Anda di halaman 1dari 74

Complete Februari 2022

Gastro-Entero-Hepatologi
Mediko made the med-easy!
Irritable Bowel Syndrome
IBS adalah kelainan fungsional usus kronis berulang dengan nyeri atau rasa tidak nyaman abdomen
yang berkaitan dengan defekasi atau perubahan kebiasaan buang air besar setidaknya selama 3 bulan
dengan onset gejala 6 bulan.

Membaik dengan defekasi Gejala IBS 🡪 CRAMPS


Constipation &/ diarrhea
Terkait dengan perubahan BAB Retain gas
Appetite loss
Terkait dengan perubahan Mucus in stool
konsistensi feses Pain
Spasm

25% waktu adalah 3 minggu Kisi-kisi : BAB bergantian diare dan konstipasi, muncul
dalam 3 bulan setiap stress atau mau ujian
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Edukasi managemen stress
• Meyakinkan pasien bahwa tidak mengancam
kehidupan
• Diet sesuai tipe IBS :
Tipe C : diet serat tinggi
Tipe D : hindari makanan tertentu yang mencetuskan
gejala

PROKINETIK
Metoclorpramide 🡪 efek ekstrapiramidal!
Domperidone
Cisapride 🡪 torsades de pointes!
Ondansetron
Inflammatory Bowel Diseasee
Gambaran Crohn’s Disease (CD) / Penyakit Crohn Ulcerative Colitis (UC) / Kolitis Ulseratif
Gejala Klinis yang Dominan Khas Nyeri perut >>> Tinja berdarah dan berlendir >>>
Lokasi Lesi Dari mulut hingga rektum dapat terkena Dimulai dari rektum (proctitis) hingga colon
Bentuk lesi Lesi skip (patchy = longkap-longkap) Lesi continuous (menyambung tanpa longkap)
Endoskopi Gambaran cobblestone Eritema Difusa
Lapisan yang terkena Transmural (seluruh ketebalan dinding) Sebagian/superfisial
Massa intraabdomen +++ +
Fistula +++ +
Apthoid ulcer +++ +
Stenosis/striktur +++ +
Keterlibatan ileum +++ +
Keterlibatan rektum + +++
Pseudopolip + +++
Toxic megacolon +/- ++
Histopatologi Granuloma tuberkuloid Abses kripta

Gambaran radiologi String sign Lead pipe sign


CROHN’S DISEASE Chrohn Disease = CHRISTMAS

Cobble stone
High temperature
Reduced lumen
Intestinal fistulae
Skip lesion
Transmural inflammation
Malabsorption
Abdominal pain
String sign
Cobblestone appearance String sign

Ulcer
ULCERATIVE Colitis Lead pipe sign
Continuous lesion
COLITIS Ulserative= Extend proximally
ULCERS Red Diarrhea
Leadpipe sign Submucosa/ mucosa inflammation
DISPEPSIA Apabila sudah
dilakukan EGD :
menjadi dispepsia
investigated

ALARM SYMPTOMS
•Usia > 55 tahun
•Perdarahan saluran cerna bagian atas
•Riwayat tukak peptik
•Anemia
• Tanpa kelainan organik (dengan endoskopi) yang
•BB turun (> 10%) tanpa penyebab jelas
dapat menjelaskan keluhan pasien.
•Anoreksia, disfagia, odinofagia
• Kriteria harus setidaknya selama 3 bulan, dengan
•Muntah hebat
onset gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis
•Riwayat keganasan di keluarga
•Massa pada abdomen
Alur Dispesia
Ulkus Peptikum

Pencetus Ulkus Peptikum 🡪 P2S5

Pylori
Pills

Stress
Smoking
Spirit (alcohol)
Sugary food
Stomach cancer
Komplikasi Ulkus Peptikum 🡪 PEPSI
Perforation 🡪 peritonitis
Eats less 🡪 weight loss
Penetration
Stricture 🡪 stenosis
Internal bleeding 🡪 hematemesis, melena
Ulkus Peptikum
Ulkus duodenum
Pain-food-relieve-pain

Ulkus Gaster
Pain-Food-Pain
Nyeri memberat bila ulkus terpapar asam lambung (HCl), dan sebaliknya

Kondisi Ulkus Gaster Ulkus Duodenum


Segera setelah makan • Saat makanan masuk di • HCl yang diproduksi di
Makanan masuk dan lambung, produksi HCl lambung dipakai untuk
dicerna di lambung meningkat. pencernaan di lambung
• Ulkus di gaster terpapar • Ulkus di duodenum
HCl 🡪 NYERI MEMBERAT belum terpapar HCl 🡪
NYERI MEREDA
Perut kosong atau > 2-3 jam • Makanan telah selesai • Makanan yang asam
setelah makan dicerna lambung 🡪 masuk ke duodenum
Makanan sudah masuk ke masuk ke duodenum • Ulkus di duodenum
duodenum dari lambung • Ulkus di gaster tidak lagi terpapar HCl 🡪 NYERI
terpapar HCl 🡪 NYERI MEMBERAT
MEREDA
Diagnostik H. Pylorii Non Endoskopi
First Line Treatment of Helicobacter Pylori Infection

