Anda di halaman 1dari 57

Gawat dewasa

Tn. P/70 thn/165 cm/56 kg

  I46 - Cardiac arrest –

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

IVFD NaCl 0,9 % guyur

Resusitasi jantung paru 10 siklus

Injeksi Epinefrin 2 ampul

Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 10 menit yang lalu, berdasarkan pengakuan dari keluarga,
awalnya pasien masih berbicara. Kejang (-), mulut berbusa (-), kaku (-). Awalnya pasien masuk dengan
keluhan lemas seluruh badan disertai sesak, pasien dirawat di ICU dengan diagnosis CKD stage 5, 4 bulan
yang laludisarankan untuk dilakukan Hemodialisa tetapi menolak. RIwayat HT (+), DM (-)

Ku : berat

GCS : E1M2V1

Airway : stridor (-), gurgling (-)

Breathing : pernafasan (-)

Circularion : td. sulit dinilai, nadi lemah dan sulit teraba

Disability : E1M2V1

Exposure : S.37, tidak ada jejas yang bermakna

Wbc : 11,4

Rbc : 2,7

Hb. : 8,6

Hct.: 34,1

Plt. : 280

Ureum : 147,7

Cr : 4,03

Ekg . asystole
Gawat lansia
Ny. A; 63thn

 R42 - Dizziness and giddiness -


  I10 - Essential (primary) hypertension -
  K27 - Peptic ulcer, site unspecified –

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

- ivfd RL 20 tpm

- inj. Omeprazole/12 jam/iv

- episan 3x2 c

- betahistin 3x1

- amlodipin 1x10 mg

Pasien masuk dengan keluhan BAB hitam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri ulu hati (+) mual
(+) muntah (-), pusing berputar, nyeri kepala hingga tengkuk, lemas (+) nafsu makan menurun, BAK
biasa.

TD: 150/90

N: 90

R: 20

S: 36.8

Ku: sedang

Kesadaran: compos mentis

Mata: konj anemis +/+ sklera ikterik -/-

Thorax: wh -/- rh -/- bj I/II murni reguler

Abdomen: peristaltik (+) normal NTE (+)

Ekstermitas: akral hangat (+) edema (-)

Gawat dewasa
Tn. A;59thn

 K92 - Other diseases of digestive system –

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

ivfd nacl 24 tpm

- inj. Pantoprazole/12 jam/iv


- inj. Asam tranexamat 500 mg/8 jam/iv

- sucralfat syr 3x2c

- inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam/iv dalam nacl 100 cc

Pasien masuk dengan keluhan BAB hitam sejak 3 bulan yang lalu, mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+),
lemas dan kurang nafsu makan, demam (-). BAK biasa. Pasien sering minum obat pereda nyeri yang
dibeli di warung

TD: 120/80

N: 80x/menit

S: 36,5

R: 20x/menit

Ku: sedang

Kesadaran: compos mentis

Mata: konj anemis -/- sklera ikterik -/-

Thorax:wh -/- rh -/- bj I/II murni reguler

Abdomen: peristaltik (+) normal NTE (+)

Ekstermitas: akral hangat (+) edema (-)

Rectal toucher: musculus ani

Bedah anak
An. U; 12 th ; 140cm; 35 kg

 S01 - Open wound of head –

Terapi:

- Bersihkan luka dengan menggunakan NaCl

- Menjahit luka

- Amoxicillin tab 500 mg 3x1 tab

- As. mefenamat tab 500 mg 3x1 tab

- Observasi 2 jam di Igd untuk melihat tanda tanda peningkatan intracranial

namnesis: Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan terdapat luka pada kepala setelah terjatuh dari
sepeda yang ia kendarai. Pasien mengaku kepalanya mengenai batu yang ada di jalan. Saat terjatuh
banyak darah yang keluar, nyeri (+), mual (-), muntah (-), riwayat pingsan setelah kejadian (-)
Riwayat Penyakit dahulu: (-)

Riwayat alergi obat : (-)

Pemeriksaan fisik:

Keadaan Umum: Baik

Kesadaran: Composmentis

Tanda vital

N: 90 x/menit

R: 20 x/menit

S: 36,5c

Status lokalis:

Tampak luka robek pada regio parietal kepala dengan uk P:4cm L:0,5 cm D: 0,5 cm, tepi luka rata,
jembatan jaringan (-), kotor (+), perdarahan aktif (+)

Diagnosa:

- Vulnus Laceratum region Parietal of The Head

- Trauma Capitis Ringan

Gawat/dewasa
Tn. A;19thn

  A90 - Dengue fever [classical dengue] –

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

- ivfd RL 20 tpm

- inj. Ranitidin/12 jam/iv

- paracetamol 3x500mg

Demam sejak 2 hari smrs, nyeri kepala

TD: 120/80

N:92

S: 38,9

R: 20

Ku: sedang kes: c/m


Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTA (-)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 16,1

Wbc: 3,96

PLT: 120

RBC: 5,42

PCV: 49,61

Bedah dewasa

Ny. R; 44th; 148cm; 54kg

DIAGNOSIS :

  S43 - Dislocation, sprain and strain of joints and ligaments of shouldergirdle -


Faramakoterapi :

As. Mefenamat 3 x 500 mg

Non Farmako :

Reposoisi shoulder

Bed rest

Hindari aktifitas berat pada tangan

Anamnesis: Pasien datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada bahu kanan setelah terjatuh dengan posisi
tangan kanan terbentur duluan 2 minggu yang lalu. Nyeri bertambah saat tangan digerakkan. Pasien
sulit mengangkat tangan ke atas dan ke samping. Saat terjatuh pasien tidak langsung membawa ke RS
namun ke dukun.

Pemeriksaan fisik:

KU: Baik

Kes: Composmentis

Tanda vital
TD: 130/80mmHg

N: 82 x/menit

R: 20 x/menit

S: 37c

Status lokalis Bahu Kanan:

Look: Tampak bahu datar, lengan dalam posisi sedikit abduksi dan eksorotasi

Feel: Caput humeri terba di bagian anterior, hangat(-)

Move: terbatas

Diagnosa: Dislocation of Shoulder Dextra

Gawat dewasa

Tn.M; 17 th; 160 cm; 55 kg

DIAGNOSIS :

  E15 - Nondiabetic hypoglycaemic coma -

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

02 3 lpm

Bolus dex 10% 200 cc

IVFD dex 10% guyur 2 kolf, kemudian cek gds kembali

Inj. Ranitidin/ iv/ 12 jam

Inj. Ondansentron/ iv/ 12 jam

Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak tadi pagi, penurunan kesadaran yang dialami
secara berangsur-angsur, berdasarkan pengakuan orang tuanya, awalnya pasien mengeluhkan badan
terasa lemas dan terasa pusing(+), gelisah (+), penurunan nafsu makan + 1 minggu terakhir, mual (+),
muntah (+) 3 kali, demam (-), berkeringat (+). Bab dan bak dalam batas normal.

Riwayat maag (+)

Riwayat DM (-)
Ku : berat

Kesadaran : delirium

GCS : E3M5V4

Td. 100/60 mmHg

N. 104 x/m

p. 24 x/m

S. 37

Sp02: 96%

Kepala : anemis (-/-) ikterik (-/-)

Thorax : dbn

Abomen :dbn

Ekstremitas : akral hangat +/+, edema -/-

Pemeriksaan penunjang:

- Laboratorium:

Wbc. 8,8

Rbc 2,8

Hct.45,2

Hb. 10,3

Plt 258

GDS 30

Diagnosa:

Hipoglikemia

Gawat dewasa

Tn. Z;24thn
DIAGNOSIS :

  B34 - Viral infection of unspecified site -


TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

- ivfd RL 20 tpm

- inj. Ranitidin/12 jam/iv

- analsik 2x1

- dosivec 2x1

- cefixime 200 mg 2x1

Demam sejak 2 hari smrs, sakit kepala dan badan, mual (+) muntah (+) 2x.

