Anda di halaman 1dari 1281

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, berusia 69 tahun, mengeluhkan jari tangan tremor sejak 7 bulan
yang lalu. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal. Pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak tubuh
condong ke depan, tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat,
serta terdapat cogwheel phenomenon. Gangguan neurotransmitter apakah yang
menyebabkan gangguan di atas ?

A. Adrenalin
B. Noradrenalin
C. Asetilkolin
D. GABA
E. Dopamin

© FDI2021
E. Dopamin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, usia 69 tahun
• Jari tangan tremor sejak 7 bulan yang lalu
• Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : tampak tubuh condong ke depan, tremor pada
ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat, serta
terdapat cogwheel phenomenon

© FDI2021
PARKINSON DISEASE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyakit degenerasi otak terbanyak kedua


• Mekanisme: penurunan jumlah dopamin di otak yang
berperan dalam mengontrol gerakan sebagai akibat
kerusakan sel saraf di substansia nigra pars kompakta di
batang otak.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education.
© FDI2021
KARAKTERISTIK : TRAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tremor saat istirahat → khas : pill rolling tremor


• Rigiditas → khas : fenomena cog wheel (roda pedati)
• Akinesia
• Postural instability → berjalan dengan langkah kecil-kecil
• Wajah seperti topeng (masked face)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
GEJALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Merasakan tubuh kaku dan berat


2. Gerakan lebih kaku dan lambat
3. Tulisan tangan mengecil dan tidak terbaca
4. Ayunan lengan berkurang saat berjalan
5. Kaki diseret saat berjalan
6. Suara bicara pelan dan sulit dimengerti
7. Tangan atau kaki gemetar
8. Merasa goyah saat berdiri
9. Merasakan kurang bergairah
10. Berkurang fungsi penghidu / penciuman
11. Keluar air liur berlebihan
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Awitan keluhan atau gejala tidak diketahui dengan pasti


• Perjalanan gejala semakin memberat
• Gejala dimulai pada satu sisi anggota gerak, tetapi seiring
waktu akan mengenai kedua sisi atau batang tubuh.
• Faktor yang memperingan gejala : istirahat, tidur, suasana
tenang
• Faktor yang memperberat gejala : kecemasan, kurang
istirahat
• Riwayat penggunaan obat antiparkinson dan respon
terhadap pengobatan.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• tremor saat istirahat, terlihat di tangan atau tungkai bawah.


• ekspresi wajah seperti topeng / face mask (kedipan mata dan ekspresi wajah menjadi
datar),
• postur tubuh membungkuk,
• tremor dapat ditemukan di anggota tubuh lain (meskipun relatif jarang) misalnya
kepala, rahang bawah, lidah, leher atau kaki
• Kesulitan / tampak ragu-ragu saat mulai berjalan (hesitancy), berjalan dengan kaki
diseret (shuffling), jalan makin lama makin cepat (festination),
• Ayunan lengan berkurang baik pada 1 sisi anggota gerak maupun di keduanya.
• Bradikinesia, rigiditas
• Instabilitas postural
• Refleks patologis (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Tatalaksana
1. Stadium awal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi non-farmakologi:
• Nutrisi : diet yang sehat berupa buah-buahan dan sayur-sayuran.
• Aktifitas : edukasi, aerobik, penguatan, peregangan, latihan
keseimbangan.

Farmakologi:
• Terapi untuk tujuan modifikasi penyakit dan neuroproteksi.
• Terapi simptomatis awal (motorik) : Levodopa, MAO-B inhibitor
(selegiline, rasagiline), agonis dopamin (pramipexol, ropinirole,
rotigotine).
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
2. Stadium lanjut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi farmakologi : levodopa, antivirus (amantadin), MAO-B


inhibitor (selegilin, rasagilin), COMT inhibitor (entacapon), agonis
dopamin (pramipeksol, ropinirol, rotigotin)
• Pembedahan Fungsional : palidotomi unilatral, deep brain
stimulation (palidum posteroventral, nukleus subtalamikus)
• Non farmakologi : fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara dan
bahasa.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Adrenalin→ tidak tepat


B. Noradrenalin→ tidak tepat
C.Asetilkolin → tidak tepat
D.GABA→ tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, neurotransmitter yang menyebabkan


gangguan adalah…
E. Dopamin

© FDI2021
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Doni, 68 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan
yang menjalar ke tungkai bawah kanan. Nyeri disertai dengan kesemutan
hingga mata kaki sebelah dalam, dan jari-jari kaki. Nyeri terjadi mendadak
ketika pasien sedang bekerja. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, Lasegue Test (+), Patrick dan Kontra Patrick
Test (+). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan penurunan refleks
fisiologis patella dextra, refleks fisiologis Achilles dextra normal. Di mana
perkiraan lesi pada pasien tersebut ?

A. L1-L2
B. T12-L1
C. L4-L5
D. L5-S1
E. S1-S2

© FDI2021
C. L4-L5
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pria, 68 tahun, nyeri pinggang kanan menjalar ke tungkai
bawah sesisi
• Disertai kesemutan hingga mata kaki sebelah dalam dan
jari-jari kaki
• Muncul tiba-tiba saat sedang bekerja
• Px Fisik : TTV dbn, Lasegue Test (+), Patrick dan Kontra
Patrick Test (+)
• Px Neurologis : Penurunan refleks fisiologis patella dextra

© FDI2021
Hernia Nukleus Pulposus
Nukleus pulposus menonjol (bulging)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan menekan kearah kanalis spinalis

Lokasi tersering HNP → L4-L5 atau L5-S1

Gejala:
Nyeri punggung bawah disertai nyeri
menjalar, kesemutan, tersetrum

Faktor risiko:
• Usia
• Jenis kelamin
• Pekerjaan
• Trauma

© FDI2021
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education.
PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi
GEJALA KLINIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah:


• Nyeri punggung bawah, nyeri daerah bokong, rasa kaku/ tertarik pada
punggung bawah.
• Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal,
yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan
kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit, rasa nyeri sering
ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan.
• Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah di sebelah L5 – S1 (garis
antara dua krista iliaka).
• Bila mengenai konus atau kauda equina → terjadi gangguan defekasi,
miksi, dan fungsi seksual

Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN KHUSUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT) positif


• Bragard Sicard, Patrick, Kontra Patrick
• Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke-5 (S1), atau
bagian medial dari ibu jari kaki (L5)
• Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorso-fleksi, terutama ibu
jari kaki (L5), atau plantar fleksi (S1)
• Gangguan otonom: retensi urin
• Tes provokasi: tes valsava dan naffziger → untuk menaikkan
tekanan intratekal
• Tes refleks fisiologis: refleks tendon achilles menurun atau
menghilang jika radix antara L5 – S1 terkena

Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• MRI tulang belakang → gold standard


• Foto rontgen tulang belakang
• EMG
• Myelo-CT

Sumber: Rianawati, S. B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

. PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Edukasi:
• Olahraga
• Hindari mengangkat barang yang berat
• Tidur di tempat yang datar dan keras.
• Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan trauma
• Kurangi berat badan.
© FDI2021
PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. L1-L2→ tidak tepat


B. T12-L1→ tidak tepat
D. L5-S1→ tidaktepat
E. S1-S2→ tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, perkiraan lesi pada pasien tersebut


adalah…
C. L4-L5

© FDI2021
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria, 59 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kiri
mendadak sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat sedang
bekerja. Bagian tubuh sebelah kiri lebih sedikit bergerak dibandingkan dengan bagian
tubuh sebelah kanan. Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas
dibandingkan dengan bagian tubuh bawah. Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi
pembicaraan orang lain. Kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/90, denyut nadi
95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Apakah diagnosis pada pasien ini?
A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri anterior
B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri media
C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri anterior
D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri media
E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri posterior

© FDI2021
D. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri
cerebri media
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pria, 59 tahun
• kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak sejak 1 jam yang
lalu
• Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat sedang bekerja
• Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas
dibandingkan dengan bagian tubuh bawah
• Pasien sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi pembicaraan
orang lain
• Kesadaran compos mentis, tekanan darah 160/90, denyut
nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C
(tekanan darah tinggi)

© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2021
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
STROKE ISKEMIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Trombosis Emboli

Kasper, D. L, et al. 2016., Harrison’s Manual of Medicine. New York: McGraw-Hill Education © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri


anterior → pada stroke hemoragik terdapat
penurunan kesadaran serta nyeri kepala
B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri cerebri
media → pada stroke hemoragik terdapat
penurunan kesadaran serta nyeri kepala
C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri
anterior → kurang tepat, kelemahan dirasakan
lebih berat pada ekstremitas inferior
E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri cerebri
posterior → kurang tepat, terdapat keluhan
penglihatan serta gangguan memori
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…


D. Stroke Iskemik e.c sumbatan
arteri cerebri media

© FDI2021
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 40 tahun mengeluhkan wajahnya tampak perot sejak 2 hari
yang lalu. Pasien mengatakan bahwa sudut bibir kanan tampak terjatuh. Pasien
menyangkal adanya kelemahan pada anggota gerak dan menyangkal adanya
riwayat hipertensi, DM. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C.
Pemeriksaan neurologis dijumpai adanya wajah yang asimetris, sudut bibir kanan
lebih rendah, serta pasien tidak mampu untuk mengangkat alis atau mengerutkan
dahi kanan. Kelainan saraf pada pasien tersebut adalah...

A. Parese CN V tipe perifer


B. Parese CN VII tipe perifer
C. Parese CN V tipe sentral
D. Parese CN XII tipe sentral
E. Parese CN VII tipe sentral

© FDI2021
B. Parese CN VII tipe perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pria, 40 tahun
• Wajah perot sejak 2 hari yang lalu
• Kelemahan anggota gerak disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Neurologis : Pasien tidak mampu mengangkat alis atau
mengerutkan dahi kanan

© FDI2021
Bell’s Palsy
Paralisis fasialis (N. VIII) perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

idiopatik, yang merupakan


penyebab tersering dari paralisis
fasialis perifer unilateral

Tetapi dikaitkan dengan infeksi HSV tipe I


dan reaktivasi VZV

• Kelumpuhan muskulus fasialis


• Tidak mampu menutup mata
• Nyeri tajam pada telinga dan mastoid
(60%)
• Perubahan pengecapan (57%)
• Hiperakusis (30%)
• Kesemutan pada dagu dan mulut
• Epiphora
• Nyeri ocular
• Penglihatan kabur © FDI2021
Bell’s Palsy
• Klasifikasi House and Brackmann
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi

© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan pengobatan: memperbaiki fungsi saraf VII (saraf


fasialis) dan menurunkan kerusakan saraf.
• Pengobatan dipertimbangkan untuk pasien dalam 1-4
hari onset.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pengobatan inisial:
1. Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/hari
selama 6 hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
2. Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali
sehari selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis
tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.
• Perawatan untuk perlindungan mata: lubrikasi okular topikal (air
mata buatan pada siang hari) dapat mencegah corneal
exposure.
• Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequelae.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Parese CN V tipe perifer→ pada trigeminal


neuralgia
C. Parese CN V tipe sentral→ tidak tepat
D. Parese CN XII tipe sentral→ pada stroke
E. Parese CN VII tipe sentral→ pada stroke

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kelainan saraf pada pasien tersebut


adalah…
B. Parese CN VII tipe perifer

© FDI2021
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan tiba-
tiba lemah separuh badan sebelah kanan. Keluarga mengatakan pasien tidak dapat berbicara
dengan lancar. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 7 tahun yang lalu dan
rutin berobat. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan
darah 160/100 mmHG, nadi 98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8 C, pasien tidak dapat berbicara
dengan lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat memahami pembicaraan. Dari
pemeriksaan neurologis, didapatkan rangsangan meningeal (-), hemiparese dextra, parese N VII
kanan sentral. Menurut keluhan pasien di atas, area di otak yang mengalami kerusakan adalah...
A. Area 41-42
B. Area 17-18
C. Area 22
D. Area 8
E. Area 44-45

© FDI2021
E. Area 44-45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 65 tahun,
• tiba-tiba lemah separuh badan sebelah kanan.
• Pasien tidak dapat berbicara dengan lancar.
• Riwayat hipertensi dan diabetes melitus (+).
• PF: kesadaran compos mentis, GCS 456, tekanan darah 160/100 mmHG, nadi
98x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,8 C, (tekanan darah tinggi)
• pasien tidak dapat berbicara dengan lancar dan tidak dapat mengulang,
tetapi dapat mengerti pembicaraan.
• Pemeriksaan neurologis: rangsangan meningeal (-), hemiparese dextra, parese
N VII kanan sentral.

© FDI2021
AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Afasia : tidak dapat berbicara.


• Klasifikasi:
– Afasia sensorik → dia bisa bicara dengan lancar tapi tidak
dapat mengerti dan tidak dapat mengulang pembicaraan
(motorik saja yang bisa)
– Afasia motorik → dia tidak bisa bicara dengan lancar dan
tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik
saja yang bisa)
– Afasia transkortikal → jika diantara keduanya di atas masih
bisa mengulang

Sumber: Weiner, H.L., Levitt, L.P. 2001. Buku Saku Neurologi, Edisi Kelima
© FDI2021
LOKASI AFASIA WERNICKE DAN BROCA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Broca (B): mengatur proses


bicara (Motorik) → lobus frontal
→ Brodmann area 44 dan 45
• Wernicke: mengatur proses
pemahaman pembicaraan
(Sensorik) → lobus temporal →
Brodmann area 22
• Global → lobus fronto-parieto-
temporal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Area 41-42 → kerusakan pada area ini menyebabkan


gangguan pendengaran
B. Area 17-18 → kerusakan pada area ini menyebabkan
gangguan penglihatan
C. Area 22 → kerusakan pada area ini menyebabkan
Afasia Wernicke
D. Area 8 → kerusakan pada area ini menyebabkan
gangguan pergerakan bola mata

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, area di otak yang mengalami


kerusakan adalah…
E. Area 44-45

© FDI2021
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 21 tahun, mengalami kecelakaan dengan kepala dan


badan terbentur. Pasien mengeluhkan kelemahan kedua lengan, tungkai atas,
dan tungkai bawah, serta merasakan kesemutan dari leher ke bawah. Pemeriksaan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan
tetraplegia tipe UMN dan anestesia setinggi C4 ke bawah. Apakah diagnosis yang
paling tepat pada kasus ini ?

A. Anterior cord syndrome


B. Posterior cord syndrome
C. Brown sequard syndrome
D. Central cord syndrome
E. Complete spinal transection

© FDI2021
E. Complete Spinal Transection
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 21 tahun
• Kecelakaan dengan kepala dan badan terbentur
• kelemahan kedua lengan, tungkai atas, dan tungkai
bawah, serta merasakan kesemutan dari leher ke bawah
• TTV : dbn
• Px Neurologis : tetraplegia tipe UMN dan anestesia
setinggi C4 ke bawah

© FDI2021
CEDERA MEDULA SPINALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebut juga trauma medula spinalis (spinal cord injury) →


trauma langsung atau tidak langsung yang menyebabkan
jejas pada medula spinalis
• Dapat menimbulkan gangguan:
✓ Fungsi sensorik
✓ Fungsi motorik
✓ Fungsi autonom

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Klasifikasi Derajat Keparahan Defisit
Neurologis Berdasarkan ASIA/IMSOP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Tipe Keterangan


A Komplet Tidak ada fungsi sensorik maupun motorik sampai segmen S4-5
B Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, tetapi fungsi motorik terganggu di bawah
sensorik level cedera dan meluas sampai setinggi segmen S4-5
C Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan < 3
D Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan ≥ 3
E Normal Fungsi sensorik dan motorik normal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
Klasifikasi Sindrom Medula Spinalis
Sindrom Penyebab Utama Gejala dan Tanda Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindrom Brown Cedera tembus, kompresi • Paresis UMN (di bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi)
Sequard ekstrinsik • Gangguan sensasi propioseptif (raba dan tekan) ipsilateral
• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu) kontralateral
Sindrom Spinalis Iskemik akut, HNP • Paraplegia
Anterior • Gangguan sensasi eksteroseptif
• Sensasi propioseptif normal
• Disfungsi sfingter
Sindrom Spinalis Siringomielia, trauma, tumor • Paresis anggota gerak atas lebih berat dibandingkan anggota
Sentral spinal gerak bawah
• Gangguan sensorik bervariasi (disestesia/hiperestesia) di
lengan
• Disosiasi sensibilitas
• Disfungsi miksi, defekasi, dan seksual
Sindrom spinalis Trauma dan infark spinalis • Paresis ringan
posterior posterior • Gangguan propioseptif bilateral
• Gangguan eksteroseptif pada leher, punggung, dan bokong
Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anterior cord syndrome → paralisis motorik dan


kehilangan sensasi nyeri dan suhu
B. Posterior cord syndrome → kehilangan fungsi
sensorik tekanan, sentuhan dan proprioseptif
C. Brown sequard syndrome → Paresis UMN (di
bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi), gangguan
propriosepsi ipsilateral, gangguan sensasi nyeri
dan suhu kontralateral
D. Central cord syndrome → penurunan fungsi
motorik bagian atas tubuh lebih berat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat adalah…


E. Complete spinal transection

© FDI2021
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 75 tahun diantar ke IGD dengan keluhan lemah pada tubuh sisi kiri
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang beraktivitas. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala dan muntah. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran
apatis, tekanan darah 200/120 mmHg, denyut nadi 120x/menit, suhu 36,8C. Pada
pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan motorik 5555/2222. Tatalaksana untuk
menurunkan tekanan intrakranial pada kasus adalah...
A. Mannitol
B. Steroid
C. Antihipertensi
D. Diuretik
E. Restriksi garam

© FDI2021
A. Mannitol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki, 75 tahun,
• lemah pada tubuh sisi kiri sejak 1 jam yang lalu
• Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang beraktivitas
• Pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan muntah
• Px Fisik : kesadaran apatis, tekanan darah 200/120 mmHg,
denyut nadi 120x/menit, suhu 36,8C
• Px Neurologis : kekuatan motorik 5555/2222

© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2021
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Tatalaksana Stroke (Umum)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC


• Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma
atau gagal napas
• Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9%dengan
kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis
seperti dextrosa 5% dalam air dan salin 0,45% karena
dapat memperhebat edema otak)
• Berikan O2 → 2-4 lpm melalui nasal kanul
• Jangan memberikan makanan atau minuman lewat
mulut

Sumber: Guideline for the Mangement of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. 2015 (AHA/ASA)
© FDI2021
Tatalaksana Stroke (Hemoragik)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kontrol tekanan darah → mencegah perdarahan ulang


1. Pada orang yang dasarnya normotensif diturunkan sampai
sistolik 160 mmHg
2. Pada orang dengan hipertensi, target sedikit lebih tinggi
(Sistolik 150-220 diturunkan menjadi 140, sistolik >220
diturunkan agresif dengan antihipertensi IV)
• Tekanan intrakranial → diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30 derajat (satu bantal) sejajar
dengan bahu dan mannitol 1,5 g/kgBB dalam 1 jam
• Neuroprotektor → Sitikolin250 mg (tidak wajib)
Sumber: Guideline for the Mangement of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. 2015 (AHA/ASA)
© FDI2021
Tatalaksana Stroke (Iskemik)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fibrinolitik
- Menggunakan r-TPA (Syarat → TD <185/110 mmHg, tidak
sedang mengonsumsi antikoagulan, usia <80 tahun)
- Onset <3 jam : Prognosis baik
- Onset 3-4,5 jam : Prognosis sedang
• Kontrol TIK → Elevasi kepala 30 derajat dan mannitol 1,5
g/kgBB dalam 1 jam
• Kontrol tekanan darah → Jika sistolik >220 atau diastolik
>120, MAP diturunkan perlahan sebesar 15% dalam 24 jam
• Neuroprotektor → Sitikolin 250 mg (tidak wajib)
Sumber: Guideline for the Mangement of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. 2015 (AHA/ASA)
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Steroid→ Tidak tepat


C. Antihipertensi→ Untuk mengontrol tekanan darah
D. Diuretik → Tidak tepat
E. Restriksi garam→ Tidak tepat

© FDI2021
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik dengan
keluhan sering melamun di kelas sejak 3 bulan yang lalu. Menurut gurunya pasien sulit
berkonsentrasi di kelas, sehingga prestasi belajarnya juga menurun. Pemeriksaan fisik dan
tanda vital dalam batas normal. Dilakukan pemeriksaan EEG dan ditemukan gambaran 3 Hz
spike and wave. Apakah tatalaksana farmakoterapi yang paling tepat untuk pasien di atas ?
A. Asam valproat
B. Fenobarbital
C. Diazepam
D. Fenitoin
E. Karbamazepin

© FDI2021
A. Asam valproat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 10 tahun
• Keluhan sering melamun di kelas sejak 3 bulan yang lalu
• Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal
• EEG : gambaran 3 Hz spike and wave

© FDI2021
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized


• Sederhana: kesadaran tidak terganggu • Absans/petit mal: pasien menjadi bengong, dapat
• Kompleks: kesadaran terganggu, pasien tidak ingat disertai automatisme
saat kejang • Mioklonik: gerakan motorik singkat, jerking, < 1
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, detik
lalu menjadi kejang umum tonik-klonik • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
• Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2021
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2021
Status Epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Fenobarbital → tidak tepat


C. Diazepam → tidak tepat
D. Fenitoin → tidak tepat, dapat memperberat keluhan
E. Karbamazepin → tidak tepat, dapat memperberat
keluhan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana farmakoterapi yang


paling tepat untuk pasien di atas adalah…
A. Asam valproat

© FDI2021
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki berusia 68 tahun datang diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa
makan, sering minta makan pada anaknya, padahal pasien sudah makan. Pada
pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
napas 21x/menit, suhu 36,7C. Pada hasil tes MMSE, didapatkan skor 22. Diagnosis pada
pasien tersebut adalah...
A. Demensia vaskular
B. Mild dementia
C. Moderate dementia
D. Severe dementia
E. Moderate-severe dementia

© FDI2021
B. Mild Dementia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 68 tahun,
• diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa
makan, sering minta makan pada anaknya, padahal
pasien sudah makan
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi
88x/menit, frekuensi napas 21x/menit, suhu 36,7C (dbn)
• Skor MMSE : 22
Diagnosis pada pasien tersebut adalah...

© FDI2021
DEMENSIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: sindrom aibat penyakit otak yang bersifat kronik


progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multipel, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya
tangkap (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi,
kalkulasi, visuospasial, bahasa, dan daya nilai.

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir


yang sampai mengganggu kegiatan sehari-hari
2. Tidak ada gangguan kesadaran
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit
enam bulan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Alzheimer Demensia yang berhubungan dengan proses


penuaan
Demensia Vaskular Akibat kelainan vaskular: aterosklerosis, stroke,
hipertensi
Demensia Lewy Body Demensia idiopatik yang progresif
Biasanya ada gangguan motorik dan halusinasi
visual
Histologi: Badan Lewi
Demensia Frontotemporal/ Mengenai lobus frontal dan temporal
Pick’s Disease Gangguan memori, perilaku, bicara

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2021
• PP:
➢Untuk pemantauan progresitas dan derajat keparahan demensia
✓ Mini Mental State Examination (MMSE)
✓ Clinical Dementia Rating (CDR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Global Deterioration Scale


➢Untuk mendeteksi adanya gejala non kognisi
✓ Geriatric Depression Scale (GDS)
✓ Neuropsychiatric Inventory (NPI)
➢Pemeriksaan Laboratorium untuk komorbiditas
✓ Tes hematologi rutin (Hb, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis, LED)
✓ Tes biokimia meliputi elektrolit, glukosa, fungsi renal dan hepar
✓ Tes fungsi tiroid
✓ Kadar serum vitamin B12
➢Neuroimaging
✓ Structural Imaging: CT Scan dan MRI
✓ Functional Imaging: MRS, PET, dan SPECT
➢ Pemeriksaan tambahan
✓ Pemeriksaan EEG, cairan otak, tes TPHA/VDRL, HIV atas indikasi klinis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Derajat gangguan kognisi berdasarkan MMSE:

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyekat Kolinesterase
➢ Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap 4-8
minggu sampai mencapai 1x 10 mg
➢ Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6 mg/24jam naikkan
hingga 9,5 mg/24jam setelah 4 minggu
➢ Galantamin. Dosis awal 2x4 mg, naikkan setelah 4 minggu
2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demensia vaskular → tidak tepat, karena tidak


terdapat riwayat hipertensi maupun stroke
C. Moderate dementia → skor MMSE 15-20
D. Severe dementia → skor MMSE 0-9
E. Moderate-severe dementia → skor MMSE 10-14

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut


adalah…
B. Mild dementia

© FDI2021
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun dengan keluhan kelumpuhan keempat ekstremitas sejak 1
minggu yang lalu. Kelumpuhan dimulai pada kedua tungkai bawah, kemudian 2 hari yang
lalu kelumpuhan dirasakan muncul juga pada kedua lengan. Pasien juga mengeluhkan
diare dan muntah. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan tetraparesis tipe LMN,
kesemutan pada kaki, dan hipoestesi glove stocking. BAK dan BAB normal, tidak ada
demam. Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap, didapatkan hasil dalam batas
normal. Lokasi terjadinya gangguan pada kasus di atas adalah...
A. Taut neuromuskular
B. Selubung mielin
C. Kornu anterior medulla spinalis
D. Korteks cerebri
E. Saraf perifer

© FDI2021
B. Selubung mielin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 29 tahun
• Keluhan kelumpuhan keempat ekstremitas sejak 1 minggu
yang lalu. Kelumpuhan dimulai pada kedua tungkai bawah,
kemudian 2 hari yang lalu kelumpuhan dirasakan muncul juga
pada kedua lengan.
• Pasien juga mengeluhkan diare dan muntah
• BAK dan BAB normal, tidak ada demam
• Px Neurologis : tetraparesis tipe LMN, kesemutan pada kaki,
dan hipoestesi glove stocking
• Laboratorium : dalam batas normal
© FDI2021
GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definsi: penyakit dimana sistem kekebalan tubuh seseorang


menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kelemahan
otot, apabila parah dapat mengakibatkan kelumpuhan,
bahkan otot-otot pernapasan.
• Mekanisme : autoantibodi yang memicu demielinisasi saraf
tepi
• Faktor Risiko : Infeksi (Campylobacter jejuni → diare
berdarah, Epstein-Barr Virus → batuk pilek)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


• Kelemahan ascenden dan simetris • Kelemahan saraf cranial (III, IV, VI, • Laboratorium (untuk
• Anggota gerak bawah dulu baru VII, IX, X) menyingkirkan diagnosis banding
menjalar ke atas • Kelemahan anggota gerak yang lain): Pemeriksaan darah lengkap,
• Kelemahan akut dan progresif yang cenderung simetris dan asendens ureum/kreatinin, SGOT/SGPT,
ditandai arefleksia • Hiporefleksia atau arefleksia elektrolit, Creatinin kinase, Serologi
• Puncak defisit 4 minggu • Tidak ada klonus atau refleks CMV/EBV/Micoplasma, Antibodi
• Pemulihan 2-4 minggu pasca onset patologis glycolipid, Antibodi GMI
• Gangguan sensorik pada umumnya • Pencitraan: MRI minimal potongan
ringan sagital untuk menyingkirkan
• Gangguan otonom dapat terjadi diagnosis banding lain
• Gangguan saraf kranial • Lumbal Pungsi → Disosiasi
• Gangguan otot-otot nafas sitoalbumin (peningkatan protein
tanpa peningkatan leukosit)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemberian IVIG 0,4 gram/ kg BB/ hari selama 5 hari atau


plasma exchange diguanakan sebagai lini pertama
pengobatan
• Pemberian IVIG memiliki efek samping yang lebih sedikit,
sehingga lebih banyak dipilih
• Plasmafaresis
• Kombinasi methylprednisolone dosis tinggi dan IVIG
memiliki manfaat singkat

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Taut neuromuskular→ lokasi lesi pada


Myasthenia Gravis
C. Kornu anterior medulla spinalis→ lokasi lesi pada
poliomyelitis
D. Korteks cerebri → lokasi lesi pada stroke
E. Saraf perifer→ lokasi lesi pada nerve palsy

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, lokasi terjadinya gangguan pada


kasus di atas adalah…
B. Selubung mielin

© FDI2021
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 29 tahun datang ke poli psikiatri karena mengeluhkan mengalami
penurunan performa selama bekerja. Pasien selama 1 bulan terakhir tampak sangat
bersemangat, pasien selalu ingin bercerita kepada semua orang dengan sangat cepat,
selalu menggunakan pakaian berwarna merah selama pergi ke tempat kerja,
membelanjakan hal-hal yang berlebihan hingga pasangannya merasa terganggu, pasien
juga tidak tidur selama 1 minggu. Namun 3 bulan sebelumnya pasien pernah merasa ingin
mati saja dan merasa tidak berguna hidup di dunia. Pasien tidak mau makan dan sulit untuk
tidur. Hal tersebut sangat mengganggu konsentrasinya, hingga pasien ditegur oleh
atasannya karena deadline tidak tercapai. Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 125/80 mmHg, RR 22 kali/menit,
HR 62 kali/menit, dan suhu 36,7°C. Apakah terapi pasien tersebut?
A. Litium
B. Lamotrigin
C. Risperidone
D. Olanzapine
E. Quetiapine

© FDI2021
A. Litium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 29 tahun mengeluhkan mengalami penurunan performa
• Pasien selama 1 bulan terakhir tampak sangat bersemangat, pasien selalu ingin
bercerita kepada semua orang dengan sangat cepat, selalu menggunakan
pakaian berwarna merah selama pergi ke tempat kerja, membelanjakan hal-hal
yang berlebihan hingga pasangannya merasa terganggu, pasien juga tidak tidur
selama 1 minggu.
• Namun 3 bulan sebelumnya pasien pernah merasa ingin mati saja dan merasa
tidak berguna hidup di dunia. Pasien tidak mau makan dan sulit untuk tidur. Hal
tersebut sangat mengganggu konsentrasinya, hingga pasien ditegur oleh
atasannya karena deadline tidak tercapai.
• TTV dalam batas normal

Apakah terapi pasien tersebut?

© FDI2021
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-


kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan
tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu
tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktivitas (mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan
afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi).
• Khas: biasanya ada penyembuhan sempurna antar
episode.

Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 61-63


Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 210-215 © FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa


Gejala Psikotik

© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan
Gejala Psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan


atau Sedang
Tanpa atau
Dengan Gejala Somatik

© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat
Tanpa Gejala Psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat


Dengan Gejala Psikotik

© FDI2021
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi Gangguan Bipolar, Episode Mania • Litium


Akut • Divalproat
• Litium atau divalproat + risperidon
• Litium atau divalproat + quetiapin
• Litium atau divalproat + olanzapin
• Litium atau divalproat + aripiprazol
Terapi Gangguan Bipolar, Episode Depresi • Litium
Akut • Lamotrigin
• Litium atau divalproat + SSRI,
• Olanzapin + SSRI,
• Litium+ ivalproat
Terapi Rumatan Gangguan Bipolar • Litium
• Lamotrigin

Sumber: PNPK Jiwa, KMK 73 th 2015


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Stahl's Essential Psychopharmacology


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Litium → jawaban tepat


B. Lamotrigin → direkomendasikan untuk episode
depresi atau terapi rumatan
C.Risperidone → DoC bila dikombinasikan dengan
antimania
D.Olanzapine → DoC bila dikombinasikan dengan
antimania
E. Quetiapine → DoC bila dikombinasikan dengan
antimania

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah terapi pasien tersebut?

A. Litium

© FDI2021
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 27 tahun datang ke poli psikiatri karena sudah lebih dari 2 tahun merasa
tidak nyaman dengan dirinya. Pasien mengatakan sering merasa sedih, tidak ingin makan,
dan tidak bisa tidur. Hal ini dapat terjadi beberapa hari, namun pasien masih dapat bekerja
seperti biasa. Pasien juga menyampaikan bahwa pasien pernah mengalami keadaan
sangat bersemangat untuk bekerja, senang menggunakan pakaian yang berwarna
menyala. Pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa. Kedua hal tersebut sering terjadi dan
berganti dalam waktu yang singkat. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Bipolar tipe II episode campuran
B. Bipolar tipe II episode manik
C. Bipolar tipe I episode campuran
D. Siklotimia
E. Distimia

© FDI2021
D. Siklotimia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita 27 tahun lebih dari 2 tahun merasa tidak nyaman dengan
dirinya.
• Pasien mengatakan sering merasa sedih, tidak ingin makan, dan tidak bisa
tidur. Hal ini dapat terjadi beberapa hari, namun pasien masih dapat
bekerja seperti biasa.
• Pasien juga menyampaikan bahwa pasien pernah mengalami keadaan
sangat bersemangat untuk bekerja, senang menggunakan pakaian yang
berwarna menyala. Pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa.
• Kedua hal tersebut sering terjadi dan berganti dalam waktu yang singkat.

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Gangguan Suasana Perasaan
(Mood/Afektif) Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Distimia

Siklotimia

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 218
PPDGJ III & DSM-5, hal. 68 © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 68


© FDI2021
Terapi Siklotimia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Farmakologi
- Mood stabilizer dan antimania

Sumber: Kaplan & Sadock, hal. 384


© FDI2021
Terapi Distimia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non farmakologi Farmakologi


- Cognitive therapy - SSRI → Venlafaxine dan
- Behavior therapy bupropion
- Insight-Oriented - Monoamine oxidase
(Psychoanalytic) inhibitors (MAOis)
Psychotherapy
- Interpersonal Therapy
- Family and group therapies

Sumber: Kaplan & Sadocks, hal. 384


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Bipolar tipe II episode campuran → gejala hipomanik


dan riwayat depresi sebelumnya, episode campuran
manik dan depresif
B. Bipolar tipe II episode manik → gejala hipomanik dan
riwayat depresi sebelumnya, episode campuran
manik
C.Bipolar tipe I episode campuran → gejala manik dan
riwayat depresi sebelumnya, episode campuran
manik dan depresif
D.Siklotimia → jawaban tepat, depresif dan hipomanik
bergantian secara cepat
E. Distimia → afek depresif lama namun tidak berat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis pasien tersebut?

D. Siklotimia

© FDI2021
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 34 tahun dibawa ke poli psikiatri oleh istrinya. Istrinya menyampaikan
bahwa sudah 2 bulan belakangan ini suaminya nampak murung, tidak mau makan, tidak
dapat tidur, dan sudah 2 kali mencoba bunuh diri dengan mencoba melompat ke sungai,
namun digagalkan oleh warga sekitar. Pasien menyampaikan bahwa hidupnya sudah tidak
berguna lagi. 2 tahun yang lalu pasien didiagnosis skizofrenia paranoid, namun disampaikan
sudah tidak perlu mengonsumsi obat lagi. Tidak ditemukan waham atau pun halusinasi. Dari
pemeriksaan didapatkan TD 120/85 mmHg, RR 22 kali/menit, HR 75 kali/menit, dan suhu
36,5ºC. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Skizofrenia paranoid
B. Skizoafektif tipe depresi
C. Skizoafektif tipe manik
D. Depresi post skizofrenia
E. Depresi dengan gejala psikotik

© FDI2021
D. Depresi post skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria usia 34 tahun dibawa oleh istrinya.
• 2 bulan belakangan ini suaminya nampak murung, tidak mau
makan, tidak dapat tidur, dan sudah 2 kali mencoba bunuh diri
dengan mencoba melompat ke sungai, namun digagalkan oleh
warga sekitar. Pasien menyampaikan bahwa hidupnya sudah tidak
berguna lagi.
• 2 tahun yang lalu pasien didiagnosis skizofrenia paranoid, namun
disampaikan sudah tidak perlu mengonsumsi obat lagi.
• Tidak ditemukan waham atau pun halusinasi.
• TTV dalam batas normal

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Kriteria Diagnosis Depresi Paska
Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM 5, hal. 50


© FDI2021
Skizofrenia Residual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien dalam keadaan remisi dari keadaan akut tetapi


masih memerlihatkan gejala-gejala residual, seperti:
- Penarikan diri secara sosial
- Afek datar atau tak serasi
- Perilaku eksentrik
- Asosiasi melonggar
- Atau pikiran tak logis

Sumber: Buku Ajar Psikiatri FK UI


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Skizofrenia paranoid → skizofrenia yang


didominasi halusinasi dan waham
B. Skizoafektif tipe depresi → skizofrenia maupun
gangguan afektif depresi bersamaan
C.Skizoafektif tipe manik → skizofrenia maupun
gangguan afektif manik bersamaan
D.Depresi post skizofrenia → jawaban tepat
E. Depresi dengan gejala psikotik → onset awal
adalah depresi lalu muncul gejala psikosis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis pasien tersebut?

D. Depresi post skizofrenia

© FDI2021
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 41 tahun dibawa keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran.
Keluarga menyampaikan pasien didiagnosis mengalami skizofrenia oleh dokter dan
mendapat terapi sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini baru dirasakan pertama kali. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, RR 24 kali/menit, HR 98 kali/menit, dan suhu 39ºC.
Dari hasil laboratorium didapatkan nilai SGOT/SGPT mengalami peningkatan 2x nilai normal,
Ureum 2, dan Kreatinin 54. Keadaan apakah yang dialami oleh pasien tersebut?
A. Hiperpireksia
B. Sindroma neuroleptik maligna
C. Akatisia
D. Distonia akut
E. Tardif diskinesia

© FDI2021
B. Sindroma neuroleptik maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria usia 41 tahun mengalami penurunan kesadaran.
• didiagnosis skizofrenia dan mendapat terapi sejak 1 bulan
yang lalu.
• Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 140/90 mmHg, RR 24
kali/menit, HR 98 kali/menit, dan suhu 39ºC.
• SGOT/SGPT mengalami peningkatan 2x nilai normal, Ureum 2,
Kreatinin 54.

Keadaan apakah yang dialami oleh pasien tersebut?

© FDI2021
EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Parkinsonisme

Distonia akut

Akatisia

Neuroleptic Malignant Syndrome

Tardive Diskinesia

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, hal. 186-189


© FDI2021
Efek Samping Antipsikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Parkinsonisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Resting tremor (tremor yang muncul saat


istirahat)
• Rigiditas
• Akinesia (sulit bergerak)
• Postural instability
• Wajah topeng (mimik wajah menurun)

Sumber: Stahl’s Essential Psychopharmacology


© FDI2021
Distonia akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah spasme otot yang menetap atau intermiten.


• Otot yang sering mengalami spasme adalah otot badan,
leher, dan kepala serta menyebabkan gerakan involunter.
• Gejala yg muncul:
- Opistotonus
- Rigiditas otot-otot belakang
- Retrokolis
- Tortikolis leher
- Krisis okulogirik
- Protrusi lidah sehingga bisa tercekik
- Distonia laring
Sumber: Stahl’s Essential Psychopharmacology
© FDI2021
Akatisia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan Ekstra Primamidal Syndrome (EPS) akut yang


paling membuat penderitaan.
• Manifestasi klinik :
✓ ketidakmampuan pasien untuk duduk diam,
✓ sering mengubah-ubah posisi ketika sedang duduk,
✓ jalan di tempat,
✓ kaki tidak bisa diam,
✓ dan pasien merasa gelisah secara subjektif.
Sumber: Stahl’s Essential Psychopharmacology
© FDI2021
Sindroma Neuroleptik Maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gambaran klinis gangguan SNM yaitu:


- Hipertermia
- Rigiditas otot yg sangat berat
- Sistem otonom yang tak stabil (hipertermia, takikardia, tekanan
darah meningkat, takipneu, dan diaforesis)
- Penurunan kesadaran
- Peningkatan kreatin fosfokinase
- Peningkatan transaminase liver, leukositosis, mioglobinemia,
dan mioglobinuria
- Dapat terjadi kegagalan ginjal akut
Sumber: Stahl’s Essential Psychopharmacology
© FDI2021
Tardive Diskinesia (TD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien dengan TD sering memperlihatkan berbagai


gerakan motorik abnormal.
• Misalnya:
- Gerakan lidah, mulut, mengecap-ngecapkan bibir,
menghisap, dan mengerutkan wajah, atau meringis.
- Gerakan koreoatetoid (jari tangan dan kaki)
- Gerakan menggeliatkan badan

Sumber: Stahl’s Essential Psychopharmacology


© FDI2021
Terapi EPS Terapi SNM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Triheksifenidil • Dantrolen 0,8-2,5 mg/kgBB/hari


• Amantadin • Bromokriptin 20-30 mg/hari
• Propanolol dibagi 4 dosis
• Lorazepam
• Difenhidramin
• Sulfas atropin

Sumber: PNPK Jiwa, KMK 73 th 2015


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hiperpireksia → tidak tepat, salah satu gejala


SNM adalah hipertermia
B. Sindroma neuroleptik maligna → jawaban tepat
C.Akatisia → tidak mampu duduk diam
D.Distonia akut → spasme otot
E. Tardif diskinesia → gerakan motorik abnormal

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Keadaan apakah yang dialami oleh


pasien tersebut?

B. Sindroma neuroleptik maligna

© FDI2021
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria dibawa teman-temannya ke IGD karena mengalami penurunan kesadaran


saat ditemukan di kamar kosnya. Teman pasien menyampaikan bahwa sudah beberapa
hari ini pasien tidak datang ke “pesta” rutin mereka. Teman pasien mengaku bahwa selama
berpesta, mereka menggunakan suatu zat yang dihirup dari hidung yang dapat membuat
mereka semangat untuk menjalani hidup. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/55 mmHg, HR 55 kali/ menit, RR 14 kali/menit, dan suhu 36ºC. Terapi yang sebaiknya
diberikan pada pasien adalah ....
A. Nalokson
B. Flumazenil
C. Fenobarbital
D. Metadon
E. Bromokriptin

© FDI2021
E. Bromokriptin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria dibawa ke IGD karena mengalami penurunan
kesadaran
• Beberapa hari ini pasien tidak datang ke “pesta” rutin mereka.
• Selama berpesta, nggunakan suatu zat yang dihirup dari hidung
yang dapat membuat mereka semangat
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/55 mmHg,
HR 55 kali/ menit, RR 14 kali/menit, dan suhu 36ºC. → Vital sign ↓

Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien adalah ....

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Klasifikasi NAPZA

Depresan Stimulan Halusinogen


-Alkohol -Amfetamin -LSD
-Benzodiazepin -Metamfetamin -DMT
-Opioid -Kokain -PCP
-Solven -Kafein -Ketamin
-Barbiturat -Nikotin -Magic mushroom
-Kanabis (dosis -Khat -MDMA
rendah) -MDMA -Kanabis (dosis
tinggi)

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

NAPZA

Habis pakai (overdosis) Sudah tidak pakai (withdrawal)

Vital sign ↑ Vital sign ↓ Vital sign ↑ Vital sign ↓

Obat stimulan Obat Depresan Obat Depresan Obat stimulan

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stimulan Benzodiazepine
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Flumazenil
Withdrawal : Bromokriptin Withdrawal : Fenobarbital

Halusinogen Opioid
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Nalokson
Withdrawal : Suportif Withdrawal : Metadon

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Nalokson → intoksikasi opioid


B. Flumazenil → intoksikasi BZD
C.Fenobarbital → withdrawal BZD
D.Metadon → withdrawal opioid
E. Bromokriptin → withdrawal stimulan, jawaban
tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi yang sebaiknya diberikan pada


pasien adalah ....

E. Bromokriptin

© FDI2021
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 24 tahun dibawa teman kosnya ke IGD RS karena mengalami penurunan
kesadaran. Ketika ditemukan ada botol kosong di sebelahnya. Teman pasien mengatakan
bahwa sudah beberapa bulan pasien mengalami sulit tidur karena pusing memikirkan judul
skripsinya yang sudah 13 kali ditolak oleh pembimbingnya. Pasien mengaku kepada
temannya tersebut bahwa akhir-akhir ini mulai mengonsumsi obat tidur untuk mengurangi
keluhannya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/50 mmHg, RR 15
kali/menit, suhu 36ºC, HR 55 kali/menit. Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien untuk
memperbaiki keadaan tersebut adalah ....
A. Nalokson
B. Flumazenil
C. Fenobarbital
D. Metadon
E. Diazepam

© FDI2021
B. Flumazenil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria usia 24 mengalami penurunan kesadaran.
• Ketika ditemukan ada botol kosong di sebelahnya
• Beberapa bulan pasien mengalami sulit tidur
• Akhir-akhir ini mulai mengonsumsi obat tidur untuk mengurangi
keluhannya.
• PF tekanan darah 90/50 mmHg, RR 15 kali/menit, suhu 36ºC, HR
55 kali/menit → Vital sign ↓

Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien untuk


memperbaiki keadaan tersebut adalah ....

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Klasifikasi NAPZA

Depresan Stimulan Halusinogen


-Alkohol -Amfetamin -LSD
-Benzodiazepin -Metamfetamin -DMT
-Opioid -Kokain -PCP
-Solven -Kafein -Ketamin
-Barbiturat -Nikotin -Magic mushroom
-Kanabis (dosis -Khat -MDMA
rendah) -MDMA -Kanabis (dosis
tinggi)

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

NAPZA

Habis pakai (overdosis) Sudah tidak pakai (withdrawal)

Vital sign ↑ Vital sign ↓ Vital sign ↑ Vital sign ↓

Obat stimulan Obat Depresan Obat Depresan Obat stimulan

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stimulan Benzodiazepine
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Flumazenil
Withdrawal : Bromokriptin Withdrawal : Fenobarbital

Halusinogen Opioid
Intoksikasi : Suportif Intoksikasi : Nalokson
Withdrawal : Suportif Withdrawal : Metadon

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, Ed-2 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Nalokson → intoksikasi opioid


B. Flumazenil → jawaban tepat
C.Fenobarbital → withdrawal BZD
D.Metadon → withdrawal opioid
E. Diazepam → kemungkinan penyebab

© FDI2021
Jadi, Terapi yang sebaiknya diberikan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien untuk memperbaiki keadaan


tersebut adalah ....

B. Flumazenil

© FDI2021
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 23 tahun datang ke poli psikiatri karena pasien sering merasa ketakutan
bila bertemu dengan orang baru. Ketika hal tersebut terjadi, pasien merasa deg-degan,
keringat dingin, hingga merasa sulit bernapas. Pasien datang untuk meminta pertolongan
karena bulan depan pasien akan pindah ke kota yang baru bersama orang tuanya, pasien
takut jika hal itu akan terjadi di tempat yang baru. Terapi psikososial yang sebaiknya
diberikan kepada pasien adalah ...
A. Alprazolam
B. Insight-Oriented Psychotherapy
C. Cognitive therapy
D. Sertraline
E. Electro Convulsive Therapy

© FDI2021
B. Insight-Oriented Psychotherapy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 23 tahun merasa ketakutan bila
bertemu dengan orang baru.
• Ketika hal tersebut terjadi, pasien merasa deg-degan,
keringat dingin, hingga merasa sulit bernapas.
• Akan pindah ke kota yang baru

Terapi psikososial yang sebaiknya diberikan kepada


pasien adalah ...

© FDI2021
Fobia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa takut yang irasional terhadap sesuatu benda atau


keadaan yang tidak dapat dihilangkan biarpun pasien
berusaha dan tahu bahwa hal itu irasional.

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, Maramis, hal. 126


© FDI2021
GANGGUAN ISI PIKIRAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fobi
- Agorafobi
- Ailurofobi
- Akrofobi
- Algofobi
- Astrafobi
- Bakteriofobi
- Eritrofobi
- Hantufobi
Sumber: Catatan Kedokteran Jiwa, Ed-2, Maramis
© FDI2021
GANGGUAN ISI PIKIRAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fobi
Hematofobi
-
- Panfobi
Kankerofobi Pirofobi
-
-
- Klaustrofobi - Sifilofobi
Misofobi Sosiofobi
-
-
Monofobi
-
- Xenofobi
Niktofobi Zoofobi
-
-
- Okholofobi

Sumber: Catatan Kedokteran Jiwa, Ed-2, Maramis


© FDI2021
Terapi Fobia Spesifik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Behavior therapy → mengidentifikasi dan membantu


mengubah perilaku
• Insight-Oriented Psychotherapy → mengklarifikasi motivasi
diri
• Virtual therapy → stimulasi diberikan dari komputer
• Flooding therapy → terapi eksposur untuk desensitisasi
• Hipnosis

Terapi Farmakologi
Benzodiazepine seperti Alprazolam (0,25-2 mg)
Sumber: Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Alprazolam → terapi farmakologi fobia


B. Insight-Oriented Psychotherapy → jawaban tepat
C.Cognitive therapy → seharusnya behaviour
therapy
D.Sertraline → bukan pilihan terapi fobia
E. Electro Convulsive Therapy → bukan pilihan
terapi fobia

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi psikososial yang sebaiknya


diberikan kepada pasien adalah ...
B. Insight-Oriented Psychotherapy

© FDI2021
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 37 tahun dibawa keluarga dan tetangganya ke IGD RSJ karena
mengamuk kepada semua orang di sekitarnya, terlebih pada tetangganya hingga
melempari rumah tetangganya dengan batu. Pasien mengatakan bahwa pasien sekarang
mengetahui tetangganya adalah orang jahat yang selama ini mengintainya karena ingin
membunuhnya, namun keluarga berkata hal itu tidak benar. Pasien marah-marah,
melempar barang-barang yang ada di rumahnya, dan tidak dapat dihentikan.
Disampaikan keluarga bahwa pasien pernah didiagnosis skizofrenia sejak 1 tahun lalu,
namun pasien menolak diajak berobat. Pemberian tatalaksana injeksi yang merupakan
indikasi untuk diberikan pada kegawatdaruratan pasien tersebut adalah ....
A. Quetiapine
B. Sertraline
C. Diazepam
D. Haloperidol
E. Fluphenazine

© FDI2021
D. Haloperidol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dibawa ke IGD RSJ karena pasien mengamuk kepada tetangganya
hingga melempari rumah tetangganya dengan batu.
• Pasien mengatakan bahwa tetangganya adalah orang jahat yang
selama ini mengintainya karena ingin membunuhnya,
• Namun keluarga mengatakan hal itu tidak benar.
• Pasien marah-marah, melempar barang-barang yang ada di
rumahnya, dan tidak dapat dihentikan.
• Pasien pernah didiagnosis skizofrenia sejak 1 tahun lalu, namun
pasien menolak diajak berobat.

Pemberian tatalaksana injeksi yang merupakan indikasi untuk


diberikan pada kegawatdaruratan pasien tersebut adalah ....

© FDI2021
KEDARURATAN PSIKIATRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KONDISI GADUH GELISAH

DAMPAK TINDAK KEKERASAN (VIOLENCE)

SUICIDE

GEJALA EKSTRA PIRAMIDAL

DELIRIUM

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, Edisi 2, FK UI, hal. 360


© FDI2021
Tatalaksana Agitasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tiga jenis golongan obat yang dapat dipilih pada agitasi akut :
antipsikotik tipikal, antipsikotik atipikal, benzodiazepin.
• Tiga cara pemberian yang dapat dipilih: oral, IM, dan IV (jika yang
lain tak mungkin)
• Obat oral ditawarkan lebih dahulu 🡪 bila mana tak mungkin,
sebaiknya diberikan IM dan bukan IV.
• Penelitian sediaan IM dibanding oral pada RT* 🡪 sediaan IM
mencapai level konsentrasi plasma tertinggi (tmaks 15-45 menit),
sedangkan pengobatan oral (tmaks 2-6 jam).

*Nb : RT (Rapid tranquillization)→ situasi yang perlu kontrol cepat


Sumber: The Psychopharmacology of Agitation: Consensus Statement of American Association for Emergency
Psychiatry Project BETA Psychopharmacology Workgroup © FDI2021
Tatalaksana Agitasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Obat-obat IM yang dapat dipilih...


• Lorazepam 1-2 mg
• Promethazine 50 mg → bila ada toleransi benzodiazepin
• Olanzapine 10 mg → tidak boleh dikombinasi dengan
benzodiazepin
• Aripiprazole 9,75 mg → risiko hipotensi lebih rendah
dibanding Olanzapin IM
• Haloperidol 5 mg → pilihan terakhir bila yang lain tak
memungkinkan karena sedasi yang tinggi

Sumber: Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of
Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia © FDI2021
Benzodiazepin pada Agitasi Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mekanisme kerja pada agitasi → bekerja pada reseptor


GABA → memberikan efek inhibisi
• Hanya digunakan untuk kombinasi dengan antipsikotik
pada agitasi akut → sering over sedasi, risiko terjadi
depresi pernapasan, hipotensi
• Efektivitas sama dengan penggunaan antipsikotik tipikal.

Sumber: The Psychopharmacology of Agitation: Consensus Statement of American Association for Emergency
Psychiatry Project BETA Psychopharmacology Workgroup © FDI2021
Pertimbangan Praktis Preparat IM untuk
Rapid Tranquillization
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jenis Obat IM Haloperidol Olanzapine Aripiprazole


5,25 mg
Dosis 2-10 mg 2,5-10 mg 9,75 mg
15 mg
Dosis Maksimum 18 mg 20 mg 30 mg
Dosis Interval 2-4 jam (maks 3
30 menit 2 jam
Minimum dosis)
tmax IM/Oral 20 menit/ 2-6 jam 15-45 menit/ 6 jam 30 menit/ 2-5 jam

Sumber: Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of
Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Quetiapine → bukan terapi utama gaduh gelisah


B. Sertraline → bukan terapi utama gaduh gelisah
C.Diazepam → diberikan bersamaan dengan
neuroleptik
D.Haloperidol → jawaban tepat
E. Fluphenazine → bukan terapi utama gaduh
gelisah

© FDI2021
Jadi, Pemberian tatalaksana injeksi yang
merupakan indikasi untuk diberikan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kegawatdaruratan pasien tersebut adalah


....

D. Haloperidol

© FDI2021
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 31 tahun dibawa oleh keluarganya ke poli psikiatri karena pasien selalu
mengatakan bahwa pasien adalah titisan Dewi Asih dari Laut Selatan. Pasien selalu
meminta kepada semua orang yang ditemuinya untuk mengantarkan ke Laut Selatan untuk
mengambil senjata yang harus ia miliki supaya ia dapat memperbaiki bumi. Keluarga sudah
mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin, namun pasien bersikeras bahwa hal
tersebut sungguhan karena pasien merasa selalu mendapat ilham setiap sore hari oleh Dewi
Asih. Hal ini sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan. Tidak ada gangguan lain yang
didapatkan pada pasien. Riwayat trauma disangkal. Terapi yang sebaiknya diberikan pada
pasien adalah ....
A. Sertralin 50 mg
B. Alprazolam 0,5 mg
C. Diazepam 5 mg
D. Risperidone 2 mg
E. Litium 900 mg

© FDI2021
D. Risperidone 2 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 31 tahun mengatakan bahwa titisan Dewi Asih
dari Laut Selatan.
• Pasien selalu meminta kepada semua orang yang ditemuinya untuk
mengantarkan ke Laut Selatan untuk mengambil senjata yang harus
ia miliki supaya ia dapat memperbaiki bumi.
• Keluarga sudah mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin,
namun pasien bersikeras bahwa hal tersebut sungguhan karena
pasien merasa selalu mendapat ilham setiap sore hari oleh Dewi
Asih.
• Hal ini sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan.

Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien adalah ....

© FDI2021
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Waham merupakan perasaan keyakinan atau kepercayaan yang


keliru.
• Secara garis besar, yang termasuk dalam gangguan waham
menetap:
❑Kelompok ini meliputi serangkaian gangguan waham yang
berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas
atau yang paling mencolok.
❑Telah berlangsung selama setidaknya 3 bulan.
❑Tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organik,
skizofrenik ataupun gangguan afektif (gangguan mood).

Sumber: Buku Ajar Psikiatri FK Undip © FDI2021


Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling
mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal ataupun sebagai suatu sistem
waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat pribadi
(personal) dan bukan budaya setempat.
• Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/ full
blown (F.32,-). Mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-
waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.
• Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan
bersifat sementara.
• Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,
penumpulan afek, dsb)

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5 © FDI2021


Jenis Antipsikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

APG 1 Dosis (mg/hari)


Klorpromazin 300 - 1000
Trifluoperazin 15 – 50
Haloperidol 5 – 20
APG 2 Dosis (mg/hari)
Aripriprazol 10 – 30
Klozapin 150 - 600
Olanzapin 10 – 30
Quetiapin 300 - 800
Risperidon 2–8

Sumber: PNPK Jiwa, KMK 73 th 2015


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sertralin 50 mg → SSRI, antidepresan


B. Alprazolam 0,5 mg → BZD, antianxietas
C.Diazepam 5 mg → BZD, antianxietas
D.Risperidone 2 mg → jawaban tepat
E. Litium 900 mg → antimania

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi yang sebaiknya diberikan pada


pasien adalah ....

D. Risperidone 2 mg

© FDI2021
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 27 tahun dibawa ke poli psikiatri untuk melakukan kontrol setiap bulan.
Sebelumnya pasien dibawa ke IGD karena sejak 7 bulan yang lalu sering tertawa sendiri di
pinggir jalan depan gang rumahnya, senyum sendiri, dan berbicara seperti mengajak orang
lain berbicara namun tidak ada objeknya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan
darah 125/80 mmHg, HR 88 kali/menit, RR 22 kali/menit, dan suhu 37,2ºC. Obat neuroleptik
tipikal yang dapat diberikan untuk pasien dengan efek samping extrapiramidal paling
minimal adalah ...
A. Haloperidol
B. Risperidone
C. Quetiapine
D. Trifluoroperazine
E. Chlorpromazine

© FDI2021
E. Chlorpromazine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria usia 27 tahun.
• Sebelumnya pasien dibawa ke IGD karena sejak 7 bulan yang
lalu sering tertawa sendiri di pinggir jalan depan gang
rumahnya, senyum sendiri, dan berbicara seperti mengajak
orang lain berbicara namun tidak ada objeknya.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 125/80
mmHg, HR 88 kali/menit, RR 22 kali/menit, dan suhu 37,2ºC. →
TTV normal

Obat neuroleptik tipikal yang dapat diberikan untuk pasien


dengan efek samping extrapiramidal paling minimal adalah ...

© FDI2021
Skizofrenia Hebefrenik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.


• Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan
pada usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai
15-25 tahun).
- perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat
diramalkan, serta mannerisme; ada kecendrungan untuk
selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa
tujuan dan hampa perasaan;
- afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate),
sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri
(self-satisfied), senyum sendiri.

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5, hal. 48


© FDI2021
Jenis Antipsikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

APG 1 Dosis (mg/hari)


Klorpromazin 300 - 1000
Trifluoperazin 15 – 50
Haloperidol 5 – 20
APG 2 Dosis (mg/hari)
Aripriprazol 10 – 30
Klozapin 150 - 600
Olanzapin 10 – 30
Quetiapin 300 - 800
Risperidon 2–8

Sumber: PNPK Jiwa, KMK 73 th 2015


© FDI2021
EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Parkinsonisme

Distonia akut

Akatisia

Neuroleptic Malignant Syndrome

Tardive Diskinesia

Sumber: Buku Ajar Psikiatri, FK UI, hal. 186-189


© FDI2021
Efek Samping Antipsikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

APG 1/
Tipikal

APG 2/
Atipikal

Sumber: Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Rusdi Maslim


© FDI2021
Terapi EPS Terapi SNM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Triheksifenidil • Dantrolen 0,8-2,5 mg/kgBB/hari


• Amantadin • Bromokriptin 20-30 mg/hari
• Propanolol dibagi 4 dosis
• Lorazepam
• Difenhidramin
• Sulfas atropin

Sumber: PNPK Jiwa, KMK 73 th 2015


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Haloperidol → APG 1, EPS >>>>


B. Risperidone → APG 2
C.Quetiapine → APG 2
D.Trifluoroperazine → APG 1, EPS >>>
E. Chlorpromazine → jawaban tepat, APG 1, EPS >>

© FDI2021
Jadi, Obat neuroleptik tipikal yang dapat
diberikan untuk pasien dengan efek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

samping extrapiramidal paling minimal


adalah ...

E. Chlorpromazine

© FDI2021
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 53 tahun merupakan pasien diabetes mellitus tipe 2 yang
sedang dalam terapi sejak 5 tahun terakhir. Pasien ingin melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk evaluasi pengobatan. Diketahui bahwa pasien juga menderita
anemia hemolitik autoimun dan 2 minggu yang lalu menerima transfusi darah.
Apakah pemeriksaan laboratorium evaluasi DM yang tidak bisa dilakukan untuk
pasien?
A. Gula darah puasa
B. Tes toleransi glukosa oral
C. C-peptide
D. HbA1c
E. Gula darah sewaktu

© FDI2021
D. HbA1c
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Pasien diabetes mellitus tipe 2 sedang dalam terapi sejak
5 tahun terakhir.
• Pasien juga menderita anemia hemolitik autoimun dan 2
minggu yang lalu menerima transfusi darah.

Pemeriksaan laboratorium evaluasi DM yang tidak bisa


dilakukan untuk pasien adalah…

© FDI2021
Diabetes Mellitus
• Definisi: suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah


• Klasifikasi :

© FDI2021
Diabetes Mellitus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsi, polifagia, dan penurunan berat


badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
• Pemeriksaan penunjang:

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019 © FDI2021


HbA1c
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan HbA1c mengukur rata-rata jumlah


hemoglobin A1c yang berikatan dengan gula darah (glukosa)
selama tiga bulan terakhir.

• Untuk memperoleh hasil yang akurat, pemeriksaan HbA1c


sebaiknya tidak dilakukan pada beberapa kondisi berikut:
➢Perdarahan parah atau kronis
➢Menderita gangguan darah, seperti anemia defisiensi
besi, anemia hemolitik, thalassemia, anemia sel sabit,dll
➢Menderita penyakit gagal ginjal, gangguan hati, atau kadar
kolesterol tinggi.
➢Baru menerima transfusi darah.
➢Kerap minum minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan.
© FDI2021
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gula darah puasa -> bisa dilakukan


B. Tes toleransi glukosa oral -> bisa dilakukan
C. C-peptide -> untuk DM tipe 1
E. Gula darah sewaktu -> bisa dilakukan

© FDI2021
Jadi, Pemeriksaan laboratorium evaluasi DM
yang tidak bisa dilakukan untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah…

D. HbA1c

© FDI2021
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita 38 tahun yang telah terdiagnosis HIV stadium 2 datang ke puskesmas untuk
memulai terapi ARV. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, terbukti bahwa
pasien sedang tidak mengalami infeksi TB dan CD4 250 sel/μL. Terapi profilaksis
apakah yang bisa dianjurkan oleh dokter?
A. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
B. Kotrimoksazol 960 mg/hari selama 6 bulan
C. Lamivudin 150 mg/hari selama 6 bulan
D. Rifampicin 150 mg/hari selama 6 bulan
E. Flukonazol 800 mg/hari selama 2 minggu

© FDI2021
A. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Wanita 38 tahun terdiagnosis HIV stadium 2 memulai
terapi ARV.
• Pasien sedang tidak mengalami infeksi TB dan CD4 >200
sel/μL.

Terapi profilaksis yang bisa dianjurkan oleh dokter


adalah…

© FDI2021
Stadium Klinis HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Terapi HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Profilaksis Infeksi oportunistik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Profilaksis kotrimoksazol
• Kotrimokzasol kombinasi tetap dua obat yaitu trimethropim dan sulfametokzasol yang memiliki aktivitas antimikroba
berspektrum luas terhadap bakteri, jamur, dan protozoa.
• Tujuan utama : mencegah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii dan Toxoplasma gondii.
• Profilaksis kotrimoksazol direkomendasi pada ODHA (termasuk wanita hamil) dengan stadium WHO 3 atau 4 dan/atau
jumlah CD4 <200 sel/μL
• Profilaksis kotrimoksazol direkomendasikan pada semua ODHA dengan TB berapapun jumlah CD4
• Dosis 1 kali 960 mg per hari selama mendapat terapi OAT.
• Apabila pengobatan OAT selesai dan nilai CD4 >200 sel/μL, maka pemberian kotrimoksazol dapat dihentikan, tetapi
apabila CD4 < 200 sel/μL, maka kotrimoksazol dapat diteruskan dengan dosis yang sama.

Profilaksis INH (PP INH)


• Pasien HIV yang tidak terbukti TB aktif, harus diberikan profilaksis isoniazid (INH) 300 mg/hari selama 6 bulan.
• Tujuan : Profilaksis TBC
• Terapi profilaksis isoniazid harus diberikan kepada ODHA tanpa tanda TB aktif tanpa melihat derajat imunosupresi,
status pengobatan ARV, ataupun status kehamilan

© FDI2021
Profilaksis Infeksi oportunistik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Profilaksis kriptokokus
• Penapisan antigen kriptokokus dan pemberian antijamur pada pasien
dengan antigen kriptokokus positif direkomendasikan sebagai pencegahan
terhadap penyakit kriptokokus sebelum memulai atau memulai kembali
ARV untuk dewasa dan remaja dengan HIV dan jumlah CD4<100 sel/μL dan
dapat dipertimbangkan pada jumlah CD4 yang lebih tinggi dengan ambang
<200 sel/μL
• Jika penapisan antigen tidak tersedia, flukonazol sebagai profilaksis primer
harus diberikan kepada pasien HIV dewasa dan remaja dengan jumlah
CD4<100 sel/μL dan dapat dipertimbangkan pada jumlah CD4 yang lebih
tinggi, dengan ambang <200 sel/μL
• Dosis flukonazol : 800 mg/hari untuk dewasa, 12mg/kg/hari untuk remaja,
selama 2 minggu
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Kotrimoksazol 960 mg/hari selama 6 bulan ->


pasien stadium 2, CD4 pasien masih 250 sel/μL
C. Lamivudin 150 mg/hari selama 6 bulan -> ARV
D. Rifampicin 150 mg/hari selama 6 bulan -> Terapi
infeksi TB
E. Flukonazol 800 mg/hari selama 2 minggu -> CD4
pasien masih 250 sel/μL

© FDI2021
Jadi, Terapi profilaksis yang bisa dianjurkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

oleh dokter adalah…

A. Isoniazid 300 mg/hari selama


6 bulan

© FDI2021
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 42 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan sering lelah, BB
bertambah dan kemerahan pada kedua wajah. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit apapun. Dari pemeriksaan fisik, TD 150/80, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37,
moon face (+), fascies pletorik (+), buffalo hump (+), stria (+). Dari pemeriksaan
penunjang, kadar kortisol > normal, untuk menegakkan diagnosis dilakukan
dexamethasone suppression test dosis tinggi, didapatkan hasil : kortisol menurun.
Apakah diagnosis kasus tersebut?
A. Cushing syndrome
B. Cushing disease
C. Addison disease
D. Adrenal cushing
E. Grave disease

© FDI2021
B. Cushing disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan sering lelah, BB bertambah dan kemerahan pada
kedua wajah.
• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
• TD 150/80, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 37, moon face (+),
fascies pletorik (+), buffalo hump (+), stria (+).
• Dari pemeriksaan penunjang, kadar kortisol > normal, untuk
menegakkan diagnosis dilakukan dexamethasone suppression
test dosis tinggi, didapatkan hasil : kortisol menurun.

Diagnosis kasus tersebut adalah…


© FDI2021
Cushing Syndrome
• Cushing syndrome adalah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

suatu kondisi dimana tubuh


terpapar glukokortikoid yang
berlebihan baik dari endogen
maupun eksogen.
• Glukokortikoid endogen ->
kortisol
• Penyebab endogen terbagi 2
menjadi ACTH dependent dan
ACTH independent
• Cushing disease adalah
penyebab yang paling sering
pada cushing syndrome
endogen kelompok ACTH
dependent

© FDI2021
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
Cushing syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cushing disease adalah suatu kondisi dimana pituari


anterior/hipofisis menghasilkan ACTH (adrenocorticotropic
hormon) yang berlebihan. Disebabkan karena hipofisis
adenoma.

ACTH berlebihan -> Cortisol berlebihan ->


Glukokortikoid dalam tubuh berlebihan -> cushing
syndrome

© FDI2021
Cushing Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam


© FDI2021
Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Eksklusi pemakaian glukokortikoid eksogen


2. Diagnosis “cushing syndrome” ditegakkan apabila 2
hasil dari 3 tes berikut abnormal :
• Late-night salivary cortisol (two measurements)
• 24-hour urinary free cortisol (UFC) excretion (two
measurements)
• Overnight 1 mg dexamethasone suppression test (DST).

© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Untuk menentukan penyebab cushing syndrome, apakah


ACTH-dependent atau ACTH-independent, dilakukan
Dexamethasone Suppression Test.

Keterangan :
Low dose Dexamethasone : Pemberian Dexamethasone 0,5 mg / 6 jam selama 2 hari. Total = 4 mg
High dose Dexamethasone : Pemberian Dexamethasone 2 mg / 6 jam selama 2 hari. Total = 8 mg
Cek kortisol dan ACTH sebelum dan setelah 2 hari pemberian dexamethasone

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cushing syndrome -> tidak spesifik


C. Addison disease -> hipoadrenal
D.Adrenal cushing -> Setelah tes supresi
deksametasone dosis tinggi, kortisol tetap tinggi
E. Grave disease -> Hipertiroid akibat autoimun

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis kasus tersebut adalah…

B. Cushing disease

© FDI2021
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang dengan keluhan sakit perut dan BAB
berdarah sejak 3 bulan yg lalu. Tidak ada keluhan demam maupun muntah. Tidak
ada riwayat keganasan organ pencernaan pada pasien maupun keluarga.
Pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ditemukan nyeri
kuadran kanan bawah. Dari pemeriksaan endoskopi ditemukan peradangan dan
tampakan cobblestone. Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi, apakah
gambaran yang bisa ditemukan?
A. Lead pipe sign
B. 3 inverted sign
C. Apple core sign
D. Coffee bean sign
E. String sign

© FDI2021
E. String sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Keluhan sakit perut dan BAB berdarah sejak 3 bulan yg lalu.
• Tidak ada keluhan demam maupun muntah. Tidak ada
riwayat keganasan organ pencernaan pada pasien maupun
keluarga.
• TD 130/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ditemukan nyeri
kuadran kanan bawah.
• Dari pemeriksaan endoskopi ditemukan peradangan dan
tampakan cobblestone.
Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi, gambaran yang
bisa ditemukan adalah….

© FDI2021
Chron’s disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Chron’s disease merupakan salah satu


penyakit inflamasi usus transmural dengan
distribusi tersebar dari cavitas oral hingga
anus (skip lesions)
• Gejala klinis: ulkus mulut, odinofagia,
disfagia, kelelahan, diare, diare berdarah,
tenesmus, diare berlendir, kram perut,
malnutrisi, gejala non gastrointestinal
• Pemeriksaan fisik: Normal, Penurunan BB,
Perianal skin tags, Nyeri tekan abdomen,
Massa abdomen
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : anemia, leukositosis, peningkatan C-
reactive protein, gangguan elektrolit, defisiensi Fe,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

defisiensi vit B12, defisiensi vitamin D


2. Radiologis/fluoroskopi
• String Sign
Kontras di lumen usus tipis karena penyempiran akibat
fibrosis dan spasme, sering terlihat pada crohn’s disease

© FDI2021
3. Endoskopi
- Cobblestone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Skip area (area yang normal)


- Pseudopolip (massa hipertofi yang
menyerupai polip)

4. Biopsi
Ulkus fokal, inflamasi akut/kronis, dapat disertai granuloma

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lead pipe sign -> ulcerative colitis


B. 3 inverted sign -> BPH
C. Apple core sign -> Colorectal adenocarcinoma
D. Coffee bean sign -> volvulus

© FDI2021
Apabila dilakukan pemeriksaan fluoroskopi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

gambaran yang bisa ditemukan adalah….

E. String sign

© FDI2021
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 20 tahun, datang ke IGD RS karena bibir bengkak setelah makan
kerang. Sekitar 25 menit setelah makan, bibir dirasakan gatal dan kemudian membengkak.
Pemeriksaan fisik TD 125/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, bibir eritem, edema (+), thorax
dan abdomen dalam batas normal. Di kedua ekstremitas terlihat plak eritem, bentuk tidak
beraturan, batas tegas. Melalui mekanisme apakah terjadinya kejadian tersebut?
A. Reaksi non imunologis
B. Reaksi imunologis yang diperantai IgE
C. Reaksi imunologis yang diperantai IgA
D. Reaksi imunologis yang diperantai IgG
E. Reaksi imunologis yang diperantai IgM

© FDI2021
B. Reaksi imunologis yang diperantai IgE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bibir bengkak setelah makan kerang


• Sekitar 25 menit setelah makan, bibir dirasakan gatal dan
kemudian membengkak.
• TD 125/80, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, bibir eritem,
edema (+), thorax dan abdomen dalam batas normal. Di
kedua ekstremitas terlihat plak eritem, bentuk tidak
beraturan, batas tegas.

Kejadian tersebut terjadi melaui mekanisme…


© FDI2021
Alergi Makanan

• EAACI membagi reaksi makanan yang tidak


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diinginkan menjadi reaksi toksik dan non-toksik.


➢ Reaksi toksik -> akibat iritan tertentu atau
racun dalam makanan (jamur,susu atau
daging yang terkontaminasi, sisa pestisida)
➢ Reaksi non-toksik -> reaksi imunologis dan
non-imunologis (intoleransi makanan)

© FDI2021
Alergi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diperantai IgE Tidak diperantai IgE


Manifestasi Kulit -> eksim dan urtikaria Gastrointestinal : mual, muntah,
Saluran pernapasan -> Rinitis atau asma diare, steatorea, nyeri abdomen,
Saluran pencernaan -> pruritus dan edem BB menurun, feses berdarah
bibir, mukosa pipi, mukosa faring,
muntah, kram, distensi dan diare
Onset Terjadi dalam 30 menit setelah
mengkonsumsi makanan, jika sangat Onset bervariasi (menit hingga jam)
sensitif bisa muncul dalam detik atau
menit
Jumlah yang memicu alergi Tidak terganung dosis Bergantung pada jumlah alergen
yang dikonsumsi
Patofisiologi Antibodi IgE spesifik bereaksi terhadap Belum diketahui dengan jelas
antigen makanan memicu
pelepasan histamine, leukotrin,
prostaglandin dan sitokin dari sel mast
dan basofil © FDI2021
Pemeriksaan Penunjang
• sIgE : serum IgE
• SPT : Skin prick test
• SPT tidak dilakukan pada pasien dengan reaksi
berat

Muraro, A., et al. 2014. EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines: diagnosis and management of food allergy. Allergy 69, 1008–1025.
Alergi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana
• Menghindari pencetus
• Antihistamin/kortikosteroid
• Jika anafilaksis -> epinefrin

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Reaksi non imunologis


C. Reaksi imunologis diperantai IgA
D. Reaksi imunologis diperantai IgG
E. Reaksi imunologis diperantai IgM

© FDI2021
Kejadian tersebut terjadi melaui
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mekanisme…

B. Reaksi imunologis yang


diperantai IgE

© FDI2021
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka pada
jempol kaki kanan yang tidak sembuh sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan
bahwa luka akibat terkena batu, awalnya kecil tapi lama-kelamaan membesar,
basah dan nyeri. Dari pemeriksaan status lokalis di bagian medial jempol kaki
kanan, terlihat ulkus (+), diameter 5 cm, pus (+), ulkus dan jaringan sekitar ulkus
berwarna hitam, sensoris (-), jaringan lain dbn. Berdasarkan klasifikasi Wagner,
termasuk derajat berapakah ulkus tersebut?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

© FDI2021
E. 4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Luka pada jempol kaki kanan yang tidak sembuh sejak 2
bulan yang lalu.
• Awalnya kecil tapi lama-kelamaan membesar, basah dan
nyeri.
• Di bagian medial jempol kaki kanan, terlihat ulkus (+),
diameter 5 cm, pus (+), ulkus dan jaringan sekitar ulkus
berwarna hitam, sensoris (-) -> gangren
Berdasarkan klasifikasi Wagner, ulkus tersebut termasuk
derajat…
© FDI2021
Komplikasi kronis DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mikroangiopati
Kapiler retina, kapiler renal, neuropati

• Makroangiopati
Pembuluh koroner, pembuluh darah perifer, pembuluh
darah otak

• Mikro & makroangiopati


Ulkus DM/Diabetic foot

© FDI2021
Klasifikasi ulkus DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Klasifikasi ulkus DM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 0 -> tidak ada gangren


B. 1 -> tidak ada gangren
C. 2 -> tidak ada gangren
D. 3 -> tidak ada gangren

© FDI2021
Jadi, berdasarkan klasifikasi Wagner, ulkus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut termasuk derajat…

E. 4

© FDI2021
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak
3 hari yang lalu disertai pegal di seluruh badan, mual muntah dan nyeri di bagian
belakang mata. Pada pemeriksaan fisik TD 110/70, HR 88x/m, RR 20x/m, suhu 38.5,
nyeri tekan epigastrik (+), thorax dan ekstremitas dalam batas normal. Ketika
dilakukan tes rumple leed, didapatkan 25 bintik merah dalam persegi 2,5cm x 2,5
cm di bawah manset. Dari pemeriksaan penunjang, Hb = 12, AL = 5000, AT = 95.000.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Demam dengue
B. Demam berdarah dengue derajat 1
C. Demam berdarah dengue derajat 2
D. Demam berdarah dengue derajat 3
E. Demam berdarah dengue derajat 4

© FDI2021
B. Demam berdarah dengue derajat 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam sejak 3 hari yang lalu disertai pegal di seluruh


badan, mual muntah dan nyeri di bagian belakang mata.
• TD 110/70, HR 88x/m, RR 20x/m, suhu 38.5, nyeri tekan
epigastrik (+), thorax dan ekstremitas dalam batas normal.
• Tes rumple leed, didapatkan 25 bintik merah dalam
persegi 2,5cm x 2,5 cm di bawah manset -> uji bending
positif
• Hb = 12, AL = 5000, AT = 95.000.

Diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Demam Berdarah Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue


yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus.
• Anamnesis: Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama
2-7 hari, manifestasi perdarahan (bintik-bintik merah dikulit,
mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, BAB berdarah).
Gejala nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retroorbital.
Gejala gastrointestinal (mual, muntah, nyeri perut biasanya
nyeri ulu hati). Kadang juga disertai dengan gejala lokal
seperti nyeri menelan, batuk, pilek.

Pedoman Praktek Klinis, 2014


© FDI2021
Demam Berdarah Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perbedaan DF dan DHF : pada DHF terjadi kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit,
hipproteinemia, asites, efusi pleura

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demam dengue -> tanpa kebocoran plasma


C. Demam berdarah dengue derajat 2 -> ada
perdarahan spontan
D. Demam berdarah dengue derajat 3 -> ada
perdarahan spontan, gejala gagal sirkulasi
E. Demam berdarah dengue derajat 4 -> ada
perdarahan spontan, syok berat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah…

B. Demam berdarah dengue


derajat 1

© FDI2021
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang pria usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam hilang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

timbul sejak 3 minggu yang lalu. Durasi demam kurang lebih 3 hari yang kemudian
sembuh dengan obat penurun panas. Selain itu, pasien juga mengeluh adanya
benjolan yang nyeri di selangkangan. Diketahui bahwa pasien baru saja pulang
dari liburan ke Sumba 1 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 86x/m,
RR 20x/m, suhu 38, di area inguinal dextra, limfadenopati (+), eritem (+) dan NT (+),
terlihat ekstremitas inferior dextra sedikit lebih besar dibandingkan ekstremitas
inferior sinistra. Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah pasien,
didapatkan seperti gambar di bawah. Apakah agen etiologi dari kasus tersebut?
A. Hymenolepsis nana
B. Wucheria Bancrofti
C. Brugia Malayi
D. Brugia Timori
E. Fasciolopsis Buski

© FDI2021
D. Brugia Timori
• Demam hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Durasi demam ± 3 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terdapat benjolan yang nyeri di selangkangan.


• Baru pulang dari liburan ke Sumba 1 bulan yang lalu.
• TD 130/80, HR 86x/m, RR 20x/m, suhu 38, di area inguinal dextra,
limfadenopati (+), eritem (+) dan NT (+), terlihat ekstremitas inferior
dextra sedikit lebih besar dibandingkan ekstremitas inferior sinistra.
• Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah pasien, dengan hasil :

Agen etiologi dari kasus tersebut adalah...


© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: suatu penyakit menular yang bersifat kronis,


disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melaui
berbagai jenis nyamuk.
• Etiologi: cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, Brugia timori
• Vektor: nyamuk anopheles, culex, mansonia, aedes dan
armigeres
• Patogenesis: Cacing dewasa pada sistem limfatik
menyebabkan kerusakan saluran limfe serta reaksi
hiperresponsif -> Limfedema
© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Manifestasi akut : Manifestasi kronik :


• Demam berulang selama • Terjadi beberapa bulan
3-5 hari.
sampai bertahun-tahun
• Pembengkakan limfonodi
tanpa gejala atau dari episode akut
limfadenitis • Limfedema/Elephantiasis
• Limfangitis
• Hidrokel
• Abses limfonodi
• Pembesaran tungkai, • Chyluria
lengan, payudara, skrotum • W. Bancrofti sering
yang terlihat agak menyebabkan gangguan
kemerahan dan panas
limfatik di genital
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang :
• Ditemukan mikrofilaria dalam darah pada malam hari
(22.00-02.00) dengan pewarnaan Giemsa atau wright,
Bisa dibedakan jenis cacing
• Leukositosis dengan eosinophilia 10-30%
• Bila sangat diperlukan dapat dilakukan
Diethylcarbamazine Provocative Test

© FDI2021
Jenis Karakteristik

Wuchereria bancrofti - Terbungkus selaput


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Kolum nukleus tersusun longgar
- Cephalic space (panjang:lebar = 1:1)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Nukleus tidak mencapai ujung ekor

Brugia malayi - Terbungkus selaput


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Nukleus tersusun padat
- Cephalic space (panjang:lebar = 2:1)
- Nukleus terminal dan subtermintal berjarak

Brugia timori - Terbungkus selaput yang tidak terwarnai giemsa


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Nukleus tersusun padat
- Cephalic space (panjang:lebar = 3:1)
- Nukleus mencapai ujung ekor

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hymenolepsis nana -> tidak tepat


B. Wucheria Bancrofti -> tidak tepat
C. Brugia Malayi -> tidak tepat
E. Fasciolopsis Buski -> tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Agen etiologi dari kasus tersebut adalah...

D. Brugia Timori

© FDI2021
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1
bulan yang lalu. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit anemia
hemolitik dan rutin mengkonsumsi prednisone. Dari pemeriksaan fisik TD 130/70, HR
80x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, BB 52 Kg, TB 155 cm, kifosis (+). TB pasien pada
pemeriksaan 6 bulan sebelumnya adalah 160 cm. Dokter mengatakan bahwa
kondisi pasien merupakan efek samping dari konsumsi prednisone jangka panjang.
Pemeriksaan penunjang apakah yang harus dilakukan dokter untuk diagnosis dan
evaluasi pasien?
A. X- ray Thoracolumbal
B. Kalsium urin
C. Dexamethasone suppression test
D. Bone mineral Density
E. Fosfor serum

© FDI2021
D. Bone mineral Density
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri pinggang sejak 1 bulan yang lalu.


• Pasien memiliki riwayat penyakit anemia hemolitik dan rutin
mengkonsumsi prednisone.
• TD 130/70, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, BB 52 Kg, TB 155 cm,
kifosis (+).
• TB pasien pada pemeriksaan 6 bulan sebelumnya adalah 160
cm.
• Dokter mengatakan bahwa kondisi pasien merupakan efek
samping dari konsumsi prednisone jangka panjang.

Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan dokter untuk


diagnosis dan evaluasi pasien adalah…

© FDI2021
Glucocorticoid induced osteoporosis (GIOP)
• GIOP merupakan suatu Osteoporosis sekunder, yaitu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

osteoporosis (kehilangan massa tulang) yang terjadi


akibat gangguan klinis yang jelas dan spesifik.
• Kehilangan massa tulang paling besar terjadi pada 6-12
bulan terapi
• Pada tahun pertama pemakaian glukokortikoid terjadi
kehilangan massa tulang trabecular 2%-30%.
• Perubahan dini terjadi pada tulang belakang karena
lebih banyak tersusun oleh tulang trabecular.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2021
Patogenesis
Steroid menyebabkan beberapa hal yang memicu
terjadinya osteoporosis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stimulasi osteoklastogenesis
• Menurunkan fungsi dan umur osteoblast
• Meningkatkan apoptosis osteoblast dan mengganggu
pembentukan preosteoblast
• Meningkatkan apoptosis osteosit
• Penurunan absorbsi kalsium di mukosa usus dan reabsorbsi
kalsium di tubulus ginjal
• Penurunan kadar estradiol dan testorsteron serum

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Diagnosis

Anamnesis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Riwayat penggunaan glukokortikoid


• Riwayat menstruasi dan status menopause

Pemeriksaan Fisik :
• TB dan BB, gaya berjalan, deformitas tulang, simetrisitas tulang, nyeri
spinal

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan biokimia tulang :kadar kalsium serum, fosfor serum,
kadar kalsium urin, fosfat urin, osteokalsin serum, piridinolin urin,
hormon paratiroid, kadar25-hydroxy vitamin D
• Pemeriksaan biokimia spesifik untuk menetukan turnover dan
resorpsi tulang
© FDI2021
Normal Osteoporosis

Pemeriksaan radiologis

• Tidak sensitif
• Dapat ditemukan Penipisan korteks
dan daerah trabecular yang lebih
lusen
• Pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Status Tscore
Normal > -1 SD
Osteopenia -1 SD dan -2.5 SD
Osteoporosis ≤ -2.5 SD
Osteoporosis berat Disertai fraktur

Indikasi densitometry tulang:


1. Wanita dengan defisiensi estrogen
2. Penderita dengan abnormalitas tulang belakang atau secara radiologik didapatkan osteopenia
3. Penderita yang memperoleh glukokortikoid jangka panjang, untuk mendiagnosis penurunan
densitas massa tulang dan penentuan langkah terapi selanjutnya.
4. Pada penderita dengan hiperparatiroidisme primer asimtomatik
5. Evaluasi penderita-penderita dengan risiko tinggi osteoporosis
6. Tidak responsif terhadap terapi yang diberikan

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. X- ray Thoracolumbal -> tidak sensitif


B. Kalsium urin -> tidak sensitif, tidak spesifik
C. Dexamethasone suppression test -> PP cushing
syndrome endogen
E. Fosfor serum-> tidak sensitif, tidak spesifik

© FDI2021
Jadi, Pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukan dokter untuk diagnosis dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

evaluasi pasien adalah…

D. Bone mineral Density

© FDI2021
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati
sejak 7 hari yang lalu. Pasien sudah mengkonsumsi antasida tetapi keluhan tidak
berkurang. Pasien sekarang juga mengalami kesulitan menelan dan mual muntah.
Pada pemeriksaan fisik TD 110/70, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, nyeri tekan
epigastrik (+) dan teraba masa di kuadran kiri atas abdomen. Apakah tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan oleh dokter?
A. Terapi PPI selama 2 minggu
B. Terapi prokinetik + PPI selama 2 minggu
C. Rujuk untuk endoskopi SCBA
D. Rujuk untuk foto polos abdomen
E. Rujuk untuk perbaikan nutrisi

© FDI2021
C. Rujuk untuk endoskopi SCBA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Nyeri ulu hati sejak 7 hari yang lalu.
• Pasien sudah mengkonsumsi antasida tetapi keluhan tidak
berkurang.
• Kesulitan menelan dan mual muntah
• TD 110/70, HR 90x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, nyeri tekan epigastrik
(+) dan teraba masa di kuadran kiri atas abdomen.

Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh dokter


adalah…
© FDI2021
Dyspepsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: merupakan rasa tidak nyaman yang berasal dari


daerah abdomen bagian atas. (Konsensus Nasional
Dispepsia, PGI 2014)
• Rasa tidak nyaman:
- Nyeri epigastrium dan rasa terbakar di epigastrium
- Rasa penuh setelah makan
- cepat kenyang
- rasa kembung pada saluran cerna atas
- mual, muntah, dan sendawa
© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dispepsia organik -> Apabila ditemukan


lesi mukosa (mucosal damage) sesuai
hasil endoskopi

• Dispepsia fungsional -> Apabila setelah


investigasi dilakukan tidak ditemukan
kerusakan mukosa. keluhan dispepsia
harus berlangsung setidaknya selama
tiga bulan terakhir dengan awitan gejala
enam bulan sebelum diagnosis
ditegakkan.

© FDI2021
Tatalaksana
Tanda bahaya :
• Penurunan berat badan (unintended)
• Disfagia progresif
• Muntah rekuren atau persisten
• Perdarahan saluran cerna
• Anemia
• Demam
• Massa daerah abdomen bagian atas
• Riwayat keluarga kanker lambung
• Dispepsia awitan baru pada pasien di atas
45 tahun

Konsensus Nasional Dispepsia, PGI 2014


TATALAKSANA
• Terapi dapat diberikan sesuai dengan
gangguan fungsional yang ada.
• Prokinetik: metoklopramid,
domperidon, cisaprid, itoprid dan
lain sebagainya
• PPI: omeprazole, rabeprazole dan
lansoprazole
• Sitoprotektor: misalnya rebamipide

Konsensus Nasional Dispepsia, PGI 2014


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Terapi PPI selama 2 minggu -> di kasus ada


tanda bahaya
B. Terapi prokinetik + PPI selama 2 minggu-> di kasus
ada tanda bahaya
D. Rujuk untuk foto polos abdomen -> tidak tepat
E. Rujuk untuk perbaikan nutrisi -> tidak tepat

© FDI2021
Jadi, Tindakan selanjutnya yang harus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan oleh dokter adalah…

C. Rujuk untuk endoskopi SCBA

© FDI2021
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, usia 22 tahun darang ke puskesmas dengan keluhan demam dan
nyeri perut bagian bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terutama saat
buang air kecil. Dari pemeriksaan fisik TD 125/80, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 38.5,
nyeri tekan epigastrik (+). Dari urinalisis ditemukan bakteri (+), leukosit >20, nitrit (+).
Apakah tatalaksana yang sesuai untuk pasien tersebut?
A. Siprofloksasin 2x500 mg selama 10 hari
B. Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2x960 mg selama 3 hari
C. Tetrasiklin 3x12,5 mg selama 3 hari
D. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari
E. Azitromisin 500 mg single dose

© FDI2021
B. Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2x960 mg
selama 3 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Wanita, usia 22 tahun keluhan demam dan nyeri perut bagian
bawah sejak 3 hari yang lalu
• Nyeri dirasakan terutama saat buang air kecil.
• TD 125/80, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 38.5, nyeri tekan epigastrik
(+)
• Dari urinalisis ditemukan bakteri (+), leukosit >20, nitrit (+).

Tatalaksana yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Definisi: suatu penyakit yang ditandai dengan ada/ ditemukannya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mikroorganisme murni lebih dari 105 colony forming units/ milliliter (cfu/ml)
pada biakan urine.

Etiologi: Eschericia coli (paling sering), Proteus, Klebsiella, Staphyllococcus,


Pseudomonas (akibat dari pemasangan kateter dan infeksi nosocomial)

Faktor risiko:
• Riwayat pemakaian kontrasepsi
• Riwayat diabetes melitus
diafragma
• Riwayat urolitiasis • Kebiasaan menahan kencing
• Higiene pribadi buruk • Hubungan seksual
• Riwayat keputihan, Kehamilan • Anomali struktur saluran kemih
• Riwayat ISK sebelumnya
© FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi
Berdasarkan Pembagian Anatomis ISK Atas (ISK-A) : pyelonephritis
ISK bawah (ISK-B) : Sistitis, prostatitis, epididimitis,
dan urethritis
Berdasarkan Tanda Klinis Bakteriuria Asimptomatik : ditemukannya bakteriuria
bermakna yang tidak disertai adanya keluhan ataupun
tanda-tanda klinis.
Bakteriuria Simptomatik : kondisi ditemukannya
bakteriuria bermakna yang juga diikuti oleh adanya
keluhan maupun tanda-tanda klinis suatu ISK.
Berdasarkan Komplikasi Sederhana (uncomplicated)
Complicated : diikuti dengan terjadinya insufisiensi
renal kronik

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ISK-A ISK-B
• Demam tinggi (dapat mencapai 40-410C) • Frekuensi BAK meningkat
• Mengiggil • Jumlah urine yang dikeluarkan sedikit-sedikit
• Sakit pinggang. • Rasa sakit atau perih (seperti terbakar) saat buang
• Mual-muntah air kecil
• Penurunan berat badan • Kram pada bagian bawah
• Urine berwarna keruh atau berbau menyengat
• Urine berdarah
• Lemas
• Demam

© FDI2021
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana ISK-B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kasus nonkomplikata : antibiotik 3 hari dengan pilihan


1. Trimetropim sulfametoxazole
2. Fluorokuinolon
3. Amoxicilin-clavulanat
4. Cefpodoxime

Antimikroba Dosis Lama Terapi

Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2 x 960 mg 3 hari

Siprofloksasin 2 x 100-250 mg 3 hari

Levofloksasin 2 x 250 mg 3 hari

Sefiksim 1 x 400 mg 3 hari

Sefpodoksim Proksetil 2 x 100 mg 3 hari

Amoksisilin-Klavulanat 2 x 625 mg 7 hari

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Siprofloksasin 2x500 mg selama 10 hari -> salah


dosis
C. Tetrasiklin 3x12,5 mg selama 3 hari -> tidak tepat
D. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari -> tidak tepat
E. Azitromisin 500 mg single dose -> tidak tepat

© FDI2021
Jadi, Tatalaksana yang sesuai untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

B. Kotrimoksazol (TMP-SMX) 2x960


mg selama 3 hari

© FDI2021
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan BAB cair yang
berbau tengik >5x sehari, sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual
muntah, nyeri perut dan demam ringan. Pasien baru saja pulang dari wisata ke
daerah bersama teman-temannya. Dari pemeriksaan fisik pasien lemas, TD 110/70,
HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 37.8, mata cekung, konjungtiva anemis (-/-), mukosa
mulut kering, abdomen dbn. Dilakukan pemeriksaan mikroskopis feses dan
ditemukan parasit seperti gambar di bawah. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Shigellosis
B. Cholera
C. Taeniasis
D. Amoebiasis
E. Giardiasis

© FDI2021
E. Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• BAB cair yang berbau tengik >5x sehari, sejak 3 hari yang lalu.
• Mual muntah, nyeri perut dan demam ringan
• Pasien baru saja pulang dari wisata ke daerah bersama teman-
temannya.
• Pasien lemas, TD 110/70, HR 80x/m, RR 20x/m, suhu 37.8, mata
cekung, konjungtiva anemis (-/-), mukosa mulut kering, abdomen
dbn.
• Dilakukan pemeriksaan mikroskopis feses dan ditemukan ->
tropozoit giardia lamblia

Diagnosis pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi : suatu penyakit parasit akibat protozoa


Etiologi : Giardia lamblia/Giardia duodenalis/Giardia
intestinalis
Penularan : Fecal-oral, melalui feses yang mengandung
kista
Gejala : asimptomatik, diare berminyak dan bau tengik
(steatorea) , nyeri perut, mual, muntah, BAB berdarah dan
demam.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2021
Siklus Hidup
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antigen organisme pada sampel feses


• Pemeriksaan mikroskopis feses ( iodine-stained wet mounts
or trichrome-stained)
Kista
Tropozoit

© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rehidrasi cairan
• Terapi simptomatik
• Metronidazol 3x500 mg selama 7 hari

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Shigellosis -> tidak tepat


B. Cholera -> tidak tepat
C.Taeniasis -> tidak tepat
D.Amoebiasis -> tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah…

E. Giardiasis

© FDI2021
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang Pria, usia 56 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS karena tiba-tiba mengalami
mual muntah dan nyeri perut bagian kanan. Sekitar 3 hari yang lalu pasien ke puskesmas
dengan keluhan nyeri kepala sebelah dan diberikan paracetamol. Pasien terakhir
mengkonsumsi obat tersebut 5 jam yang lalu. Diketahu dari keluarga bahwa pasien memiliki
kebiasaan mabuk-mabukan. Dari pemeriksaan fisik, TD 120/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu
36.5, sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-), hepar teraba saat di palpasi, nyeri tekan
kuadaran kanan atas (+). Apakah terapi yang sesuai untuk pasien tersebut?
A. N-acetyl-p-benzoquinoneimine
B. Etanol
C. Nalokson
D. Fenobarbital
E. N-asetilsistein

© FDI2021
E. N-asetilsistein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Tiba-tiba mengalami mual muntah dan nyeri perut bagian kanan.
• 3 hari yang lalu ke puskesmas karena nyeri kepala sebelah dan diberikan
paracetamol
• Terakhir mengkonsumsi obat tersebut 5 jam yang lalu.
• Pasien memiliki kebiasaan mabuk-mabukan.
• TD 120/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, sklera ikterik (+/+), konjungtiva
anemis (-/-), hepar teraba saat di palpasi, nyeri tekan kuadaran kanan
atas (+).
• Dx : Keracunan paracetamol

Terapi yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Akumulasi dari salah satu metabolit paracetamol


yaitu N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI)
• Terjadi karena overdosis, pada pasien malnutrisi atau
peminum alkohol kronis
• Dosis maksimal paracetamol adalah sekitar 75 mg/kg
atau 4 gram dalam 24 jam.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anamnesis :
➢Riwayat konsumsi paracetamol melampaui dosis toksik
➢Mengkosumsi obat-obatan yang menginduksi enzim
CYP2E1 (isoniazid) atau obat yang meningkatkan enzim
CYP450 (fenobarbital,rifampicin
➢Riwayat konsumsi alkohol kronis
➢Mengalami malnutrisi

© FDI2021
Fase keracunan paracetamol :

Fase 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kehilangan nafsu makan,mual, muntah, malase, berkeringat

Fase 2

• Hepatomegali, peningkatan bilirubin dan enzim hepar, waktu pembekuan darah


memanjang, penurunan volume urin

Fase 3
• Gejala fase 1 disertai gejala gagal hati, ikterik, ensefalopati, bisa terjadi gagal ginjal atau
kardiomiopati

Fase 4

• Berkembang menuju gagal hati yang fatal

© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksan penunjang
• Konsentrasi parasetamol dalam plasma pasien maksimal 4
jam setelah paracetamol ditelan.
• Hasil pemeriksaan ini kemudian diplot pada nomogram
Rumack-Matthew untuk penilaian risiko intoksikasi
paracetamol
• Pada pasien yang tidak memiliki risiko intoksikasi, pasien tidak
memerlukan pemeriksaan dan tata laksana lanjutan.
• Apabila diagnosis sudah tegak dan kondisi pasien cukup
parah maka tatalaksana diberikan tanpa menunggu hasil
pemeriksaan penunjang
© FDI2021
Keracunan Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Rangsang muntah (hanya efektif apabila paracetamol baru
ditelan < 1 jam sebelum diketahui)
• Arang aktif dengan dosis 100 gram dalam 200 cc air (dewasa)
atau 1 gram/kg BB untuk anak
• N-asetilsistein, dilarutkan dalam air (efektif diberikan dalam
waktu maksimal 8-10 jam paska penelanan paracetamol)

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.N-acetyl-p-benzoquinoneimine -> metabolit


berbahaya dari paracetamol
B. Etanol -> antidotum metanol
C.Nalokson -> antidotum opioid
D.Fenobarbital -> salah satu obat yang
meningkatkan risiko keracunan paracetamol

© FDI2021
Jadi, terapi yang sesuai untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

E. N-asetilsistein

© FDI2021
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 51 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan


pada leher. Keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, tidak bertambah besar.
Pasien tidak ada gejala lain. Diketahui bahwa tetangga pasien banyak yang
mengalami keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik, dari jarak 1 meter, terlihat
benjolan di anterior leher yang bergerak saat pasien menelan. Hasil palpasi,
ditemukan benjolan lunak,kenyal, bergerak saat menelan, Nyeri tekan (-). Dokter
mengatakan bahwa pasien mengalami penyakit gondok. Dari pemeriksaan fisik,
termasuk derajat berapakah penyakit pasien menurut kriteria WHO?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

© FDI2021
C. 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Benjolan pada leher sejak 2 bulan yang lalu, tidak bertambah
besar.
• Pasien tidak ada gejala lain.
• Tetangga pasien banyak yang mengalami keluhan serupa.
• Pada pemeriksaan fisik, dari jarak 1 meter, terlihat benjolan di
anterior leher yang bergerak saat pasien menelan.
• Hasil palpasi, ditemukan benjolan lunak,kenyal, bergerak saat
menelan, Nyeri tekan (-).
• Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami penyakit gondok.

Dari pemeriksaan fisik, menurut kriteria WHO penyakit pasien


termasuk derajat…
© FDI2021
Gondok Endemik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gondok endemik adalah pembesaran kelenjar tiroid yang


diakibatkan oleh berbagai macam penyebab terjadi di suatu
daerah dengan prevalensi tertentu, biasanya dikaikan
dengan lingkungan yang mengalami kekurangan yodium baik
air minum atau tanah,jenis mineral dalam nutrisi, atau zat yang
goitrogenik dalam makanan.
• Yodium -> bahan pokok pembuat hormon tiroid yang
terdapat di alam, terutama dari bahan makanan laut seperti
rumput laut, ganggang laut, ikan laut dan sebagainya.
• Manusia memerlukan sedikit sekali yodium dalam sehari, tetapi
harus dipenuhi secara teratur dan cukup.
© FDI2021
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Kekurangan yodium
2. Faktor goitrogen
3. Faktor kelebihan yodium
4. Faktor unsur kelumit, genetik serta faktor lain
5. Faktor nutrisi pada umumnya.

© FDI2021
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipofisis akan mengetahui Kelenjar tiroid akan


Yodium tidak cukup ->
kekurangan hormon tiroid terpacu mengeluarkan
produksi hormon tiroid
sehingga hipofisis Hormon tiroid. Pacuan
tidak mencukupi
terangsang untuk yang lama akan membuat
kebutuhan tubuh secara
mengeluarkan TSH kelenjar tiroid membesar
memadai
kedalam aliran darah. dan terbentuklah gondok

© FDI2021
• Pemeriksaan fisik
Klasifikasi menurut kriteria WHO :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Grade Deskripsi
Grade 0 Tidak terlihat atau teraba gondok
Grade 1 Gondok teraba tetapi tidak terlihat apabila
leher dalam posisi normal (tiroid tak terlihat membesar).
Apabila ada nodul tetap masuk dalam grade ini, meskipun secara
keseluruhan tidak rnembesar
Grade 2 Pernbengkakan di leher yang jelas terlihat dalam posisi normal. Dalam
palpasi tiroid memang membesar (membesar bila ukurannya lebih dari
volume falangs terminal terahir ibu jari yang diperiksa)

• Pemeriksaan penunjang
TSH, Free T4
USG
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 0 -> tidak terlihat


B. 1 -> tidak terlihat
D. 3 -> tidak ada grade 3
E. 4 -> tidak ada grade 4

© FDI2021
Jadi, Dari pemeriksaan fisik, menurut kriteria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

WHO penyakit pasien termasuk derajat…

C. 2

© FDI2021
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu.
Demam naik turun, disertai nyeri seluruh tubuh. Diketahu bahwa pasien baru saja berkunjung
ke Papua 1 bulan yang lalu untuk kegiatan KKN universitas. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan TD: 110/70 mmHg, N: 96 x/mnt, T: 38.5C, RR 22 x/mntt. Konjungtiva anemis, sklera
ikterik. Hb 8.5 g/dL, apusan darah tipis diperoleh gambaran seperti gambar di bawah.
Apakah agen penyebab dari kasus tersebut?
A. Plasmodium Falciparum
B. Plasmodium Ovale
C. Plasmodium Vivax
D. Plasmodium Malariae
E. Plasmodium Tropicana

© FDI2021
D. Plasmodium Malariae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Demam sejak 10 hari yang lalu
• Demam naik turun, disertai nyeri seluruh tubuh
• Baru saja berkunjung ke Papua 1 bulan yang lalu
• TD: 110/70 mmHg, N: 96 x/mnt, T: 38.5C, RR 22 x/mntt. Konjungtiva anemis, sklera
ikterik
• Hb 8.5 g/dL, apusan darah tipis diperoleh gambaran seperti

Agen penyebab dari kasus tersebut adalah…. © FDI2021


Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun


kronik yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
• Vektor : nyamuk Anopheles
• Pola demam
P. falciparum (demam hampir setiap hari)
P. vivax/ovale (demam setiap 3 hari/ tertiana)
P. malariae (demam setiap 4 hari / kuartana)

Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014 © FDI2021


Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anamnesis : Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan
menggigil, berkeringat (trias malaria), dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot
dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare. Riwayat
berpergian atau tinggal di daerah endemis
• Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, sklera ikterik, hepatospelnomegali, asites, akral
dingin, oliguria/ anuria, urin berwarna coklat kehitaman, kaku kuduk, penurunan
kesadaran
• Pemeriksaan penunjang :
a) Apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit Plasmodium 🡪 Gold standard
b) Rapid Diagnostic Test (RDT) : mendeteksi antigen PfHRP2 dan pLDH

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing. 2014 © FDI2021
Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing. 2014 © FDI2021
Malaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jenis malaria Pilihan terapi


Malaria Falciparum 1st line DHP (Dihidroartemisinin (DHA) + Piperakuin) selama 3 hari +
Primakuin dosis tunggal

2nd line (Kina + doksisiklin/ tetrasiklin) selama 7 hari + Primakuin dosis


tunggal
Malaria Vivax,ovale 1st line DHP selama 3 hari + Primakuin selama 14 hari
2nd line Kina selama 7 hari + Primakuin selama 14 hari
Malaria malariae 1st line DHP selama 3 hari
2nd line Kina selama 7 hari
Malaria pada Ibu hamil 1st line Kina + Klindamisin selama 7 hari
2nd line DHP selama 3 hari

Sumber : PPK Dokter di Faskes Tingkat Pertama 2017


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Plasmodium Falciparum -> eritrosit tidak membesar,


double chromatin dots, infeksi multipel per eritrosit,
bentuk cincin tropozoit awal dan crescent-shape
gametosit
B. Plasmodium Ovale -> eritrosit membesar, infeksi
tunggal per eritrosit, tropozoit bentuk cincin,Schuffner’s
dot (+), gametosit bulat besar dan mengisi hampir
seluruh eritrosit
C. Plasmodium Vivax -> mirip dengan plasmodium
ovale
E. Plasmodium Tropica -> tidak ada

© FDI2021
Jadi, Agen penyebab dari kasus tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah….

D. Plasmodium Malariae

© FDI2021
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 66 tahun datang dengan keluhan BAB cair > 6x sehari sejak 1
hari yang lalu. Setiap BAB kita-kira keluar 150-200 cc, darah (-), lendir (-), keluhan
juga disertai dengan mual muntah dan demam ringan. Diketahui bahwa pasien
juga menderita Acute myeloid leukemia. Dari pemeriksaan fisik, TD 100/70, HR
100x/m, RR 22x/m, suhu 37.9, mata cekung (+), turgor kulit lambat auskultasi
abdomen : Peristaltik meningkat, hipertimpani, nyeri tekan epigastric (+), hepar lien
tidak teraba. Pemeriksaan penunjang ditemukan antigen rotavirus. Apakah
tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, probiotik
B. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antivirus
C. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antibiotik
D. Rawat inap, rehidrasi cairan IV, antiemetik, zinc, antibiotik
E. Rawat inap, rehidrasi cairan IV, antiemetik, zinc, probiotik

© FDI2021
E. Rawat inap, rehidrasi cairan IV,
antiemetik, zinc, probiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Usia 66 tahun keluhan BAB cair > 6x sehari sejak 1 hari yang
lalu. Setiap BAB 150-200 cc, darah (-), lendir (-), disertai mual
muntah dan demam ringan.
• Pasien juga menderita Acute myeloid leukemia
• TD 100/70, HR 100x/m, RR 22x/m, suhu 37.9, mata cekung (+),
turgor kulit lambat auskultasi abdomen : Peristaltik meningkat,
hipertimpani, nyeri tekan epigastric (+), hepar lien tidak
teraba.
• Pemeriksaan penunjang ditemukan antigen rotavirus.

Tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Gastroenteritis Rotavirus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epidemiologi: Rotavirus umumnya terjadi pada anak-anak


tetapi juga terjadi pada orang dewasa terutama yang
dengan imunodefisiensi

• Manifestasi klinis : Muntah, diare cair tanpa darah,


demam, Dehidrasi, bisa sampai kejang dan kematian

• Transmisi: Fecal oral

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Patogenesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Hilangnya enzim seperti maltase, sukrase dan lactase ->


malaborbsi D-xylose dan laktosa sehingga menyebabkan
diare osmotic
2. Enterotoksin NSP4
3. Aktivasi sistem saraf enteric yang menyebabkan sekresis
cairan intestinal dan elektrolit. Pelepasan serotonin akibat
stimulasi sel enterokromafin yang memicu muntah.

© FDI2021
• Pemeriksaan fisik : Keadaan umum, Tanda dehidrasi

• Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢Darah rutin, jumlah leukosit normal


➢Deteksi rotavirus di sampel feses melalui ELISA , latex
agglutination testing, PCR

• Tatalaksana
➢Terapi suportif (penggantian cairan dan nutrisi)
➢Antiemetik dan antimotilitas
➢Probiotik
➢Zinc
➢Tidak ada antiviral spesifik
© FDI2021
Indikasi rawat inap :
• Dehidrasi berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Muntah yang tidak berhenti


• Gangguan elektrolit atau gangguan fungsi ginjal
• Diare berdarah yang berlebihan
• Nyeri perut parah
• Gejala yang lama (>1 minggu)
• Usia > 65 tahun dengan gejala hipovolemia
• Komorbid (DM, imunodefisiensi)
• Kehamilan

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, probiotik ->


pasien indikasi rawat inap
B. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antivirus ->
pasien indikasi rawat inap
C. Rawat jalan, oralit, antiemetik, zinc, antibiotik->
pasien indikasi rawat inap
D. Rawat inap, rehidrasi cairan IV, antiemetik, zinc,
antibiotik -> tidak perlu antibiotik

© FDI2021
Jadi, Tatalaksana yang tepat untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

E. Rawat inap, rehidrasi cairan


IV, antiemetik, zinc, probiotik

© FDI2021
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 39 tahun datang dengan keluhan sering BAB cair sejak 3
bulan terakhir. Sebenarnya pasien sudah sering merasa tidak nyaman pada perut
sejak 1 tahun terakhir. Tidak ada demam, diare darah (-), lendir (-), mual muntah (-).
Pada pemeriksaan fisik TD 130/80, HR 86x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan
abdomen : peristaltik 20x/menit, timpani (+), NT (-). Pemeriksaan penunjang darah
rutin dan mikroskopis feses dalam batas normal. Apakah kemungkinan diagnosis
pasien?
A. Inflammatory bowel disease
B. Irritable bowel syndrome dengan diare
C. Irritable bowel syndrome dengan konstipasi
D. Irritable bowel syndrome tipe campuran
E. Irritable bowel syndrome dengan obstipasi

© FDI2021
B. Irritable bowel syndrome dengan diare
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Laki-laki usia 39 tahun keluhan sering BAB cair sejak 3 bulan
terakhir
• Sudah sering merasa tidak nyaman pada perut sejak 1 tahun
terakhir
• Tidak ada demam, diare darah (-), lendir (-), mual muntah (-).
• TD 130/80, HR 86x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan
abdomen : peristaltik 20x/menit, timpani (+), NT (-)
• Pemeriksaan penunjang darah rutin dan mikroskopis feses
dalam batas normal.

Kemungkinan diagnosis pasien adalah…


© FDI2021
IRRITABLE BOWEL SYNDROME (IBS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• IBS adalah kelainan fungsional usus kronis berulang


dengan nyeri atau rasa tidak nyaman abdomen yang
berkaitan dengan defekasi atau perubahan kebiasaan
buang air besar setidaknya selama 3 bulan
• Patofisiologi IBS belum sepenuhnya dipahami, akan tetapi
bukti-bukti mendukung bahwa IBS disebabkan oleh
berbagai faktor meliputi diet, mutasi gen, faktor psikososial
(stres kronik), infeksi enterik, dan sistem imun.

Konsensus Nasional Irritable bowel syndrome, PGI 2013 © FDI2021


Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rome III Rome IV


Nyeri abdomen atau rasa tidak nyaman berulang Nyeri abdomen berulang paling tidak selama 1 hari
setidaknya selama 3 hari dalam sebulan pada 3 dalam satu minggu pada 3 bulan terakhir dengan 2
bulan terakhir dengan 2 atau lebih gejala berikut: atau lebih gejala berikut :

• Perbaikan dengan defekasi • Perbaikan dengan defekasi


• Onset terkait dengan perubahan frekuensi buang • Onset terkait dengan perubahan frekuensi buang
air besar air besar
• Onset terkait dengan perubahan bentuk atau • Onset terkait dengan perubahan bentuk atau
tampilan feses tampilan feses

*Kriteria diagnostik terpenuhi selama 3 bulan terakhir dengan onset gejala


setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis.

© FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

IBS dengan diare (IBD-D) • Feses lembek/cair ≥25% waktu dan feses
padat/bergumpal <25% waktu
• Ditemukan pada sepertiga kasus
• Lebih umum ditemui pada laki-laki
IBS dengan konstipasi (IBS-C) • Feses padat/bergumpal ≥25% waktu dan
feses lembek/cair <25% waktu
• Ditemukan pada sepertiga kasus
• Lebih umum ditemui pada wanita
IBS dengan campuran kebiasaan • Feses padat/bergumpal dan lembek/cair
buang air besar atau pola siklik ≥25% waktu
(IBS-M) • Ditemukan pada sepertiga kasus

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Inflammatory bowel disease -> biasanya disertai


dengan BAB berdarah
C. Irritable bowel syndrome dengan konstipasi ->
pada kasus BAB dominan cair
D. Irritable bowel syndrome tipe campuran-> pada
kasus BAB dominan cair
E. Irritable bowel syndrome dengan obstipasi ->
tidak ada

© FDI2021
Jadi, Kemungkinan diagnosis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah…

B. Irritable bowel syndrome


dengan diare

© FDI2021
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 37 tahun datang ke tempat praktek dokter untuk kontrol karena
mengeluh nyeri telinga kanan sejak 5 hari, saat ini masih terasa namun sudah berkurang dari
sebelumnya. Pasien berobat ke dokter yang sama karena mengeluh nyeri telinga kanan
memberat sejak 2 hari yang lalu. Saat ini telinga pasien juga terdapat cairan yang keluar.
Pasien memiliki riwayat batuk pilek sejak 5 hari yang lalu namun telah membaik. Tanda vital
saat ini dalam batas normal. Pada pemeriksaan otoskop ditemukan gambaran sebagai
berikut.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini adalah...
A. Oksimethazolin 0,025% dan antibiotika
B. H2O2 3% dan antibiotika non-ototoksik
C. Miringotomi, setelahnya antibiotika
D. Antibiotika oral dan analgetik
E. Observasi, bila perlu lanjut antibiotika

© FDI2021
B. H2O2 3% DAN ANTIBIOTIKA NON-
OTOTOKSIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 37 tahun datang ke tempat praktek
dokter untuk kontrol karena mengeluh nyeri telinga kanan sejak
5 hari, saat ini masih terasa namun sudah berkurang dari
sebelumnya. Pasien berobat ke dokter yang sama karena
mengeluh nyeri telinga kanan memberat sejak 2 hari yang lalu.
• Saat ini telinga pasien juga terdapat cairan yang keluar. Pasien
memiliki riwayat batuk pilek sejak 5 hari yang lalu namun telah
membaik.
• Tanda vital saat ini dalam batas normal. Pada pemeriksaan
otoskop ditemukan gambaran sebagai berikut.

Tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini adalah...


© FDI2021
Otitis Media
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akut Barotrauma
Non Supurasi

Kronis otitis media


efusi

Otitis Media
Otitis media akut

Supuratif
Otitis media
supuratif kronis

© FDI2021
Patofisiologi Otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Stadium Otitis Media Akut
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium
Hiperemis/Pre Resolusi
supurasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisi Fungsi tuba terganggu, Patogen masuk Pus yang terbentuk Tekanan semakin Fase
ologi terbentuk tekanan ke telinga tengah, di telinga tengah meningkat dan penyembuhan.
negatif ditelinga terjadi respon semakin banyak menyebabkan Penutupan
tengah, memicu inflamasi di sehingga tekanan di rupturnya membran kembali MT
terjadinya efusi dan telinga tengah telinga tengah timpani
retraksi membran meningkat
timpani
Gejala - Penurunan - Otalgia - Otalgia semakin - Otalgia berkurang - Cairan dari
pendengaran memberat memberat - Pada anak tampak telinga
- Sensasi penuh - Penurunan - Pada anak lebih tenang berkurang
ditelinga pendengaran tampak semakin - Demam berkurang - Penurunan
- Otalgia ringan - Demam tinggi rewel - Keluar cairan pendengaran
- Demam
Tanda - MT retraksi, tampak MT tampak MT tampak bulging Perforasi MT, tampak Edem mukosa
suram hiperemis dan dan hiperemis discharge dari telinga berkurang,
- Refleks cahaya hilang kongesti tengah discharge
- Tuli konduktif berkurang
© FDI2021
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presupurasi
Terapi Tetes hidung HCL Antibiotik 10-14 hari: Miringotomi - Obat cuci telinga - Sekret tenang
efedrin 0,5-1% Ampisilin (dewasa (kasus rujukan) H2O2 3% selama → observasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

atau 4x500 mg/hari, anak dan pemberian 3-5 hari - Bila menetap
oksimethazolin 4x25mg/kgBB) atau analgesik serta - Antibiotik lanjutkan
0,025-0,05% dan amoxcicillin (dewasa antibiotik adekuat yang antibiotik
antibiotika sesuai 3x500mg/hari, anak tidak ototoksik - Pertimbangkan
etiologi 3x10mg/kgBB) atau seperti ofloxacin ke arah OMSK
eritromisin (dewasa tetes telinga bila menetap
4x500mg/hari, anak sampai 3 minggu hingga 3 bulan
4x10mg/kgBB

© FDI2021
Komplikasi Otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Abses sub-periosteal
• Meningitis
• Abses otak

Daftar Pustaka:
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Oksimethazolin 0,025% dan antibiotika →


tatalaksana stadium oklusi
C.Miringotomi, setelahnya antibiotika →
tatalaksana definitif stadium supurasi
D.Antibiotika oral dan analgetik → tatalaksana
stadium presupurasi dan stadium supurasi
E. Observasi, bila perlu lanjut antibiotika →
tatalaksana stadium resolusi

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien


saat ini adalah...
B. H2O2 3% DAN ANTIBIOTIKA
NON-OTOTOKSIK

© FDI2021
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 57 tahun, berprofesi sebagai karyawan di pertambangan, datang


dengan keluhan pendengaran menurun. Penurunan pendengaran dirasakan di telinga
kirinya. Pasien sudah bekerja di pertambangan selama 29 tahun. Tanda vital didapatkan
tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Tes penala sementara
disimpulkan tuli campuran. Untuk lebih menegakkan diagnosis, dokter merujuk pasien ke
spesialis THT-KL untuk dilakukan tes audiometri nada murni. Hasil yang diharapkan muncul
adalah…
A. AC dan BC sama atau < 25 dB, AC dan BC berimpit, tidak ada gap
B. AC dan BC > 25 dB, AC dan BC berimpit (tidak ada gap)
C. BC normal atau < 25 dB, AC > 25 dB, antara AC dan BC terdapat gap
D. AC dan BC < 25 dB, AC dan BC berimpit (tidak ada gap)
E. BC > 25 dB, AC > BC, terdapat gap

© FDI2021
E. BC > 25 DB, AC > BC, TERDAPAT GAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki, usia 57 tahun, berprofesi sebagai karyawan di
pertambangan, datang dengan keluhan pendengaran
menurun. Penurunan pendengaran dirasakan di telinga kirinya.
Pasien sudah bekerja di pertambangan selama 29 tahun.
• Tanda vital didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik
tidak didapatkan kelainan. Tes penala sementara disimpulkan
tuli campuran.
• Untuk lebih menegakkan diagnosis, dokter merujuk pasien ke
spesialis THT-KL untuk dilakukan tes audiometri nada murni.

Hasil yang diharapkan muncul adalah…


© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Alat yang diperlukan yaitu audiometer.


• Pemeriksaan audiometri perlu dipahami hal-hal berikut: nada murni, bising NB (Narrow
Band) dan WN (white noise), frekuensi, intensitas bunyo, ambang dengar, nilai nol
audiometric, standar ISO dan ASA, notasi pada audiogram, jenis dan derajat ketulian
serta gap dan masking.
✓Nada murni: bunyi yang hanya mempunyai satu frekuensi (jumlah getaran per detik).
✓Bising: bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri dari narrow band dengan
spektrum terbatas dan white noise dengan spektrum luas.
✓Frekuensi: nada murni yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang sifatnya
harmonis sederhana (simple harmonic motion). Jumlah getaran per detik → Hertz.
Bunyi yang dapat didengara telinga manusia frekuensinya sekitar 20-18.000 Hertz (Hz).
Di bawah 20 Hz disebut infrasonic dan diatas 18.000 disebut ultrasonik.
✓Intensitas bunyi: dinyatakan dalam desibel (dB).

© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓Ambang dengar: bunyi nada murni yang terkemah pada frekuensi tertentu yang
masih dapat terdengar oleh telinga seseorang. Terdapat ambang dengar menurut
konduksi udara (AC) dan konduksi tulang (BC). Bila ambang dengar ini dihubungkan
dengan garis, baik AC maupun BC, maka akan didapatkan audiogram. Dari
audiogram dapat diketahui jenis dan derajat tuli.
✓Nilai nol audiometrik: intensitas nada murni yang terkecil pada suatu frekuensi
tertentu yang masih didengar oleh telinga rata-rata orang dewasa muda yang
normal (18-30 tahun). Pada tiap frekuensi intensitas nol audiometrik tidak sama.
Telinga manusia paling sensitive terhadap bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang
besar nol audiometriknya kira-kira 0,0002 dyne/cm2. Jadi pada frekuensi 2000 Hz
lebih besar dari 0,0002 dyne/cm2. Standar yang dipakai yaitu standar ISO
(International Standard Organization) dan ASA (Amierican Standard Association).
0 db ISO = -10 db ASA, atau
10 dB ISO = 0 dB ASA
Notasi pada audiogram dipakai grafik AC (intensitas 125-8000 Hz) dengan garis lurus
penuh, dan grafik BC (250-4000 Hz) dengan garis terputus. Telinga kanan warna
merah, telinga kiri warna biru.
© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Melalui audiogram dapat dilihat apakah pendengaran normal (N) atau tuli.
✓ Jenis ketulian: tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran

BC normal atau < 25 dB BC > 25 dB


AC > 25 dB AC > BC, terdapat gap
Antara AC dan BC terdapat gap

AC dan BC sama atau kurang dari 25 dB AC dan BC > 25 dB


AC dan BC berimpit, tidak ada gap AC dan BC berimpit (tidak ada gap)

© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓Derajat ketulian ISO


• 0 – 25 dB: normal
• >25 – 40 dB: tuli ringan
• >40 – 55 dB: tuli sedang
• >55 – 70 dB: tuli sedang berat
• >70 – 90 dB: tuli berat
• >90 dB: tuli sangat berat

© FDI2021
Audiometri Nada Murni
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ GAP: apabila dari pemeriksaan audiogram tersebut


diantara AC dan BC terdapat perbedaan lebih atau
sama dengan 10 dB, minimal pada frekuensi yang
berdekatan.
✓ Masking: berupa suara seperti angin (bising) pada
headphone telinga yang tidak diperiksa, sengaja diberi
waktu pemeriksaan audiometri supaya telinga yang
tidak diperiksa tidak dapat mendengar bunyi pada
telinga yang diperiksa.
Daftar Pustaka:
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. AC dan BC sama atau < 25 dB, AC dan BC


berimpit, tidak ada gap → pendengaran normal
B. AC dan BC > 25 dB, AC dan BC berimpit (tidak
ada gap) → tuli sensorineural
C. BC normal atau < 25 dB, AC > 25 dB, antara AC
dan BC terdapat gap → tuli konduksi
D. AC dan BC < 25 dB, AC dan BC berimpit (tidak
ada gap) → tidak ada hasil audiometri ini

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil yang diharapkan muncul adalah…

E. BC > 25 DB, AC > BC,


TERDAPAT GAP

© FDI2021
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 7 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak sejak 2
hari. Anak juga tidak mau makan, kesulitan berbicara dan menangis sambil memegang
lehernya. Kesadaran compos mentis dan tanda vital didapatkan demam 39oC, lainnya
dalam batas normal. Pemeriksaan tenggorok sulit dilakukan pasien tidak kooperatif.
Pemeriksaan penunjang dan hasil yang mungkin ditemukan adalah…

A. MRI – penebalan mukosa laring

B. Cervical x-ray – thumbprint sign

C. MRI – steeple sign

D. Laringoskopi indirek – benjolan pucat di pita suara

E. Cervical x-ray – steeple sign

© FDI2021
B. CERVICAL X-RAY – THUMBPRINT SIGN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 7 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan sesak
sejak 2 hari. Anak juga tidak mau makan, kesulitan berbicara dan menangis
sambil memegang lehernya.

• Kesadaran compos mentis dan tanda vital didapatkan demam 37,9oC, lainnya
dalam batas normal.

• Pemeriksaan tenggorok sulit untuk dilakukan karena pasien tidak kooperatif.

Pemeriksaan penunjang dan hasil yang mungkin ditemukan adalah…

© FDI2021
Epiglotitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Radang pada epiglottis dan supraglotis dengan onset cepat dan

dapat menyebabkan gagal napas akut

• Epidemiologi: lebih sering pada anak-anak di bawah 5 tahun, namun sering

juga ditemui pada orang dewasa dan immunocompromise

• Etiologi: tersering Haemophyllus influenza tipe B (75-90%), pada dewasa dan

immunocompromise dapat beragam misalnya virus, bakteri lain (misalnya

Enterobacter cloacae) dan jamur


Sumber:
Baiu, I., et al. 2019. Epiglottitis. Auris Sinistra pada Pasen Laki-laki berusia 49 Tahun. JAMA; 321 (19), p:1946
Chen, C., et al. 2018. Acute Epiglottitis in the Immunocompromised Host: Case Report and Review of the Literature. Open Forum Infectious Diseases; 5(3)
© FDI2021
Epiglotitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis:
• Demam (suhu > 101,4 ° F atau > 38,5 ° C)
• Sakit tenggorokan,
• Kesulitan menelan
• Kesulitan menggerakkan leher ke bawah
• Sesak napas yang cepat dapat mengakibatkan respiratory distress
• Drooling akibat tidak dapat menelan salivanya tersebut
• Thick and muffled sound

Sumber:
Baiu, I., et al. 2019. Epiglottitis. Auris Sinistra pada Pasen Laki-laki berusia 49 Tahun. JAMA; 321 (19), p:1946
© FDI2021
Epiglotitis Akut
Diagnosis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan fisik: sering tidak kooperatif akibat nyeri

• Penunjang diagnosis: X-ray cervical → thumb sign atau thumbprint sign, inflamasi dari epiglotis

• Laboratorium: darah lengkap (leukosit meningkat), dan kultur namun jarang karena butuh waktu lama.

Tatalaksana:

• Primary survey (ABC)

• Antibiotik oral: Ceftriaxone IV, Amoksiklav

(Untuk resistensi pertimbangkan untuk meropenem)

• Simptomatik: Antipiretik, analgetic

• Pencegahan: vaksinasi Haemphyllus influenzae tipe B (2,4,6 bulan) booster usia 12 hingga 15 bulan.

• Follow up kondisi setiap waktu karena merupakan emergensi


Sumber:
Baiu, I., et al. 2019. Epiglottitis. Auris Sinistra pada Pasen Laki-laki berusia 49 Tahun. JAMA; 321 (19), p:1946
© FDI2021
Chen, C., et al. 2018. Acute Epiglottitis in the Immunocompromised Host: Case Report and Review of the Literature. Open Forum Infectious Diseases; 5(3)
Epiglotitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Prognosis
Dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan
baik karena menyebabkan respiratory distress tersebut.

• KIE
✓ Menjelaskan orang tua dan keluarga mengenai
diagnosis, tatalaksana dan prognosisnya
✓ Memberi edukasi bahwa penyakit ini bisa dicegah
dengan vaksinasi, baik bagi masyarakat luas maupun
keluarga, supaya kondisi ini tidak lagi terjadi

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. MRI – penebalan mukosa laring → pemeriksaan


penunjang dan hasil tidak tepat

C. MRI – steeple sign → pemeriksaan penunjang tidak tepat,


steeple sign tanda cervical x-ray dari croup tersebut

D. Laringoskopi indirek – benjolan pucat di pita suara → tidak


tepat, benjolan pita suara untuk vocal nodul

E. Cervical x-ray – steeple sign → hasil pemeriksaan yang


tidak tepat
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang dan hasil


yang mungkin ditemukan adalah…

B. CERVICAL X-RAY – THUMBPRINT SIGN

© FDI2021
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 37 tahun, berprofesi sebagai peternak sekaligus juga petani, datang
ke puskesmas dengan keluhan nyeri di hidung sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien
mengalami gatal pada hidungnya dan menggaruknya langsung. Keluhan hidung tersumbat
disangkal pasien. Tanda vital didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik di dapatkan
pustul diameter 0,5 cm di dekat septum nasi. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut
adalah…
A. Furunkel nasalis
B. Abses septum nasi
C. Rhinitis alergi
D. Polip nasi
E. Septum deviasi

© FDI2021
A. FURUNKEL NASALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki, usia 37 tahun, berprofesi sebagai peternak
sekaligus juga petani, datang ke puskesmas dengan keluhan
nyeri di hidung sejak 2 hari yang lalu.
• Sebelumnya pasien mengalami gatal pada hidungnya dan
menggaruknya langsung.
• Keluhan hidung tersumbat disangkal pasien. Tanda vital
didapatkan tidak ada kelainan. Pemeriksaan fisik didapatkan
pustul diameter 0,5 cm di dekat septum nasi.

Diagnosis yang tepat adalah…


© FDI2021
Furunkel Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: infeksi yang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar kulit vestibulum


hidung.
• Etiologi:
• Agen infeksius: bakteri Staphylococcus aureus (terbanyak), flora normal kulit
lainnya seperti S. epidermidis dan S.pyogenes, bakteri gram negative seperti
Pseudomonas aeruginosa yang merupakan etiologi folikulitis tipe ‘hot-tub’,
Jamur (dermatofita, pityrosporum, sering terjadi pada yang imunosupresi), Virus
(beberapa varian HSV) dan parasit (Demodex sp)
• Agen non infeksius: Selain agen infeksius, folikulitis juga dapat disebabkan oleh
penyebab non infeksi, seperti trauma gesekan, pencabutan (epilasi), maupun
bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
• Faktor risiko:
• Kebiasaan suk menggaruk-garuk atau mengorek hidung dengan tangan yang
tidak bersih, tindik hidung, atau pada pasien yang memiliki kondisi kesehatan
tertentu seperti imunodefisiensi, diabetes, dan penyakit kronis.
© FDI2021
Furunkel Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis:
Diagnosis furunkel hidung dapat ditegakkan secara klinis dan
jarang membutuhkan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
perlu dicari kebiasaan atau faktor yang meningkatkan risiko
pasien. Pada pemeriksaan fisik, dapat dilakukan inspeksi hidung
dan rhinoskopi anterior dengan bantuan spekulum hidung.

Tatalaksana: Antibiotik topical (Neomisin, bacitracin, mupirosin) jika


ditemukan gejala sistemik bisa memakai antibiotic sistemik
(golongan penisilin seperti ampisilin 4x500 mg atau amoksisilin
4x500 mg), cari faktor predisposisi

© FDI2021
Furunkel Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Komplikasi: selulitis, inflamasi folikel rambut berbentuk nodul pada lapisan


kulit yang berada lebih dalam, hingga menjadi abses kulit. hilangnya
rambut secara permanen pada daerah lesi.
• KIE:
✓Menjaga higienitas personal dengan mandi secara rutin, mencuci tangan
dengan sabun, dan menjaga kebersihan kuku dapat mengurangi risiko
terjadinya folikulitis.
✓Penderita folikulitis dianjurkan untuk tidak mencukur daerah yang mengalami
lesi selama sebulan atau hingga lesi sembuh. Penggunaan pisau cukur yang
bersih atau yang telah dibersihkan dengan alkohol 70% terlebih dahulu
terbukti dapat mencegah timbulnya folikulitis di kemudian hari.

Sumber:
Laureano AC, Schwartz RA, Cohen PJ.. Facial bacterial infections: Folliculitis. Clinics in Dermatology, 2014. 32(6): 711–714. Ramakrishnan K, Salinas RC, Higuita NIA. Skin and Soft Tissue
Infection. Am Fam Phys, 2015. 92(6): 474-483. https://www.aafp.org/afp/2015/0915/p474.pdf
Kadu AS, Rajput DS, Deshmukh SG. Management of recurrent nasal vestibular furunculosis. Anc Sci Life. 2017; 36(4):220–224.
Adhi, Djuanda,2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Abses septum nasi → komplikasi hematoma


septum nasi
C. Rhinitis alergi → terdapat Riwayat alergi baik diri
sendiri maupun keluarga, sering bersin dan
hidung tersumbat, pemeriksaan fisik konka
hipertrofi dan berwarna pucat atau livide
D. Polip nasi → terdapat massa bertangkai yang
keluar dari posterior hidung
E. Septum deviasi → bentuk septum yang letaknya
tidak lurus di tengah karena pertumbuhan
tulang dan tulang rawan tidak seimbang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien


tersebut adalah…

A. FURUNKEL NASI

© FDI2021
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam,
dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan sering tidak mendengar
perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging. Enam bulan yang lalu pasien juga
mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar
baik, tetapi mengeluh nyeri, dan tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC. Pada
pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri didapatkan sekret
mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga pembengkakan pada area
telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri dan berfluktuasi. Diagnosis yang tepat
untuk kasus tersebut adalah…
A. Mastoiditis
B. Angina Ludwig
C. Abses quinsy
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna
E. Abses bezold

© FDI2021
E. ABSES BEZOLD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan
keluhan demam, dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan
sering tidak mendengar perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging.
• Enam bulan yang lalu pasien juga mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada
riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar baik, tetapi mengeluh nyeri, dan
tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC.
• Pada pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri
didapatkan sekret mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga
pembengkakan pada area telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri
dan berfluktuasi.

Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah…


© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Abses bezold adalah komplikasi otitis media akut dengan mastoiditis yang muncul
sebagai abses lateroserviks disebabkan oleh proses supuratif yang mengikis korteks
mastoid di sepanjang punggung digastrik dan menyebar di antara otot-otot
digastrik dan sternokleidomastoid.

Epidemiologi:
• Kondisi sosial ekonomi : sosial ekonomi kurang cenderung lebih rentan
• Tempat penitipan anak : anak yang sering dititipkan lebih sering terkena
• Kondisi medis yang mendasari yang mempengaruhi fungsi tuba eustachius
• Immunocompromise (orang dewasa), misalnya HIV, DM gagal ginjal, dan
imunosupresi karena hal lainnya.
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016

© FDI2021
Abses Bezold
Etiologi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Aerob gram positif: Streptococcus, Staphylococcus, dan spesies Enterococcus


• Aerob gram negatif: spesies Klebsiella, Pseudomonas, dan Proteus
• Anaerob, terutama spesies Peptostreptococcus dan Fusobacterium

Patofisiologi:
Selama proses inflamasi (otitis media akut), terjadi obstruksi aditus ad antrum. Sekresi purulen
tidak bisa keluar dan akan menumpuk di tulang mastoid. Akibat tekanan yang diciptakan
sekret purulen ini di dalam tulang mastoid menyebabkan osteitis dan osteonekrosis yang
selanjutnya menipiskan dinding tulang mastoid. Proses peradangan bisa menyebar ke
berbagai arah. Jika menyebar ke inferior ke arah ujung mastoid, sekret purulen pada akhirnya
akan mengikis tulang yang sangat tipis di sepanjang punggung digastrik pada penyisipan
otot digastrik. Akibatnya, sekret purulen akan menyebar ke leher antara otot-otot digastrik
dan sternocleidomastoid, terjadilah abses bezold.

Sumber:
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the complications of otitis media in adults.
Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016.
Walls A, Pierce M, Krishnan N, Steehler M, Harley EH. Pediatric head and neck complications of Streptococcus pneumoniae before and after PCV7 vaccination. Otolaryngol Head
Neck Surg. 2015 Feb;152(2):336-41.
© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Manifestasi klinis:
Pembengkakan daerah belakang telinga sampai leher, demam, otalgia, otore,
nyeri dan sukar menggerakkan leher, paralisis fasialis, ada pendengaran menurun.

Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap leukositosis, namun tidak spesifik karena terkadang normal
• CT scan leher
• USG jaringan lunak

Tatalaksana:
• Antibiotika spektrum luas intravena, lanjut CT scan leher dengan kontras untuk
melihat adanya cairan, apabila ditemukan cairan maka perlu drainase bedah

Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Mantsopoulos K, Wurm J, Iro H, Zenk J. Role of ultrasonography in the detection of a subperiosteal abscess secondary to mastoiditis in pediatric
patients. Ultrasound Med Biol. 2015 Jun;41(6):1612-5. © FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prognosis:
Prognosisnya baik jika infeksi belum menyebar ke area tulang temporal dan jika
intervensi antibiotik diberi lebih awal.

Komplikasi:
• Jika infeksinya tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke area berikut: sinus
sigmoid, sinus transversal, meninges sehingga terjadi meningitis tersebut
• Akibat penyebaran intrakranial, lebih sering menyebar di sepanjang lapisan
investasi fasia serviks dalam, yang menyebabkan: trombosis vena jugularis,
neuropati kranial, trismus, perpanjangan superfisial dengan pembentukan fistula
kulit

Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the
complications of otitis media in adults. Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mastoiditis → segala proses peradangan pada sel- sel


mastoid yang terletak pada tulang temporal, akibat
komplikasi OMSK
B. Angina Ludwig → infeksi ruang submandibular berupa
selulitis dengan tanda khas pembengkakan seluruh
ruang submandibula, tidak membentuk abses,
sehingga keras pada perabaan submandibula.
C. Abses quinsy → adanya massa fluktuatif di sekitar
tonsil, uvula terdorong ke sisi kontralateral
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna → diagnosis
awal pasien berupa otore dan perforasi total,
komplikasinya dapat berupa abses bezold tersebut
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk kasus


tersebut adalah…

E. ABSES BEZOLD

© FDI2021
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam,
dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan sering tidak mendengar
perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging. Enam bulan yang lalu pasien juga
mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar
baik, tetapi mengeluh nyeri, dan tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC. Pada
pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri didapatkan sekret
mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga pembengkakan pada area
telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri dan berfluktuasi. Diagnosis yang tepat
untuk kasus tersebut adalah…
A. Mastoiditis
B. Angina Ludwig
C. Abses quinsy
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna
E. Abses bezold

© FDI2021
E. ABSES BEZOLD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan nyeri telinga kiri yang menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan
keluhan demam, dan keluar cairan dari telinga kirinya. Pasien juga dikatakan
sering tidak mendengar perkataan orang tuanya, dan telinganya berdenging.
• Enam bulan yang lalu pasien juga mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada
riwayat keluar cairan telinga. Kondisi pasien sadar baik, tetapi mengeluh nyeri, dan
tanda vital pasien didapatkan suhu 39oC.
• Pada pemeriksaan otoskopi, telinga kanan dalam batas normal, telinga kiri
didapatkan sekret mukopurulen, membran timpani perforasi total. Ditemukan juga
pembengkakan pada area telinga belakang yang menjalar hingga ke leher, nyeri
dan berfluktuasi.

Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah…


© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Abses bezold adalah komplikasi otitis media akut dengan mastoiditis yang muncul
sebagai abses lateroserviks disebabkan oleh proses supuratif yang mengikis korteks
mastoid di sepanjang punggung digastrik dan menyebar di antara otot-otot
digastrik dan sternokleidomastoid.

Epidemiologi:
• Kondisi sosial ekonomi : sosial ekonomi kurang cenderung lebih rentan
• Tempat penitipan anak : anak yang sering dititipkan lebih sering terkena
• Kondisi medis yang mendasari yang mempengaruhi fungsi tuba eustachius
• Immunocompromise (orang dewasa), misalnya HIV, DM gagal ginjal, dan
imunosupresi karena hal lainnya.
Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016

© FDI2021
Abses Bezold
Etiologi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Aerob gram positif: Streptococcus, Staphylococcus, dan spesies Enterococcus


• Aerob gram negatif: spesies Klebsiella, Pseudomonas, dan Proteus
• Anaerob, terutama spesies Peptostreptococcus dan Fusobacterium

Patofisiologi:
Selama proses inflamasi (otitis media akut), terjadi obstruksi aditus ad antrum. Sekresi purulen
tidak bisa keluar dan akan menumpuk di tulang mastoid. Akibat tekanan yang diciptakan
sekret purulen ini di dalam tulang mastoid menyebabkan osteitis dan osteonekrosis yang
selanjutnya menipiskan dinding tulang mastoid. Proses peradangan bisa menyebar ke
berbagai arah. Jika menyebar ke inferior ke arah ujung mastoid, sekret purulen pada akhirnya
akan mengikis tulang yang sangat tipis di sepanjang punggung digastrik pada penyisipan
otot digastrik. Akibatnya, sekret purulen akan menyebar ke leher antara otot-otot digastrik
dan sternocleidomastoid, terjadilah abses bezold.

Sumber:
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the complications of otitis media in adults.
Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404.
Rizzi AM, Dickherber JL, Bielski R. Acute Hematogenous Osteomyelitis of the Scapula: A Case Report. JBJS Case Connect. 2020 Jul-Sep;10(3):e2000016.
Walls A, Pierce M, Krishnan N, Steehler M, Harley EH. Pediatric head and neck complications of Streptococcus pneumoniae before and after PCV7 vaccination. Otolaryngol Head
Neck Surg. 2015 Feb;152(2):336-41.
© FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Manifestasi klinis:
Pembengkakan daerah belakang telinga sampai leher, demam, otalgia, otore,
nyeri dan sukar menggerakkan leher, paralisis fasialis, ada pendengaran menurun.

Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap leukositosis, namun tidak spesifik karena terkadang normal
• CT scan leher
• USG jaringan lunak

Tatalaksana:
• Antibiotika spektrum luas intravena, lanjut CT scan leher dengan kontras untuk
melihat adanya cairan, apabila ditemukan cairan maka perlu drainase bedah

Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Mantsopoulos K, Wurm J, Iro H, Zenk J. Role of ultrasonography in the detection of a subperiosteal abscess secondary to mastoiditis in pediatric
patients. Ultrasound Med Biol. 2015 Jun;41(6):1612-5. © FDI2021
Abses Bezold
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prognosis:
Prognosisnya baik jika infeksi belum menyebar ke area tulang temporal dan jika
intervensi antibiotik diberi lebih awal.

Komplikasi:
• Jika infeksinya tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke area berikut: sinus
sigmoid, sinus transversal, meninges sehingga terjadi meningitis tersebut
• Akibat penyebaran intrakranial, lebih sering menyebar di sepanjang lapisan
investasi fasia serviks dalam, yang menyebabkan: trombosis vena jugularis,
neuropati kranial, trismus, perpanjangan superfisial dengan pembentukan fistula
kulit

Sumber:
Lovato A, de Filippis C. BEZOLD ABSCESS: A RARE COMPLICATION OF ACUTE OTITIS MEDIA. Otol Neurotol. 2019 Jul;40(6):846-847
Govea-Camacho LH, Pérez-Ramírez R, Cornejo-Suárez A, Fierro-Rizo R, Jiménez-Sala CJ, Rosales-Orozco CS. [Diagnosis and treatment of the
complications of otitis media in adults. Case series and literature review]. Cir Cir. 2016 Sep-Oct;84(5):398-404. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mastoiditis → segala proses peradangan pada sel- sel


mastoid yang terletak pada tulang temporal, akibat
komplikasi OMSK
B. Angina Ludwig → infeksi ruang submandibular berupa
selulitis dengan tanda khas pembengkakan seluruh
ruang submandibula, tidak membentuk abses,
sehingga keras pada perabaan submandibula.
C. Abses quinsy → adanya massa fluktuatif di sekitar
tonsil, uvula terdorong ke sisi kontralateral
D. Otitis media supuratif kronis tipe benigna → diagnosis
awal pasien berupa otore dan perforasi total,
komplikasinya dapat berupa abses bezold tersebut
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk kasus


tersebut adalah…

E. ABSES BEZOLD

© FDI2021
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik puskesmas
dikeluhkan sering mengorok saat tertidur. Orang tuanya juga mengatakan bahwa
pertumbuhan anaknya lebih lambat dari tetangganya yang seusia. Sejak usia 3 tahun
pasien dikatakan sering mengalami bersin, hidung tersumbat dan lemas tetapi hilang timbul.
Riwayat alergi di keluarga disangkal. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T1/T1, faring dan laring dalam batas normal, tampak
hidung kecil dan arkus faring tinggi. Pemeriksaan digital didapatkan adenoid membesar.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah...
A. Tonsilitis kronis
B. Sinusitis
C. Mumps
D. Hipertrofi adenoid
E. Karsinoma adenoid

© FDI2021
D. HIPERTROFI ADENOID
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang
tuanya ke poliklinik puskesmas dikeluhkan sering mengorok
saat tertidur.
• Orang tuanya juga mengatakan bahwa pertumbuhan
anaknya lebih lambat dari tetangganya yang seusia.
• Sejak usia 3 tahun pasien dikatakan sering mengalami bersin,
hidung tersumbat dan lemas tetapi hilang timbul.
• Riwayat alergi di keluarga disangkal.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tidak ada kelainan, tampak hidung kecil dan arkus faring
tinggi. Pemeriksaan digital didapatkan adenoid membesar.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah...
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer.

Epidemiologi:
Secara fisiologik adenoid membesar pada anak usia 3 tahun dan akan mengecil
lalu hilang pada usia 14 tahun.

Etiologi:
• Infeksi: virus dan bakteri, infeksi saluran napas yang berkelanjutan dapat
menyebabkan hipertrofi adenoid.
• Non infeksi: refluks gastroesofageal, alergi, dan paparan asap rokok.

© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer.

Epidemiologi:
Secara fisiologik adenoid membesar pada anak usia 3 tahun dan akan mengecil
lalu hilang pada usia 14 tahun.

Etiologi:
• Infeksi: virus dan bakteri, infeksi saluran napas yang berkelanjutan dapat
menyebabkan hipertrofi adenoid.
• Non infeksi: refluks gastroesofageal, alergi, dan paparan asap rokok.

© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Akibat sumbatan koana pasien akan bernapas melalui mulut sehingga terjadi:
✓ Fasies adenoid yaitu tampak hidung kecil, gigi insisivus ke depan (prominen),
arkus faring tinggi yang menyebabkan wajah pasien terlihat seperti bengong
✓ Faringitis dan bronchitis
✓ Gangguan ventilasi dan drainase sinus paranasal sehingga menimbulkan
sinusitis kronis
• Gangguan tidur, tidur ngorok, retardasi mental, pertumbuhan fisik berkurang

Diagnosis:
Anamnesis, tanda dan gejala klinis, pemeriksaan rinoskopi anterior dengan melihat
tertahannya gerakan velum palatum mole pada waktu fonasi, pemeriksaan
rinoskopi posterior (pada anak biasanya sulit), pemeriksaan digital untuk meraba
adanya adenoid, dan pemeriksaan radiologi dengan membuat foto lateral kepala
yang lebih sering dilakukan untuk anak-anak tersebut.
© FDI2021
Hipertrofi Adenoid
Tatalaksana:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bedah adenoidektomi dengan cara kuretase memakai adenotom


• Indikasi: sumbatan hidung yang menyebabkan bernapas melalui mulut, sleep apnea,
gangguan menelan, gangguan berbicara, kelainan bentuk wajah muka dan gigi (adenoid
face), infeksi adenoitis berulang atau kronik, otitis media efusi berulang atau kronik, otitis
media akut berulang, dan kecurigaan neoplasma jinak maupun yang ganas.

Komplikasi:
Komplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan bila pengerokan adenoid kurang
bersih. Bila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding belakang faring. Bila
kuretase terlalu ke lateral maka tonus tubarius akan rusak dan dapat mengakibatkan oklusi tuba
Eustachius dan akan timbul tuli konduktif.
Daftar Pustaka:
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny © FDI2021
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tonsilitis kronis → tonsil membesar, ada halitosis dan


kripte melebar
B. Sinusitis → infeksi daerah mukosa sinus, nyeri tekan
wajah, napas berbau dan mengeluarkan sekret
kental dari hidung
C. Mumps → adanya tanda infeksi, nyeri dan edema
di belakang telinga hingga leher, tatalaksana
simptomatis, sering pada usia anak-anak
E. Karsinoma adenoid → jenis adenoid kistik karsinoma,
merupakan keganasan pada kelenjar air liur,
benjolan awalnya kecil semakin membesar dan
nyeri, penunjang histopatologi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada


pasien tersebut adalah...

D. HIPERTROFI ADENOID

© FDI2021
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang IGD Puskesmas dengan keluhan utama lemas.
Pasien sebelumnya mual dan muntah sebanyak lebih dari 8 kali. Hal ini dirasakan pasien
sejak 1 jam lalu, yaitu saat pulang kampung bersama keluarga besarnya menggunakan jalur
laut. Pasien juga mengeluh pusing dan seperti berjalan. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Tatalaksana profilaksis utama yang
mungkin diberikan untuk pasien tersebut adalah...
A. Betahistin mesilat
B. Vasodilator
C. Scopolamin
D. Levodopa
E. Brand-Daroft exercise

© FDI2021
C. SCOPOLAMIN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun datang IGD Puskesmas
dengan keluhan utama lemas. Pasien sebelumnya mual dan
muntah sebanyak lebih dari 8 kali.
• Hal ini dirasakan pasien sejak 1 jam lalu, yaitu saat pulang
kampung bersama keluarga besarnya menggunakan jalur
laut. Pasien juga mengeluh pusing dan seperti berjalan.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tidak ada kelainan.

Tatalaksana profilaksis utama yang mungkin diberikan untuk


pasien tersebut adalah...
© FDI2021
Motion sickness
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Sindrom yang terjadi saat pasien terpapar jenis gerakan tertentu dan biasanya sembuh
segera setelah berhenti.

Epidemiologi:
• Insiden 4,2 per 1000 orang dalam survey ekstensif di kapal pesiar
• Lebih menunjukkan kerentanan pada jenis kelamin perempuan, anak-anak berusia dua
hingga 15 tahun, dan orang dengan kondisi yang berhubungan dengan mual (misalnya,
kehamilan dini, migrain, sindrom vestibular).
• Angka kejadian juga meningkat apabila duduk di seat belakang dan sambal membaca
buku.

Etiopatogenesis:
Secara umum, patogenesis mabuk perjalanan tidak dipahami dengan jelas, tetapi dianggap
terkait dengan konflik antara vestibular, visual, dan sistem proprioseptif lainnya. Gerakan
berputar, vertikal, dan frekuensi rendah menghasilkan lebih banyak gejala daripada gerakan
linier, horizontal, dan frekuensi tinggi. © FDI2021
Motion sickness
Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keparahan Tanda Gejala


Ringan Bersendawa Tidak nyaman di perut
Menguap berlebihan Malaise
Pucat di wajah dan perioral Nyeri kepala
Rasa terbakar di dada Irritability
Hipersalivasi, Frekuensi BAK meningkat Mengantuk, kelelahan

Sedang Berkeringat dingin Mual, Pusing, Apatis


Flushing Depresi, tidak tertarik pergaulan dan
Suhu tubuh meningkat bekerja
Hiperventilasi Penurunan kemampuan kognitif
Muntah Perasaan gerak yang berlebihan
Peningkatan goyangan postur tubuh
Berat Ketidakmampuan untuk berjalan dan Isolasi sosial
aktivitas
Kehilangan stabilitas postural
Muntah terus-menerus
© FDI2021
Motion sickness
Tatalaksana:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pengobatan paling efektif bila diminum sebagai profilaksis sebelum bepergian, atau sesegera
mungkin setelah timbulnya gejala.
• Scopolamin oral (first line pencegahan) dosis 0,4 – 0,6 mg sebelum perjalanan, lanjut tiap 8
jam apabila perlu
• Antihistamin (untuk mendapat efek sedatifnya)
✓ Cinnarizine:
• Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 30 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan;
• Anak-anak 5 hingga 12 tahun: 15 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 7,5 hingga 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
✓ Dimenhidrinat:
• Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 30 mg dua jam sebelum perjalanan, lalu 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
• Anak-anak 5 hingga 12 tahun: 15 mg dua jam sebelum perjalanan lalu 7,5 hingga 15 mg
setiap delapan jam sesuai kebutuhan
✓ Antihistamin lainnya: Cyclizine, Dipenhidramin, Prometazin, Meclizine
© FDI2021
Motion sickness
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KIE
• Disarankan minum obat sebelum perjalanan
• Menghindari baca buku saat perjalanan, atau duduk di
bangku belakang

Prognosis
• Biasanya akan sembuh sendiri apabila perjalanan selesai

Sumber:
Brainard A., et al. Prevention and Treatment of Motion Sickness. American Family Physicians; 2014, 90(1):41-46
Golding JF., Gresty MA. Pathophysiology and treatment of motion sickness. Curr Opin Neurol; 2015, 28(1):83–88 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Betahistin mesilat → tatalaksana farmakologis BPPV


B. Vasodilator → tatalaksana farmakologis Meniere
Disease
D. Levodopa → tatalaksana untuk Parkinson Disease
E. Brand-Daroft exercise → tatalaksana non
farmakologis untuk BPPV

© FDI2021
Jadi, tatalaksana profilaksis utama yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mungkin diberikan pada pasien tersebut


adalah...

C. SCOPOLAMIN

© FDI2021
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas karena menangis
setelah bermain. Orang tuanya mengatakan bahwa sebelumnya pasien bermain manik-
manik yang akan digunakan kakaknya untuk membuat kalung, namun tanpa sengaja
dimasukkan ke hidungnya. Pasien tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan benda yang berbentuk bulat dan mengkilap di
rongga hidung kanannya. Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien adalah…
A. Ekstraksi dengan pinset tajam
B. Meminta pasien untuk mencoba bersin
C. Ekstraksi dengan pinset hook
D. Antibiotika tetes hidung
E. Rujuk segera ke spesialis THT-KL

© FDI2021
C. EKSTRAKSI DENGAN PINSET HOOK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke
Puskesmas karena menangis setelah bermain.
• Orang tuanya mengatakan bahwa sebelumnya pasien bermain
manik-manik yang akan digunakan kakaknya untuk membuat
kalung, namun tanpa sengaja dimasukkan ke hidungnya. Pasien
tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan benda yang berbentuk
bulat dan mengkilap di rongga hidung kanannya.

Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien adalah…


© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
Definisi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Masuknya benda asing ke dalam hidung

Epidemiologi:
Sering terjadi pada usia anak di bawah 5 tahun.

Faktor risiko:
• Usia anak-anak terutama di bawah 5 tahun yang sedang aktif
• Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal: keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsy
• Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik

Pemeriksaan fisik:
Rinoskopi anterior → benda asing, sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 – 3 hari)
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang:
• Foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.

Diagnosis
• Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Tatalaksana:
• Non Medikamentosa
✓ Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul
atau pinset hook yang mempunyai lengkungan. Dokter perlu berhati-hati agar tidak
sampai mendorong benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas bawah.
✓ Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung dan
biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu terlepas dari mukosa hidung.
• Medikamentosa Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi
• Obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing ke saluran napas yang lebih distal (laring, trakea).
• Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa dan kartilago hidung.
• Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke dalam septum atau konka inferior
dalam beberapa jam dan menyebabkan perforasi septum.
• Pada benda asing berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi ke intrakranium dan, walaupun jarang,
dapat menyebabkan meningitis yang fatal.
KIE
• Edukasi bahwa tindakan tidak berbahaya dan berikan informasi mengenai prosedur tindakannya
• Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dapat diberi saran yang relevan untuk mencegah berulangnya
kejadian di kemudian hari, misalnya:
a. Pada orang tua, dapat lebih berhatihati dalam meletakkan benda-benda yang mudah atau sering
dimasukkan ke dalam rongga hidung.
b. Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
c. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda organik lain, dapat menggunakan masker saat
bekerja.
Prognosis
Baik apabila segera ditangani dan tidak sampai menimbulkan komplikasi tersebut
Sumber:
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Cetakan II 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ekstraksi dengan pinset tajam → tidak tepat,


seharusnya pinset tumpul
B. Meminta pasien untuk mencoba bersin → tidak tepat,
belum ada metode dianjurkan untuk hal tersebut
D. Antibiotika tetes hidung → tatalaksana medikamentosa
setelah ekstraksi untuk mencegah infeksi sekunder
E. Rujuk segera ke spesialis THT-KL → apabila tidak berhasil
atau posisi sulit dan tidak kooperatif

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana paling tepat untuk pasien


adalah…

C. EKSTRAKSI DENGAN PINSET


HOOK

© FDI2021
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 52 th, datang ke poli paru dengan keluhan batuk


berdahak kental sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan batuk
berdahak sudah sering berulang selama 1 tahun terakhir ini
dengan dahak yang berwarna kuning terutama pagi hari.
Pasien tidak punya riwayat merokok. Hasil pemeriksaan fisisk
TD 130/80, N 98x/m, RR 24x/m, T.ax 38 C. terdengar ronki pada
basal paru kiri. Kemudian dilakukan pemeriksan foto thorax
didapatkan hasil sebagai berikut. Pada pemeriksaan sputum
didapatkan lapisan paling atas buih, saliva dan lapisan paling
bawah pus. Apakah diagnosis dan terapi non farmakologi
pada pasien tersebut?

a. Bronkiektasis, mucolytic drugs


b. PPOK, fisioterapi dada
c. TB, OAT katagori 1
d. Bronkiektasis, Fisioterapi dada
e. PPOK, LABA inhaler

© FDI2021
D. Bronkiektasis, Fisioterapi dada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien dengan keluhan batuk berdahak kental sejak 1 minggu
yang lalu
• Sering berulang selama 1 tahun terakhir dengan batuk
produktif dan dahak kekuningan, terutama saat pagi hari
• TD 130/80, N 98x/m, RR 24x/m, T.ax 38 C
• Rontgen thorax : honeycomb appereance
• pemeriksaan sputum didapatkan lapisan paling atas buih,
saliva dan lapisan paling bawah pus → sputum 3 lapis (khas
bronkiektasis)

Apakah diagnosis dan terapi non farmakologi pasien tersebut

© FDI2021
BRONKIEKTASIS
Dilatasi airway (bronkus) irreversible pada paru
baik local maupun difus yang menyebabkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penyumbatan saluran udara oleh mucus


Gejala Sputum 3 lapis
• Batuk berdahak 3 lapis (busa,
mucus, pus) dan banyak pada pagi
hari, berulang
• Sesak nafas
• Demam jika ada infeksi

Tanda
• Ronkhi basah
• Clubbing finger (pada severe case)
Penunjang
• Kultur dahak
• Radiologi honey comb appearance/ tram-track
• Bronkoskopi line appearance
© FDI2021
Harrison internal medicine 19th edition
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

https://calgaryguide.ucalga
ry.ca/bronchiectasis-
pathogenesis-and-clinical-
findings/

© FDI2021
Bronchiectasis severity score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
British Thoracic Society Guideline for Bronchiectasis in Adults, 2019
PENATALAKSANAAN
• Fisioterapi dada → memperbaiki drainase secret bronkus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antibiotik (P. aeruginosa)


• Inhalasi colistin
• Inhalasi gentamicin (lini kedua)
• Azitromisin atau Eritromisin
• Antibiotik (Non P. aeruginosa)
• Azitromisin atau Eritromisin
• Inhalasi gentamicin (lini kedua)
• Doksisiklin (untuk yang tidak tolerant terhadap makrolid)
• Pembedahan → mengankat (reseksi) segmen / lobus paru
yang terkena (terdapat bronkiektasis)
© FDI2021
British Thoracic Society Guideline for Bronchiectasis in Adults, 2019
PENATALAKSANAAN
Airway clearance techniques
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Respiratory physiotherapy bertujuan untuk mengeluarkan


secret, membantu meningkatkan airways clearance dan
mengontrol batuk. → memperbaiki ventilasi

Jenis respiratory fisioterapi :


• Active cycle of breathing techniques
• Manual techniques
• Postural drainage

© FDI2021
British Thoracic Society Guideline for Bronchiectasis in Adults, 2019
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Bronkiektasis, mucolytic drugs→ dx benar, terapi


salah (di soal terapi non farmakologi)
b.PPOK, fisioterapi dada → tidak ada riwayat
merokok, klinis dan rontgen tidak sesuai
c.TB, OAT katagori 1 → rontgen tidak mendukung
TB
d.Bronkiektasis, Fisioterapi dada
e.PPOK, LABA inhaler → tidak ada riwayat merokok,
klinis dan rontgen tidak sesuai

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis dan terapi non farmakologi


pada pasien tesebut adalah…

D. Bronkiektasis, Fisioterapi dada

© FDI2021
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak


napas, demam menggigil dan batuk berdahak sejak 2 hari. Pasien
memiliki riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD 130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 32 x/m, suhu
38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua lapang paru. Foto toraks
ditemukan inflitrat bilateral pada kedua paru. Pilihan antibiotic
pada pasien ini adalah……
a. Penisilin G 1.5jt IU
b. Siprofloksasin 2x500mg
c. Cefixime 2x200mg
d. Levofloxacin 1x750mg
e. Doxycycline 2x100mg

© FDI2021
D. Levofloxacin 1x750mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Pria, 68 tahun
• Sesak napas, demam dan batuk berdahak sejak 2 hari.
• RR 32 x/m, suhu 38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua
lapang paru.
• Foto toraks : inflitrat bilateral pada kedua paru.

Diagnosis yang tepat adalah ……

© FDI2021
Pneumonia
Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi
Pneumonia komuniti Pneumonia Nosocomial (Bakteri ESBL)
S pneumonia, H influenza M catarrhalis Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter spp, MRSA

Keluhan demam tinggi, menggigil, bisa disertai sesak


Gejala Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, dan nyeri dada.