Omeprazole (PPI) Tetracyclin Metronidazol


Clarithromycin Omeprazole (PPI) Omeprazole (PPI)
Amoxcicillin Metronidazole Clarithromycin
Bismuth subsalisilat Amoxcicillin

OCA dan TOMB suka MOCA


GERD : Gastrooesophageal Reflux Disease

Refluks asam lambung karena sfingter esofagus tidak mampu menutup secara adekuat. Komplikasi lanjutan GERD
dapat menyebabkan esofagitis kronis, barret esofagus hingga karsinoma esofagus.
ALUR DIAGNOSIS GERD PENUNJANG DIAGNOSIS
• GERD-Q (positif bila
skor total ≥ 8)
• Endoskopi (GOLD
STANDARD)
• Histopatologi
• PPI Test
• pH Metri 24 jam
Tatalaksana
PPI Test
• Memberikan PPI dosis ganda selama 2
minggu (14 hari) tanpa didahului
pemeriksaan endoskopi.
• Jika gejala menghilang dengan pemberian
PPI dan muncul Kembali bila PPI dihentikan
maka diagnosis GERD dapat ditegakkan.

TERAPI NON-FARMAKOLOGIC
• Memodifikasi berat badan berlebih.
• Tinggikan bantal 15-20 cm saat tidur
• Hentikan rokok dan alcohol
• Kurangi obat dan makanan perangsang GERD
• Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
PELOR (Panto, Ome, Lanso, Esome, Rabe) • Makan tidak boleh terlalu kenyang.
PSCBA
Hematoschezia
PSCBB
Tissue toilet bleeding

Hematemesis
Melena
Coffee ground vomit

PENYAKIT HEPAR KRONIS


Varises esofagus

Splenomegali

Hemorrhoid

Ascites Caput medusae


TATALAKSANA VARISEAL
• Lakukan stabilisasi dengan ABC
• Stabilkan hemodinamik
• Pemasangan IV line 2 jalur dan persiapan transfusi.
• Oksigen sungkup/kanul
• Mencatat intake output dan pemasangan kateter
urin
• Monitor tekanan darah
• Pasang NGT 🡪 lakukan bilas lambung agar
mempermudah dalam Tindakan endoskopi
• Somatostatin 250 mcg bolus IV, dilanjutkan 250
mcg/jam drip IV selama 12-24 jam atau hingga
perdarahan stop
• Tambahan :
• Vitamin K (penyakit hepar kronis)
• Antibiotik profilaksis
• Laktulosa
• PPI
• Terapi lain sesuai komorbid
• RUJUK untuk endoskopi
Perdarahan non variseal

TATALAKSANA NON-VARISEAL
• Lakukan stabilisasi dengan ABC
• Stabilkan hemodinamik
• Pemasangan IV line 2 jalur dan
persiapan transfusi.
• Oksigen sungkup/kanul
• Mencatat intake output dan
pemasangan kateter urin
• Monitor tekanan darah
• Pasang NGT 🡪 lakukan bilas lambung
agar mempermudah dalam Tindakan
endoskopi
• Omeprazole 80 mg bolus IV, dilanjutkan
8 mg/jam drip IV hingga 72 jam
• Tambahan :
• Terapi lain sesuai komorbid
• RUJUK untuk endoskopi
Soal No. 1
Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati hilang
timbul sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai adanya rasa panas di dada, lidah terasa
pahit, mual, dan muntah. Pasien memiliki kebiasaan merokok setiap hari. Pada pemeriksaan
fisik IMT 28.6, TD 130/80 mmHg, HR 95x/menit, RR 18x/menit, suhu, 37.3°C, didapatkan
nyeri tekan pada daerah epigastrium.
Apakah edukasi yang benar yang diberikan oleh dokter kepada pasien terkait dengan
keluhannya?
a. Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
b. Makan hingga kenyang
c. Tidur jangan memakai bantal
d. Tidak perlu menurunkan berat badan
Soal UKMPPD Agustus 2021
e. Merokok tetap diperbolehkan
Soal No. 2
Laki-laki, 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah darah dan penurunan kesadaran.
Pasien sering minum minuman beralkohol sejak muda. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
shifting dullness pada abdomen, kemerahan pada telapak tangan dan spider naevi.
Diagnosis dari kasus tersebut adalah..
a. Gastropati NSAID disertai varises esofagus
b. Gastropati NSAID disertai ulcer lambung
c. Ruptur varises esofagus dan suspek ensefalopati hepatic
d. Ruptur varises esofagus dan suspek ensefalopati uremikum
e. GERD dan Mallory weiss tear

