Obstetri - Ginekologi
d r. D i n i
• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal • Bedakan antara terapi yang tepat,
dalam 200 menit 1 soal = 1 definitive, abortif, suportif, awal
menit dan pendukung
• Baca soal Baca Kasus Kata • Terapi awal : Tatalaksana
kunci Informasi tambahan simtomatis / kegawat daruratan
• Pemeriksaan Objektif > Subjektif • Terapi definitive : Terapi yang
langsung ke etiologi
• Jika kesulitan Eksklusi jawaban
• Terapi supportif: Terapi yang
Memperbesar kemungkinan
membantu dalam terapi
untuk benar
utama.
2
•Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
2
•Mendiagnosis dan merujuk
•Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
1 •Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
1
Seorang Wanita usia 28 tahun UK 37 minggu dibawa ke IGD RS dengan keluhan
kenceng-kenceng yang disertai dengan keluar lender darah. Diketahui pasien
memiliki Riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya, dan kematian janin
dalam kandungan pada kehamilan yang pertama. Pada pemeriksaan dalam
didapatkan HIS 1x/10’/50”, DJJ 144x, pembukaan 3 cm, presentasi kepala.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. G3P1A1 inpartu kala I fase laten dengan inersia uteri
B. G3P1A1 inpartu kala I fase laten
C. G3P0A2 inpartu kala I fase laten
D. G3P0A2 inpartu kala I fase laten dengan inersia uteri
E. G3P1A2 inpartu kala I fase aktif dengan inersia uteri
5
Seorang Wanita usia 28 tahun UK 37 minggu dibawa ke IGD RS dengan keluhan
kenceng-kenceng yang disertai dengan keluar lender darah. Diketahui pasien
memiliki Riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya, dan kematian janin
dalam kandungan pada kehamilan yang pertama. Pada pemeriksaan dalam
didapatkan HIS 1x/10’/50”, DJJ 144x, pembukaan 3 cm, presentasi kepala.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. G3P1A1 inpartu kala I fase laten dengan inersia uteri
B. G3P1A1 inpartu kala I fase laten
C. G3P0A2 inpartu kala I fase laten
D. G3P0A2 inpartu kala I fase laten dengan inersia uteri
E. G3P1A2 inpartu kala I fase aktif dengan inersia uteri
6
G – gravid = jumlah kehamilan
• G0 = Nulligravida
• G1 = Primigravida
• G2 seterusnya = Multigravida
P – paritas = jumlah lahir hidup atau IUFD (janin mati UK >20 minggu)
• P0 = Nullipara
• P1 = Primipara
• P2 seterusnya = multipara
8
4A
KALA I
KALA I
Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif
11
2
Modifikasi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 22 tahun G2P1A0 dirujuk ke IGD RS karena perdarahan
massif pasca melahirkan dengan BBL 4500 gram. Plasenta lahir lengkap dibawah
30 menit. Telah dilakukan manajemen aktif. TTV didapatkan TD 90/60, HR 110, RR
20, T 36C. Pemeriksaan fisik didapatkan uterus hipotoni. Perineum intak.
Tatalaksana selanjutnya adalah?
A. Resusitasi kristaloid
B. Resusitasi koloid
C. Kompresi bimanual
D. Ligasi B-lynch
E. Histerektomi
Modifikasi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang Wanita berusia 22 tahun G2P1A0 dirujuk ke IGD RS karena perdarahan
massif pasca melahirkan dengan BBL 4500 gram. Plasenta lahir lengkap dibawah
30 menit. Telah dilakukan manajemen aktif. TTV didapatkan TD 90/60, HR 110, RR
20, T 36C. Pemeriksaan fisik didapatkan uterus hipotoni. Perineum intak.
Tatalaksana selanjutnya adalah?
A. Resusitasi kristaloid
B. Resusitasi koloid
C. Kompresi bimanual
D. Ligasi B-lynch
E. Histerektomi
3B
Definisi
Klinis Khas
• Uterus teraba lembek
• Setelah melahirkan TFU teraba di umbilicus atau 2 jari
dibawah umbilicus
3B
Faktor Resiko
17
A. Resusitasi kristaloid
B. Resusitasi koloid cairan yang diberikan adalah kristaloid
C. Kompresi bimanual tatalaksana yang “tepat”
D. Ligasi B-lynch jika kompresi bimanual tidak berhasil, operatif
E. Histerektomi tatalaksana definitive jika urutan tatalaksana tidak berhasil
18
3
Seorang Wanita 32 tahun G2P1A0 UK 38 minggu diantar ke IGD setelah
percobaan persalinan pervaginam di bidan setempat. Bayi laki-laki tunggal dan
sehat dengan BBL 3000 gram. Pasien Riwayat SC 2 tahun yang lalu dengan
indikasi plasenta previa. TTV didapatkan TD 100/70, HR 90, RR 20 T afebris. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tali pusat menjuntai di depan vulva
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Resusitasi cairan
B. Inf oksitosin 20 unit dalam 500cc ringer laktat
C. Manual plasenta
D. Eksplorasi digitalis
E. Rujuk
20
Seorang Wanita 32 tahun G2P1A0 UK 38 minggu diantar ke IGD setelah
percobaan persalinan pervaginam di bidan setempat. Bayi laki-laki tunggal dan
sehat dengan BBL 3000 gram. Pasien Riwayat SC 2 tahun yang lalu dengan
indikasi plasenta previa. TTV didapatkan TD 100/70, HR 90, RR 20 T afebris. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tali pusat menjuntai di depan vulva
Tatalaksana yang paling tepat adalah?
A. Resusitasi cairan
B. Inf oksitosin 20 unit dalam 500cc ringer laktat
C. Manual plasenta
D. Eksplorasi digitalis
E. Rujuk
21
3B
Definisi
Implantasi plasenta fisiologis terbatas pada desidua basalis, jika lebih dalam kemungkinan terjadi plasenta
akreta
3B
Pemeriksaan penunjang
Plasental Lacunae
3B
Tatalaksana
Tatalaksana
Manual Plasenta
A. Resusitasi cairan jika didapatkan syok, pada scenario belum
didapatkan syok
B. Inf oksitosin 20 unit dalam 500cc ringer laktat tatalaksana awal
C. Manual plasenta
D. Eksplorasi digitalis tatalaksana sisa plasenta
E. Rujuk manual plasenta dapat dilakukan di faskes primer, pada kasus
bukan di faskes primer
26
4
Seorang pasien perempuan berusia 28 tahun P2A0 post partum 2 minggu yang
lalu datang dengan keluhan keluar cairan berbau dari jalan lahir. Pemeriksaan
tanda vital denyut nadi meningkat, demam. Abdomen teraba uterus 1 jari di
bawah pusat, inspekulo tampak cairan berwarna kekuningan mengalir keluar dari
cervix.
Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah
A. Atonia uteri
B. Retensio plasenta
C. Endometritis
D. Subinvolusi uteri
E. Infeksi luka operasi
Seorang pasien perempuan berusia 28 tahun P2A0 post partum 2 minggu yang
lalu datang dengan keluhan keluar cairan berbau dari jalan lahir. Pemeriksaan
tanda vital denyut nadi meningkat, demam. Abdomen teraba uterus 1 jari di
bawah pusat, inspekulo tampak cairan berwarna kekuningan mengalir keluar dari
cervix.
Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah
A. Atonia uteri
B. Retensio plasenta
C. Endometritis
D. Subinvolusi uteri
E. Infeksi luka operasi
3B
Tatalaksana
• Pemberian cairan dan kalori adekuat melalui infus intravena (IV) sampai 12-24 jam bebas demam
• Antibiotik empiris yaitu kombinasi
• Ampisilin (2g IV/6 jam),
• Gentamisin (2mg/kgIV loading dose dikuti 1,5mg/kglV per 8 jam), dan
• Metronidazole (500mg IV/8jam).
Sisa Plasenta Vs Endometritis
PPH > 24 jam
31
A. Atonia uteri TFU di umbilicus, tonus lembek
B. Retensio plasenta plasenta tidak lepas > 30 menit
C. Endometritis
D. Subinvolusi uteri klinis pada pasien, disebabkan oleh endometritis
E. Infeksi luka operasi tidak tepat
32
5
Seorang wanita 24 tahun datang ke UGD Puskesmas diantar suaminya dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir. Saat ini pasien sedang hamil 10 minggu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 96
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan genetalia
ditemukan adanya perdarahan (+), gumpalan darah dan bentukan menyerupai
anggur.
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
A. Pemeriksaan USG
B. Pemasangan laminaria
C. Drip oksitosin
D. Aspirasi vakum manual
E. Rujuk
Seorang wanita 24 tahun datang ke UGD Puskesmas diantar suaminya dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir. Saat ini pasien sedang hamil 10 minggu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 96
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan genetalia
ditemukan adanya perdarahan (+), gumpalan darah dan bentukan menyerupai
anggur.
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
A. Pemeriksaan USG
B. Pemasangan laminaria
C. Drip oksitosin
D. Aspirasi vakum manual
E. Rujuk
Perdarahan Ante Partum < 20 Minggu
Abortus Spontan KET Mola Hidatidosa
• Pengeluaran janin • Implantasi diluar cavum • Hiperproliferasi sel trofoblas
Definisi <20 minggu / 500 uteri • Komplikasi
gram • Ampula tersering Koriokarsinoma
Gejala Nyeri perut
Perdarahan Mual dan muntah
dominan Dapat disertai hipotensi
• DJJ
• (-) Mola komplit
• RT Cavum douglas • (+) Mola parsial
• Inspekulo Portio menonjol • bHCG >>
Pemeriksaan • Riwayat ekspulsi • Nyeri goyang portio • USG
jaringan (chandelier sign) • Snow Storm Mola
• USG Transvaginal komplit
• Honeycomb Mola
parsial
Dilatasi kuretase
Tatalaksana AVM
Laparotomi AVM
36
Definisi
• Penyakit trofoblastik gestasional dimana terjadi perubahan hidropik pada vili korionik
akibat proliferasi trofoblas.
• Nama Lain: hamil anggur/molar pregnancy
MED+EASY
Snowstorm (badai), sapu bersih, ga ada lagi apa-apa mola TOTAL (ga ada janin)
38
Tatalaksana
- Kuretase
- Bila ukuran janin terlalu besar untuk
Tatalaksana Kuretase
kuretase → evakuasi hasil konsepsi
per abdominam
39
A. Pemeriksaan USG pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosis,
dilakukan di FASKES yang lebih lengkap
B. Pemasangan laminaria tidak dilakukan di faskes primer
C. Drip oksitosin tidak dilakukan di faskes primer
D. Aspirasi vakum manual tidak dilakukan di faskes primer
E. Rujuk
40
6
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke UGD Rumah Sakit diantar
keluarganya dengan keluhan perdarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Riwayat
sebelumnya keluar gumpalan atau jaringan disangkal. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 100/70, HR 100x, RR 19 x, T 36,4C. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan perdarahan (+) dari OUE, portio terbuka. Pasien juga mengeluhkan
sudah 2 bulan tidak haid.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas?
A. Abortus insipiens
B. Abortus iminens
C. Abortus inkomplit
D. Abortus septik
E. Abortus komplit
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke UGD Rumah Sakit diantar
keluarganya dengan keluhan perdarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir. Riwayat
sebelumnya keluar gumpalan atau jaringan disangkal. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 100/70, HR 100x, RR 19 x, T 36,4C. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan perdarahan (+) dari OUE, portio terbuka. Pasien juga mengeluhkan
sudah 2 bulan tidak haid.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas?
A. Abortus insipiens
B. Abortus iminens
C. Abortus inkomplit
D. Abortus septik
E. Abortus komplit
4A
3B
Definisi
• Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (UK<20 minggu/BB janin <500 gram)
Faktor Risiko
44
Abortus Spontan
EKSPULSI Viabilitas
Diagnosis Nyeri Pendarahan Uterus SERVIKS
JARINGAN kehamilan
Sesuai usia
Abortus
++ Sedikit - gestasi, TERTUTUP 50%
Iminens
Lunak
Sesuai usia
Abortus Sedang-
++++ - gestasi, TERBUKA <10%
Insipiens banyak
Lunak
Kurang dari
Abortus Sedang- TERBUKA
++++ PARSIAL usia gestasi, 0%
Inkomplitus banyak
Lunak
Kurang dari
Abortus 0%
+ Sedikit SELURUH usia gestasi, TERTUTUP
Komplitus
Kenyal
Kurang dari
Missed TERTUTUP 0%
- Tidak Ada - usia gestasi
Abortion
45
Tatalaksana Abortus
>16 Minggu /
Diagnosis Definitife
Dapat Diberikan
Abortus insipiens
Inf 40 IU Oksitosin dalam
Abortus inkomplitus Aspirasi Vakum Manual 1000cc NaCl 0,9% / RL
(AVM) 40gtt/I Mempercepat
Missed Abortion ekspulsi
Observasi Pantau HB
Abortus Komplitus <7 : SF 600mg/hari 2 minggu
<7 : Transfusi
46
Diagnosa Banding
Abortus Spontan Lainnya
47
A. Abortus insipiens
B. Abortus iminens ostium cervix tertutup, hanya perdarahan saja
C. Abortus inkomplit ostium cervix terbuka, hasil konsepsi (+) sebagian
D. Abortus septik bau, tanda-tanda sepsis (+)
E. Abortus komplit cervix terbuka/tertutup, hasil konsepsi (+) seluruhnya,
kontraksi uterus sudah tidak kuat
48
7
Wanita 19 tahun, G1P0A0, merasa hamil 2 bulan, datang ke IGD bercak
perdarahan dan nyeri perut hebat sejak 4 jam terakhir sebelum masuk RS. Pasien
tampak sakit sedang, kesadaran Compos Mentis, TD 100/74, HR 107 x/m, RR 21
x/m, Suhu 36,4C. Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-). Dimanakah letak
tersering dari diagnosis pasien di atas?
