1
Setelah lingkungan keluarga, hal selanjutnya adalah masyarakat yang
terbaik (khairu ummah). Masyarakat ini akan senantiasa memberikan
kemaslahatan kepada semua makhluk seluas-luasnya. Dari masyarakat
yang sudah khairu ummah akan tercipta negara yang makmur (baldatun
thoyyibah). Ketika sebuah negara sudah memiliki nilai kemaslahatan yang
tanpa terkecuali, bisa memberikan kebaikan kepada seluruh masyrakat
dan negara lain, makai slam sebagai rahmatan lil alamin akan terwujud.
Setelah semua negara menerapkan hal tersebut, maka islam bisa
dikatakan sudah menjadi rahmatan lil alamin.
Manusia bukan hanya sebagai makhluk fisik. Manusia secara kodrat
nya memiliki nilai spiritualitas, intelektualitas, dan fisik. Kita sebagai
manusia harus bisa selalu berproses. Dari awalnya yang hanya makhluk
fisik pada saat di dalam rahim ibu. Lama-kelamaan kita sebagai manusia
akan menjadi makhluk yang memiliki akal dan pikiran. Sebelum
melakukan sebuah perbuatan, kita harus senantiasa menimbang hal yang
akan kita lakukan tersebut. Hal inilah yang dinamakan manusia sebagai
makhluk intelektual. Namun, manusia tentunya perlu mendapatkan restu
tuhan dalam melakukan semua tindakannya. Ketika seorang manusia
selalu berpikir untuk mendapat restu tuhan, maka hal tersebut yang
menjadikan orang tersebut makhluk spiritual. Kita juga dalam melakukan
sesuatu harus mengikuti tiga syarat utama yaitu halalan, thayyiban, dan
ma’rufan.
Ayat Allah SWT sangat luas. Ada dua jenis firman yang diturunkan
oleh Allah SWT. Ayat pertama adalah ayat kauliyah, yang berarti benar-
benar firman Allah SWT yaitu Al-Quran. Jenis ayat yang kedua adalah
kauniyah yang berarti Allah SWT tidak secara langsung berfirman (non-
verbal), misalnya alam semesta ini. Ayat Al-Quran terdiri dari 6236 ayat
dan ayat yang menjelaskan tentang hukum ada 300-500 ayat, sedangkan
sisanya adalah ayat tentang alam semesta, sejarah manusia, metafisik,
dan masih banyak hal lainnya yang dibahas.
2
Referensi