FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, berusia 69 tahun, mengeluhkan jari tangan tremor sejak 7 bulan
yang lalu. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal. Pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak tubuh
condong ke depan, tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat,
serta terdapat cogwheel phenomenon. Gangguan neurotransmitter apakah yang
menyebabkan gangguan di atas ?
A. Adrenalin
B. Noradrenalin
C. Asetilkolin
D. GABA
E. Dopamin
© FDI2021
E. Dopamin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, usia 69 tahun
• Jari tangan tremor sejak 7 bulan yang lalu
• Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : tampak tubuh condong ke depan, tremor pada
ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat, serta
terdapat cogwheel phenomenon
© FDI2021
PARKINSON DISEASE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education.
© FDI2021
KARAKTERISTIK : TRAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
GEJALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana
1. Stadium awal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi non-farmakologi:
• Nutrisi : diet yang sehat berupa buah-buahan dan sayur-sayuran.
• Aktifitas : edukasi, aerobik, penguatan, peregangan, latihan
keseimbangan.
Farmakologi:
• Terapi untuk tujuan modifikasi penyakit dan neuroproteksi.
• Terapi simptomatis awal (motorik) : Levodopa, MAO-B inhibitor
(selegiline, rasagiline), agonis dopamin (pramipexol, ropinirole,
rotigotine).
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
2. Stadium lanjut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tn. Doni, 68 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan
yang menjalar ke tungkai bawah kanan. Nyeri disertai dengan kesemutan
hingga mata kaki sebelah dalam, dan jari-jari kaki. Nyeri terjadi mendadak
ketika pasien sedang bekerja. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, Lasegue Test (+), Patrick dan Kontra Patrick
Test (+). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan penurunan refleks
fisiologis patella dextra, refleks fisiologis Achilles dextra normal. Di mana
perkiraan lesi pada pasien tersebut ?
A. L1-L2
B. T12-L1
C. L4-L5
D. L5-S1
E. S1-S2
© FDI2021
C. L4-L5
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pria, 68 tahun, nyeri pinggang kanan menjalar ke tungkai
bawah sesisi
• Disertai kesemutan hingga mata kaki sebelah dalam dan
jari-jari kaki
• Muncul tiba-tiba saat sedang bekerja
• Px Fisik : TTV dbn, Lasegue Test (+), Patrick dan Kontra
Patrick Test (+)
• Px Neurologis : Penurunan refleks fisiologis patella dextra
© FDI2021
Hernia Nukleus Pulposus
Nukleus pulposus menonjol (bulging)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala:
Nyeri punggung bawah disertai nyeri
menjalar, kesemutan, tersetrum
Faktor risiko:
• Usia
• Jenis kelamin
• Pekerjaan
• Trauma
© FDI2021
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education.
PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi
GEJALA KLINIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN KHUSUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Edukasi:
• Olahraga
• Hindari mengangkat barang yang berat
• Tidur di tempat yang datar dan keras.
• Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan trauma
• Kurangi berat badan.
© FDI2021
PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria, 59 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kiri
mendadak sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat sedang
bekerja. Bagian tubuh sebelah kiri lebih sedikit bergerak dibandingkan dengan bagian
tubuh sebelah kanan. Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas
dibandingkan dengan bagian tubuh bawah. Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi
pembicaraan orang lain. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/90, denyut nadi
95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Apakah diagnosis pada pasien ini?
A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri anterior
B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri media
C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri anterior
D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri media
E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri posterior
© FDI2021
D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri
cerebri media
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pria, 59 tahun
• kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak sejak 1 jam yang
lalu
• Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat sedang bekerja
• Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas
dibandingkan dengan bagian tubuh bawah
• Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi pembicaraan
orang lain
• Kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/90, denyut
nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C
(tekanan darah tinggi)
© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)
Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
STROKE ISKEMIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Trombosis Emboli
Kasper, D. L, et al. 2016., Harrison’s Manual of Medicine. New York: McGraw-Hill Education © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 40 tahun mengeluhkan wajahnya tampak perot sejak 2 hari
yang lalu. Pasien mengatakan bahwa sudut bibir kanan tampak terjatuh. Pasien
menyangkal adanya kelemahan pada anggota gerak dan menyangkal adanya
riwayat hipertensi, DM. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dijumpai adanya wajah yang asimetris, sudut bibir kanan
lebih rendah, serta pasien tidak mampu untuk mengangkat alis atau mengerutkan
dahi kanan. Kelainan saraf pada pasien tersebut adalah...
© FDI2021
B. Parese CN VII tipe perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pria, 40 tahun
• Wajah perot sejak 2 hari yang lalu
• Kelemahan anggota gerak disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Neurologis : Pasien tidak mampu mengangkat alis atau
mengerutkan dahi kanan
© FDI2021
Bell’s Palsy
Paralisis fasialis (N. VIII) perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pengobatan inisial:
1. Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/hari
selama 6 hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
2. Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali
sehari selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis
tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.
• Perawatan untuk perlindungan mata: lubrikasi okular topikal (air
mata buatan pada siang hari) dapat mencegah corneal
exposure.
• Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequelae.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan tiba-
tiba lemah separuh badan sebelah kanan. Keluarga mengatakan pasien tidak dapat berbicara
dengan lancar. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 7 tahun yang lalu dan
rutin berobat. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan
darah 160/100 mmHG, nadi 98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8 C, pasien tidak dapat berbicara
dengan lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat memahami pembicaraan. Dari
pemeriksaan neurologis, didapatkan rangsangan meningeal (-), hemiparese dextra, parese N VII
kanan sentral. Menurut keluhan pasien di atas, area di otak yang mengalami kerusakan adalah...
A. Area 41-42
B. Area 17-18
C. Area 22
D. Area 8
E. Area 44-45
© FDI2021
E. Area 44-45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Perempuan berusia 65 tahun,
• tiba-tiba lemah separuh badan sebelah kanan.
• Pasien tidak dapat berbicara dengan lancar.
• Riwayat hipertensi dan diabetes melitus (+).
• PF: kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan darah 160/100 mmHG, nadi
98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8 C, (tekanan darah tinggi)
• pasien tidak dapat berbicara dengan lancar dan tidak dapat mengulang,
tetapi dapat mengerti pembicaraan.
• Pemeriksaan neurologis: rangsangan meningeal (-), hemiparese dextra, parese
N VII kanan sentral.
© FDI2021
AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Weiner, H.L., Levitt, L.P. 2001. Buku Saku Neurologi, Edisi Kelima
© FDI2021
LOKASI AFASIA WERNICKE DAN BROCA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Complete Spinal Transection
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 21 tahun
• Kecelakaan dengan kepala dan badan terbentur
• kelemahan kedua lengan, tungkai atas, dan tungkai
bawah, serta merasakan kesemutan dari leher ke bawah
• TTV : dbn
• Px Neurologis : tetraplegia tipe UMN dan anestesia
setinggi C4 ke bawah
© FDI2021
CEDERA MEDULA SPINALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Klasifikasi Derajat Keparahan Defisit
Neurologis Berdasarkan ASIA/IMSOP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sindrom Brown Cedera tembus, kompresi • Paresis UMN (di bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi)
Sequard ekstrinsik • Gangguan sensasi propioseptif (raba dan tekan) ipsilateral
• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu) kontralateral
Sindrom Spinalis Iskemik akut, HNP • Paraplegia
Anterior • Gangguan sensasi eksteroseptif
• Sensasi propioseptif normal
• Disfungsi sfingter
Sindrom Spinalis Siringomielia, trauma, tumor • Paresis anggota gerak atas lebih berat dibandingkan anggota
Sentral spinal gerak bawah
• Gangguan sensorik bervariasi (disestesia/hiperestesia) di
lengan
• Disosiasi sensibilitas
• Disfungsi miksi, defekasi, dan seksual
Sindrom spinalis Trauma dan infark spinalis • Paresis ringan
posterior posterior • Gangguan propioseptif bilateral
• Gangguan eksteroseptif pada leher, punggung, dan bokong
Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 75 tahun diantar ke IGD dengan keluhan lemah pada tubuh sisi kiri
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang beraktivitas. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala dan muntah. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran
apatis, tekanan darah 200/120 mmHg, denyut nadi 120x/menit, suhu 36,8C. Pada
pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan motorik 5555/2222. Tatalaksana untuk
menurunkan tekanan intrakranial pada kasus adalah...
A. Mannitol
B. Steroid
C. Antihipertensi
D. Diuretik
E. Restriksi garam
© FDI2021
A. Mannitol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Laki-laki, 75 tahun,
• lemah pada tubuh sisi kiri sejak 1 jam yang lalu
• Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang beraktivitas
• Pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan muntah
• Px Fisik : kesadaran apatis, tekanan darah 200/120 mmHg,
denyut nadi 120x/menit, suhu 36,8C
• Px Neurologis : kekuatan motorik 5555/2222
© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)
Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana Stroke (Umum)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Guideline for the Mangement of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. 2015 (AHA/ASA)
© FDI2021
Tatalaksana Stroke (Hemoragik)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Fibrinolitik
- Menggunakan r-TPA (Syarat → TD <185/110 mmHg, tidak
sedang mengonsumsi antikoagulan, usia <80 tahun)
- Onset <3 jam : Prognosis baik
- Onset 3-4,5 jam : Prognosis sedang
• Kontrol TIK → Elevasi kepala 30 derajat dan mannitol 1,5
g/kgBB dalam 1 jam
• Kontrol tekanan darah → Jika sistolik >220 atau diastolik
>120, MAP diturunkan perlahan sebesar 15% dalam 24 jam
• Neuroprotektor → Sitikolin 250 mg (tidak wajib)
Sumber: Guideline for the Mangement of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. 2015 (AHA/ASA)
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik dengan
keluhan sering melamun di kelas sejak 3 bulan yang lalu. Menurut gurunya pasien sulit
berkonsentrasi di kelas, sehingga prestasi belajarnya juga menurun. Pemeriksaan fisik dan
tanda vital dalam batas normal. Dilakukan pemeriksaan EEG dan ditemukan gambaran 3 Hz
spike and wave. Apakah tatalaksana farmakoterapi yang paling tepat untuk pasien di atas ?
A. Asam valproat
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Fenitoin
E. Karbamazepin
© FDI2021
A. Asam valproat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak perempuan berusia 10 tahun
• Keluhan sering melamun di kelas sejak 3 bulan yang lalu
• Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal
• EEG : gambaran 3 Hz spike and wave
© FDI2021
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi
• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal
• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2021
Status Epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki berusia 68 tahun datang diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa
makan, sering minta makan pada anaknya, padahal pasien sudah makan. Pada
pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
napas 21x/menit, suhu 36,7C. Pada hasil tes MMSE, didapatkan skor 22. Diagnosis pada
pasien tersebut adalah...
A. Demensia vaskular
B. Mild dementia
C. Moderate dementia
D. Severe dementia
E. Moderate-severe dementia
© FDI2021
B. Mild Dementia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Laki-laki berusia 68 tahun,
• diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa
makan, sering minta makan pada anaknya, padahal
pasien sudah makan
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi
88x/menit, frekuensi napas 21x/menit, suhu 36,7C (dbn)
• Skor MMSE : 22
Diagnosis pada pasien tersebut adalah...
© FDI2021
DEMENSIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2021
• PP:
➢Untuk pemantauan progresitas dan derajat keparahan demensia
✓ Mini Mental State Examination (MMSE)
✓ Clinical Dementia Rating (CDR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Penyekat Kolinesterase
➢ Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap 4-8
minggu sampai mencapai 1x 10 mg
➢ Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6 mg/24jam naikkan
hingga 9,5 mg/24jam setelah 4 minggu
➢ Galantamin. Dosis awal 2x4 mg, naikkan setelah 4 minggu
2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun dengan keluhan kelumpuhan keempat ekstremitas sejak 1
minggu yang lalu. Kelumpuhan dimulai pada kedua tungkai bawah, kemudian 2 hari yang
lalu kelumpuhan dirasakan muncul juga pada kedua lengan. Pasien juga mengeluhkan
diare dan muntah. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan tetraparesis tipe LMN,
kesemutan pada kaki, dan hipoestesi glove stocking. BAK dan BAB normal, tidak ada
demam. Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap, didapatkan hasil dalam batas
normal. Lokasi terjadinya gangguan pada kasus di atas adalah...
A. Taut neuromuskular
B. Selubung mielin
C. Kornu anterior medulla spinalis
D. Korteks cerebri
E. Saraf perifer
© FDI2021
B. Selubung mielin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 29 tahun
• Keluhan kelumpuhan keempat ekstremitas sejak 1 minggu
yang lalu. Kelumpuhan dimulai pada kedua tungkai bawah,
kemudian 2 hari yang lalu kelumpuhan dirasakan muncul juga
pada kedua lengan.
• Pasien juga mengeluhkan diare dan muntah
• BAK dan BAB normal, tidak ada demam
• Px Neurologis : tetraparesis tipe LMN, kesemutan pada kaki,
dan hipoestesi glove stocking
• Laboratorium : dalam batas normal
© FDI2021
GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 29 tahun datang ke poli psikiatri karena mengeluhkan mengalami
penurunan performa selama bekerja. Pasien selama 1 bulan terakhir tampak sangat
bersemangat, pasien selalu ingin bercerita kepada semua orang dengan sangat cepat,
selalu menggunakan pakaian berwarna merah selama pergi ke tempat kerja,
membelanjakan hal-hal yang berlebihan hingga pasangannya merasa terganggu, pasien
juga tidak tidur selama 1 minggu. Namun 3 bulan sebelumnya pasien pernah merasa ingin
mati saja dan merasa tidak berguna hidup di dunia. Pasien tidak mau makan dan sulit untuk
tidur. Hal tersebut sangat mengganggu konsentrasinya, hingga pasien ditegur oleh
atasannya karena deadline tidak tercapai. Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 125/80 mmHg, RR 22 kali/menit,
HR 62 kali/menit, dan suhu 36,7°C. Apakah terapi pasien tersebut?
A. Litium
B. Lamotrigin
C. Risperidone
D. Olanzapine
E. Quetiapine
© FDI2021
A. Litium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang wanita usia 29 tahun mengeluhkan mengalami penurunan performa
• Pasien selama 1 bulan terakhir tampak sangat bersemangat, pasien selalu ingin
bercerita kepada semua orang dengan sangat cepat, selalu menggunakan
pakaian berwarna merah selama pergi ke tempat kerja, membelanjakan hal-hal
yang berlebihan hingga pasangannya merasa terganggu, pasien juga tidak tidur
selama 1 minggu.
• Namun 3 bulan sebelumnya pasien pernah merasa ingin mati saja dan merasa
tidak berguna hidup di dunia. Pasien tidak mau makan dan sulit untuk tidur. Hal
tersebut sangat mengganggu konsentrasinya, hingga pasien ditegur oleh
atasannya karena deadline tidak tercapai.
• TTV dalam batas normal
© FDI2021
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan
Gejala Psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat
Tanpa Gejala Psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Litium
© FDI2021
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 27 tahun datang ke poli psikiatri karena sudah lebih dari 2 tahun merasa
tidak nyaman dengan dirinya. Pasien mengatakan sering merasa sedih, tidak ingin makan,
dan tidak bisa tidur. Hal ini dapat terjadi beberapa hari, namun pasien masih dapat bekerja
seperti biasa. Pasien juga menyampaikan bahwa pasien pernah mengalami keadaan
sangat bersemangat untuk bekerja, senang menggunakan pakaian yang berwarna
menyala. Pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa. Kedua hal tersebut sering terjadi dan
berganti dalam waktu yang singkat. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Bipolar tipe II episode campuran
B. Bipolar tipe II episode manik
C. Bipolar tipe I episode campuran
D. Siklotimia
E. Distimia
© FDI2021
D. Siklotimia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang wanita 27 tahun lebih dari 2 tahun merasa tidak nyaman dengan
dirinya.
• Pasien mengatakan sering merasa sedih, tidak ingin makan, dan tidak bisa
tidur. Hal ini dapat terjadi beberapa hari, namun pasien masih dapat
bekerja seperti biasa.
• Pasien juga menyampaikan bahwa pasien pernah mengalami keadaan
sangat bersemangat untuk bekerja, senang menggunakan pakaian yang
berwarna menyala. Pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa.
• Kedua hal tersebut sering terjadi dan berganti dalam waktu yang singkat.
© FDI2021
Gangguan Suasana Perasaan
(Mood/Afektif) Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Distimia
Siklotimia
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 218
PPDGJ III & DSM-5, hal. 68 © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Farmakologi
- Mood stabilizer dan antimania
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Siklotimia
© FDI2021
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 34 tahun dibawa ke poli psikiatri oleh istrinya. Istrinya menyampaikan
bahwa sudah 2 bulan belakangan ini suaminya nampak murung, tidak mau makan, tidak
dapat tidur, dan sudah 2 kali mencoba bunuh diri dengan mencoba melompat ke sungai,
namun digagalkan oleh warga sekitar. Pasien menyampaikan bahwa hidupnya sudah tidak
berguna lagi. 2 tahun yang lalu pasien didiagnosis skizofrenia paranoid, namun disampaikan
sudah tidak perlu mengonsumsi obat lagi. Tidak ditemukan waham atau pun halusinasi. Dari
pemeriksaan didapatkan TD 120/85 mmHg, RR 22 kali/menit, HR 75 kali/menit, dan suhu
36,5ºC. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizoafektif tipe depresi
C. Skizoafektif tipe manik
D. Depresi post skizofrenia
E. Depresi dengan gejala psikotik
© FDI2021
D. Depresi post skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria usia 34 tahun dibawa oleh istrinya.
• 2 bulan belakangan ini suaminya nampak murung, tidak mau
makan, tidak dapat tidur, dan sudah 2 kali mencoba bunuh diri
dengan mencoba melompat ke sungai, namun digagalkan oleh
warga sekitar. Pasien menyampaikan bahwa hidupnya sudah tidak
berguna lagi.
• 2 tahun yang lalu pasien didiagnosis skizofrenia paranoid, namun
disampaikan sudah tidak perlu mengonsumsi obat lagi.
• Tidak ditemukan waham atau pun halusinasi.
• TTV dalam batas normal
© FDI2021
Kriteria Diagnosis Depresi Paska
Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 41 tahun dibawa keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran.
Keluarga menyampaikan pasien didiagnosis mengalami skizofrenia oleh dokter dan
mendapat terapi sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini baru dirasakan pertama kali. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, RR 24 kali/menit, HR 98 kali/menit, dan suhu 39ºC.
Dari hasil laboratorium didapatkan nilai SGOT/SGPT mengalami peningkatan 2x nilai normal,
Ureum 2, dan Kreatinin 54. Keadaan apakah yang dialami oleh pasien tersebut?
A. Hiperpireksia
B. Sindroma neuroleptik maligna
C. Akatisia
D. Distonia akut
E. Tardif diskinesia
© FDI2021
B. Sindroma neuroleptik maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria usia 41 tahun mengalami penurunan kesadaran.
• didiagnosis skizofrenia dan mendapat terapi sejak 1 bulan
yang lalu.
• Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, RR 24
kali/menit, HR 98 kali/menit, dan suhu 39ºC.
• SGOT/SGPT mengalami peningkatan 2x nilai normal, Ureum 2,
Kreatinin 54.
© FDI2021
EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Parkinsonisme
Distonia akut
Akatisia
Tardive Diskinesia
© FDI2021
Parkinsonisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Bromokriptin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria dibawa ke IGD karena mengalami penurunan
kesadaran
• Beberapa hari ini pasien tidak datang ke “pesta” rutin mereka.
• Selama berpesta, nggunakan suatu zat yang dihirup dari hidung
yang dapat membuat mereka semangat
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/55 mmHg,
HR 55 kali/ menit, RR 14 kali/menit, dan suhu 36ºC. → Vital sign ↓
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Klasifikasi NAPZA
NAPZA
Stimulan Benzodiazepine
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Flumazenil
Withdrawal : Bromokriptin Withdrawal : Fenobarbital
Halusinogen Opioid
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Nalokson
Withdrawal : Suportif Withdrawal : Metadon
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Bromokriptin
© FDI2021
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 24 tahun dibawa teman kosnya ke IGD RS karena mengalami penurunan
kesadaran. Ketika ditemukan ada botol kosong di sebelahnya. Teman pasien mengatakan
bahwa sudah beberapa bulan pasien mengalami sulit tidur karena pusing memikirkan judul
skripsinya yang sudah 13 kali ditolak oleh pembimbingnya. Pasien mengaku kepada
temannya tersebut bahwa akhir-akhir ini mulai mengonsumsi obat tidur untuk mengurangi
keluhannya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/50 mmHg, RR 15
kali/menit, suhu 36ºC, HR 55 kali/menit. Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien untuk
memperbaiki keadaan tersebut adalah ....
A. Nalokson
B. Flumazenil
C. Fenobarbital
D. Metadon
E. Diazepam
© FDI2021
B. Flumazenil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria usia 24 mengalami penurunan kesadaran.
• Ketika ditemukan ada botol kosong di sebelahnya
• Beberapa bulan pasien mengalami sulit tidur
• Akhir-akhir ini mulai mengonsumsi obat tidur untuk mengurangi
keluhannya.
• PF tekanan darah 90/50 mmHg, RR 15 kali/menit, suhu 36ºC, HR
55 kali/menit → Vital sign ↓
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Klasifikasi NAPZA
NAPZA
Stimulan Benzodiazepine
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Flumazenil
Withdrawal : Bromokriptin Withdrawal : Fenobarbital
Halusinogen Opioid
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Nalokson
Withdrawal : Suportif Withdrawal : Metadon
© FDI2021
Jadi, Terapi yang sebaiknya diberikan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Flumazenil
© FDI2021
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 23 tahun datang ke poli psikiatri karena pasien sering merasa ketakutan
bila bertemu dengan orang baru. Ketika hal tersebut terjadi, pasien merasa deg-degan,
keringat dingin, hingga merasa sulit bernapas. Pasien datang untuk meminta pertolongan
karena bulan depan pasien akan pindah ke kota yang baru bersama orang tuanya, pasien
takut jika hal itu akan terjadi di tempat yang baru. Terapi psikososial yang sebaiknya
diberikan kepada pasien adalah ...
A. Alprazolam
B. Insight-Oriented Psychotherapy
C. Cognitive therapy
D. Sertraline
E. Electro Convulsive Therapy
© FDI2021
B. Insight-Oriented Psychotherapy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang wanita usia 23 tahun merasa ketakutan bila
bertemu dengan orang baru.
• Ketika hal tersebut terjadi, pasien merasa deg-degan,
keringat dingin, hingga merasa sulit bernapas.
• Akan pindah ke kota yang baru
© FDI2021
Fobia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Fobi
- Agorafobi
- Ailurofobi
- Akrofobi
- Algofobi
- Astrafobi
- Bakteriofobi
- Eritrofobi
- Hantufobi
Sumber: Catatan Kedokteran Jiwa, Ed-2, Maramis
© FDI2021
GANGGUAN ISI PIKIRAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Fobi
Hematofobi
-
- Panfobi
Kankerofobi Pirofobi
-
-
- Klaustrofobi - Sifilofobi
Misofobi Sosiofobi
-
-
Monofobi
-
- Xenofobi
Niktofobi Zoofobi
-
-
- Okholofobi
Terapi Farmakologi
Benzodiazepine seperti Alprazolam (0,25-2 mg)
Sumber: Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 37 tahun dibawa keluarga dan tetangganya ke IGD RSJ karena
mengamuk kepada semua orang di sekitarnya, terlebih pada tetangganya hingga
melempari rumah tetangganya dengan batu. Pasien mengatakan bahwa pasien sekarang
mengetahui tetangganya adalah orang jahat yang selama ini mengintainya karena ingin
membunuhnya, namun keluarga berkata hal itu tidak benar. Pasien marah-marah,
melempar barang-barang yang ada di rumahnya, dan tidak dapat dihentikan.
Disampaikan keluarga bahwa pasien pernah didiagnosis skizofrenia sejak 1 tahun lalu,
namun pasien menolak diajak berobat. Pemberian tatalaksana injeksi yang merupakan
indikasi untuk diberikan pada kegawatdaruratan pasien tersebut adalah ....
A. Quetiapine
B. Sertraline
C. Diazepam
D. Haloperidol
E. Fluphenazine
© FDI2021
D. Haloperidol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Dibawa ke IGD RSJ karena pasien mengamuk kepada tetangganya
hingga melempari rumah tetangganya dengan batu.
• Pasien mengatakan bahwa tetangganya adalah orang jahat yang
selama ini mengintainya karena ingin membunuhnya,
• Namun keluarga mengatakan hal itu tidak benar.
• Pasien marah-marah, melempar barang-barang yang ada di
rumahnya, dan tidak dapat dihentikan.
• Pasien pernah didiagnosis skizofrenia sejak 1 tahun lalu, namun
pasien menolak diajak berobat.
© FDI2021
KEDARURATAN PSIKIATRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SUICIDE
DELIRIUM
• Tiga jenis golongan obat yang dapat dipilih pada agitasi akut :
antipsikotik tipikal, antipsikotik atipikal, benzodiazepin.
• Tiga cara pemberian yang dapat dipilih: oral, IM, dan IV (jika yang
lain tak mungkin)
• Obat oral ditawarkan lebih dahulu 🡪 bila mana tak mungkin,
sebaiknya diberikan IM dan bukan IV.
• Penelitian sediaan IM dibanding oral pada RT* 🡪 sediaan IM
mencapai level konsentrasi plasma tertinggi (tmaks 15-45 menit),
sedangkan pengobatan oral (tmaks 2-6 jam).
Sumber: Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of
Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia © FDI2021
Benzodiazepin pada Agitasi Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: The Psychopharmacology of Agitation: Consensus Statement of American Association for Emergency
Psychiatry Project BETA Psychopharmacology Workgroup © FDI2021
Pertimbangan Praktis Preparat IM untuk
Rapid Tranquillization
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of
Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Pemberian tatalaksana injeksi yang
merupakan indikasi untuk diberikan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Haloperidol
© FDI2021
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 31 tahun dibawa oleh keluarganya ke poli psikiatri karena pasien selalu
mengatakan bahwa pasien adalah titisan Dewi Asih dari Laut Selatan. Pasien selalu
meminta kepada semua orang yang ditemuinya untuk mengantarkan ke Laut Selatan untuk
mengambil senjata yang harus ia miliki supaya ia dapat memperbaiki bumi. Keluarga sudah
mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin, namun pasien bersikeras bahwa hal
tersebut sungguhan karena pasien merasa selalu mendapat ilham setiap sore hari oleh Dewi
Asih. Hal ini sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan. Tidak ada gangguan lain yang
didapatkan pada pasien. Riwayat trauma disangkal. Terapi yang sebaiknya diberikan pada
pasien adalah ....
A. Sertralin 50 mg
B. Alprazolam 0,5 mg
C. Diazepam 5 mg
D. Risperidone 2 mg
E. Litium 900 mg
© FDI2021
D. Risperidone 2 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang wanita usia 31 tahun mengatakan bahwa titisan Dewi Asih
dari Laut Selatan.
• Pasien selalu meminta kepada semua orang yang ditemuinya untuk
mengantarkan ke Laut Selatan untuk mengambil senjata yang harus
ia miliki supaya ia dapat memperbaiki bumi.
• Keluarga sudah mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin,
namun pasien bersikeras bahwa hal tersebut sungguhan karena
pasien merasa selalu mendapat ilham setiap sore hari oleh Dewi
Asih.
• Hal ini sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan.
© FDI2021
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling
mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal ataupun sebagai suatu sistem
waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat pribadi
(personal) dan bukan budaya setempat.
• Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/ full
blown (F.32,-). Mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-
waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.
• Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan
bersifat sementara.
• Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,
penumpulan afek, dsb)
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Risperidone 2 mg
© FDI2021
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 27 tahun dibawa ke poli psikiatri untuk melakukan kontrol setiap bulan.
Sebelumnya pasien dibawa ke IGD karena sejak 7 bulan yang lalu sering tertawa sendiri di
pinggir jalan depan gang rumahnya, senyum sendiri, dan berbicara seperti mengajak orang
lain berbicara namun tidak ada objeknya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan
darah 125/80 mmHg, HR 88 kali/menit, RR 22 kali/menit, dan suhu 37,2ºC. Obat neuroleptik
tipikal yang dapat diberikan untuk pasien dengan efek samping extrapiramidal paling
minimal adalah ...
A. Haloperidol
B. Risperidone
C. Quetiapine
D. Trifluoroperazine
E. Chlorpromazine
© FDI2021
E. Chlorpromazine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria usia 27 tahun.
• Sebelumnya pasien dibawa ke IGD karena sejak 7 bulan yang
lalu sering tertawa sendiri di pinggir jalan depan gang
rumahnya, senyum sendiri, dan berbicara seperti mengajak
orang lain berbicara namun tidak ada objeknya.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 125/80
mmHg, HR 88 kali/menit, RR 22 kali/menit, dan suhu 37,2ºC. →
TTV normal
© FDI2021
Skizofrenia Hebefrenik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Parkinsonisme
Distonia akut
Akatisia
Tardive Diskinesia
APG 1/
Tipikal
APG 2/
Atipikal
© FDI2021
Jadi, Obat neuroleptik tipikal yang dapat
diberikan untuk pasien dengan efek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Chlorpromazine
© FDI2021
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 53 tahun merupakan pasien diabetes mellitus tipe 2 yang
sedang dalam terapi sejak 5 tahun terakhir. Pasien ingin melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk evaluasi pengobatan. Diketahui bahwa pasien juga menderita
anemia hemolitik autoimun dan 2 minggu yang lalu menerima transfusi darah.
Apakah pemeriksaan laboratorium evaluasi DM yang tidak bisa dilakukan untuk
pasien?
A. Gula darah puasa
B. Tes toleransi glukosa oral
C. C-peptide
D. HbA1c
E. Gula darah sewaktu
© FDI2021
D. HbA1c
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Pasien diabetes mellitus tipe 2 sedang dalam terapi sejak
5 tahun terakhir.
• Pasien juga menderita anemia hemolitik autoimun dan 2
minggu yang lalu menerima transfusi darah.
© FDI2021
Diabetes Mellitus
• Definisi: suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Diabetes Mellitus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Pemeriksaan laboratorium evaluasi DM
yang tidak bisa dilakukan untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
adalah…
D. HbA1c
© FDI2021
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita 38 tahun yang telah terdiagnosis HIV stadium 2 datang ke puskesmas untuk
memulai terapi ARV. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, terbukti bahwa
pasien sedang tidak mengalami infeksi TB dan CD4 250 sel/μL. Terapi profilaksis
apakah yang bisa dianjurkan oleh dokter?
A. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
B. Kotrimoksazol 960 mg/hari selama 6 bulan
C. Lamivudin 150 mg/hari selama 6 bulan
D. Rifampicin 150 mg/hari selama 6 bulan
E. Flukonazol 800 mg/hari selama 2 minggu
© FDI2021
A. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Wanita 38 tahun terdiagnosis HIV stadium 2 memulai
terapi ARV.
• Pasien sedang tidak mengalami infeksi TB dan CD4 >200
sel/μL.
© FDI2021
Stadium Klinis HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Terapi HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Profilaksis Infeksi oportunistik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Profilaksis kotrimoksazol
• Kotrimokzasol kombinasi tetap dua obat yaitu trimethropim dan sulfametokzasol yang memiliki aktivitas antimikroba
berspektrum luas terhadap bakteri, jamur, dan protozoa.
• Tujuan utama : mencegah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii dan Toxoplasma gondii.
• Profilaksis kotrimoksazol direkomendasi pada ODHA (termasuk wanita hamil) dengan stadium WHO 3 atau 4 dan/atau
jumlah CD4 <200 sel/μL
• Profilaksis kotrimoksazol direkomendasikan pada semua ODHA dengan TB berapapun jumlah CD4
• Dosis 1 kali 960 mg per hari selama mendapat terapi OAT.
• Apabila pengobatan OAT selesai dan nilai CD4 >200 sel/μL, maka pemberian kotrimoksazol dapat dihentikan, tetapi
apabila CD4 < 200 sel/μL, maka kotrimoksazol dapat diteruskan dengan dosis yang sama.
© FDI2021
Profilaksis Infeksi oportunistik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Profilaksis kriptokokus
• Penapisan antigen kriptokokus dan pemberian antijamur pada pasien
dengan antigen kriptokokus positif direkomendasikan sebagai pencegahan
terhadap penyakit kriptokokus sebelum memulai atau memulai kembali
ARV untuk dewasa dan remaja dengan HIV dan jumlah CD4<100 sel/μL dan
dapat dipertimbangkan pada jumlah CD4 yang lebih tinggi dengan ambang
<200 sel/μL
• Jika penapisan antigen tidak tersedia, flukonazol sebagai profilaksis primer
harus diberikan kepada pasien HIV dewasa dan remaja dengan jumlah
CD4<100 sel/μL dan dapat dipertimbangkan pada jumlah CD4 yang lebih
tinggi, dengan ambang <200 sel/μL
• Dosis flukonazol : 800 mg/hari untuk dewasa, 12mg/kg/hari untuk remaja,
selama 2 minggu
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Terapi profilaksis yang bisa dianjurkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 42 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan sering lelah, BB
bertambah dan kemerahan pada kedua wajah. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit apapun. Dari pemeriksaan fisik, TD 150/80, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37,
moon face (+), fascies pletorik (+), buffalo hump (+), stria (+). Dari pemeriksaan
penunjang, kadar kortisol > normal, untuk menegakkan diagnosis dilakukan
dexamethasone suppression test dosis tinggi, didapatkan hasil : kortisol menurun.
Apakah diagnosis kasus tersebut?
A. Cushing syndrome
B. Cushing disease
C. Addison disease
D. Adrenal cushing
E. Grave disease
© FDI2021
B. Cushing disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluhan sering lelah, BB bertambah dan kemerahan pada
kedua wajah.
• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
• TD 150/80, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37, moon face (+),
fascies pletorik (+), buffalo hump (+), stria (+).
• Dari pemeriksaan penunjang, kadar kortisol > normal, untuk
menegakkan diagnosis dilakukan dexamethasone suppression
test dosis tinggi, didapatkan hasil : kortisol menurun.
© FDI2021
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
Cushing syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Cushing Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keterangan :
Low dose Dexamethasone : Pemberian Dexamethasone 0,5 mg / 6 jam selama 2 hari. Total = 4 mg
High dose Dexamethasone : Pemberian Dexamethasone 2 mg / 6 jam selama 2 hari. Total = 8 mg
Cek kortisol dan ACTH sebelum dan setelah 2 hari pemberian dexamethasone
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Cushing disease
© FDI2021
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang dengan keluhan sakit perut dan BAB
berdarah sejak 3 bulan yg lalu. Tidak ada keluhan demam maupun muntah. Tidak
ada riwayat keganasan organ pencernaan pada pasien maupun keluarga.
Pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ditemukan nyeri
kuadran kanan bawah. Dari pemeriksaan endoskopi ditemukan peradangan dan
tampakan cobblestone. Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi, apakah
gambaran yang bisa ditemukan?
A. Lead pipe sign
B. 3 inverted sign
C. Apple core sign
D. Coffee bean sign
E. String sign
© FDI2021
E. String sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Keluhan sakit perut dan BAB berdarah sejak 3 bulan yg lalu.
• Tidak ada keluhan demam maupun muntah. Tidak ada
riwayat keganasan organ pencernaan pada pasien maupun
keluarga.
• TD 130/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ditemukan nyeri
kuadran kanan bawah.
• Dari pemeriksaan endoskopi ditemukan peradangan dan
tampakan cobblestone.
Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi, gambaran yang
bisa ditemukan adalah….
© FDI2021
Chron’s disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
3. Endoskopi
- Cobblestone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
4. Biopsi
Ulkus fokal, inflamasi akut/kronis, dapat disertai granuloma
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. String sign
© FDI2021
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 20 tahun, datang ke IGD RS karena bibir bengkak setelah makan
kerang. Sekitar 25 menit setelah makan, bibir dirasakan gatal dan kemudian membengkak.
Pemeriksaan fisik TD 125/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, bibir eritem, edema (+), thorax
dan abdomen dalam batas normal. Di kedua ekstremitas terlihat plak eritem, bentuk tidak
beraturan, batas tegas. Melalui mekanisme apakah terjadinya kejadian tersebut?
A. Reaksi non imunologis
B. Reaksi imunologis yang diperantai IgE
C. Reaksi imunologis yang diperantai IgA
D. Reaksi imunologis yang diperantai IgG
E. Reaksi imunologis yang diperantai IgM
© FDI2021
B. Reaksi imunologis yang diperantai IgE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Alergi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Muraro, A., et al. 2014. EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines: diagnosis and management of food allergy. Allergy 69, 1008–1025.
Alergi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana
• Menghindari pencetus
• Antihistamin/kortikosteroid
• Jika anafilaksis -> epinefrin
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kejadian tersebut terjadi melaui
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mekanisme…
© FDI2021
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka pada
jempol kaki kanan yang tidak sembuh sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan
bahwa luka akibat terkena batu, awalnya kecil tapi lama-kelamaan membesar,
basah dan nyeri. Dari pemeriksaan status lokalis di bagian medial jempol kaki
kanan, terlihat ulkus (+), diameter 5 cm, pus (+), ulkus dan jaringan sekitar ulkus
berwarna hitam, sensoris (-), jaringan lain dbn. Berdasarkan klasifikasi Wagner,
termasuk derajat berapakah ulkus tersebut?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
© FDI2021
E. 4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Luka pada jempol kaki kanan yang tidak sembuh sejak 2
bulan yang lalu.
• Awalnya kecil tapi lama-kelamaan membesar, basah dan
nyeri.
• Di bagian medial jempol kaki kanan, terlihat ulkus (+),
diameter 5 cm, pus (+), ulkus dan jaringan sekitar ulkus
berwarna hitam, sensoris (-) -> gangren
Berdasarkan klasifikasi Wagner, ulkus tersebut termasuk
derajat…
© FDI2021
Komplikasi kronis DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Mikroangiopati
Kapiler retina, kapiler renal, neuropati
• Makroangiopati
Pembuluh koroner, pembuluh darah perifer, pembuluh
darah otak
© FDI2021
Klasifikasi ulkus DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Klasifikasi ulkus DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, berdasarkan klasifikasi Wagner, ulkus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. 4
© FDI2021
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak
3 hari yang lalu disertai pegal di seluruh badan, mual muntah dan nyeri di bagian
belakang mata. Pada pemeriksaan fisik TD 110/70, HR 88x/m, RR 20x/m, suhu 38.5,
nyeri tekan epigastrik (+), thorax dan ekstremitas dalam batas normal. Ketika
dilakukan tes rumple leed, didapatkan 25 bintik merah dalam persegi 2,5cm x 2,5
cm di bawah manset. Dari pemeriksaan penunjang, Hb = 12, AL = 5000, AT = 95.000.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Demam dengue
B. Demam berdarah dengue derajat 1
C. Demam berdarah dengue derajat 2
D. Demam berdarah dengue derajat 3
E. Demam berdarah dengue derajat 4
© FDI2021
B. Demam berdarah dengue derajat 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Demam Berdarah Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Perbedaan DF dan DHF : pada DHF terjadi kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit,
hipproteinemia, asites, efusi pleura
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
timbul sejak 3 minggu yang lalu. Durasi demam kurang lebih 3 hari yang kemudian
sembuh dengan obat penurun panas. Selain itu, pasien juga mengeluh adanya
benjolan yang nyeri di selangkangan. Diketahui bahwa pasien baru saja pulang
dari liburan ke Sumba 1 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 86x/m,
RR 20x/m, suhu 38, di area inguinal dextra, limfadenopati (+), eritem (+) dan NT (+),
terlihat ekstremitas inferior dextra sedikit lebih besar dibandingkan ekstremitas
inferior sinistra. Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah pasien,
didapatkan seperti gambar di bawah. Apakah agen etiologi dari kasus tersebut?
A. Hymenolepsis nana
B. Wucheria Bancrofti
C. Brugia Malayi
D. Brugia Timori
E. Fasciolopsis Buski
© FDI2021
D. Brugia Timori
• Demam hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Durasi demam ± 3 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang :
• Ditemukan mikrofilaria dalam darah pada malam hari
(22.00-02.00) dengan pewarnaan Giemsa atau wright,
Bisa dibedakan jenis cacing
• Leukositosis dengan eosinophilia 10-30%
• Bila sangat diperlukan dapat dilakukan
Diethylcarbamazine Provocative Test
© FDI2021
Jenis Karakteristik
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Brugia Timori
© FDI2021
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1
bulan yang lalu. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit anemia
hemolitik dan rutin mengkonsumsi prednisone. Dari pemeriksaan fisik TD 130/70, HR
80x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, BB 52 Kg, TB 155 cm, kifosis (+). TB pasien pada
pemeriksaan 6 bulan sebelumnya adalah 160 cm. Dokter mengatakan bahwa
kondisi pasien merupakan efek samping dari konsumsi prednisone jangka panjang.
Pemeriksaan penunjang apakah yang harus dilakukan dokter untuk diagnosis dan
evaluasi pasien?
A. X- ray Thoracolumbal
B. Kalsium urin
C. Dexamethasone suppression test
D. Bone mineral Density
E. Fosfor serum
© FDI2021
D. Bone mineral Density
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Glucocorticoid induced osteoporosis (GIOP)
• GIOP merupakan suatu Osteoporosis sekunder, yaitu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Patogenesis
Steroid menyebabkan beberapa hal yang memicu
terjadinya osteoporosis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Stimulasi osteoklastogenesis
• Menurunkan fungsi dan umur osteoblast
• Meningkatkan apoptosis osteoblast dan mengganggu
pembentukan preosteoblast
• Meningkatkan apoptosis osteosit
• Penurunan absorbsi kalsium di mukosa usus dan reabsorbsi
kalsium di tubulus ginjal
• Penurunan kadar estradiol dan testorsteron serum
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Diagnosis
Anamnesis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Fisik :
• TB dan BB, gaya berjalan, deformitas tulang, simetrisitas tulang, nyeri
spinal
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan biokimia tulang :kadar kalsium serum, fosfor serum,
kadar kalsium urin, fosfat urin, osteokalsin serum, piridinolin urin,
hormon paratiroid, kadar25-hydroxy vitamin D
• Pemeriksaan biokimia spesifik untuk menetukan turnover dan
resorpsi tulang
© FDI2021
Normal Osteoporosis
Pemeriksaan radiologis
• Tidak sensitif
• Dapat ditemukan Penipisan korteks
dan daerah trabecular yang lebih
lusen
• Pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Status Tscore
Normal > -1 SD
Osteopenia -1 SD dan -2.5 SD
Osteoporosis ≤ -2.5 SD
Osteoporosis berat Disertai fraktur
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukan dokter untuk diagnosis dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati
sejak 7 hari yang lalu. Pasien sudah mengkonsumsi antasida tetapi keluhan tidak
berkurang. Pasien sekarang juga mengalami kesulitan menelan dan mual muntah.
Pada pemeriksaan fisik TD 110/70, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, nyeri tekan
epigastrik (+) dan teraba masa di kuadran kiri atas abdomen. Apakah tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan oleh dokter?
A. Terapi PPI selama 2 minggu
B. Terapi prokinetik + PPI selama 2 minggu
C. Rujuk untuk endoskopi SCBA
D. Rujuk untuk foto polos abdomen
E. Rujuk untuk perbaikan nutrisi
© FDI2021
C. Rujuk untuk endoskopi SCBA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Nyeri ulu hati sejak 7 hari yang lalu.
• Pasien sudah mengkonsumsi antasida tetapi keluhan tidak
berkurang.
• Kesulitan menelan dan mual muntah
• TD 110/70, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, nyeri tekan epigastrik
(+) dan teraba masa di kuadran kiri atas abdomen.
© FDI2021
Tatalaksana
Tanda bahaya :
• Penurunan berat badan (unintended)
• Disfagia progresif
• Muntah rekuren atau persisten
• Perdarahan saluran cerna
• Anemia
• Demam
• Massa daerah abdomen bagian atas
• Riwayat keluarga kanker lambung
• Dispepsia awitan baru pada pasien di atas
45 tahun
© FDI2021
Jadi, Tindakan selanjutnya yang harus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, usia 22 tahun darang ke puskesmas dengan keluhan demam dan
nyeri perut bagian bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terutama saat
buang air kecil. Dari pemeriksaan fisik TD 125/80, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 38.5,
nyeri tekan epigastrik (+). Dari urinalisis ditemukan bakteri (+), leukosit >20, nitrit (+).
Apakah tatalaksana yang sesuai untuk pasien tersebut?
A. Siprofloksasin 2x500 mg selama 10 hari
B. Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2x960 mg selama 3 hari
C. Tetrasiklin 3x12,5 mg selama 3 hari
D. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari
E. Azitromisin 500 mg single dose
© FDI2021
B. Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2x960 mg
selama 3 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Wanita, usia 22 tahun keluhan demam dan nyeri perut bagian
bawah sejak 3 hari yang lalu
• Nyeri dirasakan terutama saat buang air kecil.
• TD 125/80, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 38.5, nyeri tekan epigastrik
(+)
• Dari urinalisis ditemukan bakteri (+), leukosit >20, nitrit (+).
© FDI2021
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Definisi: suatu penyakit yang ditandai dengan ada/ ditemukannya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mikroorganisme murni lebih dari 105 colony forming units/ milliliter (cfu/ml)
pada biakan urine.
Faktor risiko:
• Riwayat pemakaian kontrasepsi
• Riwayat diabetes melitus
diafragma
• Riwayat urolitiasis • Kebiasaan menahan kencing
• Higiene pribadi buruk • Hubungan seksual
• Riwayat keputihan, Kehamilan • Anomali struktur saluran kemih
• Riwayat ISK sebelumnya
© FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi
Berdasarkan Pembagian Anatomis ISK Atas (ISK-A) : pyelonephritis
ISK bawah (ISK-B) : Sistitis, prostatitis, epididimitis,
dan urethritis
Berdasarkan Tanda Klinis Bakteriuria Asimptomatik : ditemukannya bakteriuria
bermakna yang tidak disertai adanya keluhan ataupun
tanda-tanda klinis.
Bakteriuria Simptomatik : kondisi ditemukannya
bakteriuria bermakna yang juga diikuti oleh adanya
keluhan maupun tanda-tanda klinis suatu ISK.
Berdasarkan Komplikasi Sederhana (uncomplicated)
Complicated : diikuti dengan terjadinya insufisiensi
renal kronik
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ISK-A ISK-B
• Demam tinggi (dapat mencapai 40-410C) • Frekuensi BAK meningkat
• Mengiggil • Jumlah urine yang dikeluarkan sedikit-sedikit
• Sakit pinggang. • Rasa sakit atau perih (seperti terbakar) saat buang
• Mual-muntah air kecil
• Penurunan berat badan • Kram pada bagian bawah
• Urine berwarna keruh atau berbau menyengat
• Urine berdarah
• Lemas
• Demam
© FDI2021
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana ISK-B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Tatalaksana yang sesuai untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
tersebut adalah…
© FDI2021
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan BAB cair yang
berbau tengik >5x sehari, sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual
muntah, nyeri perut dan demam ringan. Pasien baru saja pulang dari wisata ke
daerah bersama teman-temannya. Dari pemeriksaan fisik pasien lemas, TD 110/70,
HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 37.8, mata cekung, konjungtiva anemis (-/-), mukosa
mulut kering, abdomen dbn. Dilakukan pemeriksaan mikroskopis feses dan
ditemukan parasit seperti gambar di bawah. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Shigellosis
B. Cholera
C. Taeniasis
D. Amoebiasis
E. Giardiasis
© FDI2021
E. Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• BAB cair yang berbau tengik >5x sehari, sejak 3 hari yang lalu.
• Mual muntah, nyeri perut dan demam ringan
• Pasien baru saja pulang dari wisata ke daerah bersama teman-
temannya.
• Pasien lemas, TD 110/70, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 37.8, mata
cekung, konjungtiva anemis (-/-), mukosa mulut kering, abdomen
dbn.
• Dilakukan pemeriksaan mikroskopis feses dan ditemukan ->
tropozoit giardia lamblia
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Siklus Hidup
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Rehidrasi cairan
• Terapi simptomatik
• Metronidazol 3x500 mg selama 7 hari
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Giardiasis
© FDI2021
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang Pria, usia 56 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS karena tiba-tiba mengalami
mual muntah dan nyeri perut bagian kanan. Sekitar 3 hari yang lalu pasien ke puskesmas
dengan keluhan nyeri kepala sebelah dan diberikan paracetamol. Pasien terakhir
mengkonsumsi obat tersebut 5 jam yang lalu. Diketahu dari keluarga bahwa pasien memiliki
kebiasaan mabuk-mabukan. Dari pemeriksaan fisik, TD 120/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu
36.5, sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-), hepar teraba saat di palpasi, nyeri tekan
kuadaran kanan atas (+). Apakah terapi yang sesuai untuk pasien tersebut?
A. N-acetyl-p-benzoquinoneimine
B. Etanol
C. Nalokson
D. Fenobarbital
E. N-asetilsistein
© FDI2021
E. N-asetilsistein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Tiba-tiba mengalami mual muntah dan nyeri perut bagian kanan.
• 3 hari yang lalu ke puskesmas karena nyeri kepala sebelah dan diberikan
paracetamol
• Terakhir mengkonsumsi obat tersebut 5 jam yang lalu.
• Pasien memiliki kebiasaan mabuk-mabukan.
• TD 120/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, sklera ikterik (+/+), konjungtiva
anemis (-/-), hepar teraba saat di palpasi, nyeri tekan kuadaran kanan
atas (+).
• Dx : Keracunan paracetamol
© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Anamnesis :
➢Riwayat konsumsi paracetamol melampaui dosis toksik
➢Mengkosumsi obat-obatan yang menginduksi enzim
CYP2E1 (isoniazid) atau obat yang meningkatkan enzim
CYP450 (fenobarbital,rifampicin
➢Riwayat konsumsi alkohol kronis
➢Mengalami malnutrisi
© FDI2021
Fase keracunan paracetamol :
Fase 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Fase 2
Fase 3
• Gejala fase 1 disertai gejala gagal hati, ikterik, ensefalopati, bisa terjadi gagal ginjal atau
kardiomiopati
Fase 4
© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksan penunjang
• Konsentrasi parasetamol dalam plasma pasien maksimal 4
jam setelah paracetamol ditelan.
• Hasil pemeriksaan ini kemudian diplot pada nomogram
Rumack-Matthew untuk penilaian risiko intoksikasi
paracetamol
• Pada pasien yang tidak memiliki risiko intoksikasi, pasien tidak
memerlukan pemeriksaan dan tata laksana lanjutan.
• Apabila diagnosis sudah tegak dan kondisi pasien cukup
parah maka tatalaksana diberikan tanpa menunggu hasil
pemeriksaan penunjang
© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana :
• Rangsang muntah (hanya efektif apabila paracetamol baru
ditelan < 1 jam sebelum diketahui)
• Arang aktif dengan dosis 100 gram dalam 200 cc air (dewasa)
atau 1 gram/kg BB untuk anak
• N-asetilsistein, dilarutkan dalam air (efektif diberikan dalam
waktu maksimal 8-10 jam paska penelanan paracetamol)
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, terapi yang sesuai untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
tersebut adalah…
E. N-asetilsistein
© FDI2021
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Benjolan pada leher sejak 2 bulan yang lalu, tidak bertambah
besar.
• Pasien tidak ada gejala lain.
• Tetangga pasien banyak yang mengalami keluhan serupa.
• Pada pemeriksaan fisik, dari jarak 1 meter, terlihat benjolan di
anterior leher yang bergerak saat pasien menelan.
• Hasil palpasi, ditemukan benjolan lunak,kenyal, bergerak saat
menelan, Nyeri tekan (-).
• Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami penyakit gondok.
1. Kekurangan yodium
2. Faktor goitrogen
3. Faktor kelebihan yodium
4. Faktor unsur kelumit, genetik serta faktor lain
5. Faktor nutrisi pada umumnya.
© FDI2021
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Pemeriksaan fisik
Klasifikasi menurut kriteria WHO :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Grade Deskripsi
Grade 0 Tidak terlihat atau teraba gondok
Grade 1 Gondok teraba tetapi tidak terlihat apabila
leher dalam posisi normal (tiroid tak terlihat membesar).
Apabila ada nodul tetap masuk dalam grade ini, meskipun secara
keseluruhan tidak rnembesar
Grade 2 Pernbengkakan di leher yang jelas terlihat dalam posisi normal. Dalam
palpasi tiroid memang membesar (membesar bila ukurannya lebih dari
volume falangs terminal terahir ibu jari yang diperiksa)
• Pemeriksaan penunjang
TSH, Free T4
USG
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Dari pemeriksaan fisik, menurut kriteria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. 2
© FDI2021
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu.
Demam naik turun, disertai nyeri seluruh tubuh. Diketahu bahwa pasien baru saja berkunjung
ke Papua 1 bulan yang lalu untuk kegiatan KKN universitas. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan TD: 110/70 mmHg, N: 96 x/mnt, T: 38.5C, RR 22 x/mntt. Konjungtiva anemis, sklera
ikterik. Hb 8.5 g/dL, apusan darah tipis diperoleh gambaran seperti gambar di bawah.
Apakah agen penyebab dari kasus tersebut?
A. Plasmodium Falciparum
B. Plasmodium Ovale
C. Plasmodium Vivax
D. Plasmodium Malariae
E. Plasmodium Tropicana
© FDI2021
D. Plasmodium Malariae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Demam sejak 10 hari yang lalu
• Demam naik turun, disertai nyeri seluruh tubuh
• Baru saja berkunjung ke Papua 1 bulan yang lalu
• TD: 110/70 mmHg, N: 96 x/mnt, T: 38.5C, RR 22 x/mntt. Konjungtiva anemis, sklera
ikterik
• Hb 8.5 g/dL, apusan darah tipis diperoleh gambaran seperti
• Anamnesis : Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan
menggigil, berkeringat (trias malaria), dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot
dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare. Riwayat
berpergian atau tinggal di daerah endemis
• Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, sklera ikterik, hepatospelnomegali, asites, akral
dingin, oliguria/ anuria, urin berwarna coklat kehitaman, kaku kuduk, penurunan
kesadaran
• Pemeriksaan penunjang :
a) Apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit Plasmodium 🡪 Gold standard
b) Rapid Diagnostic Test (RDT) : mendeteksi antigen PfHRP2 dan pLDH
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing. 2014 © FDI2021
Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing. 2014 © FDI2021
Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Agen penyebab dari kasus tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
adalah….
D. Plasmodium Malariae
© FDI2021
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 66 tahun datang dengan keluhan BAB cair > 6x sehari sejak 1
hari yang lalu. Setiap BAB kita-kira keluar 150-200 cc, darah (-), lendir (-), keluhan
juga disertai dengan mual muntah dan demam ringan. Diketahui bahwa pasien
juga menderita Acute myeloid leukemia. Dari pemeriksaan fisik, TD 100/70, HR
100x/m, RR 22x/m, suhu 37.9, mata cekung (+), turgor kulit lambat auskultasi
abdomen : Peristaltik meningkat, hipertimpani, nyeri tekan epigastric (+), hepar lien
tidak teraba. Pemeriksaan penunjang ditemukan antigen rotavirus. Apakah
tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, probiotik
B. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antivirus
C. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antibiotik
D. Rawat inap, rehidrasi cairan IV, antiemetik, zinc, antibiotik
E. Rawat inap, rehidrasi cairan IV, antiemetik, zinc, probiotik
© FDI2021
E. Rawat inap, rehidrasi cairan IV,
antiemetik, zinc, probiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Usia 66 tahun keluhan BAB cair > 6x sehari sejak 1 hari yang
lalu. Setiap BAB 150-200 cc, darah (-), lendir (-), disertai mual
muntah dan demam ringan.
• Pasien juga menderita Acute myeloid leukemia
• TD 100/70, HR 100x/m, RR 22x/m, suhu 37.9, mata cekung (+),
turgor kulit lambat auskultasi abdomen : Peristaltik meningkat,
hipertimpani, nyeri tekan epigastric (+), hepar lien tidak
teraba.
• Pemeriksaan penunjang ditemukan antigen rotavirus.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Patogenesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Pemeriksaan fisik : Keadaan umum, Tanda dehidrasi
• Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana
➢Terapi suportif (penggantian cairan dan nutrisi)
➢Antiemetik dan antimotilitas
➢Probiotik
➢Zinc
➢Tidak ada antiviral spesifik
© FDI2021
Indikasi rawat inap :
• Dehidrasi berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Tatalaksana yang tepat untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
tersebut adalah…
© FDI2021
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 39 tahun datang dengan keluhan sering BAB cair sejak 3
bulan terakhir. Sebenarnya pasien sudah sering merasa tidak nyaman pada perut
sejak 1 tahun terakhir. Tidak ada demam, diare darah (-), lendir (-), mual muntah (-).
Pada pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 86x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan
abdomen : peristaltik 20x/menit, timpani (+), NT (-). Pemeriksaan penunjang darah
rutin dan mikroskopis feses dalam batas normal. Apakah kemungkinan diagnosis
pasien?
A. Inflammatory bowel disease
B. Irritable bowel syndrome dengan diare
C. Irritable bowel syndrome dengan konstipasi
D. Irritable bowel syndrome tipe campuran
E. Irritable bowel syndrome dengan obstipasi
© FDI2021
B. Irritable bowel syndrome dengan diare
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Laki-laki usia 39 tahun keluhan sering BAB cair sejak 3 bulan
terakhir
• Sudah sering merasa tidak nyaman pada perut sejak 1 tahun
terakhir
• Tidak ada demam, diare darah (-), lendir (-), mual muntah (-).
• TD 130/80, HR 86x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan
abdomen : peristaltik 20x/menit, timpani (+), NT (-)
• Pemeriksaan penunjang darah rutin dan mikroskopis feses
dalam batas normal.
© FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
IBS dengan diare (IBD-D) • Feses lembek/cair ≥25% waktu dan feses
padat/bergumpal <25% waktu
• Ditemukan pada sepertiga kasus
• Lebih umum ditemui pada laki-laki
IBS dengan konstipasi (IBS-C) • Feses padat/bergumpal ≥25% waktu dan
feses lembek/cair <25% waktu
• Ditemukan pada sepertiga kasus
• Lebih umum ditemui pada wanita
IBS dengan campuran kebiasaan • Feses padat/bergumpal dan lembek/cair
buang air besar atau pola siklik ≥25% waktu
(IBS-M) • Ditemukan pada sepertiga kasus
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Kemungkinan diagnosis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
adalah…
© FDI2021
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 37 tahun datang ke tempat praktek dokter untuk kontrol karena
mengeluh nyeri telinga kanan sejak 5 hari, saat ini masih terasa namun sudah berkurang dari
sebelumnya. Pasien berobat ke dokter yang sama karena mengeluh nyeri telinga kanan
memberat sejak 2 hari yang lalu. Saat ini telinga pasien juga terdapat cairan yang keluar.
Pasien memiliki riwayat batuk pilek sejak 5 hari yang lalu namun telah membaik. Tanda vital
saat ini dalam batas normal. Pada pemeriksaan otoskop ditemukan gambaran sebagai
berikut.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini adalah...
A. Oksimethazolin 0,025% dan antibiotika
B. H2O2 3% dan antibiotika non-ototoksik
C. Miringotomi, setelahnya antibiotika
D. Antibiotika oral dan analgetik
E. Observasi, bila perlu lanjut antibiotika
© FDI2021
B. H2O2 3% DAN ANTIBIOTIKA NON-
OTOTOKSIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang perempuan usia 37 tahun datang ke tempat praktek
dokter untuk kontrol karena mengeluh nyeri telinga kanan sejak
5 hari, saat ini masih terasa namun sudah berkurang dari
sebelumnya. Pasien berobat ke dokter yang sama karena
mengeluh nyeri telinga kanan memberat sejak 2 hari yang lalu.
• Saat ini telinga pasien juga terdapat cairan yang keluar. Pasien
memiliki riwayat batuk pilek sejak 5 hari yang lalu namun telah
membaik.
• Tanda vital saat ini dalam batas normal. Pada pemeriksaan
otoskop ditemukan gambaran sebagai berikut.
Akut Barotrauma
Non Supurasi
Otitis Media
Otitis media akut
Supuratif
Otitis media
supuratif kronis
© FDI2021
Patofisiologi Otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Stadium Otitis Media Akut
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium
Hiperemis/Pre Resolusi
supurasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Patofisi Fungsi tuba terganggu, Patogen masuk Pus yang terbentuk Tekanan semakin Fase
ologi terbentuk tekanan ke telinga tengah, di telinga tengah meningkat dan penyembuhan.
negatif ditelinga terjadi respon semakin banyak menyebabkan Penutupan
tengah, memicu inflamasi di sehingga tekanan di rupturnya membran kembali MT
terjadinya efusi dan telinga tengah telinga tengah timpani
retraksi membran meningkat
timpani
Gejala - Penurunan - Otalgia - Otalgia semakin - Otalgia berkurang - Cairan dari
pendengaran memberat memberat - Pada anak tampak telinga
- Sensasi penuh - Penurunan - Pada anak lebih tenang berkurang
ditelinga pendengaran tampak semakin - Demam berkurang - Penurunan
- Otalgia ringan - Demam tinggi rewel - Keluar cairan pendengaran
- Demam
Tanda - MT retraksi, tampak MT tampak MT tampak bulging Perforasi MT, tampak Edem mukosa
suram hiperemis dan dan hiperemis discharge dari telinga berkurang,
- Refleks cahaya hilang kongesti tengah discharge
- Tuli konduktif berkurang
© FDI2021
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presupurasi
Terapi Tetes hidung HCL Antibiotik 10-14 hari: Miringotomi - Obat cuci telinga - Sekret tenang
efedrin 0,5-1% Ampisilin (dewasa (kasus rujukan) H2O2 3% selama → observasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
atau 4x500 mg/hari, anak dan pemberian 3-5 hari - Bila menetap
oksimethazolin 4x25mg/kgBB) atau analgesik serta - Antibiotik lanjutkan
0,025-0,05% dan amoxcicillin (dewasa antibiotik adekuat yang antibiotik
antibiotika sesuai 3x500mg/hari, anak tidak ototoksik - Pertimbangkan
etiologi 3x10mg/kgBB) atau seperti ofloxacin ke arah OMSK
eritromisin (dewasa tetes telinga bila menetap
4x500mg/hari, anak sampai 3 minggu hingga 3 bulan
4x10mg/kgBB
© FDI2021
Komplikasi Otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Abses sub-periosteal
• Meningitis
• Abses otak
Daftar Pustaka:
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. BC > 25 DB, AC > BC, TERDAPAT GAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki, usia 57 tahun, berprofesi sebagai karyawan di
pertambangan, datang dengan keluhan pendengaran
menurun. Penurunan pendengaran dirasakan di telinga kirinya.
Pasien sudah bekerja di pertambangan selama 29 tahun.
• Tanda vital didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik
tidak didapatkan kelainan. Tes penala sementara disimpulkan
tuli campuran.
• Untuk lebih menegakkan diagnosis, dokter merujuk pasien ke
spesialis THT-KL untuk dilakukan tes audiometri nada murni.
© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
✓Ambang dengar: bunyi nada murni yang terkemah pada frekuensi tertentu yang
masih dapat terdengar oleh telinga seseorang. Terdapat ambang dengar menurut
konduksi udara (AC) dan konduksi tulang (BC). Bila ambang dengar ini dihubungkan
dengan garis, baik AC maupun BC, maka akan didapatkan audiogram. Dari
audiogram dapat diketahui jenis dan derajat tuli.
✓Nilai nol audiometrik: intensitas nada murni yang terkecil pada suatu frekuensi
tertentu yang masih didengar oleh telinga rata-rata orang dewasa muda yang
normal (18-30 tahun). Pada tiap frekuensi intensitas nol audiometrik tidak sama.
Telinga manusia paling sensitive terhadap bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang
besar nol audiometriknya kira-kira 0,0002 dyne/cm2. Jadi pada frekuensi 2000 Hz
lebih besar dari 0,0002 dyne/cm2. Standar yang dipakai yaitu standar ISO
(International Standard Organization) dan ASA (Amierican Standard Association).
0 db ISO = -10 db ASA, atau
10 dB ISO = 0 dB ASA
Notasi pada audiogram dipakai grafik AC (intensitas 125-8000 Hz) dengan garis lurus
penuh, dan grafik BC (250-4000 Hz) dengan garis terputus. Telinga kanan warna
merah, telinga kiri warna biru.
© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Melalui audiogram dapat dilihat apakah pendengaran normal (N) atau tuli.
✓ Jenis ketulian: tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran
© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki berusia 7 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak sejak 2
hari. Anak juga tidak mau makan, kesulitan berbicara dan menangis sambil memegang
lehernya. Kesadaran compos mentis dan tanda vital didapatkan demam 39oC, lainnya
dalam batas normal. Pemeriksaan tenggorok sulit dilakukan pasien tidak kooperatif.
Pemeriksaan penunjang dan hasil yang mungkin ditemukan adalah…
© FDI2021
B. CERVICAL X-RAY – THUMBPRINT SIGN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki berusia 7 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak
sejak 2 hari. Anak juga tidak mau makan, kesulitan berbicara dan menangis
sambil memegang lehernya.
• Kesadaran compos mentis dan tanda vital didapatkan demam 37,9oC, lainnya
dalam batas normal.
© FDI2021
Epiglotitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Definisi: Radang pada epiglottis dan supraglotis dengan onset cepat dan
Gejala klinis:
• Demam (suhu > 101,4 ° F atau > 38,5 ° C)
• Sakit tenggorokan,
• Kesulitan menelan
• Kesulitan menggerakkan leher ke bawah
• Sesak napas yang cepat dapat mengakibatkan respiratory distress
• Drooling akibat tidak dapat menelan salivanya tersebut
• Thick and muffled sound
Sumber:
Baiu, I., et al. 2019. Epiglottitis. Auris Sinistra pada Pasen Laki-laki berusia 49 Tahun. JAMA; 321 (19), p:1946
© FDI2021
Epiglotitis Akut
Diagnosis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Penunjang diagnosis: X-ray cervical → thumb sign atau thumbprint sign, inflamasi dari epiglotis
• Laboratorium: darah lengkap (leukosit meningkat), dan kultur namun jarang karena butuh waktu lama.
Tatalaksana:
• Pencegahan: vaksinasi Haemphyllus influenzae tipe B (2,4,6 bulan) booster usia 12 hingga 15 bulan.
• Prognosis
Dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan
baik karena menyebabkan respiratory distress tersebut.
• KIE
✓ Menjelaskan orang tua dan keluarga mengenai
diagnosis, tatalaksana dan prognosisnya
✓ Memberi edukasi bahwa penyakit ini bisa dicegah
dengan vaksinasi, baik bagi masyarakat luas maupun
keluarga, supaya kondisi ini tidak lagi terjadi
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki, usia 37 tahun, berprofesi sebagai peternak sekaligus juga petani, datang
ke puskesmas dengan keluhan nyeri di hidung sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
mengalami gatal pada hidungnya dan menggaruknya langsung. Keluhan hidung tersumbat
disangkal pasien. Tanda vital didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik di dapatkan
pustul diameter 0,5 cm di dekat septum nasi. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut
adalah…
A. Furunkel nasalis
B. Abses septum nasi
C. Rhinitis alergi
D. Polip nasi
E. Septum deviasi
© FDI2021
A. FURUNKEL NASALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki, usia 37 tahun, berprofesi sebagai peternak
sekaligus juga petani, datang ke puskesmas dengan keluhan
nyeri di hidung sejak 2 hari yang lalu.
• Sebelumnya pasien mengalami gatal pada hidungnya dan
menggaruknya langsung.
• Keluhan hidung tersumbat disangkal pasien. Tanda vital
didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik didapatkan
pustul diameter 0,5 cm di dekat septum nasi.
Diagnosis:
Diagnosis furunkel hidung dapat ditegakkan secara klinis dan
jarang membutuhkan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
perlu dicari kebiasaan atau faktor yang meningkatkan risiko
pasien. Pada pemeriksaan fisik, dapat dilakukan inspeksi hidung
dan rhinoskopi anterior dengan bantuan spekulum hidung.
© FDI2021
Furunkel Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber:
Laureano AC, Schwartz RA, Cohen PJ.. Facial bacterial infections: Folliculitis. Clinics in Dermatology, 2014. 32(6): 711–714. Ramakrishnan K, Salinas RC, Higuita NIA. Skin and Soft Tissue
Infection. Am Fam Phys, 2015. 92(6): 474-483. https://www.aafp.org/afp/2015/0915/p474.pdf
Kadu AS, Rajput DS, Deshmukh SG. Management of recurrent nasal vestibular furunculosis. Anc Sci Life. 2017; 36(4):220–224.
Adhi, Djuanda,2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. FURUNKEL NASI
© FDI2021
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam,
dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan sering tidak mendengar
perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging. Enam bulan yang lalu pasien juga
mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar
baik, tetapi mengeluh nyeri, dan tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC. Pada
pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri didapatkan sekret
mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga pembengkakan pada area
telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri dan berfluktuasi. Diagnosis yang tepat
untuk kasus tersebut adalah…
A. Mastoiditis
B. Angina Ludwig
C. Abses quinsy
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna
E. Abses bezold
© FDI2021
E. ABSES BEZOLD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan
keluhan demam, dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan
sering tidak mendengar perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging.
• Enam bulan yang lalu pasien juga mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada
riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar baik, tetapi mengeluh nyeri, dan
tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC.
• Pada pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri
didapatkan sekret mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga
pembengkakan pada area telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri
dan berfluktuasi.
Definisi:
Abses bezold adalah komplikasi otitis media akut dengan mastoiditis yang muncul
sebagai abses lateroserviks disebabkan oleh proses supuratif yang mengikis korteks
mastoid di sepanjang punggung digastrik dan menyebar di antara otot-otot
digastrik dan sternokleidomastoid.
Epidemiologi:
• Kondisi sosial ekonomi : sosial ekonomi kurang cenderung lebih rentan
• Tempat penitipan anak : anak yang sering dititipkan lebih sering terkena
• Kondisi medis yang mendasari yang mempengaruhi fungsi tuba eustachius
• Immunocompromise (orang dewasa), misalnya HIV, DM gagal ginjal, dan
imunosupresi karena hal lainnya.
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016
© FDI2021
Abses Bezold
Etiologi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Patofisiologi:
Selama proses inflamasi (otitis media akut), terjadi obstruksi aditus ad antrum. Sekresi purulen
tidak bisa keluar dan akan menumpuk di tulang mastoid. Akibat tekanan yang diciptakan
sekret purulen ini di dalam tulang mastoid menyebabkan osteitis dan osteonekrosis yang
selanjutnya menipiskan dinding tulang mastoid. Proses peradangan bisa menyebar ke
berbagai arah. Jika menyebar ke inferior ke arah ujung mastoid, sekret purulen pada akhirnya
akan mengikis tulang yang sangat tipis di sepanjang punggung digastrik pada penyisipan
otot digastrik. Akibatnya, sekret purulen akan menyebar ke leher antara otot-otot digastrik
dan sternocleidomastoid, terjadilah abses bezold.
Sumber:
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the complications of otitis media in adults.
Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016.
Walls A, Pierce M, Krishnan N, Steehler M, Harley EH. Pediatric head and neck complications of Streptococcus pneumoniae before and after PCV7 vaccination. Otolaryngol Head
Neck Surg. 2015 Feb;152(2):336-41.
© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi klinis:
Pembengkakan daerah belakang telinga sampai leher, demam, otalgia, otore,
nyeri dan sukar menggerakkan leher, paralisis fasialis, ada pendengaran menurun.
Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap leukositosis, namun tidak spesifik karena terkadang normal
• CT scan leher
• USG jaringan lunak
Tatalaksana:
• Antibiotika spektrum luas intravena, lanjut CT scan leher dengan kontras untuk
melihat adanya cairan, apabila ditemukan cairan maka perlu drainase bedah
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Mantsopoulos K, Wurm J, Iro H, Zenk J. Role of ultrasonography in the detection of a subperiosteal abscess secondary to mastoiditis in pediatric
patients. Ultrasound Med Biol. 2015 Jun;41(6):1612-5. © FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prognosis:
Prognosisnya baik jika infeksi belum menyebar ke area tulang temporal dan jika
intervensi antibiotik diberi lebih awal.
Komplikasi:
• Jika infeksinya tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke area berikut: sinus
sigmoid, sinus transversal, meninges sehingga terjadi meningitis tersebut
• Akibat penyebaran intrakranial, lebih sering menyebar di sepanjang lapisan
investasi fasia serviks dalam, yang menyebabkan: trombosis vena jugularis,
neuropati kranial, trismus, perpanjangan superfisial dengan pembentukan fistula
kulit
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the
complications of otitis media in adults. Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. ABSES BEZOLD
© FDI2021
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam,
dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan sering tidak mendengar
perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging. Enam bulan yang lalu pasien juga
mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar
baik, tetapi mengeluh nyeri, dan tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC. Pada
pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri didapatkan sekret
mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga pembengkakan pada area
telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri dan berfluktuasi. Diagnosis yang tepat
untuk kasus tersebut adalah…
A. Mastoiditis
B. Angina Ludwig
C. Abses quinsy
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna
E. Abses bezold
© FDI2021
E. ABSES BEZOLD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan
keluhan demam, dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan
sering tidak mendengar perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging.
• Enam bulan yang lalu pasien juga mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada
riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar baik, tetapi mengeluh nyeri, dan
tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC.
• Pada pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri
didapatkan sekret mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga
pembengkakan pada area telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri
dan berfluktuasi.
Definisi:
Abses bezold adalah komplikasi otitis media akut dengan mastoiditis yang muncul
sebagai abses lateroserviks disebabkan oleh proses supuratif yang mengikis korteks
mastoid di sepanjang punggung digastrik dan menyebar di antara otot-otot
digastrik dan sternokleidomastoid.
Epidemiologi:
• Kondisi sosial ekonomi : sosial ekonomi kurang cenderung lebih rentan
• Tempat penitipan anak : anak yang sering dititipkan lebih sering terkena
• Kondisi medis yang mendasari yang mempengaruhi fungsi tuba eustachius
• Immunocompromise (orang dewasa), misalnya HIV, DM gagal ginjal, dan
imunosupresi karena hal lainnya.
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016
© FDI2021
Abses Bezold
Etiologi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Patofisiologi:
Selama proses inflamasi (otitis media akut), terjadi obstruksi aditus ad antrum. Sekresi purulen
tidak bisa keluar dan akan menumpuk di tulang mastoid. Akibat tekanan yang diciptakan
sekret purulen ini di dalam tulang mastoid menyebabkan osteitis dan osteonekrosis yang
selanjutnya menipiskan dinding tulang mastoid. Proses peradangan bisa menyebar ke
berbagai arah. Jika menyebar ke inferior ke arah ujung mastoid, sekret purulen pada akhirnya
akan mengikis tulang yang sangat tipis di sepanjang punggung digastrik pada penyisipan
otot digastrik. Akibatnya, sekret purulen akan menyebar ke leher antara otot-otot digastrik
dan sternocleidomastoid, terjadilah abses bezold.
Sumber:
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the complications of otitis media in adults.
Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016.
Walls A, Pierce M, Krishnan N, Steehler M, Harley EH. Pediatric head and neck complications of Streptococcus pneumoniae before and after PCV7 vaccination. Otolaryngol Head
Neck Surg. 2015 Feb;152(2):336-41.
© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi klinis:
Pembengkakan daerah belakang telinga sampai leher, demam, otalgia, otore,
nyeri dan sukar menggerakkan leher, paralisis fasialis, ada pendengaran menurun.
Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap leukositosis, namun tidak spesifik karena terkadang normal
• CT scan leher
• USG jaringan lunak
Tatalaksana:
• Antibiotika spektrum luas intravena, lanjut CT scan leher dengan kontras untuk
melihat adanya cairan, apabila ditemukan cairan maka perlu drainase bedah
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Mantsopoulos K, Wurm J, Iro H, Zenk J. Role of ultrasonography in the detection of a subperiosteal abscess secondary to mastoiditis in pediatric
patients. Ultrasound Med Biol. 2015 Jun;41(6):1612-5. © FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prognosis:
Prognosisnya baik jika infeksi belum menyebar ke area tulang temporal dan jika
intervensi antibiotik diberi lebih awal.
Komplikasi:
• Jika infeksinya tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke area berikut: sinus
sigmoid, sinus transversal, meninges sehingga terjadi meningitis tersebut
• Akibat penyebaran intrakranial, lebih sering menyebar di sepanjang lapisan
investasi fasia serviks dalam, yang menyebabkan: trombosis vena jugularis,
neuropati kranial, trismus, perpanjangan superfisial dengan pembentukan fistula
kulit
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the
complications of otitis media in adults. Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. ABSES BEZOLD
© FDI2021
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik puskesmas
dikeluhkan sering mengorok saat tertidur. Orang tuanya juga mengatakan bahwa
pertumbuhan anaknya lebih lambat dari tetangganya yang seusia. Sejak usia 3 tahun
pasien dikatakan sering mengalami bersin, hidung tersumbat dan lemas tetapi hilang timbul.
Riwayat alergi di keluarga disangkal. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T1/T1, faring dan laring dalam batas normal, tampak
hidung kecil dan arkus faring tinggi. Pemeriksaan digital didapatkan adenoid membesar.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah...
A. Tonsilitis kronis
B. Sinusitis
C. Mumps
D. Hipertrofi adenoid
E. Karsinoma adenoid
© FDI2021
D. HIPERTROFI ADENOID
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang
tuanya ke poliklinik puskesmas dikeluhkan sering mengorok
saat tertidur.
• Orang tuanya juga mengatakan bahwa pertumbuhan
anaknya lebih lambat dari tetangganya yang seusia.
• Sejak usia 3 tahun pasien dikatakan sering mengalami bersin,
hidung tersumbat dan lemas tetapi hilang timbul.
• Riwayat alergi di keluarga disangkal.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tidak ada kelainan, tampak hidung kecil dan arkus faring
tinggi. Pemeriksaan digital didapatkan adenoid membesar.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah...
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi:
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer.
Epidemiologi:
Secara fisiologik adenoid membesar pada anak usia 3 tahun dan akan mengecil
lalu hilang pada usia 14 tahun.
Etiologi:
• Infeksi: virus dan bakteri, infeksi saluran napas yang berkelanjutan dapat
menyebabkan hipertrofi adenoid.
• Non infeksi: refluks gastroesofageal, alergi, dan paparan asap rokok.
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi:
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer.
Epidemiologi:
Secara fisiologik adenoid membesar pada anak usia 3 tahun dan akan mengecil
lalu hilang pada usia 14 tahun.
Etiologi:
• Infeksi: virus dan bakteri, infeksi saluran napas yang berkelanjutan dapat
menyebabkan hipertrofi adenoid.
• Non infeksi: refluks gastroesofageal, alergi, dan paparan asap rokok.
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Akibat sumbatan koana pasien akan bernapas melalui mulut sehingga terjadi:
✓ Fasies adenoid yaitu tampak hidung kecil, gigi insisivus ke depan (prominen),
arkus faring tinggi yang menyebabkan wajah pasien terlihat seperti bengong
✓ Faringitis dan bronchitis
✓ Gangguan ventilasi dan drainase sinus paranasal sehingga menimbulkan
sinusitis kronis
• Gangguan tidur, tidur ngorok, retardasi mental, pertumbuhan fisik berkurang
Diagnosis:
Anamnesis, tanda dan gejala klinis, pemeriksaan rinoskopi anterior dengan melihat
tertahannya gerakan velum palatum mole pada waktu fonasi, pemeriksaan
rinoskopi posterior (pada anak biasanya sulit), pemeriksaan digital untuk meraba
adanya adenoid, dan pemeriksaan radiologi dengan membuat foto lateral kepala
yang lebih sering dilakukan untuk anak-anak tersebut.
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
Tatalaksana:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Komplikasi:
Komplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan bila pengerokan adenoid kurang
bersih. Bila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding belakang faring. Bila
kuretase terlalu ke lateral maka tonus tubarius akan rusak dan dapat mengakibatkan oklusi tuba
Eustachius dan akan timbul tuli konduktif.
Daftar Pustaka:
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny © FDI2021
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. HIPERTROFI ADENOID
© FDI2021
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang IGD Puskesmas dengan keluhan utama lemas.
Pasien sebelumnya mual dan muntah sebanyak lebih dari 8 kali. Hal ini dirasakan pasien
sejak 1 jam lalu, yaitu saat pulang kampung bersama keluarga besarnya menggunakan jalur
laut. Pasien juga mengeluh pusing dan seperti berjalan. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Tatalaksana profilaksis utama yang
mungkin diberikan untuk pasien tersebut adalah...
A. Betahistin mesilat
B. Vasodilator
C. Scopolamin
D. Levodopa
E. Brand-Daroft exercise
© FDI2021
C. SCOPOLAMIN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang IGD Puskesmas
dengan keluhan utama lemas. Pasien sebelumnya mual dan
muntah sebanyak lebih dari 8 kali.
• Hal ini dirasakan pasien sejak 1 jam lalu, yaitu saat pulang
kampung bersama keluarga besarnya menggunakan jalur
laut. Pasien juga mengeluh pusing dan seperti berjalan.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tidak ada kelainan.
Definisi:
Sindrom yang terjadi saat pasien terpapar jenis gerakan tertentu dan biasanya sembuh
segera setelah berhenti.
Epidemiologi:
• Insiden 4,2 per 1000 orang dalam survey ekstensif di kapal pesiar
• Lebih menunjukkan kerentanan pada jenis kelamin perempuan, anak-anak berusia dua
hingga 15 tahun, dan orang dengan kondisi yang berhubungan dengan mual (misalnya,
kehamilan dini, migrain, sindrom vestibular).
• Angka kejadian juga meningkat apabila duduk di seat belakang dan sambal membaca
buku.
Etiopatogenesis:
Secara umum, patogenesis mabuk perjalanan tidak dipahami dengan jelas, tetapi dianggap
terkait dengan konflik antara vestibular, visual, dan sistem proprioseptif lainnya. Gerakan
berputar, vertikal, dan frekuensi rendah menghasilkan lebih banyak gejala daripada gerakan
linier, horizontal, dan frekuensi tinggi. © FDI2021
Motion sickness
Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pengobatan paling efektif bila diminum sebagai profilaksis sebelum bepergian, atau sesegera
mungkin setelah timbulnya gejala.
• Scopolamin oral (first line pencegahan) dosis 0,4 – 0,6 mg sebelum perjalanan, lanjut tiap 8
jam apabila perlu
• Antihistamin (untuk mendapat efek sedatifnya)
✓ Cinnarizine:
• Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 30 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan;
• Anak-anak 5 hingga 12 tahun: 15 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 7,5 hingga 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
✓ Dimenhidrinat:
• Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 30 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
• Anak-anak 5 hingga 12 tahun: 15 mg dua jam sebelum perjalanan lalu 7,5 hingga 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
✓ Antihistamin lainnya: Cyclizine, Dipenhidramin, Prometazin, Meclizine
© FDI2021
Motion sickness
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
KIE
• Disarankan minum obat sebelum perjalanan
• Menghindari baca buku saat perjalanan, atau duduk di
bangku belakang
Prognosis
• Biasanya akan sembuh sendiri apabila perjalanan selesai
Sumber:
Brainard A., et al. Prevention and Treatment of Motion Sickness. American Family Physicians; 2014, 90(1):41-46
Golding JF., Gresty MA. Pathophysiology and treatment of motion sickness. Curr Opin Neurol; 2015, 28(1):83–88 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, tatalaksana profilaksis utama yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. SCOPOLAMIN
© FDI2021
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas karena menangis
setelah bermain. Orang tuanya mengatakan bahwa sebelumnya pasien bermain manik-
manik yang akan digunakan kakaknya untuk membuat kalung, namun tanpa sengaja
dimasukkan ke hidungnya. Pasien tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan benda yang berbentuk bulat dan mengkilap di
rongga hidung kanannya. Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien adalah…
A. Ekstraksi dengan pinset tajam
B. Meminta pasien untuk mencoba bersin
C. Ekstraksi dengan pinset hook
D. Antibiotika tetes hidung
E. Rujuk segera ke spesialis THT-KL
© FDI2021
C. EKSTRAKSI DENGAN PINSET HOOK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke
Puskesmas karena menangis setelah bermain.
• Orang tuanya mengatakan bahwa sebelumnya pasien bermain
manik-manik yang akan digunakan kakaknya untuk membuat
kalung, namun tanpa sengaja dimasukkan ke hidungnya. Pasien
tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan benda yang berbentuk
bulat dan mengkilap di rongga hidung kanannya.
Epidemiologi:
Sering terjadi pada usia anak di bawah 5 tahun.
Faktor risiko:
• Usia anak-anak terutama di bawah 5 tahun yang sedang aktif
• Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal: keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsy
• Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik
Pemeriksaan fisik:
Rinoskopi anterior → benda asing, sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 – 3 hari)
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang:
• Foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.
Diagnosis
• Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tatalaksana:
• Non Medikamentosa
✓ Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul
atau pinset hook yang mempunyai lengkungan. Dokter perlu berhati-hati agar tidak
sampai mendorong benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas bawah.
✓ Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung dan
biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu terlepas dari mukosa hidung.
• Medikamentosa Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Komplikasi
• Obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing ke saluran napas yang lebih distal (laring, trakea).
• Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa dan kartilago hidung.
• Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke dalam septum atau konka inferior
dalam beberapa jam dan menyebabkan perforasi septum.
• Pada benda asing berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi ke intrakranium dan, walaupun jarang,
dapat menyebabkan meningitis yang fatal.
KIE
• Edukasi bahwa tindakan tidak berbahaya dan berikan informasi mengenai prosedur tindakannya
• Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dapat diberi saran yang relevan untuk mencegah berulangnya
kejadian di kemudian hari, misalnya:
a. Pada orang tua, dapat lebih berhatihati dalam meletakkan benda-benda yang mudah atau sering
dimasukkan ke dalam rongga hidung.
b. Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
c. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda organik lain, dapat menggunakan masker saat
bekerja.
Prognosis
Baik apabila segera ditangani dan tidak sampai menimbulkan komplikasi tersebut
Sumber:
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Cetakan II 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. Bronkiektasis, Fisioterapi dada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien dengan keluhan batuk berdahak kental sejak 1 minggu
yang lalu
• Sering berulang selama 1 tahun terakhir dengan batuk
produktif dan dahak kekuningan, terutama saat pagi hari
• TD 130/80, N 98x/m, RR 24x/m, T.ax 38 C
• Rontgen thorax : honeycomb appereance
• pemeriksaan sputum didapatkan lapisan paling atas buih,
saliva dan lapisan paling bawah pus → sputum 3 lapis (khas
bronkiektasis)
© FDI2021
BRONKIEKTASIS
Dilatasi airway (bronkus) irreversible pada paru
baik local maupun difus yang menyebabkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tanda
• Ronkhi basah
• Clubbing finger (pada severe case)
Penunjang
• Kultur dahak
• Radiologi honey comb appearance/ tram-track
• Bronkoskopi line appearance
© FDI2021
Harrison internal medicine 19th edition
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
https://calgaryguide.ucalga
ry.ca/bronchiectasis-
pathogenesis-and-clinical-
findings/
© FDI2021
Bronchiectasis severity score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
British Thoracic Society Guideline for Bronchiectasis in Adults, 2019
PENATALAKSANAAN
• Fisioterapi dada → memperbaiki drainase secret bronkus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
British Thoracic Society Guideline for Bronchiectasis in Adults, 2019
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. Levofloxacin 1x750mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Pria, 68 tahun
• Sesak napas, demam dan batuk berdahak sejak 2 hari.
• RR 32 x/m, suhu 38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua
lapang paru.
• Foto toraks : inflitrat bilateral pada kedua paru.
© FDI2021
Pneumonia
Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi
Pneumonia komuniti Pneumonia Nosocomial (Bakteri ESBL)
S pneumonia, H influenza M catarrhalis Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter spp, MRSA
© FDI2021
Bakteri ESBL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINANJUNG, Kian; NIRWATI, Hera; AMAN, Abu Tholib. Extended spectrum beta lactamase (ESBL)-producing Klebsiella pneumoniae
clinical isolates and its susceptibility pattern to antibiotics at Dr. Soeradji Tirtonegoro General Hospital Klaten, Central Java. Journal of the © FDI2021
Medical Sciences (Berkala ilmu Kedokteran), [S.l.], v. 52, n. 1, sep. 2019.
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pneumonia
Terinfeksi di
CAP masyarakat/gejala
muncul <48 jam MRS
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gold Standart
Kultur bakteri
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rontgen
Perselubungan
difus/homogen
atau konsolidasi
dengan air
bronkogram
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
CURB 65 Score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• 0-1 : Poliklinis
• 2 : MRS di ruang biasa
© FDI2021
• 3 : Rawat ICU
PORT Score
Berdasarkan kesepakatan PDPI
Kriteria MRS Pneumonia Komuniti:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Poliklinis Tanpa Poliklinis dengan
MRS (ruang biasa) MRS di ICU
Komorbid Komorbid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gol. Makrolide →
Monoterapi
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. Levofloxacin 1x750mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Pria, 68 tahun
• Sesak napas, demam dan batuk berdahak sejak 2 hari.
• RR 32 x/m, suhu 38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua
lapang paru.
• Foto toraks : inflitrat bilateral pada kedua paru.
© FDI2021
Pneumonia
Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi
Pneumonia komuniti Pneumonia Nosocomial (Bakteri ESBL)
S pneumonia, H influenza M catarrhalis Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter spp, MRSA
© FDI2021
Bakteri ESBL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SINANJUNG, Kian; NIRWATI, Hera; AMAN, Abu Tholib. Extended spectrum beta lactamase (ESBL)-producing Klebsiella pneumoniae
clinical isolates and its susceptibility pattern to antibiotics at Dr. Soeradji Tirtonegoro General Hospital Klaten, Central Java. Journal of the © FDI2021
Medical Sciences (Berkala ilmu Kedokteran), [S.l.], v. 52, n. 1, sep. 2019.
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pneumonia
Terinfeksi di
CAP masyarakat/gejala
muncul <48 jam MRS
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gold Standart
Kultur bakteri
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rontgen
Perselubungan
difus/homogen
atau konsolidasi
dengan air
bronkogram
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
CURB 65 Score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• 0-1 : Poliklinis
• 2 : MRS di ruang biasa
© FDI2021
• 3 : Rawat ICU
PORT Score
Berdasarkan kesepakatan PDPI
Kriteria MRS Pneumonia Komuniti:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Poliklinis Tanpa Poliklinis dengan
MRS (ruang biasa) MRS di ICU
Komorbid Komorbid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gol. Makrolide →
Monoterapi
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki laki berusia 58 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena sesak nafas yang
memberat. Keluhan dikatakan sudah mulai dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien dikatakan
selalu mendengkur ketika tidur dan kadang terdengar suara seperti tersedak. Pasien sering
mengeluhkan tetap merasa lelah ketika bangun pagi. Riwayat merokok disangkal. Pada
pemeriksaan fisik tampak pasien sangat gemuk dengan BMI 42kg/m2 . Tensi 130/80, N 120x/m, RR
28x/m, T.ax 36.7C. Pada pemeriksaan analisa gas darah didapatkan PaCO2 > 45 mmHg. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
© FDI2021
B. Obesity Hypoventilation Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 58th, keluhan sesak yang semakin memberat sejak 3
bulan
• Riwayat mendengkur, sering masih merasa lelah ketika
bangun, riwayat merokok disangkal
• Obesitas (BMI : 42kg/m2)
• Analisa gas darah hiperkapnea (PaCO2 >45mmHg)
© FDI2021
Obesity hypoventilation syndrome (OHS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Obesity hypoventilation
syndrome ialah pasien
obesitas yang mengalami
hiperkapnia (PaCO2 > 45
mmHg) bahkan saat
terbangun dan tidak
ditemukan kelainan lain
yang mendasari
terjadinya hipoventilasi
© FDI2021
Juan F. Masa et al. Obesity hypoventilation syndrome. European Respiratory Review. 2019
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penumpukan
Pada px OHS, karena • Tahanan
lemak pada
akumulasi lemak, jalan nafas ↑
dinding thorax,
Obesitas abdomen dan
pengembangan dinding • Kapasitas
thorax menjadi residu
leher yang
berkurang saat respirasi fungsional ↓
banyak
Akumulasi CO2
Kerja otot
Konsumsi
pernafasan
oksigen
memberat
meningkat
© FDI2021
Manifestasi klinis Pemeriksaan Fisik Penunjang
• Mudah lelah • Obesitas dengan lingkar • AGD → Hiperkapnea,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Abses paru
B. Efusi pleura
C. Atelektasis
D. Tumor paru
E. Bronkiektasis
© FDI2021
C. Atelektasis
Keywords
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Atelektasis
Kondisi paru yang mengecil sebagian atau seluruh akibat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Grott K, Dunlap JD. Atelectasis. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 © FDI2021
Gejala dan tanda Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Bisa
asymptomatic
• Sesak
• Batuk Gambaran radioopaq
dengan trakea yang
• Nyeri dada tertarik kearah lesi dan
• Demam displacement of
interlobar fissures
© FDI2021
Grott K, Dunlap JD. Atelectasis. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Atelektasis
© FDI2021
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
3. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada
kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu. kelihan disertai sering kram, terasa berat sejak 5 tahun ini
dan tidak pernah berobat. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/80, HR 82, RR 22,
Temp 37.0, BMI 30. Pada pemeriksaan fisik tungkai kanan didapatkan vena retikuler
hiperpigmentasi dengan ulkus yang sudah mulai sembuh. Apakah patofisiologi dari penyakit
tersebut?
a. Gangguan aliran darah vena akibat dislipidemia
b. Gangguan aliran darah vena akibat proses koagulasi
c. Gangguan aliran darah vena akibat fibrous plague di lapisan epidermis
d. Gangguan aliran darah vena akibat inkompetensi katup
e. Gangguan aliran darah vena akibat obesitas
© FDI2021
d. Gangguan aliran darah vena akibat
inkompetensi katup
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluhan nyeri pada kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu
Post operasi section secaria 10 hari yang lalu
• TD 110/80, HR 82, RR 22, Temp 37.0, BMI 30
• Tungkai kanan didapatkan vena retikuler hiperpigmentasi
dengan ulkus yang sudah mulai sembuh
© FDI2021
Penyakit Vena Kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
6. Seorang anak berusia 15 tahun diantar ibunya ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
sejak 1 hari yang lalu. Riwayat penyakit dahulu stroke emboli. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan murmur diastolik pada apeks dengan grade 3. Pada pemeriksaan fisik TD
100/60, nadi 120x/m irreguler, pulsus defisit (+), RR 20x/m, suhu 36 C. Apakah kelainan yang
tampak pada pemeriksaan EKG pada kasus di atas?
a. ST depresi V5-6
b. Atrial fibrilasi
c. PR interval memanjang
d. ST elevasi V1-6
e. P pulmonal
© FDI2021
B. Atrial fibrilasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Anak 15 tahun keluhan sesak napas
• Riwayat penyakit dahulu stroke emboli
• Pemeriksaan fisik didapatkan murmur diastolik pada apeks dengan
grade 3 → Mitral stenosis
• Pada pemeriksaan fisik TD 100/60, nadi 180x/m irreguler, pulsus
defisit (+), RR 20x/m, suhu 36 C
Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
© FDI2021
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. ATRIAL FIBRILASI
© FDI2021
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 54 tahun diantar keluarga ke IGD RS dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Pasien meiliki riwayat diabetes melitus dan penyakit
jantung coroner sejak 7 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
tidak terukur, nadi tidak teraba, dari hasil EKG tampak gambar seperti dibawah ini.
• Keywords:
• Keluhan tidak sadarkan diri
• Tekanan darah tidak terukur dan nadi tidak teraba
• Gambaran EKG: Ventrikel Fibrilasi
© FDI2021
CARDIAC ARREST
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Kardiomiopati ventrikel kiri klinis gagal
jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluhan sesak napas memberat 2 minggu setelah melahirkan
• Pemeriksaan fisik tekanan darah 115/80 mmHg, denyut nadi
100x/menit regular, suhu aksila 37,4oC, tampak dilatasi vena
jugularis.
• Auskultasi dada didapatkan ronkhi 2/3 lapang paru bilateral,
terdengar S3 gallops.
• Foto toraks didapatkan kardiomegali dengan corakan
bronkhovesikular yang meningkat
• Faktor Risiko
Usia yang lebih tua dan kehamilan multi janin (gemelli)
• Tatalaksana
ACE inhibitor dan ARB dikontraindikasikan karena risiko efek fetotoksik.
Diuretik harus digunakan dengan hati-hati.
• Patofisiologi
Kadar prolaktin yang tinggi meningkatkan peradangan pada kardiomiopati
peripartum, sub bentuk dari prolaktin ini adalah agen antiangiogenik,
proapoptosis, dan proinflamasi yang kuat yang mempengaruhi endotelium,
pembuluh darah jantung, dan fungsi miosit jantung, sehingga penggunaan
bromokriptine (agonis reseptor dopamin D2) diindikasikan pada PPCM.
• Komplikasi
Gagal jantung, syok kardiogenik, aritmia, atau stroke sekunder akibat
trombus ventrikel kiri.
Sumber: © FDI2021
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
klasifikasi
• Gagal Jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber:
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Edisi: 03. Jakarta., Indonesia
2. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular
Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
3. American Heart Association. 2013 ACC/AHA Guideline for the Management of Heart
Failure: Executive Summary.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada
wajah, perut, dan tungkai sejak 1 bulan terakhir. Enam bulan yang lalu pernah dirawat
dengan keluhan yang sama dan mendapat terapi obat namun pasien tidak teratur
meminumnya karena sering kencing setelah minum obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/60, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5. Pada auskultasi
didapatkan bising diastolik derajat IV/VI dan thrill pada apeks kiri. Pada pemeriksaan fisik
abdomen didapatkan pembesaran hepar 4 jari di bawah arcus costae, lien sulit teraba,
shifting dullness (+), edema kedua tungkai (+). Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 11,
SGOT 200, albumin 2,5, kalium 3,2, natrium 132. Pada EKG didapatkan deviasi RAD dan
hipertrofi ventrikel kanan. Apa diagnosis etiologinya?
a. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung akut
b. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung kongestif
c. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung sistolik
d. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung kanan
e. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung backward
© FDI2021
D. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluhan bengkak pada wajah, perut, dan tungkai sejak 1 bulan terakhir
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60, nadi 100x/menit, RR
24x/menit, suhu 36,5
• Pada auskultasi didapatkan bising diastolik derajat IV/VI dan thrill pada
apeks kiri → mitral stenosis
• Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan pembesaran hepar 4 jari di
bawah arcus costae, lien sulit teraba, shifting dullness (+), edema kedua
tungkai (+)
• EKG didapatkan deviasi RAD dan hipertrofi ventrikel kanan
sinistra
• Aorta = ICS II parasternal line dekstra
• Pulmonal = ICS II parasternal line
sinistra
Suara Murmur
• Untuk aorta dan pulmonal( bising
sistolik = stenosis, diastolik=
regurgitasi))
• Untuk mitral dan trikuspid ( bising
sistolik = regurgitasi, diastolik= stenosis)
Sumber:
1. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of
Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2016. panduan
PaktikKlinis dan Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah. Edisi: 01. Jakarta., Indonesia
© FDI2021
MITRAL STENOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
© FDI2021
klasifikasi
• Gagal Jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber:
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Edisi: 03. Jakarta., Indonesia
2. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular
Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
3. American Heart Association. 2013 ACC/AHA Guideline for the Management of Heart
Failure: Executive Summary.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. Seorang anak laki-laki berusia 40 tahun diantar temannya ke UGD RS dengan keluhan
nyeri tungkai bawah kiri sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan memberat di tungkai yang terlihat
pembuluh venanya, sejak pasien duduk lama di pesawat terbang dari luar negeri. Pasien
tidak pernah berobat, kebiasaan merokok dan terlihat gemuk. Hasil pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi nafas 20x/menit,
suhu 38,5oC. Pada pemeriksaan ekstremitas tungkai bawah kiri terlihat edema dan
hiperemis. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Limfedema
B. Limfangitis
C. Insuficiensi vena kronik
D. Tromboflebitis
E. Varises
© FDI2021
D. TROMBOFLEBITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Nyeri tungkai bawah kiri sejak 4 bulan yang lalu.
• Terlihat pembuluh venanya
• Riwayat duduk lama di pesawat terbang dari luar negri.
• Riwayat merokok dan obesitas.
• Suhu 38,5oC (demam)
• Ekstremitas tungkai bawah kiri terlihat edema dan hiperemis.
Akut Kronis
© FDI2021
TROMBOFLEBITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. TROMBOFLEBITIS
© FDI2021
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluhan mendadak sesak
• Post operasi section secaria 10 hari yang lalu
• Tekanan darah 100/70mmHg, denyut nadi 120 x/menit,
frekuensi nafas 24 x/menit
• Hasil ekokardiografi: penurun fraksi ejeksi dari ventrikel kiri yang
cukup berat disertai dilatasi dari ventrikel kiri.
• Faktor Risiko
Usia yang lebih tua dan kehamilan multi janin (gemelli)
• Tatalaksana
ACE inhibitor dan ARB dikontraindikasikan karena risiko efek fetotoksik.
Diuretik harus digunakan dengan hati-hati.
• Patofisiologi
Kadar prolaktin yang tinggi meningkatkan peradangan pada kardiomiopati
peripartum, sub bentuk dari prolaktin ini adalah agen antiangiogenik,
proapoptosis, dan proinflamasi yang kuat yang mempengaruhi endotelium,
pembuluh darah jantung, dan fungsi miosit jantung, sehingga penggunaan
bromokriptine (agonis reseptor dopamin D2) diindikasikan pada PPCM.
• Komplikasi
Gagal jantung, syok kardiogenik, aritmia, atau stroke sekunder akibat
trombus ventrikel kiri.
Sumber: © FDI2021
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
© FDI2021
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien perempuan datang ke dokter karena merasa tidak nyaman pada
mata kanannya. Dikatakan rasanya seperti kelilipan terus menerus, sehingga mata
terus berair. Mata dikatakan merah dan terkadang nyeri. Penurunan pengelihatan
di sangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi, riwayat trauma disangkal. Pada
pemeriksaaan optalmology didapatkan visus ODS 6/6 dan didapatkan seperti
gambaran berikut. Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...
A. Entropion
B. Ektropion
C. Trikiasis
D. Distikiasis
E. Koloboma
© FDI2021
A. Entropion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan merah, berair, rasa seperti kelilipan
• Gatal, gangguan pengelihatan, dan riwayat trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan kelopak mata bawah
terlipat ke arah dalam
© FDI2021
ENTROPION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Inversi dari lid • Sensasi benda • Entropion • Simtomatik → • Dry eye, abrasi,
margin (tepi asing, mata berair, involusional → lubrikan, taping ulkus, penipisan
kelopak mata merah karena aging, lower lid ke malar kornea
mengarah ke selalu mengenai prominence, liquid
dalam) lower lid bandage,
• Entropion sikatriks botulinum toxin
→ karena • Definitif → bedah
konjunctivitis rekonstruksi
sikatriks, trakoma, palpebra
trauma, dan injuri
kimiawi
• Entropian spastik
• Entropion
kongenital
Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016.
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Entropion
© FDI2021
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien usia 26 thn datang dengan keluhan mata terasa mengganjal sejak 5 hari
yang lalu seperti kelilipan, mata menjadi terus berair ddan agak kemerahan.
Penurunan pengelihatan disangkal. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology di dapatkan VODS 6/6 dan gambaran seperti dibawah ini Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah….
A. Epilasi
B. Eksklokleasi
C. Insisi
D. Bebat mata + antibiotik topikal
E. Mast Stabilizer ED
© FDI2021
A. Epilasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pasien usia 26 thn datang dengan kedua mata terasa
mengganjal sejak 5 hari yang lalu, mata berair, agak
kemerahan
• Visus ODS 6/6
• Gambaran bulu mata masuk menusuk ke dalam mata
© FDI2021
GANGGUAN PERTUMBUHAN BULU
MATA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016.
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. © FDI2021
GANGGUAN PERTUMBUHAN BULU
MATA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Trikiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala Klinis
• Rasa kelilipan
• Fotofobia
• Lakrimasi
• Tanpa penurunan pengelihatan
Sumber : American Academy of Ophtalmology; Trichiasis
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.100 © FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Eksklokleasi → tatalaksana pada kalazion
C. Insisi → tatalaksana pada hordeolum
D. Bebat mata + antibiotik topikal → tidak tepat
E. Mast Stabilizer ED → tatalaksana pada konjungtivitis vernal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Epilasi
© FDI2021
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke ruang gawat darurat karena tiba-tiba pasien
mengalami penurunan pengelihatan pada mata kanan nya. Pasien mengatakan
bahwa sekarang tidak dapat melihat dengan jelas pengelihatannya seperti tertutup
tirai. Nyeri (-) gatal (-) sekret (-). Pada pemeriksaan optalmology didapatkan mata
tenang, Visus OD 1/300, TIO ODS 18 mmHg. Pasien memiliki riwayat perdarahan di
dalam bola matanya beberapa bulan yang lalu. Riwayat DM dan HT disangkal
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah…
© FDI2021
D. Ablatio retina traksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan penurunan pengelihatan mendadak, seperti
tertutup tirai, tanpa nyeri dan gatal
• Pasien memiliki riwayat trauma perdarahan di dalam bola
matanya beberapa bulan yang lalu
• Visus OD 1/300
• TIO dalam batas normal
© FDI2021
Ablatio Retina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gejala Klinis
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.193-195
Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 196 © FDI2021
Vaughan & Asbury, General Ophthalmology, 19th Ed, hal. 462
Ablatio Retina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ablatio Retina
Regmatogenosa
© FDI2021
Ablatio Retina Regmatogenosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Ablatio Retina Traksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Ablatio retina regmatogenosa → Ablatio retina
dengan riwayat miopia berat
B. Ablatio retina eksudat → Ablastio retina dengan
riwayat infeksi pada mata yang menimbulkan
penumpukan eksudat
C. Ablatio retina non-regmatogenosa → Termasuk ablatio
retina eksudat dan ablatio retina traksi
E. Ablatio retina post trauma → Tidak dalam klasifikasi
ablatio retina
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 58 tahun datang dengan keluhan mata kanan mengganjal
sejak 2 minggu yang lalu. Pasien bekerja sebagai pedagang makanan ringan di
pinggir jalan suatu sekolah. Mata merah, nyeri, berair, sekret disangkal. Pasien juga
tidak mengeluhkan penurunan pengelihatan. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya karena takut. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology didapatkan Visus ODS 6/6 dan gambaran sebagai berikut. Diagnosa
yang mungkin pada pasien ini adalah...
A. Pterigium
B. Pseudopterigium
C. Pinguekula
D. Pinguekulitis
E. Episkleritis
© FDI2021
C. Pinguekula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan terasa seperti mengganjal
• Nyeri, mata kemerahan, gangguan pengelihatan, dan riwayat
trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan benjolan pada celah
kelopak tanpa tanda radang
© FDI2021
PINGUEKULA PINGUEKULITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Pterigium → jaringan fibrovaskular biasa berada di celah kelopak
bagian nasal atau temporal konjungtiva berbentuk segitiga
C. Pinguekula
© FDI2021
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan datang dengan keluhan mata gatal sejak 3 hari yang
lalu. Mata berair (+), gatal (+), sekret (-), pus (-). Penurunan pengelihatan di
sangkal, mata terkadang merah. Pasien memiliki riwayat alergi dengan debu dan
seafood. Pada pemeriksaan ophtalmology didapatkan visus ODS 6/6.
Tatalaksana yang tepat adalah…..
© FDI2021
C. Mast Stabilizer Topikal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Kedua mata gatal, berair, pus sekret (-), penurunan
pengelihatan disangkal
• Visus ODS 6/6
• Riwayat alergi (+)
• DX: Konjungtivitis Alergi
Gejala Klinis:
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.137-138
© FDI2021
KONJUNGTIVITIS ALERGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Hilangkan pencetus
• Kompres dingin
• Astringen
• Vasokonstriktor
• Sodium kromolin
• Steroid topikal dosis rendah
• Anti-histamin
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.137-138
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik topikal + Antibiotik sistemik → Kurang tepat,
pada konjungtivitis alergi tidak diperlukan antibiotik
B. Antivirus topikal + Mast Stabilizer topikal → Kurang
tepat, tidak dibutuhkan antivirus
D. Sodium hyaluronat topikal → Kurang tepat
E. Antibiotik sistemik + kortikosteroid topikal → Kurang
tepat
Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 13 tahun datang dengan keluhan mata kiri merah sejak
kemarin karena menabrak pintu. Nyeri (-) sekret (-) gatal (-), penurunan
pengelihatan disangkal. Pasien belum memberikan obat apapun karena takut.
Pada pemeriksaan ophtalmology didapatkan gambaran seperti berikut. VODS 6/6
Edukasi yang tepat pada pasien adalah…..
© FDI2021
B. Kompres mata, akan sembuh sendiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kiri merah sejak kemarin karena menabrak pintu
• Nyeri (-) sekret (-) gatal (-) penurunan pengelihatan (-)
• Visus ODS 6/6
• Ophtalmology : Perdarahan subkonjuntiva
© FDI2021
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipertensi
Tatalaksana:
-Biasanya tidak perlu pengobatan karena
Arteriosklerosis
akan diserap spontan dalam waktu 1-3
minggu
Konjungtivitis hemoragik
Anemia
Pemakaian antikoagulan
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Bebat mata selama 2-3 hari, akan sembuh sendiri →
Kurang tepat, tidak di bebat namun di kompres
B. Berikan antibiotik tetes mata → Kurang tepat,
merupakan tatalaksan pada infeksi mata dengan bakteri
C. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk parasentesis →
Tidak tepat, merupakan tatalaksana untuk hifema
D. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk dilakukan
pemeriksaan lanjutan → Tidak tepat, tidak perlu di
lakukan rujukan ke dokter spesialis mata
Jadi, Edukasi yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Perdarahan subkonjungtiva
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Konjungtivitis Bakteri
E. Konjungtivitis Vernal
© FDI2021
C. Episkleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan kemerahan sejak 2 hari lalu
• Terasa nyeri ringan dan mengganjal
• Riwayat trauma dan penurunan pengelihatan disangkal
• injeksi konjungtiva (+), VODS 6/6. Saat diberikan fenil efrin 2,5%
topikal pembuluh darah mengecil.
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121-122
© FDI2021
SKLERITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GEJALA KLINIS
Biasanya disebabkan kelainan atau penyakit
sistemik
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.96
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Perdarahan subkonjungtiva → Mata merah tanpa rasa
nyeri, di dahului dengan riwayat trauma
B. Skleritis → Tidak mengecil dengan pemberian fenil efrin
topikal
D. Konjungtivitis Bakteri → Mata merah terasa nyeri
dengan sekret mukopurulen (+)
E. Konjungtivitis Vernal → Mata gatal dan berair,
cobblestone appearance
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Episkleritis
© FDI2021
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan terasa nyeri pada mata
kanan sejak 5 hari yang lalu. Nyeri mata terasa menjalar hingga ke dahi dan alis. Pasien
menjadi sulit tidur karena terbangun akibat sakitnya. Mata merah dan berair. Pasien
juga mengeluhkan penurunan pengelihatan. Keluarnya kotoran disangkal. Mual
muntah disangkal. Riwayat trauma, HT dan DM disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology didapatkan Visus ODS 0.6/1, coa dalam, TIO OD 18 mmHg, TIO OS 19
mmHg.
Diagnosa yang tepat adalah…..
A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Ulkus Kornea
D. Keratitis Bakteri
E. Konjungtivitis Bakteri
© FDI2021
B. Skleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• nyeri pada mata kanan sejak 5 hari yang lalu.
• Nyeri mata terasa menjalar hingga ke dahi dan alis, pasien sulit tidur
• Mata merah dan berair dan mengeluhkan penurunan pengelihatan.
• Keluarnya kotoran disangkal.
• Mual muntah disangkal. Riwayat trauma, HT dan DM disangkal.
• Visus ODS 0.6/1, coa dalam, TIO OD 18 mmHg, TIO OS 19 mmHg.
© FDI2021
Episkleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121-122
© FDI2021
SKLERITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
GEJALA KLINIS
Biasanya disebabkan kelainan atau penyakit
sistemik
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.96
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Glaukoma akut → Nyeri mata menjalar disertai dengan
mual muntah, pengelihatan halo, peningkatan
tekanan intraokuler
B. Ulkus Kornea → Nyeri hebat pada mata, fotofobia,
sekret (+), pengelihatan menurun, uji fluoreseins (+)
C. Keratitis Bakteri → Kelopak mata lengket setiap bangun
pagi, mata nyeri, fotofobia, berair, pengelihatan
menurun
D. Konjungtivitis Bakteri → Mata nyeri dan merah, sekret
(+/-), tidak terjadi penurunan pengelihatan
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Skleritis
© FDI2021
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan usia 20 tahun mengeluhkan nyeri pada bagian kelopak mata
kanan atas sejak 4 hari yang lalu. Mata merah, rasa kelilipan di sangkal. Penurunan
pengelihatan disangkal. Pada pemeriksaan ophtalmology di dapatkan adanya
benjolan pada kelopak superotemporal mata kanan, hiperemis, nyeri tekan (+).
Visus ODS 6/6.
Diagnosa yang tepat adalah…..
A. Dakriosistitis
B. Dakriostenosis
C. Dakrioadenitis
D. Hordeolum Interna
E. Hordeolum externa
© FDI2021
C. Dakrioadenitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Kelopak mata kanan nyeri sejak 4 hari yang lalu
• Mata merah, kelilipan, dan penurunan pengelihatan disangkal
• Benjolan pada superotemporal mata kanan, hiperemis dan
teraba nyeri
• Visus ODS 6/6
© FDI2021
Dakrioadenitis
GEJALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.107-108
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Kompres hangat
• Antibiotik sistemik
• Bila terlihat abses maka
dilakukan inisisi
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.107-108
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Dakriosistitis → Infeksi pada jalur ekskresi lakrimal mata,
hiperemis pada bagian kelopak bawah medial mata,
nyeri tekan (+), pus (-/+)
B. Dakriostenosis → Tersumbatnya jalur ekskresi lakrimal,
belum ada tanda-tanda peradangan
D. Hordeolum Interna → peradangan pada kelenjar
kelopak mata, benjolan hiperemis nyeri tekan (kelenjar
meibom)
Hordeolum externa → peradangan pada kelenjar
kelopak mata, benjolan hiperemis nyeri tekan (kelenjar
zeiss-moll)
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Dakrioadenitis
© FDI2021
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 36 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1
minggu yang lalu. Darah terutama keluar setelah bersenggama. Pasien mengaku beberapa
bulan ini mengalami menstruasi yang tidak teratur. Pasien memiliki riwayat bekerja sebagai
PSK 15 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak menikah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan discharge vagina
berwarna kecoklatan dengan bau yang tidak sedap. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan cervix yang mudah berdarah dengan sentuhan. Pemeriksaan penunjang biopsi
cervix didapatkan hasil karsinoma sel skuamosa. Di manakah lokasi tersering awal penyakit
ini ?
A. Isthmus cervicis
B. Endocervix
C. Ostium cervix interna
D. Ectocervix
E. Squamocolumnar junction
© FDI2021
E. Squamocolumnar junction
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 38 tahun
• Perdarahan pervaginam 1 minggu
• Post-coital bleeding (+)
• Haid tidak teratur
• Riwayat bekerja sebagai PSK
• Discharge vagina kecoklatan berbau
• Serviks berdarah dengan sentuhan
• Histopatologi : squamous cell carcinoma
© FDI2021
Tumor Maligna Cervix Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Zona Transformasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Spektrum Klinis Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Skrining Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Pap Smear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Kolposkopi-Biopsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 28 tahun, pasca melahirkan anak keduanya 3 hari yang lalu datang
dengan keluhan demam yang tidak kunjung turun. Pasien juga mengeluhkan keluarnya
lochia kekuningan yang berbau. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, denyut nadi 85x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,3C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan TFU tepat di umbilicus dengan nyeri tekan fundus (+).
Tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Eksplorasi cavum uteri
B. Perbaikan keadaan umum dan rencanakan kuretase
C. Perbaikan keadaan umum dan antibiotik
D. Perbaikan keadaan umum dan tampon uterus
E. Dilatasi kuretase
© FDI2021
C. Perbaikan keadaan umum dan
antibiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 28 tahun, post partum 3 hari yang lalu
• keluhan nyeri perut kanan bawah disertai dengan
adanya cairan yang keluar dari jalan lahir berwarna
kuning dan berbau.
• TTV : Tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi
85x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,3C
(demam)
• TFU tepat di umbilicus (subinvolusi uteri)
• Nyeri tekan fundus (+)
© FDI2021
Infeksi Puerpurium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Infeksi Puerperalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Metritis/Endometritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, berusia 44 tahun, datang dengan suaminya untuk membicarakan strategi
kontrasepsi. Pasien telah melahirkan 3 anak. Anak terakhirnya berusia 12 tahun. Pasien
khawatir mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Pada pemeriksaan tanda vital,
didapatkan hasil dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dan obstetri tidak ditemukan
adanya kelainan. Tujuan kontrasepsi pada kasus ini adalah...
A. Menjarangkan kehamilan
B. Menunda kehamilan
C. Mengakhiri kesuburan
D. Meningkatkan kesuburan
E. Menurunkan kesuburan
© FDI2021
C. Mengakhiri kesuburan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 44 tahun, ingin membicarakan strategi
kontrasepsi
• Sudah melahirkan 3 anak
• Anak terakhir berusia 12 tahun
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik dan Obstetri : Tidak ditemukan adanya kelainan
© FDI2021
Jenis-Jenis Kontrasepsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2014. Penerbit: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Metode Kontrasepsi berdasarkan
Tujuan Pemakaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 18 minggu, datang untuk
melakukan ANC pertama di rumah sakit. Saat ini, pasien tidak merasakan keluhan apapun.
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,7C. Pada
pemeriksaan fisik dan obstetri tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil Hb 7,9 g/dL, hematokrit 23%, MCV 50 fL, MCH 20 pg. Diagnosis
yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Thalassemia
B. AIHA
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia penyakit kronik
E. Anemia defisiensi besi
© FDI2021
E. Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 18 minggu
• Tidak ada keluhan
• Riwayat penyakit sebelumnya disangkal
• TTV : tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi
84x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,7C (dbn)
• Px Fisik dan Obstetri : Tidak ditemukan adanya kelainan
• Laboratorium : Hb 7,9 g/dL, hematokrit 23%, MCV 50 fL,
MCH 20 pg (semuanya di bawah normal)
© FDI2021
Anemia dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Anemia Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
•Kurang intake
Pemeriksaan •Ferritin
•TIBC tinggi
•Transferin meningkat
© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Anemia Megaloblastik (def Asam Folat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana Umum
• Diagnosa → ADT → jika tidak ada, suplementasi besi dan asam
folat
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementrian © FDI2021
Kesehatan Republik Indonesia; 2013
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana Khusus
• Defisiensi besi: periksa ferritin, <15 ng/ml terapi besi 180 mg/hari
• Thalassemia: konsul Sp.PD
• Perdarahan: temukan etiologi
• Defisiensi asam folat & B12: asam folat 1x2 mg dan vitamin B12 x
250-1000 ug
• Transfusi:
• Hb <7 g/dl atau hematokrit <20%
• Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunang-kunang,
atau takikardia
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementrian © FDI2021
Kesehatan Republik Indonesia; 2013
Komplikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pernoll M.L. Medical and surgical complications during pregnancy: Hematologic disorders. In: Benson & Pernoll’s handbook © FDI2021
of obstetrics & gynaecology. 10th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. 2001:435-8
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, berusia 28 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan lemas yang semakin
memberat. Sebelumnya pasien sempat mengeluhkan nyeri perut bawah berat. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 80/60, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,2C. Pada peneriksaan fisik ditemukan chandelier sign dan
terdapat penumpukan cairan di cavum douglas. Hasil tes plano (+) dengan serum hCG 3000
mIU/mL. Tatalaksana definitif yang paling tepat untuk kasus ini adalah...
A. Rawat inap dan observasi
B. Terapi metotreksat
C. Pembedahan laparoskopi
D. Pembedahan laparotomi
E. Resusitasi cairan
© FDI2021
D. Pembedahan laparotomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 28 tahun
• Lemas semakin memberat
• Riwayat nyeri perut bawah berat (+)
• TTV : Tekanan darah 80/60, denyut nadi 120x/menit, frekuensi
napas 28x/menit, suhu 37,2C (terdapat tanda gangguan
hemodinamik)
• Chandelier sign (+) → tanda rangsang peritoneum
• Tes plano (+)
• Serum hCG 3000 mIU/mL (tinggi)
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
doctorlib.info
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Konfirmasi Kehamilan
-Pemeriksaan beta hCG serial
• Evaluasi hemodinamik
-USG FAST → menilai perdarahan intraperitoneal
-Darah Rutin → menilai anemia
• Menentukan lokasi kehamilan ektopik
-TVUS → pemeriksaan penunjang terbaik untuk
menentukan lokasi kehamilan
Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi→ • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
TATALAKSANA DEFINITIF). SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 33 minggu datang untuk
pemeriksaan kandungan berkala. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan Leopold I ditemukan hasil bulat keras dengan ballotement
(+), pada pemeriksaan Leopold II diteukan hasil punggung kanan, pada pemeriksaan
Leopold III ditemukan hasil lunak dengan ballotement (-), pada pemeriksaan Leopold IV
ditemukan hasil konvergen. Letak janin yang tepat pada pasien ini adalah...
A. Kepala
B. Lintang
C. Longitudinal
D. Footling
E. Sungsang
© FDI2021
c. Longitudinal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 33 minggu
• TTV : dalam batas normal
• Leopold I bulat keras, ballotement (+) → kepala
• Leopold II punggung kanan
• Leopold III lunak, ballotement (-)
• Leopold IV konvergen
© FDI2021
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam
Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar
Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC
Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC
Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna / bokong kaki
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian (complete breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi bokong murni (frank breech)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi • Presentasi kaki (footling)
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium
Tatalaksana
• SC lebih aman dan lebih• Pervaginam hanya bila:
direkomendasikan pada:
✓ Persalinan sudah sedemikian maju
✓ Presentasi bokong pada dan pembukaan lengkap
primigravida
✓ Bayi preterm yang kemungkinan
✓ Double footling breech hidup kecil
✓ Pelvis kecil atau malformasi ✓ Bayi kedua pada kehamilan kembar
✓ Janin sangat besar
✓ Bekas SC dengan indikasi CPD • Pervaginam aman pada:
✓ Kepala yang hiperekstensi atau ✓ Pelvis adekuat
defleksi
✓ Presentasi bokong sempurna/murni
✓ Kepala fleksi
✓ Tidak ada riw. SC karena CPD
✓ Janin tidak terlalu besar
Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Refleks patella menghilang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 33 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu
• Kejang (+) selama 1 menit
• TTV : Tekanan darah 170/90, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi napas 29x/menit, suhu 37,4C. (hipertensi)
• TFU sesuai usia kehamilan, DJJ 135x/menit (normal)
• Protein urin dipstik +3 (proteinuria)
• Terdapat tanda toksisitas Mg
© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu
Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)
Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, berusia 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu datang dengan
keluhan mual muntah hebat disertai dengan nyeri perut. Pasien mengaku 1 hari yang lalu
mengeluarkan darah dari kemaluan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan TFU setinggi 3 jari di atas umbilicus. Pada USG ditemukan
gambaran snowstorm. Kemudian dilakukan kuretase dan pada pemeriksaan kariotipe
didapatkan hasil 46 XY. Diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah...
A. Mola komplit disperma
B. Mola parsial
C. Plasenta previa
D. Abortus insipiens
E. Mola komplit monosperma
© FDI2021
A. Mola komplit disperma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu
• Mual muntah hebat
• Mengeluarkan darah dari kemaluan → perdarahan
pervaginam
• TFU 3 jari di atas umbilicus (TFU melebihi usia kehamilan)
• USG: snowstorm appearance
• Kariotipe : 46 XY
© FDI2021
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Patogenesis
• Ovum kosong (tidak memiliki genom), dapat terjadi
seperti berikut :
- Monosperma → 1 sperma (23X tau 23Y) tetap masuk ke
ovum kemudian berduplikasi sendiri (46XX)
- Disperma → 2 sperma masuk ke ovum yang kosong
dalam waktu yang bersamaan membentuk 46XX atau
46XY
Patogenesis
• Ovum memiliki genom, dapat terjadi seperti berikut :
- Fertilisasi oleh 2 sperma sekaligus sehingga embryo
menjadi triploid (69XXX, 69XXY, atau 69XYY)
- Fertilisasi oleh 1 sperma diploid (sperma abnormal)
Gambaran USG
© FDI2021
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis Tatalaksana
• Perdarahan pervaginam berupa Tatalaksana Umum
bercak hingga berjumlah banyak • Jika servix tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam
• Mual dan muntah hebat untuk mendilatasi servix
• Ukuran uterus lebih besar dari usia • Siapkan darah untuk transfusi, terutama pada mola berukuran
kehamilan besar
• Tidak ditemukan janin intrauterin
• Nyeri perut Tatalaksana khusus
• Servix terbuka • Evakuasi dengan aspirasi vakum manual (AVM)
• Keluar jaringan seperti anggur, • Infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0,9% atau RL,
tidak ada janin kecepatan 40-60 tpm untuk mencegah perdarahan
• Takikardi, berdebar-debar (tanda- • Anjurkan kontrasepsi hormonal bila masih ingin punya anak,
tanda tirotoksikosis) tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
• Dapat dibantu dengan USG
Note: tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus di FASKES
yang lebih lengkap
Monitoring:
o Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu
o Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan
berturut-turut, rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi
o HCG urin yang belum memberi hasil negatif selama 8 minggu juga
mengindikasikan untuk rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah ....
A. Mola komplit disperma
© FDI2021
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 39 tahun, G5P4A0, usia kehamilan 28 minggu, datang ke IGD
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Perdarahan merah segar
dan tidak disertai nyeri ataupun rasa mulas. Perdarahan ini merupakan yang pertama
kalinya. Pasien merupakan seorang perokok aktif dan telah menjalani operasi SC sebanyak 2
kali. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Pada pemeriksaan fisik tampak bekuan
darah pada cervix dan vagina tanpa adanya perdarahan aktif. Cervix belum terbuka.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...
A. Rawat inap, tirah baring, dan berikan transfusi darah
B. Rawat inap, tirah baring, dan berikan Ig Rh(D)
C. SC cito
D. Rawat jalan, manajemen ekspektan
E. Rawat inap, tirah baring, dan observasi perdarahan rekuren
© FDI2021
A. Plasenta previa, rujuk ke RS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 39 tahun G5P4A0, usia kehamilan 28 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu →
perdarahan antepartum
• Perdarahan berwarna merah segar, tidak disertai nyeri atau
mulas
• Pasien merupakan perokok aktif dan telah menjalani SC 2 kali
• TTV : tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 100x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• PF: tampak bekuan darah pada cervix dan vagina tanpa
adanya perdarahan aktif. Cervix belum terbuka.
© FDI2021
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri berat saat
menstruasi sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian
bawah. Pasien belum memiiki anak walaupun sudah berhubungan seksual tanpa
kontrasepsi selama 3 tahun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan abdomen di bawah
umbilicus. Pada pemeriksaan USG didapatkan uterus seperti uterus dengan usia
kehamilan 14 minggu dengan massa intrauterin. Tatalaksana yang tepat pada
kasus ini adalah...
a. Observasi
b. Ablasi radiofrekuensi
c. Myomektomi
d. Histerektomi
e. Analog GnRH
© FDI2021
C. Myomektomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita berusia 30 tahun
• Nyeri berat saat menstruasi
• Nyeri abdomen bawah
• Belum memiliki anak → Infertilitas primer (+)
• TTV : dalam batas normal
• PF : Nyeri tekan abdomen di bawah umbilicus
• USG : Uterus ukuran kehamilan 14 minggu dengan massa intrauterin
© FDI2021
Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi • Tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim.
• Ukuran rerata tumor ini adalah 15 cm, tetapi cukup banyak yang
melaporkan kasus mioma uteri dengan berat mencapai 45 kg (100 lbs).
Gejala klinis • Gejala yang mungkin ditimbulkan sangat bervariasi tergantung lokasi,
seperti metroragia, nyeri, menoragia, efek penekanan hingga infertilitas.
• Setelah di enukleasi: Mioma berwarna lebih pucat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya akan menonjol
keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan luarnya adalah kapsul.
Klasifikasi Mioma uteri berasal dari miometrium dan klasifikasinya dibuat berdasarkan
lokasinya.
• Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (kavum uteri). Bisa bertangkai → risiko torsi dan
nekrosis (infeksi).
• Mioma intramural atau insterstisial adalah mioma yang berkembang di
antara miometrium.
• Mioma subserosa adalah mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa
uterus dan dapat bertumbuh ke arah luar dan juga bertangkai.
Tatalaksana Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi reproduksi,
keadaan umum, dan gejala yang ditimbulkan.
• Bila kondisi sangat buruk → perbaikan KU yang diperlukan termasuk nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
• Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut → tindakan
bedah gawat darurat untuk menyelamatkan penderita.
• Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma uteri adalah MIOMEKTOMI atau
HISTEREKTOMI.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 25 tahun, G1P0A0, dibawa suaminya ke IGD karena keluar darah
dari jalan lahir disertai rasa mulas sejak 1 jam yang lalu. Pasien belum menstruasi selama 2
bulan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada inspeksi, ditemukan keluar darah
disertai jaringan dari jalan lahir. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan kanalis servikalis
terbuka, teraba jaringan di kavum uteri, ukuran uterus sebesar telur bebek. Diagnosis dan
tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Abortus insipiens, kuret hisap
B. Abortus imminens, tirah baring
C. Abortus habitualis, kuret tajam
D. Missed abortion, tirah baring
E. Abortus inkomplit, kuret hisap
© FDI2021
E. Abortus inkomplit, kuret hisap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Wanita, 25 tahun, G1P0A0
• Keluar darah dari jalan lahir, mulas (+)
• Pasien belum menstruasi 2 bulan → perkiraan usia
kehamilan pada kasus
• Px Fisik : Keluar darah disertai jaringan (+)
• Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan di kavum uteri
© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm
INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret (bila tidak bisa segera : Ergometrin 0,2 mg IM)
• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan . Bila perlu infus
Oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0,9%, atau dengan AVM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, 32 tahun, dibawa ke UGD karena perdarahan dari jalan lahir yang tidak
dapat berhenti. Pasien melahirkan 1 jam yang lalu di rumah dengan dibantu oleh bidan.
Bidan mengaku perlu menarik ari-arinya dengan keras sebelum akhirnya ari-arinya keluar.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi
125x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,1C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus
kencang, uterus subinvousi, dan terdapat darah merah segar mengalir dari cervix. Tidak
ditemukan kelainan anatomi pada jalan lahir. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Retensio plasenta
B. Inversio uteri
C. Atonia uteri
D. Robekan jalan lahir
E. Sisa plasenta
© FDI2021
E. Sisa plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 32 tahun
• Perdarahan setelah melahirkan (post partum
hemorrhage)
• Riwayat penarikan keras untuk melahirkan plasenta →
curiga terdapat robekan plasenta
• Uterus kencang (dapat merule out atonia uteri)
• Subinvolusi uteri
• Tidak ada kelainan anatomi jalan lahir (dapat merule out
laserasi)
© FDI2021
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA
Injeksi Oksitosin Peregangan tali pusat terkendali Masase Uterus
• Dalam waktu 1 menit setelah • Ketika uterus berkontraksi setelah inj. Oksitosin, Cek tonus uterus
bayi lahir, berikan Inj. Oksitosisn tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
10 unit IM di 1/3 paha atas lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-
bagian distal lateral (lakukan hati.
aspirasi sebelum menyuntikan). • Bila uterus tidak berkontraksi segera lakukan
• Inj. dapat diulang 15 menit rangsangan puting payudara.
setelah suntikan pertama. • Bila 15 menit kemudian, plasenta tak kunjung lahir, inj.
• Bila tidak ada oksitosin, lakukan Oksitosin ulangan dan lakukan peregangan tali pusat
rangsangan puting payudara ibu terkendali.
atau minta ibu menyusui → • Dan bila setelah 30 menit, plasenta tak kunjung lahir
menghasilkan oksitosin alami → RUJUK (manual plasenta)
Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
Tatalaksana:
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi dan kuretase
• AB profilaksis : Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun , G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke UGD RS
Bersalin dengan keluhan perut mulas-mulas. Pasien mengeluhkan keluar cairan yang deras
dari jalan lahir sejak 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil
dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan his 2 kali selama 10 detik tiap
5 menit, pembukaan 3 cm. Janin dalam posisi letak memanjang, teraba bokong di bagian
bawah. Pada pemeriksaan dalam teraba tali pusat (+), selaput ketuban (-), mekonium (+).
Tatalaksana yang sesuai adalah...
A. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan memberikan O2 dan posisi knee-chest
B. Persalinan pervaginam dibantu dengan induksi
C. Rencanakan SC cito
D. Memindahkan tali pusat secara manual kemudian rujuk dengan posisi knee-chest
E. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan memberikan O2
© FDI2021
C. Rencanakan SC cito
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 29 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang
ke UGD RS Bersalin
• Perut mulas-mulas
• Keluar cairan yang deras dari jalan lahir sejak 30 menit yang
lalu
• TTV : dalam batas normal
• Px Abdomen : his 2 kali selama 10 detik tiap 5 menit,
pembukaan 3 cm. Janin dalam posisi letak memanjang,
teraba bokong di bagian bawah
• Pemeriksaan dalam : teraba tali pusat (+), selaput ketuban (-),
mekonium (+).
© FDI2021
Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin
Klasifikasi Etiologi
• Tali pusat terkemuka: bila tali • Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi
pusat berada di bawah bagian kaki.
terendah janin dan ketuban • Prematuritas
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
yang sudah pecah, ke serviks, • Disproporsi janin-panggul
dan turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi
Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu segera.
pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ yang iregular, sering lengkap, bagian terendah janin telah masuk
dengan bradikardi yang jelas, terutama panggul, dan tidak ada CPD
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring DJJ yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin oleh diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu datang untuk
ANC rutin. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan TORCH. Saat
dilakukan pemeriksaan, ditemukan hasil antibodi IgG dan IgM Toxoplasma reaktif.
Dari anamnesis diketahui bahwa pasien memelihara 3 kucing dan seringkali tidur
bersama dengan mereka. Terapi yang sebaiknya diberikan pada kasus ini
adalah...
a. Kotrimoksazol
b. Seftriakson
c. Spiramisin
d. Sulfadiazine
e. Pirimetamine
© FDI2021
C. Spiramisin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu
• IgM dan IgG Toksoplasma reaktif
• Memelihara 3 kucing
© FDI2021
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Imunologi Toksoplasmosis
• IgM
-Muncul 2 minggu setelah infeksi
-Bertahan bertahun-tahun
-IgM (+) → BELUM TENTU INFEKSI AKUT
• IgG
-Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
-Bertahan selama bertahun-tahun
-IgG (+) → BELUM TENTU INFEKSI KRONIK
Pemeriksaan Penunjang
•ELISA → Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
-IgM (-), IgG (-) → tidak ada infeksi toksoplasma
-IgM (+), IgG (-) → Sugestif infeksi akut
-IgM (+), IgG (+) → Mungkin infeksi akut maupun kronik
-IgM (-), IgG (+) → Sugestif reaktivasi
• Tetrad Sabin
- Hidrosefalus
- Kalsifikasi intrakranial
- Korioretinitis
- Gangguan psikomotor
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, berusia 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 16 minggu datang ke poli obgyn
dengan keluhan mual muntah sebanyak 6 kali tiap harinya selama masa kehamilannya.
Muntah tidak hanya dirasakan pada pagi hari. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat
badan sebanyak 3 kilogram. BB pasien sebelum hamil 50 kilogram. Pada pemeriksaan tanda
vital didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya
napas buah-buahan. Pada pemeriksaan urin, ditemukan senyawa 3-beta-hidroksibutirat.
Tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Promethazine
B. Doksilamin
C. Vitamin B6
D. Hanya pengaturan diet
E. Dimenhidrinat
© FDI2021
A. Promethazine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan16 minggu
• Muntah 6 kali tiap harinya
• Penurunan BB 2 kilogram
• BB pasien sebelum hamil 50 kilogram
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : Tidak ditemukan adanya bau napas buah
• Urinalisis : 3-beta-hidroksibutirat (senyawa keton positif)
© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dari BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Emesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum
Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun, lidah
kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah berhenti
Derajat keparahan juga dapat ditentukan dengan PUQE Index
≤6 → Mild
7-12 → Moderate
13-15 → Severe
© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metoklopramid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 26 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menstruasi
yang dirasakan selama 3 bulan terakhir. Keluhan disertai nyeri pada saat
berhubungan seksual. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
110/70, denyut nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,6C. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pada USG transvaginal
ditemukan kista coklat dengan gambaran ground glass. Manifestasi yang biasanya
menyertai penyakit ini adalah...
a. Infertilitas
b. Maskulinisasi
c. Obesitas
d. Amenorrhea
e. Hiperplasia endometrium
© FDI2021
A. Infertilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 26 tahun
• Nyeri saat menstruasi selama 3 bulan terakhir → dysmenorrhea
• TTV : tekanan darah 110/70, denyut nadi 95x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• PF : Tidak didapatkan kelainan
• USG transvaginal : kista coklat dengan gambaran ground
glass
© FDI2021
Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi • Suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus, bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis.
Gejala • Dismenorrhea: akibat reaksi peradangan, perdarahan lokal dan infiltrasi endometriosis ke saraf
klinis/Diagnosis panggul
• Nyeri pelvik: akibat perlengketan
• Dispareunia: bila endometriosis tumbuh menuju kavum Douglasi dan ligamentum sakrouterina
(terjadi perlengketan)
• Diskezia (sakit saat BAB): bila endometriosis tumbuh di dalan dinding rektum sigmoid
• Infertilitas/Subfertilitas : bila terjadi perlengketan dalam ruang pelvik, terganggunya pelepasan oosit
dari ovarium atau terhambatnya perjalanan ovum bertemu dengan sperma
USG • USG hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis endometriosis (kista endometriosis) > 1 cm, tidak
dapat digunakan untuk melihat bintik-bintik endometriosis ataupun pelengketan.
• Dengan menggunakan USG transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista
endometriosis dengan bentuk kistik dan adanya interval eko di dalam kista.
Tatalaksana
Simtomatik : Analgetik, NSAID
Kontrasepsi oral
Progestin
Danazol
Gestrinon
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist (GnRHa)
Aromatase Inhibitor
Pembedahan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 32 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak sekitar 2 hari sebelum datang ke
Rumah Sakit. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri perut bawah dan demam. Saat
dilakukan pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 105x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,9C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TFU 32 cm, DJJ
165x/menit, Nitrazine test (+), ketuban berbau (+). Hb 13,5 g/dL, leukosit 17.000 sel/L,
trombosit 210.000 sel/mcL. Interpretasi tes Nitrazine yang tepat pada kasus di atas adalah...
A. Kertas kekuningan ; pH asam
B. Gambaran arborisasi
C. Keluarnya cairan biru melalui vagina
D. Cairan keluar saat pasien batuk
E. Kertas kebiruan ; pH basa
© FDI2021
E. Kertas kebiruan ; pH basa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 32 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu
• Keluar air-air 2 hari sebelum ke rumah sakit → ketuban sudah pecah
• Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bawah dan demam
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 105x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,9C (nadi meningkat, demam)
• Px Fisik : TFU 32 cm, DJJ 165x/menit, Nitrazine test (+)→ konfirmasi
cairan ketuban (+), ketuban berbau (+)
• Laboratorium : Hb 13,5 g/dL, leukosit 17.000 sel/L, trombosit 210.000
sel/mcL (leukosit meningkat menandakan proses infeksi)
© FDI2021
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus
• Rujuk ke RS • Jika terdapat metritis (demam, cairan
• Beri AB kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah vagina bau), berikan AB
Gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam • Jika bayi mengalami sepsis, lakukan
• Terminasi kehamilan, nilai servix untuk menentukan cara kultur darah dan beri AB sesuai
persalinan: selama 7-10 hari
o Jika servix matang → lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
o Jika servix belum matang → matangkan dengan
prostaglandin dan infus oksitosin atau SC
• Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan AB setelah
persalinan, jika dengan SC, lanjutkan AB dan tambahkan
metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai bebas demam
selama 48 jam
© FDI2021
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 21 tahun datang dengan keluhan tumbuh kumis sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien juga mengeluhkan mudah timbul jerawat. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 111 kg dan TB
172 cm. Pada pemeriksaan USG ditemukan ovarium polikistik. Dokter kemudian memberikan
terapi kontrasepsi hormonal oral kombinasi. Berikut ini merupakan kriteria Rotterdam,
kecuali...
A. Oligoovulasi
B. Anovulasi
C. Testosteron >70 ng/dL
D. Volume ovarium >10 cc
E. Poliovulasi
© FDI2021
E. Poliovulasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Wanita, 21 tahun
• Hirsutisme
• Mudah timbul jerawat
• BB 111, TB 172 → obesitas (BMI 37,52)
• USG : Ovarium polikistik
© FDI2021
Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gambaran umum • Ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium kedua ovarium, amenorea
sekunder atau oligomenorea, dan infertilitas (terkait dengan disfungsi
hipothalamus).
• Sekitar 50% pasien mengalami hirsutisme dan obesitas.
• Gangguan ini terjadi pada perempuan berusia 15-30 tahun.
Klinis • Pembesaran ovarium → mengalami proses sklerotika yang menyebabkan
permukaannya berwarna putih tanpa identasi seperti mutiara sehingga disebut
sebagai ovarium kerang.
• Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding fibrosa korteks yang
mengalami penebalan.
• Teka interna terlihat kekuningan karena mengalami luteinisasi, sebagian stroma juga
mengalami hal yang sama.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. UJI T TIDAK BERPASANGAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang dokter ingin membandingkan efek pemberian
suplementasi ikan gabus pada anak di bawah 2 tahun
• Variabel independent: suplementasi ikan gabus
• Variabel dependent: kadar asam amino
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Kusuma, Wira Hadi. 2011. Uji Statistik. Tabanan: Fisika Medik
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang dokter A ingin melakukan penelitian terkait ASI eksklusif dan angka
kejadian stunting di suatu kabupaten. Diambil 300 sampel dari masing-masing
kecamatan , diambil 50 sampel dari tiap desa, dan tiap desa diambil 10 sampel.
Metode pengambilan sampel tersebut adalah…
A.Accidental sampling
B.Snowball sampling
C.Stratified sampling
D.Multistage sampling
E.Cluster sampling
© FDI2021
D. Multistage sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Diambil 300 sampel dari masing-masing kecamatan ,
diambil 50 sampel dari tiap desa, dan tiap desa diambil
10 sampel.
© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, metode pengambilan sampel tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
adalah…
D. Multistage sampling
© FDI2021
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang dokter ingin melakukan penelitian untuk mencari tahu hubungan antara
merokok dengan penyakit Ca paru. Dokter memutuskan untuk mengikuti pasien
yang merokok selama 10 tahun. Metode penelitian yang cocok untuk dilakukan
oleh dokter tersebut adalah…
A. Cohort
B. Case control
C. Cross sectional
D. Observasional
E. Randomized controlled trial
© FDI2021
A. COHORT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Dokter melakukan penelitian untuk mencari tahu
hubungan antara merokok dengan penyakit Ca paru.
• Dokter memutuskan untuk mengikuti pasien yang
merokok selama 10 tahun.
© FDI2021
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Cohort
Deskriptif
Studi
Epidemiologi Cross Sectional
Analitik
RCT
Eksperimental
NRCT
© FDI2021
Berdasarkan Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Saat ini
Cohort
Retrospektif
Cohort
Prospektif
Case Control
Cross Sectional
© FDI2021
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Cohort:
- Terdapat 2 jenis yaitu
porspektif dan
retrospektif Case Control: Cross sectional:
- Mengikuti subjek untuk - Retrospektif - observasional, sewaktu
periode tertentu - Dapat melihat kausalitas - Hubungan kausal paling
- Butuh waktu yang lama - Biasanya digunakan untuk lemah
dan mahal kasus langka - Cepat dan murah
- Sangat baik menilai - Menghitung odd ratio - Menghitung relatif risk
kausalitas
- Menghitung Relatif Risk
Sumber: Pratiknya, Ahmad Watik. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan. Jakarta:Raja Grafindo Persada
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, metode penelitian yang cocok untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. COHORT
© FDI2021
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. 0,91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Uji screening COVID-19 terhadap 200 orang, didapatkan
hasil bahwa hasil uji reaktif sebanyak 80 orang dan yang
benar Positif COVID-19 sebanyak 50 orang. Sedangkan
pada hasil uji non-reaktif dan benar Negatif COVID-19
sebanyak 110 orang.
© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os
© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
60 140 200
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. 0,91
© FDI2021
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pada kecamatan A dilaporkan terjadi KLB DBD sejak satu bulan terakhir. Kepala
puskesmas menyuruh petugas kesehatan untuk membagikan kelambu
berinsektisida pada masyarakat di wilayah kerjanya. Level of prevention yang
dilakukan oleh puskesmas tersebut adalah…
A. Health promotion
B. Spesific protection
C. Early diagnosis and prompt treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitasi
© FDI2021
B. SPECIFIC PROTECTION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pada kecamatan A dilaporkan terjadi KLB DBD sejak satu
bulan terakhir
• Kepala puskesmas menyuruh petugas kesehatan untuk
membagikan kelambu berinsektisida pada masyarakat di
wilayah kerjanya.
© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. SPECIFIC PROTECTION
© FDI2021
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. RUJUKAN KASUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• pasien dicurigai menderita TB sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan sputum.
• Puskesmas di wilayahnya ternyata tidak memiliki fasilitas
pemeriksaan sputum, sehingga dokter merujuk pasien
tersebut ke Puskesmas lain yang memiliki fasilitas tersebut.
© FDI2021
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. RUJUKAN KASUS
© FDI2021
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan terdapat
benjolan di bawah kulit sejak 3 tahun terakhir. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, Nadi 78 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8 C. Status lokalis pada regio
brachialis anterior ditemukan benjolan dibawah kulit, soliter, bulat, lunak dan dapat
digerakkan, nyeri (- ). Pasien mengatakan ukuran benjolan tidak membesar sejak 3 tahun.
Tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut adalah?
A. Eksisi
B. Insisi
C. Eksisi luas
D. Ekstirpasi
E. Pungsi
© FDI2021
D. Ekstirpasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 28 tahun
• Benjolan di bawah kulit
• Status lokalis : regio brachialis anterior ditemukan benjolan
dibawah kulit, soliter, bulat, lunak dan dapat digerakkan,
nyeri (- ), benjolan tidak membesar
© FDI2021
Lipoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Jaringan Lemak
• Kenyal, mobile, tidak nyeri
• Kapsul, batas tegas
• Signet ring cell
• Predileksi : bahu, pantat,
punggung, lengan atas Signet Ring Cell
• Terapi : ekstirpasi
© FDI2021
Kista Dermoid Kista Epidermoid Kista ateroma / Kista Ganglion
sebasea
• Letaknya biasanya • Karena suatu trauma, • Sumbatan kelenjar • Kista yang melekat pada
subkutan dan umumnya sel epidermis masuk ke sebasea sehingga kapsul sendi
• Berisi cairan sinovial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB berdarah. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri, darah pada BAB tidak mengalir, dan tidak terasa ada benjolan
diluar anus. Darah bewarna merah hingga kehitaman. Pasien juga sering mengeluh sulit BAB
dan kram pada perut. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 72
x/menit, RR 16 x/menit, S 37 C. TB:160 cm, BB:85 kg. Pada pemeriksaan RT dijumpai benjolan
dengan konsistensi kenyal pada ampula rekti.
Apakah diagnosis keluhan di atas?
A. Prochtitis
B. Polip Recti
C. Prolaps Recti
D. Hemorrhoid Interna Grade 1
E. Hemorrhoid Interna Grade 2
© FDI2021
D. Hemorrhoid Interna Grade 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 55 tahun
• BAB berdarah
• Nyeri (-), darah pada BAB tidak mengalir, dan tidak terasa
ada benjolan diluar anus
• Darah bewarna merah hingga kehitaman
• RT : benjolan dengan konsistensi kenyal pada ampula rekti
© FDI2021
HEMOROID
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Gambaran Histologi :
Epitel skuomosa kolumnar simplex
dan eptel skuomosa bertingkat
dengan pelebaran vena pada
lapisan lamina proria dan
submukosa
Tatalaksana
• Nonbedah
- Dilakukan pada hemoroid grade I dan II
- Diet tinggi serat
- Rendam duduk kalium permanganat
• Bedah
- Dilakukan pada hemoroid grade III, IV atau gagal
perawatan nonbedah
- Hemoroidektomi, rubber band ligasi dll
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki laki berusia 40 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 3 jam yang lalu. Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya sempat muntah dan
pingsan di tempat kejadian kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS
kembali tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik kondisi pasien sopor, pupil anisokor, TD 140/90
mmHg, Nadi 78 x/menit, laju pernapasan 22 x/menit, Suhu 36.8 C.
Fenomena apa yang terjadi pada pasien ?
A. Amnesia retrograde
B. Lucid interval
C. Brill hematom
D. Hernia cerebri
E. Comotio cerebri
© FDI2021
B. Lucid Interval
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 40 tahun
• Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas
• Pasien tidak sadarkan diri, sempat muntah dan pingsan
kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS
kembali tidak sadar
© FDI2021
EPIDURAL HEMORRHAGE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College of
Surgeons © FDI2021
Khas Gambaran
EDH Lucid Interval : sadar Arteri Meningia Hiperdens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke rumah sakit dgn keluhan nyeri hebat
pada buah zakar sebelah kanan 30 menit yg lalu. Nyeri dirasakan mendadak menjalar ke
lipat paha kanan dan perut kanan bawah saat pasien bermain sepak bola. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 100x/menit, laju napas 18x/menit, suhu 36,8 C.
Pemeriksaan genitalia didapatkan edema testis dextra terletak lebih tinggi dan horizontal
dibandingkan dengan testis kontralateral, phren sign (-), USG tidak didapatkan aliran darah
ke testis kiri.
Diagnosis yang tepat pada kasus di atas adalah?
A. Uretrolitiasis
B. Orkitis
C. Torsio testis
D. Prostatitis
E. Fraktur penis
© FDI2021
C. Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 10 tahun
• Nyeri hebat pada buah zakar sebelah kanan
• Nyeri mendadak menjalar ke lipat paha kanan dan perut
kanan bawah
• Edema testis dextra terletak lebih tinggi dan horizontal
dibandingkan dengan testis kontralateral
• Phren sign (-), USG tidak didapatkan aliran darah ke testis
kiri.
© FDI2021
Torsio Testis
• Terpuntirnya testis dan korda spermatika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa keluarga ke IGD RS dengan keluhan BAB lendir
darah yang sudah dirasakan 1 hari ini. Dari pemeriksaan fisik ditemukan distensi abdomen,
terdapat massa memanjang pada regio kiri atas dan teraba kosong pada regio kanan
bawah. Dari pemeriksaan rectal toucher dijumpai portio like sign.
Apakah terapi diagnostik yang tepat?
A. Laparotomi
B. Barium Enema
C. Laparoskopi
D. Endoskopi
E. Kolonoskopi
© FDI2021
B. Barium Enema
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 2 tahun
• BAB lendir darah
• Distensi abdomen, massa memanjang pada regio kiri atas
dan teraba kosong pada regio kanan bawah
• RT : portio like sign
© FDI2021
Intususepsi / Invaginasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Intususepsi / Invaginasi
• Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• TRIAS :
• Nyeri perut kolik
• Muntah bilous
• Red currant jelly stools
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Intususepsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang :
• Barium enema/ colon in loop
Claw sign/ cupping sign/coiled spring sign
• USG abdomen
Target sign/ doughnut sign
Cupping sign
• CT scan
Target sign/ doughnut sign
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Talaksana
• Perbaikan keadaan umum
(pemasangan infus, koreksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke IGD diantar anaknya dengan keluhan nyeri
kepala yang sangat hebat sejak 6 jam SMRS. Kelemahan anggota gerak disangkal. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 190/110 mmHg, nadi 101 x/menit, laju pernapasan
24 x/menit, Suhu 37 C, kaku kuduk (+), CT scan tampak gambaran hiperdens berbentuk
stelata.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Epidural Hemorrhage
B. Subarachnoid Hemorrhage
C. Subdural Hemorrhage
D. Intracerebral Hemorrhage
E. Fraktur basis cranii
© FDI2021
B. Subarachnoid Hemorrhage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 65 tahun
• Nyeri kepala sangat hebat
• Kaku kuduk (+)
• CT Scan gambaran hiperdense berbentuk stelata
© FDI2021
SUBARACHNOID HEMORRHAGE
Merupakan perdarahan di rongga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
subarachnoid
Etiologi: pecahnya aneurysma dan
artey-venous malformation
Gejala khas
• Nyeri kepala hebat (thunder clap
headache)
• Meningeal sign (+)
• Muntah
• Stiff neck
• Confussion / penurunan kesadaran
CT Scan
• Perdarahan mengisi sulcus dan gyrus
(star sign) / stelata
Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa bersama orang tuanya ke poliklinik
dengan keluhan kaki kiri tampak pendek dibandingkan kaki kanan sejak lahir. Orang tua
mengatakan panggul kiri berbunyi saat kaki kiri digerakkan. Pada pemeriksaan fisik, uji
ortolani (+) dan uji Barlow (+). Pemeriksaan USG panggul didapatkan gap antara
acetabulum dengan caput femoris sinistra.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Legg-Calve-Perthes Disease
B. Septik artritis
C. Fraktur caput femoralis
D. Fraktur Pelvis
E. Displasia panggul
© FDI2021
E. Displasia Panggul
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi perempuan, 3 bulan
• Kaki kiri tampak pendek dibandingkan kaki kanan sejak
lahir
• Panggul kiri berbunyi saat kaki kiri digerakkan
• Uji ortolani (+) dan uji Barlow (+)
• USG panggul didapatkan gap antara acetabulum
dengan caput femoris sinistra
© FDI2021
Developmental Dysplasia of The Hip
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana :
• Pavlik harness
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar warga datang ke IGD akibat kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan fisik terdapat luka terbuka pada tungkai bawah kaki kiri. Luka
terbuka tampak kotor sepanjang 15 cm, tulang mencuat keluar, sensasi nyeri (+), arteri
dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior masih teraba.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Open Fracture Tibia Derajat 1
B. Open Fracture Tibia Derajat 2
C. Open Fracture Tibia Derajat 3A
D. Open Fracture Tibia Derajat 3B
E. Open Fracture Tibia Derajat 3C
© FDI2021
C. Open Fracture Tibia Derajat 3B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 24 tahun
• Luka terbuka tungkai bawah kiri
• Luka terbuka kotor sepanjang 15 cm, keluar
• Arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior masih
teraba
© FDI2021
Grading fraktur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD dengan kondisi setelah kecelakaan mobil
dan mobil lain sebagai pengendara. Bagian depan pasien menabrak dashboard dan saat
ini pasien tidak dapat menggerakan kaki kanannya. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36,5 C.
Didapatkan jejas pada dahi dan pangkal paha kaki kanan, posisi kaki kanan dalam kondisi
adduksi dan endorotasi, nyeri (+). Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Dislokasi Hip Anterior
B. Dislokasi Hip Posterior
C. Dislokasi Genu
D. Fraktur Femur
E. Fraktur Caput Femur
© FDI2021
B. Dislokasi Hip Posterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 25 tahun
• Pasien tidak dapat menggerakan kaki kanannya
• Jejas pada dahi dan pangkal paha kaki kanan
• Posisi kaki kanan dalam kondisi adduksi dan endorotasi
© FDI2021
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pem penunjang :
• Foto polos pelvis AP lateral
Tatalaksana :
• Reduksi, golden period <6jam
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung sejak 1 bulan.
Keluhan disertai dengan demam dan keringat malam hari. Pasien mengeluhkan kebas –
kebas pada kedua tangan. Pasien memiliki riwayat batuk berdahak sudah 4 bulan dan tidak
sembuh-sembuh walaupun sudah rutin minum obat batuk. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80 mm Hg, Nadi 78 x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 38 C, tampak gibbus
deformity. Pemeriksaan rontgen ditemukan massa paravertebra T9-T10.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Spondilitis piogen
B. Tumor vertebra
C. Spondilitis TB
D. Multiple Myeloma
E. Tumor metastasis medulla spinalis
© FDI2021
C. Spondilitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 45 tahun
• Nyeri punggung sejak 1 bulan
• Demam dan keringat malam hari
• Batuk berdahak 4 bulan, tidak sembuh-sembuh
• Gibbus deformity
© FDI2021
Spondilitis TB (Pott’s Disease)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik karena nyeri di lutut kanan setelah
bermain bola kasti sejak 1 minggu yang lalu. Saat itu, pasien menghindari trackle lawan dan
jatuh dengan lutut terpelintir. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 88
x/menit, Laju Napas 22x/menit, Suhu 36.7 C. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada
sendi lutut dan positif pada mc murray test.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Anterior Cruciate Ligament Injury
B. Posterior Cruciate Ligament Injury
C. Ruptur tendon achilles
D. Dislokasi lutut
E. Meniscus Ligament Injury
© FDI2021
E. Meniscus Ligament Injury
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 20 tahun
• Nyeri di lutut kanan
• Nyeri tekan pada sendi lutut
• Positif pada mc murray test
© FDI2021
Meniscus Ligament Injury
• Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pembengkakan
daerah lutut
• Nyeri sepanjang
garis sendi lutut
• Mc Murray Test :
• Endorotasi →
pergerakan (+) :
Ruptur meniscus
lateral.
• Eksorotasi →
pergerakan (+) :
Ruptur meniscus
Medial.
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan jari tangan kiri 2 dan 3
tertusuk duri dan pada saat ini jari tangan tampak bengkak, tertahan pada posisi fleksi, nyeri
pada saat diekstensikan, dan terdapat nyeri pada saat dilakukan penekanan. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8 C.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Trigger finger
B. Tenosynovitis suppurativa
C. Osteomyelitis akut
D. Fraktur digiti
E. Carpal Tunnel Syndrome
© FDI2021
B. Tenosynovitis Suppurativa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 35 tahun
• Jari tangan kiri 2 dan 3 tertusuk duri dan pada saat ini jari
tangan tampak bengkak, tertahan pada posisi fleksi, nyeri
pada saat diekstensikan, dan terdapat nyeri pada saat
dilakukan penekanan (Kanavel Sign)
© FDI2021
Tenosynovitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Terapi :
• Non-suppurative flexor tenosinovitis
• NSAID dan antibiotik (IV)
• Splinting pada posisi yang nyaman
• Kompres es dan istirahat
• Bila tidak membaik dalam 12 jam → pembedahan
• Kanavel Sign
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan luka 3 cm di atas
tumit kanan sejak 6 jam yang lalu. Pasien masih dapat berdiri dan berjalan walaupun
kesulitan dalam melangkah. Tes Thompson (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Pernapasan 18 x/menit, Suhu 36.7 C.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Cedera sendi ligament ankle
B. Fraktur terbuka maleolus medial
C. Fraktur terbuka maleolus lateral
D. Ruptur tendon Achilles
E. Fraktur Calcaneus
© FDI2021
D. Ruptur Tendon Achilles
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 23 tahun
• Luka 3 cm di atas tumit kanan sejak 6 jam yang lalu
• Pasien kesulitan dalam melangkah
• Tes Thompson (+)
© FDI2021
Ruptur tendon achilles
• Nyeri pergelangan kaki hebat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas dan mengatakan
nyeri pada leher bawah kiri. Dari pemeriksaan didapatkan deformitas pada os clavicula,
pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 18
x/menit, Suhu 36.7 C. Pemeriksaan penunjang X-Ray didapatkan hasil sesuai gambar.
Komplikasi yang paling sering terjadi pada tatalaksana konservatif dari kasus tersebut
adalah?
A. Non union
B. Mal union
C. Cedera a.subclavia
D. Pneumothoraks
E. Cedera plexus brachialis
© FDI2021
B. Mal union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 27 tahun
• Kecelakaan lalu lintas dan mengatakan nyeri pada leher
bawah kiri
• Deformitas os clavicula
© FDI2021
Fraktur
• Union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Perbaikan inkomplit, masih nyeri dan masih ada garis fraktur, kalus mulai terkalsifikasi
• Masih ada nyeri tekan pada daerah fraktur
• Delayed Union
• Tulang terlambat menyatu (3-5bulan)
• Non Union
• Lebih dari 6-8 bulan tidak union, terbentuk pseudoarthrosis
• Consolidation
• Perbaikan sempurna, kalus sudah terosifikasi
• Mal-Union
• Fraktur sembuh tepat waktu namun terdapat angulasi/ rotasi/ varus/valgus
pemendekan
• Tidak ada nyeri tekan
Komplikasi :
• Early
• Pneumothorax, cedera a.subclavia, cedera plexus brachialis
jarang
• Late
• Non-union → terjadi 1-15%, sulit dipastikan menjadi non-union
• Mal union
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas ditabrak truk
dan membentur dashboard. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/80 mmHg, Nadi 87
x/menit, laju napas 22 x/menit, Suhu 36,8 C. Pemeriksaan fisik didapatkan panjang tungkai
kaki tidak sama panjang, hipjoint eksorotasi, abduksi, dan fleksi.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Dislokasi hipjoint anterior
B. Dislokasi hipjoint posterior
C. Fraktur collum femur
D. Fraktur shaft femur
E. Ruptur ligamentum collateral
© FDI2021
A. Dislokasi Hipjoint Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 54 tahun
• Kecelakaan lalu lintas membentur dashboard
• Panjang tungkai kaki tidak sama Panjang
• Hipjoint eksorotasi, abduksi, dan fleksi
© FDI2021
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pemeriksaan Penunjang :
X-Ray → AP view
• Tatalaksana :
Lutut yang terfleksi harus tetap dalam posisi adduksi,
kemudian diberikan tekanan lateral ke bagian dalam
paha.
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan nyeri
pada benjolan di lipat paha kiri. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8
C. Selama 1 tahun terakhir benjolan keluar masuk, tetapi 1 bulan terakhir benjolan tidak
dapat masuk dan semakin lama semakin besar.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Hernia inkarserata
B. Hernia pantalon
C. Hernia strangulata
D. Hernia reponible
E. Hernia irreponible
© FDI2021
E. Hernia Irreponible
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 54 tahun
• Nyeri pada benjolan di lipat paha kiri
• 1 bulan terakhir benjolan tidak dapat masuk dan semakin
lama semakin besar
© FDI2021
HERNIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Diagnosis
• Hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
• USG
• Pemeriksaan Fisik
• Finger test
• Thumb test
• Zieman test
• Jari Telunjuk : Hernia indirek
• Jari Tengah : Hernia direk
• Jari Cincin : Hernia femoral
• Terapi
• Herniotomi, Hernioraphy, Hernioplasty
• Operasi segera pada hernia strangulata / obstruksi
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berumur 38 tahun. datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah, sebelumnya nyeri pada ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 92 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 38.5 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan Psoas sign + dan pada Rectal Toucher didapatkan nyeri pada
arah jam 9-10.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Appendicitis
B. Peritonitis
C. Ulcerative Colitis
D. Chron Disease
E. Volvulus
© FDI2021
A. Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 38 tahun
• Nyeri perut kanan bawah, sebelumnya nyeri pada ulu hati
• Pemeriksaan fisik : Suhu 38.5 C, Psoas sign +, dan pada
Rectal Toucher didapatkan nyeri pada arah jam 9-10
© FDI2021
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tanda:
• Rovsing’s sign : (+) → palpasi pada kwadran kiri bawah, timbul nyeri
pada sisi kanan
• Psoas : pasien dibaringkan ke sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi
panggul kanan. (+) → nyeri kanan bawah
• Obturator : fleksi panggul & dilakukan rotasi internal panggul. (+) →
nyeri hipogastrium / vagina
• Dunphy sign → nyeri testis kanan bawah saat batuk
• Ten horn sign → nyeri timbul saat traksi lembut pada korda spermatica
kanan
• Kocher sign → nyeri awal pada epigastrium kemudian berpindah ke
kanan bawah
• Blumberg sign → nyeri lepas. Palpasi kwadran kanan bawah kemudian
dilepas tiba – tiba.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 19 tahun diantar oleh temannya ke klinik dengan keluhan nyeri
pada pergelangan kaki kiri. Keluhan disertai dengan bengkak dan kaku. Pasien pernah
mengalami hal serupa 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80
mmHg, Nadi 92 x/menit, Laju Pernapasan 24 x/menit, Suhu 37 C. Pemeriksaan fisik pada
inspeksi didapatkan edema dan pada palpasi didapatkan perabaan hangat.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien pada kasus diatas adalah?
A. Melakukan edukasi PRICE
B. Rujuk ke Sp.OT
C. Kompres hangat
D. Melakukan xray ankle
E. Observasi
© FDI2021
A. Melakukan edukasi PRICE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 19 tahun
• Nyeri pada pergelangan kaki kiri
• Keluhan disertai dengan bengkak dan kaku
• Inspeksi didapatkan edema dan palpasi didapatkan
perabaan hangat
© FDI2021
Ankle Sprain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Cedera ligamen
• Tes Thompson (-)
• Tatalaksana :
• PRICE
• (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation)
• Analgesik
• Ankle brace
• Ligament repair → apabila parah
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 45 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan nyeri perut setiap
selesai makan sejak 2 hari ini. Pasien juga mengeluh mual tapi tidak muntah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu
36.4 C. Pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen cembung distensi, metallic sound (+),
dan nyeri tekan (+). Pada foto polos abdomen didapatkan pre fat peritoneal line jelas,
distribusi udara usus tidak merata, gambaran herring bone appearance, dan air fluid level
berpola step ladder.
Diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Ileus paralitik
B. Irritable bowel syndrome
C. Ileus obstruktif
D. Appendisitis akut
E. Inflammatory bowel disease
© FDI2021
C. Ileus Obstruktif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 45 tahun
• Keluhan nyeri perut setiap selesai makan
• Pemeriksaan abdomen : abdomen cembung distensi,
metallic sound (+), nyeri tekan (+)
• Foto polos abdomen : pre fat peritoneal line jelas, distribusi
udara usus tidak merata, gambaran herring bone
appearance, air fluid level berpola step ladder
© FDI2021
ILEUS OBSTRUKTIF
• Definisi : penyumbatan mekanik pada usus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Gejala klinis
• Nyeri kolik
• Mual muntah
• Tidak bisa BAB dan kentut
• Pemeriksaan fisik
• Perut distended
• Inspeksi: darm contour, darm steifung
• Auskultasi: bising usus meningkat, metalic sound
• RT : ampula recti kolaps
• Pemeriksaan penunjang :
• Dilatasi usus dengan air fluid level
• Tidak adanya udara pada bagian distal usus
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• Foto Polos Abdomen 3 posisi: tampak
step ladder appearance dan hearing Herring bone app Step ladder app
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
bone appearance
• Tatalaksana
• Dekompresi usus (NGT)
• Koreksi keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Rujuk sp. Bedah untuk mencari
penyebab obstruksi
© FDI2021
ILEUS PARALITIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul bercak putih pada
tangan kanan sebanyak 3 buah. Awalnya bercak terasa gatal kemudian menjadi baal.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan lesi makula hipopigmentasi 3 buah disertai rasa baal
pada lesi, skuama (-). Ujung jari kelingking dan jari manis tangan kanan terasa sulit
digerakkan. Manakah terapi yang tepat untuk pasien?
A. Rifampicin 600mg + Ofloksasin 400mg + Minosiklin 100 mg dosis tunggal
B. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson 100mg, hari 2-28 Dapson 100mg
C. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson 100mg, hari 2-28 Dapson 50mg
D. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg + Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg
+ Dapson 100mg
E. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg + Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg
+ Dapson 50mg
© FDI2021
B. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson
100mg, hari 2-28 Dapson 100mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Muncul bercak putih pada tangan kanan.
• Awalnya bercak terasa gatal kemudian menjadi baal →
gejala Morbus hansen
• Lesi makula hipopigmentasi 3 buah disertai rasa baal
pada lesi → tipe PB
• Ujung jari kelingking dan jari manis tangan kanan terasa
sulit digerakkan → keterlibatan N.ulnaris
Terapi yang tepat adalah…
© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf
• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick
PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas
Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)
petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg
- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Beri pengobatan awal kemudian rujuk
ke RS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan 30 tahun datang ke Puskesmas
• Benjolan-benjolan berwarna kemerahan, teraba lunak
dan nyeri pada lengan dan tungkai.
• Nyeri sendi dan demam.
• Sedang menjalani terapi pengobatan kusta bulan
ketujuh.
Pernyataan yang tepat adalah…
© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf
• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick
PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas
Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)
petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg
- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi laki-laki usia 5 bulan datang dibawa Ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
muncul ruam merah di kedua pipi setelah sebelumnya diberikan susu formula dari susu sapi.
Menurut ibunya, kakak pasien juga memiliki riwayat penyakit asma dan ayah pasien
menderita rhinitis alergi. Ibu pasien khawatir akan kondisi bayinya. Apakah terapi topikal
yang dapat diberikan pada kasus?
A. Hidrokortison krim 1%
B. Klobetasol propionate krim 0.05%
C. Mometason furoat krim 0.1%
D. Fluocinonide krim 0.1%
E. Betametasone valerat krim 0.1%
© FDI2021
A.Hidrokortison krim 1%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi usia 5 bulan
• muncul ruam merah di kedua pipi setelah sebelumnya
diberikan susu formula dari susu sapi.
• Kakak pasien juga memiliki riwayat penyakit asma dan
ayah pasien menderita rhinitis alergi.
Terapi topikal yang dapat diberikan pada kasus adalah….
© FDI2021
Dermatitis Atopi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan IgE serum (bila diperlukan dan dapat
dilakukan di fasilitas pelayanan Tingkat Pertama)
• Lanjutan bila diperlukan, skin prick test/ tes uji tusuk pada
kasus dewasa
• Komplikasi
• Infeksi sekunder
• Perluasan penyakit (eritroderma)
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1, FK UI Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 6
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Oral sistemik
• Anti histamine sedative : CTM 3x4 mg/hari selama maksimal 2 minggu /
cetirizine 1x10mg/ hidroksisin 3x25mg
• Anti histamine non sedative : loratadin 1x10mg/ hari selama maksimal 2
minggu
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A.Hidrokortison krim 1%
© FDI2021
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria 35 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar cairan purulen dari alat kelamin
sejak 5 hari lalu disertai dengan nyeri saat berkemih. Pasien mengakui sering ‘jajan’ wanita
karena merasa tidak puas dengan istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, laju nadi 88x/menit, laju nafas 20x/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan kuman DGNI (+) seperti biji kopi. Terapi yang tepat pada kasus
diatas adalah?
A. Ceftriaxon injeksi 250 mg IM dosis tunggal
B. Cefixime 400 mg PO dosis tunggal
C. Doksisiklin 2x100 mg selama 5 hari
D. Cefixime 400 mg dosis tunggal + Doksisiklin 2x100mg selama 5 hari
E. Cefixime 400 mg dosis tunggal + Azitromisin 1 gram dosis tunggal
© FDI2021
E. Cefixime 400 mg dosis tunggal +
Azitromisin 1 gram dosis tunggal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 35 tahun
• Keluar cairan purulen dari alat kelamin sejak 5 hari lalu
• Nyeri saat berkemih
• Sering ‘jajan’ wanita
• Suhu 38 C
• Pemeriksaan lab kuman DGNI (+) seperti biji kopi
Terapi pada pasien yang tepat adalah….
© FDI2021
Duh tubuh uretra
Gonorrhea NON Gonorrhea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 33 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keputihan yang dirasakan
sejak 5 hari terakhir. Pasien juga mengatakan keluhan ini disertai rasa sangat gatal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 70 kg , tinggi badan 150 cm, tekanan darah
120/80 mmHg, laju nadi 88x/menit, laju nafas 20x/menit, suhu 36.7 C. Pada pemeriksaan
inspekulo terlihat secret putih kental seperti susu. Pada pemeriksaan KOH ditemukan
pseudohifa dan blastospora. Apakah terapi yang dapat diberikan pada kasus?
A. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal
B. Metronidazol 2x500mg/hari per oral selama 7 hari
C. Klindamisin 2x300mg/hari per oral selama 7 hari
D. Klotrimazol 500 mg intravagina dosis tunggal
E. Flukonazol 150mg/hari intravaginal selama 3 hari
© FDI2021
D. Klotrimazol 500 mg intravagina dosis
tunggal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 33 tahun
• Keputihan 5 hari terakhir, sangat gatal
• Berat badan 70 kg , tinggi badan 150 cm (IMT 31:obesitas)
• Inspekulo terlihat secret putih kental seperti susu
• Pemeriksaan KOH ditemukan pseudohifa dan blastospora
Terapi yang dapat diberikan adalah….
© FDI2021
Duh tubuh vagina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Klotrimazol 500 mg
intravagina dosis tunggal
© FDI2021
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 28 tahun, aktif secara seksual, datang ke RS dengan keluhan keputihan
disertai nyeri dan bau yang tidak sedap dari vagina. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan duh tubuh berwarna kuning berbusa dan tampak bintik-bintik merah di serviks.
Pasien mengeluh tidak nyaman dengan penyakitnya dan nyeri saat berhubungan. Jika
dilakukan pemeriksaan lanjutan, maka akan didapatkan hasil?
A. Blastospora dan pseudohifa
B. Flagelata motil berbentuk buah pir
C. Diplokokus gram negative intraseluler
D. Clue cell
E. PMN > 30 pada pewarnaan gram
© FDI2021
B. Flagelata motil berbentuk buah pir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita 28 tahun, aktif secara seksual
• Keputihan disertai nyeri dan bau yang tidak sedap dari
vagina.
• Inspekulo ditemukan duh tubuh berwarna kuning berbusa
dan tampak bintik-bintik merah di serviks. → Strawberry
serviks
• Nyeri saat berhubungan → dispareuni
Jika dilakukan pemeriksaan lanjutan, maka didapatkan
hasil….
© FDI2021
Duh tubuh vagina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal dan perih di sela-sela
jari kedua tangan. Pekerjaan pasien adalah buruh cuci dan tidak pernah memakai sarung
tangan saat bekerja. Menurut pasien, dia sempat mencoba detergen merek baru yang
lebih harum sejak bulan lalu. Pasien belum pernah berobat dan mengatakan khawatir
bahwa dia tidak dapat bekerja lagi. Manakah pernyataan dibawah ini yang tepat berkaitan
dengan kasus?
A. Jika dilakukan patch test hasil crescendo
B. Diagnosis kasus DKA
C. Merupakan reaksi hipersentivitas tipe 4
D. Didahului proses sensitisasi dan elitasi
E. Dapat diberikan terapi betametason valerat krim 0.1%
© FDI2021
E. Dapat diberikan terapi betametason
valerat krim 0.1%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• gatal dan perih di sela-sela jari kedua tangan.
• Pekerjaan buruh cuci dan tidak pernah memakai sarung
tangan saat bekerja.
• Mencoba detergen merek baru sejak bulan lalu.
Pernyataan dibawah ini yang tepat berkaitan dengan
kasus adalah….
© FDI2021
Dermatitis kontak iritan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
DKI
VS
DKA
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
• Terapi :
• Topikal (2x sehari) :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan demam dan nyeri
pada kaki kirinya sejak 5 hari yang lalu. Saat ini kaki nyeri, tampak merah, batas
merah tidak tegas, teraba panas dan keras seperti papan. Pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Apakah diagnosis yang tepat untuk
kasus?
A. Selulitis
B. Eritrasma
C.Ektima
D. Erisipelas
E. Psoriasis vulgaris
© FDI2021
A. Selulitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Demam dan nyeri pada kaki kirinya sejak 5 hari yang lalu.
• Tampak merah, batas merah tidak tegas, teraba panas
dan keras seperti papan.
• Riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu.
Diagnosis kasus adalah adalah…..
© FDI2021
Selulitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Istirahat
• Tungkai bawah ditinggikan
• Kompres dingin
• Antibiotik
• Rencana tindak lanjut : pantau komplikasi dan cegah
faktor risiko
• Konseling dan edukasi : bagi penderita DM untuk kontrol
gula darah dan jaga kebersihan badan
A. Selulitis
© FDI2021
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Akne vulgaris derajat sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan 17 tahun
• Muncul bintil-bintil kemerahan pada wajah sejak 3 minggu
terakhir.
• Tampak komedo hitam 10, komedo putih 10 dan pustula
10 → total lesi 35
• Stress belakangan ini akibat belajar untuk ujian sekolah
dan malu dengan bintil-bintil pada wajahnya saat ini.
• Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Akne Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Faktor Risiko :
• Usia remaja
• Stress emosional
• Siklus menstruasi
• Merokok
• Ras
• Riwayat akne dalam keluarga
• Makanan berlemak dan tinggi karbohidrat
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tanda Patognomonis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Derajat Akne Vulgaris menurut Lehmann, 2002
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ringan (4A)
•Komedo <20,
•Lesi inflamasi <15
•Total lesi <30
Sedang (3A)
•Komedo 20 -100
•Lesi inflamasi 15-50
•Total lesi 30 - 125
Berat (3A)
•Kista > 5
•Komedo >100
•Lesi inflamasi >50
•Total lesi >125
Menaldi, Sri Linuwih. Buku Ajar Penyakit Kulit & Kelamin. Balai Penerbit FKUI 2015.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke Klinik dengan keluhan muncul benjolan pada pipi
seperti borok. Menurut pasien, benjolan cepat membesar hanya dalam 3 bulan terakhir.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pedagang keliling yang sering terpapar matahari. Pasien
juga mengaku memiliki kebiasaan merokok sejak muda. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
nodul ulseratif mudah berdarah. Pemeriksaan PA ditemukan gambaran mutiara bertanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Karsinoma sel basal
B. Karsinoma sel skuamous
C. Melanoma maligna
D. Nevus pigmentosus
E. Melasma
© FDI2021
B. Karsinoma sel skuamous
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki 55 tahun
• benjolan pada pipi seperti borok yang cepat membesar
dalam 3 bulan terakhir.
• Sering terpapar matahari dan merokok sejak muda.
• Pemeriksaan fisik ditemukan nodul ulseratif mudah
berdarah.
• Pemeriksaan PA ditemukan gambaran mutiara
bertanduk.
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Keganasan pada kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Awalnya muncul
seperti tahi lalat
• Karakteristik ABCDE
• Usia 30-60 tahun
• Prognosis buruk
• PA : banyak
melanosit
berdiferensiasi
ganas
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul seperti tahi lalat tetapi
menurut pasien, tahi lalat cepat melebar hanya dalam 3 bulan terakhir. Pasien sehari-hari
bekerja sebagai tukang sapu jalanan yang sering terpapar matahari. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan lesi hiperpigmentasi dengan ulserasi sentral, batas ireguler, mudah berdarah.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Karsinoma sel basal
B. Karsinoma sel skuamous
C. Melanoma maligna
D. Nevus pigmentosus
E. Melasma
© FDI2021
C. Melanoma maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki 50 tahun
• Muncul seperti tahi lalat, cepat melebar hanya dalam 3
bulan terakhir.
• Sering terpapar matahari.
• PF ditemukan lesi hiperpigmentasi dengan ulserasi sentral,
batas ireguler, mudah berdarah
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Keganasan pada kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Awalnya muncul
seperti tahi lalat
• Karakteristik ABCDE
• Usia 30-60 tahun
• Prognosis buruk
• PA : banyak
melanosit
berdiferensiasi
ganas
C. Melanoma maligna
© FDI2021
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 33 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul ruam di siku dan lutut yang
terasa gatal. Jika digaruk muncul ruam baru. Pada pemeriksaan fisik didapatkan macula
eritematosa dengan skuama tebal keabu-abuan. Pemeriksaan juga diilakukan goresan
pada ruam dan muncul seperti tetesan lilin (+). Apakah diagnosis dan nama pemeriksaan
fisik yang dilakukan pada kasus?
A. Pitiriasis rosea – auspitz
B. Pitiriasis rosea - candle wax
C. Psoriasis – auspitz
D. Psoriasis – koebner
E. Psoriasis – candle wax
© FDI2021
E. Psoriasis – candle wax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Muncul ruam di siku dan lutut yang terasa gatal.
• Jika digaruk muncul ruam baru.
• Macula eritematosa dengan skuama tebal keabu-abuan.
• Diilakukan goresan pada ruam dan muncul seperti
tetesan lilin (+)
Diagnosis dan nama pemeriksaan fisik yang dilakukan
pada kasus adalah….
© FDI2021
Psoriasis (Kompetensi 3A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 50 tahun datang ke Klinik dengan keluhan rambut semakin menipis.
Kebotakan rambut muncul dari puncak kepala. Dilakukan pemeriksaan, didapatkan hair pull
test (-). Pasien menginginkan pengobatan agar rambutnya bisa kembali seperti dulu.
Apakah hal yang mempengaruhi kasus diatas?
A. Hormon androgen
B. Hormon estrogen
C. Infeksi
D. Autoimun
E. Alergi
© FDI2021
A.Hormon androgen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita 50 tahun
• Rambut semakin menipis.
• Kebotakan rambut muncul dari puncak kepala → sentral
• Hair pull test (-).
Hal yang mempengaruhi kasus diatas adalah….
© FDI2021
Alopecia Androgenetika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting.
Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9. © FDI2021
• Pola kerontokan rambut pada wanita berbeda. Rambut
kepala menjadi lebih tipis, tetapi garis rambut tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi Ludwig
Pola kebotakan rambut pada wanita berbeda bila
dibandingkan dengan laki-laki. Garis rambut di
daerah frontal tidak pernah mengalami resesi,
namun terjadi penipisan di daerah sentral pada
puncak kepala.
Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting.
Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Hormon Androgen
© FDI2021
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A.Hipopigmentasi pasca inflamasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Muncul bercak putih pada lengan kiri.
• Menurut pasien, 2 bulan lalu lengan pasien sempat kena
knalpot sepeda motor.
• Awalnya berwarna kemerahan kemudian berubah menjadi
bercak putih.
• Tidak ada keluhan gatal atau baal.
• Tidak terdapat riwayat pemakaian obat.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula hipopigmentasi
berbatas tegas, skuama (-).
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Hipopigmentasi pasca inflamasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A.Hipopigmentasi pasca
inflamasi
© FDI2021
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A.Contextual Feature
B.Justice
C.Non-Malaficience
D.Beneficience
E. Autonomy
© FDI2021
B. Justice
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Clue : pasien langsung masuk dan tidak mengantri → tidak sesuai aturan sosial
dimasyarakat
© FDI2021
Kaidah Dasar Bioetik
-Beneficience : non emergensi,elektif
-Non Maleficience : emergensi, do no harm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Contextual Feature → Etika klinis yang mencakup aspek non medis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Kaidah dasar yang telah dilanggar oleh Dokter R adalah?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Justice
© FDI2021
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien wanita yang sedang hamil anak keenam dianjurkan oleh dokter untuk
segera dilakukan operasi caesar karena kondisi pasien yang mengalami eklampsia dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri. Pasien sudah mengalami 2x kejang dalam
15 menit terakhir. Akan tetapi, suami pasien berkeras untuk tidak mau dilakukan
operasi caesar terhadap istrinya karena yakin istrinya bisa melahirkan secara normal
walaupun telah berulang kali diberi penjelasan oleh dokter. Apa yang sebaiknya
dilakukan oleh dokter?
© FDI2021
CONSENT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
•Expressed consent
• Oral consent (Lisan)
• Written consent (Tertulis)
•Implied consent
• Hal yang sudah umum dilakukan
• kode
•Inform Refusal
• Penolakan terhadap suatu tindakan/prosedur kedokteran
•Persumed Consent
• Dianggap setuju, dalam kasus emergency . Mis: pasien tidak sadar
© FDI2021
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki dari Ny. C yang dirawat dirumah sakit A dengan DM Tipe II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
meminta untuk pulang paksa karena merasa kondisi ibunya tidak menunjukkan
perbaikan. Ia pun meminta kepada pihak rumah sakit untuk memfotocopy
seluruh berkas rekam medis ibunya dengan alasan ingin mengkonsultasikannya
dengan seorang dokter kenalannya. Dokumen apa yang bisa diberikan pihak
rumah sakit A?
© FDI2021
B. Salinan berkas asli rekam medis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
● Anak pasien Ny.C meminta berkas rekam medis kepada pihak RS
untuk difotocopy
● Anak pasien mengatakan ingin berkonsultasi dengan dokter
kenalannya
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dalam arti, keluarga berhak memperoleh salinan dari isi rekam medis
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Berkas asli rekam medis pasien → Tidak tepat, karena berkas asli dimiliki oleh
RS/sarana pelayanan kesehatan
B. Salinan lembar laboratorium dan radiologi pasien → Tidak tepat, keluarga berhak
memperoleh salinan dari semua isi rekam medis
C. Salinan lembar triage pasien → Tidak tepat, keluarga berhak memperoleh salinan
dari semua isi rekam medis
D. Lembar Resume medis pasien → Tidak tepat, keluarga berhak memperoleh
salinan dari semua isi rekam medis
© FDI2021
Jadi, Dokumen apa yang bisa diberikan pihak rumah sakit A?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Professional Misconduct
B. Nonfeasance
C. Misfeasance
D. Malfeasance
E. Lack of skill
© FDI2021
D. Malfeasance
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
● Pasien Laki-laki datang dengan keluhan nyeri ulu hati
● Dokter F mendiagnosis Appendisitis walaupun tidak ada gejala
dan tanda dari Appendisitis
● Dokter F memberikan antibiotik pada pasien tersebut
© FDI2021
Jenis Malpraktek
• - Professional Misconduct
Henry Campell Black :
Malpractice is professional misconduct on the part of a professional person such
as physician, dentist, vetenarian, malpractice may be the result of skill or fidelity
in the performance of professional duties, intentionally wrong doing or illegal or
unethical practice.
Kesengajaan yang dilakukan dalam bentuk pelanggaran etik, ketentuan disiplin
profesi, hukum administratif, hukum pidana atau perdata yg dapat merugikan
pasien,. Misal : aborsi ilegal, euthanasia, keterangan palsu, praktek tanpa SIP
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
2. NEGLIENCE (kelalaian-tidak sadar/tidak sengaja)
• - Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat
atau layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Termasuk tindakan apakah yang dilakukan oleh Dokter F ?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Malfeasance
© FDI2021
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
belum stabil dengan prognosis penyakit yang tidak terlalu baik dan
pasien membutuhkan terapi lebih lanjut. Pasien dan keluarga meminta
untuk melakukan rawat jalan karena alasan biaya. Dokter menghormati
keputusan keluarga pasien dan menganjurkan agar pasien rutin kontrol.
Etika klinis yang dianut oleh dokter tersebut adalah?
A. Contextual Feature
B. Quality of life
C. Medical Indications
D. Altruism
E. Patient Preferences
© FDI2021
B. Quality of life
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Etika Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Contextual Feature
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Medical Indications
C. Altruism
D. Patient Preferences
© FDI2021
Jadi, Etika klinis yang dianut oleh dokter tersebut adalah?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Quality of life
© FDI2021
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 1 tahun, dibawa oleh ibunya ke poli tumbuh kembang dengan
keluhan belum bisa merangkak dan belum dapat mengucap satu kata. Kedua kaki anak
lemah dengan posisi menyilang. Riwayat anak lahir prematur dengan usia kehamilan 32
minggu, BBL 2000 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonus otot meningkat,
kelemahan pada kedua extremitas bawah, dan scissors gait (+). Apa diagnosis pasien
tersebut?
A. Meningitis
B. Cerebral palsy
C. Guillaine barre syndrome
D. Duchenne muscular dystrophy
E. Poliomyelitis
© FDI2021
B. Cerebral palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak laki-laki usia 1 tahun, keluhan belum bisa
merangkak dan belum dapat mengucap satu kata.
• Kedua kaki anak lemah dengan posisi menyilang.
• Riwayat anak lahir prematur dengan usia kehamilan 32
minggu, BBL 2000 gram.
• PF : kelemahan pada kedua extremitas bawah, tonus otot
meningkat dan scissors gait (+).
Diagnosis pasien tersebut adalah…
© FDI2021
Cerebral Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Klasifikasi:
• Tipe spastik
- Kerusakan di traktus kortikospinalis
- Kelumpuhan yang kaku, refleks moro atau refleks menggenggam masih menetap,
hiperrefleksia, klonus, respon ekstensor babinski, refleks primitif persisten
- Terdiri dari:
- Monoplegi, kelumpuhan empat anggota gerak tetapi salah satu anggota gerak
lebih hebat dari sebelumnya
- Quadriplegia, kelumpuhan pada keempat anggota geraknya, dua kaki dan
dua tangan lumpuh
- Diplegia, kelumpuhan dua anggota gerak yang berhubungan, biasanya kedua
anggota gerak bawah, pola scissoring gait, lutut tertekuk posisi valgus
- Hemiplegi, kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak, misalnya
tangan kiri, kaki kiri
Klasifikasi:
- Tipe koreo-athetoid
- Kerusakan di ganglia basalis
- Gangguan diskrinetik atau gerak, tangan atau
kaki bergerak melengkung-lengkung, sikapnya
abnormal dan geraknya involunter, refleks
neonatalnya menetap
- Tipe ataksik
- Kerusakan di serebellum
- Gangguan koordinasi, biasanya gangguan di
tulang belakang, leher kaku, tampak
melengkung dan kehilangan keseimbangan,
tremor, langkah yang goyah dan tungkai
terpisah jauh
- Tipe campuran
Pengobatan kasual pada cerebral palsy tidak ada, hanya simtomatik
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang dibawa ibunya ke IGD puskesmas dengan
keluhan diare cair tanpa lendir dan darah sejak 3 hari yang lalu. Diare >10x/hari, disertai
demam, mual, dan muntah. Pasien sejak 1 hari ini tampak lemah, mengantuk terus menerus
dan tidak mau minum. Pemeriksaan fisik saat di IGD kesadaran somnolen, nadi 107x/m,
napas 24x/m, suhu 37,8oC, mata cowong, mukosa mulut kering, turgor kulit kembali sangat
lambat, WPK < 2 detik. BB 15 kg. Dokter dan perawat mencoba memasang iv line 7x namun
tidak berhasil, dokter puskesmas berencana merujuk pasien ke RS terdekat. Waktu
perjalanan yang ditempuh untuk mencapai RS terdekat adalah 1 jam. Apakah tindakan
paling tepat yang harus dilakukan oleh dokter puskesmas?
A. Tetap mencoba memasang IV Line sampai berhasil
B. Merujuk pasien ke RS meskipun waktu perjalanan 1 jam
C. Memberi oralit melalui mulut 10cc/kg/jam selama 6 jam
D. Memberi oralit melalui NGT 20cc/kg/jam selama 6 jam
E. Memberi oralit melalui NGT 30cc/kg/jam selama 1 jam
© FDI2021
D. Memberi oralit melalui NGT
20cc/kg/jam selama 6 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Seorang anak perempuan usia 7 tahun keluhan diare cair tanpa lendir dan
darah sejak 3 hari yang lalu.
• Diare >10x/hari, disertai demam, mual, dan muntah.
• Pasien sejak 1 hari ini tampak lemah, mengantuk terus menerus dan tidak
mau minum.
• PF: kesadaran somnolen, nadi 107x/m, napas 24x/m, suhu 37,8oC, mata
cowong, mukosa mulut kering, turgor kulit kembali sangat lambat, WPK < 2
detik. BB 15 kg.
• Dokter dan perawat mencoba memasang iv line 7x namun tidak berhasil,
dokter puskesmas berencana merujuk pasien ke RS terdekat.
• Waktu perjalanan yang ditempuh untuk mencapai RS terdekat adalah 1
jam.
Tindakan paling tepat yang harus dilakukan oleh dokter puskesmas adalah …
© FDI2021
Diare Akut
• BAB > 3x/hari dengan konsistensi CAIR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kehilangan
cairan <5% BB
Kehilangan
cairan 5-10% BB
Kehilangan
cairan >10% BB
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki dilahirkan secara SC atas indikasi DKP pada uk 37 minggu, BBL
3000 gram, dengan keluhan tampak sesak, merintih dan tidak menangis
kuat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 140x/menit, RR 65x/menit, suhu
36.9C, retraksi dinding dada, napas cuping hidung (+), sianosis (-). Dokter
telah melakukan resusitasi tahap awal dan dilakukan pemeriksaan rontgen
thorax didapatkan hiperinflasi paru disertai garis perihilar yang prominen.
Diagnosis yang sesuai pada kasus bayi di atas adalah...
A. Meconium aspiration syndrome
B. Transient tachypnea of newborn
C. Pneumonitis kongenital
D. Hyaline membrane disease
E. Bronchopulmonary displasia
© FDI2021
B. Transient tachypnea of newborn
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Bayi laki-laki dilahirkan secara SC atas indikasi DKP
• Uk 37 minggu, BBL 3000 gram,
• Bayi tampak sesak, merintih dan tidak menangis kuat.
• PF : HR 140x/menit, RR 65x/menit, suhu 36.9C, retraksi
dinding dada, napas cuping hidung (+), sianosis (-).
• Dokter telah melakukan resusitasi tahap awal dan
dilakukan pemeriksaan rontgen thorax didapatkan
hiperinflasi paru disertai garis perihilar yang prominen.
Diagnosisnya adalah…
© FDI2021
Asfiksia Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Distres nafas
(Takipneu, retraksi, grunting)
Preterm Aterm
© FDI2021
• Pada partus pervaginam terjadi
lonjakan epinefrin dan tekanan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Meconium aspiration syndrome → pada kasus infeksi
intrauterine, bayi aterm/postterm, rontgen infiltrate
kasar/patchy infiltrat
C. Pneumonitis kongenital → rontgen terdapat infiltrate,
konsolidasi
D. Hyaline membrane disease → bayi preterm, rontgen
graund glass appereance
E. Bronchopulmonary dysplasia → kurang tepat, tidak
ada riwayat penggunaan ventilasi mekanik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Transient tachypnea of
newborn
© FDI2021
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak 7 tahun datang ke IGD dibawa ibunya karena kejang yang kedua kali
hari ini. Anak tidak sadar antar 2 episode kejang. Kejang kelojotan seluruh tubuh dan
terjadi selama 5 menit. Ibu mengatakan anak demam sejak 2 minggu tetapi tidak
tinggi. Sebelumnya ada riwayat penurunan berat badan drastis selama 2 bulan terakhir
dan kakek pasien terdiagnosis flek paru. Hasil pemeriksaan fisik : GCS somnolen, TD
110/70, nadi 105x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,6 OC, kaku kuduk (+), refleks patologis (+),
UUB menonjol, pembesaran lnn cervical (+). Dokter melakukan pemeriksaan lumbal
pungsi didapatkan CSF berwarna kekuningan, peningkatan limfosit, glukosa rendah,
dan protein meningkat. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Meningoencephalitis TB
B. Meningoencephalitis viral
C. Epilepsi
D. Meningoencephalitis bakterial
E. Kejang demam kompleks
© FDI2021
A.Meningoencephalitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak 7 tahun datang ke IGD dibawa ibunya karena kejang yang
kedua kali hari ini.
• Anak tidak sadar antar 2 episode kejang.
• Kejang kelojotan seluruh tubuh dan terjadi selama 5 menit.
• anak demam sejak 2 minggu tetapi tidak tinggi.
• Sebelumnya ada riwayat penurunan berat badan drastis selama 2 bulan
terakhir dan kakek pasien terdiagnosis flek paru
• PF: GCS somnolen, TD 110/70, nadi 105x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,6OC,
kaku kuduk (+), refleks patologis (+), UUB menonjol, pembesaran lnn
cervical (+).
• Pemeriksaan lumbal pungsi : CSF berwarna kekuningan, peningkatan
limfosit, glukosa rendah, dan protein meningkat.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2021
Infeksi Sistem Saraf Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Meningitis Ensefalitis
Demam (+) (+)
Kaku kuduk (+) --> usia > 1 tahun (-)
Penurunan kesadaran (+) / (-) (+)
Kejang (+) Fokal, general,atau status konvulsi
High pitched cry (+) (-)
UUB membonjol (+) (-)
Riwayat infeksi fokal (+) (-)
Terapi Bakteri : Cefotaxim, Virus : suportif, TB : OAT
BAKTERI TB VIRUS
Keruh Xantochrom Serous / jernih
PMN dominan MN dominan Limfosit dominan
Protein >> Protein >> Protein N
Glukosa << Glukosa << Glukosa N
A. Meningoencephalitis TB
© FDI2021
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mendadak lemah sejak 3 hari lalu. Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+),
nyeri kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu. Riwayat muntah maupun
kejang disangkal. Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit,
suhu 37,9C. Pemeriksaan neurologis didapatkan paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra, sensibilitas (+). Kerusakan
yang terjadi pada pasien tersebut terletak pada…
A. Cornu anterior medulla spinalis
B. Cornu posterior medulla spinalis
C. Cortex cerebri
D. Cornu lateral medulla spinalis
E. Neuromuscular junction
© FDI2021
A. Cornu anterior medulla spinalis
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Manifestasi Klinis
Poliomielitis Abortif (minor illness) Poliomielitis Nonparalitik Poliomielitis Paralitik
(meningitis aseptik)
• Demam, anoreksia, muntah, nyeri Demam (37,8-39,50C), • Gejala sama dengan poliomyelitis
perut, dan hiperemis orofaring, nyeri kepala dan otot, hiperestesia dan nonparalitik.
selama < 5 hari parestesia, anoreksia, nausea, muntah, Demam lebih tinggi, mimik wajah
• Sembuh 3-10 hari konstipasi, atau diare. Dilanjutkan gelisah, flushing, selalu terjaga, dan
dengan kekakuan kuduk dan punggung tampak sakit berat, serta nyeri otot
hebat
• Beberapa hari pasien tak bergejala,
kemudian timbul kelemahan otot
ASIMETRIS yang diawali dengan
hilangnya refleks superfisial dan
dalam.
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
© FDI2021
Tata laksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : © FDI2021
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Dosis dan cara pemberian vaksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INGAT!
Imunisasi yang ada
huruf C = CUTAN
Huruf C di tengah
yg di dalam (BCG
INTRAcutan) ;)
Sumber : Pedoman Imunisasi IDAI, 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Cornu posterior medulla spinalis → kurang tepat
C. Cortex cerebri → kurang tepat
D. Cornu lateral medulla spinalis → kurang tepat
E. Neuromuscular junction → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 minggu yang lalu. Ibu mengatakan di
badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di bawah kulit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu
37,6C, konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien. Hasil
pemeriksaan lab didapatkan Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000 dan pada
hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan nucleus
iregular disertai beberapa nucleoli. Diagnosis yang tepat adalah…
A. ALL L1
B. ALL L2
C. ALL L3
D. AML
E. CML
© FDI2021
B. ALL L2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak perempuan,15 tahun keluhan lemas dan pucat sejak 2
minggu yang lalu.
• Di badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di
bawah kulit.
• PF: TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6C,
konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien.
• Pemeriksaan lab : Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000
• Hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan
nucleus iregular disertai beberapa nucleoli
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2021
Leukemia Akut
• Merupakan keganasan tersering pada anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pembagian :
• Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) → tersering
• Acute Myelogenous Leukemia (AML)
• Gejala dan tanda :
Tidak spesifik → pucat, lemas, demam, sering mimisan,
memar, ekimosis, petekie, nyeri tulang,
hepatosplenomegali, limfadenopati supraclavicular
(tersering)
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukositosis, anemia, trombositopenia, neutropenia Sel Auer Rod pada AML
Sumber : thefreedictionary.com
• Radiologi dada : massa mediastinum
• Bone marrow aspiration (BMA)
• ALL → limfoblast >>>
• AML → sel Auer Rod (+)
Sumber : Nelson Essential of Pediatrics 7th edition, 2011 © FDI2021
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
• Sering disertai nyeri kepala dan pembengkakan testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
L1 : Sel limfoblas kecil serupa, L2: Sel limfoblas besar, bervariasi L3: sel limfoblas besar, homogen, sitoplasma
kromatin homogen, kromatin kasar dgn ≥1 nucleoli basofilik, bervakuolisasi (bubble-like)
sitoplasma sempit © FDI2021
Sumber : Buku ajar hematologi onkologi anak IDAI 2006
Jawaban lainnya…
A. ALL L1 → kurang tepat, limfoblas homogen
C. ALL L3 → kurang tepat, limfoblas besar, homogen
bervakuolisasi/ bubble like
D. AML → kurang tepat, sel Auer Rod (+)
E. CML→ kurang tepat, onset kronis, mayoritas pada
dewasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. ALL L2
© FDI2021
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laku usia 6 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan
demam disertai lenting di kepala dan badan sejak 4 hari yang lalu. Anak mengatakan lenting
sangat gatal dan perih saat pecah. Sejak kemarin anak mengeluhkan batuk dan pilek. Ibu
mengatakan teman-teman sekolahnya banyak yang mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan vesikel multiple dengan ukuran bervariasi disertai krusta yang
tersebar pada kulit kepala, perut dan punggung pasien. Tanda vital nadi 108x/mnt, RR 22x/menit,
suhu 38oC. Manakah pernyataan yang tepat mengenai imunisasi pada pasien tersebut?