A. Ovarium
B. Fimbriae
C. Ampulla
D. Isthmus
E. Interstitium
Wanita 19 tahun, G1P0A0, merasa hamil 2 bulan, datang ke IGD bercak
perdarahan dan nyeri perut hebat sejak 4 jam terakhir sebelum masuk RS. Pasien
tampak sakit sedang, kesadaran Compos Mentis, TD 100/74, HR 107 x/m, RR 21
x/m, Suhu 36,4C. Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-). Dimanakah letak
tersering dari diagnosis pasien di atas?
A. Ovarium
B. Fimbriae
C. Ampulla
D. Isthmus
E. Interstitium
2
Definisi
52
2
Pemeriksaan
53
2
Tatalaksana
• Tatalaksana Umum
• Resusitasi cairan 500ml dalam 15 menit atau 2L dalam 2 jam pertama
• Rujuk ke RS
• Laparotomi: eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii
• Kerusakan berat pada tuba salpingektomi
• Kerusakan ringan pada tuba salpingostomi
• Atasi anemia dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6 bulan
54
A. Ovarium tidak tepat
B. Fimbriae tidak tepat
C. Ampulla
D. Isthmus tidak tepat
E. Interstitium tidak tepat
55
8
Seorang Wanita 38 tahun, G4P3A0 usia kehamilan 38 minggu, dirujuk ke IGD
karena perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 1 jam sebelumnya. TD 90/60, HR
115, RR 26, T 36,7C. Dilakukan pemeriksaan USG, ditemukan seluruh ostium
internum tertutupi oleh plasenta.
Bagaimanakah tatalaksana definitif dari kasus tersebut?
A. Infus kristaloid guyur
B. Transfusi darah dengan PRC
C. Persalinan pervaginam
D. Persalinan dengan forsep
E. Persalinan perabdominam
Seorang Wanita 38 tahun, G4P3A0 usia kehamilan 38 minggu, dirujuk ke IGD
karena perdarahan banyak dari jalan lahir sejak 1 jam sebelumnya. TD 90/60, HR
115, RR 26, T 36,7C. Dilakukan pemeriksaan USG, ditemukan seluruh ostium
internum tertutupi oleh plasenta.
Bagaimanakah tatalaksana definitif dari kasus tersebut?
A. Infus kristaloid guyur
B. Transfusi darah dengan PRC
C. Persalinan pervaginam
D. Persalinan dengan forsep
E. Persalinan perabdominam
2
Definisi
Manifestasi Klinis
59
2
Klasifikasi
60
2
Tatalaksana
61
Solusio Plasenta vs Placenta Previa
Placental abruption/Solutio Placenta Placenta Previa
• Hipertensi • Riw SC
• Cocaine • Gemeli
Faktor Resiko
• Trauma • Riw Abortus
• Multiparitas • Usia ibu > 30 tahun
Uterus • Tegang, bagian janin tak teraba • Tidak tegang, tidak nyeri tekan
• Lebih sering
• Jarang
Syok • Tidak sesuai dengan jumlah darah yang
• Sesuai dengan jumlah darah yang keluar
keluar
62
A. Infus kristaloid guyur tatalaksana awal
B. Transfusi darah dengan PRC bukan definitive
C. Persalinan pervaginam dapat dilakukan pada plasenta previa
marginalis dan low lying
D. Persalinan dengan forsep tatalaksana dengan alat bantu pada kala II
memanjang atau untuk mempercepat kala II pada fetal distress (dengan
indikasi tertentu)
E. Persalinan perabdominam
63
9
Seorang wanita G3P2A0 UK 32 minggu dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut hebat sejak 4 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan perdarahan dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70, HR 110, RR 22. Mukosa pucat,
konjunctiva anemis, perabaan perut keras, bagian janin sulit diraba, DJJ (-).
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
A. Ruptur uteri
B. Plasenta previa
C. Vasa previa
D. Abruptio Plasenta
E. Mola hidatidosa
65
Seorang wanita G3P2A0 UK 32 minggu dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut hebat sejak 4 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan perdarahan dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70, HR 110, RR 22. Mukosa pucat,
konjunctiva anemis, perabaan perut keras, bagian janin sulit diraba, DJJ (-).
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
A. Ruptur uteri
B. Plasenta previa
C. Vasa previa
D. Abruptio Plasenta
E. Mola hidatidosa
66
2
Definisi
Etiologi
67
2
Manifestasi klinis
68
2
Pemeriksaan Penunjang
• Kadar Fibrinogen
• Perdarahan sedikit kadar normal
• Perdarahan hebat (≤200 mg/dL) curiga terjadi
komplikasi DIC
• Pencitraan
• USG: Hematoma retroplasenta
• CT/MRI: dapat dilakukan bila USG tidak menemukan
adanya kelainan
• CTG menilai gawat janin
Perdarahan Retro
Plasenta
69
2
Konservatif:
- Monitoring janin
• Perburukan
- Steroid
• ≥ 34 minggu
- Tokolitik jika
kontraksi
71
Diagnosa Banding Perdarahan ante-partum >20 Minggu
72
A. Ruptur uteri FR: Trauma, sering dijumpai mendekati waktu aterm, bagian
janin mudah teraba, ring van bandl
B. Plasenta previa Perdarahan ante partum > 20 minggu, painless, merah
segar
C. Vasa previa Perdarahan ante partum > 20 minggu, painless, pembuluh
darah menghalangi jalan lahir
D. Abruptio Plasenta
E. Mola hidatidosa perdarahan ante partum < 20 minggu, TFU > UK,
keluhan dominan mual muntah
73
10
Seorang Wanita berusia 34 tahun UK 38 minggu dibawa ke IGD RS karena merasa
mulas yang semakin sering. Pemeriksaan TTV didapatkan dalam batas normal.
Pada pemeriksaan obstetric didapatkan kontraksi uterus 4x/10’/50”, pembukaan
8 cm, presentasi bokong, Hodge III. Selaput ketuban (-), teraba tali pusat di
depan bokong. Mekonium (+). DJJ 115x.
Diagnosa yang paling tepat adalah?
A. Tali pusat terkemuka
B. Tali pusat menumbung
C. Tali pusat okulta
D. Tali pusat tersembunyi
E. Vasa previa
Seorang Wanita berusia 34 tahun UK 38 minggu dibawa ke IGD RS karena merasa
mulas yang semakin sering. Pemeriksaan TTV didapatkan dalam batas normal.
Pada pemeriksaan obstetric didapatkan kontraksi uterus 4x/10’/50”, pembukaan
8 cm, presentasi bokong, Hodge III. Selaput ketuban (-), teraba tali pusat di
depan bokong. Mekonium (+). DJJ 115x.
Diagnosa yang paling tepat adalah?
