HYSTERECTOMY
NURUL SYAFITRAH / N 111 15 032
PEMBIMBING : dr.Sofyan Bulango, Sp.AN
BAB I
PENDAHULUAN
• Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan
meliputi pemberian anestesi, penjagaan keselamatan penderita yang mengalami
pembedahan, pemberian bantuan hidup dasar, pengobatan intensif pasien gawat,
terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri menahun.
Sistem
pernapasan
Sistem
Sistem saraf pusat
gastrointestinal
Teknik Anestesi
10 kg pertama 4 ml/kg/jam
• nyeri perut bagian bawah • Pasien masuk kiriman dari poli KIA
dengan membawa pengantar
dengan G4P2A1 gravid aterm + calon
akseptor kontap. Pasien mengeluh
nyeri perut bagian bawah tembus
belakang, pelepasan dari jalan lahir
air (-), darah (-), lender (-). Tidak ada
keluhan demam, sakit kepala,
pusing, mual, muntah, batuk dan
sesak. Buang air besar biasa dan
buang air kecil lancar.
Riwayat penyakit dahulu:
• Riwayat asma (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat penyakit diabetes melitus (-)
• Riwayat alergi makanan (-) dan obat (-)
• Riwayat operasi (+) SC anak pertama 2008 dan anak kedua
2012.
Suhu Pernafasan
36,2 C 20 kali/menit
• B1 ( Breath) : Airway paten, nafas spontan, reguler, simetris, RR
20x/m, pernapasan cuping hidung (-), snorig (-), stridor (-), buka
mulut 3 jari, Mallampati score class I. Auskultasi : Suara napas
bronkovesiculer, rhonki (-/-), wheezing (-/-). Gigi palsu (-), gigi
ompong (-)
• B2 (Blood) : Akral hangat, nadi reguler kuat angkat 82x/m, CRT 2”,
S1-S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
• B3 ( Brain) : Compes mentis, GCS E4M6V5, refleks cahaya +/+
• B4 (Bladder) : BAK (+)
• B5 (Bowel) : membesar asimetris, peristaltik (+), mual (-), muntah (-
)
• B6 (Bone) : Nyeri (-), krepitasi (-) morbilitas (-), ekstremitas
deformitas (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penatalaksanaan anestesi
• Jenis anestesi : Regional Anestesi dilanjutkan anestesi umum
• Jenis anestesi : Regional Anestesi dan general anestesi
• Lama anestesi : 09.30 – 14.15 (4 jam 45 menit)
• Lama operasi : 09.45 – 14.00 (4 jam 15 menit)
• Anestesiologi : dr. Sofyan Bulango, Sp.An
• Ahli Bedah : dr. Daniel, Sp.OG dan dr. Alfreth Langitan, Sp.B
• Posisi : Supine
• Infus : 2 line di tangan kiri dan kanan
• Teknik anastesi : Sub Arachnoid Block (SAB)
• Premedikasi : Ondansentron 4 mg, Midazolam 5 mg, Fentanyl 40mcg
• Induksi : Bupivacaine 5 mg dan propofol 100mg
• Medikasi tambahan : Ephedrin 30 mg dan Ketamin 10 mg, Ketorolac 30 mg,
Petidin 50 mg
• Relaksasi : tramus 25 mg
• Maintanance : O2 2-5 lpm, sevofluran 1,5-2%
• Respirasi : Pernapasan spontan
• Posisi : Supinasi
• Cairan durante operasi : RL2000 ml + Nacl 300ml + Hes 1000ml + WB 1050 ml
Pemantauan tanda vital intraoperatif
160
140
120
100
80 diastol
sistol
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270
Estimasi volume darah dan estimasi kehilangan darah
• BB : 66 kg
• EBV : 65 cc/kg BB x 66 kg = 4290 ml
• Jumlah perdarahan : ± 3000 ml
• % perdarahan : 3000/4290 x 100% = 69,93 %
Cairan yang masuk
• Preoperatif : Kristaloid RL 500 ml
• Durante operatif :
– RL 2000 ml
– HES 1000ml
– Nacl 300 ml
– WB 350 + 350 + 350 ml
Cairan yang keluar
• Urin ± 250 ml
• Perdarahan ± 3000ml
Perhitungan cairan
• Input yang diperlukan selama operasi :
• Cairan maintanance (M) : (4x10) + (2x10) + (1x46) =
106ml/jam
• Cairan defisit pengganti puasa (P) : lama puasa x maintenance
= 8 x 106 = 848 ml – 500 ml (cairan yang masuk saat puasa) =
348 ml
• Stress operasi berat : 8 cc x 66 kg = 528ml
• Cairan defisit urin = 250 ml
• Cairan defisit darah = 3000 ml
Perhitungan cairan pengganti darah :
• Transfusi + 3x cairan kristaloid = volume perdarahan
1050 cc + 3x = 3000 cc
3x = 3000 cc – 1050 cc
x = 1950 cc x 3
x = 5850 cc