Anda di halaman 1dari 21

Refarat

Terapi Terkini Hiperhidrosis


SITI CHAIRUNNISA
N 111 15 040
Pembimbing Klinik
dr. DIANY NURDIN, Sp.KK, M.Kes
PENDAHULUAN

• Berkeringat adalah mekanisme alami bagi tubuh untuk menurunkan


suhu tubuh, dan hal ini juga sehat.
• Hiperhidrosis adalah pengeluaran keringat berlebih akibat gangguan
otonom kronis yang dapat mengarahkan seseorang memiliki
kecenderungan emosional yang sukar untuk bersosialisasi.
• Hiperdrosis biasanya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki dan
axilla.
ANATOMI dan FISIOLOGI KELENJAR KERINGAT

kulit terdiri dari tiga lapisan :


Cont...

• Kelenjar keringat diklasifikasikan menjadi :


Kelenjar ekrin dikendalikan oleh saraf simpatis dan sebagai
neurotransmitter adalah asetilkolin

Kelenjar apokrin aktif pada saat pubertas dan dikontrol oleh


serabut saraf adrenergik.
DEFINISI dan ETIOLOGI

• Hiperhidrosis berarti keringat berlebih. Hal ini dapat bersifat lokal atau
mempengaruhi seluruh tubuh.
• Hiperhidrosis diklasifikasikan menjadi
a. Hiperhidrosis Primer
b. Hiperhidrosis sekunder
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi dan jumlah rerata hiperhidrosis berkisar 2-4% di


seluruh dunia.
• Hiperhidrosis dapat terjadi pada wanita dan pria di antara usia 18-
54 tahun dapat juga dapat terjadi pada anak-anak atau remaja.
• Hiperhidrosis pada anak-anak sering terjadi di area telapak tangan
dan pada remaja pada area axilla.
PATOFISIOLOGI

Faktor
Hypothalamus Saraf simpatis
pencetus

Kelenjar
Ekrin/ Feedback Termoreseptor
Apokrin
DIAGNOSIS

• HORNBERGER et al :
• Keringat selalu muncul setidaknya minimal selama 6 bulan tanpa penyebab yang
jelas, selain itu di ikuti dari dua atau lebih kriteria berikut :
a. Bilateral dan relatif simetris
b. Mempengaruhi aktifitas keseharian pasien
c. Frekuensi lebih dari satu kali seminggu
d. Onset hiperhidrosis kurang dari ummur 25 tahun
e. Riwayat keluarga
f. Tidak ada berkeringat malam
TERAPI

• Terapi farmakologis untuk hiperhidrosis dapat dibagi menjadi lima kategori


yaitu
1. Topikal
2. Sistemik
3. Tap Water Ionthoporesis
4. Toksin BoNT
5. Pembedahan
1. Topical

Aluminum cloride hexahidrate > agen utama > axilla, palmar,


plantar
Mekanisme : Akibat penggabungan dari keratin fibril intraduktus
dengan aluminium klorida sehingga membentuk sumbatan dan
menyebabkan kerusakan pada saluran ekrin.
Cont..

• Dosis : konsentrasi awal, etanol dan gel asam salisilat :


- Axilla : 10-20%
- Palmar/ plantar 20%
• Diberikan pada waktu tidur dan cuci setalah 6-8 jam.
• Frekuensi penggunaan 3-7 kali perminggu
• Efek samping : iritasi pada kulit karena konsentrasi yang tinggi
2. Sistemik

• Antikolinergik ( Glikopirolat, methaline bromida,


oxybutinin) dan agonist alpa adrenergik (clonidine).
• Mekanisme : antikolinergik bekerja dengan menghambat
kompetitif dari asetakolin pada reseptor muskarinik (afinitas
untuk reseptor M3 dalam jaringan kelenjar).
Cont...

Dosis yang optimal untuk obat ini masih dalam penelitian, daalam klinis :
- Glycopyrroate 1-2 mg 2 kali sehari
- Oxybutinin 5-7,5 mg dua kali sehari
- Methateline bromide 50 mg dua kali sehari
- Clonidine 0,1 mg dua kali sehari
Efek samping: melumpuhkan, mulut kering, penglihatan kabur, takikardia.
3. Tap Water Iontoporesis

• Mekanisme dari Tap Water Iontophoresis ini masih belum diketahui,


tetapi pengobatannya efektif untuk menghambat sekresi keringat.
• Pengobtan TWI ini dilakukan sekitar 20-30 menit, tiap 3-4 kali/
minggu.
• Teknik TWI : masing-masing telapak tangan / kaki diletakkan
dalam wadah kecil yg berisi tap water dg arus 15-20 mA.
Cont...

• Efek samping : eritema, rasa teerbakar dan terbentuk vesikel


sementara pada telapak tangan/kaki
• Keuntungan : Hemat biaya dan efesien untuk penggunaan
hiperhidrosis palmar atau plantar, serta harus dipertimbangkan
ketika pengobatan topikal gagal.
4. Toxin BoNT

• Mekanisme : memblokir pelepasan asetilkolin dan sejumlah


neurotransmitter dari presinaptik dg menonaktiflkan protein.
• Emapat jenis toxin BoNT :
- OnabotulinumtoxinA (A/Ona, botox)
- IncobotulinumtoxinA (A/Inco, xeomin)
- AbobotulinumtoxinA ( A/Abo, dysport)
- RimabotulinumtoxiB (B/rima, myobloc)
Cont...

Dosis yang diberikan :


- Axilla 1 U/cm2 (50-100 U/axilla)
- Palmar 1,5-2 U/cm2 (100-200 U/ palmar)
- Plantar 1,5-2 U/cm2 (150-200 U/ plantar)
Frekuensi : sekali saja, dan ulangi jika pengobatan gagal. Perwatan 4-6 bulan.
Efek samping : terasa nyeri pada area injeksi, dan terjadi kelemahan otot
sementara.
Cont...

pola area yang di gunakan untuk injeksi palmar Pola area yang digunakan untuk injeksi axilla
5. Pembedahan

• Eksisi jaringan : eksisi kelenjar keringat axilla. Biasanya bersifat


peermanen
Efek samping : infeksi, pendarahan, penyembuhannya agak lama, dan
hipertrofi.
• Laser : penghacuran kelenjar dg teknik laser. Prosedur ini hanya efektif
pada hiperhidrosis axilla.
Efek samping : infeksi, dan mambutuhkan waktu sekitar 2-3 mgg untiuk
sembuh
Cont...

• Endoscopic sympathectomi transthoracis : melibatkan


penghancuran ganglia simpatis yg menyebabkan kelenar keringat
berlebihan melalui eksisi.
• Efektif Pada hiperhidrosis axila, palmar, plantar, dan hiperhidrosis
wajah dg resiko kambuh kembali.
• Hal ini dapat menyebabkan kompensasi hiperhidrosis dan
ketidakpuasan pasien, infeksi luka, dan serangan jantung.

Anda mungkin juga menyukai