TD:120/80

N: 103

S: 37,5

R:20

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTE (+)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 17,0

Wbc:9,48

PLT:158

RBC: 5,24

PCV: 48,75

GDS: 124

Bidan/ dewasa

Ny.F; 27Thn; 160cm; 58kg;


DIAGNOSIS :

  O14 - Gestational [pregnancy-induced] hypertension with significantproteinuria -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
* Terapi :

IVFD RL 28 tpm + Mgs04 15 ml

Metildopa 250 mg 3 x 1

Inj.Diazepam 1 amp jika kejang

Ny. F 27 Thn, Datang dengan keluhan nyeri bagian perut bawah tembus belakang sejak tadi malam hari,
pelepasan darah (-) lendir (-).

Mengeluh pusing kepala dan mual (+).

BAK lancar dan BAB biasa.

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 200/140 mmhg, N 88 x/m, R 22x/m, SB 36,6

- Kepala Thorax : Dalam batas normal

- Abd : cembung , NTE (-), BU (+) DBN Hepar teraba dan Lien teraba

- Ext : Hangat, CRT <2 detik. Edema (+)

St obstetri :

Leopold

L1 : 1 jrbpx

L2 : Puka

L3 : Pres_Kep

Djj 138x/m

Tbj 3410 gr

Vt portio tebal, Kep H 1, ket (+)


* Pemeriksaan Penunjang :

- Lab : DL,GDS, CT/BT, HbsAg, Urinalisis

EKG

* Dx :

G1P0A0 40-41 mgg + PEB

Bedah dewasa

DATA DASAR PASIEN :

Tn. M; 27th; 152cm; 60kg

DIAGNOSIS :

  S29 - Other and unspecified injuries of thorax -


IVFD RL 20 tpm

Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv

Inj. Ranitidin 50mg/8jam/iv

Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j//iv

Rawat dan bersihkan luka

Pasien masuk dengan nyeri pada dada, dialami beberapa saat yang lalu setelah terjatuh dari motor,
pasien mengakui dadanya terbentur stir motor, tidak ada riwayat kepala terbentur . Demam (-), sesak
(-), batuk (-), muntah (-), nyeri perut (-). Bab biasa, bak kesan cukup.

Riwayat trauma (-), riwayat muntah (-), riwayat pingsan (-).

Riwayat DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi (-)

Pemeriksaan fisik:

KU sedang, compos mentis

TD 130/80 mmHg, HR 87x/m, RR 24x/m, S 36,7

Kepala : anemis -/- ikterus -/-

Leher : Pemb. Kgb (-)

Thorax : Simetris, BP vesikuler +/+ BT Rh-/- Wh-/-


Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal

Ext : akral hangat, edema -/-

Status lokalis regio thorax : tampak luka lecet geser disertai, ukuran 10x3cm disertai nyeri tekan, nyeri
tekan (+)

Laboratorium:

Wbc. 11,5

Rbc.5,87

Hb. 12,7

Plt . 147

Foto thoraks: tidak ditemukan fraktur dan kelainan

Diagnosa:

- Trauma Tumpul Thoraks

- Vulnus excoriatum regio thorax

Gawat dewasa

DATA DASAR PASIEN :

Ny. Z;83thn

DIAGNOSIS :

  K25 - Gastric ulcer -

  R79 - Other abnormal findings of blood chemistry -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
-ivfd Nacl 0,9% 20 tpm

- inj. Omeprazole/12 jam/iv

- sucralfat syr 3x2c

- inj. As.tranexamat/8 jam/iv

- maltiron 2x1
- rebamax 2x1

Lemas seluruh badan sejak 5 hari smrs, bab hitam sejak 5 hari, muntah (+)

TD: 110/70

N: 90

S: 37,0

R: 20

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTA (-)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 10,0

Wbc: 11,97

PLT: 442

RBC: 2,62

PCV: 22,7

GDS: 99

Ur: 44

Cr: 1,2

Bedah anak

An. H ; 15 tahun : 33 Kg : 135 Cm

DIAGNOSIS :

  S71 - Open wound of hip and thigh -


Non-Farmakologi:

-Tidak boleh kena air daerah sekitar jahitan

Farmakologi :
-Debridement

-Hecting

- Amoxicilin 500 mg 3x1

-Asam mefenamat 3x1

Pasien datang kecelakaan lalu lintas sejak 1 jam yang lalu,luka robek didaerah lutut sebelah kanan dan
luka lecet geser,sadar (+),muntah (-)

RPK : Riwayat Hipertensi (-), Diabetes (-), sakit jantung (-), Maag (-)

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital

• TD : 110/60 mmHg

• Nadi : 82 x/menit

• RR: 23 x/menit

• Suhu : 36 °C

Status Generalis

•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut

•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+

•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-), serumen (-)

•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis teraba.

Perkusi :

batas atas kiri ICS II LPS sinistra,

batas atas kanan ICS II LPS dekstra,


batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,

batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.

Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru

Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis dan dinamis.

Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri. Perkusi : Sonor.

Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

•Abdomen

Inspeksi : Datar ,ikut gerak nafas.

Auskultasi : peristaltik kesan normal.

Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan Epigastric ,

Perkusi : timpani (+),Palpasi : hepar dan lien tidak teraba,

Perkusi : timpani (+).

Extrenitas :

akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik,

Bawah (Patella) :Luka robek 3x1 cm dan luka lecet geser

Diagnosa: Vulnus Laceratum Regio Genu Dextra

Bedah dewasa

Tn.I; 32Thn; 172cm; 69kg

DIAGNOSIS :

  S42 - Fracture of shoulder and upper arm -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
* Terapi :

- Ivfd RL 20 gtt/m
- Inj. Omeprazole 40 mg/24jam/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv

- Terpasang Mitela

- Rencana elektif ORIF

Pasien laki-laki, 32 thn. Tn. I Datang dgn keluhan nyeri pada bahu kanan setelah kecelakaan kendaraan
motor 1 minggu yang lalu, pasien sempat di rawat di RS kemudian dirontgen. Pasien mengaku
merasakan nyeri pada bahu kanan dan pergerakkan terbatas.

Tidak ada keluhan lain, BAK BAB dalam batas normal

* Pem. Fisik :

KU : sedang, Kes : composmentis,

TD 110/80, N 94/m : R 20, SB 36,8 C

- Kep : Normocephal , conj. An -/-skl.

- Thorax : simetris, Cor : BJ I- II Reguler, m(-), G (-), Pulmo : sp. Ves, rh -/- wh -/-

- Abd : cekung, tegang, BU (+) Normal,

- Ext : Dalam Batas Normal

Status lokalis :

Regio Clavicula Dextra :

Look : Tidak tampak signifikan deformitas.

Feel : Nyeri tekan, Krepitasi, gerakkan terbatas, hangat, A. brachialis dan A. Radialis teraba

Move : Sulit di gerakkan

* Pemeriksaan Penunjang :

- Darah lengkap, CT/BT, GDS, HbsAg.