Soal UKMPPD Agustus 2021


Soal No. 3
Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri dada terbakar disertai mulut
terasa pahit sejak 2 minggu yang lalu. Pasien sudah mengobati dengan antasida beli di
warung namun tidak membaik. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan epigastrium. Tanda
vital dalam batas normal. Apa patomekanisme dari keluhan pasien saat ini?
a. Spasme pylorus
b. Hiperproduksi asam lambung
c. Kelemahan sfingter esofagus bawah
d. Hambatan faktor defensif lambung
e. Infeksi Helicobacter pylori
Soal No. 4
Wanita, usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri perut dan sulit BAB. BAB kecil-kecil
seperti kotoran kambing. Nyeri perut membaik setelah pasien BAB. Diketahui pasien
mengalami hal demikian karena minggu ini sering sekali lembur di kantor. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal.
Tatalaksana farmakologi yang dapat diberikan kepada pasien adalah?
a. Antibiotik
b. Antibiotik + probiotik
c. Antidepresan
d. Laksatif + probiotik
e. Anti diare + probiotik

Soal UKMPPD CBT Mei 2021


Soal No. 5
Laki-laki, usia 34 tahun, datang dengan keluhan diare, BAB berdarah, dan nyeri perut.
Keluhan dirasakan hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 37,5oC. Pada pemeriksaan kolonoskopi dijumpai
inflamasi kontinu mulai dari rektum sampai kolon sigmoid. Pada pemeriksaan histopatologi,
dijumpai distorsi crypt dan hiperemis di lamina propia.
Gambaran yang dapat ditemukan pada pemeriksaan barium enema adalah?
A. Coffee bean sign
B. Pseudopolip
C. String sign
D. Lead pipe sign
E. Apple core sign
Soal No. 6
Laki-laki, 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah darah. Pasien
memiliki riwayat sakit hepatitis B. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan
ginekomastia dan spider angiomata, hepar tidak teraba dan splenomegaly.
Apa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis?
a. MRI
b. Esofagoduodenoskopi
c. Colonoscopy
d. Barium enema
e. CT scan

Soal UKMPPD CBT Mei 2021


Soal No. 7
Pasien laki-laki 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan terasa kaku.
Tangan terasa tertarik dan bergerak sendiri tanpa bisa dikendalikan.
Sebelumnya pasien mengalami BAB cair dan muntah. Pasien berobat ke
puskesmas dan diberikan obat untuk mengurangi keluhannya.
Obat yang memiliki efek samping pada keadaan pasien adalah?
a. Loperamide
b. Domperidone
c. Metoklopramide
d. Ondansetron
e. Omeprazole
Soal UKMPPD CBT Mei 2021
IKTERUS Post hepatik
Peningkatan bilirubin direk
Peningkatan GGT, ALP
BAB dempul, BAK teh

Intrahepatik
Peningkatan bilirubin
indirek & direk
Peningkatan SGPT & SGOT
Bisa ada hepatomegaly,
BAK teh, BAB dempul

Prehepatik
Peningkatan bilirubin indirek
Menyebabkan kernikterus
Bisa ada hepatosplenomegali
PARAMETER PREHEPATIK (HEMOLITIK) HEPATIK (HEPATOSELULAR) POST-HEPATIK (OBSTRUKTIF)

Bilirubin indirek (unconjugated) ↑↑ ↑ Normal


Bilirubin direk (conjugated) Normal ↑ ↑↑
SGOT/AST & SGPT/ALT Normal ↑↑ Normal
Sterkobilin (pigmen feses) Normal Normal-berkurang Tidak ada
(warna BAB gelap normal) (warna BAB agak pucat) (warna BAB dempul)
Urobilinogen urin + (Normal) + (Normal) Tidak ada
Warna urin Normal Gelap (bil.direk ↑) seperti teh Sangat gelap (bil.direk ↑↑)
ALP (alkalin fosfatase) & Normal ↑ ↑↑
GGT (gamma globulin transferase)
Van Den Bergh (VDB) reaction Indirect positive Biphasic positive Direct positive
(reaksi II +: diazo+alcohol) (reaksi I & II positif) (reaksi I + : diazo)

KISI-KISI IKTERUS
• Prehepatik: anemia hemolitik (indikasi coombs test), hepatosplenomegali
• Hepatik: gangguan fungsi hepar 🡪 absorpsi vitamin K terganggu, gangguan metabolism estrogen (hiperestrogen), gangguan
produksi albumin (hipoalbumin), gangguan intoksikasi racun; BAK teh, BAB dempul, peningkatan SGOT/SGPT
• Post-hepatik: steatorea, BAB dempul, BAK teh, peningkatan ALPdan GGT
Empedu dan Permasalahanya

Jenis Batu
• Cholesterol
• Pigmen
• Mixed
s
• Calcium

Gambaran Khas
• KOLIK BILIER 🡪 Nyeri setelah makan-makanan berlemak pada RUQ yang
menyebar ke bawah angulus scapula dextra tanpa ada reda selama 20-30
menit, disertai gejala otonom (mual, muntah, keringat dingin)
• Post hepatik ikterik : tingginya kadar bilirubin direk/conjugated
• Apabila batu terletak pada papila duodeni major 🡪 dapat menyebabkan
pankreatitis akut.
Parameter Masalah di KANTUNG EMPEDU Masalah di COMMON BILE DUCT
Kolelitiasis (batu) Kolesistitis (infeksi) Koledokolitiasis (batu) Kolangitis (infeksi)
Nyeri Kolik + +/- + +/-
Murphy’s sign (nyeri - - -/+
saat palpasi RUQ & +
inspirasi dalam)
Demam - + (low grade) - + (high grade)
Ikterus - - + +