A. Tali pusat terkemuka
B. Tali pusat menumbung
C. Tali pusat okulta
D. Tali pusat tersembunyi
E. Vasa previa
3B
Definisi
Faktor Resiko
• Malpresentasi
• Prematuritas
• Gemelli
• Hidramnion
• Plasenta Previa
• Panggul sempit
77
3B
Klasifikasi
78
3B
Pemeriksaan
• Inspekulo:
• Tali pusat terlihat di dekat bagian terbawah janin / di jalan lahir
• VT:
• Teraba tali pusat di dekat bagian terbawah
• Berdenyut khas
• DJJ menurun akibat kompresi tali pusat
79
3B
Tatalaksana
Tatalaksana
•Perhatikan apakah tali pusat masih berdenyut atau tidak. Jika sudah tidak berdenyut, artinya janin telah mati
dan sebisa mungkin pervaginam tanpa tindakan agresif. Jika tali pusat masih berdenyut:
•Berikan oksigen.
•Hindari memanipulasi tali pusat. Jangan memegang atau memindahkan tali pusat yang tampak pada vagina
secara manual.
•Posisi ibu Trendelenburg atau knee-chest.
•Dorong bagian terendah janin ke atas secara manual untuk mengurangi kompresi pada tali pusat
•Segera rujuk ibu ke fasilitas yang melayani seksio sesarea. Pada saat proses transfer dengan ambulans, posisi
knee chest kurang aman, sehingga posisikan ibu berbaring ke kiri.
Algoritma Tatalaksana Prolaps Tali Pusat
Baring ke Kiri
A. Tali pusat terkemuka selaput ketuban (+)
B. Tali pusat menumbung
C. Tali pusat okulta tali pusat tidak terlihat / tidak teraba
D. Tali pusat tersembunyi tali pusat tidak terlihat / tidak teraba
E. Vasa previa perdarahan ante partum > 20 minggu, DJJ menurun, tidak
nyeri
83
11
Seorang Wanita usia 32 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu dirujuk ke IGD RS karena
mengalami demam dan keluar cairan berbau dari genitalia. Sejak 3 hari yang
lalu, pasien mengalami pecah ketuban namun tidak pergi berobat karena belum
ada kontaksi. Pada pemeriksaan fisik TD 110/80, T 38,9C, HR 100x, RR 22x/, DJJ
130x/menit, nyeri tekan abdomen (+). Pada pemeriksaan inspekulo menunjukkan
cairan berwarna hijau berbau busuk, tes Lakmus (+), dan ostium uteri tertutup.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Ketuban pecah dini preterm
B. Korioamnionitis
C. Abortus iminens
D. Vaginitis gonorrhea
E. Ketuban pecah dini
Seorang Wanita usia 32 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu dirujuk ke IGD RS karena
mengalami demam dan keluar cairan berbau dari genitalia. Sejak 3 hari yang
lalu, pasien mengalami pecah ketuban namun tidak pergi berobat karena belum
ada kontaksi. Pada pemeriksaan fisik TD 110/80, T 38,9C, HR 100x, RR 22x/, DJJ
130x/menit, nyeri tekan abdomen (+). Pada pemeriksaan inspekulo menunjukkan
cairan berwarna hijau berbau busuk, tes Lakmus (+), dan ostium uteri tertutup.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Ketuban pecah dini preterm
B. Korioamnionitis
C. Abortus iminens
D. Vaginitis gonorrhea
E. Ketuban pecah dini
3A
Klasifikasi
Ketuban
Pecah Dini
Faktor Risiko
• Ketuban pecah dini tersering
• Persalinan lama
• Infeksi berulang, misalnya ISK, IMS
Manifestasi Klinis
• Demam
• Takikardi maternal, takikardi fetal
• Nyeri tekan fundus atau pelvis
• Cairan ketuban berbau dan purulen
3A
Pemeriksaan Penunjang
90
12
Seorang Wanita 41 tahun G1P0A0 UK 32 minggu dibawa ke IGD dengan keluhan
mules-mules sejak 8 jam yang lalu, keluhan tidak disertai dengan keluar lender
dan darah. Didapatkan TD 130/80, HR 100, RR 20, T 37. Pemeriksaan obstetric
didapatkan TFU 30 cm, DJJ 140, His (+) 4x dalam 20 menit, selaput ketuban (+).
Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mengurangi keluhan pasien adalah?
A. Oksitosin
B. Candesartan
C. Antibiotik
D. Dexametasone
E. MgSO4
Seorang Wanita 41 tahun G1P0A0 UK 32 minggu dibawa ke IGD dengan keluhan
mules-mules sejak 8 jam yang lalu, keluhan tidak disertai dengan keluar lender
dan darah. Didapatkan TD 130/80, HR 100, RR 20, T 37. Pemeriksaan obstetric
didapatkan TFU 30 cm, DJJ 140, His (+) 4x dalam 20 menit, selaput ketuban (+).
Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mengurangi keluhan pasien adalah?
A. Oksitosin
B. Candesartan
C. Antibiotik
D. Dexametasone
E. MgSO4
3A
Kriteria Diagnosis
Klasifikasi
94
Tatalaksana Partus Prematurus
Partus Prematurus
KPD KPD
X ✓ X ✓
• Pematangan Paru
• Tokolisis • + Antibiotik profilaksis
Konseling Konservatif
• Neuroprotektor KPD
Jika UK < 32 Minggu
Terapi farmakologis
Terapi Keterangan
Pematangan • Deksametason IM 6 mg/12 jam, selama 48 jam
paru • Betametason IM 12 mg/24 jam selama 48 jam
• Untuk memberi waktu pematangan paru, bukan untuk memperpanjang usia kehamilan
• Nifedipin loading dose 20-30 mg, dilanjutkan 10-20 mg / 4-8 jam hingga 48 jam (dosis
Tokolisis
maksimal 90 mg/hari)
• Magnesium sulfat 4 – 6 gram IV dalam 30 menit, dilanjutkan rumatan IV 1 – 4 g/jam
96
3A
Agen Tokolitik
MED+EASY
Indometacin, Nifedipine, MgSO4, Terbutaline
A. Oksitosin uterotonic, tidak diberikan
B. Candesartan antihipertensi, kontraindikasi pada kehamilan
C. Antibiotik diberikan jika disertai KPD, namun tidak untuk mengatasi
keluhan pada kasus di soal
D. Dexametasone diberikan pada UK < 34 minggu, tetapi bukan untuk
mengatasi keluhan (mules-mules) pada kasus di soal
E. MgSO4
98
13
Seorang Wanita 25 tahun G2P1A0 UK 13 minggu dibawa ke IGD RS karena mual
dan muntah hebat sejak 2 hari yang lalu. Saat ini muntah sudah berhenti. Pasien
memiliki Riwayat mual muntah hebat pada kehamilan pertama. BB menurun
drastic. Pada pemeriksaan didapatkan GCS E2V3M4, TD 70/50, HR 120, RR 24, T
37c.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Hiperemesis gravidarum grade 1
B. Hiperemesis gravidarum grade 2
C. Hiperemesis gravidarum grade 3
D. Hiperemesis gravidarum grade 4
E. Hiperemesis gravidarum grade 5
Seorang Wanita 25 tahun G2P1A0 UK 13 minggu dibawa ke IGD RS karena mual
dan muntah hebat sejak 2 hari yang lalu. Saat ini muntah sudah berhenti. Pasien
memiliki Riwayat mual muntah hebat pada kehamilan pertama. BB menurun
drastic. Pada pemeriksaan didapatkan GCS E2V3M4, TD 70/50, HR 120, RR 24, T
37c.
Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Hiperemesis gravidarum grade 1
B. Hiperemesis gravidarum grade 2
C. Hiperemesis gravidarum grade 3
D. Hiperemesis gravidarum grade 4
E. Hiperemesis gravidarum grade 5
3B
Diagnosa Banding
Jika didapatkan salah satu dari TRIAS diagnosis maka disebut hyperemesis
gravidarum. Jika tidak maka Emesis gravidarum
102
3B
Derajat Keparahan
103
3B
Tatalaksana
• Tx/Piridoksin + doxylamine
• Tx/multivitamin • Tx/multivitamin
PO
IV+dimenhidrinat IV drip IV+dimenhidrinat IV drip
• Belum teratasi
• Ondansentron • Ondansentron
dimenhidrinat PO atau
IV/metoklopramid IV/metoklopramid
promethazin PO
104
A. Hiperemesis gravidarum grade 1 sadar, dehidrasi (+)
B. Hiperemesis gravidarum grade 2 kesadaan menurun, keton (+), muntah
(+)
C. Hiperemesis gravidarum grade 3
D. Hiperemesis gravidarum grade 4 tidak ada
E. Hiperemesis gravidarum grade 5 tidak ada
105
14
Seorang Wanita berusia 36 tahun, G1P0A0 UK 36 minggu, dirujuk dari Puskesmas
ke RS karena tekanan darah tinggi. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya. Saat ini pasien tidak mengeluhkan keluhan apapun.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100, HR 100, RR 20, T 36. Dari pemeriksaan lab
ditemukan proteinuria +2 serta kreatinin serum 2,0 mg/dL.
Obat anti hipertensi yang tidak dapat diberikan pada kasus di atas adalah?
A. Nifedipine
B. Nicardipine
C. Valsartan
D. Metildopa
E. Labetalol
Seorang Wanita berusia 36 tahun, G1P0A0 UK 36 minggu, dirujuk dari Puskesmas
ke RS karena tekanan darah tinggi. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya. Saat ini pasien tidak mengeluhkan keluhan apapun.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100, HR 100, RR 20, T 36. Dari pemeriksaan lab
ditemukan proteinuria +2 serta kreatinin serum 2,0 mg/dL.
Obat anti hipertensi yang tidak dapat diberikan pada kasus di atas adalah?
A. Nifedipine
B. Nicardipine
C. Valsartan
D. Metildopa
E. Labetalol
Hipertensi dalam Kehamilan
Hipertensi kronis
Hipertensi
Kronis Preklamsia
Organ
dengan
< 20 minggu damage/
proteinuria gejala berat
Superimpose
Preklamsia + KEJANG
EKLAMPSIA
Prinsip tatalaksana
Pemberian MgSO4
MgSO4 Dosis
Ekspektatif
Preeklampsia • Initial dose: 4 gr 40% + akuades 10 cc berikan IV bolus
(sesuai perlahan 15 – 20 menit
indikasi) Suplementasi Ca • Maintenance: 6 gr 40% + RL 500 cc drips selama 6 jam
1000mg/hari • Kejang berulang: 4 gr IV volus perlahan 15 – 20 menit
Syarat
1st Line: MgSO4
Antikonvulsan • Terdapat reflex patella MED+EASY:
• Tersedia kalsium glukonas sebagai antidotum 16 UKP
2nd Line: Diazepam IV • RR baik (>16 x/ menit)
PEB
• Urine output baik (>0,5 cc/kgBB/jam)
!st Line: Nifedipine
Antihipertensi
2nd Line: Metildopa Antidotum
110
3A
3B
Pilihan Anti Hipertensi
111
A. Nifedipine dapat diberikan pada HT dalam kehamilan, anti HT pilihan
utama pada PEB
B. Nicardipine dapat diberikan pada HT dalam kehamilan
C. Valsartan
D. Metildopa pilihan utama HT dalam kehamilan
E. Labetalol dapat diberikan pada HT dalam kehamilan
112
15
Seorang wanita 39 tahun, G3P1A1, UK 28 minggu, dibawa ke RS karena tidak
merasakan gerakan janinnya lagi 1 minggu ini. Belakangan ini ia mulai menyadari
tidak ada Gerakan menendang dari bayinya yang dirasakan di perutnya. Tidak
terdapat riwayat trauma maupun perdarahan sebelumnya. TTV dalam batas
normal. Pemeriksaan USG tampak gambar sebagai berikut.
Apa komplikasi yang dapat terjadi bila keadaan ini didiamkan lama?
A. Syok hipovolemik
B. Koagulasi intravaskular diseminata
C. Perdarahan dari jalan lahir
D. Konvulsi maternal
E. Polihidramnion
Seorang wanita 39 tahun, G3P1A1, UK 28 minggu, dibawa ke RS karena tidak
merasakan gerakan janinnya lagi 1 minggu ini. Belakangan ini ia mulai
menyadari tidak ada Gerakan menendang dari bayinya yang dirasakan di
perutnya. Tidak terdapat riwayat trauma maupun perdarahan sebelumnya. TTV
dalam batas normal. Pemeriksaan USG tampak gambar sebagai berikut.
Apa komplikasi yang dapat terjadi bila keadaan ini didiamkan lama?
A. Syok hipovolemik
B. Koagulasi intravaskular diseminata Spalding Sign
C. Perdarahan dari jalan lahir
D. Konvulsi maternal
E. Polihidramnion
2
Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Tanda Definisi
Robert’s sign Udara pada jantung dan pembuluh darah besar
Tulang tengkorak yang tumpang tindih akibat otak yang
Spalding sign
mengecil
Ball sign Hiperfleksi vertebrae
Helix sign Gas pada arteri umbilikalis
Crowding of ribs
Iga terlihat tumpeng tindih akibat tubuh janin yang melingkar
shadow
Gerhard sign hiperekstensi kepala dan tulang leher janin
Naujokes sign tulang punggung janin sangat melengkung
117
2
Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi Tersering
119
A. Syok hipovolemik kurang tepat
B. Koagulasi intravaskular diseminata
C. Perdarahan dari jalan lahir kurang tepat
D. Konvulsi maternal kurang tepat
E. Polihidramnion kurang tepat
120
16
Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke Poli RS diantar suaminya ingin
mengkonsultasikan kehamilannya. Pasien hamil ketiga usia kehamilan 8 minggu
dan memiliki riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan IgM toxoplasma (-), IgG toxoplasma (+).