- Foto rontgen
* Dx :

fraktur complit os claviculae dextra

gawat dewasa

Nn. Y;15thn

DIAGNOSIS :

  R42 - Dizziness and giddiness -

  K30 - Dyspepsia -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
- ivfd RL + neurosanbe drips

- inj. Ranitidin/12 jam/iv

- inj. Ondancentron/8 jam/iv

- antasida syr 3x1C

- betahistin 3x1

Nyeri ulu hati sejak beberapa jam smrs, mual (+), badan lemas, pusing berputar

TD: 120/80

N: 98

S:36,5

R:20

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTE (+)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 12,9

Wbc: 6,81

PLT: 245
Gawat lansia
Ny. H;65thn

  A90 - Dengue fever [classical dengue] -


  A09 - Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin -
  I10 - Essential (primary) hypertension –

TINDAKAN MEDIS :
  MEMASANG INFUS

ivfd RL 20 tpm

- inj. Omeprazole/12 jam/iv

- amlodipin 10 mg 1x1

- sucralfat syr 3x2c

-attapulgit 2 tab tiap BAB cair

- paracetamol 500mg 3x1

pasien datang dengan demam sejak 3 hari lalu, ada mual dan muntah. BAB cair 4 kali sejak 1 hari yang
lalu.

TD: 150/90

N: 92

S: 38,5

R: 22

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTA (+)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 14,9

Wbc: 6,62

PLT: 107

RBC: 4,85

PCV: 42,92
GDS: 112

Ur: 22

Cr: 1,2

Bedah lansia

Tn.P, 60thn,165cm,60kg

DIAGNOSIS :

  N40 - Hyperplasia of prostate -


* Terapi :

- IVFD RL 20 tpm

- pemasangan kateter, isi di urine bag 400 cc

Pasien laki2, tn. P, usia 60 tahun. Datang dengan keluhan sulit BAK sejak tadi malam, sebelumnya pasien
sering bantung tengah malam untuk BAK malam, rasa tidak puas BAK, dan BAK terputus-putus,harus
mengedan jika ingin BAK.

Tidak ada nyeri di seluruh bagian perut.

Keluhan lain tidak ada.

Pem. Fisik :

KU : Sedang

Kes : CM

TD 110/80, N78x//m, R20x/m, SB37,0 C

- Kep : Dalam batas normal

- Thorax : Dalam batas normal

- Abd : cembung tegar, peristaltik (+) normal, . Hepar dan Lien : DBN,

Ekstremitas : Dalam batas normal

RT :

Perianal dan perineum tidak meradang,

m. Sphyngter ani externus mencekik, mukosa licin, ampulla kosong


Prostat : pole atas teraba dengan penekanan, permukaan licin, tidak terasa nyeri.

Handscoen : ada feses, tidak ada darah, tidak ada lendir.

* Pemeriksaan Penunjang :

DL GDS, Rencana USG Abdomen

* Dx : Retensio Urin susp. BPH

Bedah dewasa

Tn.S; 31Thn; 160cm;66kg

DIAGNOSIS :

  S91 - Open wound of ankle and foot -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS

  MENJAHIT LUKA

  BEDAH MINOR
* Terapi :

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv

- Inj. Ceftriaxone 1gr/12j/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv

- bedah minor

- Jahit luka

- Tetagam IM

Pasien laki-laki, 31 thn. Tn. S , Datang post KLL dgn keluhan 2 luka robek pada bagian kaki kiri , nyeri (+),
perdarahan aktif (-), mual (-) muntah (-), demam (-), batuk (-), flu (-).

BAK BAB (DBN)

* Pem. Fisik :
KU : sedang, Kes : composmentis, GCS : E4V5M6

TD 130/90 N 88x/m : R 20, SB 36,5 C

- Kep : Normocephal , conj. An -/-skl. Ikt -/-, pupil isokor +/+. 3 mm

- Thorax : simetris, retraksi (-) Cor : BJ I- II Reguler, m(-), G (-), Pulmo : sp. Ves, rh -/- wh -/-

- Abd : cekung, tegang, BU (+) Normal, Nyeri Hepar dan Lien : DBN

- Ext : atas akral Hangat +/+, Edema -/-

Bawah akral hangat +/+ Edema -/-

Status lokalis :

V. Laceratum Regio ventral pedis sinistra

P : 5-7 cm

Dalam : 0,5- 1 cm

Nyeri tekan (+)

Perdarahan (-)

Krepitasi (-)

V. Laceratum regio medial pedis sinistra

P : 2-3 cm

Dalam : 1-2 cm

Nyeri tekan (+)

Perdarahan (-)

Krepitasi (-)

Pergerakkan aktif (+) dapat digerakkan kaki maupun jari-jari.

* Pemeriksaan Penunjang :

- Darah lengkap, CT/BT, GDS, HbsAg.

* Dx :
Multiple vulnus laceratum regio pedis sinistra

Gawat dewasa

Ny. S/71 thn/166cm/55 kg

DIAGNOSIS :

  M10 - Gout -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
IVFD RL 2o tpm

Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam

Injeksi Metylprednisolon 125 mg/8 jam

Meloxicam 2 x 15 mg

Pasien masuk dengan keluhan nyeri persendian sejak 4 bulan yang lalu, nyeri yang dirasakan terus
menerus, nyeri yang dirasakan terutama pada persendian tangan. Mual (-), muntah (-), batuk (-), sesak
(-), BAB dan BAK biasa. Riwayat asam urat (-), HT (-), DM (-)

Ku : sedang

Gcs : E4M6V5

Kesadaran : CM

Ttv

Td. 130/70 mmHg

N. 80 x/m

P. 20 x/m

S. 36,6

Kepala : dbn

Thorax : dbn

Abdomen : dbn
Ekstremitas : hangat +/+, edema -/-

Wbc. 15,9

Rbc. 4,38

Hct. 35,5

Hb. 10,8

Plt. 473

Gds 176

As. Urat 4,1

Gawat dewasa

Tn.A; 52 th; 60 kg;170 cmbacterial

DIAGNOSIS :

  J15 - Bacterial pneumonia, not elsewhere classified -


Farmakologi:

- IVFD RL 20 TPM

- O2 3 lpm

- Drips Paracetamol 1 gr/iv/8 jam (jika demam)

- Inj. Ceftriaxone 2 gr/iv/12 jam

-Inj. Ranitidin/iv/12 jam

-Rawat interna

Pasien masuk IGD dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak tadi pagi. Keluhan disertai dengan
batuk berdahak yang dialami sejak 1 bulan terakhir, hilang-timbul(+), batuk darah satu kali tadi pagi,
nyeri dada ketika batuk, nyeri dada seperti ditusuk dan timbul hanya ketika batuk (+), nyeri dada kanan
(+) tidak menjalar. Keluhan lain demam (+) naik-turun, demam hilang setelah meminum obat penurun
demam. BAB(+) biasa, BAK (+) lancar.

Riwayat Penyakit lain(-)

Riwayat pengobatan paket selama 6 bulan (-)

Riwayat keluarga dengan keluhan serupa (-)

Pemeriksaan fisik:
-GCS: 15, Kesadaran: composmentis

- TTV:

TD: 113/63

P: 28 kali per menit

Nadi: 80 kali per menit

Suhu: 37 c

SpO2: 97%

Mata: anemis -/-

Thorax:

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat luka

Palpasi : vocal fremitus ka=ki, ictus cordis teraba (+)

Perkusi : sonor(+)

Auskultasi : Rh +/+

Abd: DBN

Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

Pemeriksaan Penunjang:

Lab:

- HB: 12,1 gram/dl

- WBC:11,8 sel/mm3

- PLT: 302 sel/mm3

- gds: 122 mg/dL

- Sputum BTA Pagi: negatif

-Foto thorax :

- Bronchopneumonia

- Pleuritis dextra

Diagnosa:

- Bronchopneumonia

- Pleuritis sinistra

- Hemoptoe
Gawat anak

an.h; 3 thn; 89cm; 14g

DIAGNOSIS :