USG
• Kolelithiasis: hiperekoik dengan gambaran
posterior accoustic shadow (gambaran khas batu)
• Kolesistitis: Penebalan dinding kandung empedu
>3mm, pericholecystic fluid, sering dijumpai pula
batu
• Terapi utama adalah kolesistektomi
Kolelitiasis Kolesistitis
HEPATITIS = INFEKSI VIRUS PADA HEPATOSIT
Hepatitis Etiologi Virus Transmisi Sifat
A Picornavirus (RNA) Fekal-oral Akut
B Hepadnavirus (DNA) Darah/cairan tubuh Akut/kronik
C Flavivirus (RNA) Darah/cairan tubuh Akut/kronik
D Hepatitis Delta virus (harus Darah/cairan tubuh Akut/kronik
koinfeksi hepatitis B)
E Orthohepevirus A (RNA) Fekal-oral Akut
Hepatitis A Picornaviridae (Virus RNA)
Hepatitis B Hepadnaviridae (Virus DNA)
Famili Virus Hepatitis
Hepatitis C Flavivirus (Virus RNA)
Patah Hati Firasat Rasa Cinta
Hepatitis D RNA Incomplete Virus (Virus RNA)
Hepatitis E Calcivirus (Virus RNA)
HEPATITIS A

Hepatitis A merupakan penyakit akibat virus, dan


berupa penyakit swasirna yang bersifat akut dan
dapat menjadi hepatitis fulminan.

• Menular secara fecal-oral


• Replikasi pada orofaring
• Menyerang hepar dan menyebabkan inflamasi
sehingga
• Pada palpasi sudut menjadi palpasi
TATA LAKSANA HEPATITIS A
(Suportif dan Simptomatik)
• Rehidrasi adekuat 🡪 per oral atau IV
• Antipiretik & Analgetik: Ibuprofen 2-3 x 400 mg
• Antiemetik: Domperidone 3 x 10 mg
• PPI: Omeprazole 1 x 20 mg
• Hepatoprotektor: Curcumin (suplementasi)
HEPATITIS B
• HbsAg : petanda infeksi.
• Anti-Hbs : petanda infeksi hepatitis B yang
sudah sembuh.
• Anti-HBc : IgM untuk petanda infeksi akut dan
IgG untuk petanda kronik.
• HbeAg : petanda replikasi, petanda keparahan.
• HBV-DNA : Petanda replikasi, lebih baik HbeAg.
Diagnosis HBsAg Anti-HBs Anti-HBc HBeAg Anti-HBe
Akut + - IgM + + -
Window - - IgM + +/- -
Sembuh dari akut - + IgG + - -
Imunisasi - + - - -
Kronik + - IgG + +/- -
TATA LAKSANA HEPATITIS B
• Akut: terapi suportif dan simptomatik (sama dengan hepatitis A)

• Kronik:
• Terapi tidak bisa menyembuhkan, tujuan terapi hanya:
• Menekan nekroinflamasi
• Normalisasi ALT
• Serokonversi HbeAg, HBV DNA menjadi negatif
• Mencegah penularan
• Mencegah sirosis dan Karsionoma Hepatoseluler

Regimen bergantung HbeAg, HBV DNA, dan SGPT (pertimbangan SpPD)


• Antinukleotida: Lamivudin (3TC), Adefovir (Adv), Entecavir (ETV), Telbivudine (Ldt),
Tenofovir (TDF)
• Imunomodulator
HEPATITIS C

Hepatitis C 🡪 kebanyakan bersifat kronik dan


paling sering menyebabkan sirosis hepatis
dan karsinoma hepatoselular dan diagnosis
terpenting menggunakan HCV RNA

Terapi: Direct Acting Antiviral (DAA) 🡪


contoh: Sofosbuvir 🡪 bisa sembuh!
Anti HCV RNA Interpretasi Kemungkinan lain
HCV PCR

- - Tidak terinfeksi • Masa inkubasi


• Previous infection with
clearance and
seroconversion
- + Infeksi akut -

+ - Infeksi yang telah Chronic infection with transiently


mereda undetectable RNA PCR
+ + Infeksi akut/kronis -
Hepatitis Imbas Obat
• Definisi: peradangan pada hati yang disebabkan karena penggunaan
obat-obatan hepatotoksik
• Faktor risiko: alkoholisme, infeksi hepatitis B/C, abnormalitas
transaminase, status gizi kurang, penggunaan beberapa obat
hepatotoksik secara bersamaan
• Klinis: ikterus, RUQ pain, BAK kuning seperti teh, BAB pucat,
peningkatan SGOT SGPT
• Sering disebabkan penggunaan OAT: isoniazid, rimfampisin, dan
pirazinamid
Hepatitis Imbas Obat
Soal No. 8
Seorang wanita, usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut yang tidak
membaik dengan obat penahan nyeri. Nyeri dirasakan sejak 5 hari yang lalu, disertai mual
dan demam. Dari pemeriksaan fisik, BB 89 kg, TB 150 cm, TD 130/80, HR 88x/mnt, RR
20x/mnt, T 38C, distensi abdomen (-), bunyi usus normal, timpani (+), Murphy sign (+),
Apakah diagnosis pasien tersebut ?
a. Appendisitis akut
b. Kolesistitis
c. Kolangitis
d. Peritonitis lokal
e. Pankreatitis akut

