Anda di halaman 1dari 3

Lembar Tugas Mandiri 1

Agama Islam 1
Semester 1/2021/FKUI 2021
Kenzi Naufaldi Muhammad
2106705890 – Kelompok 12

ISLAM SEBAGAI RAHMAT BAGI SEMESTA

Pada Kamis, 9 September 2021 pukul 07.00—09.00 WIB, saya dan 24 orang
teman saya mengikuti kelas Agama Islam untuk mempelajari Agama Islam secara
holistik. Agama Islam merupakan salah satu mata kuliah penting di tingkat
universitas saya (Universitas Indonesia alias UI). Saya sempat mengalami
kesulitan ketika memasuki Zoom karena terdapat dua kali pergantian Zoom.
Perkuliahan minggu ini diawali dengan adanya presentasi dari kelompok 1
berjudul Islam sebagai Rahmat bagi Semesta. Akan tetapi, terdapat plot twist
terkait penentuan kelompok presentasi karena kelompok yang ditentukan oleh
dosen kami (urutan NPM dengan total 13 kelompok) berbeda dengan kelompok di
EMAS (sejumlah 12 kelompok). Pada awalnya, saya terdaftar di kelompok 7
(bersama Ameera) berdasarkan kelompok yang ditentukan. Akan tetapi, saya
“dipindahkan” ke kelompok 12 alias kelompok terakhir. Saya mengakui bahwa
setiap posisi kelompok ada keuntungan dan kerugiannya tersendiri. Saya senang
sekaligus sedih ketika berada di kelompok 12 karena masih ada waktu persiapan
presentasi yang lebih banyak, tetapi berbanding lurus dengan ekspektasi terhadap
kelompok kami yang sangat tinggi. Tidak sedikit teman-teman saya yang
mengalami plot twist ini karena ada yang dipindahkan ke kelompok yang lebih
awal maupun dipindahkan ke kelompok berangka lebih besar meskipun yang
bersangkutan sudah membuat presentasi bersama dengan temannya yang
kebetulan tetap berada di kelompoknya. Maka dari itu, ada pertukaran tempat
terkait dengan kelompok yang saat itu akan memulai presentasi.

Kini, momen kelompok 1 berpresentasi telah tiba. Berdasarkan HR. Ahmad,


manusia ditakdirkan sebagai hamba Allah SWT sekaligus pemimpin di muka

1
Bumi ini. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia harus meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa adalah menjalani segala perintah Allah
SWT dan menjauhi segala laranganNya. Allah SWT menilai insan berdasarkan
pengaplikasian akal dan nuraninya ketika insan tersebut mampu memberikan
faedah dengan baik. Adapun setiap individu dinilai berdasarkan fisik dan materi.
Jika digunakan untuk kemaslahatan, nilai spiritualitasnya akan meningkat dan
sebaliknya. Pada dasarnya, kita harus memaknai lebih dalam terkait topik ini.
Adapun komponen yang perlu diketahui ada empat, yakni terkait seorang Muslim
(Muslimah jika wanita), keluarga islami, masyarakat islami, dan negara islami.
Selain itu, tidak terdapat pemaksaan dalam menganut Islam terhadap masyarakat
dunia. Hal itu yang perlu direpresentasikan oleh Kaum Muslimin. Kelompok 1
juga menjelaskan Rukun Islam, salah satu fundamental yang harus dipupuk oleh
Muslim dan Muslimah. Rukun Islam berfungsi sebagai pengingat dalam menjaga
tauhid agar kemaslahatan dapat tercipta. Rukun Islam yang pertama adalah
syahadatain (dua kalimat Syahadat). Kalimat pertama berisi kesaksian bahwa
tiada tuhan selain Allah SWT. Sementara itu, kalimat kedua berisi kesaksian
bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Syahadatain tercantum
dalam adzan dan iqamah. Rukun Islam yang kedua adalah shalat. Shalat
merupakan bentuk hablum minallah (komunikasi antara manusia dan Allah SWT)
yang dilaksanakan pada lima waktu (Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya)
dengan jumlah rakaat masing-masing 2—4 rakaat. Perintah untuk melaksanakan
shalat diwahyukan melalui QS Al-Baqarah (2):43 terkait menunaikan shalat,
zakat, dan melakukan ruku’. Rukun Islam yang ketiga adalah zakat. Zakat
bertujuan untuk berbagi harta kepada orang yang membutuhkan karena semua
harta yang telah dimiliki berkepemilikan parsial (masih ada hak orang lain yang
harus diberikan). Hal tersebut tercantum di HR. Bukhari dan Muslim terkait
mengajarkan zakat. Rukun Islam yang keempat adalah puasa. Puasa yang wajib
adalah puasa Ramadhan selama sebulan dengan pembuktian yang berlangsung
selama sebelas bulan berikutnya. Hal tersebut tercantum di QS Al-Baqarah
(2):183. Rukun Islam yang terakhir adalah haji. Haji memiliki berbagai ritual
simbolik dengan makna tersendiri. Hal tersebut tercantum di QS Ali Imran (3):97
terkait kewajiban menunaikan ibadah haji jika mampu.

2
Islam sebagai rahmat bagi semesta bermakna penuh berkah, rahmat, manfaat, dan
kedamaian. Islam juga mengajarkan kita untuk bertabayyun (mencari
kebenaran/evidence) terkait suatu perkara. Hal tersebut merepresentasikan akhlak
mahmudah (akhlak terpuji) dan akhlak karimah (akhlak mulia). Kemuliaan Rasul
terpancarkan karena akhlak dan budi luhur. Rasulullah SAW mengampuni dan
memaafkan kafir Quraisy meskipun dimusuhi. Hal yang perlu digarisbawahi
bukan membela agama, melainkan membela nafsu beragama. Islam yang dibawa
oleh Rasulullah berbasis akhlak. Hal yang menurut saya paling menarik adalah
kedatangan Taliban dan peristiwa 9/11 (termasuk Al-Qaeda) karena peristiwa
tersebut ‘sukses’ menjadi topik tingkat internasional. Peristiwa tersebut juga
menjadi ajang diskusi pada minggu ini. Sebagai Muslim, kita sudah seharusnya
merepresentasikan citra Islam ke dunia, yakni penuh kedamaian dan kemaslahatan
alam semesta. Hal ini juga berperan dalam menghilangkan mindset tentang
islamophobia yang sejak peristiwa 11 September 2001 (9/11) mengguncang
seluruh dunia, terutama umat Muslim. Hal tersebut juga sekaligus menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kemaslahatan alam
semesta.

Anda mungkin juga menyukai