  J06 - Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites -

  J45 - Asthma -
- Nebulizer NaCL 0,9%

- ambroxol syr 3x1 c

- rawat jalan

S: Pasien datang dengan keluhan sesak (+) dialami sejak satu hari yang lalu. Demam (-), batuk (+)
berlendir putih, flu (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-). Rw sesak berulang (+) kambuh jika pasien
terkena udara dingin. Pasien dapat berbicara jelas dalam bentuk kalimat

O:

KU: Sakit sedang/gizi cukup/composmentis

Td: 110/80 mmHg; Nadi: 88 x/menit; Pernapasan: 27 x/menit; Suhu: 36,8 C

Thorax: SN: vesikuler; ST: Ronchi -/-; Wheezing +/+; Retraksi ringan pada substernal (+)

Gawat dewasa

Tn. A; 45 thn; 160 cm; 40 kghyp

DIAGNOSIS :

  I10 - Essential (primary) hypertension -

  A16 - Respiratory tuberculosis, not confirmed bacteriologicallyor histologically -


vfd RL + adona + vit K + asam tranexamat 20 tpm

Injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam

Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam

Amlodipin 1x10 mg

Rencana pengobatan OAT (rawat ruang isolasi)

Pasien masuk dengan keluhan batuk disertai darah sejak kemarin, batuk yang dirasakan kurang lebih 2
bulan yang lalu. Batuk yang dirasakan terus menerus. Keringat malam hari disangkal. Demam (+) 2 hari
yang lalu, sesak (+), mual (+), muntah (-). Pasien juga mengakui penurunan berat badan belakangan ini.
Riwayat merokok (+), mengkonsumsi OAT (-) Hipertensi (+) diabetes (-).
Ku : sedang / gizi kurang

Gcs : E4M6V5

Kesadaran : composmentis

Ttv

Td. 150/90 mmHg

N. 85 x/m

P. 24 x/menit

S. 38.0

Kepala : dbn

Thorax :

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat luka

Palpasi : vocal fremitus ka=ki, ictus cordis teraba

Perkusi : sonor, batas jantung melebar

Auskultasi : suara paru vesikuler, rh +/-, wh -/-. BJ I/II murni reguler murumur (-)

Abdomen : dbn

Ekstremitas : dbn

- Laboratorium:

Wbc. 14,8

Rbc. 2,8

Hb. 8,8

Plt. 208

Gds. 156

- Foto thorax:

Nampak cavitas di apex pulmo dextra


Nampak bintik kalsifikasi

Kesan —> tb paru aktif

Diagnosis:

- TB Paru

- Hipertensi grade I

Bedah dewasa

Ny. J; 40Thn; 155cm; 62kg

DIAGNOSIS :

  K80 - Cholelithiasis -
- IVFD RL 20 gtt/m

- Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv

- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/iv

- Inj. Ondansentron 4mg/8jam/iv

- Rawat bedah

atang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan dirasa seperti menjalar sejak 1 minggu terakhir, nyeri
sering terjadi ketika setelah makan,, mual (+) muntah (+)

BAK Lancar

BAB biasa

Riwayat dengan keluhan yang sama dua bulan lalu (+)

RPD :

Kolesterol (+)

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 100/70 mmhg, N 88 x/m, R 20 x/m, SB 36,6

- Kepala Thorax : Dalam batas normal


- Abd : datar , NTE (-), BU (+) DBN, Murphy sign (+)

- Ext : Hangat, CRT <2 detik. Edema (-)

* Pemeriksaan Penunjang :

USG abdomen : Multiple kolelithiasis + radang saluran empedu

Dx : Kolesistitis + kolelithiasis

Gawat anak

An. F/ 9 tahun / 125 cm/28 kg

DIAGNOSIS :

  A91 - Dengue haemorrhagic fever -


Tirah baring

Banyak minum

- IVFD asering 45 tpm (selama 6 jam) —> jika keadaan umum membaik dan ttv stabil turun kan 28 tpm
(selama 6 jam selanjutnya).

- drips pct 300 mg/8 jam

Pasien masuk dengan keluhan utama demam tinggi. Demam di alami sejak 4 hari yg lalu dengan pola
demam naik turun, demam turun ketika diberi obat penurun demam lalu naik kembali. Nyeri kepala (+),
mimisan (-), kejang (-), batuk (-), mual(-), muntah(-), nafsu makan menurun (+), BAB (+) biasa, BAK (+)
lancar.

Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada.

Ku : sedang

Gcs : E4M6V5

Kesadaran : CM

Pemeriksaan fisik:

- TTV:
P: 22 kali per menit

Nadi: 83 kali per menit

Suhu: 39,1 c

Mata: anemis -/-

Thorax:

- Inspeksi: pengembangan dada simetris (+)

- Perkusi: sonor (+/+)

- Palpasi: vocal fremitus (+)

- Auskultasi: vesikular (+/+), rh(-/-), wh (-/-)

Abdomen: Dalam Batas Normal

Ekstremitas:

Rumple leed (+)

Pemeriksaan Penunjang:

Lab:

- WBC:10.3

- PLT: 94

- rbc : 2,1

- hct : 40,1

- hb : 10,2

Gawat/ dewasa

Nn. A; 23 th; 152cm; 54kgnephr

DIAGNOSIS :

  N04 - Nephrotic syndrome -

  D64 - Other anaemias -


Penatalaksanaan
IVFD Nacl 0,9% 15 tpm

Inj Ranitidine 50 mg/12jam/iV

Inj Dexamethasone 5mg /8jam/IV

Inj Furosemide 40mg/8jam/ IV

Pro tranfusi > 10 mg/dl

KU : Lemas

RPS : Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu lalu. Keluhan disertai Mual (+), muntah (+) 2
kali berisi makanan, nyeri uluhati (+), bengkak pada muka (+) dan mata (+) yg dialami sejak dua hari lalu.

BAK dan BAB biasa kesan normal, BAK berwarna merah (-)

Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)

Riwayat Penyakit : HT (-), DM (-), penyakit jantung (-), asam urat (+)

Riwayat Alergi : Makanan (-), Obat (-)

Pemeriksaan Fisik

KU : Sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

Tanda Vital : TD:179/134 mmHg; N:100 x/m; P: 28 x/m; S: 36,7 oC

Status Lokalis

Kepala : tidak ada kelainan

Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil bulat dan isokor, Exopthalmus (-), Edema
palpebra (+/+), pergerakan bola mata dbn.

Thorax :

I : datar, ikut gerak napas

P : nyeri tekan (+)

P : sonor (+/+)

A : Vesikuler, Rh (+/+)

Abdomen : tidak ada kelainan

Ekstremitas : edema (+/+)


Lab:

Darah lengkap

WBC : 6.9x103 /uL

HB : 5.2 gr/dL

Gol. darah: AB

Urinalisis

Protein :Positif (+4)

Leukosit (Esterase) : positif (+1)

Darah (Blood) : Positif (+1)

Diagnosis

Anemia pro tranfusi + Proteinuria ec Susp. Sindrom Nefrotik

Gawat lansia

Ny.M; 66thn; 155cm; 62mg

DIAGNOSIS :

  I42 - Cardiomyopathy -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
* Terapi :

- O2 via nasal canul 2-4L/M

- IVFD Ringer Laktat 10 gtt/m

- Inj. Omeprazole 40 mg/12j/iv

- Inj. Furosemide amp/8j/iv

- ISDN 5 mg 3 x 1

- Aspilet 80 mg 1 x 1

- CPG 75 mg 1 x 1

- Lisinopril 10 mg 1 x 1
- Bisoprolol 5 mg 1 x 1

Pasien perempuan, 66 thn. Ny. M , Datang dengan keluhan sesak (+) sejak tadi pagi SMRS, sesak saat
berbaring, dan aktifitas ringan dan membaik pada saat diberikan oksigen. Nyeri ulu hati (+), mual (+),
muntah (+). Tangan dan kaki pasien bengkak. Demam (-), BAB/BAK: Normal.