Soal TO AIPKI Regio V Batch 2 2021


Soal No. 9
Pasien anak usia 10 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut
kanan atas. Keluhan disertai dengan adanya mual muntah, penurunan nafsu makan dan
demam sejak 1 minggu terakhir. Riwayat pasien sering mengonsumsi makanan yang dibeli
sendiri di luar rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110x/menit, RR 20x/menit,
suhu 38oC, sclera sedikit ikterik.
Pemeriksaan yang sesuai untuk kasus tersebut adalah?
A. IgM antiHAV
B. HbsAg
C. IgG antiHCV
D. HbeAg
E. Anti HBV
Soal TO AIPKI Regio V Batch 2 2021
Soal No. 10
Ny. M berusia 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam, mual-muntah, dan nyeri
perut. Pasien memiliki kebiasaan suka makan jajanan di pinggir jalan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik. Pada pemeriksaan lab didapatkan HbsAg (-), Ig G anti Hbs (+), Ig G
anti Hbc (+), Ig M anti Hbs (-), IgM anti HAV (+), IgG anti HAV (-).
Apakah diagnosis dari kasus tersebut?
a. Pernah terinfeksi hepatitis A dan B
b. Pernah terinfeksi hepatitis A dan sedang hepatitis B kronik
c. Sedang terinfeksi hepatitis A dan hepatitis B kronik
d. Sedang terinfeksi hepatitis A dan pernah terinfeksi hepatitis B
e. Sedang terinfeksi hepatitis A dan hepatitis B akut

Soal UKMPPD Agustus 2021


Soal No. 11
Ny. Nisa 50 tahun datang ke poli penyakit dalam rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
perut kanan atas yang hilang timbul sejak 3 hari yang lalu. Nyeri terutama dirasakan setelah
makan-makanan berlemak. Nyeri disertai mual dan muntah. Demam disangkal. Tidak
terdapat kencing ebrwarna gelap. Pada pemeriksaan fisik didapati TD 120/75 mmHg, nadi
88x/menit, suhu afebris. Sklera tidak ikterik, Murphy sign (-).
Apakah pemeriksaan penunjang awal untuk kasus diatas?
a. Foto abdomen 3 posisi
b. USG abdomen
c. Cholangiopancreatography
d. CT-Scan abdomen
e. Barium meal

Soal UKMPPD Batch IV Sesi 3 2020


Soal No. 12
Seorang anak perempuan usia 10 tahun datang dibawa ibunya karena mata dan kulit tampak
kuning. Pasien tampak lesu dan kurang aktif sejak 5 hari ini. Urin pasien juga berwarna lebih
gelap, demam dan mual. Ibunya mengatakan dikelasnya bebberapa teman tidak masuk
sekolah karena demam dan kuning. Pasien mengaku 1 minggu yang lalu sempat membeli
makanan di warung sekolah yang tidak terlalu bersih. TTV stabil. Sklera ikterik (+), nyeri
tekan perut kuadran kanan atas. SGOT dan SGPT meningkat, bilirubin total = 9.2, direk
bilirubin = 7.78.
Bagaimana transmisi penyakit pada kasus ini?
a. Transmisi secara enteral
b. Transmisi secara parenteral
c. Transmisi secara seksual
d. Transmisi secara lokal
e. Transmisi secara sistemik
Soal No. 13
Seorang pria berusia 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut.
Nyeri dirasakan di sebelah kanan atas sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 78 x/menit, RR 22 x/menit, suhu, 38.9°C,
sklera ikterik (+/+), distensi abdomen (-), suara peristaltik (+), timpani (+),
Murphy sign (+). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Kolesistitis
b. Kolangitis
c. Kolelithiasis
d. Koledokolithiasis
e. Pankreatitis
Soal UKMPPD Agustus 2021
Soal No. 14
Laki-laki 35 tahun datang ke Dokter Puskesmas untuk berkonsultasi hasil
pemeriksaan laboratorium. Hasil tersbut adalah SGOT 20, SGPT 30, HbsAg (-),
IgM anti HBS (+), anti HBs (-) HBV DNA (-). Pasien tidak pernah mengalami sakit
kuning sebelumya, dan saat ini tidak terdapat keluhan. Pemeriksaan fisik dalam
batas normal.
Apa kesimpulan dari hasil laboratorium Pasien?
a. Hepatitis B karier aktif
b. Hepatitis B akut infeksius
c. Hepatitis B kronis infeksius
d. Hepatitis B window period
e. Tidak menderita hepatitis B Soal UKMPPD Agustus 2021
Soal No. 15
Seorang wanita usia 50 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan nyeri
perut kanan atas disertai mual muntah sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh nyeri ulu hari, mata kuning, serta sempat demam 3 hari yang lalu.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal, sklera ikterik
(+), dan nyeri tekan epigastrium (+). Pasien mengaku suka makan-makanan
pinggir jalan.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien adalah?
a. Abses hepar
b. Hepatoma
c. Sirosis hepatis
d. Gagal hepar akut
e. Varises esofagus
STIGMATA PENYAKIT HATI KRONIK