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Bagian yang sakit Fremitus dapat Ronki basah halus, yang
tertinggal waktu Redup kemudian menjadi ronki
mengeras
bernapas basah kasar pada stadium
resolusi
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Bakteri ESBL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ESBL adalah mutasi dari enzim beta lactamase pada


bakteri yang dapat menghidrolisis penicillin, first, second,
third and fourth generation cephalosporin, dan
monobactam → Resistensi tinggi terhadap golongan
antibiotic tersebut
• Sering menjadi etiologi pada infeksi nosocomial

Pilihan antibiotic pada infeksi ESBL


• Gol Carbapenem (imipenem, meropenem, doripenem)
• Cephamycins (cefoxitin and cefotetan)

SINANJUNG, Kian; NIRWATI, Hera; AMAN, Abu Tholib. Extended spectrum beta lactamase (ESBL)-producing Klebsiella pneumoniae
clinical isolates and its susceptibility pattern to antibiotics at Dr. Soeradji Tirtonegoro General Hospital Klaten, Central Java. Journal of the © FDI2021
Medical Sciences (Berkala ilmu Kedokteran), [S.l.], v. 52, n. 1, sep. 2019.
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pneumonia
Terinfeksi di
CAP masyarakat/gejala
muncul <48 jam MRS

Hospital Acquired terjadi setelah 48 jam


Pneumonia(HAP) pasien dirawat di
rumah sakit
Nosocomial
Ventilator associated Terjadi lebih dari 48 jam
setelah pemasangan
pneumonia (VAP) intubasi endotrakeal

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Radiologi Lab AGD

• Gambaran • Leukositosis • hipoksemia dan


radiologis dapat • Shifting to the left hikarbia, hingga
berupa infiltrat • LED ↑ asidosis
sampai konsolidasi respiratorik
dengan " air
broncogram

Gold Standart
Kultur bakteri
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rontgen

Perselubungan
difus/homogen
atau konsolidasi
dengan air
bronkogram

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/

CURB 65 Score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 0-1 : Poliklinis
• 2 : MRS di ruang biasa
© FDI2021
• 3 : Rawat ICU
PORT Score
Berdasarkan kesepakatan PDPI
Kriteria MRS Pneumonia Komuniti:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Skor PORT lebih dari 70


2. Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita
tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu
dari kriteria dibawah ini.
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan kelainan
bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Tekanan diastolik < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA

© FDI2021
Poliklinis Tanpa Poliklinis dengan
MRS (ruang biasa) MRS di ICU
Komorbid Komorbid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gol. Makrolide →
Monoterapi

AziK-micin Limocin (PO) Limocin (IV) Ceff Makro


• Azithromicin
• Levofloxacin • Levofloxacin naik Limocin
1x750mg (PO) 1x750mg (IV)
1x500mg (PO)
• Klarithromicin
• Moksifloxacin • Moksifloxacin • Levofloxacin
2x250mg (PO) 1x400mg (PO) 1x400mg (IV)
atau 1x750mg (IV)
• Erithromicin atau
Combination • Moksifloxacin 1x400mg
4x500mg (PO)
atau Amox-Makro Ceff-Makro (IV)
Ditambahkan
Amoxicilin 3x1g • Cefotaxime 2x1gr (IV)
• Amoxicilin 3x1g • Cefotaxime 2x1gr (IV)
• Ceftriaxone 2x1gr(IV)
atau • Amoxiclav 2x2gr • Ceftriaxone 2x1gr(IV)
• Ditambhakan gol.
Doxycycline 2x100mg Ditambahkan gol. Ditambahkan gol.
Makrolide (AKE-micin)
makrolide (AKE micin) makrolide (AKE micin)

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Penisilin G 1.5jt IU → bukan pilihan AB


b. Siprofloksasin 2x500mg → bukan pilihan AB
c. Cefixime 2x200mg → bukan pilihan AB
d. Levofloxacin 1x750mg
e. Doxycycline 2x100mg → bukan pilihan AB

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pilihan antibiotic pada pasien ini


adalah…
D. Levofloxacin 1x750mg

© FDI2021
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak


napas, demam menggigil dan batuk berdahak sejak 2 hari. Pasien
memiliki riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD 130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 32 x/m, suhu
38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua lapang paru. Foto toraks
ditemukan inflitrat bilateral pada kedua paru. Pilihan antibiotic
pada pasien ini adalah……
a. Penisilin G 1.5jt IU
b. Siprofloksasin 2x500mg
c. Cefixime 2x200mg
d. Levofloxacin 1x750mg
e. Doxycycline 2x100mg

© FDI2021
D. Levofloxacin 1x750mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Pria, 68 tahun
• Sesak napas, demam dan batuk berdahak sejak 2 hari.
• RR 32 x/m, suhu 38,5OC, SpO2 91%, ronki pada kedua
lapang paru.
• Foto toraks : inflitrat bilateral pada kedua paru.

Diagnosis yang tepat adalah ……

© FDI2021
Pneumonia
Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi
Pneumonia komuniti Pneumonia Nosocomial (Bakteri ESBL)
S pneumonia, H influenza M catarrhalis Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter spp, MRSA

Keluhan demam tinggi, menggigil, bisa disertai sesak


Gejala Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, dan nyeri dada.

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Bagian yang sakit Fremitus dapat Ronki basah halus, yang
tertinggal waktu Redup kemudian menjadi ronki
mengeras
bernapas basah kasar pada stadium
resolusi
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Bakteri ESBL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ESBL adalah mutasi dari enzim beta lactamase pada


bakteri yang dapat menghidrolisis penicillin, first, second,
third and fourth generation cephalosporin, dan
monobactam → Resistensi tinggi terhadap golongan
antibiotic tersebut
• Sering menjadi etiologi pada infeksi nosocomial

Pilihan antibiotic pada infeksi ESBL


• Gol Carbapenem (imipenem, meropenem, doripenem)
• Cephamycins (cefoxitin and cefotetan)

SINANJUNG, Kian; NIRWATI, Hera; AMAN, Abu Tholib. Extended spectrum beta lactamase (ESBL)-producing Klebsiella pneumoniae
clinical isolates and its susceptibility pattern to antibiotics at Dr. Soeradji Tirtonegoro General Hospital Klaten, Central Java. Journal of the © FDI2021
Medical Sciences (Berkala ilmu Kedokteran), [S.l.], v. 52, n. 1, sep. 2019.
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pneumonia
Terinfeksi di
CAP masyarakat/gejala
muncul <48 jam MRS

Hospital Acquired terjadi setelah 48 jam


Pneumonia(HAP) pasien dirawat di
rumah sakit
Nosocomial
Ventilator associated Terjadi lebih dari 48 jam
setelah pemasangan
pneumonia (VAP) intubasi endotrakeal

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Radiologi Lab AGD

• Gambaran • Leukositosis • hipoksemia dan


radiologis dapat • Shifting to the left hikarbia, hingga
berupa infiltrat • LED ↑ asidosis
sampai konsolidasi respiratorik
dengan " air
broncogram

Gold Standart
Kultur bakteri
© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Rontgen

Perselubungan
difus/homogen
atau konsolidasi
dengan air
bronkogram

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/

CURB 65 Score
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 0-1 : Poliklinis
• 2 : MRS di ruang biasa
© FDI2021
• 3 : Rawat ICU
PORT Score
Berdasarkan kesepakatan PDPI
Kriteria MRS Pneumonia Komuniti:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Skor PORT lebih dari 70


2. Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita
tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu
dari kriteria dibawah ini.
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan kelainan
bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Tekanan diastolik < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA

© FDI2021
Poliklinis Tanpa Poliklinis dengan
MRS (ruang biasa) MRS di ICU
Komorbid Komorbid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gol. Makrolide →
Monoterapi

AziK-micin Limocin (PO) Limocin (IV) Ceff Makro


• Azithromicin
• Levofloxacin • Levofloxacin naik Limocin
1x750mg (PO) 1x750mg (IV)
1x500mg (PO)
• Klarithromicin
• Moksifloxacin • Moksifloxacin • Levofloxacin
2x250mg (PO) 1x400mg (PO) 1x400mg (IV)
atau 1x750mg (IV)
• Erithromicin atau
Combination • Moksifloxacin 1x400mg
4x500mg (PO)
atau Amox-Makro Ceff-Makro (IV)
Ditambahkan
Amoxicilin 3x1g • Cefotaxime 2x1gr (IV)
• Amoxicilin 3x1g • Cefotaxime 2x1gr (IV)
• Ceftriaxone 2x1gr(IV)
atau • Amoxiclav 2x2gr • Ceftriaxone 2x1gr(IV)
• Ditambhakan gol.
Doxycycline 2x100mg Ditambahkan gol. Ditambahkan gol.
Makrolide (AKE-micin)
makrolide (AKE micin) makrolide (AKE micin)

© FDI2021
Sattar SBA, Sharma S. Bacterial Pneumonia. [Updated 2020 Nov 21]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513321/
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Penisilin G 1.5jt IU → bukan pilihan AB


b. Siprofloksasin 2x500mg → bukan pilihan AB
c. Cefixime 2x200mg → bukan pilihan AB
d. Levofloxacin 1x750mg
e. Doxycycline 2x100mg → bukan pilihan AB

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pilihan antibiotic pada pasien ini


adalah…
D. Levofloxacin 1x750mg

© FDI2021
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 58 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena sesak nafas yang
memberat. Keluhan dikatakan sudah mulai dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien dikatakan
selalu mendengkur ketika tidur dan kadang terdengar suara seperti tersedak. Pasien sering
mengeluhkan tetap merasa lelah ketika bangun pagi. Riwayat merokok disangkal. Pada
pemeriksaan fisik tampak pasien sangat gemuk dengan BMI 42kg/m2 . Tensi 130/80, N 120x/m, RR
28x/m, T.ax 36.7C. Pada pemeriksaan analisa gas darah didapatkan PaCO2 > 45 mmHg. Apakah
diagnosis pasien tersebut?

A. Obstructive sleep apneu


B. Obesity Hypoventilation Syndrome
C. PPOK
D. Asthma bronkiale
E. Pneumonia

© FDI2021
B. Obesity Hypoventilation Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 58th, keluhan sesak yang semakin memberat sejak 3
bulan
• Riwayat mendengkur, sering masih merasa lelah ketika
bangun, riwayat merokok disangkal
• Obesitas (BMI : 42kg/m2)
• Analisa gas darah hiperkapnea (PaCO2 >45mmHg)

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2021
Obesity hypoventilation syndrome (OHS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Obesity hypoventilation
syndrome ialah pasien
obesitas yang mengalami
hiperkapnia (PaCO2 > 45
mmHg) bahkan saat
terbangun dan tidak
ditemukan kelainan lain
yang mendasari
terjadinya hipoventilasi

90% pasien OHS mengalami


obstructive sleep apneu

© FDI2021
Juan F. Masa et al. Obesity hypoventilation syndrome. European Respiratory Review. 2019
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penumpukan
Pada px OHS, karena • Tahanan
lemak pada
akumulasi lemak, jalan nafas ↑
dinding thorax,
Obesitas abdomen dan
pengembangan dinding • Kapasitas
thorax menjadi residu
leher yang
berkurang saat respirasi fungsional ↓
banyak

Akumulasi CO2
Kerja otot
Konsumsi
pernafasan
oksigen
memberat
meningkat

© FDI2021
Manifestasi klinis Pemeriksaan Fisik Penunjang
• Mudah lelah • Obesitas dengan lingkar • AGD → Hiperkapnea,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa kantuk yang leher yang besar asidosis respiratorik dan


berlebihan • Laringoskopi hipoksemia
• Sering mendengkur menunjukan crowded • DL → eritrositosis
dengan keras saat tidur oropharynx (kompensasi)
• Sering terbangun • Bisa ditemukan • Polisomnografi
dimalam hari karena gangguan katup jantung
tersedak atau merasa dan edema extremitas
tercekik jika sudah terjadi
• Penurunan semangat komplikasi
bekerja
• Sakit kepala ketika
malam atau pagi hari

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Obstructive sleep apneu → belum ada hiperkapnia


B. Obesity Hypoventilation Syndrome
C.PPOK → sesak irreversible dengan riwayat paparan polutan,
tidak khas pada px obesitas
D.Asthma bronkiale → px muda, sesak reversible dengan
pemicu alergen
E. Pneumonia → sesak dengan demam tinggi

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien tesebut


adalah…

B. Obesity Hypoventilation Syndrome

© FDI2021
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang wanita, 41 tahun, diantar suaminya ke IGD


dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari lalu. Pasien
memiliki riwayat infeksi paru berulang. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 130/65 mmHg, HR
85x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,0°C, saturasi O2 86%.
Pada rontgen thoraks didapatkan gambaran sebagai
berikut. Apakah diagnosis pasien tersebut?

A. Abses paru
B. Efusi pleura
C. Atelektasis
D. Tumor paru
E. Bronkiektasis

© FDI2021
C. Atelektasis
Keywords
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien 41th, keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari


yang lalu
• riwayat infeksi paru berulang
• TD 130/65 mmHg, HR 85x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,0°C,
saturasi O2 86%.
• Rontgen thorax tampak gambaran radioopaq dengan trakea
yang tertarik kearah lesi dan displacement of interlobar fissures

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Atelektasis
Kondisi paru yang mengecil sebagian atau seluruh akibat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penyumbatan saluran udara di bronkus atau bronkiolus.

Jenis dan etiologi


Compression atelectasis Obstructive atelectasis Adhesive atelectasis Relaxation atelectasis

Ec sumbatan di Ec Hilangnya kontak


•Lesi pada rongga dada Ec kurangnya
dalam/diluar airways antara parietal &
yang menekan paru- surfactant
•Malignancy visceral tissue
paru → mendorong •HMD
•Infection •Pleural effusion
udara keluar dari alveoli •ARDS
•Aspirated foreign body •Pneumothorax
•Chest wall, pleural, or •Smoke inhalation
•Mucous plug •A large
intraparenchymal masses •Cardiac bypass
•Malpositioned emphysematous bulla
•Loculated collections of surgery
endotracheal tube
pleural fluid •Uremia

Grott K, Dunlap JD. Atelectasis. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 © FDI2021
Gejala dan tanda Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bisa
asymptomatic
• Sesak
• Batuk Gambaran radioopaq
dengan trakea yang
• Nyeri dada tertarik kearah lesi dan
• Demam displacement of
interlobar fissures

© FDI2021
Grott K, Dunlap JD. Atelectasis. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Abses paru → gambaran air fluid level


B. Efusi pleura → sudut costophrenicus tumpul
C. Atelektasis
D. Tumor paru → klinis malignancy + coin lesion/ solid mass
E. Bronkiektasis → honeycomb appereance

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien tersebut


adalah…

C. Atelektasis

© FDI2021
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

3. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada
kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu. kelihan disertai sering kram, terasa berat sejak 5 tahun ini
dan tidak pernah berobat. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/80, HR 82, RR 22,
Temp 37.0, BMI 30. Pada pemeriksaan fisik tungkai kanan didapatkan vena retikuler
hiperpigmentasi dengan ulkus yang sudah mulai sembuh. Apakah patofisiologi dari penyakit
tersebut?
a. Gangguan aliran darah vena akibat dislipidemia
b. Gangguan aliran darah vena akibat proses koagulasi
c. Gangguan aliran darah vena akibat fibrous plague di lapisan epidermis
d. Gangguan aliran darah vena akibat inkompetensi katup
e. Gangguan aliran darah vena akibat obesitas

© FDI2021
d. Gangguan aliran darah vena akibat
inkompetensi katup
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan nyeri pada kedua kaki sejak 1 bulan yang lalu
Post operasi section secaria 10 hari yang lalu
• TD 110/80, HR 82, RR 22, Temp 37.0, BMI 30
• Tungkai kanan didapatkan vena retikuler hiperpigmentasi
dengan ulkus yang sudah mulai sembuh

Apakah patofisiologi dari penyakit tersebut?

© FDI2021
Penyakit Vena Kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dikenal juga insufisiensi vena kronis, merupakan


faktor risiko utama DVT dan PE
• Disebabkan usia, obesitas, Riwayat keluarga, hamil
• C0 (tanpa lesi) – C5/C6 (ulser)
• Umumnya asimptomatik, dapat memicu dermatitis
stasis, dan edema hingga ulser
• Diagnosis : doppler, plebografi, pletismografi
• Terapi : Konservatif (seperti pada varises),
skleroterapi, dan bedah

Santler B, Goerge T. Chronic venous insufficiency – a review of


pathophysiology, diagnosis, and treatment. JDDG. 2017; © FDI2021
DOI:10.1111/ddg.13242
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Gangguan aliran darah vena akibat dislipidemia →


atherosklerosis bila mengenai pembuluh darah arteri
b. Gangguan aliran darah vena akibat proses koagulasi →
DVT
c. Gangguan aliran darah vena akibat fibrous plague di
lapisan epidermis → bukan pilihan yang tepat
e. Gangguan aliran darah vena akibat obesitas → obesitas
merupakan faktor risiko

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, patofisiologi dari penyakit tersebut


adalah...
D. GANGGUAN ALIRAN DARAH VENA
AKIBAT INKOMPETENSI KATUP

© FDI2021
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

6. Seorang anak berusia 15 tahun diantar ibunya ke UGD RS dengan keluhan sesak napas
sejak 1 hari yang lalu. Riwayat penyakit dahulu stroke emboli. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan murmur diastolik pada apeks dengan grade 3. Pada pemeriksaan fisik TD
100/60, nadi 120x/m irreguler, pulsus defisit (+), RR 20x/m, suhu 36 C. Apakah kelainan yang
tampak pada pemeriksaan EKG pada kasus di atas?
a. ST depresi V5-6
b. Atrial fibrilasi
c. PR interval memanjang
d. ST elevasi V1-6
e. P pulmonal

© FDI2021
B. Atrial fibrilasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Anak 15 tahun keluhan sesak napas
• Riwayat penyakit dahulu stroke emboli
• Pemeriksaan fisik didapatkan murmur diastolik pada apeks dengan
grade 3 → Mitral stenosis
• Pada pemeriksaan fisik TD 100/60, nadi 180x/m irreguler, pulsus
defisit (+), RR 20x/m, suhu 36 C

Apakah kelainan yang tampak pada pemeriksaan EKG pada kasus


di atas? © FDI2021
ATRIAL FIBRILASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Atrial Fibrilasi dapat meningkatkan risiko


komplikasi tromboemboli, terutama stroke, dan
gagal jantung yang memburuk.
• Mayoritas pasien AF mengalami hipertensi
(biasanya dengan hipertrofi ventrikel kiri atau
lainnya bentuk penyakit jantung struktural
(komplikasi tersering dari mitral stenosis).
• Selain jantung hipertensi penyakit, kelainan
jantung paling umum yang terkait dengan AF
adalah penyakit jantung iskemik, penyakit katup
mitral, kardiomiopati hipertrofik, dan
kardiomiopati dilatasi.

Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States

© FDI2021
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana atrial fibrilasi


• AF Stabil: vagal manuver, B
blocker, Calcium chanel blocker
• AF Unstable (nyeri dada,
penurunan kesadaran, hipotensi,
sesak) : kardioversi 120-200 joule

Sumber: American heart association. 2014. Management of patients with Atrial


Fibrilation. Journal of American college cardiology. Washington , D.C., United
States.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. ST depresi V5-6 → tanda infark miokard lateral


c. PR interval memanjang → tanda AV block
d. ST elevasi V1-6 → tanda infark miokard anterior luas
e. P pulmonal → tanda hipertrofi atrium kanan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kelainan yang tampak pada pemeriksaan


EKG pada kasus di atas adalah...

B. ATRIAL FIBRILASI

© FDI2021
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 54 tahun diantar keluarga ke IGD RS dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Pasien meiliki riwayat diabetes melitus dan penyakit
jantung coroner sejak 7 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
tidak terukur, nadi tidak teraba, dari hasil EKG tampak gambar seperti dibawah ini.

Apakah tindakan medis yang segera harus dilakukan oleh dokter?


a. Pemberian beta bloker
b. Kardioversi 100 joule
c. Defibrilasi Bifasik 360 joule
d. Injeksi amiodaron
e. Defibrilasi Bifasik 200 joule
© FDI2021
E. Defibrilasi Bifasik 200 joule
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan tidak sadarkan diri
• Tekanan darah tidak terukur dan nadi tidak teraba
• Gambaran EKG: Ventrikel Fibrilasi

Apakah tindakan medis yang segera harus dilakukan oleh


dokter?

© FDI2021
CARDIAC ARREST
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi cardiac arrest


• Shockable(Ventricular fibrilasi, pulseless VT)
Shock →RJP + Iv line → cek nadi → shock → RJP +
Epinefrin 1 mg/1amp →cek nadi → shock → RJP +
Amiodaron 300 mg bolus →kembali ke epinefrin
• Nonshockable(Asistol, PEA)
RJP+Iv line+ epinefrin 1mg/amp → cek nadi →RJP
aja →kembali ke epinefrin

Sumber: American Heart Association. 2015. Adult Advanced


Life Support. Journal of American College Cardiology.
Washington , D.C., United States.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Pemberian beta bloker → terapi SV, AF dengan


hemodinamik stabil
b. Kardioversi 100 joule → terapi SVT, atrial flutter dengan
hemodinamik tidak stabil
c. Defibrilasi Bifasik 360 joule → dosis untuk defibrilasi
monofasik
d. Injeksi amiodaron → terapi VT dengan hemodinamik stabil

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan medis yang segera harus


dilakukan oleh dokter adalah...
E. DEFIBRILASI BIFASIK 200 JOULE

© FDI2021
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 38 tahun diantar keluarganya ke UGD RS dengan keluhan


sesak napas yang semakin memberat 2 minggu setelah melahirkan. Riwayat antenatal
dan post natal normal. Tidak didapatkan riwayat sakit jantung atau kondisi sakit yang
serius sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 115/80 mmHg, denyut
nadi 100x/menit regular, suhu aksila 37,4oC, tampak dilatasi vena jugularis. Auskultasi
dada didapatkan ronkhi 2/3 lapang paru bilateral, terdengar S3 gallops. Foto toraks
didapatkan kardiomegali dengan corakan bronkhovesikular yang meningkat. Apakah
penyebab yang paling mungkin untuk kasus di atas?
a. Infark miokard akut
b. Kardiomiopati ventrikel kiri klinis gagal jantung kiri
c. Emboli paru
d. Sepsis purpuralis
e. Defek septum atrium

© FDI2021
B. Kardiomiopati ventrikel kiri klinis gagal
jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan sesak napas memberat 2 minggu setelah melahirkan
• Pemeriksaan fisik tekanan darah 115/80 mmHg, denyut nadi
100x/menit regular, suhu aksila 37,4oC, tampak dilatasi vena
jugularis.
• Auskultasi dada didapatkan ronkhi 2/3 lapang paru bilateral,
terdengar S3 gallops.
• Foto toraks didapatkan kardiomegali dengan corakan
bronkhovesikular yang meningkat

Apakah penyebab yang paling mungkin untuk kasus di atas?


© FDI2021
PPCM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hibbard JU, Lindheimer M, Lang RM. A modi ed de nition for


Arany Z, Elkayam U. Peripartum Cardiomyopathy. Circulation. 2016;133:1397–
peripartum cardiomyopathy and prognosis based on echocardiog-
1409. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.115.020491.
raphy. Obstet Gynecol 1999;94:311-6.
© FDI2021
PERIPARTUM CARDIOMYOPATHY (PPCM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor Risiko
Usia yang lebih tua dan kehamilan multi janin (gemelli)

• Tatalaksana
ACE inhibitor dan ARB dikontraindikasikan karena risiko efek fetotoksik.
Diuretik harus digunakan dengan hati-hati.

• Patofisiologi
Kadar prolaktin yang tinggi meningkatkan peradangan pada kardiomiopati
peripartum, sub bentuk dari prolaktin ini adalah agen antiangiogenik,
proapoptosis, dan proinflamasi yang kuat yang mempengaruhi endotelium,
pembuluh darah jantung, dan fungsi miosit jantung, sehingga penggunaan
bromokriptine (agonis reseptor dopamin D2) diindikasikan pada PPCM.

• Komplikasi
Gagal jantung, syok kardiogenik, aritmia, atau stroke sekunder akibat
trombus ventrikel kiri.

Sumber: © FDI2021
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
klasifikasi
• Gagal Jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Gejala sesak nafas, riwayat hipertensi,


pemeriksaan fisik ronkhi basah (+)
• Gagal Jantung kanan
- Gejala bengkak pada ekstremitas , JVP
meningkat, ascites +, hepatomegali
• Gagal Jantung kongestif
- Gagal jantung kanan dan atau kiri yang
disertai dengan gejala volume overload

Sumber:
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Edisi: 03. Jakarta., Indonesia
2. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular
Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
3. American Heart Association. 2013 ACC/AHA Guideline for the Management of Heart
Failure: Executive Summary.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Infark miokard akut → khas nyeri dada tipikal


c. Emboli paru → predisposisi vena trombosis, gejala dan
EKG cor pulmonale akut
d. Sepsis purpuralis → infeksi pada traktus genitalia terjadi
antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau
persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus.
e. Defek septum atrium → penyakit jantung kongenital
ditandai riwayat ISPA berulang, bunyi jantung S2 melebar
dan menetap pada saat inspirasi maupun ekspirasi
(splitting)

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab yang paling mungkin untuk


kasus di atas adalah...
B. KARDIOMIOPATI VENTRIKEL KIRI KLINIS
GAGAL JANTUNG KIRI

© FDI2021
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada
wajah, perut, dan tungkai sejak 1 bulan terakhir. Enam bulan yang lalu pernah dirawat
dengan keluhan yang sama dan mendapat terapi obat namun pasien tidak teratur
meminumnya karena sering kencing setelah minum obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/60, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5. Pada auskultasi
didapatkan bising diastolik derajat IV/VI dan thrill pada apeks kiri. Pada pemeriksaan fisik
abdomen didapatkan pembesaran hepar 4 jari di bawah arcus costae, lien sulit teraba,
shifting dullness (+), edema kedua tungkai (+). Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 11,
SGOT 200, albumin 2,5, kalium 3,2, natrium 132. Pada EKG didapatkan deviasi RAD dan
hipertrofi ventrikel kanan. Apa diagnosis etiologinya?
a. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung akut
b. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung kongestif
c. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung sistolik
d. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung kanan
e. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung backward

© FDI2021
D. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan bengkak pada wajah, perut, dan tungkai sejak 1 bulan terakhir
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60, nadi 100x/menit, RR
24x/menit, suhu 36,5
• Pada auskultasi didapatkan bising diastolik derajat IV/VI dan thrill pada
apeks kiri → mitral stenosis
• Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan pembesaran hepar 4 jari di
bawah arcus costae, lien sulit teraba, shifting dullness (+), edema kedua
tungkai (+)
• EKG didapatkan deviasi RAD dan hipertrofi ventrikel kanan

Apa diagnosis etiologinya? © FDI2021


Letak Auskultasi katup jantung
• Mitral= apeks jantung/ ICS V
midclavicula sinistra
• Trikuspid = ICS V parasternal line
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sinistra
• Aorta = ICS II parasternal line dekstra
• Pulmonal = ICS II parasternal line
sinistra
Suara Murmur
• Untuk aorta dan pulmonal( bising
sistolik = stenosis, diastolik=
regurgitasi))
• Untuk mitral dan trikuspid ( bising
sistolik = regurgitasi, diastolik= stenosis)

Sumber:
1. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of
Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2016. panduan
PaktikKlinis dan Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah. Edisi: 01. Jakarta., Indonesia

© FDI2021
MITRAL STENOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stenosis mitral adalah penyebab klasik dari murmur diastolik.


Stenosis mitral berat ditandai dengan (1) murmur panjang
atau holodiastolik, menunjukkan a gradien LA-LV persisten; (2)
interval A2-OS pendek, konsisten dengan tekanan LA yang
lebih tinggi; (3) P2 keras (atau single S2) dan / atau RV lift,
sugestif pulmonal hipertensi; dan (4) peningkatan JVP dengan
gelombang cv, hepatomegali, dan edema ekstremitas bawah
— semua tanda gagal jantung kanan. Begitu pula dengan
intensitas murmur diastolik atau adanya presistolik aksentuasi
pada pasien dengan irama sinus secara akurat mencerminkan
keparahan lesi.

Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States

© FDI2021
klasifikasi
• Gagal Jantung kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Gejala sesak nafas, riwayat hipertensi,


pemeriksaan fisik ronkhi basah (+)
• Gagal Jantung kanan
- Gejala bengkak pada ekstremitas , JVP
meningkat, ascites +, hepatomegali
• Gagal Jantung kongestif
- Gagal jantung kanan dan atau kiri yang
disertai dengan gejala volume overload

Sumber:
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Edisi: 03. Jakarta., Indonesia
2. Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular
Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
3. American Heart Association. 2013 ACC/AHA Guideline for the Management of Heart
Failure: Executive Summary.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung akut →


bising sistolik pada apeks kiri disertai gagal jantung onset baru
atau perburukan dari gagal jantung sebelumnya
b. Regurgitasi mitral dengan komplikasi gagal jantung kongestif
→ bising sistolik pada apeks kiri disertai gagal jantung kanan
dan atau kiri yang disertai dengan gejala volume overload
c. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung sistolik →
bising diastolik pada apeks kiri disertai gagal jantung kiri tidak
mampu berkontraksi dengan baik
e. Stenosis mitral dengan komplikasi gagal jantung backward →
bising diastolik pada apeks kiri disertai peningkatan kongesti
sirkulasi vena karena kegagalan ventrikel

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis etiologinya adalah...


D. STENOSIS MITRAL DENGAN KOMPLIKASI
GAGAL JANTUNG KANAN

© FDI2021
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Seorang anak laki-laki berusia 40 tahun diantar temannya ke UGD RS dengan keluhan
nyeri tungkai bawah kiri sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan memberat di tungkai yang terlihat
pembuluh venanya, sejak pasien duduk lama di pesawat terbang dari luar negeri. Pasien
tidak pernah berobat, kebiasaan merokok dan terlihat gemuk. Hasil pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi nafas 20x/menit,
suhu 38,5oC. Pada pemeriksaan ekstremitas tungkai bawah kiri terlihat edema dan
hiperemis. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Limfedema
B. Limfangitis
C. Insuficiensi vena kronik
D. Tromboflebitis
E. Varises

© FDI2021
D. TROMBOFLEBITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Nyeri tungkai bawah kiri sejak 4 bulan yang lalu.
• Terlihat pembuluh venanya
• Riwayat duduk lama di pesawat terbang dari luar negri.
• Riwayat merokok dan obesitas.
• Suhu 38,5oC (demam)
• Ekstremitas tungkai bawah kiri terlihat edema dan hiperemis.

Apakah diagnosis pasien ini?


© FDI2021
Penyakit Pembuluh Darah
Perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akut Kronis

• Penyakit Arteri Perifer


• Klaudikasio Intermitten
• Trombosis Arteri • Buerger
• Trombosis Vena (DVT) Disease/tromboangitis
obliterans
• Reynoud Phenomenon
• Insufisiensi Vena Kronis
• Tromboflebitis

© FDI2021
TROMBOFLEBITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan peradangan pada permukaan


pembuluh darah (vena) yang disertai dengan
pembekuan darah.

Gejala dan tanda


• Bengkak pada ekstremitas
• Biasanya terjadi pada orang banyak berdiam
diri/imobilisasi lama.
• Vena di bawah kulit → tromboflebitis superficial,
vena di dekat otot → DVT
• Bengkak dan kemerahan.
• Nyeri dan perabaan hangat pada ekstremitas saat
disentuh.
• Ekstremitas bengkak dan nyeri.

Panduan Praktik Klinis. PERKI. 2015.


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Limfedema → akumulasi cairan interstisial kaya protein


dalam kulit dan jaringan subkutan yang terjadi sebagai
akibat dari disfungsi limfatik akibat dari bawaan
disfungsi limfatik (lymphedema primer) dan penyumbatan
(lymphedema sekunder)
B. Limfangitis → peradangan dari saluran limfatik yang terjadi
sebagai akibat dari infeksi pada situs distal ke saluran
tersebut, sebagian besar disebabkan infeksi bakteri
Streptococcus pyogenes
C. Insuficiensi vena kronik → Rasa nyeri pada tungkai saat
aktivitas atau istirahat, vena retikuler atau telangiektasi,
edema , hiper pigmentasi dengan ulkus yang
menyembuh/aktif
E. Varises → pelebaran dari vena superfisial yang menonjol dan
berliku-liku pada ekstremitas bawah, bisa disebabkan oleh
obstruksi atau katup vena yang inkompeten

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah...

D. TROMBOFLEBITIS

© FDI2021
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan mendadak


sesak. Pasien post operasi section secaria dengan indikasi eklamsia 10 hari yang lalu. Tidak
didapatkan keluhan batuk atau panas sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 100/70mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekuensi
nafas 24 x/menit. Pada pemeriksaan ekokardiografi didapatkan penurun fraksi ejeksi dari
ventriel kiri yang cukup berat disertai dilatasi dari ventrikel kiri. Apakah diagnosis pasien
tersebut?
a. Sindroma Koroner Akut
b. Sindroma Eisenmenger
c. Tetralogi Fallot
d. Kardiomiopati Peripartum
e. Gagal jantung kronis

© FDI2021
D. KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluhan mendadak sesak
• Post operasi section secaria 10 hari yang lalu
• Tekanan darah 100/70mmHg, denyut nadi 120 x/menit,
frekuensi nafas 24 x/menit
• Hasil ekokardiografi: penurun fraksi ejeksi dari ventrikel kiri yang
cukup berat disertai dilatasi dari ventrikel kiri.

Apakah diagnosis pasien tersebut?


© FDI2021
PPCM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hibbard JU, Lindheimer M, Lang RM. A modi ed de nition for


Arany Z, Elkayam U. Peripartum Cardiomyopathy. Circulation. 2016;133:1397–
peripartum cardiomyopathy and prognosis based on echocardiog-
1409. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.115.020491.
raphy. Obstet Gynecol 1999;94:311-6.
© FDI2021
PERIPARTUM CARDIOMYOPATHY (PPCM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor Risiko
Usia yang lebih tua dan kehamilan multi janin (gemelli)

• Tatalaksana
ACE inhibitor dan ARB dikontraindikasikan karena risiko efek fetotoksik.
Diuretik harus digunakan dengan hati-hati.

• Patofisiologi
Kadar prolaktin yang tinggi meningkatkan peradangan pada kardiomiopati
peripartum, sub bentuk dari prolaktin ini adalah agen antiangiogenik,
proapoptosis, dan proinflamasi yang kuat yang mempengaruhi endotelium,
pembuluh darah jantung, dan fungsi miosit jantung, sehingga penggunaan
bromokriptine (agonis reseptor dopamin D2) diindikasikan pada PPCM.

• Komplikasi
Gagal jantung, syok kardiogenik, aritmia, atau stroke sekunder akibat
trombus ventrikel kiri.

Sumber: © FDI2021
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sindroma Koroner Akut → akibat buntunya pembuluh


darah jantung akibat plak, khas nyeri dada tipikal
B. Sindroma Eisenmenger → pirau kiri-ke-kanan (left-to-right
shunt) sehingga tekanan arteri pulmonalis meningkat
C. Tetralogi Fallot → gejala DROP: Defek septal ventrikel,
Right ventrikel hipertrofi, Overriding aorta, Pulmonal
stenosis
E. Gagal jantung kronis → gejala khas gagal jantung dan
berlangsung selama 6 bulan/lebih

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah...

D. KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

© FDI2021
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien perempuan datang ke dokter karena merasa tidak nyaman pada
mata kanannya. Dikatakan rasanya seperti kelilipan terus menerus, sehingga mata
terus berair. Mata dikatakan merah dan terkadang nyeri. Penurunan pengelihatan
di sangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi, riwayat trauma disangkal. Pada
pemeriksaaan optalmology didapatkan visus ODS 6/6 dan didapatkan seperti
gambaran berikut. Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

A. Entropion
B. Ektropion
C. Trikiasis
D. Distikiasis
E. Koloboma

© FDI2021
A. Entropion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan merah, berair, rasa seperti kelilipan
• Gatal, gangguan pengelihatan, dan riwayat trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan kelopak mata bawah
terlipat ke arah dalam

Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

© FDI2021
ENTROPION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Gejala: Etio: Terapi: Komplikasi:

• Inversi dari lid • Sensasi benda • Entropion • Simtomatik → • Dry eye, abrasi,
margin (tepi asing, mata berair, involusional → lubrikan, taping ulkus, penipisan
kelopak mata merah karena aging, lower lid ke malar kornea
mengarah ke selalu mengenai prominence, liquid
dalam) lower lid bandage,
• Entropion sikatriks botulinum toxin
→ karena • Definitif → bedah
konjunctivitis rekonstruksi
sikatriks, trakoma, palpebra
trauma, dan injuri
kimiawi
• Entropian spastik
• Entropion
kongenital

American Academy of Ophthalmology. https://eyewiki.org/Entropion


Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016. © FDI2021
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TRIKIASIS DISTRIKIASIS EPIBLEPHARON


Arah pertumbuhan bulu mata ke Adanya bulu mata asesoris → bulu Lipatan horizontal dari kulit yang
dalam (arah kornea) mata tumbuh di luar garis berlebihan dan orbicularis di tepi
pertumbuhan normal, >> di kelopak mata yang menyebabkan
orificium kelenjar Meibom bulu mata mengarah ke vertikal
atau sedikit terbalik.

Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016.
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. © FDI2021
Jawaban lainnya…

B. Ektropion → posisi kelopak mata mengarah keluar


C. Trikiasis → pertumbuhan bulu mata yang mengarah
pada bola mata
D. Distikiasis → bulu mata tumbuh di tempat keluarnya
saluran meibom
E. Koloboma → celah pada kelopak bagian setengah
nasal atas
Jadi, Diagnosa yang mungkin pada pasien
ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Entropion

© FDI2021
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien usia 26 thn datang dengan keluhan mata terasa mengganjal sejak 5 hari
yang lalu seperti kelilipan, mata menjadi terus berair ddan agak kemerahan.
Penurunan pengelihatan disangkal. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology di dapatkan VODS 6/6 dan gambaran seperti dibawah ini Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah….

A. Epilasi
B. Eksklokleasi
C. Insisi
D. Bebat mata + antibiotik topikal
E. Mast Stabilizer ED

© FDI2021
A. Epilasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien usia 26 thn datang dengan kedua mata terasa
mengganjal sejak 5 hari yang lalu, mata berair, agak
kemerahan
• Visus ODS 6/6
• Gambaran bulu mata masuk menusuk ke dalam mata

Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah….

© FDI2021
GANGGUAN PERTUMBUHAN BULU
MATA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TRIKIASIS DISTIKIASIS EPIBLEPHARON


Arah pertumbuhan bulu mata ke Adanya bulu mata asesoris → bulu Lipatan horizontal dari kulit yang
dalam (arah kornea) mata tumbuh di luar garis berlebihan dan orbicularis di tepi
pertumbuhan normal, >> di kelopak mata yang menyebabkan
orificium kelenjar Meibom bulu mata mengarah ke vertikal
atau sedikit terbalik.

Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016.
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018. © FDI2021
GANGGUAN PERTUMBUHAN BULU
MATA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Trikiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bulu mata mengarah pada bola mata yang akan


menggosok kornea atau konjungtiva

Gejala Klinis

• Rasa kelilipan
• Fotofobia
• Lakrimasi
• Tanpa penurunan pengelihatan
Sumber : American Academy of Ophtalmology; Trichiasis

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.100 © FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Elektrolisis : biasanya kejadian


• Terapi krio
akan berulang akibat
• Epilasi : Mencabut bulu mata • Terapi tarsotomi (biasa di
pertumbuhan bulu mata 6-
yang salah tumbuh lakukan pada trakoma dengan
8minggu sehingga akan leih
trikiasis)
efektif dengan elektrolisis

© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Eksklokleasi → tatalaksana pada kalazion
C. Insisi → tatalaksana pada hordeolum
D. Bebat mata + antibiotik topikal → tidak tepat
E. Mast Stabilizer ED → tatalaksana pada konjungtivitis vernal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi yang tepat untuk pasien ini


adalah….

A. Epilasi

© FDI2021
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke ruang gawat darurat karena tiba-tiba pasien
mengalami penurunan pengelihatan pada mata kanan nya. Pasien mengatakan
bahwa sekarang tidak dapat melihat dengan jelas pengelihatannya seperti tertutup
tirai. Nyeri (-) gatal (-) sekret (-). Pada pemeriksaan optalmology didapatkan mata
tenang, Visus OD 1/300, TIO ODS 18 mmHg. Pasien memiliki riwayat perdarahan di
dalam bola matanya beberapa bulan yang lalu. Riwayat DM dan HT disangkal
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah…

A. Ablatio retina regmatogenosa


B. Ablatio retina eksudat
C. Ablatio retina non-regmatogenosa
D. Ablatio retina traksi
E. Ablatio retina post trauma

© FDI2021
D. Ablatio retina traksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan penurunan pengelihatan mendadak, seperti
tertutup tirai, tanpa nyeri dan gatal
• Pasien memiliki riwayat trauma perdarahan di dalam bola
matanya beberapa bulan yang lalu
• Visus OD 1/300
• TIO dalam batas normal

Diagnosa yang tepat adalah…..

© FDI2021
Ablatio Retina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ablatio retina (retinal detachment) adalah pemisahan


retina sensorik, yakni lapisan fotoreseptor dan jaringan
bagian dalam, dari epitel pigmen retina di bawahnya.

Gejala Klinis

Penurunan pengelihatan mendadak disertai dengan;


• Floater (benda kecil berterbangan)
• Pijaran kilat
• Tabir yang menutup

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.193-195
Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 196 © FDI2021
Vaughan & Asbury, General Ophthalmology, 19th Ed, hal. 462
Ablatio Retina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ablatio Retina
Regmatogenosa

Ablatio Retina Ablatio Retina Traksi

Ablatio Retina Non-


Regmatogenosa
Ablatio Retina
Eksudat/Serosa &
Hemoragik

© FDI2021
Ablatio Retina Regmatogenosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bentuk tersering ablatio retinae, ablatio retinae


regmatogenosa, ditandai dengan pemutusan total (full-
thickness) retina sensorik, traksi vitreus dengan derajat
bervariasi, dan mengalirnya vitreus cair melalui robekan
ke dalam ruang subretina.
• Ablatio retinae regmatogenosa spontan biasanya
didahului atau disertai oieh pelepasan vitreus posterior
dan berhubungan dengan miopia, afakia, degenerasi
lattice, dan trauma mata

© FDI2021
Ablatio Retina Traksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada ablasi ini, lepasnya jaringan retina terjadi akibat


tarikan jaringan parut pada badan kaca yang akan
mengakibatkan ablasi retina dan penglihatan turun
tanpa rasa sakit
• Ablatio retina akibat traksi bisa timbul pada retinopati
diabetik proliferatif, trauma, perdarahan badan kaca
akibat bedah atau infeksi
• Terapi:
- Vitrektomi pars plana
- Dapat digunakan tamponade gas, minyak silikon, atau
scleral buckling.
© FDI2021
Ablatio Retina Eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ablasi ini adalah hasil dari penimbunan cairan (eksudat)


di bawah retina sensorik dan terutama disebabkan oleh
penyakit epitel pigmen retina dan koroid. Kelainan ini
dapat terjadi pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar,
radang uvea, idiopati, toksemia gravidarum.
• Ablasi ini dapat hilang atau menetap bertahun-tahun
setelah penyebabnya berkurang atau hilang.

© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Retinospeksi pneumatik : • Scleral Bulcking:


• Vitrektomi:
injeksi udara atau gas ke dalam melekukan sklera yang dijahitkan
vitreous untuk mempertahankan pada robekan retina untuk Pelepasan traksi vitreoretina
retina pada posisinya mempertahankan posisi retina

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Ablatio retina regmatogenosa → Ablatio retina
dengan riwayat miopia berat
B. Ablatio retina eksudat → Ablastio retina dengan
riwayat infeksi pada mata yang menimbulkan
penumpukan eksudat
C. Ablatio retina non-regmatogenosa → Termasuk ablatio
retina eksudat dan ablatio retina traksi
E. Ablatio retina post trauma → Tidak dalam klasifikasi
ablatio retina
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Ablatio retina traksi

© FDI2021
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 58 tahun datang dengan keluhan mata kanan mengganjal
sejak 2 minggu yang lalu. Pasien bekerja sebagai pedagang makanan ringan di
pinggir jalan suatu sekolah. Mata merah, nyeri, berair, sekret disangkal. Pasien juga
tidak mengeluhkan penurunan pengelihatan. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya karena takut. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology didapatkan Visus ODS 6/6 dan gambaran sebagai berikut. Diagnosa
yang mungkin pada pasien ini adalah...

A. Pterigium
B. Pseudopterigium
C. Pinguekula
D. Pinguekulitis
E. Episkleritis

© FDI2021
C. Pinguekula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan terasa seperti mengganjal
• Nyeri, mata kemerahan, gangguan pengelihatan, dan riwayat
trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan benjolan pada celah
kelopak tanpa tanda radang

Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

© FDI2021
PINGUEKULA PINGUEKULITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan degenerasi hialin jaringan


• Pembuluh darah tidak masuk ke
submukosa konjungtiva
dalam pinguekula tapi bila meradang
• Biasa ditemukan pada orangtua yang
atau terjadi iritasi akan terlihat
sering terpapar sinar matahari, debu,
pembuluh darah yang melebar.
dan angin panas
• Dapat diberikan antiradang
• Biasanya terletak di bagian nasal

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Pterigium → jaringan fibrovaskular biasa berada di celah kelopak
bagian nasal atau temporal konjungtiva berbentuk segitiga

B. Pseudopterigium → proses penyembuhan ulkus kornea, sonde


bisa melewati

D. Pinguekulitis → Pinguekula dengan tanda radang

E. Episkleritis → Mata terasa kering, nyeri ringan


Jadi, Diagnosa yang mungkin pada pasien
ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Pinguekula

© FDI2021
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan datang dengan keluhan mata gatal sejak 3 hari yang
lalu. Mata berair (+), gatal (+), sekret (-), pus (-). Penurunan pengelihatan di
sangkal, mata terkadang merah. Pasien memiliki riwayat alergi dengan debu dan
seafood. Pada pemeriksaan ophtalmology didapatkan visus ODS 6/6.
Tatalaksana yang tepat adalah…..

A. Antibiotik topikal + Antibiotik sistemik


B. Antivirus topikal + Mast Stabilizer topikal
C. Mast stabilizer topikal
D. Sodium hyaluronat topikal
E. Antibiotik sistemik + kortikosteroid topikal

© FDI2021
C. Mast Stabilizer Topikal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kedua mata gatal, berair, pus sekret (-), penurunan
pengelihatan disangkal
• Visus ODS 6/6
• Riwayat alergi (+)
• DX: Konjungtivitis Alergi

Tatalaksana yang tepat adalah…..


© FDI2021
KONJUNGTIVITIS ALERGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis:

• Mata merah, sakit, bengkak, gatal,


dan bengkak
Konjungtiva bersifat rentan
• Papil besar pada konjungtiva
terhadap benda asing, suatu
• Gejala timbil bermusim
reaksi antibodi humoral terhadap
• Memiliki riwayat atopi sebelumnya
bahan aalergen
• Pada konjungtivitis vernal dapat
ditemukan trantas dot dan cobble
stone

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.137-138
© FDI2021
KONJUNGTIVITIS ALERGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

COBBLE STONE TRANTAS DOT

© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hilangkan pencetus
• Kompres dingin
• Astringen
• Vasokonstriktor
• Sodium kromolin
• Steroid topikal dosis rendah
• Anti-histamin

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.137-138
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Antibiotik topikal + Antibiotik sistemik → Kurang tepat,
pada konjungtivitis alergi tidak diperlukan antibiotik
B. Antivirus topikal + Mast Stabilizer topikal → Kurang
tepat, tidak dibutuhkan antivirus
D. Sodium hyaluronat topikal → Kurang tepat
E. Antibiotik sistemik + kortikosteroid topikal → Kurang
tepat
Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Mast Stabilizer Topikal

© FDI2021
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 13 tahun datang dengan keluhan mata kiri merah sejak
kemarin karena menabrak pintu. Nyeri (-) sekret (-) gatal (-), penurunan
pengelihatan disangkal. Pasien belum memberikan obat apapun karena takut.
Pada pemeriksaan ophtalmology didapatkan gambaran seperti berikut. VODS 6/6
Edukasi yang tepat pada pasien adalah…..

A. Bebat mata selama 2-3 hari, akan sembuh sendiri


B. Kompres mata, akan sembuh sendiri
C. Berikan antibiotik tetes mata
D. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk parasentesis
E. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan

© FDI2021
B. Kompres mata, akan sembuh sendiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kiri merah sejak kemarin karena menabrak pintu
• Nyeri (-) sekret (-) gatal (-) penurunan pengelihatan (-)
• Visus ODS 6/6
• Ophtalmology : Perdarahan subkonjuntiva

Edukasi yang tepat adalah…..

© FDI2021
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh:


Usia

Hipertensi
Tatalaksana:
-Biasanya tidak perlu pengobatan karena
Arteriosklerosis
akan diserap spontan dalam waktu 1-3
minggu
Konjungtivitis hemoragik

Anemia

Pemakaian antikoagulan

Batuk rejan, trauma langsung dna tidak langsung

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Bebat mata selama 2-3 hari, akan sembuh sendiri →
Kurang tepat, tidak di bebat namun di kompres
B. Berikan antibiotik tetes mata → Kurang tepat,
merupakan tatalaksan pada infeksi mata dengan bakteri
C. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk parasentesis →
Tidak tepat, merupakan tatalaksana untuk hifema
D. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk dilakukan
pemeriksaan lanjutan → Tidak tepat, tidak perlu di
lakukan rujukan ke dokter spesialis mata
Jadi, Edukasi yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Kompres mata, akan sembuh


sendiri

© FDI2021
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan mata kanan


kemerahan sejak 2 hari yang lalu, terasa sakit ringan, dan ada rasa mengganjal.
Penurunan pengelihatan di sangkal, riwayat trauma di sangkal. Dari hasil
pemeriksaan ophtalmology di dapatkan injeksi konjungtiva (+), VODS 6/6. Saat
diberikan fenil efrin 2,5% topikal pembuluh darah mengecil.
Diagnosa yang tepat adalah…..

A. Perdarahan subkonjungtiva
B. Skleritis
C. Episkleritis
D. Konjungtivitis Bakteri
E. Konjungtivitis Vernal

© FDI2021
C. Episkleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan kemerahan sejak 2 hari lalu
• Terasa nyeri ringan dan mengganjal
• Riwayat trauma dan penurunan pengelihatan disangkal
• injeksi konjungtiva (+), VODS 6/6. Saat diberikan fenil efrin 2,5%
topikal pembuluh darah mengecil.

Diagnosa yang tepat adalah…..


© FDI2021
Episkleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak


antara konjungtiva dan permukaan sklera

Dapat disebabkan akibat dari reaksi


hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik seperti
TB, RA, SLE, dan lainnya

Dapat merupakan suatu reaksi toksik, alergi, atau


bagian dari suatu infeksi

Umumnya mengenai satu mata dan terutama


perempuan usia pertengahan dengan penyakit
reumatik Sumber: John Hopkis Medicine; Episcleritis

Pembuluh darah mengecil bila diberikan fenil efrin


2,5% topikal

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121-122
© FDI2021
SKLERITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

GEJALA KLINIS
Biasanya disebabkan kelainan atau penyakit
sistemik

Dibagi menjadi : a. Perasaan sakit berat menyebar ke


Skleritis anterior difus dan nodular dahi, alis, dan dagu yang kadang
Skleritis posterior membangunkan saat tidur
b. Mata merah berair
c. Fotofobia
Umumnya mengenai bilateral d. Pengelihatan menurun
Tidak kembali putih dengan memberikan
fenil efrin

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.96
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Perdarahan subkonjungtiva → Mata merah tanpa rasa
nyeri, di dahului dengan riwayat trauma
B. Skleritis → Tidak mengecil dengan pemberian fenil efrin
topikal
D. Konjungtivitis Bakteri → Mata merah terasa nyeri
dengan sekret mukopurulen (+)
E. Konjungtivitis Vernal → Mata gatal dan berair,
cobblestone appearance
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Episkleritis

© FDI2021
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan terasa nyeri pada mata
kanan sejak 5 hari yang lalu. Nyeri mata terasa menjalar hingga ke dahi dan alis. Pasien
menjadi sulit tidur karena terbangun akibat sakitnya. Mata merah dan berair. Pasien
juga mengeluhkan penurunan pengelihatan. Keluarnya kotoran disangkal. Mual
muntah disangkal. Riwayat trauma, HT dan DM disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology didapatkan Visus ODS 0.6/1, coa dalam, TIO OD 18 mmHg, TIO OS 19
mmHg.
Diagnosa yang tepat adalah…..

A. Glaukoma akut
B. Skleritis
C. Ulkus Kornea
D. Keratitis Bakteri
E. Konjungtivitis Bakteri

© FDI2021
B. Skleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri pada mata kanan sejak 5 hari yang lalu.
• Nyeri mata terasa menjalar hingga ke dahi dan alis, pasien sulit tidur
• Mata merah dan berair dan mengeluhkan penurunan pengelihatan.
• Keluarnya kotoran disangkal.
• Mual muntah disangkal. Riwayat trauma, HT dan DM disangkal.
• Visus ODS 0.6/1, coa dalam, TIO OD 18 mmHg, TIO OS 19 mmHg.

Diagnosa yang tepat adalah…..

© FDI2021
Episkleritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak


antara konjungtiva dan permukaan sklera

Dapat disebabkan akibat dari reaksi


hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik seperti
TB, RA, SLE, dan lainnya

Dapat merupakan suatu reaksi toksik, alergi, atau


bagian dari suatu infeksi

Umumnya mengenai satu mata dan terutama


perempuan usia pertengahan dengan penyakit
reumatik Sumber: John Hopkis Medicine; Episcleritis

Pembuluh darah mengecil bila diberikan fenil efrin


2,5% topikal

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.121-122
© FDI2021
SKLERITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

GEJALA KLINIS
Biasanya disebabkan kelainan atau penyakit
sistemik

Dibagi menjadi : a. Perasaan sakit berat menyebar ke


Skleritis anterior difus dan nodular dahi, alis, dan dagu yang kadang
Skleritis posterior membangunkan saat tidur
b. Mata merah berair
c. Fotofobia
Umumnya mengenai bilateral d. Pengelihatan menurun
Tidak kembali putih dengan memberikan
fenil efrin

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.96
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Glaukoma akut → Nyeri mata menjalar disertai dengan
mual muntah, pengelihatan halo, peningkatan
tekanan intraokuler
B. Ulkus Kornea → Nyeri hebat pada mata, fotofobia,
sekret (+), pengelihatan menurun, uji fluoreseins (+)
C. Keratitis Bakteri → Kelopak mata lengket setiap bangun
pagi, mata nyeri, fotofobia, berair, pengelihatan
menurun
D. Konjungtivitis Bakteri → Mata nyeri dan merah, sekret
(+/-), tidak terjadi penurunan pengelihatan
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Skleritis

© FDI2021
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun mengeluhkan nyeri pada bagian kelopak mata
kanan atas sejak 4 hari yang lalu. Mata merah, rasa kelilipan di sangkal. Penurunan
pengelihatan disangkal. Pada pemeriksaan ophtalmology di dapatkan adanya
benjolan pada kelopak superotemporal mata kanan, hiperemis, nyeri tekan (+).
Visus ODS 6/6.
Diagnosa yang tepat adalah…..