A. Imunisasi varisela dapat diberikan setelah timbul lesi cacar air untuk mencegah lesi
bertambah
B. Imunisasi varisela tidak perlu diberikan kembali pada anak yang pernah terinfeksi varisela
C. Imunisasi varisela perlu diberikan kembali pada anak yang pernah terinfeksi varisela
D. Imunisasi varisela diberikan secara oral
E. Imunisasi varisela dapat diberikan mulai pada usia 9 bulan
© FDI2021
B. Imunisasi varisela tidak perlu diberikan
kembali pada anak yang pernah terinfeksi
varisela
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 6 tahun,keluhan demam disertai lenting di kepala dan
badan sejak 4 hari yang lalu.
• Lenting sangat gatal dan perih saat pecah.
• Sejak kemarin anak mengeluhkan batuk dan pilek.
• teman-teman sekolahnya banyak yang mengalami keluhan serupa.
• PF : didapatkan vesikel multiple dengan ukuran bervariasi disertai krusta
yang tersebar pada kulit kepala, perut dan punggung pasien.
• TTV: nadi 108x/mnt, RR 22x/menit, suhu 38oC
Pernyataan yang tepat mengenai imunisasi pada pasien tersebut adalah…
© FDI2021
Varicella
• Nama lain : Cacar air, chicken pox,
• Setelah infeksi primer, VZV tetap berada di dalam tubuh (di ganglia saraf sensorik) sebagai infeksi laten. Infeksi primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dengan VZV menyebabkan varicella. Reaktivasi infeksi laten menyebabkan herpes zoster (herpes zoster).
• Penyebab : Varicella zoster virus (HHV 8 yang masuk melalui saluran napas atas/orofaring dan tonsil) → penularan melalui
udara maupun kontak langsung terhadap cairan vesikel
• Gejala klinis :
1. Std prodormal :
• 2-3 minggu sebelumnya ada kontak dengan penderita (inkubasi 10-21 hari)
• Timbul ruam kulit disertai demam subfebris, malaise, nyeri kepala, anoreksia, nyeri punggung, nyeri tenggorok,
batuk
2. Std erupsi :
• Ruam gatal muncul di muka dan kulit kepala, menyebar ke badan dan ekstremitas (sentrifugal), jarang pada
telapak tetapi dapat melibatkan mukosa (terutama palatum)
• Lesi : macula eritem berubah cepat menjadi vesikel, papul, pustule, dan krusta (dalam 8-12 jam)
• Vesikel khas : superfisial, dinding tipis seperti tetesan air dengan cairan jernih → cairan keruh dan radang menjadi
pustule → pecah dan mengering menjadi krusta → krusta lepas dlm waktu 1-3 minggu. Bekas membentuk
cekungan merah muda → hilang.
© FDI2021
Sumber : Buku Ajar Infeksi Tropis IDAI, 2008
Varicella
• Pemeriksaan penunjang : • Pencegahan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana :
• Self limiting
• Simptomatis
• Lesi kulit (lotio calamine)
• Gatal (kompres dingin, mandi secara teratur, antihistamin)
• Antipiretik (PCT 10-15mg/kgbb bila demam → memperpanjang masa penyembuhan)
• Antivirus oral : Acyclovir 4 x 20mg/kgbb (5 hari) → harus mendapat cukup hidrasi karena
asilklovir dapat mengkristal pada tubulus renal bila diberikan pada individu yang dehidrasi.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Imunisasi varisela dapat diberikan setelah timbul lesi cacar air untuk
mencegah lesi bertambah → tidak bisa, bila sudah timbul lesi, anak
sudah tertular 3 - 7 hari yang lalu, virus cacar air sudah berkembang biak
dan menyebar keseluruh tubuh
C. Imunisasi varisela perlu diberikan kembali pada anak yang pernah
terinfeksi varisela → tidak perlu, anak akan mempunyai kekebalan sampai
dewasa, sehingga tidak perlu divaksin cacar air lagi.
D. Imunisasi varisela diberikan secara oral → tidak tepat, pemberian via
subkutan
E. Imunisasi varisela dapat diberikan mulai pada usia 9 bulan → tidak
tepat, pemberian dimulai usia 12 bulan
Jadi, pernyataan yang tepat mengenai imunisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang ibu datang bersama anaknya berusia 3 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan batuk sudah 1 minggu. Batuk disertai bunyi melengking dan saat batuk anak
menarik napas dengan cepat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sesak, mata
merah, sianosis pada bibir, nadi 115x/menit, RR 32x/menit, suhu 37.8oC. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien tidak memperoleh imunisasi selama ini. Terkait keluhan pasien,
jumlah imunisasi yang seharusnya telah diperoleh pasien tersebut ialah?
A. 1 kali + 1 booster
B. 2 kali + 2 booster
C. 3 kali + 1 booster
D. 4 kali + 2 booster
E. 5 kali + 1 booster
© FDI2021
C. 3 kali + 1 booster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Anak 3 tahun, batuk sejak 1 minggu
• Batuk disertai bunyi melengking dan saat batuk anak
menarik napas dengan cepat.
• PF : KU tampak sesak, mata merah, sianosis pada bibir, nadi
90x/menit, RR 32x/menit, suhu 37.8oC
• Tidak memperoleh imunisasi
• Penunjang:
• DL ( leukositosis, limfositosis absolut)
• Antibodi IgG toksin pertusis (+)
© FDI2021
Terapi Pertusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. 3 kali + 1 booster
© FDI2021
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 5 tahun ke dibawa ke Poli Anak dengan keluhan demam
lebih tinggi dengan kemerahan di muka dan badan sejak kemarin. Ibu mengatakan anak
sering menggaruk badan. Sebelumnya anak demam tidak terlalu tinggi, batuk, dan nyeri
tenggorokkan selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik anak tampak lemas, nadi 110 kali/menit,
RR 28 kali/menit, suhu 38,3oC, tampak ruam maculopapular eritem di muka dan badan,
kedua mata merah disertai pembesaran KGB retroaurikular, nyeri (+). Tampak pula bercak
pinpoint berwarna merah muda pada palatum mole hingga uvula. Riwayat imunisasi (-)
Gejala khas yang terdapat pada pasien tersebut adalah…
A. Koplik spot
B. Forchheimer spot
C. Rose spot
D. Strawberry tongue
E. Roth spot
© FDI2021
B. Forchheimer spot
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Anak perempuan usia 5 tahun, keluhan demam lebih tinggi dengan
kemerahan di muka dan badan sejak kemarin.
• Anak sering menggaruk badan.
• Sebelumnya anak demam tidak terlalu tinggi, batuk, dan nyeri
tenggorokkan selama 3 hari.
• PF: anak tampak lemas, nadi 110 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 38,3oC,
tampak ruam maculopapular eritem di muka dan badan, kedua mata
merah disertai pembesaran KGB retroaurikular, nyeri (+).
• Bercak pinpoint berwarna merah muda pada palatum mole hingga uvula
• Riwayat imunisasi (-)
Gejala khas yang terdapat pada pasien tersebut adalah…
© FDI2021
Rubella
Etiologi Masa Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
penularan
Rubella • Sejak akhir • Masa prodromal 1-5 hari ditandai dengan demam
virus (fam. masa subfebris, malaise, anoreksia, konjungtivitis ringan, koriza,
Toga inkubasi nyeri tenggorokan, batuk dan limfodenopati. Gejala cepat
viridae, sampai 5 menurun setelah hari pertama timbulnya ruam.
virus hari setelah • Demam berkisar 38C –38,7C. Biasanya timbul dan
RNA timbulnya menghilang bersamaan dengan ruam kulit
ruam. • Forschheimer spots pada periode prodrodromal sampai
Masa • Cara satu hari setelah ruam, berupa bercak
inkubasi : penularan pinpoint atau lebih besar, warna merah muda, pada
14-21 hari melalui palatum mole sampai uvula.
droplet. • Ruam mulai di muka dan menyebar ke bawah dengan
cepat (leher,badan, dan ekstremitas) Ruam pada akhir
hari pertama mulai merata di badan kemudian pada hari
ke dua ruam di muka mulai menghilang, dan pada hari
ke tiga ruam tampak lebih jelas di ekstremitas
sedangkan di tempat lain mulai menghilang → sentripetal
Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak usia 10 bulan datang dibawa ibunya ke IGD karena diare 5 kali sehari sejak 1
minggu yang lalu. Diare cair tanpa disertai lendir dan darah. Riwayat ASI eksklusif selama 6
bulan dan dilanjutkan pemberian MPASI. Ibu pasien mengatakan baru memberikan susu
formula dalam sejak 1 minggu ini karena ASI sulit keluar. Pada pemeriksaan fisik anak tampak
rewel, demam (-), mata tidak cowong, anak minum dengan baik, turgor kulit kembali cepat,
serta tampak lesi maculopapular eritem kulit pada pipi, perut, dan disekitar anus. Diagnosis
yang paling tepat pada pasien adalah ….
A. Enterobiasis
B. Kolera
C. Intoleransi laktosa
D. Alergi susu sapi
E. Celiac disease
© FDI2021
D. Alergi susu sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Seorang anak usia 10 bulan keluhan diare 5 kali sehari sejak 1 minggu yang lalu.
• Diare cair tanpa disertai lendir dan darah.
• Riwayat ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan pemberian MPASI.
• Ibu pasien mengatakan baru memberikan susu formula dalam sejak 1 minggu ini
karena ASI sulit keluar.
• PF: anak tampak rewel, demam (-), mata tidak cowong, anak minum dengan
baik, turgor kulit kembali cepat, serta tampak lesi maculopapular eritem kulit
pada pipi, perut, dan disekitar anus.
Diagnosis yang paling tepat pada pasien adalah ….
© FDI2021
Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alergi susu sapi (ASS) adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara
imunologis terhadap protein susu sapi. Alergi susu sapi biasanya dikaitkan dengan reaksi
hipersensitivitas tipe 1 yang diperantai oleh IgE. Namun demikian ASS dapat diakibatkan oleh
reaksi imunologis yang tidak diperantarai oleh IgE ataupun proses gabungan antara keduanya.
Gejala biasanya timbul sebelum usia satu bulan dan muncul dalam satu minggu setelah
mengkomsumsi protein susu sapi.
KLASIFIKASI
• IgE mediated → Gejala klinis timbul dalam waktu 30 menit sampai 1 jam setelah
mengonsumsi protein susu sapi. Manifestasi klinis yang dapat timbul adalah urtikaria,
angioedema, ruam kulit, dermatitis atopik, muntah, nyeri perut, diare, rinokonjungtivitis,
bronkospasme, dan anafilaksis.
• Non-IgE mediated → diperantarai oleh IgG. Gejala klinis timbul lebih lambat (> 1 jam) setelah
mengonsumsi protein susu sapi. Manifestasi klinis yang dapat timbul antara lain adalah
allergic eosinophilic gastroenteropathy, kolik, enterokolitis, proktokolitis, anemia, dan gagal
tumbuh.
Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang :
• Uji tusuk kulit (Skin prick test )
• IgE RAST (Radio Allergo Sorbent Test) → kadar serum IgE spesifik antibodi untuk susu sapi
dinyatakan positif jika > 5 kIU/L pada anak usia ≤ 2 tahun dan >15 kIU/L pada anak usia > 2
tahun
• Uji eliminasi dan provokasi → Double Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPFC) →
gold standard
• Uji provokasi dinyatakan positif jika gejala alergi susu sapi muncul kembali, maka
diagnosis alergi susu sapi bisa ditegakkan.
• Uji provokasi dinyatakan negatif bila tidak timbul gejala alergi susu sapi pada saat uji
provokasi sampai 3 hari pasca provokasi (untuk menyingkirkan reaksi hipersensitivitas tipe
lambat). Apabila uji provokasi negatif, maka bayi tersebut diperbolehkan minum formula
susu sapi.
• Pemeriksaan darah pada tinja
Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Tatalaksana
Untuk bayi dengan ASI eksklusif:
• pemberian ASI diteruskan dan Ibu harus menghindari susu sapi serta produk turunannya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
pada makanan sehari-harinya sampai usia bayi 9-12 bulan atau minimal selama 6 bulan.
• Setelahnya, uji provokasi dapat diulang:
• gejala tidak timbul → anak sudah toleran dan susu sapi dapat dicoba diberikan kembali.
• gejala timbul → eliminasi dilanjutkan kembali selama 6 bulan dan seterusnya
Apabila susu formula terhidrolisat ekstensif tidak tersedia atau terdapat kendala biaya, alternatif
susu formula yang mengandung isolat protein kedelai dengan risiko alergi protein kedelai pada
bayi
Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Intoleransi Laktosa vs Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik anak di RS dengan keluhan
anak lemah dan sering terjatuh tanpa sebab. Anak belum dapat mengucap 2 kata, belum
mampu berjalan, dan belum dapat menyuap makanan sendiri. Saat pasien ingin berdiri, pasien
harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua
tangannya ke kaki lalu bertumpu pada kedua lutut. Riwayat sepupu laki-laki pasien meninggal
saat usia 12 tahun karena penyakit distrofi otot. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelemahan
pada otot-otot panggul dan bahu, serta scoliosis torakal berat. Pemeriksaan IQ pasien
didapatkan nilai 50. Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami kelainan metabolisme protein
dystrophine. Pola penurunan yang sesuai pada kasus pasien di atas adalah…
A. Mutasi genetik kromosom 21
B. Autosomal resesif
C. Autosomal dominan
D. X-linked dominan
E. X-linked resesif
© FDI2021
E. X-linked resesif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, keluhan anak lemah dan sering terjatuh
tanpa sebab.
• Anak belum dapat mengucap 2 kata, belum mampu berjalan, dan belum dapat
menyuap makanan sendiri.
• Saat pasien ingin berdiri, pasien harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki
sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua tangannya ke kaki lalu
bertumpu pada kedua lutut.
• Riwayat sepupu laki-laki pasien meninggal saat usia 12 tahun karena penyakit
distrofi otot.
• PF: kelemahan pada otot-otot panggul dan bahu, serta scoliosis torakal berat.
• Pemeriksaan IQ pasien didapatkan nilai 50.
• Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami kelainan metabolisme protein
dystrophine.
Pola penurunan yang sesuai pada kasus pasien di atas adalah…
© FDI2021
Duchene Muscular Dystrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang
• Kreatinin kinase serum → meningkat 10-20 kali dari nilai normal
• Faal hati meningkat
• Biopsy otot → dijumpai jaringan lemak
Tatalaksana
• Steroid → Prednison 0.75 mg/kg per hari atau 10 mg/kg per minggu
• Terapi fisik dan suportif
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dibangunkan sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien demam sejak 2 hari yang
lalu. Ibu pasien mengatakan anak terdiagnosis DM tipe 1 sejak usia 5 tahun tetapi 3
hari terakhir anak tidak mendapat insulin karena habis. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan GCS E2V3M4, TD 82/40 mmHg, nadi 120x/m, RR 40x/m kussmaul, suhu
38.3oC, mukosa mulut kering, turgor kembali lambat. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS : 420 mg/dl. Pemeriksaan urin didapatkan glukosa
+3, keton +2. Pemeriksaan analisa gas darah pH 7,0 dan HCO3- 10. Diagnosis yang
tepat pada pasien ini adalah...
A. Koma hiperosmolar non ketotik
B. Diabetes tipe 1
C. Diabetes tipe 2
D. Ketoasidosis diabetikum
E. Hiperglikemi
© FDI2021
D. Ketoasidosis diabetikum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 14 tahun, lemas dan sulit dibangunkan sejak
1 jam yang lalu.
• Sebelumnya pasien demam sejak 2 hari yang lalu.
• Ibu pasien mengatakan anak terdiagnosis DM tipe 1 sejak usia 5 tahun
tetapi 3 hari terakhir anak tidak mendapat insulin karena habis.
• PF : GCS E2V3M4, TD 82/40 mmHg, nadi 120x/m, RR 40x/m kussmaul,
suhu 38.3oC, mukosa mulut kering, turgor kembali lambat.
• Pemeriksaan laboratorium → GDS : 420 mg/dl.
• Pemeriksaan urin → glukosa +3, keton +2.
• Pemeriksaan analisa gas darah → pH 7,0 dan HCO3- 10.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...
© FDI2021
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Manifestasi klinis
• Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi.
• Takikardi, hipotensi, turgor kulit menurun dan syok.
• Perubahan kesadaran dengan derajat yang bervariasi, mulai dari bingung sampai koma.
• Mual, muntah, nyeri perut, nafas bau aseton
• Pola napas Kussmaul.
• Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta penurunan berat badan.
• Faktor risiko : kontrol metabolik buruk, riwayat KAD sebelumnya, anak yang tidak
menggunakan insulin, gadis remaja atau peripubertal, anak dengan gangguan
makan (eating disorders), infeksi
• Komplikasi : Edema serebri, hipokalemia
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
• Pemeriksaan penunjang :
• Kadar gula darah
• Ketonemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Koma hiperosmolar non ketotik → pH tidak memenuhi,
pada pasien terdapat ketonuria
B. Diabetes tipe 1 → kurang spesifik
C.Diabetes tipe 2 → kurang relevan
E. Hiperglikemi → kurang spesifik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Ketoasidosis diabetikum
© FDI2021
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 2 tahun, keluhan bengkak pada kedua lutut.
• Bengkak terjadi secara tiba-tiba dan tampak kemerahan.
• Kakak laki-laki pasien memiliki riwayat perdarahan tidak berhenti
saat sunat di usia 4 tahun.
• Tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
• Pemeriksaan Bleeding Time normal, Clotting Time memanjang, PT
normal, APTT memanjang, kadar Faktor VIII 29 % dan Faktor IX
80%.
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...
© FDI2021
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• DL : Hb ↓ bila perdarahan masif
• APTT ↑ Clotting time (CT) ↑ Protrombin time (PT) normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Cryoprecipitate
© FDI2021
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dengan keluhan nyeri belakang telinga kiri menjalar hingga rahang. Pasien
mengeluh merasa semakin nyeri jika memakan makanan yang asam. Ibu
mengatakan anak mengalami demam sejak kemarin pagi yang tidak
disertai batuk pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 112x/ menit RR
24x/menit, suhu 38C, serta terdapat bengkak di submaksila kiri hingga pipi
dan leher. Tatalaksana yang tepat pada pasien di atas adalah..
A. Tidak diberi pengobatan
B. Antipiretik, antiviral
C. Antipiretik, analgetik
D. Antiviral, analgetik
E. Antipiretik, analgetic, antiviral
© FDI2021
C. Antipiretik, analgetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang anak perempuan usia 5 tahun, keluhan nyeri
belakang telinga kiri menjalar hingga rahang.
• Pasien mengeluh merasa semakin nyeri jika memakan
makanan yang asam.
• Anak mengalami demam sejak kemarin pagi yang tidak
disertai batuk pilek.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 112x/ menit RR
24x/menit, suhu 38C, serta terdapat bengkak di submaksila kiri
hingga pipi dan leher.
Tatalaksana yang tepat pada pasien di atas adalah..
© FDI2021
Parotitis / Mumps
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Antipiretik, analgetik
© FDI2021
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Rawat inap, antibiotik IV Ceftriaxone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 6 tahun, keluhan kencing berbau sejak 3 hari yang
lalu.
• Ibu mengatakan anak rewel dan menangis saat BAK.
• Pasien juga mengalami demam dan sempat menggigil 3 hari yang
lalu.
• Saat ini pasien juga mengeluh nyeri pada pinggang kiri.
• PF: nadi 110x/menit, RR 24X/menit, suhu 38,5C dan ditemukan nyeri
ketok costovertebra kiri.
• Pemeriksaan lab didapatkan Hb 11,5g/dl, Hct 38%, leukosit 25.000,
trombosit 350.000, urinalisis dijumpai urin keruh, leukosit +3, eritrosit +1,
proteinuria (-), nitrit (+).
Tatalaksana yg paling tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2021
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
(>5/lpb)
• Diagnosis PASTI : kultur urine
• Tatalaksana :
• Antibiotik IV
• Neonatus : Ampicillin, Gentamisin
• Anak : Ceftriaxone
• Antibiotik PO
• Amoxicilline
• Ampicilline
• Cotrimoxazole
Sumber :
Konsensus Infeksi Saluran Kemih IDAI, 2011
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Rawat inap, antibiotik PO Amoxicilline → rawat inap pemberian
obat secara IV
B. Rawat jalan, antibiotik PO Ceftriaxone → terapi ISK bawah pada
anak
C. Rawat inap, antibiotik IV Amoxicilline → tidak ada sediaan
Amoxicilline IV hanya ada PO
D. Rawat jalan, antibiotik PO Amoxicilline → terapi kurang adekuat
untuk ISK atas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke IGD karena keluhan tidak mau makan sejak 2
hari terakhir. Ibu pasien menyatakan sebelumnya anak demam tinggi dan muncul bercak
ruam merah beserta bintil berisi cairan di tangan dan kaki. Ibu menyangkal adanya batuk
pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C,
serta ruam maculopapular eritem dengan vesikel multiple di telapak tangan dan kaki. Saat
dilakukan pemeriksaan rongga mulut ditemukan lesi erosi kuning keabuan dengan tepi
eritem di buccal, dan lidah. Apakah diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas?
A. Varisela zoster
B. Erupsi obat
C. Hand foot mouth disease
D. Rubella
E. Herpes zoster
© FDI2021
C. Hand foot mouth disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Anak perempuan berusia 2 tahun, keluhan tidak mau makan
sejak 2 hari terakhir.
• Anak demam tinggi dan muncul bercak ruam merah beserta
bintil berisi cairan di tangan dan kaki.
• PF: nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C, serta ruam
maculopapular eritem dengan vesikel multiple di telapak
tangan dan kaki.
• Pemeriksaan rongga mulut ditemukan lesi erosi kuning
keabuan dengan tepi eritem di buccal, dan lidah.
Diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas adalah….
© FDI2021
Hand, Foot and Mouth Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun dibawa ke puskesmas karena mengalami diare
sebanyak 5x/hari selama 4 hari. Anak menyatakan tinjanya tampak ada minyak dan
mengambang sehingga sulit dibilas. Anak juga mengatakan berbau menyengat dan busuk,
adanya lender dan darah disangkal. Ibu pasien juga mengatakan pasien menjadi malas
makan karena nyeri perut. Riwayat jajan di pinggir jalan (+). Pada pemeriksaan fisik, mata
cowong (+), konjungtiva anemis (+), turgor kulit kembali agak lambat, nadi 98x/menit, RR
22x/menit, suhu 37,3C. Pemeriksaan mikroskopis feses ditemukan gambaran seperti
layangan dan berflagel. Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien jika tidak
ditangani secara adekuat?
A. Syok septic
B. Gangguan tumbuh kembang
C. Perforasi usus
D. Abses hepar
E. Ulkus peptikum
© FDI2021
B. Gangguan tumbuh kembang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Seorang anak laki-laki usia 15 tahun, diare sebanyak 5x/hari selama 4 hari.
• Anak menyatakan tinjanya tampak ada minyak dan mengambang
sehingga sulit dibilas.
• Feses berbau menyengat dan busuk, adanya lender dan darah
disangkal.
• Anak menjadi malas makan karena nyeri perut. Riwayat jajan di pinggir
jalan (+).
• PF: mata cowong (+), konjungtiva anemis (+), turgor kulit kembali agak
lambat, nadi 98x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,3C.
• Pemeriksaan mikroskopis feses ditemukan gambaran seperti layangan
dan berflagel.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien jika tidak ditangani secara
adekuat adalah…
© FDI2021
Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, komplikasi yang mungkin terjadi pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Senapan angin
B. Ikat pinggang
C. Pisau bergerigi
D. Gunting
E. Pisau dapur
© FDI2021
B. Ikat pinggang
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
→ Kekerasan tumpul
© FDI2021
Luka Akibat Kekerasan Tumpul = tepi luka tidak rata
Luka Lecet Tekan Luka Lecet Geser Luka Memar Luka Robek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Bagian kulit yang sedikit • Bagian yang pertama • Tampak sebagai bercak, • Luka terbuka tepi tidak
mencekung, berwarna bergeser memberikan biasanya berbentuk rata, pada salah satu
kecoklatan. batas yang lebih rata, dan bulat/lonjong. sisi dapat ditemukan
• Bentuknya memberikan saat benda tumpul jejas berupa luka lecet
• Luka memar yang baru
gambaran bentuk benda meningalkan kulit yang tekan.
tergeser berbatas tidak
terjadi tampak sebagai
penyebab luka. bercak biru kemerahan • Masih terdapat
rata.
dan agak menimbul. jembatan jaringan
• Tampak goresan
epidermis yang berjalan • Proses penyembuhan
sejajar. menyebabkan warna
bercak berubah
menjadi kebiruan,
kehijauan, kecoklatan,
kekuningan dan
akhirnya hilang saat
terjadi penyembuhan
sempurna dalam 7-10
hari
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Senapan angin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Pisau bergerigi
C. Gunting
D. Pisau dapur
Tidak sesuai dengan pola luka memar yang ditemukan pada pasien.
© FDI2021
Jadi, Alat apa yang digunakan suami untuk memukuli
istrinya?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Ikat pinggang
© FDI2021
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria dibawa temannya ke IGD RS dengan perdarahan didaerah punggung. Teman
korban mengaku menemukan korban dikamar kostnya sudah terbaring lemas dengan darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
berceceran dilantai tidak jauh dari tempat tidur. Didaerah punggung kanan, dokter
menemukan luka tusuk dengan darah masih aktif keluar. Beberapa saat kemudian, polisi
datang mengabarkan bahwa telah ditemukan pisau dapur bermata 1 di tempat sampah tak
jauh dari rumah kost korban. Bagaimana deskripsi luka pada kasus diatas?
A. Luka terbuka berbentuk bulat, terdapat jelaga dan kelim api disekitar luka
B. Luka tertutup berwarna kebiruan, batas tidak jelas dengan pola memanjang dibagian
punggung
C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk tumpul
dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
D. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, kedua ujung luka berbentuk
lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
E. Luka tertutup berbentuk goresan dibagian kulit epidermis yang berjalan sejajar.
© FDI2021
C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk
tumpul dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
→ Kekerasan tajam
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Luka Akibat Kekerasan Tajam = tepi luka rata
• Mengenai kulit dengan arah • Akibat kekerasan tajam yang • Akibat kekerasan tajam
kekerasan tegak terhadap bergerak sejajar dengan dengan bagian “mata”
permukaan kulit. Tepi luka permukaan kulit. senjata yang mengenai kulit
rata. dengan arah tegak.
• Panjang luka jauh melebihi
• Lebar luka menggambarkan dalamnya luka. • Kedua sudut luka lancip
lebar pisau yang digunakan. dengan luka yang cukup
• Jika panjang luka lebih
• Karena elastisitas kulit, pendek = luka iris dalam.
dalamnya luka tidak
menggambarkan panjangnya
pisau
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Luka terbuka berbentuk bulat, terdapat jelaga dan kelim api disekitar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Bagaimana deskripsi luka pada kasus diatas?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk
tumpul dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
© FDI2021
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Polisi menemukan mayat seorang laki-laki dan sebuah senjata api dikamar mandi sebuah
rumah kontrakan. Rumah dalam keadaan sangat berantakan dan pakaian korban tampak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
robek dibeberapa bagian diduga akibat pergumulan dengan seseorang sebelumnya. Polisi
menduga kasus ini adalah pembunuhan. Ahli forensik mengidentifikasi tubuh mayat dan
menemukan 1 buah luka berbentuk bulat dengan kelim jelaga dan tato. Berdasarkan
identifikasi luka pada tubuh mayat, berapakah jarak tembak maksimal yang sesuai dengan
luka tersebut?
A. < 15 cm
B. 60 cm
C. >60 cm
D. 20 cm
E. 15 cm
© FDI2021
B. 60 cm
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Luka Tembak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Kelim api = daerah hiperemis di tepi lubang
• Jelaga = jelaga warna kehitaman pada permukaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
sekitar lubang
• Kelim tato = butir mesiu yang tiak habis terbakar
• Kelim kesat = pelumas, jelaga, elemen mesiu
• Kelim lecet = kulit ari yang terkelupas di sekitar tepi lubang
© FDI2021
Jadi, Berapakah jarak tembak maksimal yang sesuai dengan
luka tersebut?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. 60 cm
© FDI2021
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita ditemukan oleh pembantu rumahnya telah tewas didapur rumah. Didekat tubuh
mayat ditemukan botol cairan yang sudah tinggal sedikit. Pada mulut mayat terlihat cairan yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
sudah mengering berwarna putih dari daerah mulut sampai kedaerah dada. Apa yang
menyebabkan wanita ini meninggal?
A. Trauma listrik
B. Trauma tajam
C. Trauma tumpul
D. Trauma dingin
E. Trauma kimia
© FDI2021
E. Trauma kimia
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Trauma listrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Trauma tajam
C. Trauma tumpul
D. Trauma dingin
© FDI2021
Jadi, Apa yang menyebabkan wanita ini meninggal?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. Trauma kimia
© FDI2021