• Spider naevi
• Ginekomastia
hiperestrogenisme
• Atrofi testis
• Eritema palmar
• Lebam atau perdarahan 🡪 gangguan faktor koagulasi
• Asites 🡪 hipertensi porta dan hipoalbuminemia
• Kaput medusa, varises esofagus, hemoroid 🡪
hipertensi porta
• Leukonikia 🡪 hipoalbuminemia
• Ensefalopati hepatikum 🡪 hiperammonemia
SIROSIS HEPATIS
Temuan Laboratorium
Kriteria Diagnosis Sirosis Hepatis

Eritema
palmaris Gejala & Tanda Sirosis Hepatis 🡪 SEKASIH
Ratio
albumin dan
globulin
Spider
naevi
Spider nevi
terbalik
Eritema palmaris
Kriteria
Soeharjono
Kolateral vein
Edema dan
Soebandiri Hepato-splen
Ascites
tungkai/
asites
omegali
Splenomegali, hepatomegali
Invers albumin-globulin
Sirkulasi
kolateral
Hematemes
is dan
Hematemesis/ melena
dan varises
melena
esofagus

5 dari 7 kriteria 🡪 SH
Ukuran Hepar Mengecil + Stigmata Hepar 🡪 Sirosis Hepatis

Ukuran Hepar membesar, bernodul-nodul + peningkatan AFP 🡪 Ca


Hepatoseluler

USG Hepatobilier
ETIOLOGI TERSERING • Sudut hati
Alkoholic Liver Disease • Ukuran
Non-Alcoholic Fatty Liver Disease • Massa
Hepatitis • Ascites
• Thrombosis
Wilson Disease
• Sirosis
Billiary Cirrhosis
BEBERAPA KONDISI KLINIS

Penurunan Kesadaran
Hepatic Encephalopathy Diakibatkan oleh peningkatan
amonia

Ascites

Gagal Jantung
Cardiac Cirrhosis
Tanda Siroris hepatis
Gagal Ginjal
Hepatorenal syndrome
TATALAKSANA
ABSES HEPAR

1. Abses Hati Pyogenik


• Etiologi: E.coli, Klebsiella,
Streptococcus
• Faktor risiko: penyakit
saluran bilier, keganasan,
DM, usia tua
• Terapi lini utama:
• Ampisilin+gentamicin
+metronidazole
• Sefalosporin gen III +
metronidazole
2. Abses Hati Amoeba
• Etiologi: Entamoeba hystolitica
• Didahului walking dysentery 🡪 diare
berdarah dan berlendir, dehidrasi ringan
(pasien masih ‘kuat jalan’)
• Gejala: demam, RUQ pain, dan juga teraba
IV TID fluktuasi terutama pada lobus dextra hepar.
• Pada sentral hati, terjadi pencairan jaringan
hati yg nekrotik berwarna coklat kemerahan
(anchovy sauce)
• Amoeba sering ditemukan di dinding abses.
• Terapi lini utama:
• Metronidazole 3 x 750 mg IV selama 7-10
hari
HEPATOMA/KARSINOMA HEPATOSELULAR
• Keganasan primer hepar
Diagnosis
• Faktor risiko
• Baku emas 🡪 Biopsi (patologi anatomi)
• Inflamasi kronis: sirosis hati, hepatitis B/C kronis,
• Non-invasif
hemokromatosis
• Kriteria radiologi:
• Karsinogen kimia: aflatoksin, rokok, alcohol,
2 modalitas radiologi menunjukkan
mikrosistin, vinyl chloride
gambaran lesi fokal > 2 cm dengan
• Gejala dan Tanda
hipervaskularisasi
• Abdomen regio kanan atas tidak nyaman
• CT scan abdomen dengan kontras
• Nyeri bahu kanan
tiga fase
• Ikterus
• MRI dengan kontras tiga fase
• Fatigue
• USG
• Penurunan berat badan
• Kriteria kombinasi: 1 modalitas
• Asites
radiologi menunjukkan lesi fokal > 2 cm
• Hepatomegali
dengan hipervaskularisasi + kadar AFP >
• Hepar teraba keras bernodul-nodul (dungkul-dugkul)
400 ng/mL
• Bruit pada auskultasi
PANKREATITIS AKUT
• Grey Turner’s sign 🡪 is
Terjadinya pankreatitis akut diawali karena adanya jejas
located when you TURN
di sel asini pankreas akibat:
• Obstruksi duktus pankreatikus 🡪 batu empedu towards your flank
• Stimulasi hormone kolesistokinin (CCK) 🡪 akibat • CUllen’s sign 🡪 is
hipertrigliseridemia dan alkohol located around the
• Iskemia 🡪 prosedur seperti ERCP atau aterosklerosis Umbilicus