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Infeksi akut toxoplasma
B. Infeksi kronis toxoplasma
C. Reaktivasi infeksi toxoplasma
D. Rekurensi infeksi toxoplasma
E. Infeksi toxoplasma sekunder
122
Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke Poli RS diantar suaminya ingin
mengkonsultasikan kehamilannya. Pasien hamil ketiga usia kehamilan 8 minggu
dan memiliki riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan IgM toxoplasma (-), IgG toxoplasma (+).
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Infeksi akut toxoplasma
B. Infeksi kronis toxoplasma
C. Reaktivasi infeksi toxoplasma
D. Rekurensi infeksi toxoplasma
E. Infeksi toxoplasma sekunder
123
3A
Manifestasi Klinis
• 80% asimtomatis
• Maternal: Limfadenopati bilateral dan simetris (biasanya di servikal)
• Janin :
• Tetrad Sabin
• Hidrosefalus
• Kalsifikasi intracranial difus
• Korioretinitis
• Retardasi mental
3A
Interpretasi Serologi
Pemeriksaan Aviditas
(+) (+) • Aviditas rendah: infeksi akut
• Aviditas tinggi: infeksi kronik (>4 bulan)
Infeksi latent
(-) (+) Aviditas tinggi: Reaktivasi infeksi lama
Aviditas rendah: Infeksi akut
125
3A
• UK <18 minggu
• Spiramisin 3x1 g PO
• PCR:
• PCR (+) : pirimetamin, sulfadiazin + asam folinat hingga persalinan
• Pirimetamin 2x50 mg (hari 1 & 2), 1x50 mg (hari 3 – persalinan)
• Sulfadiazin 3x1 g/hari hingga persalinan
• Asam folinat 10 mg/minggu hingga persalinan
• PCR (-) : teruskan spiramisin hingga persalinan
• UK ≥18 minggu
• Pirimetamin, sulfadiazin + Asam folinat
• Katarak
• Tuli kongenital Antibodi IgG dan IgM
Rubella • Profilaksis: Vaksinasi
• Kelainan jantung (PDA, dll) PCR
• Purpura dan petekie (blueberry muffin rash)
• Korioretinitis
• Ibu: Valasiklovir
Cytomegalovirus • Mikrosefali Antibodi IgG dan IgM
• Neonatus: Ganciclovir
(CMV) • Kalsifikasi intracranial (intraventrikuler) PCR
• Terminasi Kehamilan
• Peteki, purpura, jaundice
128
17
Seorang Wanita berusia 22 tahun datang dengan suaminya ke praktik dokter
untuk berkonsultasi mengenai kontrasepsi. Pasien post coitus dengan suaminya 1
hari yang lalu. Pasien ingin mencegah kehamilan. Riwayat penggunaan
kontrasepsi lainnya disangkal, penggunaan kondom saat coitus disangkal.
Diketahui haid terakhir pasien 12 hari yang lalu.
Tindakan yang paling tepat adalah?
A. Edukasi bahwa pasien tidak sedang dalam masa subur jadi kemungkinan
terjadi konsepsi sangat minimal
B. Edukasi bahwa pasien sedang dalam masa subur dan terjadinya konsepsi
sudah tidak bisa dihindari
C. Pemasangan AKDR
D. Pemberian pil kombinasi dosis tinggi
E. Pemberian kontrasepsi injeksi progestin
Seorang Wanita berusia 22 tahun datang dengan suaminya ke praktik dokter
untuk berkonsultasi mengenai kontrasepsi. Pasien post coitus dengan suaminya 1
hari yang lalu. Pasien ingin mencegah kehamilan. Riwayat penggunaan
kontrasepsi lainnya disangkal, penggunaan kondom saat coitus disangkal.
Diketahui haid terakhir pasien 12 hari yang lalu.
Tindakan yang paling tepat adalah?
A. Edukasi bahwa pasien tidak sedang dalam masa subur jadi kemungkinan
terjadi konsepsi sangat minimal
B. Edukasi bahwa pasien sedang dalam masa subur dan terjadinya konsepsi
sudah tidak bisa dihindari
C. Pemasangan AKDR
D. Pemberian pil kombinasi dosis tinggi
E. Pemberian kontrasepsi injeksi progestin
4
1 HARI 2 HARI
Masa Subur
• Siklus teratur (selalu sama) (hari pertama haid +14) ± 2 hari
• Siklus tidak teratur Siklus terpanjang – 11, Siklus Terpendek – 18
Contoh:
1. HPH: 10 Januari 2021, siklus teratur. Masa Subur?
2. HPH: 1 Januari 2021, siklus tidak teratur (26, 27, 28). Masa Subur?
4
Cooper T
Satu kali 5 hari
AKDR-Cu Multiload
pemasangan pascasenggama
Nova T
Microgynon 50
Ovral
Pil kombinasi 0,05 mg etinil estradion + 3 hari pasca
Neogynon 2 x 2 tablet
dosis tinggi 0,25 mg levo-norgestrel senggama
Norgiol
Eugynon
Microgynon 30
Pil kombinasi 0,03 mg etinil estradion +
Mikrodiol 2 x 4 tablet
dosis rendah 0,15 levo-norgestrel
Nordette
134
18
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 43 tahun, P2A0 datang ke dokter kandungan dengan
keluhan nyeri perut bawah hebat saat haid dan haid dengan jumlah banyak
sejak 2 bulan lalu. Keluhan penurunan berat badan disangkal. TTV dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus yang membesar difus dengan
TFU di simfisis pubis. Nyeri tekan pada uterus dan adneksa tidak dijumpai. Plano
test (-).
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Leiomioma
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Kista coklat
E. Kista ovarium
Referensi : UKMPPD Batch Mei 2022 Sesi 1
Seorang wanita usia 43 tahun, P2A0 datang ke dokter kandungan dengan
keluhan nyeri perut bawah hebat saat haid dan haid dengan jumlah banyak
sejak 2 bulan lalu. Keluhan penurunan berat badan disangkal. TTV dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus yang membesar difus dengan
TFU di simfisis pubis. Nyeri tekan pada uterus dan adneksa tidak dijumpai. Plano
test (-).
Kemungkinan diagnosis adalah?
A. Leiomioma
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Kista coklat
E. Kista ovarium
2
Definisi
Faktor Resiko
138
2
Predileksi
• Miometrium Adenomyosis
• dapat dijumpai pembesaran uterus
• Ovarium Kista coklat
• Massa pada adneksa
139
2
Manifestasi klinis
• 4D
• Dismenorrhea
• Dispareunia
• Diskezia
• Disuria
• Infertilitas
140
2
Pemeriksaan
• Pemeriksaan fisik:
• Adenomyosis dapat teraba massa pada perut
bagian bawah
• Teraba nodul di lig. Uterosacral
• CA-125 Meningkat Powder-burned appereance
141
Mioma Uterus dan Endometriosis
Mioma Uteri Endometriosis
Definisi Tumor otot polos Endometrium di luar uterus
4D:
Menorrhagia
Gejala dominan dismenore, dysuria, dyschezia, dyspareunia
Metrorrhagia
Infertilitas
Biasanya tidak membesar
Uterus Membesar ireguler Adenomyosis membesar reguler
Kista coklat massa di adneksa
USG: Massa hipoekoik USG: Ground glass opacity
Pemeriksaan
Histopatologi: whorl like pattern Powder-burn appearance, kista coklat
142
A. Leiomioma keluhan utama pembesaran uterus, dapat disertai nyeri
haid, pembesaran ireguler
B. Adenomiosis
C. Endometriosis keluhan utama nyeri haid, tidak disertai pembesaran
uterus
D. Kista coklat endometriosis di dalam ovarium, biasanya didapatkan
pembesaran pada adneksa
E. Kista ovarium pembesaran pada adneksa (+)
143
19
Seorang wanita, berusia 40 tahun, P4A0 datang ke IGD Puskesmas mengeluh
mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual sejak 2 bulan terakhir.
