Gastro-Entero-Hepatologi
Mediko made the med-easy!
Irritable Bowel Syndrome
IBS adalah kelainan fungsional usus kronis berulang dengan nyeri atau rasa tidak nyaman abdomen
yang berkaitan dengan defekasi atau perubahan kebiasaan buang air besar setidaknya selama 3 bulan
dengan onset gejala 6 bulan.
25% waktu adalah 3 minggu Kisi-kisi : BAB bergantian diare dan konstipasi, muncul
dalam 3 bulan setiap stress atau mau ujian
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Edukasi managemen stress
• Meyakinkan pasien bahwa tidak mengancam
kehidupan
• Diet sesuai tipe IBS :
Tipe C : diet serat tinggi
Tipe D : hindari makanan tertentu yang mencetuskan
gejala
PROKINETIK
Metoclorpramide 🡪 efek ekstrapiramidal!
Domperidone
Cisapride 🡪 torsades de pointes!
Ondansetron
Inflammatory Bowel Diseasee
Gambaran Crohn’s Disease (CD) / Penyakit Crohn Ulcerative Colitis (UC) / Kolitis Ulseratif
Gejala Klinis yang Dominan Khas Nyeri perut >>> Tinja berdarah dan berlendir >>>
Lokasi Lesi Dari mulut hingga rektum dapat terkena Dimulai dari rektum (proctitis) hingga colon
Bentuk lesi Lesi skip (patchy = longkap-longkap) Lesi continuous (menyambung tanpa longkap)
Endoskopi Gambaran cobblestone Eritema Difusa
Lapisan yang terkena Transmural (seluruh ketebalan dinding) Sebagian/superfisial
Massa intraabdomen +++ +
Fistula +++ +
Apthoid ulcer +++ +
Stenosis/striktur +++ +
Keterlibatan ileum +++ +
Keterlibatan rektum + +++
Pseudopolip + +++
Toxic megacolon +/- ++
Histopatologi Granuloma tuberkuloid Abses kripta
Cobble stone
High temperature
Reduced lumen
Intestinal fistulae
Skip lesion
Transmural inflammation
Malabsorption
Abdominal pain
String sign
Cobblestone appearance String sign
Ulcer
ULCERATIVE Colitis Lead pipe sign
Continuous lesion
COLITIS Ulserative= Extend proximally
ULCERS Red Diarrhea
Leadpipe sign Submucosa/ mucosa inflammation
DISPEPSIA Apabila sudah
dilakukan EGD :
menjadi dispepsia
investigated
ALARM SYMPTOMS
•Usia > 55 tahun
•Perdarahan saluran cerna bagian atas
•Riwayat tukak peptik
•Anemia
• Tanpa kelainan organik (dengan endoskopi) yang
•BB turun (> 10%) tanpa penyebab jelas
dapat menjelaskan keluhan pasien.
•Anoreksia, disfagia, odinofagia
• Kriteria harus setidaknya selama 3 bulan, dengan
•Muntah hebat
onset gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis
•Riwayat keganasan di keluarga
•Massa pada abdomen
Alur Dispesia
Ulkus Peptikum
Pylori
Pills
Stress
Smoking
Spirit (alcohol)
Sugary food
Stomach cancer
Komplikasi Ulkus Peptikum 🡪 PEPSI
Perforation 🡪 peritonitis
Eats less 🡪 weight loss
Penetration
Stricture 🡪 stenosis
Internal bleeding 🡪 hematemesis, melena
Ulkus Peptikum
Ulkus duodenum
Pain-food-relieve-pain
Ulkus Gaster
Pain-Food-Pain
Nyeri memberat bila ulkus terpapar asam lambung (HCl), dan sebaliknya
Refluks asam lambung karena sfingter esofagus tidak mampu menutup secara adekuat. Komplikasi lanjutan GERD
dapat menyebabkan esofagitis kronis, barret esofagus hingga karsinoma esofagus.
ALUR DIAGNOSIS GERD PENUNJANG DIAGNOSIS
• GERD-Q (positif bila
skor total ≥ 8)
• Endoskopi (GOLD
STANDARD)
• Histopatologi
• PPI Test
• pH Metri 24 jam
Tatalaksana
PPI Test
• Memberikan PPI dosis ganda selama 2
minggu (14 hari) tanpa didahului
pemeriksaan endoskopi.
• Jika gejala menghilang dengan pemberian
PPI dan muncul Kembali bila PPI dihentikan
maka diagnosis GERD dapat ditegakkan.