RPD:

- riwayat Penyakit jantung

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 180/90 N 88 x/m, R 28 x/m, SB 36,6

- Keo : Normocephal , conj. An -/-, skl. Ikt -/-,

- JVP : (+) meningkat

- Thorax : simetris, retraksi (-)

- Cor : BJ I- II reg, murmur (-), G (-),

- Pulmo : sp. Ves, rh +/+ wh -/-

- Abd : datar, lemas, BU (+) Normal, Hepar dan Lien : tidak teraba

- Ext : Hangat, CRT < 2 detik. Edema (-)

* Pemeriksaan Penunjang :

- Lab : DL, GDS, Ur/Cr, K.Total

- EKG

* Dx :

- Cardiomiopati

Bidan dewasa

Ny NU; 44thn; G5P4A0 uk 37 38 minggugestasion


DIAGNOSIS :

  O13 - Gestational [pregnancy-induced] hypertension without significantproteinuria -


IVFD RL 20 tpm

Inj ceftriaxone 1gr/12jam

Inj metoclopramid 1amp/8jam

Nifedipine tab 4x1

R/SC

Pasien datang dengan membawa pengantar dri spOG untuk dilakukan SC.

Ini merupakan kehamilan ke 5 pasien. Kehamilan sebelumnya pasien pernah sampai kejang ketika
melahirka

TD: 130/70 N:102 RR18 SB 36,8

DJJ 145cm

TFU 54cm

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: Sedang, Kesadaran: Compos Mentis

Mata: congjutiva anemis -/-, sclera ikterik -/-

Thorax: C: S I-II Reguler, Murmur(-), Gallop (-); P: Sp. Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen: datar, lemas, BU (+) Normal, NTE (-)

Extremitas: Akral hangat, CRT <2", Edema (-)

Bidan dewasa

Ny. W; 24th; 167cm; 56kg

DIAGNOSIS :

  O21 - Excessive vomiting in pregnancy -


IVFD RL 28 tpm

Inj. Maltiron/8jam/iv

Observasi KU dan Tanda Vital


Pasien G1P0A0 uk 12 minggu masuk dengan keluhan mual dan muntah, frekuensi 6x isi makanan dan
air, nyeri ulu hati (+), riwayat muntah 1 bulan yang lalu.

Riwayat ANC (-), TT (-), Fe (-)

Riwayat DM (-), HT (-), Asma (-)

Riwayat pelepasan darah (-), riwayat koitus (-), riwayat trauma (-), riwayat test kehamilan (+)

KU : sedang

GCS : 15

Kesadaran : CM

Td. 120/80 mmHg

N. 80 x/menit

P. 20 x/menit

S. 37

Kepala : dbn

Thorax : dbn

Abd : peristaltik (+) kesan normal, NTU (+), TFU simpisis

Ext : akral hangat +/+, edema -/-

Bedah lansia

Ny. C;66 tahun ; 55 KG;160 CM

DIAGNOSIS :

  E11 - Non-insulin-dependent diabetes mellitus -

  S91 - Open wound of ankle and foot -


IVFD RL 20 TPM

Ketorolac 1 amp /12 jam/iv

Ranitidiin 1 vial /12 jam/iv

Dexametason 1 amp/ 12 jam/iv


Ceftiaxone 1 gr/ 12 jam/iv

Rawat luka

Rawat inap bedah

Pasien datang ke RS dengan keluhan luka pada kaki kanan yang dialami sejak 1 minggu terakhir, awalnya
benjolan kecil kemudian pecah dan luka meluas keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-),
demam (+), batuk (-), BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya
(-). Riwayat penyakit DM dan rutin mengkonsumsi obat

T: 130/80 N :77 X/M, SB : 38,5 P: 20 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan normal

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani

Regio pedis dextra: tampak luka dengan ukuran sekitar 9x7 cm, hiperemis (+), pus (+), udem (+)

Lab:

Leukosit: 16,0

Hb : 11,5

GDS : 155 (sudah terkontrol)

diagnosis: kaki diabetic dextra

bedah anak

An. F, 12Thn,120cm,27kg
DIAGNOSIS :

  K35 - Acute appendicitis -


* Terapi :

- IVFD RL 14 gtt/m

- Inj. Ceftriaxone 750gr/12j/iv (Skin Test)

- Rencana Op elektif

Pasien laki-laki, 12 Thn. An. Ferdinan Datang dgn keluhan Nyeri Perut bawah bawah sejak 2 minggu yang
Lalu pasien riwayat minum antibiotik dan antinyeri, nyeri awalnya dirasakan dari belakang dan
berpindah ke perut bawah. Perut kanan bawah tegang (+), Demam hilang timbul (-), Mual (-), muntah
(-), Nafsu makan biasa. Pasien riwayat jarang makan sayur dan buah-buahan.

BAK Lancar dan BAB biasa.

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 130/70, N 88 R 20, SB 36,8

- Kep : DBN

- Thorax : DBN

- Abd : datar, tegang, BU (+) Normal, Nyeri tekan mcburney (+), rovsign sign (-), Psoas sign (+),
Obturatorius sign (+),

* Pemeriksaan Penunjang :

- DL GDS CT/BT HbsAg

- Alvarado Score : 5

* Dx : Appendisitis Acute

DD/ Susp App perforasiacu

Bedah anak

An. I; 15 thn; 120cm; 40kg


DIAGNOSIS :

  S57 - Crushing injury of forearm -


- ibuprofen 3x200mg

- amoxicilin 3x500mg

- hecting luka

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan terdapat luka robek pada tungkai bawah kiri, dialami setelah
terjatuh terkena batu beberapa jam sebelumnya.

O:

KU: Sakit sedang/gizi cukup/composmentis

Td: 110/80 mmHg; Nadi: 88 x/menit; Pernapasan: 22 x/menit; Suhu: 36,5 C

Status lokalis: tampak satu buah luka robek terbuka pada tungkai bawah kanan ukuran 3x0,2x0,2 cm,
dengan tepi ireguler, dasar luka bersih.

Bedah anak
An. S; 14th; 140cm; 30kg

S96 - Injury of muscle and tendon at ankle and foot level –

Terapi:

- Bersihkan luka menggunakan NaCl 0,9%

- Kontrol perdarahan (bebat)

- bedah minor hecting

- Suntik tetagam 0,5 cc/ IM

- Amoxicillin tab 500 mg 3x1

- Metronidazole tab 500mg 3x1

Anamnesis: Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kiri bagian belakang sejak 30 menit yang lalu
akibat terjatuh dari motor, berdasarkan pengakuan pasien, kakinya terkena besi bagian bawah motor.
Perdarahan (+), nyeri (+).

Pemeriksaan fisik:

KU: Baik
Kes: Composmentis

Tanda vital

TD: 100/60mmHg

N: 88 x/menit

R: 20 x/menit

S: 37,3c

Kepala : dbn

Thorax : dbn

Abdomen : dbn

Ekstremitas : akral hangat +/+

Status lokalis:

Look : Tampak luka terbuka pada regio tendon achilles, P: 4 cm L: 0,5 cm D: 0,5 cm, tepi luka rata,
jembatan jaringan (-).

Feel : hangat (+)

Move : pergerakan aktif dan pasif terbatas

Bedah anak

An N ; 10 tahun : 38 Kg : 115 Cm

DIAGNOSIS :

  S01 - Open wound of head -


Non-Farmakologi:

-Tidak boleh kena air daerah sekitar jahitan

Farmakologi :

- Debridement

- Hecting
- Amoxicilin 500 mg 3x1/2 tab

- Asam mefenamat 3x1/2 tab

Pasien datang kecelakaan lalu lintas sejak 1 jam yang lalu,luka robek pada daerah kepala, luka lecet
geser didaerah kaki Kanan ,sadar (+),muntah (-).

RPK : Riwayat Hipertensi (-), Diabetes (-), sakit jantung (-), Maag (-)

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis, GCS 15

Tanda Vital

• TD : mmHg

• Nadi : 82 x/menit

• RR: 23 x/menit

• Suhu : 36 °C

Status Generalis

•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam, tidak mudah dicabut

•Parietalis sinistra : Luka robek 2,3 cm x 0,5 cm

•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+

•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-), serumen (-)

•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis teraba.

Perkusi :

batas atas kiri ICS II LPS sinistra,

batas atas kanan ICS II LPS dekstra,

batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,


batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.

Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru

Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis dan dinamis.

Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri. Perkusi : Sonor.

Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

•Abdomen

Inspeksi : Datar ,ikut gerak nafas.

Auskultasi : peristaltik kesan normal.

Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan Epigastric ,

Perkusi : timpani (+),Palpasi : hepar dan lien tidak teraba,

Perkusi : timpani (+).

Extrenitas :

akral hangat

Diagnosa: Vulnus Laceratum Parietalis Sinistra

Bedah anak

An.C; 14thn; 154cm; 48kg

DIAGNOSIS :

  S81 - Open wound of lower leg -


Farmakologi :

Amoxicilin 3 x 500 mg selama 3 hari

As.Mefenamat 3 x 500 mg

Vit C 1 x 250 mg

As.Tranexamat 3 x 500 mg
Non-Farmakologi :

Bersihkan luka

Jahit luka/bedah minor

Hindari kontaminasi luka

Kontrol jahitan dan ganti verban per 3 hari

Pasien datang dengan keluhan luka robek pada bagian betis kanan belakang setelah terkena pengail ikan
saat berada ditengah laut, pada saat itu pasien sedang mencari ikan karena profesi pasien sebagai
nelayan, namun secara tidak sengaja pengail ikan terkena betis kanan pasien dan menyebabkan luka
robek. Nyeri dan ada Perdarahan aktif (+).

Keluhan yang lain tidak ada

Pemfis

Ku: sedang, kesadaran : composmentis, GCS : 15

TD : 110/70 mmhg, Nadi : 86 x/m, S : 36,7 C, P : 20 x/m

status lokalis :

Vulnus laceratum regio cruris dextra posterior, panjang 7-10 cm, kedalaman 1-2 cm. Nyeri (+),
perdarahan aktif (+).

Pemeriksaan lain DBN

Gawat dewasa

Ny. M;25thn

DIAGNOSIS :

  A91 - Dengue haemorrhagic fever -

  K30 - Dyspepsia -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
- IVFD RL 40 tpm

- inj. Omeprazole/24 jam/iv

- inj. Ondamcentron/8 jam/iv


- sucralfat syr 3x2c

- paracetamol 3x500 mg

- inj. Metilprednisolon 125 mg/24 jam/iv

- psidii 2x1

Demam 3 hari, sakit kepala

TD: 110/80

N: 104

S:38

R: 22

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTA (-)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb:19,0

Wbc: 2,77

PLT: 25

RBC: 6,35

PCV: 56,64

Bedah anak

An.T; 15thn; 140cm; 38kg

DIAGNOSIS :

  X82 - Intentional self-harm by crashing of motor vehicle -


Farmakoterapi :

Cefadroxyl 2 x 500 mg selama 5 hari

Vit c 1 x 1 250 mg

As.Mefenamat 3 x 500 mg jika nyeri


Non-Farmakoterapi :

Hygenitas

Jangan sampai luka basah

Hindari dari kontaminasi debu dll

Kontrol jahitan per 3 hari

asien datang dengan keluhan luka robek di lutut kanan karena terkena batu karang saat mandi dilaut,
perdarahan aktif (-), nyeri (+).

Pasien sedang mandi dilaut saat kejadian dan terpeleset dari atas tebing kecil pada saat ingin melompat,
kemudian lutut pasien terkena batu karang.

Tidak ada keluhan lain (-)

Pemfis

KU : sedang, kesadaran : Composmentis, GCS : 15

Status lokalis :

Vulnus laceratum regio patellaris dextra, dan beberapa vulnus excoriatum disekitar patella.

Pemeriksaan lain DBN (-)

Gawat anak

An.A;9 bulan;7 kg

DIAGNOSIS :

  A09 - Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin -


edikamentosa

• IVFD RL 16 gtt/m

• Oralit 3 jam pertama : 75ml/kgBB : 525 ml (3 saset oralit) dilanjutkan dengan pemberian 1 atau
setengah saset oralit tiap kali BAB.

• Tablet zink 20 mg/hari selama 10 hari.

• Paracetamol syr 120mg/5 ml 4 x ¾ sendok obat

• Cotrimoxazole syr 240mg/5ml 2 x 3/4 sendok obat

Non-medikamentosa
- Memberikan edukasi kepada ibu pasien untuk menjaga hygiene anak

- Pemberian asupan makanan dilanjutkan

Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Buang air besar cair dengan frekuensi lebih dari 10 kali. Buang air besar cair berwarna kuning, berampas
(+), berlendir (+), busa (-), darah (-), berbau seperti biasa (+). Pasien juga mengalami muntah (+) sejak
tadi pagi, dengan frekuensi 2 kali, berisi makanan dan cairan, dengan frekuensi 2 kali. Sejak mengalami
buang air besar cair, nafsu makan pasien menurun tetapi lebih sering minum. Terdapat demam, gelisah
dan terkadang rewel, tidak kejang, tidak mimisan, tidak ada batuk, tidak ada beringus, tidak sesak. BAK
biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu:-

Pmeriksaan fisik:

-Tanda Vital

Denyut nadi : 164 kali/menit

Pernapasan : 40 kali/menit

Suhu : 37.60C

Pemeriksaan Sistemik

- Kulit : sianosis (-), turgor kembali cepat (<2 detik)

- Kepala: normocephal

- Mata : mata cekung (-), konjungtiva pucat (-), sklera ikterus (-)

Thorax:

- Inspeksi: pengembangan dada simetris (+)

- Perkusi: sonor (+/+)

- Palpasi: vocal fremitus (+)

- Auskultasi: vesikular (+/+), rh(-/-), wh (-/-)

Abdomen:

Inspeksi: Tampak cembung

Auskultasi : Peristaltik usus (+), kesan meningkat.

Perkusi : Timpani

Palpasi : Nyeri tekan (-)

Ekstremitas: Dalam Batas Normal


Pemeriksaan Penunjang:

Lab:

- HB: 12 gram/dl

- WBC:14,9 sel/mm3

- PLT: 354 sel/mm3

- gds: 105 mg/dL

Diagnosa: Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang + febris

Bedah dewasa

Tn.F; 28Thn; 160cm; 65kg

DIAGNOSIS :

  S81 - Open wound of lower leg -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS

  MEMASANG KATETER

  MENJAHIT LUKA
* Terapi :

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ranitidine/50mg/12j/iv

- Inj. Ketorolac/30mg/8j/iv

- Inj. Ceftriaxone/1gr/12j/iv

- Bedah minor

- Jahit situasi pada v. Laceratum susp ruptur tendon m. Ekstensor digitorus longus

- Tetagam IM

- Inj. Ketorolac 30 mg/8j

Pasien laki-laki, 28 thn. Tn. F , Datang post KLL dgn keluhan 2 luka robek pada bagian kaki kiri , nyeri (+),
perdarahan aktif (-), mual (-) muntah (-), demam (-), batuk (-), flu (-).

