaring
2. Pemeriksa sebaiknya duduk disamping kepala si
pasien dan melakukan pemeriksaan dengan tangan
3. Methylselulosa atau gel opthalmic diletakkan pada
ujung dari probe yang berfungsi sebagai alat coupling
4. Scan vertikal dan horizontal
5. Pasien melihat lurus ke depan ke atas, ke bawah, kiri
dan kanan
6. Pemeriksa memindahkan alat pemeriksaan pada arah
berlawanan dengan gerakan mata
 Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai