Anda di halaman 1dari 62

Pemeriksaan Segmen

Anterior Bola Mata


dengan Biomikroskop/Slit
Lamp

Dr. Kaharuddin Asta, Sp. M


Anatomi Bola Mata
Palpebra
 Lapisan kulit : kulit palpebra berbeda dari kulit di kebanyakan
bagian lain tubuh karena tipis, longgar dan elastis, dengan
sedikit folikel rambut serta tanpa lemak subkutan.
 • Margo anterior : terdapat bulu mata, glandula zeis (modifikasi
kelenjar sebasea kecil yang bermuara ke dalam folikel rambut
pada dasar bulu mata), glandula moll (muara kelenjar keringat
yang bermuara pada dekat bulu mata).
 • Margo posterior : margo palpebra posterior berkontak dengan
bola mata dan sepanjang margo ini terdapat muara-muara kecil
kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi (glandula Meibom).

Palpebra
Konjungtiva
 Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan
dan tipis yang membungkus permukaan posterior
kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan
anterior sklera (konjungtiva bulbaris).
 Arteri-arteri konjungtiva berasal dari arteri siliaris
anterior dan arteri palpebralis. Kedua arteri ini
beranastomosis dengan bebas dan membentuk jaring-
jaring vaskular konjungtiva yang sangat banyak.
Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan
oftalmik pertama nervus V. Saraf ini memiliki serabut
nyeri yang relatif sedikit.

Konjungtiva
Kornea
 Suatu area melingkar pada bagian anterior bola mata
 Transparan
 Avaskular
 Ketebalan ± 0,5 mm
 Berperan besar dalam pembiasan cahaya yang masuk ke mata

Kornea
Lapisan Kornea
Bilik Mata Depan
 Suatu ruangan yang anterior dibatasi oleh kornea dan posterior
oleh iris dan corpus ciliaris
 Mengandung aqueous humor (± 0,25ml)
 Aqueous humor terbentuk di corpus ciliaris mengalir melalui
pupil dan di reabsobsi oleh kanal schlemm di sudut iridokorneal

Bilik Mata Depan


Iris
 Suatu diafragma yang elastis, terletak pada apertura sentral
yaitu pupil
 Warna pada iris bervariasi, tergantung dari jaringan ikat iridis
dan sel pigmen
 Suplai oleh a. Siliaris anterior longus dan a. Siliaris posterior
longus
 Inervasi oleh cab. ramus siliaris longus n. nasosiliaris dan ramus
siliaris brevis

Iris
 Diameter bervariasi 1 – 8 mm
 Fungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata
 2 otot involunter yang mengatur ukuran pupil
 Otot spinchter pupil (parasimpatik)
 Otot dilator pupil (simpatik)

Pupil
Lensa
 Terletak di posterior iris dan anterior dari corpus vitreous
 Transparan, bikonveks, berkapsul
 Kapsul melekat pada lig. suspensorium lensa yang
menghantarkan tenaga untuk meregangkan lensa

Lensa
 A. Oftalmika, cab. dari a. karotis interna
 A. Infraorbital, cab. dari a. karotis eksterna
 A. Retinal sentralis, cab. dari a. oftalmika
 Drainase vena melalui v. Oftalmika superior
dan inferior ke sinus cavernosus

Vaskularisasi
Biomikroskop/Slit Lamp
Adalah mikroskop binokular berbentuk meja yang
dilengkapi sumber cahaya khusus. Sorotan cahaya berbentuk celah
memproyeksikan bola mata, menyinari penampang optik.
Pembesaran dapat disetel antara kekuatan 10x hingga 16x.

Definisi
1. Lensa okuler
2. Lensa objektif
3. Chin rest adjusment
4. Joystick
5. Slit controls (lebar celah)
6. Slit controls (panjang celah)
7. Illumination rotating arm
8. Locking screw
9. Microscope rotating arm
10. Locking screw
11. Illuminating tilting latch
12. Filter changing knob
13. Magnification lever
14. Jarak pupil
15. Batang yg menghubungkan dua roda
16. Wheels (roda)
17. Rel untuk menyangga roda
18. Pad

Bagian Lampu Celah


 Diffuse Illuminattion
 Sclerotic Scattered Illumination
 Optic Section
 Parallelepiped
 Retro-illumination
 Iluminasi tidak langsung
 Refleksi Spekuler
 Conical Beam
 Iluminasi Tangensial

Teknik pencahayaan Slit Lamp


 Lebar dan panjang celah lensa
maksimal
 Pembesaran 10x
 Untuk melihat struktur mata
secara keseluruhan
 Baik untuk melihat parut pada
kornea, lipatan, vaskularisasi
atau edema

Diffuse illumination
 Pembesaran 10x
 Sistem pencahayaan ditarik dari
pusat, lebar celah medium,
fokus pada limbus
 Untuk observasi kejernihan
kornea

Sclerotic Scattered Illumination


 Memeriksa Tear layer (ketika
diwarnai dengan fluorescein
atau mengandung debu)
 Garis epitelial yang gelap
(epitelium normal biasanya
dilihat sebagai ruang optik
kosong
 Zona Bowman yang lebih
terang
 Stroma
 Untuk mencari penebalan,
penipisan dan distorsi pada
kontur kornea (contoh :
keratoconus)
 Untuk menentukan kedalaman
benda asing atau kekeruhan di
substansi kornea

Optic Section
 Memberikan gambaran yang luas dari
permukaan anterior dan posterior
kornea
 Digunakan untuk memeriksa
endotelium
 Untuk membuat gambaran umum
dari kornea:
 Kekeruhan di kornea karena scar,
abrasi, nebulae, pembuluh darah, dan
lipatan membran Descemet
merefleksikan cahaya dan tampak
lebih putih daripada sekitarnya.
 Saraf pada kornea tampak dari
pembesaran lebih besar sebagai
benang halus putih yang biasanya
bercabang membentuk huruf Y
(biasanya terlihat di sepertiga tengah
kornea)
 Dengan bantuan flourescein, area
epitel yang erosi akan terwarnai dan
tampak lebih hijau daripada
sekitarnya

Parallelepiped
 Pada retro-iluminasi, cahaya
difokuskan pada struktur yang lebih
dalam seperti iris, lensa, atau retina
sementara mikroskop difokuskan
untuk mempelajari struktur yang
lebih anterior pada cahaya yang
direfleksikan.
 Memeriksa deposit pada membran
Descemet, pembuluh darah yang
menginvasi kornea, dan kelainan
epitel seperti pada distrofi membran
basal
 Memeriksa edema epitel, microcyst,
vakuola dan scar

Retro-illumination
 Digunakan untuk membuat
vesikulasi dari epitel kornea
lebih mudah untuk dilihat
 Untuk melihat kelainan iris

Iluminasi tidak langsung dan Retro-


iluminasi tidak langsung
 Untuk melihat elevasi atau
depresi dari permukaan anterior
kornea
 Untuk melihat detail dari cairan
pre-corneal, debris, dan mukus
 Permukaan posterior kornea,
khususnya endotelium dan
deposit pada permukaan

Refleksi Spekuler
 Conical beam didapatkan ketika
cahaya diarahkan melalui celah
lingkaran kecil. Ini adalah
metode yang paling sensitif
untuk mengevaluasi aqueous
flare (Tyndall phenomenon) dan
membutuhkan pencahayaan
yang terang dan pembesaran
yang lebih besar.
 Untuk melihat bilik mata depan :
 Sel darah merah tampak
sebagai titik merah-
kekuningan
 Gumpalan besar dari sel
darah putih dan fibrin
tampak berwarna putih
keabuan
 Granul pigmen berwarna
kecokelatan

Conical Beam
 Menggunakan sorotan sinar
yang sangat miring diarahkan
melewati iris dan digunakan
untuk melihat freckles, tumor,
dan keutuhan iris

Iluminasi tangensial
 Tempatkan dagu pasien pada chinrest dan dahi
pada forehead band. Atur tinggi kepala pasien
dengan kontrol elevasi.

Prosedur Pemeriksaan
 Pasang pembesaran dengan kekuatan terendah.
Sistem pencahayaan 450 dari sisi temporal
mata yang akan diperiksa. Setel lebar celah
cahaya hingga lebar medium dan panjang
maksimum. Pilih cahaya putih dengan roda
filter.

Prosedur pemeriksaan
 Posisikan lampu celah hingga celah menjadi
fokus pada kantus lateral pasien. Atur tinggi
dan fokus penyetelan dengan joystick.

Prosedur pemeriksaan
 Mulai pengamatan dari kelopak mata atas ke
kantus medial. Amati tepi kelopak, bulu mata,
dan posisi kelopak. Setelah mencapai kantus
medial, rendahkan lampu celah dengan
joystick dan amati kelopak bawah hingga
sampai ke kantus lateral kembali.

Aturan umum : bila melihat mata bagian temporal, sistem pencahayaan berada di sisi
temporal dari biomikroskop.
 Amati aspek luar kelopak mata, kelopak mata
atas yang dibalik dengan satu tangan. Kelopak
mata bawah dapat ditarik ke bawah. Amati
lapisan konjungtiva pada kelopak mata dan
lempeng tarsus.

Prosedur pemeriksaan
 Pertahankan lampu celah pada kantus lateral,
gerakkan lampu celah dengan lebar medium
hingga limbus tempotal. Kornea akan menyala
dengan teknik sclerotic scattered illumination.
Amati adanya abnormalitas.

Prosedur pemeriksaan
 Catat gambaran parallelpiped pada limbus.
Dengan menggunakan joystick geser ke kornea
ke sebrang pelan-pelan. Lihat abnormalitas.
Ingat untuk mengayunkan sistem pencahayaan
ke sisi nasal, menyebrang garis tengah. Amati
keseluruhan kornea

Prosedur pemeriksaan
 Setelah kornea diamati, pindahkan ke limbus medial. Mulailah
mengamati iris, dengan posisi ini. Pindahkan pelan-pelan
menyebrang iris untuk melihat adanya benjolan, vaskularisasi,
pigmentasi yang tidak biasa, atau kelainan yang lain.

Prosedur pemeriksaan
 Struktur akhir yang harus diamati adalah lensa.
Dimulai dari tepi temporal dari pupil, amati
dalam 2 arah, lateral dan masuk. Periksa aspek
anterior dan posterior lensa dengan refleksi
spekular dan periksa korteks lensa dengan
penampang parallelepiped.

 Ulangi langkah tersebut pada mata yang lain.

Prosedur pemeriksaan
 Membalik kelopak mata

{
Terutama dilakukan bila
ada kecurigaan benda
asing atau setelah trauma

Pemeriksaan Tambahan
 Secarik kertas steril yang mengandung fluorescein
disentuhkan pada permukaan dalam kelopak mata bagian
bawah, yang memberi warna kekuningan pada lapisan air
mata. Cahaya lampu celah untuk memperjelas lesi terdiri
dari cahaya biru dengan filter yang membuat warna
menjadi berpendar. Zat warna akan memulas permukaan
kornea normal dengan rata. Jika terdapat permukaan
kornea yang abnormal, akan banyak sekali cat yang diserap
ke dalam atau mengumpul pada bagian yang terkikis.

Pewarnaan Fluorescein
 Lensa khusus dapat memperluas dan
meningkatkan pebesaran pemeriksaan lampu
celah terhadap interior mata. Dapat melihat
visualisasi sudut bilik mata yang dibentuk oleh
iris dan kormea (iridocorneal junction). Lensa
yang lain ditempatkan pada atau di depan
mata yang menyediakan evaluasi untuk
setengah bola mata segmen posterior. Oleh
karena lampu celah adalah mikroskop lensa-
lensa tersebut menyediakan pembesaran tiga
dimensi pada bagian-bagian di posterior
seperti vitreous, fundus, dan lempeng optik.

Lensa Khusus
 Alat-alat khusus dipasang pada lampu celah
untuk digunakan dalam beberapa teknik dalam
visualisasi mikroskopik. Kamera khusus dapat
ditempelkan untuk dokumentasi fotografik dan
untuk aplikasi khusus seperti mempelajari sel
endotel kornea. Sumber laser ditempatkan pada
lampu celah untuk visualisasi mikroskopik dan
mengontrol pengobatan mata.

Alat-alat khusus
Evaluasi Hasil
Pemeriksaan
Amati apakah ada :
 Odema

 Blefarospasme

 Ekimosis

 Ektropion

 Entropion

 Hordeolum

 Sikatriks

 Trikiasis

 Madarosis

Palpebra
a. Warna
 Merah : Apakah warna merah melibatkan seluruh
permukaan konjungtiva, sebagian konjungtiva, atau
hanya area pertemuan antara konjungtiva dan
kornea.
 Injeksi sirkumsiliari yang kebiruan atau ungu:
menandakan uveitis anterior
 Pada luka bakar akibat bahan kimia, bercak atau
iskemi akan tampak sebagai gambaran putih
dikelilingi oleh kongesti yang berat.
 Kuning: menandakan adanya ikterus.

Konjungtiva
b. Penampang / tekstur konjungtiva
 apakah terdapat folikel atau papil pada tarsus, apakah

gumpalan tersebut berwarna merah muda atau benar-benar


merah seperti beludru, apakah pasien mengalami kemosis
(edema pada konjungtiva dengan gambaran seperti jelly)

Konjungtiva
 Apakah kornea jernih ataukah ada kekeruhan?
 Jika ada kekeruhan kornea, teteskan fluorescein ke conjungtival
sac dan lihat apakah ada pewarnaan yang mengindikasikan
adanya robekan pada epitel. Dengan menggunakan cahaya biru
lebih baik.
 Apakah ada pertumbuhan vaskularisasi abnormal pada kornea?

Kornea
 Apakah bilik mata depan aman, apakah aquous humour jernih.
 Lampu celah akan menunjukkan adanya sel-sel dan keratopresipitan
(KPs) yang merupakan kondensasi sel pada permukaan dalam kornea.
 Apakah terdapat hifema.
 Hifema dihasilkan oleh trauma, ruptur spontan pembuluh darah baru
pada iris (rubeosis iridis) dengan oklusi vena sentral retina, glukoma
yang berlangsung lama, diabetic retinopathy, dan tumor intraokular.
 Apakah terdapat hipopion.
 Hipopion terdapat pada uveitis, infective endophthalmitis dengan
abses kornea, dan sebagai manifestasi dari leukemia atau lymphoma

Bilik Mata Depan


 Warna tiap-tiap iris
Warna iris yang berbeda (iris heterokromia) berhubungan
dengan iritis atau Congenital’s Horner Syndrome.
 Mengidentifikasi adanya lesi pada iris
Lesi pada iris terdapat pada Iris melanoma, Lisch noduler pada
neurofibromatosis, atau pembuluh darah iris yang abnormal
(rubeosis iridis), suatu keganasan, atau diabetes.
 Perubahan iris karena iatrogenik seperti pada iridektomi perifer
 Prolaps Iris

Iris dan Pupil


 Lihat kekeruhan lensa
 Deteksi dislokasi lensa dengan pupil yang dilatasi. Hal ini dapat
disebabkan oleh trauma, atau mengindikasikan gangguan
sistemik herediter seperti Marfan’s syndrome atau
Homocystinuria

Lensa
Gambaran Berbagai Kelainan Mata
Trikiasis

Palpebra normal

Staphylococcal Blepharitis
Palpebra
Konjungtivitis

Konjungtiva normal

Konjungtiva Perdarahan subkonjungtiva


Rhinokonjungtivitis alergi Pterigium menetap

Konjungtiva
Erosi epitel yang tercat dengan fluorescein

Kornea Normal

Kornea Keratokonus
Vaskularisasi pada stroma keratitis bakteri dengan endophthalmitis

Kornea
Hifema luas

Bilik mata depan normal

Bilik Mata Depan edema kornea disertai sudut bilik mata dangkal
pada glukoma sudut tertutup akut
Rubeosis Iridis

Iris dan pupil normal

Iris dan Pupil


atropi stroma
Katarak awal pada nukleus

Lensa Normal

Lensa Katarak sedang pada nukleus


Katarak matur Dislokasi lensa ke bilik mata depan

Lensa

Anda mungkin juga menyukai