KRITERIA DIAGNOSIS
Amilase Lipase
• Nyeri perut khas pankreatitis 🡪
epigastrium/LUQ, menembus ke punggung • Paling sering • Naik dalam 4-8 jam
• Membaik saat bungkuk digunakan untuk • Puncak dalam 24 jam
• Memberat saat berbaring pankreatitis akut. dan menurun dalam
• Peningkatan lipase atau amilase ≥ 3x batas atas • 🡪 dalam 6-12 jam dari 8-14 hari
• Gambaran inflamasi pankreas dari CT Scan atau onset. • Lebih baik untuk
MRI. • Dapat meningkat deteksi pankreatitis
TATA LAKSANA hingga 3-5 hari. karena alcohol.
• Suportif, simptomatik, nothing per oral • Lebih spesifik
Karsinoma Pankreas
KISI-KISI
• Ikterik post-hepatic (obstruktif) 🡪 akibat penekanan
massa kanker kaput pancreas ke saluran empedu
• Penurunan berat badan
• Tidak nyeri (painless jaundice)
• Tidak demam
• Peningkatan marker: CA 19-9
• Faktor risiko: Merokok, obesitas

Apa ini?
KARSINOMA KOLOREKTAL

Apple core lesion


(Barium enema)

KISI-KISI
• Ciri umum: usia tua, penurunan berat badan, peningkatan marker CEA (carcinoembryonic antigen)
• Lesi proksimal (kanan = sekum): BAB dengan darah yang bercampur dengan feses.
• Lesi distal (kiri=rectosigmoid): diare/konstipasi, BAB kecil-kecil seperti kotoran kambing, darah di permukaan feses
dan teraba masa pada pemeriksaan RT, serta pada pemeriksaan barium enema didapatkan Apple Core Lesion
DIVERTIKULOSIS Diverticulosis = ‘banyak kantung’
• Terbentuk banyak sac-like protrusion (diverticula)
• Paling banyak terjadi pada sigmoid colon.
• Umumnya asimptomatik

Etiologi
• Peristaltik yang abnormal (spasme intestinal), dyskinesia
intestinal dan high segmental intestinal pressure.
Diverticulum = tunggal • Kurangnya diet serat
Diverticulosis = jamak
• Penuaan.
Gambaran
multiple KOMPLIKASI: DIVERTIKULITIS
Peradangan pada divertikula
outpouching
• Nyeri perut kiri bawah (LLQ pain)
‘Banyak kantung’
• Konstipasi (lebih umum) atau diare
• Mual, muntah, demam
• Tatalaksana : konsumsi serat dan cairan, antibiotic,
apabila perdarahan yang tidak berhenti 🡪 Operasi
Soal No. 16
Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD dikarenakan tidak sadarkan diri sejak 12 jam
yang lalu. Pasien merupakan seorang peminum alkohol sejak muda. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan distensi abdomen, caput medusa, spider naevi
dan napas bau pesing. Hasil USG abdomen didapatkan pengkerutan hepar.
Kadar amoniak darah tinggi.
Apakah tatalaksana yang dapat diberikan guna mencegah semakin tingginya
kadar amoniak?
a. Somatostatin
b. Lactulosa
c. Diet tinggi protein
d. Diet rendah lemak Soal UKMPPD CBT Mei 2021
e. Betablocker
Soal No. 17
Seorang laki-laki usia 47 tahun datang ke IGD akibar nyeri perut di ulu hati disertai dengan
muntah sejak 3 jam lalu. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar ke punggung. Pasien
rutin mengonsumsi 4-5 kaleng bir per hari. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan TD
90/65 mmHg, HR 102 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 37,8 oC. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan nyeri tekan epigastrium dengan defans muskular (+). Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan AST 19 U/L, ALT 17 U/L, Lipase 900 U/L.
Apakah tata laksana awal yang paling tepat pada kasus ini?
A. Resusitasi cairan
B. Small frequent feeding
C. ERCP
D. Diet tinggi lemak
E. Infus insulin
Soal No. 18
Seorang pria berusia 57 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan
keluhan penurunan kesadaran. Sebelumnya mengeluhkan sakit kepala hebat.
Pasien memiliki riwayat minum alkohol sejak masa muda. Pada pemeriksaan
ditemukan shifting dullness pada abdomen, kemerahan pada telapak tangan,
dan terdapat spider naevi.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
a. Ensefalopati uremikum
b. Ensefalitis
c. Meningitis
d. Ensefalopati hepatikum
e. Stroke iskemik
Soal UKMPPD Agustus 2021
Soal No. 19
Seorang pria, usia 57 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, disertai mual, muntah, dan demam. Dari pemeriksaan fisik
TD 133/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit, suhu 38,5°C, distensi abdomen (-), bunyi usus
normal, timpani (+), nyeri tekan kuadran kanan atas (+). Hasil USG terlihat gambaran
hipoekoik di hepar, berbentuk bulat, batas tegas.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
a. Metronidazole 3x750 5-10 hari
b. Metronidazole 3x750 30 hari
c. Amoxicilin 3 x 500 7-10 hari
d. Ciprofloxacin 3 x 500 7 hari
e. Levofloxacin 2 x 1000 7 hari
Soal UKMPPD CBT Februari 2021
Soal No. 20
Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah mendadak sejak
2 hari lalu. Keluhan disertai rasa mual dan BAB keras. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR
110x, RR 16x, suhu 37o9 C. Pemeriksaan fisik ditemukan abdomen datar, bising usus (+),
nyeri tekan kuadran kiri bawah (+). Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12 g/dL,
hematocrit 40%, leukosit 14.800, trombosit 280.000.
Diagnosis kasus ini adalah..
a. Apendisitis akut
b. Divertikulosis
c. Divertikulitis
d. Polip kolon terinfeksi
e. Kolitis
Soal No. 21
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas sejak
7 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering minum alkohol dengan teman-temannya.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90, N 95x /mnt, RR 20x/mnt, T 36,8C, sklera ikterik (+),
pada palpasi hepar teraba seperti berbenjol-benjol. Dokter kemudian melakukan
pemeriksaan AFP didapatkan hasil 500 ng/L.
Apakah kemungkinan diagnosis yang paling tepat?
a. Sirosis hepar
b. Chronic liver disease
c. Hepatocellular carcinoma
d. Liver abcess
e. Pancratic abcess
Soal No. 22
Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu
disertai mual-muntah dan nyeri perut. Pada pemeriksaan didapatkan TD 100/70 N
100x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 38,3 °C, nyeri epigastric (+), amylase test (+) 4x normal.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Kolesistitis akut
b. Kolangitis akut
c. Kolelithiasis akut
d. Pankreatitis kronis
e. Pankreatitis akut
Soal No. 23
Seorang perempuan 17 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat perut kanan atas
disertai demam sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, napas 20x/menit, nadi 110x/menit, suhu 38 C, massa di upper
right quadrant, fluktuasi (+), ikterik (+). Diketahui sebelumnya pasien menderita diare
berdarah.
Apakah komplikasi jika tidak segera ditangani?
a. Peritonitis
b. Tumor hepar
c. Varises esofagus
d. Sirrosis hepatis
e. Meningitis
KERACUNAN MAKANAN
Jenis Bakteri Makanan Gejala
S.Aureus Makanan yang tidak direbus sempurna Gejala muncul dalam 30 menit-6 jam (mual,
seperti daging mentah, pudding, sandwich muntah, kram perut, diare)

C. Perfringens Beef atau poultry, precooked food. Muncul dalam 6-24 jam diare, keram perut,
muntah, demam.
Salmonella Undercook chicken, egg, unpasteurixed Gejala muncul 6 jam – 6 hari. Diare, demam, nyeri
milk, sayuran dan buah mentah. perut, mual dan muntah.
C. botulinum Makanan kaleng, dan makanan fermentasi Muncul 18-36 jam, diplopia, ptosis, slurred speech,
paralisis.
V. Cholera Raw or undercooked shellfish, oyster. Diare seperti cucian beras, keram perut.

C. Jejuni Raw or undercooked poultry, Gejala muncul 2-5 hari, diare, dan keram.
unpasteurized milk.
E. Coli Raw beef, raw vegetable, raw sprout. Muncul 3-4 hari, keram perut, diare kadang
berdarah, muntah, demam.
Soal No. 24
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit oleh keluarganya dengan
keluhan sulit membuka mulut. Pasien juga mengalami gangguan saat berbicara sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan mulut terasa kering, pandangan kabur, sesak nafas, mual
muntah, dan kram perut. Berdasarkan anamnesis, didapatkan riwayat makan bersama
temannya di warung pinggir jalan 2 hari sebelum keluhan muncul. Teman pasien diketahui
juga mengalami keluhan serupa.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Miastenia gravis
B. SGB
C. Botulismus
D. Tetanus
E. Parkinson
Soal TO AIPKI Batch IV 2020 Regio 5
Soal No. 25
Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke IGD Rumah Sakit diantar oleh temannya dengan
keluhan nyeri perut, mual muntah, dan diare. Dari aloanamnesis dengan temannya
didapatkan bahwa keluhan muncul setelah makan bersama pada acara kantor. Didapatkan
teman yang lain juga mengeluhkan hal yang sama.
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien?
A. Botulism
B. Gastritis
C. Keracunan makanan
D. Gasteroenteritis
E. Disentri

Soal TO AIPKI Batch IV 2020 Regio 5

Anda mungkin juga menyukai