Sebelumnya, sejak 3 bulan terakhir pasien sering mengeluh keputihan yang
berbau. Dari pemeriksaan inspekulo tampak cervix berubah menjadi massa tumor
rapuh dan mudah berdarah mirip gambaran bunga kol.
Tindakan selanjutnya adalah?
A. Krioterapi
B. Pap Smear
C. IVA
D. Rujuk
E. TCA 80%
Seorang wanita, berusia 40 tahun, P4A0 datang ke IGD Puskesmas mengeluh
mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual sejak 2 bulan terakhir.
Sebelumnya, sejak 3 bulan terakhir pasien sering mengeluh keputihan yang
berbau. Dari pemeriksaan inspekulo tampak cervix berubah menjadi massa
tumor rapuh dan mudah berdarah mirip gambaran bunga kol.
Tindakan selanjutnya adalah?
A. Krioterapi
B. Pap Smear
C. IVA
D. Rujuk
E. TCA 80%
2
Manifestasi Klinis
Penegakan diagnosis
• Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) Hasil Acetowhite (+) di FKTP
• Papanicolau smear (PAP Smear) Hasil dysplasia (+) di FKTL
• Histopatologi (Patologi Anatomi) Biopsi Gold Standard
147
Algoritma Tes IVA
TES IVA
Wanita menikah
usia 30 – 50
HASIL (-)
HASIL (+) CURIGA KANKER
Ulang 3-5 tahun
148
Algoritma tes Pap Smear
PAP SMEAR
Wanita menikah
usia 30 – 50
HASIL NORMAL
HASIL ABNORMAL SEL KANKER (+)
Ulang 3-5 tahun
BIOPSI KONISASI /
KOLPOSKOPI HISTEREKTOMI
NORMAL PEMBEDAHAN
LEEP Lesi derajat tinggi
Ulang IVA tiap tahun LLLETZ lesi derajat tinggi
149
Penegakan Diagnosis
PAP SMEAR IVA
Perlu persiapan
- Tidak boleh senggama 3 hari sebelum
- Tidak boleh bilas vagina 3 hari sebelum Tidak memerlukan persiapan terlebih dahulu
- Tidak boleh terkena spermisida 3 hari
terakhir
150
A. Krioterapi dilakukan jika hasil tes IVA luas lesi <75%
B. Pap Smear pemeriksaan rutin, tidak dilakukan jika pada inspeksi
didapatkan cervix rapuh dan mudah berdarah
C. IVA pemeriksaan awal dapat dilakukan di puskesmas, tidak dilakukan
jika pada inspeksi didapatkan cervix rapuh dan mudah berdarah
D. Rujuk
E. TCA 80% tatalaksana kondiloma akuminata
151
20
Seorang Wanita usia 31 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
perdarahan dari vagina. Perdarahan dirasakan setelah berhubungan seksual.
Riwayat berhubungan seksual diluar pasangan disangkal. TTV dalam batas
normal, pada pemeriksaan inspekulo dijumpai massa bertangkai pada cervix.
Mekanisme penyakit tersebut adalah?
A. Sumbatan pada ductus yang ada di cervix
B. Pertumbuhan jaringan pada cavum endometrium
C. Pertumbuhan jaringan pada ektoserviks
D. Pertumbuhan jaringan endometrium
E. Proliferasi jaringan otot cervix
Seorang Wanita usia 31 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
perdarahan dari vagina. Perdarahan dirasakan setelah berhubungan seksual.
Riwayat berhubungan seksual diluar pasangan disangkal. TTV dalam batas
normal, pada pemeriksaan inspekulo dijumpai massa bertangkai pada cervix.
Mekanisme penyakit tersebut adalah?
A. Sumbatan pada ductus yang ada di cervix
B. Pertumbuhan jaringan pada cavum endometrium
C. Pertumbuhan jaringan pada ektoserviks
D. Pertumbuhan jaringan endometrium
E. Proliferasi jaringan otot cervix
2
Definisi etiologi
Klinis
• Dispaerunia
• Perdarahan paska koitus
• Perdarahan saat haid
155
2
Inspekulo
Histologi
Tatalaksana
• Polipektomi / ekstirpasi
156
Massa Genitalia
Kista / abses
Kista gartner Kista Nabothi Polip Serviks
bartholini
Lokasi Vulva Vagina Cervix Cervix
Obstruksi kanalis
Obstruksi kelenjar Infeksi/restrukstur Hyperplasia
Etiologi wolfii (ductus
bartholin asi endoserviks epitel serviks
mesonefros)
Observasi
Insisi drainase
Tatalaksana Insisi lalu eksisi Elektrokauterisasi Ekstirpasi
marsupialisasi
Krioterapi
A. Sumbatan pada ductus yang ada di cervix patomekanisme kista
nabothi
B. Pertumbuhan jaringan pada cavum endometrium patomekanisme
hyperplasia endometrium
C. Pertumbuhan jaringan pada ektoserviks
D. Pertumbuhan jaringan endometrium patomekanisme hyperplasia
endometrium
E. Proliferasi jaringan otot cervix patomekanisme mioma uteri
158
21
Seorang Wanita usia 31 tahun, datang ke IGD mengeluhkan nyeri perut bawah.
Pasien telah menikah selama 5 tahun, namun belum hamil meskipun telah
menjalani program hamil. Terdapat riwayat penyakit infeksi Gonorea sebanyak 3
kali sebelum menikah. TTV didapatkan TD 130/90, HR 110, RR 22, T 38oC. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan massa pada abdomen kuadran kiri bawah, nyeri
goyang portio (-), inspekulo dbn, VAS 7.
Apakah diagnosis yang paling memungkinkan pada kasus tersebut?
A. Torsio kista ovarium
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Tubo Ovarian Abses
E. Pelvic Inflammatory Disease
Seorang Wanita usia 31 tahun, datang ke IGD mengeluhkan nyeri perut bawah.
Pasien telah menikah selama 5 tahun, namun belum hamil meskipun telah
menjalani program hamil. Terdapat riwayat penyakit infeksi Gonorea sebanyak 3
kali sebelum menikah. TTV didapatkan TD 130/90, HR 110, RR 22, T 38oC. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan massa pada abdomen kuadran kiri bawah, nyeri
goyang portio (-), inspekulo dbn, VAS 7.