TERAPI NON-FARMAKOLOGIC
• Memodifikasi berat badan berlebih.
• Tinggikan bantal 15-20 cm saat tidur
• Hentikan rokok dan alcohol
• Kurangi obat dan makanan perangsang GERD
• Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
PELOR (Panto, Ome, Lanso, Esome, Rabe) • Makan tidak boleh terlalu kenyang.
PSCBA
Hematoschezia
PSCBB
Tissue toilet bleeding
Hematemesis
Melena
Coffee ground vomit
Splenomegali
Hemorrhoid
TATALAKSANA NON-VARISEAL
• Lakukan stabilisasi dengan ABC
• Stabilkan hemodinamik
• Pemasangan IV line 2 jalur dan
persiapan transfusi.
• Oksigen sungkup/kanul
• Mencatat intake output dan
pemasangan kateter urin
• Monitor tekanan darah
• Pasang NGT 🡪 lakukan bilas lambung
agar mempermudah dalam Tindakan
endoskopi
• Omeprazole 80 mg bolus IV, dilanjutkan
8 mg/jam drip IV hingga 72 jam
• Tambahan :
• Terapi lain sesuai komorbid
• RUJUK untuk endoskopi
Soal No. 1
Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati hilang
timbul sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai adanya rasa panas di dada, lidah terasa
pahit, mual, dan muntah. Pasien memiliki kebiasaan merokok setiap hari. Pada pemeriksaan
fisik IMT 28.6, TD 130/80 mmHg, HR 95x/menit, RR 18x/menit, suhu, 37.3°C, didapatkan
nyeri tekan pada daerah epigastrium.
Apakah edukasi yang benar yang diberikan oleh dokter kepada pasien terkait dengan
keluhannya?
a. Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
b. Makan hingga kenyang
c. Tidur jangan memakai bantal
d. Tidak perlu menurunkan berat badan
Soal UKMPPD Agustus 2021
e. Merokok tetap diperbolehkan
Soal No. 2
Laki-laki, 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah darah dan penurunan kesadaran.
Pasien sering minum minuman beralkohol sejak muda. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
shifting dullness pada abdomen, kemerahan pada telapak tangan dan spider naevi.
Diagnosis dari kasus tersebut adalah..
a. Gastropati NSAID disertai varises esofagus
b. Gastropati NSAID disertai ulcer lambung
c. Ruptur varises esofagus dan suspek ensefalopati hepatic
d. Ruptur varises esofagus dan suspek ensefalopati uremikum
e. GERD dan Mallory weiss tear
Intrahepatik
Peningkatan bilirubin
indirek & direk
Peningkatan SGPT & SGOT
Bisa ada hepatomegaly,
BAK teh, BAB dempul
Prehepatik
Peningkatan bilirubin indirek
Menyebabkan kernikterus
Bisa ada hepatosplenomegali
PARAMETER PREHEPATIK (HEMOLITIK) HEPATIK (HEPATOSELULAR) POST-HEPATIK (OBSTRUKTIF)
KISI-KISI IKTERUS
• Prehepatik: anemia hemolitik (indikasi coombs test), hepatosplenomegali
• Hepatik: gangguan fungsi hepar 🡪 absorpsi vitamin K terganggu, gangguan metabolism estrogen (hiperestrogen), gangguan
produksi albumin (hipoalbumin), gangguan intoksikasi racun; BAK teh, BAB dempul, peningkatan SGOT/SGPT
• Post-hepatik: steatorea, BAB dempul, BAK teh, peningkatan ALPdan GGT
Empedu dan Permasalahanya
Jenis Batu
• Cholesterol
• Pigmen
• Mixed
s
• Calcium
Gambaran Khas
• KOLIK BILIER 🡪 Nyeri setelah makan-makanan berlemak pada RUQ yang
menyebar ke bawah angulus scapula dextra tanpa ada reda selama 20-30
menit, disertai gejala otonom (mual, muntah, keringat dingin)
• Post hepatik ikterik : tingginya kadar bilirubin direk/conjugated
• Apabila batu terletak pada papila duodeni major 🡪 dapat menyebabkan
pankreatitis akut.
Parameter Masalah di KANTUNG EMPEDU Masalah di COMMON BILE DUCT
Kolelitiasis (batu) Kolesistitis (infeksi) Koledokolitiasis (batu) Kolangitis (infeksi)
Nyeri Kolik + +/- + +/-
Murphy’s sign (nyeri - - -/+
saat palpasi RUQ & +
inspirasi dalam)
Demam - + (low grade) - + (high grade)
Ikterus - - + +
USG
• Kolelithiasis: hiperekoik dengan gambaran
posterior accoustic shadow (gambaran khas batu)
• Kolesistitis: Penebalan dinding kandung empedu
>3mm, pericholecystic fluid, sering dijumpai pula
batu
• Terapi utama adalah kolesistektomi
Kolelitiasis Kolesistitis
HEPATITIS = INFEKSI VIRUS PADA HEPATOSIT
Hepatitis Etiologi Virus Transmisi Sifat
A Picornavirus (RNA) Fekal-oral Akut
B Hepadnavirus (DNA) Darah/cairan tubuh Akut/kronik
C Flavivirus (RNA) Darah/cairan tubuh Akut/kronik
D Hepatitis Delta virus (harus Darah/cairan tubuh Akut/kronik
koinfeksi hepatitis B)
E Orthohepevirus A (RNA) Fekal-oral Akut
Hepatitis A Picornaviridae (Virus RNA)
Hepatitis B Hepadnaviridae (Virus DNA)
Famili Virus Hepatitis
Hepatitis C Flavivirus (Virus RNA)
Patah Hati Firasat Rasa Cinta
Hepatitis D RNA Incomplete Virus (Virus RNA)
Hepatitis E Calcivirus (Virus RNA)
HEPATITIS A
• Kronik:
• Terapi tidak bisa menyembuhkan, tujuan terapi hanya:
• Menekan nekroinflamasi
• Normalisasi ALT
• Serokonversi HbeAg, HBV DNA menjadi negatif
• Mencegah penularan
• Mencegah sirosis dan Karsionoma Hepatoseluler
• Spider naevi
• Ginekomastia
hiperestrogenisme
• Atrofi testis
• Eritema palmar
• Lebam atau perdarahan 🡪 gangguan faktor koagulasi
• Asites 🡪 hipertensi porta dan hipoalbuminemia
• Kaput medusa, varises esofagus, hemoroid 🡪
hipertensi porta
• Leukonikia 🡪 hipoalbuminemia
• Ensefalopati hepatikum 🡪 hiperammonemia
SIROSIS HEPATIS
Temuan Laboratorium
Kriteria Diagnosis Sirosis Hepatis
Eritema
palmaris Gejala & Tanda Sirosis Hepatis 🡪 SEKASIH
Ratio
albumin dan
globulin
Spider
naevi
Spider nevi
terbalik
Eritema palmaris
Kriteria
Soeharjono
Kolateral vein
Edema dan
Soebandiri Hepato-splen
Ascites
tungkai/
asites
omegali
Splenomegali, hepatomegali
Invers albumin-globulin
Sirkulasi
kolateral
Hematemes
is dan
Hematemesis/ melena
dan varises
melena
esofagus
5 dari 7 kriteria 🡪 SH
Ukuran Hepar Mengecil + Stigmata Hepar 🡪 Sirosis Hepatis
USG Hepatobilier
ETIOLOGI TERSERING • Sudut hati
Alkoholic Liver Disease • Ukuran
Non-Alcoholic Fatty Liver Disease • Massa
Hepatitis • Ascites
• Thrombosis
Wilson Disease
• Sirosis
Billiary Cirrhosis
BEBERAPA KONDISI KLINIS
Penurunan Kesadaran
Hepatic Encephalopathy Diakibatkan oleh peningkatan
amonia
Ascites
Gagal Jantung
Cardiac Cirrhosis
Tanda Siroris hepatis
Gagal Ginjal
Hepatorenal syndrome
TATALAKSANA
ABSES HEPAR
KRITERIA DIAGNOSIS
Amilase Lipase
• Nyeri perut khas pankreatitis 🡪
epigastrium/LUQ, menembus ke punggung • Paling sering • Naik dalam 4-8 jam
• Membaik saat bungkuk digunakan untuk • Puncak dalam 24 jam
• Memberat saat berbaring pankreatitis akut. dan menurun dalam
• Peningkatan lipase atau amilase ≥ 3x batas atas • 🡪 dalam 6-12 jam dari 8-14 hari
• Gambaran inflamasi pankreas dari CT Scan atau onset. • Lebih baik untuk
MRI. • Dapat meningkat deteksi pankreatitis
TATA LAKSANA hingga 3-5 hari. karena alcohol.
• Suportif, simptomatik, nothing per oral • Lebih spesifik
Karsinoma Pankreas
KISI-KISI
• Ikterik post-hepatic (obstruktif) 🡪 akibat penekanan
massa kanker kaput pancreas ke saluran empedu
• Penurunan berat badan
• Tidak nyeri (painless jaundice)
• Tidak demam
• Peningkatan marker: CA 19-9
• Faktor risiko: Merokok, obesitas
Apa ini?
KARSINOMA KOLOREKTAL
KISI-KISI
• Ciri umum: usia tua, penurunan berat badan, peningkatan marker CEA (carcinoembryonic antigen)
• Lesi proksimal (kanan = sekum): BAB dengan darah yang bercampur dengan feses.
• Lesi distal (kiri=rectosigmoid): diare/konstipasi, BAB kecil-kecil seperti kotoran kambing, darah di permukaan feses
dan teraba masa pada pemeriksaan RT, serta pada pemeriksaan barium enema didapatkan Apple Core Lesion
DIVERTIKULOSIS Diverticulosis = ‘banyak kantung’
• Terbentuk banyak sac-like protrusion (diverticula)
• Paling banyak terjadi pada sigmoid colon.
• Umumnya asimptomatik
Etiologi
• Peristaltik yang abnormal (spasme intestinal), dyskinesia
intestinal dan high segmental intestinal pressure.
Diverticulum = tunggal • Kurangnya diet serat
Diverticulosis = jamak
• Penuaan.
Gambaran
multiple KOMPLIKASI: DIVERTIKULITIS
Peradangan pada divertikula
outpouching
• Nyeri perut kiri bawah (LLQ pain)
‘Banyak kantung’
• Konstipasi (lebih umum) atau diare
• Mual, muntah, demam
• Tatalaksana : konsumsi serat dan cairan, antibiotic,
apabila perdarahan yang tidak berhenti 🡪 Operasi
Soal No. 16
Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD dikarenakan tidak sadarkan diri sejak 12 jam
yang lalu. Pasien merupakan seorang peminum alkohol sejak muda. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan distensi abdomen, caput medusa, spider naevi
dan napas bau pesing. Hasil USG abdomen didapatkan pengkerutan hepar.
Kadar amoniak darah tinggi.
Apakah tatalaksana yang dapat diberikan guna mencegah semakin tingginya
kadar amoniak?
a. Somatostatin
b. Lactulosa
c. Diet tinggi protein
d. Diet rendah lemak Soal UKMPPD CBT Mei 2021
e. Betablocker
Soal No. 17
Seorang laki-laki usia 47 tahun datang ke IGD akibar nyeri perut di ulu hati disertai dengan
muntah sejak 3 jam lalu. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar ke punggung. Pasien
rutin mengonsumsi 4-5 kaleng bir per hari. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan TD
90/65 mmHg, HR 102 kali/menit, RR 30 kali/menit, suhu 37,8 oC. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan nyeri tekan epigastrium dengan defans muskular (+). Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan AST 19 U/L, ALT 17 U/L, Lipase 900 U/L.
Apakah tata laksana awal yang paling tepat pada kasus ini?
A. Resusitasi cairan
B. Small frequent feeding
C. ERCP
D. Diet tinggi lemak
E. Infus insulin
Soal No. 18
Seorang pria berusia 57 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan
keluhan penurunan kesadaran. Sebelumnya mengeluhkan sakit kepala hebat.
Pasien memiliki riwayat minum alkohol sejak masa muda. Pada pemeriksaan
ditemukan shifting dullness pada abdomen, kemerahan pada telapak tangan,
dan terdapat spider naevi.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
a. Ensefalopati uremikum
b. Ensefalitis
c. Meningitis
d. Ensefalopati hepatikum
e. Stroke iskemik
Soal UKMPPD Agustus 2021
Soal No. 19
Seorang pria, usia 57 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, disertai mual, muntah, dan demam. Dari pemeriksaan fisik
TD 133/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit, suhu 38,5°C, distensi abdomen (-), bunyi usus
normal, timpani (+), nyeri tekan kuadran kanan atas (+). Hasil USG terlihat gambaran
hipoekoik di hepar, berbentuk bulat, batas tegas.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
a. Metronidazole 3x750 5-10 hari
b. Metronidazole 3x750 30 hari
c. Amoxicilin 3 x 500 7-10 hari
d. Ciprofloxacin 3 x 500 7 hari
e. Levofloxacin 2 x 1000 7 hari
Soal UKMPPD CBT Februari 2021
Soal No. 20
Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah mendadak sejak
2 hari lalu. Keluhan disertai rasa mual dan BAB keras. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR
110x, RR 16x, suhu 37o9 C. Pemeriksaan fisik ditemukan abdomen datar, bising usus (+),
nyeri tekan kuadran kiri bawah (+). Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12 g/dL,
hematocrit 40%, leukosit 14.800, trombosit 280.000.
Diagnosis kasus ini adalah..
a. Apendisitis akut
b. Divertikulosis
c. Divertikulitis
d. Polip kolon terinfeksi
e. Kolitis
Soal No. 21
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas sejak
7 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering minum alkohol dengan teman-temannya.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90, N 95x /mnt, RR 20x/mnt, T 36,8C, sklera ikterik (+),
pada palpasi hepar teraba seperti berbenjol-benjol. Dokter kemudian melakukan
pemeriksaan AFP didapatkan hasil 500 ng/L.
Apakah kemungkinan diagnosis yang paling tepat?
a. Sirosis hepar
b. Chronic liver disease
c. Hepatocellular carcinoma
d. Liver abcess
e. Pancratic abcess
Soal No. 22
Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu
disertai mual-muntah dan nyeri perut. Pada pemeriksaan didapatkan TD 100/70 N
100x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 38,3 °C, nyeri epigastric (+), amylase test (+) 4x normal.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Kolesistitis akut
b. Kolangitis akut
c. Kolelithiasis akut
d. Pankreatitis kronis
e. Pankreatitis akut
Soal No. 23
Seorang perempuan 17 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat perut kanan atas
disertai demam sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, napas 20x/menit, nadi 110x/menit, suhu 38 C, massa di upper
right quadrant, fluktuasi (+), ikterik (+). Diketahui sebelumnya pasien menderita diare
berdarah.
Apakah komplikasi jika tidak segera ditangani?
a. Peritonitis
b. Tumor hepar
c. Varises esofagus
d. Sirrosis hepatis
e. Meningitis
KERACUNAN MAKANAN
Jenis Bakteri Makanan Gejala
S.Aureus Makanan yang tidak direbus sempurna Gejala muncul dalam 30 menit-6 jam (mual,
seperti daging mentah, pudding, sandwich muntah, kram perut, diare)
C. Perfringens Beef atau poultry, precooked food. Muncul dalam 6-24 jam diare, keram perut,
muntah, demam.
Salmonella Undercook chicken, egg, unpasteurixed Gejala muncul 6 jam – 6 hari. Diare, demam, nyeri
milk, sayuran dan buah mentah. perut, mual dan muntah.
C. botulinum Makanan kaleng, dan makanan fermentasi Muncul 18-36 jam, diplopia, ptosis, slurred speech,
paralisis.
V. Cholera Raw or undercooked shellfish, oyster. Diare seperti cucian beras, keram perut.
C. Jejuni Raw or undercooked poultry, Gejala muncul 2-5 hari, diare, dan keram.
unpasteurized milk.
E. Coli Raw beef, raw vegetable, raw sprout. Muncul 3-4 hari, keram perut, diare kadang
berdarah, muntah, demam.
Soal No. 24
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit oleh keluarganya dengan
keluhan sulit membuka mulut. Pasien juga mengalami gangguan saat berbicara sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan mulut terasa kering, pandangan kabur, sesak nafas, mual
muntah, dan kram perut. Berdasarkan anamnesis, didapatkan riwayat makan bersama
temannya di warung pinggir jalan 2 hari sebelum keluhan muncul. Teman pasien diketahui
juga mengalami keluhan serupa.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Miastenia gravis
B. SGB
C. Botulismus
D. Tetanus
E. Parkinson
Soal TO AIPKI Batch IV 2020 Regio 5
Soal No. 25
Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke IGD Rumah Sakit diantar oleh temannya dengan
keluhan nyeri perut, mual muntah, dan diare. Dari aloanamnesis dengan temannya
didapatkan bahwa keluhan muncul setelah makan bersama pada acara kantor. Didapatkan
teman yang lain juga mengeluhkan hal yang sama.
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien?
A. Botulism
B. Gastritis
C. Keracunan makanan
D. Gasteroenteritis
E. Disentri