A. Dakriosistitis
B. Dakriostenosis
C. Dakrioadenitis
D. Hordeolum Interna
E. Hordeolum externa

© FDI2021
C. Dakrioadenitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kelopak mata kanan nyeri sejak 4 hari yang lalu
• Mata merah, kelilipan, dan penurunan pengelihatan disangkal
• Benjolan pada superotemporal mata kanan, hiperemis dan
teraba nyeri
• Visus ODS 6/6

Diagnosa yang tepat adalah…..

© FDI2021
Dakrioadenitis
GEJALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Peradangan kelenjar • Sakit di area glandula


lakrimal, dapat unilateral lakrimal (temporal atas
atau bilateral rongga orbita)
• Kelopak mata bengkak
• Dapat terjadi akibat • Konjungtiva kemotik
infeksi virus, bakteri, jamur, dengan belek
sarkoid, idiopati

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.107-108
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kompres hangat
• Antibiotik sistemik
• Bila terlihat abses maka
dilakukan inisisi

Source : Medigo; Dacryoadenitis

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.107-108
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Dakriosistitis → Infeksi pada jalur ekskresi lakrimal mata,
hiperemis pada bagian kelopak bawah medial mata,
nyeri tekan (+), pus (-/+)
B. Dakriostenosis → Tersumbatnya jalur ekskresi lakrimal,
belum ada tanda-tanda peradangan
D. Hordeolum Interna → peradangan pada kelenjar
kelopak mata, benjolan hiperemis nyeri tekan (kelenjar
meibom)
Hordeolum externa → peradangan pada kelenjar
kelopak mata, benjolan hiperemis nyeri tekan (kelenjar
zeiss-moll)
Jadi, Diagnosa yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Dakrioadenitis

© FDI2021
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 36 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1
minggu yang lalu. Darah terutama keluar setelah bersenggama. Pasien mengaku beberapa
bulan ini mengalami menstruasi yang tidak teratur. Pasien memiliki riwayat bekerja sebagai
PSK 15 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak menikah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan discharge vagina
berwarna kecoklatan dengan bau yang tidak sedap. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan cervix yang mudah berdarah dengan sentuhan. Pemeriksaan penunjang biopsi
cervix didapatkan hasil karsinoma sel skuamosa. Di manakah lokasi tersering awal penyakit
ini ?
A. Isthmus cervicis
B. Endocervix
C. Ostium cervix interna
D. Ectocervix
E. Squamocolumnar junction

© FDI2021
E. Squamocolumnar junction
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 38 tahun
• Perdarahan pervaginam 1 minggu
• Post-coital bleeding (+)
• Haid tidak teratur
• Riwayat bekerja sebagai PSK
• Discharge vagina kecoklatan berbau
• Serviks berdarah dengan sentuhan
• Histopatologi : squamous cell carcinoma

© FDI2021
Tumor Maligna Cervix Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Zona Transformasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Spektrum Klinis Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Skrining Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Pap Smear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Kolposkopi-Biopsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Isthmus cervicis → Tidak tepat


B. Endocervix → Tidak tepat
C. Ostium cervix interna → Tidak tepat
D. Ectocervix → Tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, lokasi awal yang paling sering adalah....


E. Squamocolumnar junction

© FDI2021
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 28 tahun, pasca melahirkan anak keduanya 3 hari yang lalu datang
dengan keluhan demam yang tidak kunjung turun. Pasien juga mengeluhkan keluarnya
lochia kekuningan yang berbau. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, denyut nadi 85x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,3C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan TFU tepat di umbilicus dengan nyeri tekan fundus (+).
Tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Eksplorasi cavum uteri
B. Perbaikan keadaan umum dan rencanakan kuretase
C. Perbaikan keadaan umum dan antibiotik
D. Perbaikan keadaan umum dan tampon uterus
E. Dilatasi kuretase

© FDI2021
C. Perbaikan keadaan umum dan
antibiotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 28 tahun, post partum 3 hari yang lalu
• keluhan nyeri perut kanan bawah disertai dengan
adanya cairan yang keluar dari jalan lahir berwarna
kuning dan berbau.
• TTV : Tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi
85x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,3C
(demam)
• TFU tepat di umbilicus (subinvolusi uteri)
• Nyeri tekan fundus (+)

© FDI2021
Infeksi Puerpurium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: infeksi traktus genitalis setelah melahirkan


• Puerperalis: periode 42 hari setelah melahirkan janin dan
ekspulsi plasenta

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Infeksi Puerperalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Metritis/Endometritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: infeksi pada uterus setelah persalinan


• Faktor predisposisi:
• Kurangnya tindakan aseptik saat melakukan tindakan
• Kurangnya hygiene pasien
• Kurangnya nutrisi
• Tanda dan gejala:
• Demam >38C dapat disertai menggigil
• Nyeri perut bawah
• Lokia berbau dan purulen
• Nyeri tekan uterus
• Subinvolusi uterus
• Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eksplorasi cavum uteri → dilakukan dilatasi dan


kuretase bila ada kecurigaan sisa plasenta
B. Perbaikan keadaan umum dan rencanakan
kuretase → dilakukan bila ada kecurigaan sisa
plasenta
D. Perbaikan keadaan umum dan tampon uterus
→ tampon uterus tidak dilakukan pada
endometritis
E. Dilatasi kuretase → dilakukan bila ada
kecurigaan sisa plasenta

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah....
C. Perbaikan keadaan umum dan antibiotik

© FDI2021
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, berusia 44 tahun, datang dengan suaminya untuk membicarakan strategi
kontrasepsi. Pasien telah melahirkan 3 anak. Anak terakhirnya berusia 12 tahun. Pasien
khawatir mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Pada pemeriksaan tanda vital,
didapatkan hasil dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dan obstetri tidak ditemukan
adanya kelainan. Tujuan kontrasepsi pada kasus ini adalah...
A. Menjarangkan kehamilan
B. Menunda kehamilan
C. Mengakhiri kesuburan
D. Meningkatkan kesuburan
E. Menurunkan kesuburan

© FDI2021
C. Mengakhiri kesuburan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 44 tahun, ingin membicarakan strategi
kontrasepsi
• Sudah melahirkan 3 anak
• Anak terakhir berusia 12 tahun
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik dan Obstetri : Tidak ditemukan adanya kelainan

© FDI2021
Jenis-Jenis Kontrasepsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2014. Penerbit: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Metode Kontrasepsi berdasarkan
Tujuan Pemakaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Menjarangkan kehamilan → jumlah anak sudah


3 tidak disarankan untuk hamil kembali
B. Menunda kehamilan→ jumlah anak sudah 3
tidak disarankan untuk hamil kembali
D. Meningkatkan kesuburan → tidak tepat
E. Menurunkan kesuburan → jumlah anak sudah 3
tidak disarankan untuk hamil kembali

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tujuan kontrasepsi pada kasus ini adalah....


C. Mengakhiri kesuburan

© FDI2021
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 18 minggu, datang untuk
melakukan ANC pertama di rumah sakit. Saat ini, pasien tidak merasakan keluhan apapun.
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,7C. Pada
pemeriksaan fisik dan obstetri tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil Hb 7,9 g/dL, hematokrit 23%, MCV 50 fL, MCH 20 pg. Diagnosis
yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Thalassemia
B. AIHA
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia penyakit kronik
E. Anemia defisiensi besi

© FDI2021
E. Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 18 minggu
• Tidak ada keluhan
• Riwayat penyakit sebelumnya disangkal
• TTV : tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi
84x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,7C (dbn)
• Px Fisik dan Obstetri : Tidak ditemukan adanya kelainan
• Laboratorium : Hb 7,9 g/dL, hematokrit 23%, MCV 50 fL,
MCH 20 pg (semuanya di bawah normal)
© FDI2021
Anemia dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Trimester I dan III: Hb <11 g/dl


• Trimester II: Hb <10.5 g/dl Kehamilan → peningkatan
volume darah → Hemodilusi →
tidak seimbang dengan
Etiologi:
produksi eritropoietin →
• Intake besi, B12, dan asam folat yang rendah
(kurang konsumsi makanan tinggi besi)
ANEMIA
• Gangguan gastrointestinal
• Penggunaan antasida
• Penyakit kronik
• Riwayat keluarga

© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Anemia Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Kurang intake

Etiologi •Gangguan absorpsi


•Kebutuhan meningkat
•perdarahan

• Iron depleted state


Patofisiologi • Iron deficient erythropoiesis
• Iron deficiency anemia

• Pucat, lemah, lesu, anoreksia, sesak, nyeri kepala, berdebar-


Gejala debar, rambut halus dan rapuh, koilonikia, atrofi papil lidah
dan stomatitis

•Zat besi serum rendah

Pemeriksaan •Ferritin
•TIBC tinggi
•Transferin meningkat

© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Anemia Megaloblastik (def Asam Folat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kurang intake: diet kurang, muntah


Etiologi • Riwayat penyakit
• Penggunaan asam folat meningkat

• Ditemukan megaloblast dalam darah/sumsum tulang

Patofisiologi • ADT: makrositer hiperkrom


• Hipersegmentasi granulosit & PMN
• Gold Standard: kadar serum folat absorption test

Gejala • Lesu, anoreksia, glossitis, ginggivitis, emesis, diare

© FDI2021
Kemenkes Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan, 2013
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana Umum
• Diagnosa → ADT → jika tidak ada, suplementasi besi dan asam
folat

Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementrian © FDI2021
Kesehatan Republik Indonesia; 2013
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana Khusus
• Defisiensi besi: periksa ferritin, <15 ng/ml terapi besi 180 mg/hari
• Thalassemia: konsul Sp.PD
• Perdarahan: temukan etiologi
• Defisiensi asam folat & B12: asam folat 1x2 mg dan vitamin B12 x
250-1000 ug
• Transfusi:
• Hb <7 g/dl atau hematokrit <20%
• Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunang-kunang,
atau takikardia

Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementrian © FDI2021
Kesehatan Republik Indonesia; 2013
Komplikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kehamilan Persalinan Nifas Janin


• Abortus • Gangguan his • Subinvolusi • KJDR
• Partus prematurius • KPD • Infeksi • BBLR
• IUGR • Kala II lama • ASI << • Kelahiran dengan
• Ancaman dekompensasi • Retensio plasenta • Dekompensasi kordis anemia
kordis (Hb 6 g/dl) • Cacat bawaan
• Mola hidatidosa • Mudah terinfeksi sampai
• Mudah terjadi infeksi kematian perinatal
• Hiperemesis gravidarum • Inteligensi rendah
• perdarahan

Pernoll M.L. Medical and surgical complications during pregnancy: Hematologic disorders. In: Benson & Pernoll’s handbook © FDI2021
of obstetrics & gynaecology. 10th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. 2001:435-8
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Thalassemia → biasanya ditemukan sejak kecil


B. AIHA → MCV dan MCH pada AIHA dalam batas
normal (normositik normokromik)
C. Anemia megaloblastik → MCV pada anemia
megaloblastik lebih dari normal (makrositik)
D. Anemia penyakit kronik → MCV dan MCH pada
anemia penyakit kronik dalam batas normal,
tidak ada riwayat penyakit kronik pada kasus

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah...


E. Anemia defisiensi besi

© FDI2021
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, berusia 28 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan lemas yang semakin
memberat. Sebelumnya pasien sempat mengeluhkan nyeri perut bawah berat. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 80/60, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,2C. Pada peneriksaan fisik ditemukan chandelier sign dan
terdapat penumpukan cairan di cavum douglas. Hasil tes plano (+) dengan serum hCG 3000
mIU/mL. Tatalaksana definitif yang paling tepat untuk kasus ini adalah...
A. Rawat inap dan observasi
B. Terapi metotreksat
C. Pembedahan laparoskopi
D. Pembedahan laparotomi
E. Resusitasi cairan

© FDI2021
D. Pembedahan laparotomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 28 tahun
• Lemas semakin memberat
• Riwayat nyeri perut bawah berat (+)
• TTV : Tekanan darah 80/60, denyut nadi 120x/menit, frekuensi
napas 28x/menit, suhu 37,2C (terdapat tanda gangguan
hemodinamik)
• Chandelier sign (+) → tanda rangsang peritoneum
• Tes plano (+)
• Serum hCG 3000 mIU/mL (tinggi)

© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Kehamilan Ektopik adalah kehamilan di luar rahim


(uterus).
✓ Kehamilan Ektopik Terganggu adalah kehamilan ektopik
yang ruptur di lokasi implantasi kehamilan, dan
menyebabkan terjadinya perdarahan masif dan nyeri
abdiomen akut.
✓ Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai
segmen tuba falopii, dengan sisa 5% sisanya terdapat di
ovarium, rongga peritoneum atau di dalam servix.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

doctorlib.info
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


▪ Riw. Kehamilan ektopik sebelumnya ▪ Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah
▪ PID atau infeksi genital lainnya (gonorrhea, sedang
klamidia, dll) ▪ Kesadaran menurun
▪ Riw. Operasi di daerah tuba dan/atau tubektomi ▪ Pucat
▪ Riw. Penggunaan AKDR ▪ Hipotensi dan hipovolemia
▪ Infertilitas ▪ Nyeri abdomen dan pelvis
▪ Riw. Inseminasi buatan atau teknologi bantuan ▪ Nyeri goyang portio
reproduktif (ART) ▪ Servix tertutup
▪ Merokok ▪ Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan
▪ Riw. Abortus sebelumnya USG
▪ Riw. Promiskuitas
▪ Riw. SC sebelumnya

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Konfirmasi Kehamilan
-Pemeriksaan beta hCG serial
• Evaluasi hemodinamik
-USG FAST → menilai perdarahan intraperitoneal
-Darah Rutin → menilai anemia
• Menentukan lokasi kehamilan ektopik
-TVUS → pemeriksaan penunjang terbaik untuk
menentukan lokasi kehamilan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi→ • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
TATALAKSANA DEFINITIF). SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rawat inap dan observasi → pada KET tidak


dilakukan observasi
B. Terapi metotreksat → pada gangguan
hemodinamik dilakukan tindakan pembedahan
C. Pembedahan laparoskopi → pada gangguan
hemodinamik laparotomi merupakan pilihan
utama
E. Resusitasi cairan → merupakan tatalaksana
awal, bukan merupakan tatalaksana definitif

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana definitif yang paling tepat untuk kasus ini


adalah ....
D. Pembedahan laparotomi

© FDI2021
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 33 minggu datang untuk
pemeriksaan kandungan berkala. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan Leopold I ditemukan hasil bulat keras dengan ballotement
(+), pada pemeriksaan Leopold II diteukan hasil punggung kanan, pada pemeriksaan
Leopold III ditemukan hasil lunak dengan ballotement (-), pada pemeriksaan Leopold IV
ditemukan hasil konvergen. Letak janin yang tepat pada pasien ini adalah...
A. Kepala
B. Lintang
C. Longitudinal
D. Footling
E. Sungsang

© FDI2021
c. Longitudinal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 33 minggu
• TTV : dalam batas normal
• Leopold I bulat keras, ballotement (+) → kepala
• Leopold II punggung kanan
• Leopold III lunak, ballotement (-)
• Leopold IV konvergen

© FDI2021
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meliputi semua presentasi selain verteks, seperti: Faktor predisposisi


• Presentasi dahi • Wanita multipara
• Presentasi muka • Kehamilan multipel (gemeli)
• Presentasi majemuk • Polihidramnion/oligohidramnion
• Presentasi Sunsang • Plasenta previa
• Letak Lintang • Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa
(misal: miometrium)
• Partus preterm

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Dahi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam

Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Majemuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Sunsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna / bokong kaki
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian (complete breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi bokong murni (frank breech)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi • Presentasi kaki (footling)
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Sunsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• SC lebih aman dan lebih• Pervaginam hanya bila:
direkomendasikan pada:
✓ Persalinan sudah sedemikian maju
✓ Presentasi bokong pada dan pembukaan lengkap
primigravida
✓ Bayi preterm yang kemungkinan
✓ Double footling breech hidup kecil
✓ Pelvis kecil atau malformasi ✓ Bayi kedua pada kehamilan kembar
✓ Janin sangat besar
✓ Bekas SC dengan indikasi CPD • Pervaginam aman pada:
✓ Kepala yang hiperekstensi atau ✓ Pelvis adekuat
defleksi
✓ Presentasi bokong sempurna/murni
✓ Kepala fleksi
✓ Tidak ada riw. SC karena CPD
✓ Janin tidak terlalu besar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Letak Lintang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kepala → merupakan presentasi janin, bukan


letak janin
B. Lintang → pada kasus kepala terletak di dekat
fundus (berdasarkan pemeriksaan Leopold I)
sehingga sumbu panjang janin longitudinal,
bukan lintang
D. Footling → merupakan presentasi janin, bukan
letak janin
E. Sungsang → merupakan presentasi janin, bukan
letak janin

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak janin yang paling tepat pada pasien adalah...


C. Longitudinal

© FDI2021
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 33 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu, mengalami


kejang selama kurang lebih 1 menit. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan
tekanan darah 170/90, denyut nadi 120x/menit, frekuensi napas 29x/menit, suhu
37,4C. Pada pemeriksaan obstetri ditemukan TFU 1 jari di bawah processus
xyphoideus, DJJ 135X/menit, tidak terdapat pembukaan cervix. Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan protein urin dipstik +3. Dokter kemudian memberikan terapi
MgSO4. Tetapi kemudian dihentikan karena terdapat tanda toksisitas. Apakah
tanda paling awal toksisitas Mg ?
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Anuria
d. Hiperventilasi
e. Refleks patella menghilang

© FDI2021
E. Refleks patella menghilang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 33 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu
• Kejang (+) selama 1 menit
• TTV : Tekanan darah 170/90, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi napas 29x/menit, suhu 37,4C. (hipertensi)
• TFU sesuai usia kehamilan, DJJ 135x/menit (normal)
• Protein urin dipstik +3 (proteinuria)
• Terdapat tanda toksisitas Mg

© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Eklamspia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Tanda Toksisitas MgSO4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Refleks patella menghilang → pada kadar 10 mEq/L


(merupakan tanda pertama)
• Henti nafas (pada kadar 12 mEq/L)
• Henti jantung
• Anuria

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013


© FDI2021
Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Henti napas → bukan tanda pertama


b. Henti jantung → bukan tanda pertama
c. Anuria → bukan tanda pertama
d. Hiperventilasi → bukan tanda toksisitas Mg

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tanda paling awal toksisitas Mg adalah ....


E. Refleks patella menghilang

© FDI2021
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, berusia 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu datang dengan
keluhan mual muntah hebat disertai dengan nyeri perut. Pasien mengaku 1 hari yang lalu
mengeluarkan darah dari kemaluan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan TFU setinggi 3 jari di atas umbilicus. Pada USG ditemukan
gambaran snowstorm. Kemudian dilakukan kuretase dan pada pemeriksaan kariotipe
didapatkan hasil 46 XY. Diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah...
A. Mola komplit disperma
B. Mola parsial
C. Plasenta previa
D. Abortus insipiens
E. Mola komplit monosperma

© FDI2021
A. Mola komplit disperma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu
• Mual muntah hebat
• Mengeluarkan darah dari kemaluan → perdarahan
pervaginam
• TFU 3 jari di atas umbilicus (TFU melebihi usia kehamilan)
• USG: snowstorm appearance
• Kariotipe : 46 XY

© FDI2021
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang


disebabkan oleh kelainan pada vili khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edem
Faktor Predisposisi ▪ Usia – kehamilan terlalu muda dan tua
▪ Riwayat kehamilan mola sebelumnya
▪ Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan
kontrasepsi oral

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jenis Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mola Komplit Mola Parsial

Kariotipe 46, XX atau XY 69, XXY atau XXX

Janin Tidak terbentuk Seringkali terbentuk

Proliferasi trofoblas Difus, gambaran snowstorm pada Fokal


USG

TFU >usia kehamilan ≤usia kehamilan

Komplikasi keganasan Lebih sering Lebih jarang

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Mola Hidatidosa Komplit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patogenesis
• Ovum kosong (tidak memiliki genom), dapat terjadi
seperti berikut :
- Monosperma → 1 sperma (23X tau 23Y) tetap masuk ke
ovum kemudian berduplikasi sendiri (46XX)
- Disperma → 2 sperma masuk ke ovum yang kosong
dalam waktu yang bersamaan membentuk 46XX atau
46XY

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Mola Hidatidosa Parsial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patogenesis
• Ovum memiliki genom, dapat terjadi seperti berikut :
- Fertilisasi oleh 2 sperma sekaligus sehingga embryo
menjadi triploid (69XXX, 69XXY, atau 69XYY)
- Fertilisasi oleh 1 sperma diploid (sperma abnormal)

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lab dan Pencitraan


- Beta hCG kuantitatif → biasanya >100.000 mIU/mL
- Darah lengkap → menilai anemia
- Kadar hormon tiroid
- USG → pemeriksaan penunjang diagnostik
- Rontgen thorax
• Histologi (dilakukan rutin, untuk memastikan bukan suatu
keganasan)
- Komplit : edema villi, hiperplasia trofoblas, pembuluh darah
janin (-)
- Parsial : Jaringan janin (+), pembuluh darah janin (+)

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran USG

© FDI2021
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Perdarahan pervaginam berupa Tatalaksana Umum
bercak hingga berjumlah banyak • Jika servix tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam
• Mual dan muntah hebat untuk mendilatasi servix
• Ukuran uterus lebih besar dari usia • Siapkan darah untuk transfusi, terutama pada mola berukuran
kehamilan besar
• Tidak ditemukan janin intrauterin
• Nyeri perut Tatalaksana khusus
• Servix terbuka • Evakuasi dengan aspirasi vakum manual (AVM)
• Keluar jaringan seperti anggur, • Infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0,9% atau RL,
tidak ada janin kecepatan 40-60 tpm untuk mencegah perdarahan
• Takikardi, berdebar-debar (tanda- • Anjurkan kontrasepsi hormonal bila masih ingin punya anak,
tanda tirotoksikosis) tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
• Dapat dibantu dengan USG
Note: tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus di FASKES
yang lebih lengkap

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Monitoring:
o Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu
o Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan
berturut-turut, rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi
o HCG urin yang belum memberi hasil negatif selama 8 minggu juga
mengindikasikan untuk rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Mola parsial →mengandung kariotipe triploid


C. Plasenta previa → pada plasenta previa tidak
ada gambaran snowstorm, terlihat plasenta
yang menutupi/terletak pada ostium cervix
interna
D. Abortus insipiens → pada abortus insipiens tidak
ada gambaran snowstorm
E. Mola komplit monosperma → perlu mola komplit
monosperma biasanya ditemukan kariotipe 46
XX

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah ....
A. Mola komplit disperma

© FDI2021
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 39 tahun, G5P4A0, usia kehamilan 28 minggu, datang ke IGD
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Perdarahan merah segar
dan tidak disertai nyeri ataupun rasa mulas. Perdarahan ini merupakan yang pertama
kalinya. Pasien merupakan seorang perokok aktif dan telah menjalani operasi SC sebanyak 2
kali. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Pada pemeriksaan fisik tampak bekuan
darah pada cervix dan vagina tanpa adanya perdarahan aktif. Cervix belum terbuka.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...
A. Rawat inap, tirah baring, dan berikan transfusi darah
B. Rawat inap, tirah baring, dan berikan Ig Rh(D)
C. SC cito
D. Rawat jalan, manajemen ekspektan
E. Rawat inap, tirah baring, dan observasi perdarahan rekuren

© FDI2021
A. Plasenta previa, rujuk ke RS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 39 tahun G5P4A0, usia kehamilan 28 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu →
perdarahan antepartum
• Perdarahan berwarna merah segar, tidak disertai nyeri atau
mulas
• Pasien merupakan perokok aktif dan telah menjalani SC 2 kali
• TTV : tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 100x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• PF: tampak bekuan darah pada cervix dan vagina tanpa
adanya perdarahan aktif. Cervix belum terbuka.
© FDI2021
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
❖ Riwayat SC sebelumnya ❖ Syok
❖ Merokok ❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Serum AFP maternal tinggi ❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Riwayat operasi di daerah uterus ❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Px Penunjang : USG (untuk menilai lokasi plasenta)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rawat inap, tirah baring, dan berikan transfusi darah


→ Hb pasien masih 11,2 g/dL sehingga belum
membutuhkan transfusi darah
B. Rawat inap, tirah baring, dan berikan Ig Rh(D) → Ig
Rh diberikan jika ibu Rh (-) dengan kecurigaan janin
Rh (+), pada soal tidak dijelaskan ibu memiliki Rh (-)
C. SC cito → Pada kasus ini tidak ada kegawatan baik
pada ibu maupun pada janin sehingga terapi
ekspektan perlu diutamakan
D. Rawat jalan, manajemen ekspektan → Perdarahan
ulang dapat terjadi. Observasi pasien dengan rawat
inap mencegah terjadinya perdarahan yang
berlebihan yang dapat terjadi

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah ....


E. Rawat jalan, tirah baring, dan observasi
perdarahan rekuren

© FDI2021
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri berat saat
menstruasi sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian
bawah. Pasien belum memiiki anak walaupun sudah berhubungan seksual tanpa
kontrasepsi selama 3 tahun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan abdomen di bawah
umbilicus. Pada pemeriksaan USG didapatkan uterus seperti uterus dengan usia
kehamilan 14 minggu dengan massa intrauterin. Tatalaksana yang tepat pada
kasus ini adalah...
a. Observasi
b. Ablasi radiofrekuensi
c. Myomektomi
d. Histerektomi
e. Analog GnRH

© FDI2021
C. Myomektomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita berusia 30 tahun
• Nyeri berat saat menstruasi
• Nyeri abdomen bawah
• Belum memiliki anak → Infertilitas primer (+)
• TTV : dalam batas normal
• PF : Nyeri tekan abdomen di bawah umbilicus
• USG : Uterus ukuran kehamilan 14 minggu dengan massa intrauterin

Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...

© FDI2021
Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim.
• Ukuran rerata tumor ini adalah 15 cm, tetapi cukup banyak yang
melaporkan kasus mioma uteri dengan berat mencapai 45 kg (100 lbs).
Gejala klinis • Gejala yang mungkin ditimbulkan sangat bervariasi tergantung lokasi,
seperti metroragia, nyeri, menoragia, efek penekanan hingga infertilitas.
• Setelah di enukleasi: Mioma berwarna lebih pucat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya akan menonjol
keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan luarnya adalah kapsul.
Klasifikasi Mioma uteri berasal dari miometrium dan klasifikasinya dibuat berdasarkan
lokasinya.
• Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (kavum uteri). Bisa bertangkai → risiko torsi dan
nekrosis (infeksi).
• Mioma intramural atau insterstisial adalah mioma yang berkembang di
antara miometrium.
• Mioma subserosa adalah mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa
uterus dan dapat bertumbuh ke arah luar dan juga bertangkai.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi reproduksi,
keadaan umum, dan gejala yang ditimbulkan.
• Bila kondisi sangat buruk → perbaikan KU yang diperlukan termasuk nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
• Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut → tindakan
bedah gawat darurat untuk menyelamatkan penderita.
• Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma uteri adalah MIOMEKTOMI atau
HISTEREKTOMI.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Observasi → keluhan nyeri berat disertai


infertilitas sebaiknya dilakukan myomektomi
B. Ablasi radiofrekuensi → bukan merupakan terapi
leiomyoma uteri
D. Histerektomi → pada kasus pasien masih ingin
memiliki keturunan
E. Analog GnRH → dapat digunakan namun
keluhan nyeri berat disertai infertilitas sebaiknya
dilakukan myomektomi

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah....


C. Myomektomi

© FDI2021
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 25 tahun, G1P0A0, dibawa suaminya ke IGD karena keluar darah
dari jalan lahir disertai rasa mulas sejak 1 jam yang lalu. Pasien belum menstruasi selama 2
bulan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada inspeksi, ditemukan keluar darah
disertai jaringan dari jalan lahir. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan kanalis servikalis
terbuka, teraba jaringan di kavum uteri, ukuran uterus sebesar telur bebek. Diagnosis dan
tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Abortus insipiens, kuret hisap
B. Abortus imminens, tirah baring
C. Abortus habitualis, kuret tajam
D. Missed abortion, tirah baring
E. Abortus inkomplit, kuret hisap

© FDI2021
E. Abortus inkomplit, kuret hisap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Wanita, 25 tahun, G1P0A0
• Keluar darah dari jalan lahir, mulas (+)
• Pasien belum menstruasi 2 bulan → perkiraan usia
kehamilan pada kasus
• Px Fisik : Keluar darah disertai jaringan (+)
• Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan di kavum uteri

© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHAN CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013


© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret (bila tidak bisa segera : Ergometrin 0,2 mg IM)
• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan . Bila perlu infus
Oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0,9%, atau dengan AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Abortus insipiens, kuret hisap → pada abortus


insipiens serviks sudah terbuka, tetapi jaringan
konsepsi belum keluar
B. Abortus imminens, tirah baring → pada abortus
imminens serviks belum terbuka, jaringan
konsepsi belum keluar dan janin masih hidup
C. Abortus habitualis, kuret tajam → pada abortus
habitualis terjadi abortus 3 kali berturut-turut
D. Missed abortion, tirah baring → pada missed
abortion tidak ada rasa mulas yang dirasakan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dan tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...
E. Abortus Inkomplit, kuret hisap

© FDI2021
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 32 tahun, dibawa ke UGD karena perdarahan dari jalan lahir yang tidak
dapat berhenti. Pasien melahirkan 1 jam yang lalu di rumah dengan dibantu oleh bidan.
Bidan mengaku perlu menarik ari-arinya dengan keras sebelum akhirnya ari-arinya keluar.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi
125x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,1C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus
kencang, uterus subinvousi, dan terdapat darah merah segar mengalir dari cervix. Tidak
ditemukan kelainan anatomi pada jalan lahir. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Retensio plasenta
B. Inversio uteri
C. Atonia uteri
D. Robekan jalan lahir
E. Sisa plasenta

© FDI2021
E. Sisa plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 32 tahun
• Perdarahan setelah melahirkan (post partum
hemorrhage)
• Riwayat penarikan keras untuk melahirkan plasenta →
curiga terdapat robekan plasenta
• Uterus kencang (dapat merule out atonia uteri)
• Subinvolusi uteri
• Tidak ada kelainan anatomi jalan lahir (dapat merule out
laserasi)
© FDI2021
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2021


Kala III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Injeksi Oksitosin Peregangan tali pusat terkendali Masase Uterus
• Dalam waktu 1 menit setelah • Ketika uterus berkontraksi setelah inj. Oksitosin, Cek tonus uterus
bayi lahir, berikan Inj. Oksitosisn tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
10 unit IM di 1/3 paha atas lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-
bagian distal lateral (lakukan hati.
aspirasi sebelum menyuntikan). • Bila uterus tidak berkontraksi segera lakukan
• Inj. dapat diulang 15 menit rangsangan puting payudara.
setelah suntikan pertama. • Bila 15 menit kemudian, plasenta tak kunjung lahir, inj.
• Bila tidak ada oksitosin, lakukan Oksitosin ulangan dan lakukan peregangan tali pusat
rangsangan puting payudara ibu terkendali.
atau minta ibu menyusui → • Dan bila setelah 30 menit, plasenta tak kunjung lahir
menghasilkan oksitosin alami → RUJUK (manual plasenta)

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2021


Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tertahannya atau belum Sarwono, 2008


lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi
lahir.

Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2021


Sisa Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta tidak lengkap, Sarwono, 2008


subinvolusi uterus

Tatalaksana:
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi dan kuretase
• AB profilaksis : Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Retensio plasenta → pada retensio plasenta,


plasenta tidak dapat dikeluarkan >30 menit, pada
kasus soal kemungkinan diawali dengan retensio
plasenta kemudian dengan penarikan kuat
merobek plasenta sehingga terjadi keadaan sisa
plasenta
B. Inversio uteri → tidak ada massa yang keluar pada
kasus. Subinvolusi pada kasus tidak sesuai dengan
gambaran inversio
C. Atonia uteri → pada kasus soal uterus berkontraksi
kencang
D. Robekan jalan lahir → pada kasus soal tidak ada
kelainan anatomis pada jalan lahir

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...


E. Sisa plasenta

© FDI2021
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun , G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke UGD RS
Bersalin dengan keluhan perut mulas-mulas. Pasien mengeluhkan keluar cairan yang deras
dari jalan lahir sejak 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil
dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan his 2 kali selama 10 detik tiap
5 menit, pembukaan 3 cm. Janin dalam posisi letak memanjang, teraba bokong di bagian
bawah. Pada pemeriksaan dalam teraba tali pusat (+), selaput ketuban (-), mekonium (+).
Tatalaksana yang sesuai adalah...
A. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan memberikan O2 dan posisi knee-chest
B. Persalinan pervaginam dibantu dengan induksi
C. Rencanakan SC cito
D. Memindahkan tali pusat secara manual kemudian rujuk dengan posisi knee-chest
E. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan memberikan O2

© FDI2021
C. Rencanakan SC cito
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 29 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang
ke UGD RS Bersalin
• Perut mulas-mulas
• Keluar cairan yang deras dari jalan lahir sejak 30 menit yang
lalu
• TTV : dalam batas normal
• Px Abdomen : his 2 kali selama 10 detik tiap 5 menit,
pembukaan 3 cm. Janin dalam posisi letak memanjang,
teraba bokong di bagian bawah
• Pemeriksaan dalam : teraba tali pusat (+), selaput ketuban (-),
mekonium (+).

© FDI2021
Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin

Klasifikasi Etiologi
• Tali pusat terkemuka: bila tali • Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi
pusat berada di bawah bagian kaki.
terendah janin dan ketuban • Prematuritas
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
yang sudah pecah, ke serviks, • Disproporsi janin-panggul
dan turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu segera.
pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ yang iregular, sering lengkap, bagian terendah janin telah masuk
dengan bradikardi yang jelas, terutama panggul, dan tidak ada CPD
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring DJJ yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin oleh diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan


memberikan O2 dan posisi knee-chest → pasien
telah berada di fasilitas yang dapat melakukan SC
B. Persalinan pervaginam dibantu dengan induksi →
segera melahirkan bayi karena sudah fetal distress,
cara melahirkan diusahakan SC
D. Memindahkan tali pusat secara manual kemudian
rujuk dengan posisi knee-chest → tidak perlu untuk
memindahkan tali pusat
E. Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder dengan
memberikan O2 → pasien telah berada di fasilitas
yang dapat melakukan SC

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang sesuai adalah...


C. Rencanakan SC cito

© FDI2021
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu datang untuk
ANC rutin. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan TORCH. Saat
dilakukan pemeriksaan, ditemukan hasil antibodi IgG dan IgM Toxoplasma reaktif.
Dari anamnesis diketahui bahwa pasien memelihara 3 kucing dan seringkali tidur
bersama dengan mereka. Terapi yang sebaiknya diberikan pada kasus ini
adalah...
a. Kotrimoksazol
b. Seftriakson
c. Spiramisin
d. Sulfadiazine
e. Pirimetamine

© FDI2021
C. Spiramisin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 22 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu
• IgM dan IgG Toksoplasma reaktif
• Memelihara 3 kucing

© FDI2021
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Imunologi Toksoplasmosis
• IgM
-Muncul 2 minggu setelah infeksi
-Bertahan bertahun-tahun
-IgM (+) → BELUM TENTU INFEKSI AKUT

• IgG
-Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
-Bertahan selama bertahun-tahun
-IgG (+) → BELUM TENTU INFEKSI KRONIK

Sarwono, 2008 © FDI2021


Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Penunjang
•ELISA → Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
-IgM (-), IgG (-) → tidak ada infeksi toksoplasma
-IgM (+), IgG (-) → Sugestif infeksi akut
-IgM (+), IgG (+) → Mungkin infeksi akut maupun kronik
-IgM (-), IgG (+) → Sugestif reaktivasi

• Tes Aviditas IgG


-Aviditas tinggi → infeksi kronik (>4 bulan)
-Aviditas rendah → tidak berguna secara diagnostik (aviditas
rendah juga bisa ditemukan pada infeksi kronik)
Sarwono, 2008 © FDI2021
Komplikasi Pada Janin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tetrad Sabin
- Hidrosefalus
- Kalsifikasi intrakranial
- Korioretinitis
- Gangguan psikomotor

Kemenkes, 2013 © FDI2021


Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tergantung usia kehamilan


• UK <18 minggu , lakukan PCR cairan amnion
- Spiramisin
- PCR positif → Pirimetamin-Sulfadiazin + Asam folinat hingga
persalinan
- PCR negatif → Teruskan spiramisin hingga persalinan
• UK ≥18 minggu, lakukan PCR cairan amnion
- Pirimetamin-Sulfadiazin + Asam folinat
- PCR positif → Pirimetamin-Sulfadiazin + Asam folinat hingga
persalinan
- PCR negatif → ganti menjadi spiramisin atau lanjutkan Pirimetamin-
Sulfadiazin + Asam folinat hingga persalinan

Kemenkes, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kotrimoksazol → Tidak tepat


b. Seftriakson → Tidak tepat
d. Sulfadiazine → Tidak tepat
e. Pirimetamine → Tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah ....


C. Spiramisin

© FDI2021
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, berusia 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 16 minggu datang ke poli obgyn
dengan keluhan mual muntah sebanyak 6 kali tiap harinya selama masa kehamilannya.
Muntah tidak hanya dirasakan pada pagi hari. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat
badan sebanyak 3 kilogram. BB pasien sebelum hamil 50 kilogram. Pada pemeriksaan tanda
vital didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya
napas buah-buahan. Pada pemeriksaan urin, ditemukan senyawa 3-beta-hidroksibutirat.
Tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Promethazine
B. Doksilamin
C. Vitamin B6
D. Hanya pengaturan diet
E. Dimenhidrinat

© FDI2021
A. Promethazine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan16 minggu
• Muntah 6 kali tiap harinya
• Penurunan BB 2 kilogram
• BB pasien sebelum hamil 50 kilogram
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : Tidak ditemukan adanya bau napas buah
• Urinalisis : 3-beta-hidroksibutirat (senyawa keton positif)

© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Emesis → mual muntah


Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berat yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16 minggu, ditandai dengan adanya
tanda dehidrasi, gangguan asam basa & elektrolit dan ketoasidosis.

Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dari BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Emesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum

Penurunan BB ≤5% dari BB sebelum kehamilan >5% dari BB sebelum kehamilan


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dehidrasi Tidak ada Ada

Episode muntah Episodik, terutama pagi Sering

Perubahan gaya hidup Mengurangi gejala Tidak mengurangi gejala

Trimester Membaik saat masuk trimester 2 Sering menetap saat masuk


trimester 2

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun, lidah
kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah berhenti
Derajat keparahan juga dapat ditentukan dengan PUQE Index
≤6 → Mild
7-12 → Moderate
13-15 → Severe

© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metoklopramid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Doksilamin → diberikan pada HEG ringan


C.Vitamin B6→ diberikan pada HEG ringan
D. Hanya pengaturan diet → tidak tepat
E. Dimenhidrinat → diberikan pada HEG ringan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah...
A. Promethazine

© FDI2021
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 26 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menstruasi
yang dirasakan selama 3 bulan terakhir. Keluhan disertai nyeri pada saat
berhubungan seksual. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
110/70, denyut nadi 95x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,6C. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pada USG transvaginal
ditemukan kista coklat dengan gambaran ground glass. Manifestasi yang biasanya
menyertai penyakit ini adalah...
a. Infertilitas
b. Maskulinisasi
c. Obesitas
d. Amenorrhea
e. Hiperplasia endometrium

© FDI2021
A. Infertilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 26 tahun
• Nyeri saat menstruasi selama 3 bulan terakhir → dysmenorrhea
• TTV : tekanan darah 110/70, denyut nadi 95x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• PF : Tidak didapatkan kelainan
• USG transvaginal : kista coklat dengan gambaran ground
glass

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

© FDI2021
Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus, bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis.
Gejala • Dismenorrhea: akibat reaksi peradangan, perdarahan lokal dan infiltrasi endometriosis ke saraf
klinis/Diagnosis panggul
• Nyeri pelvik: akibat perlengketan
• Dispareunia: bila endometriosis tumbuh menuju kavum Douglasi dan ligamentum sakrouterina
(terjadi perlengketan)
• Diskezia (sakit saat BAB): bila endometriosis tumbuh di dalan dinding rektum sigmoid
• Infertilitas/Subfertilitas : bila terjadi perlengketan dalam ruang pelvik, terganggunya pelepasan oosit
dari ovarium atau terhambatnya perjalanan ovum bertemu dengan sperma
USG • USG hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis endometriosis (kista endometriosis) > 1 cm, tidak
dapat digunakan untuk melihat bintik-bintik endometriosis ataupun pelengketan.
• Dengan menggunakan USG transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista
endometriosis dengan bentuk kistik dan adanya interval eko di dalam kista.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Simtomatik : Analgetik, NSAID
Kontrasepsi oral
Progestin
Danazol
Gestrinon
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist (GnRHa)
Aromatase Inhibitor
Pembedahan

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Maskulinisasi → salah satu manifestasi PCOS


C. Obesitas → salah satu manifestasi PCOS
D. Amenorrhea → salah satu manifestasi PCOS
E. Hiperplasia endometrium→ Endometriosis tidak
menyebabkan keadaan ini

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, manifestasi yang biasanya menyertai kasus ini


adalah....
A. Infertilitas

© FDI2021
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 32 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak sekitar 2 hari sebelum datang ke
Rumah Sakit. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri perut bawah dan demam. Saat
dilakukan pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 105x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,9C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TFU 32 cm, DJJ
165x/menit, Nitrazine test (+), ketuban berbau (+). Hb 13,5 g/dL, leukosit 17.000 sel/L,
trombosit 210.000 sel/mcL. Interpretasi tes Nitrazine yang tepat pada kasus di atas adalah...
A. Kertas kekuningan ; pH asam
B. Gambaran arborisasi
C. Keluarnya cairan biru melalui vagina
D. Cairan keluar saat pasien batuk
E. Kertas kebiruan ; pH basa

© FDI2021
E. Kertas kebiruan ; pH basa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 32 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 39 minggu
• Keluar air-air 2 hari sebelum ke rumah sakit → ketuban sudah pecah
• Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bawah dan demam
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 105x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,9C (nadi meningkat, demam)
• Px Fisik : TFU 32 cm, DJJ 165x/menit, Nitrazine test (+)→ konfirmasi
cairan ketuban (+), ketuban berbau (+)
• Laboratorium : Hb 13,5 g/dL, leukosit 17.000 sel/L, trombosit 210.000
sel/mcL (leukosit meningkat menandakan proses infeksi)

© FDI2021
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi pada korion dan amnion


Faktor Predisposisi • Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
• Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia (IMS, BV)
• Alkohol
• Merokok
Diagnosis Diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam > 38oC dengan 2 atau lebih
tanda berikut ini:
• Leukositosis > 15000 sel/mm3
• DJJ > 160 x/menit
• Nadi ibu > 100 x/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Pembuktian Cairan Amnion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes Nitrazine (memeriksa pH cairan vagina)


- pH cairan vagina normal (3,8-4,2) → kertas nitrazine tetap
berwarna kekuningan
- pH cairan amnion (7,0-7,3) → kertas nitrazine berubah menjadi
warna biru
• Fern test → cairan amnion dibiarkan mengering kemudian
dilihat di bawah mikroskop menghasilkan gambaran arborisasi
(seperti daun pakis)
• Indigo Carmine dye → injeksi intraabdomen cairan berwarna
biru, jika keluar melalui vagina, maka ada kebocoran amnion.
Saat ini sudah tidak digunakan untuk pembuktian.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus
• Rujuk ke RS • Jika terdapat metritis (demam, cairan
• Beri AB kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah vagina bau), berikan AB
Gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam • Jika bayi mengalami sepsis, lakukan
• Terminasi kehamilan, nilai servix untuk menentukan cara kultur darah dan beri AB sesuai
persalinan: selama 7-10 hari
o Jika servix matang → lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
o Jika servix belum matang → matangkan dengan
prostaglandin dan infus oksitosin atau SC
• Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan AB setelah
persalinan, jika dengan SC, lanjutkan AB dan tambahkan
metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai bebas demam
selama 48 jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kertas kekuningan ; pH asam→ pada cairan


ketuban pH basa dan membuat kertas menjadi
kebiruan
B. Gambaran arborisasi → hasil Fern test, bukan
merupakan hasil Nitrazine test
C. Keluarnya cairan biru melalui vagina → hasil
Indigo Carmine dye test, bukan merupakan hasil
Nitrazine test
D. Cairan keluar saat pasien batuk → tes mekanik
yang dapat dilakukan untuk membuktikan
pecahnya ketuban, bukan merupakan hasil
Nitrazine test
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, interpretasi tes Nitrazine yang tepat adalah ....


E. Kertas kebiruan ; pH basa

© FDI2021
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 21 tahun datang dengan keluhan tumbuh kumis sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien juga mengeluhkan mudah timbul jerawat. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 111 kg dan TB
172 cm. Pada pemeriksaan USG ditemukan ovarium polikistik. Dokter kemudian memberikan
terapi kontrasepsi hormonal oral kombinasi. Berikut ini merupakan kriteria Rotterdam,
kecuali...
A. Oligoovulasi
B. Anovulasi
C. Testosteron >70 ng/dL
D. Volume ovarium >10 cc
E. Poliovulasi

© FDI2021
E. Poliovulasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Wanita, 21 tahun
• Hirsutisme
• Mudah timbul jerawat
• BB 111, TB 172 → obesitas (BMI 37,52)
• USG : Ovarium polikistik

© FDI2021
Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran umum • Ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium kedua ovarium, amenorea
sekunder atau oligomenorea, dan infertilitas (terkait dengan disfungsi
hipothalamus).
• Sekitar 50% pasien mengalami hirsutisme dan obesitas.
• Gangguan ini terjadi pada perempuan berusia 15-30 tahun.
Klinis • Pembesaran ovarium → mengalami proses sklerotika yang menyebabkan
permukaannya berwarna putih tanpa identasi seperti mutiara sehingga disebut
sebagai ovarium kerang.
• Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding fibrosa korteks yang
mengalami penebalan.
• Teka interna terlihat kekuningan karena mengalami luteinisasi, sebagian stroma juga
mengalami hal yang sama.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis • Riwayat menarke dan haid yang


normal kemudian berubah menjadi
episode amenorea yang semakin
lama.
• Pembesaran ovarium (USG atau
laparotomi).
• Peningkatan l7-ketosteroid dan LH
tetapi tidak ditemukan fase lonjakan
FH (LH surge).
Tatalaksana • Klomifen sitrat 50 - 100 mg per hari
untuk 5 - 7 hari per siklus
• hCG
• Progesteron (LNG, desogestrel, CPA)

Sarwono, 2011 © FDI2021


Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria Rotterdam → minimal 2 dari 3


• Oligo/anovulasi
• Hiperandrigenisme
- Biokimia : Testosteron >70 ng/dL, Androstenedione >245
ng/dL, DHEA-S >248 µg/dL
- Klinis : Acne, hirsutisme, acanthosis nigricans
• Ovarium polikistik → ≥12 folikel (2-9 mm)pada masing-
masing ovarium ATAU volume ovarium >10 cc

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Oligoovulasi → termasuk kriteria Rotterdam


B. Anovulasi → termasuk kriteria Rotterdam
C. Testosteron >70 ng/dL → termasuk kriteria
Rotterdam
D. Volume ovarium >10 cc → termasuk kriteria
Rotterdam

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang bukan merupakan kriteria Rotterdam adalah....


E. Poliovulasi

© FDI2021
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian berbentuk randomized controlled trial.


Ia ingin membandingkan efek pemberian suplementasi ikan gabus pada anak di
bawah 2 tahun. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak di bawah
2 tahun yang diberi suplementasi ikan gabus dan anak di bawah 2 tahun yang
tidak diberikan suplementasi. Pada saat anak dari subjek sudah berumur 2
tahun,dokter tersebut mengukur kadar asam amino pada anak dari kedua
kelompok penelitian.Jika dokter tersebut ingin mengetahui apakah ada
perbedaan atas intervensi yang dilakukannya, maka analisis statistik yang
seharusnya digunakan adalah…
A. Uji T tidak berpasangan
B. Uji T berpasangan
C. Friedman
D. Kruskas Wallis
E. Wilcoxon

© FDI2021
A. UJI T TIDAK BERPASANGAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter ingin membandingkan efek pemberian
suplementasi ikan gabus pada anak di bawah 2 tahun
• Variabel independent: suplementasi ikan gabus
• Variabel dependent: kadar asam amino

Maka analisis statistik yang seharusnya digunakan


adalah…

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Kusuma, Wira Hadi. 2011. Uji Statistik. Tabanan: Fisika Medik

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Uji T berpasangan → untuk 2 kelompok yang


berpasangan
C. Friedman → untuk > 2 kelompok berpasangan
D. Kruskal wallis → untuk >2 kelompok tidak
berpasangan dengan skala data kualitatif
E. Wilcoxon → untuk 2 kelompok berpasangan
dengan skala data kualitatif

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, analisis statistik yang seharusnya


digunakan adalah…

A. UJI T TIDAK BERPASANGAN

© FDI2021
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter A ingin melakukan penelitian terkait ASI eksklusif dan angka
kejadian stunting di suatu kabupaten. Diambil 300 sampel dari masing-masing
kecamatan , diambil 50 sampel dari tiap desa, dan tiap desa diambil 10 sampel.
Metode pengambilan sampel tersebut adalah…
A.Accidental sampling
B.Snowball sampling
C.Stratified sampling
D.Multistage sampling
E.Cluster sampling

© FDI2021
D. Multistage sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Diambil 300 sampel dari masing-masing kecamatan ,
diambil 50 sampel dari tiap desa, dan tiap desa diambil
10 sampel.

Metode pengambilan sampel tersebut adalah…


© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Probability Sampling: Pemilihan Non-probability Sampling:


Sampel Berdasarkan Peluang Pemilihan Sampel Berdasarkan
Tanpa Memperhitungkan Peluang
1. Simple random sampling 1. Convenience sampling
2. Systematic sampling 2. Snowball sampling
3. Stratified sampling 3. Quota sampling
4. Cluster sampling 4. Judgmental sampling

© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Simple random sampling : dari seluruh populasi N dengan


jumlah n, seluruhnya memiliki kemungkinan yang sama
untuk dipilih. Contoh: pemilihan sampel dengan undian.
• Systematic sampling : peneliti memilih sampel
berdasarkan interval yang telah ditentukan. Contoh: dari
populasi N yang diberi nomor 1-N, peneliti mengambil dari
nomor 1, lalu memilih berikutnya dengan interval 3,
hingga: 1,4,7,10,... N
• Stratified sampling : populasi dibagi menjadi substrata
homogen, kemudian simple random dan systematik
sampling digunakan pada tiap substratum.

© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cluster sampling : populasi dibagi-bagi menjadi cluster,


kemudian simple random dan systematic sampling digunakan
hanya pada cluster yang terpilih untuk diambil.
• Multi-stage sampling : dijalankan dalam tahapan dengan unit
sample yang semakin kecil pada tiap tahapan.
• Snowball sampling : peneliti meminta subjek
merekomendasikan orang lain dengan trait yahg diteliti.
Biasanya digunakan jika sample sulit ditemukan. Contoh:
peneliti menunjukkan salah satu pasien HIV untuk menjadi
sampel, selanjutnya meminta pasien tersebut mengajak
temannya untuk ikut penelitian dan seterusnya.
Sumber: Dahlan, M. Sopiyudin. 2012. Edisi 5: Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

© FDI2021
Sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Accidental sampling → peneliti memilih siapa saja yang


dijumpai pada waktu tertentu
B. Snowball sampling → peneliti meminta subjek
merekomendasikan orang lain dengan trait yang diteliti.
C. Stratified sampling → peneliti membagi populasi menjadi
substrata homogen, kemudian diambil sama rata
E. Cluster sampling → populasi dibagi-bagi menjadi cluster,
kemudian simple random dan systematic sampling
digunakan hanya pada cluster yang terpilih untuk diambil

© FDI2021
Jadi, metode pengambilan sampel tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah…

D. Multistage sampling

© FDI2021
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian untuk mencari tahu hubungan antara
merokok dengan penyakit Ca paru. Dokter memutuskan untuk mengikuti pasien
yang merokok selama 10 tahun. Metode penelitian yang cocok untuk dilakukan
oleh dokter tersebut adalah…
A. Cohort
B. Case control
C. Cross sectional
D. Observasional
E. Randomized controlled trial

© FDI2021
A. COHORT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dokter melakukan penelitian untuk mencari tahu
hubungan antara merokok dengan penyakit Ca paru.
• Dokter memutuskan untuk mengikuti pasien yang
merokok selama 10 tahun.

Metode penelitian yang cocok untuk dilakukan oleh dokter


tersebut adalah…

© FDI2021
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cohort
Deskriptif

Observasional Case Control

Studi
Epidemiologi Cross Sectional

Analitik

RCT

Eksperimental
NRCT

© FDI2021
Berdasarkan Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Saat ini
Cohort
Retrospektif
Cohort
Prospektif
Case Control

Cross Sectional

Lampau Akan Datang

© FDI2021
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cohort:
- Terdapat 2 jenis yaitu
porspektif dan
retrospektif Case Control: Cross sectional:
- Mengikuti subjek untuk - Retrospektif - observasional, sewaktu
periode tertentu - Dapat melihat kausalitas - Hubungan kausal paling
- Butuh waktu yang lama - Biasanya digunakan untuk lemah
dan mahal kasus langka - Cepat dan murah
- Sangat baik menilai - Menghitung odd ratio - Menghitung relatif risk
kausalitas
- Menghitung Relatif Risk

Sumber: Pratiknya, Ahmad Watik. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan. Jakarta:Raja Grafindo Persada

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Case control→ Retrospektif


C. Cross-sectional → Penelitian yang dilakukan
dalam satu waktu
D. Observasional→ penelitian dimana penelitinya
hanya melakukan observasi, tanpa memberikan
intervensi pada variabel yang akan diteliti
E. Randomized controlled trial→ peneliti
melakukan intervensi terhadap variabel sebab
yang akan diteliti

© FDI2021
Jadi, metode penelitian yang cocok untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan oleh dokter tersebut adalah…

A. COHORT

© FDI2021
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter melakukan uji screening COVID-19 terhadap 200


orang, didapatkan hasil bahwa hasil uji reaktif sebanyak 80 orang
dan yang benar Positif COVID-19 sebanyak 50 orang. Sedangkan
pada hasil uji non-reaktif dan benar Negatif COVID-19 sebanyak 110
orang. Nilai Negative Predictive Value (NPV) pada kasus tersebut
adalah...
A.0,625
B. 0,7
C.0,83
D.0,91
E. 2

© FDI2021
D. 0,91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Uji screening COVID-19 terhadap 200 orang, didapatkan
hasil bahwa hasil uji reaktif sebanyak 80 orang dan yang
benar Positif COVID-19 sebanyak 50 orang. Sedangkan
pada hasil uji non-reaktif dan benar Negatif COVID-19
sebanyak 110 orang.

Nilai Negative Predictive Value (NPV) pada kasus tersebut


adalah...

© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease

• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os

© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test 50 30 80

Negatif Test 10 110 120

60 140 200

• Negative Predictive Value: D/(C+D) = 110/120 = 0,91

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.0,625 → tidak tepat


B. 0,7 → tidak tepat
C. 0,83 → Sensitifitas
E. 2 → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, nilai Negative Predictive Value pada


kasus tersebut adalah...

D. 0,91

© FDI2021
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada kecamatan A dilaporkan terjadi KLB DBD sejak satu bulan terakhir. Kepala
puskesmas menyuruh petugas kesehatan untuk membagikan kelambu
berinsektisida pada masyarakat di wilayah kerjanya. Level of prevention yang
dilakukan oleh puskesmas tersebut adalah…
A. Health promotion
B. Spesific protection
C. Early diagnosis and prompt treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitasi

© FDI2021
B. SPECIFIC PROTECTION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada kecamatan A dilaporkan terjadi KLB DBD sejak satu
bulan terakhir
• Kepala puskesmas menyuruh petugas kesehatan untuk
membagikan kelambu berinsektisida pada masyarakat di
wilayah kerjanya.

Level of prevention yang dilakukan oleh puskesmas


tersebut adalah…

© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


- Health Promotion - Early diagnosis and prompt - Rehabilitasi
- Spesific protection treatment
- Disability limitation

• Health Promotion: promosi kesehatan yang ditujukan untuk


meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah
kesehatan.
• Spesific protection: perlindungan khusus sebagai upaya
spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan
ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan penggunaan
narkotik dan untuk menanggulangi stress, dll.

© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Early diagnosis and prompt treatment: diagnosa dini dan


pengobatan segera, tujuan utama dari tindakan ini adalah
mencegah penyebaran penyakit bila penyakit merupakan
penyakit menular, dan untuk mengobati serta menghentikan proses
penyakit, menyembuhkan orang sakit, serta mencegah terjadinya
komplikasi dan cacat.
• Disability limitation: pada tahap ini kecacatan yang telah terjadi
diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan
sehingga mengakibatkan kecacatan lebih buruk.
• Rehabilitasi: pada proses ini diusahakan agar cacat yang diderita
tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat
berfungsi optimal secara fisik, mental, dan sosial.
Sumber: Rivai. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia. Hal 3

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Health promotion → pencegahan primer


C. Early diagnosis and prompt treatment→
pencegahan sekunder
D. Disability limitation→ pencegahan sekunder
E. Rehabilitasi→ pencegahan tersier

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Level of prevention yang dilaksanakan


oleh puskesmas tersebut adalah...

B. SPECIFIC PROTECTION

© FDI2021
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien datang ke Puskesmas A di wilayahnya, setelah dilakukan anamnesis dan


pemeriksaan fisik pasien dicurigai menderita TB sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
sputum. Namun, Puskesmas di wilayahnya ternyata tidak memiliki fasilitas pemeriksaan
sputum, sehingga dokter merujuk pasien tersebut ke Puskesmas lain yang memiliki fasilitas
tersebut. Rujukan yang dilakukan adalah…
A. Rujukan kasus
B. Rujukan bahan pemeriksaan
C. Rujukan operasional
D. Rujukan tenaga
E. Rujukan sarana dan logistik

© FDI2021
A. RUJUKAN KASUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• pasien dicurigai menderita TB sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan sputum.
• Puskesmas di wilayahnya ternyata tidak memiliki fasilitas
pemeriksaan sputum, sehingga dokter merujuk pasien
tersebut ke Puskesmas lain yang memiliki fasilitas tersebut.

Rujukan yang dilakukan adalah...

© FDI2021
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan
tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik
baik vertikal maupun horizontal.
Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Rujukan kasus 1. Rujukan sarana dan logistik
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) 2. Rujukan tenaga
3. Rujukan ilmu pengetahuan 3. Rujukan operasional

© FDI2021
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan


a. Rujukan kasus: merujuk pasien secara perorangan ke
fasilitas pelayanan kesehatan lain, untuk keperluan
diagnostik, pengobatan, tindakan medis.
b. Rujukan Bahan Pemeriksaan (Spesimen): mencakup
merujuk/mengirim bahan pemeriksaan dari pasien-
pasien tertentu ke fasilitas pelayanan kesehatan lain
untuk pemeriksaan laboratorium lebih lengkap.
c. Rujukan ilmu pengetahuan: mendatangkan tenaga
yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan
tenaga Puskesmas dan atau menyelenggarakan
pelayanan medik spesialis di Puskesmas.
© FDI2021
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


• Rujukan sarana dan logistik: peminjaman alat, bantuan
obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai kepada Dinas
Kesehatan setempat.
• Rujukan tenaga: dukungan tenaga ahli untuk penyidikan
kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum kesehatan, penanggulangan bencana alam.
• Rujukan operasional: menyerahkan sepenuhnya
kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat. Rujukan ini
diselenggarakan apabila Puskesmas merasa tidak
mampu untuk melaksanakannya.
Sumber: Permenkes no.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Rujukan bahan pemeriksaan→ merujuk/mengirim


bahan pemeriksaan tertentu ke fasilitas pelayanan
kesehatan lain
C. Rujukan operasional→ menyerahkan
sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat
D. Rujukan tenaga→ dukungan tenaga ahli dalam
upaya kesehatan masyarakat
E. Rujukan sarana dan logistik→ peminjaman alat,
bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai
kepada Dinas Kesehatan setempat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, rujukan yang dilakukan adalah...

A. RUJUKAN KASUS

© FDI2021
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan terdapat
benjolan di bawah kulit sejak 3 tahun terakhir. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, Nadi 78 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8 C. Status lokalis pada regio
brachialis anterior ditemukan benjolan dibawah kulit, soliter, bulat, lunak dan dapat
digerakkan, nyeri (- ). Pasien mengatakan ukuran benjolan tidak membesar sejak 3 tahun.
Tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut adalah?
A. Eksisi
B. Insisi
C. Eksisi luas
D. Ekstirpasi
E. Pungsi

© FDI2021
D. Ekstirpasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 28 tahun
• Benjolan di bawah kulit
• Status lokalis : regio brachialis anterior ditemukan benjolan
dibawah kulit, soliter, bulat, lunak dan dapat digerakkan,
nyeri (- ), benjolan tidak membesar

© FDI2021
Lipoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Jaringan Lemak
• Kenyal, mobile, tidak nyeri
• Kapsul, batas tegas
• Signet ring cell
• Predileksi : bahu, pantat,
punggung, lengan atas Signet Ring Cell

• Terapi : ekstirpasi

© FDI2021
Kista Dermoid Kista Epidermoid Kista ateroma / Kista Ganglion
sebasea
• Letaknya biasanya • Karena suatu trauma, • Sumbatan kelenjar • Kista yang melekat pada
subkutan dan umumnya sel epidermis masuk ke sebasea sehingga kapsul sendi
• Berisi cairan sinovial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

muncul sejak lahir subkutis produk kelenjar yang


• Berukuran kecil • Sel epidermis seperti bubur (aterom) • Terletak di subkutis, di
• Terdapat di sekitar garis membentuk kista terkumpul dalam 1 atas sendi pergelangan
tengah • Biasa ditemukan di kantong tipis. tangan dan kaki, atau di
telapak kaki atau tangan • Dapat timbul di semua daerah poplitea.
kulit kecuali telapak • Terasa kenyal.
tangan dan kaki
• Mempunyai puncak
kista (pungta) → titik
berwarna kebiruan
dermis

→ Ekstirpasi → Ekstirpasi → Ekstirpasi → Pengangkatan kista atau


aspirasi dilanjutkan dengan
penyuntikan kortikosteroid
pada rongga kista yg
kosong

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eksisi → kurang tepat


B. Insisi → kurang tepat
C. Eksisi luas → kurang tepat
E. Pungsi → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan pada kasus tersebut adalah…


D. Ekstirpasi

© FDI2021
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB berdarah. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri, darah pada BAB tidak mengalir, dan tidak terasa ada benjolan
diluar anus. Darah bewarna merah hingga kehitaman. Pasien juga sering mengeluh sulit BAB
dan kram pada perut. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 72
x/menit, RR 16 x/menit, S 37 C. TB:160 cm, BB:85 kg. Pada pemeriksaan RT dijumpai benjolan
dengan konsistensi kenyal pada ampula rekti.
Apakah diagnosis keluhan di atas?
A. Prochtitis
B. Polip Recti
C. Prolaps Recti
D. Hemorrhoid Interna Grade 1
E. Hemorrhoid Interna Grade 2

© FDI2021
D. Hemorrhoid Interna Grade 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 55 tahun
• BAB berdarah
• Nyeri (-), darah pada BAB tidak mengalir, dan tidak terasa
ada benjolan diluar anus
• Darah bewarna merah hingga kehitaman
• RT : benjolan dengan konsistensi kenyal pada ampula rekti

© FDI2021
HEMOROID
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Pembesaran bantalan vaskuler pada daerah anus


Klasifikasi
• Hemoroid interna
- Pembesaran pleksus hemoroidalis superior
- Diatas linea mukokutan/ dentata( biasanya tidak nyeri)
- Benjolan keluar masuk
• Hemoroid eksterna
- Pembesaran pleksus hemoroidalis inferior
- Dibawah garis mukokutan/ dentata ( Nyeri)
- Benjolan di luar

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management


World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Grade hemoroid interna


• Grade I
Tidak keluar benjolan hanya bercak darah
Benjolan teraba jika dilakukan colok dubur
• Grade II
Benjola keluar masuk spontan
• Grade III
Benjolan masuk dengan bantuan dorongan
• Grade IV
Benjolan tidak bisa masuk

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management


World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017. © FDI2021
Hemoroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gambaran Histologi :
Epitel skuomosa kolumnar simplex
dan eptel skuomosa bertingkat
dengan pelebaran vena pada
lapisan lamina proria dan
submukosa

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management


World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Nonbedah
- Dilakukan pada hemoroid grade I dan II
- Diet tinggi serat
- Rendam duduk kalium permanganat
• Bedah
- Dilakukan pada hemoroid grade III, IV atau gagal
perawatan nonbedah
- Hemoroidektomi, rubber band ligasi dll

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management


World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017
Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Prochtitis → inflamasi pada rektum


B. Polip Recti → pertumbuhan jaringan bertangkai di
rektum
C. Prolaps Recti → tampak lingkaran konsentrik pada
mukosa rektum yang menonjol
E. Hemorrhoid Interna Grade 2 → benjolan menonjol keluar
anus, masuk spontan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A. HEMORRHOID INTERNA GRADE 1

© FDI2021
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 3 jam yang lalu. Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya sempat muntah dan
pingsan di tempat kejadian kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS
kembali tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik kondisi pasien sopor, pupil anisokor, TD 140/90
mmHg, Nadi 78 x/menit, laju pernapasan 22 x/menit, Suhu 36.8 C.
Fenomena apa yang terjadi pada pasien ?
A. Amnesia retrograde
B. Lucid interval
C. Brill hematom
D. Hernia cerebri
E. Comotio cerebri

© FDI2021
B. Lucid Interval
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 40 tahun
• Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas
• Pasien tidak sadarkan diri, sempat muntah dan pingsan
kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS
kembali tidak sadar

© FDI2021
EPIDURAL HEMORRHAGE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : pecah arteri meningea media


• Khas: Lucid interval
(Trauma→pingsan →sadar →pingsan lagi))
• CT SCAN : tampak perdarahan berbentuk
binkonveks atau lentikuler

Sumber: ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College of
Surgeons © FDI2021
Khas Gambaran
EDH Lucid Interval : sadar Arteri Meningia Hiperdens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→ tidak sadar Media Bikonveks / cembung


/ Lentikular /
lentiformis
SDH Lambat Vena / Bridging Vein Hiperdens
Senin kecelakaan : Cresent / bulan sabit
sadar baik → selasa : / semilunar
pusing, nyeri kepala
SAH Nyeri kepala hebat Aneurisma Hiperdens
“Thunder Clap Mengikuti sulkus &
Headache” gyrus / Star sign
Meningeal sign (+)
ICH Riwayat Hipertensi Hiperdens di kapsula
interna/ventrikular

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Amnesia retrograde → tidak bisa mengingat kejadian


masa lalu
C. Brill hematom → ekimosis periorbita
D. Hernia cerebri → CSF bergeser dari posisi normal
E. Comotio cerebri → pingsan kurang dari 10 menit setelah
trauma kepala, tidak disertai kerusakan jaringan otak

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, fenomena yang terjadi pada pasien


adalah…
B. LUCID INTERVAL

© FDI2021
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke rumah sakit dgn keluhan nyeri hebat
pada buah zakar sebelah kanan 30 menit yg lalu. Nyeri dirasakan mendadak menjalar ke
lipat paha kanan dan perut kanan bawah saat pasien bermain sepak bola. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 100x/menit, laju napas 18x/menit, suhu 36,8 C.
Pemeriksaan genitalia didapatkan edema testis dextra terletak lebih tinggi dan horizontal
dibandingkan dengan testis kontralateral, phren sign (-), USG tidak didapatkan aliran darah
ke testis kiri.
Diagnosis yang tepat pada kasus di atas adalah?
A. Uretrolitiasis
B. Orkitis
C. Torsio testis
D. Prostatitis
E. Fraktur penis

© FDI2021
C. Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 10 tahun
• Nyeri hebat pada buah zakar sebelah kanan
• Nyeri mendadak menjalar ke lipat paha kanan dan perut
kanan bawah
• Edema testis dextra terletak lebih tinggi dan horizontal
dibandingkan dengan testis kontralateral
• Phren sign (-), USG tidak didapatkan aliran darah ke testis
kiri.

© FDI2021
Torsio Testis
• Terpuntirnya testis dan korda spermatika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Insidensi tertinggi pada saat baru lahir dan usia


pubertas
• Gejala :
• Nyeri hebat pada skrotum
• Posisi testis horizontal (bell-clapper deformity)
• Mual, muntah
• Kondisi emergensi : nyeri muncul mendadak dengan
intensitas nyeri sangat hebat
• Phren sign negatif

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pilihan utama : USG Doppler → untuk melihat aliran darah


pada testis

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana definitif torsio testis adalah bedah detorsi


• Detorsi manual dapat dilakukan, namun seringkali sulit akibat
nyeri yang muncul saat dilakukan manuver detorsi manual

• Bedah detorsi untuk memperbaiki testis yang mengalami torsi


disarankan dilakukan segera dalam jangka waktu 6 jam setelah
onset gejala
• Apabila melebihi 6 jam, pasien dapat mengalami penurunan
kesuburan hingga nekrosis dari testis sehingga membutuhkan
tindakan orkidektomi

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Uretrolitiasis → batu pada saluran uretra


B. Orkitis → phren sign (+)
D. Prostatitis → inflamasi prostat, demam (+)
E. Fraktur penis → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


C. TORSIO TESTIS

© FDI2021
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa keluarga ke IGD RS dengan keluhan BAB lendir
darah yang sudah dirasakan 1 hari ini. Dari pemeriksaan fisik ditemukan distensi abdomen,
terdapat massa memanjang pada regio kiri atas dan teraba kosong pada regio kanan
bawah. Dari pemeriksaan rectal toucher dijumpai portio like sign.
Apakah terapi diagnostik yang tepat?
A. Laparotomi
B. Barium Enema
C. Laparoskopi
D. Endoskopi
E. Kolonoskopi

© FDI2021
B. Barium Enema
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 2 tahun
• BAB lendir darah
• Distensi abdomen, massa memanjang pada regio kiri atas
dan teraba kosong pada regio kanan bawah
• RT : portio like sign

© FDI2021
Intususepsi / Invaginasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : masuknya segmen usus kecil ke segmen usus


besar
• Anamnesis :
• Anak gelisah tidak dapat ditenangkan
• Nyeri perut
• Keluar lendir campur darah “red currant jelly”
• Teraba massa panjang seperti sosis pada ujung perut
• Colok dubur : pseudoporsio / portio like sign
• Gold Standard : barium enema/colon in loop

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Intususepsi / Invaginasi
• Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Massa abdomen terpalpasi (Sausage appearance)


- Dance’s sign

• TRIAS :
• Nyeri perut kolik
• Muntah bilous
• Red currant jelly stools

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Intususepsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang :
• Barium enema/ colon in loop
Claw sign/ cupping sign/coiled spring sign
• USG abdomen
Target sign/ doughnut sign
Cupping sign
• CT scan
Target sign/ doughnut sign

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Talaksana
• Perbaikan keadaan umum
(pemasangan infus, koreksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

elektrolit, dekomresi lambung


• Tatalaksana non operatif: reposisi
hidrostatis
• Operatif
• Terapi diagnostik : Barium Enema
Nb: disarankan tidak di reposisi
secara manual di IGD

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


Royal Children Hospital Intussusception Algorithm, 2019 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Laparotomi → kurang tepat


C. Laparoskopi → kurang tepat
D. Endoskopi → kurang tepat
E. Kolonoskopi → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi diagnostik yang tepat pada


pasien adalah…
B. BARIUM ENEMA

© FDI2021
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke IGD diantar anaknya dengan keluhan nyeri
kepala yang sangat hebat sejak 6 jam SMRS. Kelemahan anggota gerak disangkal. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 190/110 mmHg, nadi 101 x/menit, laju pernapasan
24 x/menit, Suhu 37 C, kaku kuduk (+), CT scan tampak gambaran hiperdens berbentuk
stelata.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Epidural Hemorrhage
B. Subarachnoid Hemorrhage
C. Subdural Hemorrhage
D. Intracerebral Hemorrhage
E. Fraktur basis cranii

© FDI2021
B. Subarachnoid Hemorrhage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 65 tahun
• Nyeri kepala sangat hebat
• Kaku kuduk (+)
• CT Scan gambaran hiperdense berbentuk stelata

© FDI2021
SUBARACHNOID HEMORRHAGE
Merupakan perdarahan di rongga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

subarachnoid
Etiologi: pecahnya aneurysma dan
artey-venous malformation
Gejala khas
• Nyeri kepala hebat (thunder clap
headache)
• Meningeal sign (+)
• Muntah
• Stiff neck
• Confussion / penurunan kesadaran
CT Scan
• Perdarahan mengisi sulcus dan gyrus
(star sign) / stelata
Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Epidural Hemorrhage → CT-Scan berbentuk bikonveks,


lucid interval
C. Subdural Hemorrhage → CT-Scan berbentuk bulan sabit
(crescent)
D. Intracerebral Hemorrhage → brain trauma pada stroke
hemorrhagic
E. Fraktur basis cranii → rhinorrhea, racoon eyes

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


B. SUBARACHNOID HEMORRHAGE

© FDI2021
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa bersama orang tuanya ke poliklinik
dengan keluhan kaki kiri tampak pendek dibandingkan kaki kanan sejak lahir. Orang tua
mengatakan panggul kiri berbunyi saat kaki kiri digerakkan. Pada pemeriksaan fisik, uji
ortolani (+) dan uji Barlow (+). Pemeriksaan USG panggul didapatkan gap antara
acetabulum dengan caput femoris sinistra.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Legg-Calve-Perthes Disease
B. Septik artritis
C. Fraktur caput femoralis
D. Fraktur Pelvis
E. Displasia panggul

© FDI2021
E. Displasia Panggul
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Bayi perempuan, 3 bulan
• Kaki kiri tampak pendek dibandingkan kaki kanan sejak
lahir
• Panggul kiri berbunyi saat kaki kiri digerakkan
• Uji ortolani (+) dan uji Barlow (+)
• USG panggul didapatkan gap antara acetabulum
dengan caput femoris sinistra

© FDI2021
Developmental Dysplasia of The Hip
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : panggul tumbuh abnormal


karena dislokasi posisi tulang
• Etiologi :
• Faktor genetik
• Faktor hormonal
• Malposisi intrauterine
• Faktor postnatal
• Pemeriksaan fisik :
• Ortolani test
• Barlow test

Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021


• Pemeriksaan penunjang :
• USG
• Plain X-Ray → setelah usia 6 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Pavlik harness

Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Legg-Calve-Perthes Disease →idiopatik nekrosis avascular


pada epifisis femoral proksimal di anak-anak
B. Septik artritis → kurang tepat
C. Fraktur caput femoralis → kurang tepat
D. Fraktur Pelvis → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


E. DISPLASIA PANGGUL

© FDI2021
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar warga datang ke IGD akibat kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan fisik terdapat luka terbuka pada tungkai bawah kaki kiri. Luka
terbuka tampak kotor sepanjang 15 cm, tulang mencuat keluar, sensasi nyeri (+), arteri
dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior masih teraba.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Open Fracture Tibia Derajat 1
B. Open Fracture Tibia Derajat 2
C. Open Fracture Tibia Derajat 3A
D. Open Fracture Tibia Derajat 3B
E. Open Fracture Tibia Derajat 3C

© FDI2021
C. Open Fracture Tibia Derajat 3B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 24 tahun
• Luka terbuka tungkai bawah kiri
• Luka terbuka kotor sepanjang 15 cm, keluar
• Arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior masih
teraba

© FDI2021
Grading fraktur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Grade Ukuran Luka Kontaminasi Jaringan lunak


I < 1cm Bersih
II >1cm Sedang
IIIa <10cm Berat kerusakan jaringan lunak luas,
tapi masih bisa menutupi
patahan tulang ketika dilakukan
perbaikan
IIIb >10cm Masif kerusakan jaringan lunak
luas/hilang, sehingga tampak
tulang (bone expose)
IIIc >10cm masif kerusakan jaringan lunak disertai
kerusakan pembuluh darah /saraf
yang hebat

Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Open Fracture Tibia Derajat 1 → ukuran luka <1 cm,


kontaminasi bersih
B. Open Fracture Tibia Derajat 2 → ukuran luka >1 cm,
kontaminasi sedang
C.Open Fracture Tibia Derajat 3A → ukuran luka <10 cm,
kontaminasi berat, kerusakan jaringan lunak luas, tapi masih
bisa menutupi patahan tulang ketika dilakukan perbaikan
E. Open Fracture Tibia Derajat 3C → ukuran luka >10 cm,
kontaminasi berat, kerusakan jaringan lunak disertai kerusakan
pembuluh darah /saraf yang hebat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


C. Open Fracture Tibia Derajat 3B

© FDI2021
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD dengan kondisi setelah kecelakaan mobil
dan mobil lain sebagai pengendara. Bagian depan pasien menabrak dashboard dan saat
ini pasien tidak dapat menggerakan kaki kanannya. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36,5 C.
Didapatkan jejas pada dahi dan pangkal paha kaki kanan, posisi kaki kanan dalam kondisi
adduksi dan endorotasi, nyeri (+). Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Dislokasi Hip Anterior
B. Dislokasi Hip Posterior
C. Dislokasi Genu
D. Fraktur Femur
E. Fraktur Caput Femur

© FDI2021
B. Dislokasi Hip Posterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 25 tahun
• Pasien tidak dapat menggerakan kaki kanannya
• Jejas pada dahi dan pangkal paha kaki kanan
• Posisi kaki kanan dalam kondisi adduksi dan endorotasi

© FDI2021
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sendi Arah Kelainan


Panggul Anterior Fleksi, eksorotasi , abduksi
Posterior Fleksi, internal rotasi, adduksi
Bahu Anterior Eksorotasi , abduksi
Posterior Endorotasi, adduksi
Siku Posterior Tonjolan olecranon ke posterior
Lutut Anteroposterior Bentuk menjadi tidak normal

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Dislokasi Sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pem penunjang :
• Foto polos pelvis AP lateral
Tatalaksana :
• Reduksi, golden period <6jam

Posterior Hip Dislocation

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dislokasi Hip Anterior → fleksi, eskorotasi, abduksi


C. Dislokasi Genu → bentukan menjadi tidak normal
D. Fraktur Femur → kurang tepat
E. Fraktur Caput Femur → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


B. Dislokasi Hip Posterior

© FDI2021
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung sejak 1 bulan.
Keluhan disertai dengan demam dan keringat malam hari. Pasien mengeluhkan kebas –
kebas pada kedua tangan. Pasien memiliki riwayat batuk berdahak sudah 4 bulan dan tidak
sembuh-sembuh walaupun sudah rutin minum obat batuk. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80 mm Hg, Nadi 78 x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 38 C, tampak gibbus
deformity. Pemeriksaan rontgen ditemukan massa paravertebra T9-T10.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas adalah?
A. Spondilitis piogen
B. Tumor vertebra
C. Spondilitis TB
D. Multiple Myeloma
E. Tumor metastasis medulla spinalis

© FDI2021
C. Spondilitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 45 tahun
• Nyeri punggung sejak 1 bulan
• Demam dan keringat malam hari
• Batuk berdahak 4 bulan, tidak sembuh-sembuh
• Gibbus deformity

© FDI2021
Spondilitis TB (Pott’s Disease)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lokasi TB tulang tersering ada di


vertebra
• Lokasi tersering : vertebra thoracalis,
lumbalis
• Spondilitis TB 10-45% menyebabkan
defisit neurologis
• Gejala klasik TB : batuk berdahak,
penurunan berat badan, keringat di
malam hari, demam
• Deformitas kifosis, small knuckle
kyphosis pada palpasi processus
spinosus, gibbus deformity, cold
abscess
Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Spondilitis piogen → kurang tepat


B. Tumor vertebra → kurang tepat
D. Multiple Myeloma → kurang tepat
E. Tumor metastasis medulla spinalis → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


C. Spondilitis TB

© FDI2021
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik karena nyeri di lutut kanan setelah
bermain bola kasti sejak 1 minggu yang lalu. Saat itu, pasien menghindari trackle lawan dan
jatuh dengan lutut terpelintir. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 88
x/menit, Laju Napas 22x/menit, Suhu 36.7 C. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada
sendi lutut dan positif pada mc murray test.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Anterior Cruciate Ligament Injury
B. Posterior Cruciate Ligament Injury
C. Ruptur tendon achilles
D. Dislokasi lutut
E. Meniscus Ligament Injury

© FDI2021
E. Meniscus Ligament Injury
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 20 tahun
• Nyeri di lutut kanan
• Nyeri tekan pada sendi lutut
• Positif pada mc murray test

© FDI2021
Meniscus Ligament Injury
• Klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pembengkakan
daerah lutut
• Nyeri sepanjang
garis sendi lutut
• Mc Murray Test :
• Endorotasi →
pergerakan (+) :
Ruptur meniscus
lateral.
• Eksorotasi →
pergerakan (+) :
Ruptur meniscus
Medial.

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anterior Cruciate Ligament Injury → anterior drawer test


(+)
B. Posterior Cruciate Ligament Injury → posterior drawer
test (+)
C. Ruptur tendon achilles → Thompson test (+)
D. Dislokasi lutut → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


E. MENISCUS LIGAMENT INJURY

© FDI2021
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan jari tangan kiri 2 dan 3
tertusuk duri dan pada saat ini jari tangan tampak bengkak, tertahan pada posisi fleksi, nyeri
pada saat diekstensikan, dan terdapat nyeri pada saat dilakukan penekanan. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8 C.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Trigger finger
B. Tenosynovitis suppurativa
C. Osteomyelitis akut
D. Fraktur digiti
E. Carpal Tunnel Syndrome

© FDI2021
B. Tenosynovitis Suppurativa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 35 tahun
• Jari tangan kiri 2 dan 3 tertusuk duri dan pada saat ini jari
tangan tampak bengkak, tertahan pada posisi fleksi, nyeri
pada saat diekstensikan, dan terdapat nyeri pada saat
dilakukan penekanan (Kanavel Sign)

© FDI2021
Tenosynovitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Peradangan pada tendon dan sarung


tendon
• Kompartemen ekstensor pada
pergelangan tangan
• Kompartemen fleksor pada jari →
tersering
• Klinis :
• Terasa tebal, kaku
• Terasa hangat pada jari yang mengalami
tenosynovitis
• Pergerakan terbatas
• Tidak ada deformitas
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Non-suppurative flexor tenosinovitis
• NSAID dan antibiotik (IV)
• Splinting pada posisi yang nyaman
• Kompres es dan istirahat
• Bila tidak membaik dalam 12 jam → pembedahan

• Suppurative flexor tenosynovitis


• Pembedahan

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Tenosynovitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kanavel Sign

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Trigger finger → kurang tepat


C. Osteomyelitis akut → kurang tepat
D. Fraktur digiti → kurang tepat
E. Carpal Tunnel Syndrome → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


B. TENOSYNOVITIS SUPPURATIVA

© FDI2021
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan luka 3 cm di atas
tumit kanan sejak 6 jam yang lalu. Pasien masih dapat berdiri dan berjalan walaupun
kesulitan dalam melangkah. Tes Thompson (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Pernapasan 18 x/menit, Suhu 36.7 C.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Cedera sendi ligament ankle
B. Fraktur terbuka maleolus medial
C. Fraktur terbuka maleolus lateral
D. Ruptur tendon Achilles
E. Fraktur Calcaneus

© FDI2021
D. Ruptur Tendon Achilles
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 23 tahun
• Luka 3 cm di atas tumit kanan sejak 6 jam yang lalu
• Pasien kesulitan dalam melangkah
• Tes Thompson (+)

© FDI2021
Ruptur tendon achilles
• Nyeri pergelangan kaki hebat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bengkak pada pergelangan kaki


• Terdapat cekungan di pergelangan kaki
• Tes Thompson (+) → tidak ada plantar flexi → ruptur tendon

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan penunjang : USG, MRI, foto polos untuk


eksklusi kelainan lain

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cedera sendi ligament ankle → kurang tepat


B. Fraktur terbuka maleolus medial → kurang tepat
C. Fraktur terbuka maleolus lateral → kurang tepat
E. Fraktur Calcaneus → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


D. RUPTUR TENDON ACHILLES

© FDI2021
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas dan mengatakan
nyeri pada leher bawah kiri. Dari pemeriksaan didapatkan deformitas pada os clavicula,
pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 18
x/menit, Suhu 36.7 C. Pemeriksaan penunjang X-Ray didapatkan hasil sesuai gambar.
Komplikasi yang paling sering terjadi pada tatalaksana konservatif dari kasus tersebut
adalah?
A. Non union
B. Mal union
C. Cedera a.subclavia
D. Pneumothoraks
E. Cedera plexus brachialis

© FDI2021
B. Mal union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 27 tahun
• Kecelakaan lalu lintas dan mengatakan nyeri pada leher
bawah kiri
• Deformitas os clavicula

© FDI2021
Fraktur
• Union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perbaikan inkomplit, masih nyeri dan masih ada garis fraktur, kalus mulai terkalsifikasi
• Masih ada nyeri tekan pada daerah fraktur
• Delayed Union
• Tulang terlambat menyatu (3-5bulan)
• Non Union
• Lebih dari 6-8 bulan tidak union, terbentuk pseudoarthrosis
• Consolidation
• Perbaikan sempurna, kalus sudah terosifikasi
• Mal-Union
• Fraktur sembuh tepat waktu namun terdapat angulasi/ rotasi/ varus/valgus
pemendekan
• Tidak ada nyeri tekan

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Fraktur Clavicula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi :
• Early
• Pneumothorax, cedera a.subclavia, cedera plexus brachialis
jarang
• Late
• Non-union → terjadi 1-15%, sulit dipastikan menjadi non-union
• Mal union

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Non union → lebih dari 6-8 bulan tidak union, terbentuk


pseudoarthrosis
C. Cedera a.subclavicula → jarang
D. Pneumothoraks → pengumpulan udara dalam rongga
pleura
E. Cedera plexus brachialis → jarang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi pada tatalaksana


konservatif kasus tersebut adalah…
B. MAL UNION

© FDI2021
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas ditabrak truk
dan membentur dashboard. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/80 mmHg, Nadi 87
x/menit, laju napas 22 x/menit, Suhu 36,8 C. Pemeriksaan fisik didapatkan panjang tungkai
kaki tidak sama panjang, hipjoint eksorotasi, abduksi, dan fleksi.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Dislokasi hipjoint anterior
B. Dislokasi hipjoint posterior
C. Fraktur collum femur
D. Fraktur shaft femur
E. Ruptur ligamentum collateral

© FDI2021
A. Dislokasi Hipjoint Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 54 tahun
• Kecelakaan lalu lintas membentur dashboard
• Panjang tungkai kaki tidak sama Panjang
• Hipjoint eksorotasi, abduksi, dan fleksi

© FDI2021
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sendi Arah Kelainan


Panggul Anterior Fleksi, eksorotasi , abduksi
Posterior Fleksi, internal rotasi, adduksi
Bahu Anterior Eksorotasi , abduksi
Posterior Endorotasi, adduksi
Siku Posterior Tonjolan olecranon ke posterior
Lutut Anteroposterior Bentuk menjadi tidak normal

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Dislokasi Hip Joint Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Penunjang :
X-Ray → AP view

• Tatalaksana :
Lutut yang terfleksi harus tetap dalam posisi adduksi,
kemudian diberikan tekanan lateral ke bagian dalam
paha.

Apleys System of Orthopaedics and Fractures 9th edition, 2010 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dislokasi hipjoint posterior → fleksi, internal rotasi, adduksi


C. Fraktur collum femur → kurang tepat
D. Fraktur shaft femur → kurang tepat
E. Ruptur meniscus → McMurray Test (+)

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A. DISLOKASI HIPJOINT ANTERIOR

© FDI2021
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan nyeri
pada benjolan di lipat paha kiri. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 36.8
C. Selama 1 tahun terakhir benjolan keluar masuk, tetapi 1 bulan terakhir benjolan tidak
dapat masuk dan semakin lama semakin besar.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Hernia inkarserata
B. Hernia pantalon
C. Hernia strangulata
D. Hernia reponible
E. Hernia irreponible

© FDI2021
E. Hernia Irreponible
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 54 tahun
• Nyeri pada benjolan di lipat paha kiri
• 1 bulan terakhir benjolan tidak dapat masuk dan semakin
lama semakin besar

© FDI2021
HERNIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: keluarnya isi perut melalui lokus minoris


Gejala klinis
• Benjolan ukuran bervariasi
• Awalnya keluar masuk sesuai posisi tubuh kemudian bisa menetap
Derajat hernia:
• Hernia reponibel = benjolan keluar masuk
• Hernia irreponibel = benjolan tidak bisa masuk
• Hernia inkarserata = benjolan tidak bisa masuk disertai gangguan pasase
usus ( tidak bisa kentun dan BAB)
• Hernia strangulata = ditambah dengan gangguan vaskularisasi ( nyeri,
demam, mual, muntah)

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Hernia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis
• Hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
• USG
• Pemeriksaan Fisik
• Finger test
• Thumb test
• Zieman test
• Jari Telunjuk : Hernia indirek
• Jari Tengah : Hernia direk
• Jari Cincin : Hernia femoral
• Terapi
• Herniotomi, Hernioraphy, Hernioplasty
• Operasi segera pada hernia strangulata / obstruksi
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hernia inkarserata → ada gangguan pasase


B. Hernia pantalon → hernia inguinalis lateral dan medial
pada satu sisi
C. Hernia strangulata → ada gangguan vaskular
D. Hernia reponible → masih bisa keluar masuk

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


E. HERNIA IRREPONIBLE

© FDI2021
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berumur 38 tahun. datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah, sebelumnya nyeri pada ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 92 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu 38.5 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan Psoas sign + dan pada Rectal Toucher didapatkan nyeri pada
arah jam 9-10.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Appendicitis
B. Peritonitis
C. Ulcerative Colitis
D. Chron Disease
E. Volvulus

© FDI2021
A. Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 38 tahun
• Nyeri perut kanan bawah, sebelumnya nyeri pada ulu hati
• Pemeriksaan fisik : Suhu 38.5 C, Psoas sign +, dan pada
Rectal Toucher didapatkan nyeri pada arah jam 9-10

© FDI2021
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : inflamasi dari appendix veriformis


• Epidemiologi : sering pada usia muda (10-20 th)
namun dapat terjadi pada usia berapapun
• Prevalensi : Pria > wanita = 1.4:1
• Etiologi :
• Infeksi bakteri; sumbatan lumen appendiks.
• Klinis:
• Nyeri daerah epigastrium sekitar umbilicus dalam
beberapa jam berpindah ke titik McBurney
• Mual , muntah, nafsu makan menurun

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


Sabiston Textbook of Surgert – The Biological Basis Modern Surgical Practice, © FDI2021
19th edition
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tanda:
• Rovsing’s sign : (+) → palpasi pada kwadran kiri bawah, timbul nyeri
pada sisi kanan
• Psoas : pasien dibaringkan ke sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi
panggul kanan. (+) → nyeri kanan bawah
• Obturator : fleksi panggul & dilakukan rotasi internal panggul. (+) →
nyeri hipogastrium / vagina
• Dunphy sign → nyeri testis kanan bawah saat batuk
• Ten horn sign → nyeri timbul saat traksi lembut pada korda spermatica
kanan
• Kocher sign → nyeri awal pada epigastrium kemudian berpindah ke
kanan bawah
• Blumberg sign → nyeri lepas. Palpasi kwadran kanan bawah kemudian
dilepas tiba – tiba.

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Peritonitis → defans muskular


C. Ulcerative colitis → lead pipe colon pada barium x-ray
D. Chron Disease → string sign pada barium x-ray
E. Volvulus → coffee-bean sign pada abdominal x-ray

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A. APPENDICITIS

© FDI2021
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 19 tahun diantar oleh temannya ke klinik dengan keluhan nyeri
pada pergelangan kaki kiri. Keluhan disertai dengan bengkak dan kaku. Pasien pernah
mengalami hal serupa 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80
mmHg, Nadi 92 x/menit, Laju Pernapasan 24 x/menit, Suhu 37 C. Pemeriksaan fisik pada
inspeksi didapatkan edema dan pada palpasi didapatkan perabaan hangat.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien pada kasus diatas adalah?
A. Melakukan edukasi PRICE
B. Rujuk ke Sp.OT
C. Kompres hangat
D. Melakukan xray ankle
E. Observasi

© FDI2021
A. Melakukan edukasi PRICE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 19 tahun
• Nyeri pada pergelangan kaki kiri
• Keluhan disertai dengan bengkak dan kaku
• Inspeksi didapatkan edema dan palpasi didapatkan
perabaan hangat

© FDI2021
Ankle Sprain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cedera ligamen
• Tes Thompson (-)
• Tatalaksana :
• PRICE
• (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation)
• Analgesik
• Ankle brace
• Ligament repair → apabila parah

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Rujuk ke Sp.OT → kurang tepat


C. Kompres hangat → kurang tepat
D. Melakukan xray ankle → kurang tepat
E. Observasi → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pasien adalah…


A. MELAKUKAN EDUKASI PRICE

© FDI2021
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 45 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan nyeri perut setiap
selesai makan sejak 2 hari ini. Pasien juga mengeluh mual tapi tidak muntah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Laju Napas 22 x/menit, Suhu
36.4 C. Pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen cembung distensi, metallic sound (+),
dan nyeri tekan (+). Pada foto polos abdomen didapatkan pre fat peritoneal line jelas,
distribusi udara usus tidak merata, gambaran herring bone appearance, dan air fluid level
berpola step ladder.
Diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Ileus paralitik
B. Irritable bowel syndrome
C. Ileus obstruktif
D. Appendisitis akut
E. Inflammatory bowel disease

© FDI2021
C. Ileus Obstruktif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 45 tahun
• Keluhan nyeri perut setiap selesai makan
• Pemeriksaan abdomen : abdomen cembung distensi,
metallic sound (+), nyeri tekan (+)
• Foto polos abdomen : pre fat peritoneal line jelas, distribusi
udara usus tidak merata, gambaran herring bone
appearance, air fluid level berpola step ladder

© FDI2021
ILEUS OBSTRUKTIF
• Definisi : penyumbatan mekanik pada usus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis
• Nyeri kolik
• Mual muntah
• Tidak bisa BAB dan kentut
• Pemeriksaan fisik
• Perut distended
• Inspeksi: darm contour, darm steifung
• Auskultasi: bising usus meningkat, metalic sound
• RT : ampula recti kolaps
• Pemeriksaan penunjang :
• Dilatasi usus dengan air fluid level
• Tidak adanya udara pada bagian distal usus
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• Foto Polos Abdomen 3 posisi: tampak
step ladder appearance dan hearing Herring bone app Step ladder app
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

bone appearance
• Tatalaksana
• Dekompresi usus (NGT)
• Koreksi keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Rujuk sp. Bedah untuk mencari
penyebab obstruksi

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC

© FDI2021
ILEUS PARALITIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis : Nausea, vomiting, distensi abdomen


obstipasi,
• Pemeriksaan fisik : Abdominal distention
• Silent abdomen
• Tympanic percussion
• RT : ampulla recti intak
• Tanda dehidrasi
• Pemeriksaan penunjang : Dilatasi diffuse usus (udara mengisi kolon
& rektum)

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ileus paralitik → dilatasi diffuse usus (udara mengisi kolon


dan rektum)
B. Irritable bowel syndrome → membaik setelah BAB
D. Appendisitis akut → inflamasi pada appendix vermiformis
E. Inflammatory bowel disease → crohn disease, ulcerative
colitis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


C. ILEUS OBSTRUKTIF

© FDI2021
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul bercak putih pada
tangan kanan sebanyak 3 buah. Awalnya bercak terasa gatal kemudian menjadi baal.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan lesi makula hipopigmentasi 3 buah disertai rasa baal
pada lesi, skuama (-). Ujung jari kelingking dan jari manis tangan kanan terasa sulit
digerakkan. Manakah terapi yang tepat untuk pasien?
A. Rifampicin 600mg + Ofloksasin 400mg + Minosiklin 100 mg dosis tunggal
B. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson 100mg, hari 2-28 Dapson 100mg
C. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson 100mg, hari 2-28 Dapson 50mg
D. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg + Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg
+ Dapson 100mg
E. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg + Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg
+ Dapson 50mg

© FDI2021
B. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson
100mg, hari 2-28 Dapson 100mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Muncul bercak putih pada tangan kanan.
• Awalnya bercak terasa gatal kemudian menjadi baal →
gejala Morbus hansen
• Lesi makula hipopigmentasi 3 buah disertai rasa baal
pada lesi → tipe PB
• Ujung jari kelingking dan jari manis tangan kanan terasa
sulit digerakkan → keterlibatan N.ulnaris
Terapi yang tepat adalah…

© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan


oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular
obligat

TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sensibilitas : Jarum – nyeri, kapas – raba,


suhu – panas/ dingin

• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Klasifikasi Ridley-Jopling (1962)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fitzpatrick dermatology edisi 9 © FDI2021


Klasifikasi WHO (1980)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas

Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7 © FDI2021


Terapi - PB (6 bulan) :
Hari 1 minum depan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg

Hari 2-28 : Dapson 100mg

- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg

Hari 2-28 : Clofazimin


50mg +Dapson 100mg

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Reaksi lepra (Kompetensi 3A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Reaksi tipe 1 : Reaksi reversal


• Reaksi tipe 2 : Eritema Nodosum
leprosum

• Fenomena Lucio merupakan varian


reaksi kusta yang jarang, dengan
gambaran klinis "necrotizing erythema",
pada pasien kusta lepromatosa non-
nodular difus yang belum diterapi atau
tidak menyelesaikan terapi. Gambaran
klinis dapat menyerupai penyakit lain,
misalnya alergi obat.

• Terapi dengan Prednisone dosis tinggi 40


mg kemudian tapering off + Fisioterapi
• **Obat utama tetap lanjut

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rifampicin 600mg + Ofloksasin 400mg + Minosiklin 100


mg dosis tunggal → terapi untuk kusta lesi tunggal
C. Hari 1 Rifampicin 600mg + Dapson 100mg, hari 2-28
Dapson 50mg → dosis dapson tidak tepat
D. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg +
Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg + Dapson
100mg → terapi untuk kusta tipe MB
E. Hari 1 Rifampicin 600mg + Clofazimin 300 mg +
Dapson 100mg, hari 2-28 : Clofazimin 50mg + Dapson
50mg → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah..…


B. Hari 1 Rifampicin 600mg +
Dapson 100mg, hari 2-28 Dapson
100mg

© FDI2021
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul benjolan-


benjolan berwarna kemerahan, teraba lunak dan nyeri pada lengan dan tungkai. Pasien
juga mengeluh adanya nyeri sendi dan demam. Saat ini pasien sedang menjalani terapi
pengobatan kusta dan sudah bulan ketujuh. Manakah pernyataan dibawah ini yang tepat?
A. Obati pasien hingga tuntas di puskesmas
B. Beri pengobatan awal kemudian rujuk ke RS
C. Langsung dirujuk ke RS
D. Edukasi pasien bahwa ini adalah reaksi wajar sehingga pulang saja
E. Edukasi pasien untuk menghentikan obat kusta

© FDI2021
B. Beri pengobatan awal kemudian rujuk
ke RS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan 30 tahun datang ke Puskesmas
• Benjolan-benjolan berwarna kemerahan, teraba lunak
dan nyeri pada lengan dan tungkai.
• Nyeri sendi dan demam.
• Sedang menjalani terapi pengobatan kusta bulan
ketujuh.
Pernyataan yang tepat adalah…

© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan


oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular
obligat

TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sensibilitas : Jarum – nyeri, kapas – raba,


suhu – panas/ dingin

• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Klasifikasi Ridley-Jopling (1962)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fitzpatrick dermatology edisi 9 © FDI2021


Klasifikasi WHO (1980)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas

Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7 © FDI2021


Terapi - PB (6 bulan) :
Hari 1 minum depan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg

Hari 2-28 : Dapson 100mg

- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg

Hari 2-28 : Clofazimin


50mg +Dapson 100mg

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Reaksi lepra (Kompetensi 3A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Reaksi tipe 1 : Reaksi reversal


• Reaksi tipe 2 : Eritema Nodosum
leprosum

• Fenomena Lucio merupakan varian


reaksi kusta yang jarang, dengan
gambaran klinis "necrotizing erythema",
pada pasien kusta lepromatosa non-
nodular difus yang belum diterapi atau
tidak menyelesaikan terapi. Gambaran
klinis dapat menyerupai penyakit lain,
misalnya alergi obat.

• Terapi dengan Prednisone dosis tinggi 40


mg kemudian tapering off + Fisioterapi
• **Obat utama tetap lanjut

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Obati pasien hingga tuntas di puskesmas →


kompetensi 4A
B. Langsung dirujuk ke RS → kompetensi 2
C.Edukasi pasien bahwa ini adalah reaksi wajar
sehingga pulang saja → tidak tepat
D.Edukasi pasien untuk menghentikan obat kusta →
terapi kusta tetap lanjut

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang tepat adalah..…

B. Beri pengobatan awal


kemudian rujuk ke RS

© FDI2021
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi laki-laki usia 5 bulan datang dibawa Ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
muncul ruam merah di kedua pipi setelah sebelumnya diberikan susu formula dari susu sapi.
Menurut ibunya, kakak pasien juga memiliki riwayat penyakit asma dan ayah pasien
menderita rhinitis alergi. Ibu pasien khawatir akan kondisi bayinya. Apakah terapi topikal
yang dapat diberikan pada kasus?
A. Hidrokortison krim 1%
B. Klobetasol propionate krim 0.05%
C. Mometason furoat krim 0.1%
D. Fluocinonide krim 0.1%
E. Betametasone valerat krim 0.1%

© FDI2021
A.Hidrokortison krim 1%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Bayi usia 5 bulan
• muncul ruam merah di kedua pipi setelah sebelumnya
diberikan susu formula dari susu sapi.
• Kakak pasien juga memiliki riwayat penyakit asma dan
ayah pasien menderita rhinitis alergi.
Terapi topikal yang dapat diberikan pada kasus adalah….

© FDI2021
Dermatitis Atopi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan peradangan kulit berulang dan kronis disertai


gatal.
• Umumnya terjadi selama bayi dan anak-anak dan sering
berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam
serum serta riwayat atopi pada keluarga.
• Sinonim eczema atopic, eczema konstitusional, eczema
fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier.
• PF : tanda patognomonis kulit DA kering pada perabaan,
pucat, jari teraba dingin, terdapat papul, likenifikasi,
eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi dan krusta pada lokasi
predileksi
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Derajat keparahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• DA ringan : <10% luas


permukaan kulit
• DA sedang : 10-50% luas
permukaan kulit
• DA berat : > 50% luas
permukaan kulit

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan IgE serum (bila diperlukan dan dapat
dilakukan di fasilitas pelayanan Tingkat Pertama)
• Lanjutan bila diperlukan, skin prick test/ tes uji tusuk pada
kasus dewasa

• Komplikasi
• Infeksi sekunder
• Perluasan penyakit (eritroderma)
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1, FK UI Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 6
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Topikal (2 kali sehari)


• Kortikosteroid → pemilihan bergantung kepada lokasi dan keparahan
penyakit
• Bayi → KS potensi ringan hidrokortison krim 0.5-1%
• Pada likenifikasi dan hiperpigmentasi diberikan betametason valerat
krim 0.1% / mometason furoat krim 0.1%
• Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder

• Oral sistemik
• Anti histamine sedative : CTM 3x4 mg/hari selama maksimal 2 minggu /
cetirizine 1x10mg/ hidroksisin 3x25mg
• Anti histamine non sedative : loratadin 1x10mg/ hari selama maksimal 2
minggu

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Klobetasol propionate krim 0.05% → potensi kuat


C. Mometason furoat krim 0.1% → potensi kuat
D. Fluocinonide krim 0.1% → potensi kuat
E. Betametasone valerat krim 0.1% → potensi sedang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi topikal pada kasus adalah…..

A.Hidrokortison krim 1%

© FDI2021
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 35 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar cairan purulen dari alat kelamin
sejak 5 hari lalu disertai dengan nyeri saat berkemih. Pasien mengakui sering ‘jajan’ wanita
karena merasa tidak puas dengan istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, laju nadi 88x/menit, laju nafas 20x/menit, suhu 38 C. Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan kuman DGNI (+) seperti biji kopi. Terapi yang tepat pada kasus
diatas adalah?
A. Ceftriaxon injeksi 250 mg IM dosis tunggal
B. Cefixime 400 mg PO dosis tunggal
C. Doksisiklin 2x100 mg selama 5 hari
D. Cefixime 400 mg dosis tunggal + Doksisiklin 2x100mg selama 5 hari
E. Cefixime 400 mg dosis tunggal + Azitromisin 1 gram dosis tunggal

© FDI2021
E. Cefixime 400 mg dosis tunggal +
Azitromisin 1 gram dosis tunggal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 35 tahun
• Keluar cairan purulen dari alat kelamin sejak 5 hari lalu
• Nyeri saat berkemih
• Sering ‘jajan’ wanita
• Suhu 38 C
• Pemeriksaan lab kuman DGNI (+) seperti biji kopi
Terapi pada pasien yang tepat adalah….

© FDI2021
Duh tubuh uretra
Gonorrhea NON Gonorrhea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Inkubasi 1-14 hari 7-14 hari


Etiologi Neisseria gonorrhoeae Chlamydia trachomatis
Sekret Mukopurulen Mukoid
Pemeriksaan DGNI “biji kopi” Badan inklusi

Terapi Kombinasi GO & NGO NGO


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7 © FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Ceftriaxon injeksi 250 mg IM dosis tunggal : harus


kombinasi dengan terapi NGO
B. Cefixime 400 mg PO dosis tunggal : : harus kombinasi
dengan terapi NGO
C.Doksisiklin 2x100 mg selama 5 hari : terapi NGO
tetapi lama pemberian salah, seharusnya 7 hari
D.Cefixime 400 mg dosis tunggal + Doksisiklin 2x100mg
selama 5 hari : lama pemberian salah, seharusnya 7
hari
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi pasien adalah…


E. Cefixime 400 mg dosis tunggal +
Azitromisin 1 gram dosis tunggal

© FDI2021
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 33 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keputihan yang dirasakan
sejak 5 hari terakhir. Pasien juga mengatakan keluhan ini disertai rasa sangat gatal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 70 kg , tinggi badan 150 cm, tekanan darah
120/80 mmHg, laju nadi 88x/menit, laju nafas 20x/menit, suhu 36.7 C. Pada pemeriksaan
inspekulo terlihat secret putih kental seperti susu. Pada pemeriksaan KOH ditemukan
pseudohifa dan blastospora. Apakah terapi yang dapat diberikan pada kasus?
A. Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal
B. Metronidazol 2x500mg/hari per oral selama 7 hari
C. Klindamisin 2x300mg/hari per oral selama 7 hari
D. Klotrimazol 500 mg intravagina dosis tunggal
E. Flukonazol 150mg/hari intravaginal selama 3 hari

© FDI2021
D. Klotrimazol 500 mg intravagina dosis
tunggal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 33 tahun
• Keputihan 5 hari terakhir, sangat gatal
• Berat badan 70 kg , tinggi badan 150 cm (IMT 31:obesitas)
• Inspekulo terlihat secret putih kental seperti susu
• Pemeriksaan KOH ditemukan pseudohifa dan blastospora
Terapi yang dapat diberikan adalah….

© FDI2021
Duh tubuh vagina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bakterial Vaginosis Trikomoniasis Kandidiasis Vaginitis

Penyabab Gardnerella vaginalis Trikomonas vaginalis Candida albicans


(kokobasil)
Gejala Asimptomatik Nyeri, dyspareunia Sangat gatal
Pemeriksaan Inspekulo Sekret keabuan Berbusa, ‘strawberry Sekret putih susu kental
servik’ bintik perdarahan seperti keju
pada servik

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(buah pir berflagel)

Whiff test (+) amis/ fishy odor

**Pengambilan sampel duh tubuh vagina berasal dari forniks posterior


Pedoman terapi IMS 2016
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal → terapi


trikomoniasis dan bacterial vaginosis
B. Metronidazol 2x500mg/hari per oral selama 7 hari →
terapi trikomoniasis dan bacterial vaginosis
C.Klindamisin 2x300mg/hari per oral selama 7 hari →
terapi bacterial vaginosis
E. Flukonazol 150mg/hari intravaginal selama 3 hari →
tidak tepat, dosis tunggal intravagina

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah…

D. Klotrimazol 500 mg
intravagina dosis tunggal

© FDI2021
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 28 tahun, aktif secara seksual, datang ke RS dengan keluhan keputihan
disertai nyeri dan bau yang tidak sedap dari vagina. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan duh tubuh berwarna kuning berbusa dan tampak bintik-bintik merah di serviks.
Pasien mengeluh tidak nyaman dengan penyakitnya dan nyeri saat berhubungan. Jika
dilakukan pemeriksaan lanjutan, maka akan didapatkan hasil?
A. Blastospora dan pseudohifa
B. Flagelata motil berbentuk buah pir
C. Diplokokus gram negative intraseluler
D. Clue cell
E. PMN > 30 pada pewarnaan gram

© FDI2021
B. Flagelata motil berbentuk buah pir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita 28 tahun, aktif secara seksual
• Keputihan disertai nyeri dan bau yang tidak sedap dari
vagina.
• Inspekulo ditemukan duh tubuh berwarna kuning berbusa
dan tampak bintik-bintik merah di serviks. → Strawberry
serviks
• Nyeri saat berhubungan → dispareuni
Jika dilakukan pemeriksaan lanjutan, maka didapatkan
hasil….

© FDI2021
Duh tubuh vagina
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bakterial Vaginosis Trikomoniasis Kandidiasis Vaginitis

Penyabab Gardnerella vaginalis Trikomonas vaginalis Candida albicans


(kokobasil)
Gejala Asimptomatik Nyeri, dyspareunia Sangat gatal
Pemeriksaan Inspekulo Sekret keabuan Berbusa, ‘strawberry Sekret putih susu kental
servik’ bintik perdarahan seperti keju
pada servik

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(buah pir berflagel)

Whiff test (+) amis/ fishy odor

**Pengambilan sampel duh tubuh vagina berasal dari forniks posterior


Pedoman terapi IMS 2016
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Blastospora dan pseudohifa → Kandidiasis


vulvovaginalis
C. Diplokokus gram negative intraseluler → GO
D. Clue cell → Bakterial vaginosis
E. PMN > 30 pada pewarnaan gram → Non GO

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jika dilakukan pemeriksaan lanjutan,


maka didapatkan hasil….

B. Flagelata motil berbentuk buah


pir

© FDI2021
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal dan perih di sela-sela
jari kedua tangan. Pekerjaan pasien adalah buruh cuci dan tidak pernah memakai sarung
tangan saat bekerja. Menurut pasien, dia sempat mencoba detergen merek baru yang
lebih harum sejak bulan lalu. Pasien belum pernah berobat dan mengatakan khawatir
bahwa dia tidak dapat bekerja lagi. Manakah pernyataan dibawah ini yang tepat berkaitan
dengan kasus?
A. Jika dilakukan patch test hasil crescendo
B. Diagnosis kasus DKA
C. Merupakan reaksi hipersentivitas tipe 4
D. Didahului proses sensitisasi dan elitasi
E. Dapat diberikan terapi betametason valerat krim 0.1%

© FDI2021
E. Dapat diberikan terapi betametason
valerat krim 0.1%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• gatal dan perih di sela-sela jari kedua tangan.
• Pekerjaan buruh cuci dan tidak pernah memakai sarung
tangan saat bekerja.
• Mencoba detergen merek baru sejak bulan lalu.
Pernyataan dibawah ini yang tepat berkaitan dengan
kasus adalah….

© FDI2021
Dermatitis kontak iritan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dermatitis kontak iritan (DKI) ialah reaksi peradangan non-


imunologik, tanpa proses sensitisasi sebelumnya.
• Dapat dialami semua orang tanpa memandang usia, jenis
kelamin, ras.

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

DKI
VS
DKA

Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology edisi 8 © FDI2021


Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• DKI akut : lesi berupa eritema, edema, bula, kadang


disertai nekrosis, tepi tegas, asimetris ec bahan iritan kuat
(asam sulfat, asam klorida, luka bakar kimia)
• DKI akut lambat : gejala muncul 8-24 jam setelah kontak
ec podofilin, tretionin, etilen oksida, asam hidrofluorat
• DKI kumulatif / DKI kronis : kontak berulang dengan iritan
lemah, misalnya gesekan, trauma minor, detergen, sabun,
pelarut. Kulit retak seperti luka iris (fisur). Keluhan gatal,
nyeri, kulit kering.

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan patch


test/ uji tempel
• Antigen dibiarkan menempel di area yang bersih (bebas dari
bekas garukan) biasanya dipilih di area punggung dan dibiarkan
selama 48 jam
• Pembacaan dilakukan 2 kali, pertama 15-30 menit setelah
dilepas, kedua dilakukan 72-96 jam setelah dilepas
• Bila DKA, reaksi cenderung bertambah (crescendo), bila DKI
reaksi cenderung mereda (decrescendo).

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
• Terapi :
• Topikal (2x sehari) :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid (Desonid krim 0.05% atau fluosinolon asetonid krim 0.025%,


pelembab hidrofilik urea 10%
• Kasus DKI kumulatif, dengan manifestasi likenifikasi dan hiperpigmentasi,
diberikan betametason valerat krim 0.1% atau mometasone furoat krim 0.1%
• Pada kasus infeksi sekunder pemberian antibiotic topical dipertimbangkan.
• Oral sistemik :
• Antihistamin hidroksisin 2x25mg per hari selama maksimal 2 minggu atau,
• Loratadin 1x10mg per hari selama maksimal 2 minggu

• Hindari faktor risiko, memakai sabun pH netral dan


mengandung pelembab serta memakai alat pelindung diri

• Kriteria rujukan : apabila dibutuhkan, dapat dilakukan patch


test, apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu
pengobatan standar dan sudah menghindari kontak
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Jika dilakukan patch test hasil crescendo → merupakan
DKA, jika DKI hasil decrescendo
B. Diagnosis kasus DKA → Diagnosis kasus DKI
C.Merupakan reaksi hipersentivitas tipe 4 → merupakan
DKA, DKI merupakan proses non-imunologik
D.Didahului proses sensitisasi dan elitasi → merupakan
DKA, DKI tidak didahului sensitisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang tepat berkaitan


dengan kasus adalah……..
E. Dapat diberikan terapi betametason
valerat krim 0.1%

© FDI2021
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan demam dan nyeri
pada kaki kirinya sejak 5 hari yang lalu. Saat ini kaki nyeri, tampak merah, batas
merah tidak tegas, teraba panas dan keras seperti papan. Pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Apakah diagnosis yang tepat untuk
kasus?
A. Selulitis
B. Eritrasma
C.Ektima
D. Erisipelas
E. Psoriasis vulgaris

© FDI2021
A. Selulitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Demam dan nyeri pada kaki kirinya sejak 5 hari yang lalu.
• Tampak merah, batas merah tidak tegas, teraba panas
dan keras seperti papan.
• Riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu.
Diagnosis kasus adalah adalah…..

© FDI2021
Selulitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ialah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri


Stafilokokus aureus / GABHS
• Gejala klinis: terdapat gejala konstitusi berupa demam,
malaise. Biasanya tempat predileksinya di tungkai bawah.
• Kelainan kulit yang utama ialah eritema difus yang
berwarna merah dengan batas tidak tegas, dan
pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut.
• Melibatkan dermis yang lebih dalam dan subkutan.
• Terdapat leukositosis. Bisa disertai purulensi/ tanpa
purulensi

FitzPatrick’s Dermatology. 9th Edition. Volume 1. 2019.


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Istirahat
• Tungkai bawah ditinggikan
• Kompres dingin
• Antibiotik
• Rencana tindak lanjut : pantau komplikasi dan cegah
faktor risiko
• Konseling dan edukasi : bagi penderita DM untuk kontrol
gula darah dan jaga kebersihan badan

FitzPatrick’s Dermatology. 9th Edition. Volume 1. 2019.


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sefaleksin 4x500mg/hari selama 7-10 hari


• Diklosasilin 4x250-500mg/hari selama 7-hari
• Klindamisin 3-4x150-300mg/hari
• Alergi Beta lactam → Azitromisin 1x500 mg/hari kemudian 1x250mg/ hari atau
Klindamisin 3x300mg/hari selama 7-10hari
FitzPatrick’s Dermatology. 9th Edition. Volume 1. 2019.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Eritrasma : Infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh
Corynebacterium minutissimum.
C.Ektima : ulkus superficialis dengan krusta diatasnya
disebabkan oleh infeksi Streptococcus Beta hemolyticus.
D. Erisipelas : infeksi akut, menginfeksi lapisan dermis,
tampak inflamasi eritema batas tegas disertai gejala
prodromal dan leukositosis
E. Psoriasis vulgaris : penyakit kulit kronik residif dengan lesi
yang khas berupa bercak-bercak eritema berbatas
tegas, ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna
putih mengkilat.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis kasus adalah……..

A. Selulitis

© FDI2021
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 17 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan muncul bintil-bintil


kemerahan pada wajahnya sejak 3 minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik tampak
komedo hitam 10, komedo putih 10 dan pustula 15. Pasien mengaku stress belakangan ini
akibat belajar untuk ujian sekolah dan malu dengan bintil-bintil pada wajahnya saat ini.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Akne vulgaris derajat ringan
B. Akne vulgaris derajat sedang
C. Akne vulgaris derajat berat
D. Psoriasis vulgaris
E. Akne inversa

© FDI2021
B. Akne vulgaris derajat sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan 17 tahun
• Muncul bintil-bintil kemerahan pada wajah sejak 3 minggu
terakhir.
• Tampak komedo hitam 10, komedo putih 10 dan pustula
10 → total lesi 35
• Stress belakangan ini akibat belajar untuk ujian sekolah
dan malu dengan bintil-bintil pada wajahnya saat ini.
• Diagnosis yang tepat adalah….

© FDI2021
Akne Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis dari folikel pilosebasea


yang diinduksi dengan peningkatan produksi sebum, perubahan pola
keratinasi, peradangan, dan kolonisasi dari bakteri Propionibacterium acnes

Faktor Risiko :
• Usia remaja
• Stress emosional
• Siklus menstruasi
• Merokok
• Ras
• Riwayat akne dalam keluarga
• Makanan berlemak dan tinggi karbohidrat
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Tanda Patognomonis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Komedo berupa papul miliar yang ditengahnya


mengandung sumbatan sebum
• Hitam → komedo hitam (black comedo/open comedo)
• Putih → kometo putih (white comedo/close comedo)
• Erupsi kulit polimorfi dengan gejala predominan salah
satunya, komedo, papul yang tidak beradang (non-
inflamasi) dan pustule, nodus dan kista yang beradang
(inflamasi)
• Predileksi : Muka, bahu, dada bagian atas, dan
punggung bagian atas
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1

© FDI2021
Derajat Akne Vulgaris menurut Lehmann, 2002
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ringan (4A)
•Komedo <20,
•Lesi inflamasi <15
•Total lesi <30

Sedang (3A)
•Komedo 20 -100
•Lesi inflamasi 15-50
•Total lesi 30 - 125

Berat (3A)
•Kista > 5
•Komedo >100
•Lesi inflamasi >50
•Total lesi >125

Menaldi, Sri Linuwih. Buku Ajar Penyakit Kulit & Kelamin. Balai Penerbit FKUI 2015.

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Akne vulgaris derajat ringan → tidak tepat


C. Akne vulgaris derajat berat → tidak tepat
D. Psoriasis vulgaris → hiperproliferasi keratinosit pada
epidermis ditandai dengan macula eritematosa dan
skuama putih berlapis dan berkilat
E. Akne inversa → atau Hidradenitis supurativa, yaitu
peradangan kronis dan supuratif kelenjar apokrin

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

B. Akne vulgaris derajat sedang

© FDI2021
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 55 tahun datang ke Klinik dengan keluhan muncul benjolan pada pipi
seperti borok. Menurut pasien, benjolan cepat membesar hanya dalam 3 bulan terakhir.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pedagang keliling yang sering terpapar matahari. Pasien
juga mengaku memiliki kebiasaan merokok sejak muda. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
nodul ulseratif mudah berdarah. Pemeriksaan PA ditemukan gambaran mutiara bertanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Karsinoma sel basal
B. Karsinoma sel skuamous
C. Melanoma maligna
D. Nevus pigmentosus
E. Melasma

© FDI2021
B. Karsinoma sel skuamous
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki 55 tahun
• benjolan pada pipi seperti borok yang cepat membesar
dalam 3 bulan terakhir.
• Sering terpapar matahari dan merokok sejak muda.
• Pemeriksaan fisik ditemukan nodul ulseratif mudah
berdarah.
• Pemeriksaan PA ditemukan gambaran mutiara
bertanduk.
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Keganasan pada kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Karsinoma sel basal Karsinoma Sel Skuamous

• Kanker kulit tersering (80%) • Jenis tersering kedua


• Berasal dari sel epidermal pluripoten • Berasal dari sel epidermis
• Faktor predisposisi : paparan sinar • Etiologi : paparan sinar matahari,
matahari, radiasi, trauma radiasi, arsen, merokok
• Usia > 40 tahun • Usia tersering 40-50 tahun
• Bentuk khas : adanya pinggiran seperti • Bentuk khas : nodus keras, licin,
mutiara/ luka tidak sembuh kemudian berkembang menjadi
• Menyerupai kutil, tidak berambut, verukosa/ papilloma, bertambah besar,
berwarna coklat/hitam, berkilat (pearly), invasif.
bila melebar pinggirannya meninggi di • Berkembang agresif dan cepat,
tengah (ulkus rodent) seperti gigitan metastasis melalui KGB ke organ jauh
tikus, telangiektaksis • PA : keratinosit bertanduk/ HORN
• Berkembang lambat, jarang
bermetastasis, merusak jaringan sekitar/
destruktif
• PA : sel palisade (sel pagar)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Nevus pigmentosus VS Melanoma maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Awalnya muncul
seperti tahi lalat
• Karakteristik ABCDE
• Usia 30-60 tahun
• Prognosis buruk
• PA : banyak
melanosit
berdiferensiasi
ganas

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Karsinoma sel basal : tumor ganas kulit,bersifat


destruktif, dan invasi setempat, serta sangat jarang
metastasis, nodul mengkilap→pecah→ulkus rodent
C. Melanoma maligna : Asimetris, Border tidak jelas,
Color kehitaman, diameter besar (ABCD)
D. Nevus pigmentosus : Tumor jinak yang berasal dari
melanosit
E. Melasma : hipermelanosis akibat hormone estrogen

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

B. Karsinoma sel skuamous

© FDI2021
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul seperti tahi lalat tetapi
menurut pasien, tahi lalat cepat melebar hanya dalam 3 bulan terakhir. Pasien sehari-hari
bekerja sebagai tukang sapu jalanan yang sering terpapar matahari. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan lesi hiperpigmentasi dengan ulserasi sentral, batas ireguler, mudah berdarah.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Karsinoma sel basal
B. Karsinoma sel skuamous
C. Melanoma maligna
D. Nevus pigmentosus
E. Melasma

© FDI2021
C. Melanoma maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki 50 tahun
• Muncul seperti tahi lalat, cepat melebar hanya dalam 3
bulan terakhir.
• Sering terpapar matahari.
• PF ditemukan lesi hiperpigmentasi dengan ulserasi sentral,
batas ireguler, mudah berdarah
Diagnosis yang tepat adalah….

© FDI2021
Keganasan pada kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Karsinoma sel basal Karsinoma Sel Skuamous

• Kanker kulit tersering (80%) • Jenis tersering kedua


• Berasal dari sel epidermal pluripoten • Berasal dari sel epidermis
• Faktor predisposisi : paparan sinar • Etiologi : paparan sinar matahari, radiasi,
matahari, radiasi, trauma arsen, merokok
• Usia > 40 tahun • Usia tersering 40-50 tahun
• Bentuk khas : adanya pinggiran seperti • Bentuk khas : nodus keras, licin,
mutiara/ luka tidak sembuh kemudian berkembang menjadi
• Menyerupai kutil, tidak berambut, verukosa/ papilloma, bertambah besar,
berwarna coklat/hitam, berkilat (pearly), invasif.
bila melebar pinggirannya meninggi di • Berkembang agresif dan cepat,
tengah (ulkus rodent) seperti gigitan metastasis melalui KGB ke organ jauh
tikus, telangiektaksis • PA : keratinosit bertanduk/ HORN
• Berkembang lambat, jarang
bermetastasis, merusak jaringan sekitar/
destruktif
• PA : sel palisade (sel pagar)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Nevus pigmentosus VS Melanoma maligna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Awalnya muncul
seperti tahi lalat
• Karakteristik ABCDE
• Usia 30-60 tahun
• Prognosis buruk
• PA : banyak
melanosit
berdiferensiasi
ganas

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Karsinoma sel basal : tumor ganas kulit,bersifat


destruktif, dan invasi setempat, serta sangat jarang
metastasis, nodul mengkilap→pecah→ulkus rodent
B. Karsinoma sel skuamous : nodus ulseratif, mudah
berdarah, berasal dari sel epidermis, khas PA mutiara
tanduk
D. Nevus pigmentosus : Tumor jinak yang berasal dari
melanosit
E. Melasma : hipermelanosis akibat hormone estrogen
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

C. Melanoma maligna

© FDI2021
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 33 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul ruam di siku dan lutut yang
terasa gatal. Jika digaruk muncul ruam baru. Pada pemeriksaan fisik didapatkan macula
eritematosa dengan skuama tebal keabu-abuan. Pemeriksaan juga diilakukan goresan
pada ruam dan muncul seperti tetesan lilin (+). Apakah diagnosis dan nama pemeriksaan
fisik yang dilakukan pada kasus?
A. Pitiriasis rosea – auspitz
B. Pitiriasis rosea - candle wax
C. Psoriasis – auspitz
D. Psoriasis – koebner
E. Psoriasis – candle wax

© FDI2021
E. Psoriasis – candle wax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Muncul ruam di siku dan lutut yang terasa gatal.
• Jika digaruk muncul ruam baru.
• Macula eritematosa dengan skuama tebal keabu-abuan.
• Diilakukan goresan pada ruam dan muncul seperti
tetesan lilin (+)
Diagnosis dan nama pemeriksaan fisik yang dilakukan
pada kasus adalah….

© FDI2021
Psoriasis (Kompetensi 3A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan


dasar genetik yang kuat dengan karakterisik perubahan
pertumbuhan dan diferensiasi keratinosit dari sel
epidermis yang berlebihan dan terlalu cepat disertai
manifestasi vaskuler.
• Lesi pada umumnya berupa plak eritematosa berskuama
berlapis bewarna putih keperakan dengan batas yang
tegas.
• Letak dapat terlokalisir (siku, lutut, kulit kepala, atau
hampir 100% luas tubuh). Umumnya di daerah tubuh yang
sering bergesekan seperti siku dan lutut.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7
© FDI2021
Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Auspitz test Fenomena kobner (fenomena Fenomena tetesan lilin (candle


• Tampak titik-titik perdarahan bila isomorfik) wax)
skuama dikerok • Muncul lesi yang sama seperti • Skuama yang warnanya berubah
sebelumnya setelah terjadi trauma/ menjadi putih karena goresan benda
manipulasi pada kulit agak tajam (seperti tetesan lilin)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
• Patofisiologi :
• Genetik : berkaitan dengan HLA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Imunologik : diekspresikan oleh limfosit T, sel penyaji antigen


dermal, dan proliferasi keratinosit → peningkatan turn over
epidermis
• Pencetus : stress, trauma, infeksi lokoal, endokrin, gangguan
metabolism, merokok, obat dan alkohol
• Pemeriksaan PA : hyperkeratosis dan papillomatosis
• Terapi :
• Sistemik : Kortikosteroid, sitostatik (metotreksat), levodopa,
siklosporin A
• Topikal : preparat ter, Kortikosteroid potensi tinggi, tazaroten,
emolien, kalsineurin inhibitor
• PUVA (UVA light + psoralen)

Fitzpatrick dermatology edisi 9


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pitiriasis rosea – auspitz : tidak tepat, pitiriasis rosea


adalah makula/plak soliter berwarna merah muda
dengan skuama halus (“herald patch”). Auspitz
pemeriksaan untuk psoriasis vulgaris.
B. Pitiriasis rosea - candle wax : diagnosis tidak tepat
C.Psoriasis – auspitz : tidak tepat
D.Psoriasis – koebner : tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dan nama pemeriksaan fisik


yang dilakukan pada kasus adalah……

E. Psoriasis – candle wax

© FDI2021
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 50 tahun datang ke Klinik dengan keluhan rambut semakin menipis.
Kebotakan rambut muncul dari puncak kepala. Dilakukan pemeriksaan, didapatkan hair pull
test (-). Pasien menginginkan pengobatan agar rambutnya bisa kembali seperti dulu.
Apakah hal yang mempengaruhi kasus diatas?
A. Hormon androgen
B. Hormon estrogen
C. Infeksi
D. Autoimun
E. Alergi

© FDI2021
A.Hormon androgen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita 50 tahun
• Rambut semakin menipis.
• Kebotakan rambut muncul dari puncak kepala → sentral
• Hair pull test (-).
Hal yang mempengaruhi kasus diatas adalah….

© FDI2021
Alopecia Androgenetika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan kebotakan yang paling sering dialami oleh pria


(male pattern hair loss) dipengaruhi oleh genetik dan hormon
androgen (DHT/ dihidrotestoteron) →menyebabkan
pemendekan fase anagen → follicular miniaturization →
pengurangan coverage rambut di kulit kepala.
• Dapat terjadi pada wanita (female pattern hair loss).
• Pria > wanita
• Hair pull test (-)
• Terapi :
• Minoksidil topical 2 dan 5% → efek samping DKA, iritasi kulit kepala
• Finasteride oral 1mg → efek samping penurunan libido, disfungsi ereksi
Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting.
Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
© FDI2021
• Pada laki-laki pola kebotakan dimulai pada daerah dahi. Garis
rambut (hair line) semakin melebar membentuk gambaran
karakteristik “M” shape. Rambut juga menipis pada daerah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mahkota, dan sering mengalami progresivitas menjadi


kebotakan parsial atau komplit.

Skala Hamilton Norwood


• Pola kebotakan rambut pada laki-laki diawali dengan resesi
bitemporal pada garis rambut frontal, dikutikebotakan difus
di daerah mahkota.
• Lama kelamaan penipisan di frontal dan mahkota menyatu
menimbulkan kebotakan yang hampir komplit di bagian atas
skalp. Rambut yang tersisa terdistribusi dalam pola seperti
mahkota di atas telinga dan leher.

Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting.
Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9. © FDI2021
• Pola kerontokan rambut pada wanita berbeda. Rambut
kepala menjadi lebih tipis, tetapi garis rambut tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pernah melebar. Alopesia androgenetik pada wanita


jarang menjadi kebotakan total.

Klasifikasi Ludwig
Pola kebotakan rambut pada wanita berbeda bila
dibandingkan dengan laki-laki. Garis rambut di
daerah frontal tidak pernah mengalami resesi,
namun terjadi penipisan di daerah sentral pada
puncak kepala.

Paul R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, penyunting.
Fitzpatrik’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7 NewYork: McGraw-Hil Companies, 2008. h. 766-9.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hormon estrogen → tidak tepat


C. Infeksi → tidak tepat
D. Autoimun → tidak tepat
E. Alergi → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hal yang mempengaruhi kasus diatas


adalah….…

A. Hormon Androgen

© FDI2021
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul


bercak putih pada lengan kiri sejak 2 bulan yang lalu. Menurut pasien, 2 bulan lalu lengan
pasien sempat kena knalpot sepeda motor. Awalnya berwarna kemerahan kemudian
berubah menjadi bercak putih. Tidak ada keluhan gatal atau baal. Tidak terdapat riwayat
pemakaian obat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula hipopigmentasi berbatas tegas,
skuama (-). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Hipopigmentasi pasca inflamasi
B. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
C. Pitiriasisversicolor
D. Vitiligo
E. Albino

© FDI2021
A.Hipopigmentasi pasca inflamasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Muncul bercak putih pada lengan kiri.
• Menurut pasien, 2 bulan lalu lengan pasien sempat kena
knalpot sepeda motor.
• Awalnya berwarna kemerahan kemudian berubah menjadi
bercak putih.
• Tidak ada keluhan gatal atau baal.
• Tidak terdapat riwayat pemakaian obat.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan macula hipopigmentasi
berbatas tegas, skuama (-).
Diagnosis yang tepat adalah….

© FDI2021
Hipopigmentasi pasca inflamasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hipopigmentasi Pasca Inflamasi merupakan kelainan pigmentasi


kulit yang didapat berupa hilangnya sebagian atau total pigmen
setelah proses inflamasi pada kulit.
• Kelainan ini nampak jelas pada kulit berwarna.
• Penyebab kelainan ini berasal dari penyakit inflamasi (psoriasis,
dermatitis atopik), penyakit infeksi (varisela, herpes zoster) ,
tindakan/ prosedur bedah dan luka bakar.
• Patogenesis dari hipopigmentasi pasca inflamasi belum jelas.
• Individu dengan melanosit yang lemah rentan terhadap kerusakan
cenderung berkembang menjadi hipopigmentasi.
• Kelainan ini diakibatkan oleh terhambatnya proses melanogenesis
dibandingkan dengan rusaknya melanosit, akan tetapi inflamasi
yang berat akan menyebabkan kematian pada melanosit
sehingga terjadi perubahan pigmen yang permanen.
Grimes, P, E., Bhawan, J., Kim, J., et al. Laser resurfacing induced hypopigmentation: histologic alterations and repigmentatin with topical
photochemotherapy. J Dermatol Surg. 2008; 27: 515-20
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid topikal potensi medium dikombinasikan dengan preparat tar telah


digunakan sebagai terapi pada hipopigmentasi pasca inflamasi, meskipun
demikian mekanisme kerja belum diketahui secara jelas. Preparat kortikosteroid
berfungsi sebagai antiinflamasi dan tar sebagai terapi fotodinamik yang
menginduksi melanogenesis.
• Pimekrolimus topikal diberikan 2 kali perhari selama 16 minggu pada kasus
dermatitis seboroik dengan hipopigmentasi pasca inflamasi pada kulit berwarna
menunjukan hasil yang memuaskan.
• Ultraviolet atau sinar matahari. Penggunaan 8-methoxypsoralen 0,1%, coal tar 0,5-
1 %, antralin diikuti dengan paparan sinar matahari membantu mengembalikan
warna kulit. Berbagai regimen fotokemoterapi topikal (psoralen UVA topikal) telah
digunakan dengan hasil terapi yang cukup baik.
• Laser excimer 308 nm digunakan untuk menstimulasi pigmentasi pada skar
hipopigmentasi menunjukan repigmentasi 60-70 % setelah 9 minggu terapi
dengan frekuensi terapi 2x perminggu. Laser CO2 fraksional ablatif, laser fraxel
restore juga efektif untuk terapi hipopigmentasi pasca inflamasi.

Dermatology in General Medicine. Edisi ke-6. New York: McGraw Hill

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hiperpigmentasi pasca inflamasi → riwayat inflamasi,


lesi menjadi lebih gelap
C. Pitiriasis versicolor → macula hipopigmentasi disertai
skuama halus akibat infeksi jamur malasezzia furfur
D. Vitiligo → defisiensi melanosit
E. Albino → defisiensi melanin terkait genetik

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

A.Hipopigmentasi pasca
inflamasi

© FDI2021
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Dokter R sedang memeriksa pasien ditempat prakteknya. Saat itu


sudah banyak pasien yang mengantri giliran diruang tunggu.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Beberapa menit kemudian seorang pasien yang baru saja datang


langsung masuk ke ruangan Dokter R tanpa mengantri. Dokter R
langsung mempersilahkan pasien tersebut yang ternyata adalah
pamannya. Kaidah dasar yang telah dilanggar oleh Dokter R adalah?

A.Contextual Feature
B.Justice
C.Non-Malaficience
D.Beneficience
E. Autonomy
© FDI2021
B. Justice
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Banyak pasien mengantri untuk diperiksa Dokter R


• Pasien yang baru saja datang langsung masuk ruangan periksa
• Dokter R mempersilahkan pasien tersebut karena pasien itu adalah pamannya

Clue : pasien langsung masuk dan tidak mengantri → tidak sesuai aturan sosial
dimasyarakat

© FDI2021
Kaidah Dasar Bioetik
-Beneficience : non emergensi,elektif
-Non Maleficience : emergensi, do no harm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

-Autonomy : informed consent, keputusan


pasien
-Justice : kesetaraan dari suatu
komunitas/ aturan sosial
Selain hal diatas juga terdapat PRIMA FACIE, ini merupakan hak dokter dalam mengambil keputusan
jika terdapat konflik kaedah dasar bioetik.
Contoh: kasus kecelakaan dimana harus dilakukan tindakan emergensi, namun tidak ada yang
memberikan izin. Pada akhirnya dokter melakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa pasien ini.
Dalam hal ini, dokter melakukan prima facie dengan mengutamakan non-maleficence daripada
autonomy

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Contextual Feature → Etika klinis yang mencakup aspek non medis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

yang memengaruhi pengambilan keputusan (faktor keluarga,


ekonomi, agama, budaya)
C.Non-Malaficience → Tidak tepat karena soal tidak membahas
kasus kegawatdaruratan
D.Beneficience → Tidak tepat karena soal tidak membahas kasus
yang berkaitan dengan pilihan/keputusan terbaik untuk pasien
E. Autonomy → Tidak tepat karena soal tidak membahas kasus yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh pasien

© FDI2021
Jadi, Kaidah dasar yang telah dilanggar oleh Dokter R adalah?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Justice

© FDI2021
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang pasien wanita yang sedang hamil anak keenam dianjurkan oleh dokter untuk
segera dilakukan operasi caesar karena kondisi pasien yang mengalami eklampsia dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri. Pasien sudah mengalami 2x kejang dalam
15 menit terakhir. Akan tetapi, suami pasien berkeras untuk tidak mau dilakukan
operasi caesar terhadap istrinya karena yakin istrinya bisa melahirkan secara normal
walaupun telah berulang kali diberi penjelasan oleh dokter. Apa yang sebaiknya
dilakukan oleh dokter?

A.Membiarkan pasien dengan resiko eklampsia yang terus bertambah dan


mengancam nyawa bayi dalam kandungan
B.Langsung merujuk pasien ke rumah sakit lain
C.Meminta suami pasien untuk menandatangani refusal consent
D.Melakukan operasi caesar tanpa persetujuan suami pasien
E.Melaporkan suami pasien ke pimpinan rumah sakit
© FDI2021
C.Meminta suami pasien untuk menandatangani refusal
consent
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

● Pasien hamil anak keenam, menderita eklamsia, riwayat kejang 2x dalam


15 menit terakhir
● Dokter menganjurkan untuk segera dilakukan operasi caesar
● Suami pasien bersikeras tidak mau istrinya dioperasi karena yakin istrinya
bisa melahirkan normal

Clue : Suami pasien bersikeras tidak mau istrinya dioperasi

© FDI2021
CONSENT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Expressed consent
• Oral consent (Lisan)
• Written consent (Tertulis)
•Implied consent
• Hal yang sudah umum dilakukan
• kode
•Inform Refusal
• Penolakan terhadap suatu tindakan/prosedur kedokteran
•Persumed Consent
• Dianggap setuju, dalam kasus emergency . Mis: pasien tidak sadar

Bioetik dan Hukum Kedokteran. Budi Sampurna dkk. © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Membiarkan pasien dengan resiko eklampsia yang terus bertambah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan mengancam nyawa bayi dalam kandungan → Tidak tepat, karena


dokter berarti telah melakukan tindakan Nonfeasance
B.Langsung merujuk pasien ke rumah sakit lain → Tidak tepat, karena
pasien dalam kondisi tidak sadar/tidak stabil dan tidak ada indikasi untuk
merujuk
D.Melakukan operasi caesar tanpa persetujuan suami pasien → Tidak
tepat, karena dokter tidak boleh melakukan prosedur/tindakan
kedokteran tanpa persetujuan suami pasien
E.Melaporkan suami pasien ke pimpinan rumah sakit →Tidak tepat,
pimpinan rumah sakit tidak perlu terlibat, dokter penanggung jawab
yang sebaiknya berkomunikasi dengan suami pasien
© FDI2021
Jadi, Apa yang sebaiknya dilakukan oleh dokter?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C.Meminta suami pasien untuk menandatangani refusal


consent

© FDI2021
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Anak laki-laki dari Ny. C yang dirawat dirumah sakit A dengan DM Tipe II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

meminta untuk pulang paksa karena merasa kondisi ibunya tidak menunjukkan
perbaikan. Ia pun meminta kepada pihak rumah sakit untuk memfotocopy
seluruh berkas rekam medis ibunya dengan alasan ingin mengkonsultasikannya
dengan seorang dokter kenalannya. Dokumen apa yang bisa diberikan pihak
rumah sakit A?

A. Berkas asli rekam medis pasien


B. Salinan berkas asli rekam medis pasien
C. Salinan lembar laboratorium dan radiologi pasien
D. Salinan lembar triage pasien
E. Lembar Resume medis pasien

© FDI2021
B. Salinan berkas asli rekam medis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
● Anak pasien Ny.C meminta berkas rekam medis kepada pihak RS
untuk difotocopy
● Anak pasien mengatakan ingin berkonsultasi dengan dokter
kenalannya

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dalam arti, keluarga berhak memperoleh salinan dari isi rekam medis

Permenkes No 269 Tahun 20008 Tentang Rekam Medis

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Berkas asli rekam medis pasien → Tidak tepat, karena berkas asli dimiliki oleh
RS/sarana pelayanan kesehatan
B. Salinan lembar laboratorium dan radiologi pasien → Tidak tepat, keluarga berhak
memperoleh salinan dari semua isi rekam medis
C. Salinan lembar triage pasien → Tidak tepat, keluarga berhak memperoleh salinan
dari semua isi rekam medis
D. Lembar Resume medis pasien → Tidak tepat, keluarga berhak memperoleh
salinan dari semua isi rekam medis

© FDI2021
Jadi, Dokumen apa yang bisa diberikan pihak rumah sakit A?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Salinan berkas asli rekam medis pasien

© FDI2021
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Laki-laki 26 tahun dibawa ke IGD RS X dengan keluhan nyeri ulu hati


sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

maag. Dokter F, dokter jaga saat itu, memeriksa pasien dan


mendiagnosa pasien dengan Appendisitis padahal tidak ada gejala
ataupun tanda Appendisitis yang ditemukan. Dokter F akhirnya
memberikan antibiotik untuk mengobati pasien tersebut. Termasuk
tindakan apakah yang dilakukan oleh Dokter F ?

A. Professional Misconduct
B. Nonfeasance
C. Misfeasance
D. Malfeasance
E. Lack of skill
© FDI2021
D. Malfeasance
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
● Pasien Laki-laki datang dengan keluhan nyeri ulu hati
● Dokter F mendiagnosis Appendisitis walaupun tidak ada gejala
dan tanda dari Appendisitis
● Dokter F memberikan antibiotik pada pasien tersebut

© FDI2021
Jenis Malpraktek

1. INTENTIONAL (secara sadar)


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• - Professional Misconduct
Henry Campell Black :
Malpractice is professional misconduct on the part of a professional person such
as physician, dentist, vetenarian, malpractice may be the result of skill or fidelity
in the performance of professional duties, intentionally wrong doing or illegal or
unethical practice.
Kesengajaan yang dilakukan dalam bentuk pelanggaran etik, ketentuan disiplin
profesi, hukum administratif, hukum pidana atau perdata yg dapat merugikan
pasien,. Misal : aborsi ilegal, euthanasia, keterangan palsu, praktek tanpa SIP

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
2. NEGLIENCE (kelalaian-tidak sadar/tidak sengaja)
• - Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat
atau layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

indikasi yang memadai.


• - Misfeasance : melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya
melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.
• - Nonfeasance : tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban
baginya.
3.LACK OF SKILL
• - Melakukan tindakan di bawah standar kompetensi
• - Melakukani tindakan diluar kompetensi

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Professional Misconduct → Kelalaian medis yang dilakukan secara


sadar
B. Nonfeasance → tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
C. Misfeasance → melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat
E. Lack of skill → Melakukan tindakan di bawah standar kompetensi
/diluar kompetensi

© FDI2021
Jadi, Termasuk tindakan apakah yang dilakukan oleh Dokter F ?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Malfeasance

© FDI2021
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Wanita 79 tahun dirawat di RS dengan Kanker Caput Pankreas Stadium


IV selama hampir 1 bulan. Dokter menjelaskan saat ini kondisinya masih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

belum stabil dengan prognosis penyakit yang tidak terlalu baik dan
pasien membutuhkan terapi lebih lanjut. Pasien dan keluarga meminta
untuk melakukan rawat jalan karena alasan biaya. Dokter menghormati
keputusan keluarga pasien dan menganjurkan agar pasien rutin kontrol.
Etika klinis yang dianut oleh dokter tersebut adalah?

A. Contextual Feature
B. Quality of life
C. Medical Indications
D. Altruism
E. Patient Preferences
© FDI2021
B. Quality of life
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Wanita 79 tahun dirawat dengan Kanker Caput Pankreas


• Kondisi pasien belum stabil, prognosis tidak terlalu baik, dan
perlu terapi lebih lanjut
• Pasien dan keluarga meminta rawat jalan karena alasan biaya
• Dokter menghormati keputusan pasien dan keluarga serta
menganjurkan agar pasien rutin kontrol

© FDI2021
Etika Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Contextual Feature
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Medical Indications
C. Altruism
D. Patient Preferences

Belum tepat karena tidak menggambarkan semua masalah yang dialami


pasien.

© FDI2021
Jadi, Etika klinis yang dianut oleh dokter tersebut adalah?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Quality of life

© FDI2021
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 1 tahun, dibawa oleh ibunya ke poli tumbuh kembang dengan
keluhan belum bisa merangkak dan belum dapat mengucap satu kata. Kedua kaki anak
lemah dengan posisi menyilang. Riwayat anak lahir prematur dengan usia kehamilan 32
minggu, BBL 2000 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonus otot meningkat,
kelemahan pada kedua extremitas bawah, dan scissors gait (+). Apa diagnosis pasien
tersebut?

A. Meningitis
B. Cerebral palsy
C. Guillaine barre syndrome
D. Duchenne muscular dystrophy
E. Poliomyelitis

© FDI2021
B. Cerebral palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak laki-laki usia 1 tahun, keluhan belum bisa
merangkak dan belum dapat mengucap satu kata.
• Kedua kaki anak lemah dengan posisi menyilang.
• Riwayat anak lahir prematur dengan usia kehamilan 32
minggu, BBL 2000 gram.
• PF : kelemahan pada kedua extremitas bawah, tonus otot
meningkat dan scissors gait (+).
Diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Cerebral Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan sekelompok gangguan • Gejala:


permanen pada gerakan dan postur tubuh - Gangguan perkembangan motorik →
yang menyebabkan pembatasan aktivitas keterlambatan tumbuh kembang seperti,
yang dikaitkan dengan gangguan tengkurap, merangkak, duduk, berdiri dan
nonprogresif pada perkembangan otak berjalan.
janin atau bayi. - Abnormalitas tonus otot dan postur
• Gangguan motorik sering disertai dengan abnormal
gangguan sensasi, persepsi, kognisi, - Keterbelakangan mental,
komunikasi, dan perilaku serta epilepsi dan - Gangguan bicara,bahasa dan oromotor
masalah muskuloskeletal sekunder. - CT-scan kepala area otak yang kurang
• Faktor resiko: berkembang, kista abnormal
- Kelahiran premature, BBLR - EEG pada anak-anak yang memiliki
- Asfiksia perinatal riwayat kejang untuk membantu melihat
- Trauma aktivitas elektrik otak
- Epilepsi maternal
- Malformasi intrakranial
- Infeksi TORCH
Sumber:
Suharso. 2006. Cerebral Palsy Diagnosa dan Tatalaksana © FDI2021
Nelson Pediatrics 21st ed, 2020
Cerebral Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi:
• Tipe spastik
- Kerusakan di traktus kortikospinalis
- Kelumpuhan yang kaku, refleks moro atau refleks menggenggam masih menetap,
hiperrefleksia, klonus, respon ekstensor babinski, refleks primitif persisten
- Terdiri dari:
- Monoplegi, kelumpuhan empat anggota gerak tetapi salah satu anggota gerak
lebih hebat dari sebelumnya
- Quadriplegia, kelumpuhan pada keempat anggota geraknya, dua kaki dan
dua tangan lumpuh
- Diplegia, kelumpuhan dua anggota gerak yang berhubungan, biasanya kedua
anggota gerak bawah, pola scissoring gait, lutut tertekuk posisi valgus
- Hemiplegi, kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak, misalnya
tangan kiri, kaki kiri

Sumber: Suharso. 2006. Cerebral Palsy Diagnosa dan Tatalaksana. © FDI2021


Cerebral Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi:
- Tipe koreo-athetoid
- Kerusakan di ganglia basalis
- Gangguan diskrinetik atau gerak, tangan atau
kaki bergerak melengkung-lengkung, sikapnya
abnormal dan geraknya involunter, refleks
neonatalnya menetap
- Tipe ataksik
- Kerusakan di serebellum
- Gangguan koordinasi, biasanya gangguan di
tulang belakang, leher kaku, tampak
melengkung dan kehilangan keseimbangan,
tremor, langkah yang goyah dan tungkai
terpisah jauh
- Tipe campuran
Pengobatan kasual pada cerebral palsy tidak ada, hanya simtomatik

Sumber: Suharso. 2006. Cerebral Palsy Diagnosa dan Tatalaksana. © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Meningitis → demam, nyeri kepala, rangsangan


meningeal (+), tanda peningkatan TIK
C. Guillaine barre syndrome → stocking gloves
polyneuropathy
D. Duchenne muscular dystrophy → Waddling gait, gower
sign (+)
E. Poliomyelitis → demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot,
leher dan punggung kaku, dan kelumpuhan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien saat ini adalah..


B. Cerebral palsy

© FDI2021
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang dibawa ibunya ke IGD puskesmas dengan
keluhan diare cair tanpa lendir dan darah sejak 3 hari yang lalu. Diare >10x/hari, disertai
demam, mual, dan muntah. Pasien sejak 1 hari ini tampak lemah, mengantuk terus menerus
dan tidak mau minum. Pemeriksaan fisik saat di IGD kesadaran somnolen, nadi 107x/m,
napas 24x/m, suhu 37,8oC, mata cowong, mukosa mulut kering, turgor kulit kembali sangat
lambat, WPK < 2 detik. BB 15 kg. Dokter dan perawat mencoba memasang iv line 7x namun
tidak berhasil, dokter puskesmas berencana merujuk pasien ke RS terdekat. Waktu
perjalanan yang ditempuh untuk mencapai RS terdekat adalah 1 jam. Apakah tindakan
paling tepat yang harus dilakukan oleh dokter puskesmas?
A. Tetap mencoba memasang IV Line sampai berhasil
B. Merujuk pasien ke RS meskipun waktu perjalanan 1 jam
C. Memberi oralit melalui mulut 10cc/kg/jam selama 6 jam
D. Memberi oralit melalui NGT 20cc/kg/jam selama 6 jam
E. Memberi oralit melalui NGT 30cc/kg/jam selama 1 jam

© FDI2021
D. Memberi oralit melalui NGT
20cc/kg/jam selama 6 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Seorang anak perempuan usia 7 tahun keluhan diare cair tanpa lendir dan
darah sejak 3 hari yang lalu.
• Diare >10x/hari, disertai demam, mual, dan muntah.
• Pasien sejak 1 hari ini tampak lemah, mengantuk terus menerus dan tidak
mau minum.
• PF: kesadaran somnolen, nadi 107x/m, napas 24x/m, suhu 37,8oC, mata
cowong, mukosa mulut kering, turgor kulit kembali sangat lambat, WPK < 2
detik. BB 15 kg.
• Dokter dan perawat mencoba memasang iv line 7x namun tidak berhasil,
dokter puskesmas berencana merujuk pasien ke RS terdekat.
• Waktu perjalanan yang ditempuh untuk mencapai RS terdekat adalah 1
jam.
Tindakan paling tepat yang harus dilakukan oleh dokter puskesmas adalah …

© FDI2021
Diare Akut
• BAB > 3x/hari dengan konsistensi CAIR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berlangsung <14 hari (umumnya 1 minggu)


• Kandungan air pada feses > volume normal
• Bayi :10g/kgbb/hari
• Anak/remaja : 200g/hari
• Mekanisme : adanya gangguan absorbsi
(osmotik) dan atau sekresi
• Penyebab :
• Bakteri : Escherichia coli, Salmonella non
typhoid, Vibrio cholera
• Virus : Rotavirus, Enteric adenovirus
• Parasit : Balantidium coli, Entamoeba hystolitica,
Giardia lamblia. Strongyloides stercoralis,
Trichuris trichiura

Sumber : PPM IDAI, 2011


© FDI2021
Nelson pediatric 21st ed, 2020
Derajat Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kehilangan
cairan <5% BB

Kehilangan
cairan 5-10% BB

Kehilangan
cairan >10% BB

Sumber : Buku Ajar Gastroenterologi IDAI, 2008;


© FDI2021
WHO Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2009
Tatalaksana
Diare tanpa dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber : WHO Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah © FDI2021


Sakit, 2009
Tatalaksana
Diare dehidrasi tidak berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber : WHO Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah © FDI2021


Sakit, 2009
Tatalaksana
Diare dehidrasi berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber : WHO Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah © FDI2021


Sakit, 2009
Tatalaksana
Syok hipovolemik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tanda kegawatdaruratan, konsep ABCD:


• Airway. Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan napas (stridor)
• Breathing. Apakah ada kesulitan bernapas? Sesak napas berat (retraksi dinding dada, merintih, sianosis)?
• Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 3 detik, nadi cepat dan lemah).
• Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak sadar (Coma)? Apakah kejang (Convulsion) atau gelisah
(Confusion)?
• Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare (lemah, mata cekung, turgor menurun).
Sumber : WHO Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah © FDI2021
Sakit, 2009
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tetap mencoba memasang IV Line sampai


berhasil → kurang tepat, bersifat malefiscence
B. Merujuk pasien ke RS meskipun waktu perjalanan
1 jam → kurang tepat, maksimal merujuk dalam
keadaan dehidrasi berat adalah 30 menit
C.Memberi oralit melalui mulut 10cc/kg/jam
selama 6 jam → kurang tepat, rehidrasi tidak
adekuat
E. Memberi oralit melalui NGT 30cc/kg/jam selama
1 jam → kurang tepat, dosis terlalu besar dan durasi
pendek

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan paling tepat yang harus dilakukan oleh


dokter puskesmas adalah …

D. Memberi oralit melalui NGT 20cc/kg/jam


selama 6 jam

© FDI2021
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki dilahirkan secara SC atas indikasi DKP pada uk 37 minggu, BBL
3000 gram, dengan keluhan tampak sesak, merintih dan tidak menangis
kuat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 140x/menit, RR 65x/menit, suhu
36.9C, retraksi dinding dada, napas cuping hidung (+), sianosis (-). Dokter
telah melakukan resusitasi tahap awal dan dilakukan pemeriksaan rontgen
thorax didapatkan hiperinflasi paru disertai garis perihilar yang prominen.
Diagnosis yang sesuai pada kasus bayi di atas adalah...
A. Meconium aspiration syndrome
B. Transient tachypnea of newborn
C. Pneumonitis kongenital
D. Hyaline membrane disease
E. Bronchopulmonary displasia

© FDI2021
B. Transient tachypnea of newborn
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi laki-laki dilahirkan secara SC atas indikasi DKP
• Uk 37 minggu, BBL 3000 gram,
• Bayi tampak sesak, merintih dan tidak menangis kuat.
• PF : HR 140x/menit, RR 65x/menit, suhu 36.9C, retraksi
dinding dada, napas cuping hidung (+), sianosis (-).
• Dokter telah melakukan resusitasi tahap awal dan
dilakukan pemeriksaan rontgen thorax didapatkan
hiperinflasi paru disertai garis perihilar yang prominen.
Diagnosisnya adalah…
© FDI2021
Asfiksia Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Distres nafas
(Takipneu, retraksi, grunting)

Preterm Aterm

< 6 jam > 6 jam < 6 jam > 6 jam

• HMD • Pneumonia • TTNB


• Pneumonia • PJB • MAS • Pneumonia
• Anomali paru • Perdarahan • Anomali • Polisitemia
• Syok paru paru • PJB
• Syok
Sumber : Mathai, Raju, and Katnikar. Management of Respiratory Distress in the Newborn, MJAFI, 2007 © FDI2021
Hyalin Membrane Disease (HMD)
• Gangguan distres pernafasan yg sering ditemui pada bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

prematur, diakibatkan karena defisiensi surfaktan.


• Diagnosis :
• Riwayat kelahiran kurang bulan, ibu DM, saudara menderita kelainan
yg sama, persalinan gawat janin
• Sindroma klinis : takipnea, grunting, retraksi dinding dada, sianosis
• Tanda2 prematuritas
• Pemeriksaan penunjang :
• Thorax : ground glass appearance / reticulogranular pattern, air
bronchogram. Ada 4 stadium :
• Std I : pola retikulogranuler
• Std II : stadium 1 + air bronchogram
• Std III : stadium 2 + batas jantung paru kabur
• Std IV : stadium 3 + white lung © FDI2021
Transient Tachypnea of Newborn
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan gangguan distres pernafasan


pada bayi late premature/aterm, diakibatkan
karena resorpsi dan pengeluaran cairan
alveolar paru yang terhambat sehingga terjadi
retensi cairan dalam paru.
• Bersifat sementara (muncul dalam 1- 2 jam
setelah lahir, membaik dalam 24 – 72 jam)
CXR
• Sering ditemukan pada : • Panah putih : fisura
• Bayi yang lahir secara SC interlobaris terisi cairan
• Panah merah : sedikit efusi
• Ibu dengan DM • Hiperinflasi paru/ normal
volume
• Garis perihiller prominen /
fuzzy vessel

© FDI2021
• Pada partus pervaginam terjadi
lonjakan epinefrin dan tekanan pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dada bayi saat melewati jalan lahir → 2


mekanisme ini membantu
membersihkan paru dari sisa cairan
amnion.
• Pada SC mekanisme tersebut tidak
terjadi → TTN
• Manifestasi klinis :
• Takipneu RR>60x/menit
• Pada beberapa kasus dapat terjadi →
retraksi, grunting/merintih, dan napas cuping
hidung, sangat jarang terjadi sianosis
• Berespon dengan suplementasi O2, jarang
sampai memerlukan VTP

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Meconium aspiration syndrome → pada kasus infeksi
intrauterine, bayi aterm/postterm, rontgen infiltrate
kasar/patchy infiltrat
C. Pneumonitis kongenital → rontgen terdapat infiltrate,
konsolidasi
D. Hyaline membrane disease → bayi preterm, rontgen
graund glass appereance
E. Bronchopulmonary dysplasia → kurang tepat, tidak
ada riwayat penggunaan ventilasi mekanik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…

B. Transient tachypnea of
newborn

© FDI2021
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 7 tahun datang ke IGD dibawa ibunya karena kejang yang kedua kali
hari ini. Anak tidak sadar antar 2 episode kejang. Kejang kelojotan seluruh tubuh dan
terjadi selama 5 menit. Ibu mengatakan anak demam sejak 2 minggu tetapi tidak
tinggi. Sebelumnya ada riwayat penurunan berat badan drastis selama 2 bulan terakhir
dan kakek pasien terdiagnosis flek paru. Hasil pemeriksaan fisik : GCS somnolen, TD
110/70, nadi 105x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,6 OC, kaku kuduk (+), refleks patologis (+),
UUB menonjol, pembesaran lnn cervical (+). Dokter melakukan pemeriksaan lumbal
pungsi didapatkan CSF berwarna kekuningan, peningkatan limfosit, glukosa rendah,
dan protein meningkat. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
A. Meningoencephalitis TB
B. Meningoencephalitis viral
C. Epilepsi
D. Meningoencephalitis bakterial
E. Kejang demam kompleks

© FDI2021
A.Meningoencephalitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak 7 tahun datang ke IGD dibawa ibunya karena kejang yang
kedua kali hari ini.
• Anak tidak sadar antar 2 episode kejang.
• Kejang kelojotan seluruh tubuh dan terjadi selama 5 menit.
• anak demam sejak 2 minggu tetapi tidak tinggi.
• Sebelumnya ada riwayat penurunan berat badan drastis selama 2 bulan
terakhir dan kakek pasien terdiagnosis flek paru
• PF: GCS somnolen, TD 110/70, nadi 105x/menit, RR 28x/menit, suhu 37,6OC,
kaku kuduk (+), refleks patologis (+), UUB menonjol, pembesaran lnn
cervical (+).
• Pemeriksaan lumbal pungsi : CSF berwarna kekuningan, peningkatan
limfosit, glukosa rendah, dan protein meningkat.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah…

© FDI2021
Infeksi Sistem Saraf Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meningitis Ensefalitis
Demam (+) (+)
Kaku kuduk (+) --> usia > 1 tahun (-)
Penurunan kesadaran (+) / (-) (+)
Kejang (+) Fokal, general,atau status konvulsi
High pitched cry (+) (-)
UUB membonjol (+) (-)
Riwayat infeksi fokal (+) (-)
Terapi Bakteri : Cefotaxim, Virus : suportif, TB : OAT

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


Meningitis TB
• radang selaput otak yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis.
• Biasanya jaringan otak ikut
terkena sehingga disebut
sebagai meningoensefalitis
tuberkulosis.
• Angka kejadian tertinggi pada
usia 6 bulan sampai 2 tahun
• Anak dengan meningitis
tuberkulosis bila tidak diobati,
akan meninggal dalam waktu 3–
5 minggu.
Sumber :
Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak, Kemenkes 2016
© FDI2021
Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011
Interpretasi Lumbal Pungsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

BAKTERI TB VIRUS
Keruh Xantochrom Serous / jernih
PMN dominan MN dominan Limfosit dominan
Protein >> Protein >> Protein N
Glukosa << Glukosa << Glukosa N

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
B. Meningoencephalitis viral → kurang tepat, LCS warna
jernih, dominan limfosit, tidak ada riw penurunan BB
drastis
C.Epilepsi → dapat disertai atau tanpa demam, terdapat
riwayat kejang sebelumnya, tidak ada tanda meningeal
D. Meningoencephalitis bacterial → kurang tepat, LCS
warna keruh, dominan PMN, Nonne (-)/(+) dan Pandy (+)/
(++)
E. Kejang demam kompleks → di antara 2 episode kejang
anak sadar, tidak ada tanda meningeal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…

A. Meningoencephalitis TB

© FDI2021
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak perempuan umur 3 tahun dibawa ibunya ke IGD RS karena keluhan kaki kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mendadak lemah sejak 3 hari lalu. Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+),
nyeri kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu. Riwayat muntah maupun
kejang disangkal. Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit,
suhu 37,9C. Pemeriksaan neurologis didapatkan paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra, sensibilitas (+). Kerusakan
yang terjadi pada pasien tersebut terletak pada…
A. Cornu anterior medulla spinalis
B. Cornu posterior medulla spinalis
C. Cortex cerebri
D. Cornu lateral medulla spinalis
E. Neuromuscular junction

© FDI2021
A. Cornu anterior medulla spinalis
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak perempuan umur 3 tahun, keluhan kaki kiri mendadak


lemah sejak 3 hari lalu.
• Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+), nyeri
kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu.
• Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi.
• PF : anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit, suhu
37,9C.
• Pemeriksaan neurologis : paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra,
sensibilitas (+).
Kerusakan yang terjadi pada pasien tersebut terletak pada…
© FDI2021
POLIO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Polio (poliomyelitis) → infeksi oleh poliovirus dari


famili Picornaviridae yang bermanifestasi dalam 4
bentuk: inapparent infection (90-95%),
abortif/minor illness (4-8%), poliomielitis
nonparalitik (meningitis aseptik), dan poliomyelitis
paralitik (1-2%), lebih sering mengenai anak < 5
tahun
• Poliovirus (RNA virus) ditransmisi melalui fecal oral
atau tertelan air yang terkontaminasi. Terdiri dari 3
serotipe: 1, 2, dan 3 dengan masa inkubasi 5-35
hari. Virus polio terisolasi pada tinja selama >2
minggu sebelum kelumpuhan sampai beberapa
minggu setelah timbulnya gejala.
• Virus polio terutama menginfeksi sel neuron
motorik di sumsum tulang belakang (cornu Sumber :
anterior) dan medula oblongata (nucleus nervus Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
kranial).
© FDI2021
POLIO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Manifestasi Klinis
Poliomielitis Abortif (minor illness) Poliomielitis Nonparalitik Poliomielitis Paralitik
(meningitis aseptik)
• Demam, anoreksia, muntah, nyeri Demam (37,8-39,50C), • Gejala sama dengan poliomyelitis
perut, dan hiperemis orofaring, nyeri kepala dan otot, hiperestesia dan nonparalitik.
selama < 5 hari parestesia, anoreksia, nausea, muntah, Demam lebih tinggi, mimik wajah
• Sembuh 3-10 hari konstipasi, atau diare. Dilanjutkan gelisah, flushing, selalu terjaga, dan
dengan kekakuan kuduk dan punggung tampak sakit berat, serta nyeri otot
hebat
• Beberapa hari pasien tak bergejala,
kemudian timbul kelemahan otot
ASIMETRIS yang diawali dengan
hilangnya refleks superfisial dan
dalam.

Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
© FDI2021
Tata laksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Medikamentosa : Tidak ada • Pencegahan : vaksinasi polio


antivirus polio • OPV (oral polio vaccine)
• Suportif • IPV (inactivated polio vaccine) →
disuntikkan
• Pemberian antipiretik / analgetik bila
demam, nyeri kepala, atau nyeri
otot
• Ventilasi mekanik pada pasien
paralisis bulbar
• Rehabilitasi medis pada kondisi
paralisis untuk mencegah terjadinya
dekubitus dan kontraktur
• Konstipasi diatasi dengan
pemberian laksatif dan
pemasangan kateter urin

Sumber : © FDI2021
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Dosis dan cara pemberian vaksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jenis imunisasi Dosis Cara Pemberian


Hepatitis B 0,5 ml IM
DPT 0,5 ml IM
Polio OPV 2 tetes PO / IM
IM 0,5 ml
BCG 0,05 ml Intracutan
Campak 0,5 ml Subcutan

INGAT!
Imunisasi yang ada
huruf C = CUTAN
Huruf C di tengah
yg di dalam (BCG
INTRAcutan) ;)
Sumber : Pedoman Imunisasi IDAI, 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Cornu posterior medulla spinalis → kurang tepat
C. Cortex cerebri → kurang tepat
D. Cornu lateral medulla spinalis → kurang tepat
E. Neuromuscular junction → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kerusakan yang terjadi pada pasien


tersebut terletak pada…

A. Cornu anterior medulla


spinalis

© FDI2021
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang ke poli anak bersama ibunya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 minggu yang lalu. Ibu mengatakan di
badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di bawah kulit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu
37,6C, konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien. Hasil
pemeriksaan lab didapatkan Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000 dan pada
hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan nucleus
iregular disertai beberapa nucleoli. Diagnosis yang tepat adalah…
A. ALL L1
B. ALL L2
C. ALL L3
D. AML
E. CML

© FDI2021
B. ALL L2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak perempuan,15 tahun keluhan lemas dan pucat sejak 2
minggu yang lalu.
• Di badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di
bawah kulit.
• PF: TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6C,
konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien.
• Pemeriksaan lab : Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000
• Hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan
nucleus iregular disertai beberapa nucleoli
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah…

© FDI2021
Leukemia Akut
• Merupakan keganasan tersering pada anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pembagian :
• Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) → tersering
• Acute Myelogenous Leukemia (AML)
• Gejala dan tanda :
Tidak spesifik → pucat, lemas, demam, sering mimisan,
memar, ekimosis, petekie, nyeri tulang,
hepatosplenomegali, limfadenopati supraclavicular
(tersering)
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukositosis, anemia, trombositopenia, neutropenia Sel Auer Rod pada AML
Sumber : thefreedictionary.com
• Radiologi dada : massa mediastinum
• Bone marrow aspiration (BMA)
• ALL → limfoblast >>>
• AML → sel Auer Rod (+)
Sumber : Nelson Essential of Pediatrics 7th edition, 2011 © FDI2021
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
• Sering disertai nyeri kepala dan pembengkakan testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

unilateral, tidak nyeri pada anak laki-laki.


• Berkaitan erat dengan cacat genetik seperti Down
syndrome
• Klasifikasi secara morfologis :

L1 : Sel limfoblas kecil serupa, L2: Sel limfoblas besar, bervariasi L3: sel limfoblas besar, homogen, sitoplasma
kromatin homogen, kromatin kasar dgn ≥1 nucleoli basofilik, bervakuolisasi (bubble-like)
sitoplasma sempit © FDI2021
Sumber : Buku ajar hematologi onkologi anak IDAI 2006
Jawaban lainnya…
A. ALL L1 → kurang tepat, limfoblas homogen
C. ALL L3 → kurang tepat, limfoblas besar, homogen
bervakuolisasi/ bubble like
D. AML → kurang tepat, sel Auer Rod (+)
E. CML→ kurang tepat, onset kronis, mayoritas pada
dewasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah…

B. ALL L2

© FDI2021
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laku usia 6 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan
demam disertai lenting di kepala dan badan sejak 4 hari yang lalu. Anak mengatakan lenting
sangat gatal dan perih saat pecah. Sejak kemarin anak mengeluhkan batuk dan pilek. Ibu
mengatakan teman-teman sekolahnya banyak yang mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan vesikel multiple dengan ukuran bervariasi disertai krusta yang
tersebar pada kulit kepala, perut dan punggung pasien. Tanda vital nadi 108x/mnt, RR 22x/menit,
suhu 38oC. Manakah pernyataan yang tepat mengenai imunisasi pada pasien tersebut?
A. Imunisasi varisela dapat diberikan setelah timbul lesi cacar air untuk mencegah lesi
bertambah
B. Imunisasi varisela tidak perlu diberikan kembali pada anak yang pernah terinfeksi varisela
C. Imunisasi varisela perlu diberikan kembali pada anak yang pernah terinfeksi varisela
D. Imunisasi varisela diberikan secara oral
E. Imunisasi varisela dapat diberikan mulai pada usia 9 bulan

© FDI2021
B. Imunisasi varisela tidak perlu diberikan
kembali pada anak yang pernah terinfeksi
varisela
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 6 tahun,keluhan demam disertai lenting di kepala dan
badan sejak 4 hari yang lalu.
• Lenting sangat gatal dan perih saat pecah.
• Sejak kemarin anak mengeluhkan batuk dan pilek.
• teman-teman sekolahnya banyak yang mengalami keluhan serupa.
• PF : didapatkan vesikel multiple dengan ukuran bervariasi disertai krusta
yang tersebar pada kulit kepala, perut dan punggung pasien.
• TTV: nadi 108x/mnt, RR 22x/menit, suhu 38oC
Pernyataan yang tepat mengenai imunisasi pada pasien tersebut adalah…
© FDI2021
Varicella
• Nama lain : Cacar air, chicken pox,

• Setelah infeksi primer, VZV tetap berada di dalam tubuh (di ganglia saraf sensorik) sebagai infeksi laten. Infeksi primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan VZV menyebabkan varicella. Reaktivasi infeksi laten menyebabkan herpes zoster (herpes zoster).

• Penyebab : Varicella zoster virus (HHV 8 yang masuk melalui saluran napas atas/orofaring dan tonsil) → penularan melalui
udara maupun kontak langsung terhadap cairan vesikel

• Gejala klinis :
1. Std prodormal :
• 2-3 minggu sebelumnya ada kontak dengan penderita (inkubasi 10-21 hari)
• Timbul ruam kulit disertai demam subfebris, malaise, nyeri kepala, anoreksia, nyeri punggung, nyeri tenggorok,
batuk
2. Std erupsi :
• Ruam gatal muncul di muka dan kulit kepala, menyebar ke badan dan ekstremitas (sentrifugal), jarang pada
telapak tetapi dapat melibatkan mukosa (terutama palatum)
• Lesi : macula eritem berubah cepat menjadi vesikel, papul, pustule, dan krusta (dalam 8-12 jam)
• Vesikel khas : superfisial, dinding tipis seperti tetesan air dengan cairan jernih → cairan keruh dan radang menjadi
pustule → pecah dan mengering menjadi krusta → krusta lepas dlm waktu 1-3 minggu. Bekas membentuk
cekungan merah muda → hilang.

© FDI2021
Sumber : Buku Ajar Infeksi Tropis IDAI, 2008
Varicella
• Pemeriksaan penunjang : • Pencegahan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tidak diperlukan • Vaksinasi varicella


• IgA dan IgM → terdeteksi hari 1-2 pasca ruam
• Mikroskopis → Tzanck test : sel datia berinti banyak
• Lab → leukopenia 72 jam pasca ruam diikuti limfositosis
• PCR → gold standard

• Tatalaksana :
• Self limiting
• Simptomatis
• Lesi kulit (lotio calamine)
• Gatal (kompres dingin, mandi secara teratur, antihistamin)
• Antipiretik (PCT 10-15mg/kgbb bila demam → memperpanjang masa penyembuhan)
• Antivirus oral : Acyclovir 4 x 20mg/kgbb (5 hari) → harus mendapat cukup hidrasi karena
asilklovir dapat mengkristal pada tubulus renal bila diberikan pada individu yang dehidrasi.

Sumber : Buku Ajar Infeksi Tropis IDAI, 2008 © FDI2021


Nelson pediatric 21st ed, 2020
Dx :
varicella/
cacar air
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diberikan mulai usia 12-


18 bulan.
• Usia 1-12 tahun diberi 2
dosis dengan interval 6
minggu – 3 bulan
• ≥13 tahun interval 4-6
minggu
• Pemberian dosis 0,5ml
secara subkutan
• Tidak perlu diberikan
kembali pada anak
yang terinfeksi cacar
air

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Imunisasi varisela dapat diberikan setelah timbul lesi cacar air untuk
mencegah lesi bertambah → tidak bisa, bila sudah timbul lesi, anak
sudah tertular 3 - 7 hari yang lalu, virus cacar air sudah berkembang biak
dan menyebar keseluruh tubuh
C. Imunisasi varisela perlu diberikan kembali pada anak yang pernah
terinfeksi varisela → tidak perlu, anak akan mempunyai kekebalan sampai
dewasa, sehingga tidak perlu divaksin cacar air lagi.
D. Imunisasi varisela diberikan secara oral → tidak tepat, pemberian via
subkutan
E. Imunisasi varisela dapat diberikan mulai pada usia 9 bulan → tidak
tepat, pemberian dimulai usia 12 bulan
Jadi, pernyataan yang tepat mengenai imunisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada pasien tersebut adalah…

B. Imunisasi varisela tidak perlu diberikan kembali


pada anak yang pernah terinfeksi varisela

© FDI2021
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu datang bersama anaknya berusia 3 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan batuk sudah 1 minggu. Batuk disertai bunyi melengking dan saat batuk anak
menarik napas dengan cepat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sesak, mata
merah, sianosis pada bibir, nadi 115x/menit, RR 32x/menit, suhu 37.8oC. Ibu pasien
mengatakan bahwa pasien tidak memperoleh imunisasi selama ini. Terkait keluhan pasien,
jumlah imunisasi yang seharusnya telah diperoleh pasien tersebut ialah?
A. 1 kali + 1 booster
B. 2 kali + 2 booster
C. 3 kali + 1 booster
D. 4 kali + 2 booster
E. 5 kali + 1 booster

© FDI2021
C. 3 kali + 1 booster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Anak 3 tahun, batuk sejak 1 minggu
• Batuk disertai bunyi melengking dan saat batuk anak
menarik napas dengan cepat.
• PF : KU tampak sesak, mata merah, sianosis pada bibir, nadi
90x/menit, RR 32x/menit, suhu 37.8oC
• Tidak memperoleh imunisasi

Jumlah imunisasi yang seharusnya diperoleh pasien


adalah…
© FDI2021
PERTUSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Infeksi saluran pernapasan atas akut dengan gejala


paroxysmal cough / whooping cough.
• Etiologi : Bordetella pertusis (coccobaccilus gram negatif)
• Diagnosis :
• Stadium kataral : gejala minimal dengan atau tanpa demam
• Stadium paroksismal : batuk paroksismal dengan inspiratory
whooping and post-tussive vomitting disertai muka merah atau
sianosis, hipersalivasi, distensi vena leher
• Stadium konvalesens : gejala berkurang, dapat terjadi ptekiae,
perdarahan konjungtiva

• Penunjang:
• DL ( leukositosis, limfositosis absolut)
• Antibodi IgG toksin pertusis (+)

© FDI2021
Terapi Pertusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suportif umum (terapi oksigen dan ventilasi mekanik jika


dibutuhkan)
• Observasi ketat
• Antibiotik
• <1 bulan :
• Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari 4 dosis selama 14 hari
• Azitromisin 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 5 hari
• ≥ 1 bulan :
• Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari 4 dosis selama 14 hari (max 2 g/hari)
• Klaritromisin 15 mg/kgBB/hari 2 dosis selama 7 hari
• Azitromisin 10 mg/kgBB dosis tunggal pada hari pertama, lalu 5 mg/kgBB dosis
tunggal pada hari ke 2-5.
• Isolasi pasien selama 4 minggu, terutama 5-7 hari selesai
pemberian antibiotik
Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 1 kali + 1 booster → kurang tepat


B. 2 kali + 2 booster → kurang tepat
D. 4 kali + 2 booster → kurang tepat
E. 5 kali + 1 booster → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jumlah imunisasi yang seharusnya


diperoleh pasien adalah…

C. 3 kali + 1 booster

© FDI2021
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 5 tahun ke dibawa ke Poli Anak dengan keluhan demam
lebih tinggi dengan kemerahan di muka dan badan sejak kemarin. Ibu mengatakan anak
sering menggaruk badan. Sebelumnya anak demam tidak terlalu tinggi, batuk, dan nyeri
tenggorokkan selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik anak tampak lemas, nadi 110 kali/menit,
RR 28 kali/menit, suhu 38,3oC, tampak ruam maculopapular eritem di muka dan badan,
kedua mata merah disertai pembesaran KGB retroaurikular, nyeri (+). Tampak pula bercak
pinpoint berwarna merah muda pada palatum mole hingga uvula. Riwayat imunisasi (-)
Gejala khas yang terdapat pada pasien tersebut adalah…

A. Koplik spot
B. Forchheimer spot
C. Rose spot
D. Strawberry tongue
E. Roth spot

© FDI2021
B. Forchheimer spot
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Anak perempuan usia 5 tahun, keluhan demam lebih tinggi dengan
kemerahan di muka dan badan sejak kemarin.
• Anak sering menggaruk badan.
• Sebelumnya anak demam tidak terlalu tinggi, batuk, dan nyeri
tenggorokkan selama 3 hari.
• PF: anak tampak lemas, nadi 110 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 38,3oC,
tampak ruam maculopapular eritem di muka dan badan, kedua mata
merah disertai pembesaran KGB retroaurikular, nyeri (+).
• Bercak pinpoint berwarna merah muda pada palatum mole hingga uvula
• Riwayat imunisasi (-)
Gejala khas yang terdapat pada pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Rubella
Etiologi Masa Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penularan
Rubella • Sejak akhir • Masa prodromal 1-5 hari ditandai dengan demam
virus (fam. masa subfebris, malaise, anoreksia, konjungtivitis ringan, koriza,
Toga inkubasi nyeri tenggorokan, batuk dan limfodenopati. Gejala cepat
viridae, sampai 5 menurun setelah hari pertama timbulnya ruam.
virus hari setelah • Demam berkisar 38C –38,7C. Biasanya timbul dan
RNA timbulnya menghilang bersamaan dengan ruam kulit
ruam. • Forschheimer spots pada periode prodrodromal sampai
Masa • Cara satu hari setelah ruam, berupa bercak
inkubasi : penularan pinpoint atau lebih besar, warna merah muda, pada
14-21 hari melalui palatum mole sampai uvula.
droplet. • Ruam mulai di muka dan menyebar ke bawah dengan
cepat (leher,badan, dan ekstremitas) Ruam pada akhir
hari pertama mulai merata di badan kemudian pada hari
ke dua ruam di muka mulai menghilang, dan pada hari
ke tiga ruam tampak lebih jelas di ekstremitas
sedangkan di tempat lain mulai menghilang → sentripetal
Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Koplik spot → gejala khas pada campak, enantema pada


mukosa buccal
C. Rose spot → gejala khas demam tifoid, lesi maculopapular
pada kulit
D. Strawberry tongue → gejala khas Kawasaki disease, lidah
tampak merah dengan papil keputihan seperti strawberry
E. Roth spot → gejala khas endocarditis bacterial, perdarahan
pada retina

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, gejala khas yang terdapat pada


pasien tersebut adalah…
B. Forchheimer spot

© FDI2021
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 10 bulan datang dibawa ibunya ke IGD karena diare 5 kali sehari sejak 1
minggu yang lalu. Diare cair tanpa disertai lendir dan darah. Riwayat ASI eksklusif selama 6
bulan dan dilanjutkan pemberian MPASI. Ibu pasien mengatakan baru memberikan susu
formula dalam sejak 1 minggu ini karena ASI sulit keluar. Pada pemeriksaan fisik anak tampak
rewel, demam (-), mata tidak cowong, anak minum dengan baik, turgor kulit kembali cepat,
serta tampak lesi maculopapular eritem kulit pada pipi, perut, dan disekitar anus. Diagnosis
yang paling tepat pada pasien adalah ….
A. Enterobiasis
B. Kolera
C. Intoleransi laktosa
D. Alergi susu sapi
E. Celiac disease

© FDI2021
D. Alergi susu sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Seorang anak usia 10 bulan keluhan diare 5 kali sehari sejak 1 minggu yang lalu.
• Diare cair tanpa disertai lendir dan darah.
• Riwayat ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan pemberian MPASI.
• Ibu pasien mengatakan baru memberikan susu formula dalam sejak 1 minggu ini
karena ASI sulit keluar.
• PF: anak tampak rewel, demam (-), mata tidak cowong, anak minum dengan
baik, turgor kulit kembali cepat, serta tampak lesi maculopapular eritem kulit
pada pipi, perut, dan disekitar anus.
Diagnosis yang paling tepat pada pasien adalah ….

© FDI2021
Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alergi susu sapi (ASS) adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara
imunologis terhadap protein susu sapi. Alergi susu sapi biasanya dikaitkan dengan reaksi
hipersensitivitas tipe 1 yang diperantai oleh IgE. Namun demikian ASS dapat diakibatkan oleh
reaksi imunologis yang tidak diperantarai oleh IgE ataupun proses gabungan antara keduanya.
Gejala biasanya timbul sebelum usia satu bulan dan muncul dalam satu minggu setelah
mengkomsumsi protein susu sapi.

KLASIFIKASI
• IgE mediated → Gejala klinis timbul dalam waktu 30 menit sampai 1 jam setelah
mengonsumsi protein susu sapi. Manifestasi klinis yang dapat timbul adalah urtikaria,
angioedema, ruam kulit, dermatitis atopik, muntah, nyeri perut, diare, rinokonjungtivitis,
bronkospasme, dan anafilaksis.
• Non-IgE mediated → diperantarai oleh IgG. Gejala klinis timbul lebih lambat (> 1 jam) setelah
mengonsumsi protein susu sapi. Manifestasi klinis yang dapat timbul antara lain adalah
allergic eosinophilic gastroenteropathy, kolik, enterokolitis, proktokolitis, anemia, dan gagal
tumbuh.

Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang :
• Uji tusuk kulit (Skin prick test )
• IgE RAST (Radio Allergo Sorbent Test) → kadar serum IgE spesifik antibodi untuk susu sapi
dinyatakan positif jika > 5 kIU/L pada anak usia ≤ 2 tahun dan >15 kIU/L pada anak usia > 2
tahun
• Uji eliminasi dan provokasi → Double Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPFC) →
gold standard
• Uji provokasi dinyatakan positif jika gejala alergi susu sapi muncul kembali, maka
diagnosis alergi susu sapi bisa ditegakkan.
• Uji provokasi dinyatakan negatif bila tidak timbul gejala alergi susu sapi pada saat uji
provokasi sampai 3 hari pasca provokasi (untuk menyingkirkan reaksi hipersensitivitas tipe
lambat). Apabila uji provokasi negatif, maka bayi tersebut diperbolehkan minum formula
susu sapi.
• Pemeriksaan darah pada tinja

Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Tatalaksana
Untuk bayi dengan ASI eksklusif:
• pemberian ASI diteruskan dan Ibu harus menghindari susu sapi serta produk turunannya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada makanan sehari-harinya sampai usia bayi 9-12 bulan atau minimal selama 6 bulan.
• Setelahnya, uji provokasi dapat diulang:
• gejala tidak timbul → anak sudah toleran dan susu sapi dapat dicoba diberikan kembali.
• gejala timbul → eliminasi dilanjutkan kembali selama 6 bulan dan seterusnya

Untuk bayi yang mengkonsumsi susu formula:


• pemberian susu formula berbahan dasar susu sapi dengan susu formula terhidrolisat ekstensif
(untuk kelompok dengan gejala klinis ringan atau sedang) atau susu formula asam amino
(untuk kelompok dengan gejala klinis berat).
• dilakukan sampai usia bayi 9-12 bulan atau minimal 6 bulan.
• Setelahnya uji provokasi diulang:
• gejala tidak timbul → anak sudah toleran dan susu sapi dapat diberikan kembali
• gejala timbul → eliminasi dilanjutkan kembali selama 6 bulan dan seterusnya.

Apabila susu formula terhidrolisat ekstensif tidak tersedia atau terdapat kendala biaya, alternatif
susu formula yang mengandung isolat protein kedelai dengan risiko alergi protein kedelai pada
bayi
Sumber: IDAI. 2014. Diagnosis Dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi © FDI2021
Intoleransi Laktosa vs Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Intoleransi Laktosa Alergi Susu Sapi


ETIOLOGI Ketidakmampuan tubuh untuk Reaksi hipersensitivitas terhadap
mencerna laktosa karena protein susu sapi
defisiensi enzim laktase
REAKSI IMUNOLOGIS (-) (+) IgE mediated (hipersensitivitas
type I)
dan non IgE mediated
(hipersensitivitas type IV)
MANIFESTASI KLINIS Mual, abdominal cramps, Manifestasi saluran pencernaan,
kembung, nyeri perut, flatus dan ruam kemerahan dan gatal /
diare, kemerahan pada anus urtikaria pada kulit bayi terutama
pipi, hidung berair, sulit bernapas
PEMERIKSAAN Analisis tinja : pH tinja asam Double blind placebo controlled
Uji toleransi laktosa (+) food challenge (DBPCFC) → gold
Uji hidrogen napas, pemeriksaan standard
radiologis lactosa-barium meal, Skin prick test, IgE RAST
ekskresi galaktosa pada urin Patch test © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Enterobiasis → pruritus ani terutama malam hari, disebabkan oleh


cacing enterobius vermicularis
B. Kolera → diare cair seperti air cucian beras, disebabkan bakteri vibrio
cholera
C.Intoleransi laktosa → kurang tepat, bukan reaksi imunologis, hanya
gejala pencernaan, pH feses asam
E. Celiac disease → reaksi autoimun terhadap gluten (protein yang
terkandung di gandum, roti, dll), diare, kembung

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat pada


pasien adalah…
D. Alergi susu sapi

© FDI2021
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik anak di RS dengan keluhan
anak lemah dan sering terjatuh tanpa sebab. Anak belum dapat mengucap 2 kata, belum
mampu berjalan, dan belum dapat menyuap makanan sendiri. Saat pasien ingin berdiri, pasien
harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua
tangannya ke kaki lalu bertumpu pada kedua lutut. Riwayat sepupu laki-laki pasien meninggal
saat usia 12 tahun karena penyakit distrofi otot. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelemahan
pada otot-otot panggul dan bahu, serta scoliosis torakal berat. Pemeriksaan IQ pasien
didapatkan nilai 50. Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami kelainan metabolisme protein
dystrophine. Pola penurunan yang sesuai pada kasus pasien di atas adalah…
A. Mutasi genetik kromosom 21
B. Autosomal resesif
C. Autosomal dominan
D. X-linked dominan
E. X-linked resesif

© FDI2021
E. X-linked resesif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, keluhan anak lemah dan sering terjatuh
tanpa sebab.
• Anak belum dapat mengucap 2 kata, belum mampu berjalan, dan belum dapat
menyuap makanan sendiri.
• Saat pasien ingin berdiri, pasien harus bertumpu pada kedua tangan dan kaki
sebelum akhirnya perlahan mendekatkan kedua tangannya ke kaki lalu
bertumpu pada kedua lutut.
• Riwayat sepupu laki-laki pasien meninggal saat usia 12 tahun karena penyakit
distrofi otot.
• PF: kelemahan pada otot-otot panggul dan bahu, serta scoliosis torakal berat.
• Pemeriksaan IQ pasien didapatkan nilai 50.
• Dokter mengatakan bahwa pasien mengalami kelainan metabolisme protein
dystrophine.
Pola penurunan yang sesuai pada kasus pasien di atas adalah…

© FDI2021
Duchene Muscular Dystrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan suatu kelainan otot progresif, X linked


resesif, yang disebabkan karena mutasi gen distrofin
• Onset 2-5 tahun
• Gejala:
• Otot proksimal terkena lebih dahulu, diawali pada
ekstremitas bawah
• Betis disisi lemak/ pseudohipotrofi
• Kesulitan berdiri dan berjalan
• Waddling gait
• Gower sign (+) → pasien harus menggunakan
tangan dan lengannya ketika mau berdiri dan
berjalan ke atas tubuhnya sendiri dari posisi jongkok
karena kurangnya kekuatan otot pinggul dan paha
• Lumbar lordosis

Sumber: Venugopal & Pavlakis. 2020. Duchenne Muscular Dystrophy. © FDI2021


Duchenne Muscular Dystrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang
• Kreatinin kinase serum → meningkat 10-20 kali dari nilai normal
• Faal hati meningkat
• Biopsy otot → dijumpai jaringan lemak
Tatalaksana
• Steroid → Prednison 0.75 mg/kg per hari atau 10 mg/kg per minggu
• Terapi fisik dan suportif

Sumber: Venugopal & Pavlakis. 2020. Duchenne Muscular Dystrophy. © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Mutasi genetik kromosom 21 → etiologi Down Syndrome


B. Autosomal resesif → kurang tepat
C.Autosomal dominan → kurang tepat
D.X-linked dominan → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pola penurunan yang sesuai pada


kasus pasien di atas adalah…
E. X-linked resesif

© FDI2021
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak laki-laki usia 14 tahun dibawa ke IGD RS karena lemas dan sulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dibangunkan sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien demam sejak 2 hari yang
lalu. Ibu pasien mengatakan anak terdiagnosis DM tipe 1 sejak usia 5 tahun tetapi 3
hari terakhir anak tidak mendapat insulin karena habis. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan GCS E2V3M4, TD 82/40 mmHg, nadi 120x/m, RR 40x/m kussmaul, suhu
38.3oC, mukosa mulut kering, turgor kembali lambat. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS : 420 mg/dl. Pemeriksaan urin didapatkan glukosa
+3, keton +2. Pemeriksaan analisa gas darah pH 7,0 dan HCO3- 10. Diagnosis yang
tepat pada pasien ini adalah...
A. Koma hiperosmolar non ketotik
B. Diabetes tipe 1
C. Diabetes tipe 2
D. Ketoasidosis diabetikum
E. Hiperglikemi

© FDI2021
D. Ketoasidosis diabetikum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 14 tahun, lemas dan sulit dibangunkan sejak
1 jam yang lalu.
• Sebelumnya pasien demam sejak 2 hari yang lalu.
• Ibu pasien mengatakan anak terdiagnosis DM tipe 1 sejak usia 5 tahun
tetapi 3 hari terakhir anak tidak mendapat insulin karena habis.
• PF : GCS E2V3M4, TD 82/40 mmHg, nadi 120x/m, RR 40x/m kussmaul,
suhu 38.3oC, mukosa mulut kering, turgor kembali lambat.
• Pemeriksaan laboratorium → GDS : 420 mg/dl.
• Pemeriksaan urin → glukosa +3, keton +2.
• Pemeriksaan analisa gas darah → pH 7,0 dan HCO3- 10.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2021
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kegawatdaruratan pada Diabetes Mellitus tipe 1


• Diagnosis KAD:
1. Hiperglikemi → kadar gula darah > 200mg/dL (11 mmol/L)
2. pH darah vena < 7,3 atau bikarbonat < 15 mmol
3. Ketonemia dan ketonuria
• Klasifikasi KAD : berdasarkan derajat beratnya asidosis
• KAD ringan : pH < 7,3 atau HCO3 < 15 mEq/L
• KAD sedang : pH < 7,2 atau HCO3 < 10 mEq/L
• KAD berat : pH < 7,1 atau HCO3 < 5 mEq/L

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Manifestasi klinis
• Dehidrasi, dengan derajat yang bervariasi.
• Takikardi, hipotensi, turgor kulit menurun dan syok.
• Perubahan kesadaran dengan derajat yang bervariasi, mulai dari bingung sampai koma.
• Mual, muntah, nyeri perut, nafas bau aseton
• Pola napas Kussmaul.
• Gejala klasik DM berupa poliuria, polidipsi, serta penurunan berat badan.
• Faktor risiko : kontrol metabolik buruk, riwayat KAD sebelumnya, anak yang tidak
menggunakan insulin, gadis remaja atau peripubertal, anak dengan gangguan
makan (eating disorders), infeksi
• Komplikasi : Edema serebri, hipokalemia

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
• Pemeriksaan penunjang :
• Kadar gula darah
• Ketonemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Analisis gas darah


• Urinalisis : ketonuria (+)
• Terapi :
• Terapi cairan : NaCl 0.9% 20 ml/kgBB/1 jam
• Insulin
• Pemberian insulin 1-2 jam setelah pemberian cairan
• Rute : intravena (IV)
• Dosis : 0,05-0,1 U/kg/jam
• Cara pengencerannya : 50 Unit insulin diencerkan dalam 50 mL NaCl 0,9% (1 mL= 1 U)
atau 5 U insulin diencerkan dalam 50 mL NaCl (1mL=0,01 U).
• Pertahankan dosis insulin tetap 0,05-0,1 U/kg/jam sampai KAD teratasi (pH > 7,30,
bikarbonat > 15 mEq/L, beta hidroksi butirat < 1 mmol/L)
• Dosis insulin dapat diturunkan lebih rendah dari 0,05 U/kg/ jam jika perbaikan

• Koreksi gangguan elektrolit

Sumber : UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI - World Diabetes Foundation 2015 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Koma hiperosmolar non ketotik → pH tidak memenuhi,
pada pasien terdapat ketonuria
B. Diabetes tipe 1 → kurang spesifik
C.Diabetes tipe 2 → kurang relevan
E. Hiperglikemi → kurang spesifik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

D. Ketoasidosis diabetikum

© FDI2021
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa ibunya ke IGD RS karena


mengalami bengkak pada kedua lutut. Bengkak terjadi secara tiba-
tiba dan tampak kemerahan. Kakak laki-laki pasien memiliki riwayat
perdarahan tidak berhenti saat sunat di usia 4 tahun. Tanda vital dan
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan Bleeding Time
normal, Clotting Time memanjang, PT normal, APTT memanjang,
kadar Faktor VIII 29 % dan Faktor IX 80%. Tatalaksana yang tepat
pada kasus tersebut adalah...
A.Packed red cell
B. Whole blood
C.Cryoprecipitate
D.Fresh frozen plasma
E. Platelet rich plasma
© FDI2021
C. Cryoprecipitate
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 2 tahun, keluhan bengkak pada kedua lutut.
• Bengkak terjadi secara tiba-tiba dan tampak kemerahan.
• Kakak laki-laki pasien memiliki riwayat perdarahan tidak berhenti
saat sunat di usia 4 tahun.
• Tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
• Pemeriksaan Bleeding Time normal, Clotting Time memanjang, PT
normal, APTT memanjang, kadar Faktor VIII 29 % dan Faktor IX
80%.
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2021
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan pembekuan darah yg herediter (X-linked


recessive)
• Jenis tersering : hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan
hemofilia B (defisiensi faktor IX) → klinis SAMA
• Gejala :
• Perdarahan → spontan dan atau pasca operasi
• Riwayat kelainan yg sama dalam keluarga (saudara laki2)
• Pemeriksaan fisik
Tergantung letak perdarahan (gusi, sendi, intrakranial, syok)

© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• DL : Hb ↓ bila perdarahan masif
• APTT ↑ Clotting time (CT) ↑ Protrombin time (PT) normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gold standard : kadar faktor VIII ↓↓ (normal >50%) dan IX ↓↓ (normal :


70-120%)
• Penatalaksanaan :
• Prinsip : cegah perdarahan
• Perdarahan akut sendi otot : replacement therapy faktor VIII/IX
(UTAMA : konsentrat faktor VIII/IX, bila tdk ada gunakan FFP atau
cryopresipitat)
• Sumber faktor VIII adalah konsentrat faktor VIII dan kriopresipitat,
sedangkan sumber faktor IX adalah konsentrat faktor IX dan FFP (fresh
frozen plasma).
• Perdarahan mukosa (kecuali saluran kemih) : Asam Tranexamat 25
mg/kgBB/kali 3x sehari PO/IV selama 5-10 hari

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Packed red cell → kurang tepat
B. Whole blood → kurang tepat
D. Fresh frozen plasma → kurang tepat, untuk sumber
faktor IX
E. Platelet rich plasma → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pasien tersebut adalah…

C. Cryoprecipitate

© FDI2021
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibunya ke poli anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan keluhan nyeri belakang telinga kiri menjalar hingga rahang. Pasien
mengeluh merasa semakin nyeri jika memakan makanan yang asam. Ibu
mengatakan anak mengalami demam sejak kemarin pagi yang tidak
disertai batuk pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 112x/ menit RR
24x/menit, suhu 38C, serta terdapat bengkak di submaksila kiri hingga pipi
dan leher. Tatalaksana yang tepat pada pasien di atas adalah..
A. Tidak diberi pengobatan
B. Antipiretik, antiviral
C. Antipiretik, analgetik
D. Antiviral, analgetik
E. Antipiretik, analgetic, antiviral

© FDI2021
C. Antipiretik, analgetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang anak perempuan usia 5 tahun, keluhan nyeri
belakang telinga kiri menjalar hingga rahang.
• Pasien mengeluh merasa semakin nyeri jika memakan
makanan yang asam.
• Anak mengalami demam sejak kemarin pagi yang tidak
disertai batuk pilek.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 112x/ menit RR
24x/menit, suhu 38C, serta terdapat bengkak di submaksila kiri
hingga pipi dan leher.
Tatalaksana yang tepat pada pasien di atas adalah..

© FDI2021
Parotitis / Mumps
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nama lain: parotitis epidemika, gondongan


• Etiologi : virus Paramyxovirus, ditularkan via droplet
• Predileksi : kelenjar parotis
• Gejala klinis :
• Pembesaran kelenjar parotis unilateral atau bilateral, disertai nyeri
hingga ke telinga ipsilateral, nyeri memberat dengan makan makanan
asam
• Demam >38 ˚C, lesu, nyeri otot, nafsu makan menurun, malaise
• Riwayat kontak dengan penderita
• Riwayat imunisasi tidak lengkap

• Komplikasi : orchitis, meningitis, meningoensefalitis, pankreatitis, oovoritis


• Terapi :
• Simptomatis dan suportif (antipiretik, analgetik, vitamin) → self limiting
disease

Sumber : Buku Ajar Infeksi Tropis IDAI, 2008 © FDI2021


Nelson Pediatrics 21st ed, 2020
Jawaban lainnya…
A. Tidak diberi pengobatan → kurang tepat, pasien
demam dan nyeri
B. Antipiretik, antiviral → kurang tepat, tidak ada antiviral
spesifik untuk mumps
D. Antiviral, analgetic → kurang tepat, tidak ada antiviral
spesifik untuk mumps
E. Antipiretik, analgetic, antiviral → kurang tepat, tidak
ada antiviral spesifik untuk mumps
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien di atas


adalah..

C. Antipiretik, analgetik

© FDI2021
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki usia 6 tahun dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan


kencing berbau sejak 3 hari yang lalu. Ibu mengatakan anak rewel dan
menangis saat BAK. Pasien juga mengalami demam dan sempat menggigil
3 hari yang lalu. Saat ini pasien juga mengeluh nyeri pada pinggang kiri.
Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110x/menit, RR 24X/menit, suhu 38,5C
dan ditemukan nyeri ketok costovertebra kiri. Pemeriksaan lab didapatkan
Hb 11,5g/dl, Hct 38%, leukosit 25.000, trombosit 350.000, urinalisis dijumpai
urin keruh, leukosit +3, eritrosit +1, proteinuria (-), nitrit (+). Tatalaksana yg
paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Rawat inap, antibiotik PO Amoxicilline
B. Rawat jalan, antibiotik PO Ceftriaxone
C. Rawat inap, antibiotik IV Amoxicilline
D. Rawat jalan, antibiotik PO Amoxicilline
E. Rawat inap, antibiotik IV Ceftriaxone

© FDI2021
E. Rawat inap, antibiotik IV Ceftriaxone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 6 tahun, keluhan kencing berbau sejak 3 hari yang
lalu.
• Ibu mengatakan anak rewel dan menangis saat BAK.
• Pasien juga mengalami demam dan sempat menggigil 3 hari yang
lalu.
• Saat ini pasien juga mengeluh nyeri pada pinggang kiri.
• PF: nadi 110x/menit, RR 24X/menit, suhu 38,5C dan ditemukan nyeri
ketok costovertebra kiri.
• Pemeriksaan lab didapatkan Hb 11,5g/dl, Hct 38%, leukosit 25.000,
trombosit 350.000, urinalisis dijumpai urin keruh, leukosit +3, eritrosit +1,
proteinuria (-), nitrit (+).
Tatalaksana yg paling tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2021
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi tersering : Escherichia coli


• Gejala : tidak khas (asimptomatis s/d gejala sepsis berat)
• Neonatus s/d 2 bulan : demam, apatis, muntah, mencret, anoreksia,
sianosis (gejala sepsis)
• Bayi : demam, anoreksia, BB sukar naik
• Anak :
• Pyelonefritis (ISK Atas) : demam, nyeri pinggang, BAK bau menyengat
• Sistitis (ISK Bawah) : gejala obstruksi (disuri, frekuensi, tidak tampias),
mengompol, BAK bau menyengat
• Pemeriksaan fisik :
Demam, nyeri ketok costovertebra (+), nyeri tekan simfisis (+), pada laki2
bisa dijumpai fimosis, hipospadia, epispadia
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukositosis Algoritma Tatalaksana ISK
• Urinalisis : ditemukan proteinuria,
leukosituria (>5/lpb), hematuria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(>5/lpb)
• Diagnosis PASTI : kultur urine
• Tatalaksana :
• Antibiotik IV
• Neonatus : Ampicillin, Gentamisin
• Anak : Ceftriaxone
• Antibiotik PO
• Amoxicilline
• Ampicilline
• Cotrimoxazole

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021


Antibiotik ISK
pada anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber :
Konsensus Infeksi Saluran Kemih IDAI, 2011
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Rawat inap, antibiotik PO Amoxicilline → rawat inap pemberian
obat secara IV
B. Rawat jalan, antibiotik PO Ceftriaxone → terapi ISK bawah pada
anak
C. Rawat inap, antibiotik IV Amoxicilline → tidak ada sediaan
Amoxicilline IV hanya ada PO
D. Rawat jalan, antibiotik PO Amoxicilline → terapi kurang adekuat
untuk ISK atas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yg paling tepat pada kasus ini


adalah…

E. Rawat inap, antibiotik IV Ceftriaxone

© FDI2021
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke IGD karena keluhan tidak mau makan sejak 2
hari terakhir. Ibu pasien menyatakan sebelumnya anak demam tinggi dan muncul bercak
ruam merah beserta bintil berisi cairan di tangan dan kaki. Ibu menyangkal adanya batuk
pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C,
serta ruam maculopapular eritem dengan vesikel multiple di telapak tangan dan kaki. Saat
dilakukan pemeriksaan rongga mulut ditemukan lesi erosi kuning keabuan dengan tepi
eritem di buccal, dan lidah. Apakah diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas?
A. Varisela zoster
B. Erupsi obat
C. Hand foot mouth disease
D. Rubella
E. Herpes zoster

© FDI2021
C. Hand foot mouth disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Anak perempuan berusia 2 tahun, keluhan tidak mau makan
sejak 2 hari terakhir.
• Anak demam tinggi dan muncul bercak ruam merah beserta
bintil berisi cairan di tangan dan kaki.
• PF: nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,2C, serta ruam
maculopapular eritem dengan vesikel multiple di telapak
tangan dan kaki.
• Pemeriksaan rongga mulut ditemukan lesi erosi kuning
keabuan dengan tepi eritem di buccal, dan lidah.
Diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas adalah….

© FDI2021
Hand, Foot and Mouth Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Etiologi: coxsackie virus A tipe 16 (tersering), Enterovirus 71


- Cara penularan : melalui sekret/cairan hidung (ingus),
tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari
kotorannya.
- Diawali dengan keluhan nyeri pada mulut dan tenggorok
serta malas makan
- Dapat timbul demam 38-39C 1-2 hari namun biasanya
subfebris
- Lesi kulit:
- Makula pada mukosa bukal, lidah dan palatum
- Berubah menjadi vesikel , lalu erosi dan membentuk
ulkus
- Lesi tambahan: telapak tangan, telapak kaki, bokong
dan genital
- Demam febris
- Tatalaksana: simptomatis (cairan, analgetik dan antipiretik)
Sumber: IDAI. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Varisela zoster → gejala prodromal (+), lesi herpetiformis


tersebar di seluruh tubuh termasuk kulit kepala
B. Erupsi obat → Riwayat konsumsi obat (+), tampilan klinis
eritema multiform, fixed drug eruption, dll
D. Rubella → Foreichhmer spot, ruam maculopapular eritem,
demam tidak terlalu tinggi
E. Herpes zoster → lesi herpetiformis sesuai dermatom

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pasien pada


kasus di atas adalah…
C. Hand foot mouth disease

© FDI2021
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 15 tahun dibawa ke puskesmas karena mengalami diare
sebanyak 5x/hari selama 4 hari. Anak menyatakan tinjanya tampak ada minyak dan
mengambang sehingga sulit dibilas. Anak juga mengatakan berbau menyengat dan busuk,
adanya lender dan darah disangkal. Ibu pasien juga mengatakan pasien menjadi malas
makan karena nyeri perut. Riwayat jajan di pinggir jalan (+). Pada pemeriksaan fisik, mata
cowong (+), konjungtiva anemis (+), turgor kulit kembali agak lambat, nadi 98x/menit, RR
22x/menit, suhu 37,3C. Pemeriksaan mikroskopis feses ditemukan gambaran seperti
layangan dan berflagel. Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien jika tidak
ditangani secara adekuat?

A. Syok septic
B. Gangguan tumbuh kembang
C. Perforasi usus
D. Abses hepar
E. Ulkus peptikum

© FDI2021
B. Gangguan tumbuh kembang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Seorang anak laki-laki usia 15 tahun, diare sebanyak 5x/hari selama 4 hari.
• Anak menyatakan tinjanya tampak ada minyak dan mengambang
sehingga sulit dibilas.
• Feses berbau menyengat dan busuk, adanya lender dan darah
disangkal.
• Anak menjadi malas makan karena nyeri perut. Riwayat jajan di pinggir
jalan (+).
• PF: mata cowong (+), konjungtiva anemis (+), turgor kulit kembali agak
lambat, nadi 98x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,3C.
• Pemeriksaan mikroskopis feses ditemukan gambaran seperti layangan
dan berflagel.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien jika tidak ditangani secara
adekuat adalah…

© FDI2021
Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Etiologi: Giardia Lambia


- Diare akibat protozoa terbanyak
- Gejala:
- Umumnya asimptomatis
- Diare akut
- Steatorrhea (feses berminyak) dan berbau busuk
- Malaise, fatigue, rasa tidak nyaman di perut
- Flatus >>> berbau busuk
- Pemeriksaan penunjang:
- Kristal charcot leyden (+)
- Protozoa berflagel, berbentuk seperti tetesan air
- Gambaran seperti layangan (monkey face)
- Infeksius: bentuk kista; Diagnosis: bentuk kista dan tropozoit
- Tatalaksana: Metronidazol 5 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis 5-7 hari
- Komplikasi: defisiensi glukosa, defisiensi zinc dan jika berkepanjangan dapat
menyebabkan kegagalan berkembang hingga retardasi pertumbuhan

Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Syok septik → terlalu jauh, jika terjadi NEC dan tidak


tertangani
C. Perforasi usus → komplikasi demam typhoid
D. Abses hepar → komplikasi amoebiasis
E. Ulkus peptikum → kurang relevan

© FDI2021
Jadi, komplikasi yang mungkin terjadi pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien jika tidak ditangani secara adekuat


adalah…
B. Gangguan tumbuh kembang

© FDI2021
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang wanita dibawa temannya ke klinik Dokter Z dengan keluhan terdapat


memar-memar berwarna kebiruan dengan pola memanjang dibagian punggung.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita tersebut mengatakan jika suaminya sering memukulinya jika sedang


bertengkar. Alat apa yang digunakan suami untuk memukuli istrinya?

A. Senapan angin
B. Ikat pinggang
C. Pisau bergerigi
D. Gunting
E. Pisau dapur

© FDI2021
B. Ikat pinggang

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• memar-memar berwarna kebiruan dengan pola memanjang dibagian


punggung.

→ Kekerasan tumpul

© FDI2021
Luka Akibat Kekerasan Tumpul = tepi luka tidak rata

Luka Lecet Tekan Luka Lecet Geser Luka Memar Luka Robek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bagian kulit yang sedikit • Bagian yang pertama • Tampak sebagai bercak, • Luka terbuka tepi tidak
mencekung, berwarna bergeser memberikan biasanya berbentuk rata, pada salah satu
kecoklatan. batas yang lebih rata, dan bulat/lonjong. sisi dapat ditemukan
• Bentuknya memberikan saat benda tumpul jejas berupa luka lecet
• Luka memar yang baru
gambaran bentuk benda meningalkan kulit yang tekan.
tergeser berbatas tidak
terjadi tampak sebagai
penyebab luka. bercak biru kemerahan • Masih terdapat
rata.
dan agak menimbul. jembatan jaringan
• Tampak goresan
epidermis yang berjalan • Proses penyembuhan
sejajar. menyebabkan warna
bercak berubah
menjadi kebiruan,
kehijauan, kecoklatan,
kekuningan dan
akhirnya hilang saat
terjadi penyembuhan
sempurna dalam 7-10
hari

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kekerasan tumpul dalam hal ini luka memar


cenderung akan menimbulkan pola yang sesuai
dengan alat yang digunakan.

 Contoh luka memar yang ditimbulkan karena


dipukul dengan gagang sapu.

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Senapan angin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Pisau bergerigi
C. Gunting
D. Pisau dapur

Tidak sesuai dengan pola luka memar yang ditemukan pada pasien.

© FDI2021
Jadi, Alat apa yang digunakan suami untuk memukuli
istrinya?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ikat pinggang

© FDI2021
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang pria dibawa temannya ke IGD RS dengan perdarahan didaerah punggung. Teman
korban mengaku menemukan korban dikamar kostnya sudah terbaring lemas dengan darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berceceran dilantai tidak jauh dari tempat tidur. Didaerah punggung kanan, dokter
menemukan luka tusuk dengan darah masih aktif keluar. Beberapa saat kemudian, polisi
datang mengabarkan bahwa telah ditemukan pisau dapur bermata 1 di tempat sampah tak
jauh dari rumah kost korban. Bagaimana deskripsi luka pada kasus diatas?

A. Luka terbuka berbentuk bulat, terdapat jelaga dan kelim api disekitar luka
B. Luka tertutup berwarna kebiruan, batas tidak jelas dengan pola memanjang dibagian
punggung
C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk tumpul
dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
D. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, kedua ujung luka berbentuk
lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.
E. Luka tertutup berbentuk goresan dibagian kulit epidermis yang berjalan sejajar.

© FDI2021
C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk
tumpul dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pria datang ke IGD dengan perdarahan daerah punggung.


• Ditemukan luka tusuk didaerah punggung kanan dengan perdarahan
aktif
• Polisi menemukan pisau dapur bermata 1 di tempat sampah tak jauh
dari rumah kost korban

→ Kekerasan tajam

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Luka Akibat Kekerasan Tajam = tepi luka rata

Luka Tusuk Luka Sayat Luka Bacok

• Mengenai kulit dengan arah • Akibat kekerasan tajam yang • Akibat kekerasan tajam
kekerasan tegak terhadap bergerak sejajar dengan dengan bagian “mata”
permukaan kulit. Tepi luka permukaan kulit. senjata yang mengenai kulit
rata. dengan arah tegak.
• Panjang luka jauh melebihi
• Lebar luka menggambarkan dalamnya luka. • Kedua sudut luka lancip
lebar pisau yang digunakan. dengan luka yang cukup
• Jika panjang luka lebih
• Karena elastisitas kulit, pendek = luka iris dalam.
dalamnya luka tidak
menggambarkan panjangnya
pisau

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Luka terbuka berbentuk bulat, terdapat jelaga dan kelim api disekitar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

luka → luka tembak


B. Luka tertutup berwarna kebiruan, batas tidak jelas dengan pola
memanjang dibagian punggung → luka memar
D. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, kedua ujung
luka berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi → luka tusuk dengan
senjata pisau dapur bermata 2
E. Luka tertutup berbentuk goresan dibagian kulit epidermis yang berjalan
sejajar → luka lecet

© FDI2021
Jadi, Bagaimana deskripsi luka pada kasus diatas?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Luka terbuka, tepi luka rata, tidak ada jembatan jaringan, ujung luka 1 berbentuk
tumpul dan ujung luka 2 berbentuk lancip, dasar tidak dapat diidentifikasi.

© FDI2021
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Polisi menemukan mayat seorang laki-laki dan sebuah senjata api dikamar mandi sebuah
rumah kontrakan. Rumah dalam keadaan sangat berantakan dan pakaian korban tampak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

robek dibeberapa bagian diduga akibat pergumulan dengan seseorang sebelumnya. Polisi
menduga kasus ini adalah pembunuhan. Ahli forensik mengidentifikasi tubuh mayat dan
menemukan 1 buah luka berbentuk bulat dengan kelim jelaga dan tato. Berdasarkan
identifikasi luka pada tubuh mayat, berapakah jarak tembak maksimal yang sesuai dengan
luka tersebut?

A. < 15 cm
B. 60 cm
C. >60 cm
D. 20 cm
E. 15 cm

© FDI2021
B. 60 cm

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 1 buah luka berbentuk bulat dengan kelim jelaga dan tato

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Luka Tembak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Luka Tembak Luka Tembak


Masuk (LTM) Keluar (LTK)

Kontak/ Tempel Sangat Dekat Dekat Jauh

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Untuk mengingat...
La = Laras senjata (bentuk bintang) → Cara membaca :
Tempel/kontak Baca dari atas ke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

bawah → dmn dia


berhenti,itu jaraknya
Pi = Api → < 15 cm → Jarak sangat dekat

Ga = Jelaga → 15-20 cm Misal : ada kelim


Jarak dekat tato,kesat,lecet →
jarak jauh
To = Kelim tato → 30-60 cm

Ke = Kelim kesat → > 60 cm


Jarak jauh
Le = Kelim lecet → > 60 cm

© FDI2021
• Kelim api = daerah hiperemis di tepi lubang
• Jelaga = jelaga warna kehitaman pada permukaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sekitar lubang
• Kelim tato = butir mesiu yang tiak habis terbakar
• Kelim kesat = pelumas, jelaga, elemen mesiu
• Kelim lecet = kulit ari yang terkelupas di sekitar tepi lubang

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. <15 cm → jarak sangat dekat : kelim api
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. >60 cm → jarak jauh : kelim kesat, kelim lecet


D. 20 cm → jarak maksimal yg hanya akan menimbulkan luka tembak
(jelaga)
E. 15 cm → jarak minimal yg hanya akan menimbulkan luka tembak (jelaga)

© FDI2021
Jadi, Berapakah jarak tembak maksimal yang sesuai dengan
luka tersebut?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. 60 cm

© FDI2021
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang wanita ditemukan oleh pembantu rumahnya telah tewas didapur rumah. Didekat tubuh
mayat ditemukan botol cairan yang sudah tinggal sedikit. Pada mulut mayat terlihat cairan yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sudah mengering berwarna putih dari daerah mulut sampai kedaerah dada. Apa yang
menyebabkan wanita ini meninggal?

A. Trauma listrik
B. Trauma tajam
C. Trauma tumpul
D. Trauma dingin
E. Trauma kimia

© FDI2021
E. Trauma kimia

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Botol cairan yang sudah tinggal sedikit


• Pada mulut mayat terlihat cairan yang sudah mengering berwarna putih
dari daerah mulut sampai kedaerah dada

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Knight, Bernard et al. Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition: CRC Press. © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Trauma listrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Trauma tajam
C. Trauma tumpul
D. Trauma dingin

→ tidak tepat karena tidak sesuai dengan kondisi mayat ditemukan

© FDI2021
Jadi, Apa yang menyebabkan wanita ini meninggal?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Trauma kimia

© FDI2021

Anda mungkin juga menyukai