BAK BAB (DBN)


* Pem. Fisik :

KU : sedang, Kes : composmentis, GCS : E4V5M6

TD 130/90 N 88x/m : R 20, SB 36,5 C

- Kep : Normocephal , conj. An -/-skl. Ikt -/-, pupil isokor +/+. 3 mm

- Thorax : simetris, retraksi (-) Cor : BJ I- II Reguler, m(-), G (-), Pulmo : sp. Ves, rh -/- wh -/-

- Abd : cekung, tegang, BU (+) Normal, Nyeri Hepar dan Lien : DBN

- Ext : atas akral Hangat +/+, Edema -/-

Bawah akral hangat +/+ Edema -/-

Status lokalis :

Regio cruris sinistra

- V laceratum regio cruris sinistra bagian proksimal

P : 10-12 cm

Dalam : 0,5- 1 cm

Nyeri tekan (+)

Perdarahan (-)

Krepitasi (-)

- V. Laceratum regio cruris sinistra bagian distal

P : 2-3 cm

Dalam : 1-2 cm

Nyeri tekan (+)

Perdarahan (-)

Krepitasi (-)

Pergerakkan aktif (+) dapat digerakkan kaki maupun jari-jari.

* Pemeriksaan Penunjang :
- Darah lengkap, CT/BT, GDS, HbsAg.

* Dx :

Multiple vulnus laceratum regio cruris sinistra

Susp. Ruptur tendon m.ekstensor digitorum longus

Bedah lansia

Tn. SY; 68th; 156cm; 75kg

DIAGNOSIS :

  N20 - Calculus of kidney and ureter -

  R33 - Retention of urine -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG KATETER
IVFD RL 20tpm

Inj Ranitidin 1 amp/12 jam/ Iv

Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv

Amlodipine 10mg/ 0-0-1 p.o

Harnal 1 x 1

pasang kateter

Pasien datang dengan keluhan nyeri saat berkemih yang dialami sejak 1 minggu SMRS. Nyeri dirasakan
hilang timbul. Mulai dari 2 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri berkemih disertai urin berwarna merah.
Pasien merasa tidak lampias saat berkemih. Nafsu makan biasa, BAB normal. Riwayat penyakit dahulu
asam urat dan hipertensi sejak 5 tahun terakhir tidak rutin minum obat.

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: Sedang, Kesadaran: Compos Mentis

Mata: Conjungitva Anemis -/-, Sklera Ikterus: -/-

Thorax: C: S I-II Reguler, Murmur(-), Gallop (-); P: Sp. Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen: datar, lemas, BU (+) Normal, NT (-)

Extremitas: Akral hangat, CRT <2", Edema (-)


hasil pemeriksaan lab:

AU: 9.6

Bedah lansia

Tn. TT; 52th; 170cm; 81kg

DIAGNOSIS :

  S07 - Crushing injury of head -

  S02 - Fracture of skull and facial bones -


IVFD Asering 20tpm

Inj Ketorolac 1 amp/8 jam/ Intravena

Inj Ranitidin 1 amp/12 jam/ Intravena

Inj Asam tranexamat 1 amp (extra) Intravena

Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam/ Intravena

Tn. TT 52th datang ke RS karena post KLL tunggal yang dialami 5 jam SMRS. Pasien mengendarai sepeda
motor saat terjadi kecelakaan. Penurunan kesadaran (-), riwayat pingsan disangkal, muntah darah 1x.
pasien tidak mengingat kejadian kecelakaan. Rhinore(-), Otore (-). Saat kejadian, wajah terbentur aspal.

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: Sedang, Kesadaran: Compos Mentis

Mata: OD = hematom (+), darah aktif (-), edema (+), visus dbn

OS= dbn.

Thorax: C: S I-II Reguler, Murmur(-), Gallop (-); P: Sp. Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen: datar, lemas, BU (+) Normal, NT (-)

Extremitas: Akral hangat, CRT <2", Edema (-)

Bedah dewasa

Tn.N; 55Thn; 159cm; 66kg

DIAGNOSIS :

  K80 - Cholelithiasis -
TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
* Terapi :

- IVFD RL 20 gtt/m

- Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv

- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/iv

- Inj. Ondansentron 4mg/8jam/iv

- Rencana Op elektif

Tn. N , 55 Thn Datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan dirasa seperti menjalar, nyeri tekan
perut kanan atas (+), mual (-) muntah (+), Batuk flu demam (-).

BAK Lancar

BAB biasa

RPD :

Kolesterol tinggi dan sering makan gorengan

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 100/70 mmhg, N 88 x/m, R 20 x/m, SB 36,6

- Kepala Thorax : Dalam batas normal

- Abd : datar , NTE (-), BU (+) DBN Hepar teraba dan Lien teraba

- Ext : Hangat, CRT <2 detik. Edema (-)

Status lokalis :

Murphy sign (+)

* Pemeriksaan Penunjang :

- Lab : DL,GDS, CT/BT, HbsAg

EKG
USG abdomen : multiple kolelithiasis uk 2-3cm

* Dx :

- Kolelithiasis

Bedah anak

An. R;5thn; 78cm; 10kg;

DIAGNOSIS :

  K61 - Abscess of anal and rectal regions -


- ivfd asering 10 tpm

- cefixime syr 3x1c

- pct syr 3x2c

- rencana drainase abses

Bengkak pada sekitar anus sejak 1 minggu, nyeri jika ditekan

TD:-

N: 108

S: 36,7

R: 22

Ku: sedang kes: c/m

Mata: ca -/- SI -/-

Thorax: wh -/- rh -/-

Abdomen: peristaltik (+) NTA (-)

Extermitas: akral hangat (+) edema (-)

Lab

Hb: 12,2

Wbc: 11,32

PLT: 343

RBC: 4,49

PCV: 34,9A
Gawat dewasa

Ny. Y; 45thnc

DIAGNOSIS :

  I10 - Essential (primary) hypertension -

  R07 - Pain in throat and chest -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
- IVFD RL 20 tpm

- isdn sublingual (ekstra)

- inj. Omeprazole/12 jam/iv

- amlodipin 1x1

Pasien masuk dengan keluhan nyeri dada beberapa jam sebelum masuk rumah sakit, nyeri dada seperti
ditusuk-tusuk tidak tembus belakang ataupun menjalar ke lengan kiri, nyeri kepala, pusing, mual (+),
muntah (-), batuk (-), sesak nafas (-), BAB dan BAK biasa. Riw. Hipertensi (+) riw dm tipe 2 (-)

TD: 160/90

N: 86x

R: 20x

S: 36,5

Ku: sedang

Kesadaran: compos mentis

Mata: konj anemis -/- sklera ikterik -/-

Thorax: wh -/- rh -/- bj I/II murni reguler

Abdomen: peristaltik (+) normal NTE(+)

Ekstermitas: akral hangat (+) edema (-)

Gawat dewasa

Nn. S; 20thnd
DIAGNOSIS :

  K30 - Dyspepsia -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
- Ivfd RL 20 tpm

- inj. Omeprazole/12 jam/iv

- sucralfat 3x2c

Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, mual (+), muntah
(-), lemas, nafsu makan berkurang, demam (-), BAB dan BAK biasa

TD: 110/70

N: 98x

R: 20x

S: 36,5

Ku: sedang

Kesadaran: compos mentis

Mata: konj anemis -/- sklera ikterik -/-

Thorax: wh -/- rh -/- bj I/II murni reguler

Abdomen: peristaltik (+) NTE (+)

Esktermitas: akral hangat (+) edema (-)

Igd dewasa

Nn. S;17thn

DIAGNOSIS :

  K30 - Dyspepsia -

  N39 - Other disorders of urinary system -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
- ivfd RL 20 tpm+ neurosanbe drips

- inj.ketorolac 3.% (ekstra)


- inj.omeprazole/12 jam/iv

- sucralfat syr 3x2c

Pasien masuk dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, mual
(+) muntah (-), demam (-), BAK kadang nyeri dan rasa tidak puas setelah BAK, darah(-) keruh (-), nyeri ulu
hati (+). BAB biasa

TD: 100/70

N: 90

R: 20x

S: 37

Ku: sedang

Kesadaran: compos mentis

Mata: konj anemis -/-sklera ikterik -/-

Thorax: wh -/- rh -/- bj I/II murni reguler

Abdomen: peristaltik (+) Nyeri tekan bagian simpisis (+)

Ekstermitas: akral hangat (+) edema (-)

Bedah anak

An. F, 12Thn,120cm,27kg

DIAGNOSIS :

  K35 - Acute appendicitis -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
* Terapi :

- IVFD RL 14 gtt/m

- Inj. Ceftriaxone 750gr/12j/iv (Skin Test)

- Rencana Op elektif

Pasien Datang dgn keluhan Nyeri Perut bawah bawah sejak 2 minggu yang Lalu pasien riwayat minum
antibiotik dan antinyeri, nyeri awalnya dirasakan dari belakang dan berpindah ke perut bawah. Perut
kanan bawah tegang (+), Demam hilang timbul (-), Mual (-), muntah (-), Nafsu makan biasa. Pasien
riwayat jarang makan sayur dan buah-buahan.
BAK Lancar dan BAB biasa.

* Pem. Fisik :

KU : Sedang , Kes : CM

TD 130/70, N 88 R 20, SB 36,8

- Kep : DBN

- Thorax : DBN

- Abd : datar, tegang, BU (+) Normal, Nyeri tekan mcburney (+), rovsign sign (-), Psoas sign (+),
Obturatorius sign (+),

* Pemeriksaan Penunjang :

- DL GDS CT/BT HbsAg

- Alvarado Score : 5

* Dx : Appendisitis Acute

DD/ Susp App perforasi

Bedah dewasa

Tn.A; 50 th; 175 cm; 84 kg

DIAGNOSIS :

  L04 - Acute lymphadenitis -


Cefadroxyl 2x500 mg,

Dexamthasone 3x0,5 mg,

Paracetamol 3x500 mg

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan bengkak pada pipi (depan telinga) dialami sejak 2 hari yang lalu,
bengkak disertai rasa demam tidak begitu tinggi. Batuk (-), nyeri menelan (-), nyeri pada gusi (-).

O:

KU: Sakit sedang/gizi cukup/composmentis

Td: 130/80 mmHg; Nadi: 88 x/menit; Pernapasan: 19 x/menit; Suhu: 37,3 C


Status lokalis regio fasialis: Tampak pembengkakan pada area depan telinga kanan dan kiri, eritema (+).
Teraba keras (+), imobile (+), reguler (+), berukuran sekitar 2x2 cm, pus (-), puncta (-).

Bedah lansia

Ny. D; 65 thn; 162 cm; 72 kg

DIAGNOSIS :

  E10 - Insulin-dependent diabetes mellitus -

  S91 - Open wound of ankle and foot -


Metronidazole 3x500 mg PO

Novorapid 3x6 unit (dari Spesialis Peny dalam sblmnya)

Levemir 0-0-8 unit (dari Spesialis Peny dalam sblmnya)

Wound toilet

Kontrol kembali 5-7 har

Pasien masuk dengan keluhan luka pada kaki kiri sejak 1 minggu yang, disertai nyeri yang dirasakan
seminggu terakhir. Riwayat DM (+)

Pemeriksaan fisik:

Ku : sedangGcs : E4M6V5

Kesadaran : Composmentis

Ttv

Td. 130/80 mmHg

N. 90 x/m

P. 18 x/m

S. 36,7

Kepala : dbn

Thorax : dbn

Abdomen : dbn

Ekstremitas

Nampak luka disertai pus berdiameter kurang lebih 5 cm dengan batas tegas di area plantar pedis
sinistra

Gds. 232 mg/dl


Diagnosa: Kaki Diabetik Sinistra

Bedah dewasa

Ny.N ;47 tahun; 155cm; 57 Kg

DIAGNOSIS :

  E10 - Insulin-dependent diabetes mellitus -

  S91 - Open wound of ankle and foot -


armakologi:

IVFD RL 20 tetes per menit

Rawat luka tiap pagi

inj. cefotaxime 1 gr/12j/ intravena

inj. Ranitidine 50mg/12j/ intravena

Metronidazole 3x1 tab

Metformin 500mg 2x tabParacetamol 3x500 k/p

Non-farmakologi

Diet karbohidrat

Rutin kontrol kadar gula darah

Olahraga 15-30 menit sebanyak 2-3x seminggu

Anamnesis: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka di bagian tungkai kiri bagian bawah dialami ± 1
bulan yang lalu (telapak kaki). Awalnya pasien mengalami luka yang kecil akibat tertusuk duri yang lama
kelamaan membesar. Pasien mengeluh lemah badan, sering haus, dan biasanya malam terbangun untuk
buang air kecil. Pasien mengalami demam. Buang air besar seperti biasa.

Riwayat penyakit: Pasien memiliki riwayat DM sejak tahun 2010 mengkonsumsi obat metformin.

PEMERIKSAAN FISIS

T : 120/70 mmHg

N : 84 x/menit, reguler

P : 22 x/menit

S : 37,30C
Kepala :anemis (-), ikterus (-), sianosis (-)

Thorax :

I : bentuk dada normochest, simetris kiri=kanan, ikut gerak napas

P : MT (-), NT (-), focal fremitus kiri=kanan

P : sonor kiri=kanan, BPH ICS VI dextra anterior

A : BP : Bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/-

Abdomen :

I : datar, ikut gerak napas

A : peristaltik (+) kesan normal

P : MT(-), NT (-), hepar/lien tidak teraba

P : timpani (+)

Extremitas :

regio dorsum pedis sinistraterdapat luka ukuran 6cmx5cmx0,1cm ,pus (+), nyeri (+), arteri dorsalis
teraba (+)

laboratorium:

Hb11,2 g/dL, leukosit 19800/mm3, eritrosit 3.990.000/mm3, trombosit 509.0000/mm3, hematokrit


31,8 %,, MCV 80, MCH 27,9 pg,MCHC 35,1 g/dL,GDS: 286

Diagnosis: Kakis Diabetikum regio pedis sinistra + DM type II

Bedah lansia

Ny. Hn; 62th; 150cm, 58kg

DIAGNOSIS :

  I84 - Haemorrhoids -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
Ivfd Rl 20 tpm
Inj. Ketorolac 30mg/8j/iv

Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv

Inj. As. Tranex 500mg/8jam/iv

Pro hemoroidektomi

Pasien datang dengan benjolan pada dubur, benjolan dapat masuk sendiri, dialami sejak beberapa bulan
yang lalu. Jika bab benjolan keluar disertai perdarahan yang menetes setelah kotoran keluar.

Riw. DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi (-)

Riw. SC 2 bulan yang lalu

Riw. Pengobatan (-)

KU : sedang

GCS : 15

Kesadaran : CM

Td. 110/70 mmHg

N. 80 x/menit

P. 20 x/menit

S. 36,6

Kepala : dbn

Thorax : dbn

Abd : dbn

Ext : akral hangat +/+, edema -/-

RT : spinchter ani mencekik, ampula recti kosong, mukosa rectum licin, teraba benjolan arah jam 11
sebesar biji jagung, nyeri tekan, pelepasan darah (-), lendir (-), feses (-)

Anda mungkin juga menyukai