Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT
Disusun oleh :
dr. Azka Rizky Pamula

Pembimbing :
dr. Rini Restiyati

RSUD DATU SANGGUL RANTAU


2021
01
PENDAHULUAN
ORGANOFOSFAT
Bahan kimia untuk
membunuh hama (insekta, Jenis insektisida banyak digunakan
jamur dan gulma). dinegara berkembang

Secara luas digunakan untuk Kematian yang disebabkan oleh


tujuan memberantas hama dan keracunan pestisida banyak
penyakit tanaman dalam bidang dilaporkan.
pertanian
02
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS

❏ Nama : Tn. S 07/2021


❏ Umur: 60 Thn
Riw. Stroke, kontrol ke dokter
hanya sekali, kemudian
❏ Jenis Kelamin: berobat alternatif

Laki laki
❏ Jaminan : BPJS
11/12/2021
Masuk dengan keluhan
❏ Alamat: Salam muntah muntah hebat

babaris
❏ Pekerjaan:Petani
ANAMNESIS
• keluhan muntah muntah • Muntah berwarna putih
hebat sejak 1 jam SMRS. kekuningan, bercampur darah (-).
Nyeri kepala hebat (-) Pusing (-).
• os post minum cairan Keringat dingin (+) BAK (-)
pembasmi hama tanaman Terakhir sekitar 2 jam SMRS.
kacang kurang lebih 1 jam
SMRS, • Riw. stroke kurang lebih 5 bulan
yang lalu, kontrol ke dokter
• os minum cairan tersebut hanya 1 kali kemudian os ke
kurang lebih 250 ml. pengobatan alternatif.

• Setelah muntah muntah, • Selama terkena penyakit stroke,


oleh keluarga os pasien lebih sering diam dan
diminumkan susu dan air mulai jarang berinteraksi dan
kelapa tetapi dimuntahkan melakukan pekerjaan sehari hari.
os.
PEMERIKSAAN FISIK

● Kesan Umum : Lemah, tampak gelisah

● Kesadaran : E4 V5 M6 GCS15

Vital Sign :

● Tekanan darah : 162/93 mmHg

● Nadi : 83 x/menit, kuat angkat, isi cukup

● Suhu badan : 36,4oC

● Pernafasan : 32 x/menit

● Saturasi O2 : 95%, diberikan O2 Nasal kanul naik 99 %


PEMERIKSAAN FISIK
● Pemeriksaan kulit

Turgor dan elastisitas dbn, kelainan kulit (-), sianosis (-), Hiperhidrosis (+)

● Pemeriksaan kepala

Pemeriksaan mata : Palpebra edema (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)

Pupil : pupil isokor (+/+) 2mm/2mm, refleks cahaya +/+

Pemeriksaan Telinga : Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)

Pemeriksaan Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-)

Mulut : Bau organofosfat, hipersalivasi (+)

● Pemeriksaan Leher :

Kelenjar tiroid tidak membesar

Kelenjar getah bening Tidak membesar, nyeri (-)


PEMERIKSAAN FISIK
● Pemerikasaan dada :

Inspeksi : retraksi (-), simetris

Palpasi : ketinggalan gerak (-)

Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi :Suara dasar vesikuler (+), Suara tambahan : Rhonki (-), wheezing (-), krepitasi

(-), S1 S2 reguler

● Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Bentuk bulat, defans muskular (-), venektasi (-), sikatrik (-)

Auskultasi: Peristaltik usus (+)

Perkusi : Timpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak beralih (-), undulasi (-)

Palpasi: Nyeri tekan abdomen (+) bagian epigastrik dan umbilikalis, abdomen kiri, nyeri

lepas tekan (-), massa (-), Nyeri tekan suprapubik (-).


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
● Hb : 14,5 g/dl
● Leukosit : 9.100
● Eritrosit : 4.920.000
● Trombosit : 289.000
● Hematokrit : 40%
● GDS : 130
● Ureum : 15
● Creatinin : 1,3
DIAGNOSIS KERJA

Intoksikasi Organofosfat
TATALAKSANA
● Motivasi keluarga
● O2 2 liter/ menit (kp)
● Bilas lambung dengan Nacl 0,9 % 5
liter sampai jernih
● IVFD RL loading 1 liter
● Inj Sulfas Atropin 1 mg iv pelan 
atropinisasi.
● Inj lansoprazole 2 ampul/ 24 jam iv
● Inj. Furosemid 1-0-0
● Pasang NGT
● Pasang DC ( 0,5 – 1ml/kg/jam )
● Observasi tanda tanda vital dan KU
PROGNOSIS

Ad vitam : dubia
Ad functionam : dubia
Ad Sanationam : dubia
03
TINJAUAN
PUSTAKA
ORGAN Organofosfat adalah nama umum ester dari asam fosfat.