Apakah diagnosis yang paling memungkinkan pada kasus tersebut?
A. Torsio kista ovarium
B. Adenomiosis
C. Endometriosis
D. Tubo Ovarian Abses
E. Pelvic Inflammatory Disease
Definisi
• Massa infeksi pada tuba fallopi / ovarium yang timbul sebagai komplikasi dari
pelvic inflammatory disease (PID)
Etiologi
• PID sebelumnya
• Polimikroba
• E. coli
• Bacteroides fragilis
• Actinomyces israelii à berhubungan Degnan penggunaan IUD
Manifestasi Klinis
Torsio kista ovarium dapat berkembang dari kista yang lainnya, mis: PCOS
A. Torsio kista ovarium Riwayat manuver abdomen (+), Demam (-)
B. Adenomiosis nyeri saat haid (+), massa adneksa (+)
C. Endometriosis nyeri saat haid (+), biasanya tidak dijumpai massa
D. Tubo Ovarian Abses
E. Pelvic Inflammatory Disease merupakan faktor resiko pada scenario
kasus
165
22
Seorang Wanita 33 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut kiri bawah
mendadak disertai dengan mual dan muntah. Pasien memiliki riyat terdiagnosa
kista ovarium sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan USG didapatkan pembesaran
tuba 3 – 4 cm dan didapatkan darah pada rongga abdomen. Pemeriksaan
doppler meunjukkan penurunan vaskularisasi. Plano test (-)
Kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah?
A. Kehamilan ektopik terganggu
B. Torsio kista ovarium tanpa ruptur
C. PID
D. Abses tuboovarium
E. Torsio kista ovarium disertai ruptur
167
Seorang Wanita 33 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut kiri bawah
mendadak disertai dengan mual dan muntah. Pasien memiliki riyat terdiagnosa
kista ovarium sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan USG didapatkan pembesaran
tuba 3 – 4 cm dan didapatkan darah pada rongga abdomen. Pemeriksaan
doppler meunjukkan penurunan vaskularisasi. Plano test (-)
Kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah?
A. Kehamilan ektopik terganggu
B. Torsio kista ovarium tanpa ruptur
C. PID
D. Abses tuboovarium
E. Torsio kista ovarium disertai ruptur
168
3B
Pemeriksaan Penunjang
• Pencitraan:
• Transvaginal ultrasonography dan Doppler pemeriksaan utama
• Edema ovarium
• Whirlpool sign gambaran pembuluh darah ovarium yang terpelintir, dapat ditemukan juga
pada CT-scan
• Doppler ↓ aliran darah
• CT Scan / MRI tidak rutin dilakukan
DD/ Nyeri Adneksa
Nyeri Adneksa
Torsio kista ovarium dapat berkembang dari kista yang lainnya, mis: PCOS
A. Kehamilan ektopik terganggu plano test(+), chandelier sign (+)
B. Torsio kista ovarium tanpa rupture tidak disertai hemoperitoneum
C. PID chandelier sign (+), plano test (-), tanda infeksi (+)
D. Abses tuboovarium tanda infeksi (+), Riwayat PID (+), massa adneksa
(+)
E. Torsio kista ovarium disertai ruptur
172
23
Seorang Wanita berusia 56 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
terdapat benjolan dari kemaluan sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan portio cervix terletak di introitus vagina, tanda infeksi (-)
Terapi konservatif yang tepat adalah?
A. Senam kegel
B. Cincin pesarium
C. Histerektomi
D. Observasi
E. Vaginoraphy
Seorang Wanita berusia 56 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan
terdapat benjolan dari kemaluan sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan portio cervix terletak di introitus vagina, tanda infeksi (-)
Terapi konservatif yang tepat adalah?
A. Senam kegel
B. Cincin pesarium
C. Histerektomi
D. Observasi
E. Vaginoraphy
3A
Definisi
Diagnosis Keterangan
Turunnya vesika urinaria herniasi dinding anterior Q tip test (+), Gangguan
Sistokel
vagina BAK
Klasifikasi
3A
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
178
3A
Stage Deskripsi
179
3A
Tatalaksana
180
A. Senam kegel pencegahan
B. Cincin pesarium
C. Histerektomi tidak tepat
D. Observasi tidak tepat
E. Vaginoraphy untuk grade III / IV
181
24
Seorang wanita 19 tahun P1A0 datang ke dokter dengan keluhan keluar tinja dari
jalan lahir saat sedang buang air besar. Pasien memiliki riwayat melahirkan di
dukun. Keluhan keluar urin dari jalan lahir disangkal. Pada pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 37C.
Kondisi yang dialami pasien pada kasus adalah
A. Fistula ani
B. Inkontinensia alvi
C. Fistula rectovaginal
D. Fistula vesicovaginal
E. Rektokel
Seorang wanita 19 tahun P1A0 datang ke dokter dengan keluhan keluar tinja
dari jalan lahir saat sedang buang air besar. Pasien memiliki riwayat melahirkan di
dukun. Keluhan keluar urin dari jalan lahir disangkal. Pada pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 37C.
Kondisi yang dialami pasien pada kasus adalah
A. Fistula ani
B. Inkontinensia alvi
C. Fistula rectovaginal
D. Fistula vesicovaginal
E. Rektokel
Definisi Etiologi
Klasifikasi
Pemeriksaan
• Inspekulo awal
• Double Dye Test untuk identifikasi fistula kecil
• Menggunakan pyridium dan methylene blue
187
25
Seorang wanita 21 tahun datang ke klinik dokter pribadi dengan keluhan nyeri
pada payudara kanan. Pasien post melahirkan 4 minggu yang lalu dan masih
menyusui anak pertamanya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80, HR
82 x, RR 20 x, dan T 37,9oC. Pemeriksaan payudara kanan tampak eritema,
edema, teraba hangat, nyeri tekan (+), fluktuasi (+).
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus ini?
A. Mastitis
B. Abses mammae
C. Bendungan air susu
D. Galaktokel
E. Tumor payudara
Seorang wanita 21 tahun datang ke klinik dokter pribadi dengan keluhan nyeri
pada payudara kanan. Pasien post melahirkan 4 minggu yang lalu dan masih
menyusui anak pertamanya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80, HR
82 x, RR 20 x, dan T 37,9oC. Pemeriksaan payudara kanan tampak eritema,
edema, teraba hangat, nyeri tekan (+), fluktuasi (+).
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus ini?
A. Mastitis
B. Abses mammae
C. Bendungan air susu
D. Galaktokel
E. Tumor payudara
Diagnosis Klinis
Diagnosis
Abses
4
2
Tatalaksana
• Antibiotik
• Kloksasilin 4 x 500mg selama 14 hari atau
• Eritromisin 3 x 250mg selama 14 hari
• Tetap menyusui, mulai dari payudara yang sehat
• Kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri
• Sangga payudara dengan bra yang pas
• Abses Insisi dan drainase
194
Terima Kasih
#OneShotBersamaMedsense +