Bahan kimia untuk membunuh hama


OFOSF
Organofosfat bisa diabsorpsi melalui absorpsi kulit atau
AT mukosa atau parenteral, per oral, inhalasi dan juga injeksi.
FAKTOR RESIKO
Umur

INTERNAL Status gizi

Jenis kelamin

Dosis
Lama
EKSTERNAL
kerja
Cara
penggunaan
PATOFISIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
Efek muskarinik menurut sistem organ termasuk:

1. Kardiovaskular - Bradikardi, hipotensi

2. Respiratori – bronkospasma, batuk, depresi saluran pernafasan

3. Gastrointestinal – hipersalivasi, mual muntah, nyeri abdomen, diare,

inkontinensia alvi

4. Genitourinari – Inkontinensia urin

5. Mata – mata kabur, miosis

6. Kelenjar – Lakrimasi meningkat, keringat berlebihan


TANDA DAN GEJALA

Efek Nikotinik Efek sistem saraf pusat

Efek nikotinik termasuklah fasikulasi otot, Efek sistem saraf pusat termasuk emosi labil,
kram, lemah, dan gagal diafragma yang insomnia, gelisah, bingung, cemas, depresi
bisa menyebabkan paralisis otot. Efek salur nafas, ataksia, tremors, kejang, dan
nikotinik autonom termasuk hipertensi, koma.
takikardi, midriasis, dan pucat.
DIAGNOSIS
• Autoanamnesis dan aloanamnesis yang cukup cermat

• Pada pemeriksaan fisik harus ditemukan dugaan tempat masuknya


racun, yang amat berpengaruh pada efek kecepatan dan lamanya
reaksi keracunan.

• Pemeriksaan klinis paling awal adalah menilai status kesadaran


pasien. Hal ini diikuti oleh penemuan tanda dan gejala klinis
seperti yang telah diuraikan sebelumnya

• Akhir sekali diagnosa dikuatkan lagi dengan pemeriksaan


penunjang sesuai indikasi.
TATALAKSANA
1. Stabilisasi pasien

2. Dekontaminasi

3. Pemberian antidotum
04
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Teori Kasus
• Kontak dengan • Os meminum cairan
organofosfat pestisida
• Temuan • Keluarga menemukan
organofosfat pada cairan pestisida di bawah
tempat kejadian lemari os
• Gejala sistem • Muntah muntah hebat
pencernaan dan disertai air liur keluar terus
perkemihan menerus
• Gangguan kelenjar • BAK (-)
• Os keringat berlebih
PEMERIKSAAN FISIK
Teori Kasus
Efek muskarinik • Pasien tampak gelisah
• Mata TD: 162/93 mmHg 108/64
• Kardiovaskular N: 83 x/menit, kuat angkat, isi cukup
• Respiratori S: 36,4oC
• Gastrointestinal RR: 32 x/menit
• Genitourinari • Pupil isokor 2mm/2mm (miosis)
• Kelenjar • Mulut bau pestisida
Efek nikotinik • Hipersalivasi (+)
Efek sistem saraf pusat • Nyeri tekan abdomen (+)
• Hiperhidrasis (+)
TATALAKSANA
Teori Kasus
Stabilisasi pasien • Pasang O2 nasal 2-3 lpm
Dekontaminasi • Inf RL loading 1 lt 
Pemberian antidotum maintenance 1500 cc/ 24 jam
• Pasang NGT
• Pasang DC
• Bilas lambung via NGT dengan
Nacl 0,9% 5 lt  NGT jernih
• Inj. Atropin sulfas 1 mg pelan
• Inj. Furosemid 1 amp 1-0-0
• Inj. Lansoprazole 2x1
05
KESIMPULAN
Kesimpulan
Telah dilaporkan pasien Tn. S usia 60 tahun,
datang ke IGD RSUD Datu Sanggul Rantau
pada tanggal 11 desember 2021. Berdasarkan
anamnesis, pemriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, pasien didiagnosis intoksikasi
organofosfat.

Terapi yang dilakukan berupa stabilisasi


pasien, dekontaminasi dan pemberian
antidotum.
DAFTAR PUSTAKA

● Katz K D, Sakamoto K M, Pinsky M R. Organophosphate Toxicity. Medscape eMedicine, 2011.

● Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi I et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, edisi IV. 2006.

Pusat Penerbitan ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Page 214-16

● Ooi S, Manning P. Guide to Essentials in Emergency Medicine. Singapore: McGrawHill, 2004.

Page: 369-71
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai