Anda di halaman 1dari 13

CARA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM

KEBERAGAMAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama yang diampu oleh :

Bapak Pandu Wiranata, M.Ag

Oleh :

Lusiana 20101016

Diandra Dwitaviany 20101022

Hanif Kurnia Fitri 20101014

Priodi:

S1 Kebidanan

Dosen Pembimbing:

Bpk.Pandu, M.Pd.I
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH PEKANBARU

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur merilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan Allah SWT.Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa
yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa bersyukur karena telah menyelesaikan


makalah yang berjudul cara islam membangun persatuan dalam keberagaman
sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.Dalam makalah ini kami
mencoba untuk menjelaskan tentang cara islam membangun persatuan dalam
keberagaman yang kami mulai dari sumber dari aturan-aturan di dalam Islam,cara
islam menghormati kebudayaan serta keberagaman di Indonesia.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga menyelesaikan makalah ini.Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di lain waktu.

Riau,Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB 1: PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

BAB 2: PEMBAHASAN

A. konsep islam tentang keragaman dalam keberagaman.


B. cara islam dalam menanggapi perbedaan dalam persatuan dan kesatuan
bangsa.
C. Prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami pruralisme ini tentang
perbedaan aliran
D. Alasan islam harus membangun persatuan dalam keberagaman

BAB 3: PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Ketika nabi masih berada di tengah-tengah umat,semua persoalan


dikembalikan dan dijawab oleh beliau.Oleh karena itu,di era nubbuwah tidak
terdapat perbedaan pendapat.Kaum muslim baik suka maupun terpaksa,mengikuti
aturan yang diputuskan oleh Rasulullah SAW.Perbedaan pendapat muncul ketika
nabi Muhammad SAW wafat,yakni ketika menetapkan tokoh yang paling layak
memimpin umat menggantikan Nabi Muhammad SAW.Inilah cikal bakal lahirnya
dua pendapat besar dalam islam,suni dan syiah.

Sedikit ada empat alasan kita perlu mengenal pendapat-pendapat dalam islam.

1. adanya beragam pendapat dalam islam merupakan realitas,yang harus


dipandang sebagai kekayaan budaya islam
2. adanya berbagai pendapat memungkinkan kita memiliki banyak pilihan
untuk mengatasi permasalahan kehidupan modern.
3. Diera globalisasi yang di tandai dengan revolusi informatika.arus
informasih begitu mudah di akses,termasuk informasi tentang islam.tanpa
mengenal pendapat,orang akan bingung karena beragamanya pemikiran
dan hukum islam yang berbeda-beda,bahkan bertentangan.
4. Sekarang gerakan ukhuwah islamiah didengungkan oleh hampir setiap
ulama,cendekiawan muslim,dan orang-orang islam pada umumnya.Tanpa
memahami mazhab yang berbeda-beda upaya ini hanyalah sebuah slogan
palsu,yang mudah diucapkan tapi sukar dilaksanakan.

Pada masa lalu,jika umat islam berbicara “Mahzab”,maka menyaran pada fikih
empat mahzab.Namun,di era keterb ukaan informasi ini,umat islam,khususnya
kaum tepelajar,memahami “mahzab” sebagai fikih lima mahzab,bahkan lebih dari
lima.

Namun demikian,mengapa yang terkenal hanya lima pendapat?sedikitnya ada dua


alasanya:

1. Karena kelima pendapat ini memiliki pengikut yang paling banyak


2. Karena pengusaha kemudian turut serta mendukung dan mengembangkan
salah satu dari kelima pendapat ini sehingga hanya lima pendapat inilah
yang kemudian dikenal luar oleh masyarakat islam di dunia sekarang ini.

Adapun tentang beragamnya pendapat di Indonesia,muncul pertanyaan,mengapa


UN (dalam bidang fikih) berpegangan kepada 4 mahzab(pendapat)? Alasanya:

a) Banyak dalil yang mengharuskan umat islam mengikuti ahlus sunnah wal
jamaah,dan keempat mahzab ini jelas sekali memiliki ciri-ciri ahlus
sunnah wal jamaah.
b) Ada perintah taklid kepada ulama (mengikuti pendapat ulama),sedangkan
keempat imam mahzab merupakan ulama besar.
c) Keempat imam mahzab telah mencurahkan dirinya dalam meneliti
pendapat-pendapat yang dipastikan dan yang belum dapat dipastikan
sehingga para pengikut nya terbebas dari segala perubahan dan
penyimpangan,dan imam mazhab mengetahui hadis yang sahih dan yang
lemah.
d) Ulama dari generasi ke generasi mengikuti empat mazhab

Alasan muhammaditah tidak bermazhab:

1. Tidak ada dalil yang mengharuskan memiliki mazhab empat


2. Keempat tokohimam mazhab memerintahkan pengikutnya untuk merujuk
kepada Al-Quran dan As-Sunnah
3. Adanya dalil yang memerintahkan berijtihad dan melarang taklid.

Beragamnya mazhab dan keyakinan religius dalam islam disatu sisi


mengharuskan setiap orang islam perlu terus belajar sepanjang hayat,jangan puas
dengan pengetahuan agama yang telah dimilikinya.ini berarti menaati Nabi
Muhammad yang memerintahkan,”Uhtlubul ilma minal mahdi ilal lahdi”
Artinya,”carilah ilmu (ilmu agama yang benar)mulai dari buaian (pada masa
kecilnya perlu didikan yang benar)hingga masuk keliang lahat.maka hadist
ini,antara lain,didiklah dengan agama yang benar(sesuai dengan fitrah)ketika anak
masih kecil.Adapun setelah dewasa(mulai akil balig),maka setiap muslim harus
terus belajar mencari ilmu islam sepanjang hayat,dan baru boleh berhenti mencari
ilmu jika kematian menjemputnya.

B.RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai latar
belakang di atas yakni sebagai berikut:

1. Apa saja konsep islam tentang keragaman dalam keberagaman?


2. Apasaja cara islam dalam menanggapi perbedaan dalam persatuan dan
kesatuan bangsa?
3. Apa saja Prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami pruralisme ini
tentang perbedaan aliran?
4. Mengapa islam harus membangun persatuan dalam keberagaman?

C.TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui konsep islam tentang keragaman dalam keberagaman


2. Mengetahui cara islam dalam menanggapi perbedaan dalam persatuan
dan kesatuan bangsa.
3. Mengetahui prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami
prarualisme tentang perbedaan aliran
4. Mengetahui alasan islam harus membangun persatuan dalam
keberagaman
BAB 2

PEMBAHASAN

A. konsep islam tentang keragaman dalam keberagaman


Dalam kaitanya dengan agama,islam merupakan petunjuk bagi manusia
menuju jalan yang lurus,benar dan sesuai dengan tuntunan kitab suci Al
Qu’ran yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.kalau dikaitkan
dengan konteks perubahan zaman sekarang,bagaimana islam memandang
keberagaman atau pluralitas yang ada di negeri ini,bahkan didunia
ini.sebagaimana yang telah disebutkan berkali-kali oleh Allah SWT di dalam
Al Qur’an.islam sangat menjunjung keberagaman,karena keberagaman
merupakan sunnahtullah,yang harus kita junjung tinggi dan kita hormati
keberadaannya.seperti dalam (Qs Al Hujurat:13),Allah SWT telah menyatakan
“wahai para manusia,sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki,dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa,dan
bersuku-seku,supaya kamu saling mengenal”.Dari ayat Al Qur’an tadi,itu
menunjukkan bahwa Allah SWT sendiri lah yang telah menciptakan
keberagaman,artinya keberagaman di dunia ini mutlak adanya.
Dengan adanya keberagaman ini,bukan berarti menganggap
kelompok,mazhab,ataupun keberagaman yang lain sejenisnya menganggap
kelompoknyalah yang paling benar.yang harus diketahui disini
adalah,keberagaman sudah ada sejak zaman para sahabat,yaitu ketika nabi
wafat,para sahabat saling mengklaim dirinyalah yang pantas untuk menjadi
pengganti nabi.
Ajaran islam mengutamakan persaudaraan atau ukhuwwah dalam menyikapi
keberagaman,istilah ukhuwwah di jelaskan dalam Qs.Al-
Hujarat,49:10,”sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara
karena itu damaikanlah antara kedua saudara mu dan bertakwalah kepada
Allah SWT supaya kamu dapat rahmat”.
Ketegasan syariah islam memberikan gambaran betapa perhatiannya islam
terhadap permasalahan keberagaman,dengan mengutamakan
persaudaraan,keharmonisan,dan perdamaian.beberapa hadist memberikan
perumpamaan bahwa sesama muslim diibaratkan satu tubuh,”perempuan
kaum mukmin dalam sikap saling mencintai,mengasihi dan
menyayangi,seumpama tubuh,jika satu tubuh anggota sakit,maka anggota
tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam”(HARI.Muslim).
Perumpamaan yang lain di ibaratkan bangunan;
“orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah
bangunan,sebagian menguatkan sebagian yang lain”(sahahih Muslim
No.4684) cara islam dalam menanggapi perbedaan dalam persatuan dan
kesatuan bangsa.

B.Cara islam dalam menanggapi perbedaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

1. Konsep toleransi dalam islam(kebebasan beragama)


Redakalisme islma mendorong barat memelihara isu “teroris islam” agar
dunia waspada dan ikut memberantas kelompok ekstrimis islam.dan
menghapus citra islam dengan mengatakanislam adalah agama yang
intoleransi.islam adalah agama yang sangat toleransi.jelan ini tidak pantas
jika islam dituduh agama yang ekstrin dan radikal.apalagi dengan
mengatakan Al Qur’an dan Nabi Muhammad sebagai inti dari semua teror.
Islam mengakui keberagaman ada,termasuk keberagaman dalam
agama.dalam islam seorang muslim dilarang memaksa orang lain untuk
meninggalkan agamanya dan masuk islam dengan terpaksa.sejarah telah
mengabdikan kepemimpinan Rasulullah SAW dan bersikap tasamuh
beliau dalam memperlakukan penduduk madinah yang plural.
2. Batasan toleransi dalam perspektif islam
Seperti yang terjadi di masa sahabat,saat seorang munafik yang bernama
musailah Al Kadzdzab(dan pengikutnya) mengaku bahwa dirinya nabi
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.Melihat hal tersebut para sahabat
tidak tinggal diam dan membiarkan pengikut musailamah terus
menyebarkan ajaran sesatnya.karena disitu ada mashlahah untuk menjaga
agama yang merupakan faktor dharury dalam kehidupan umat islam.Allah
telah berfirman dengan tegas dan jelas bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah penutup para nabi dan tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad
SAW.
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
diantara kamu,tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”(QS.Al Ahzab:40)
Toleransi semacam ini jelas tidak dibenarkan dalam agama islam.karena
seseorang yang mengaku muslim berarti menyakini dan bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan
Allah dan menyakini bahwa tidak ada nabi setelah Nabi Mudammad
SAW.

C.Prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami pruralisme ini tentang perbedaan
aliran
Penyebab munculnya perbedaan aliran antara lain;
 Adanya pergolakan politik dalam negeri
 Mengalirnya pemikiran non-muslim
 Akibat proses perubahan kultural dan politik,dari masyarakat
tradisional ke modern dan dari politik regional ke dunia

Islam memberikan bebrapa prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami


pruralisme ini
a) Prinsip keberagaman yang lapang
Salah satu masalh yang serius dalam menyikapi keberagaman adalah
masalah klaim kebenaran.padahal untuk mencapai kepasrahan yang
tulus kepada Tuhan(nakna generik dari kata islam) diperlukan suatu
pemahaman yang sadar dan bukan hanya ikut-ikutan.oleh sebab itu
sikap kelapangan dalam mencapai kebenaran ini bisa dikatakan
sebagai makna terdalam keislaman itu sendiri.
b) Keadilan yang obyektif
Dalam konteks prulalisme,keadilan mencakup pandangan maupun
tindakan kita terhadap pemeluk agama lain.kedangkalan dalam
tindakan sering kali karena kita tidak suka dan menganggap orang lain
sebagai bukan sebagian dari kelompok kita,maka kita bisa berbuat
tidak adil terhadap mereka dalam memutuskan hukum,interaksi sosial
maupun hal-hal lain.islam mengajarkan bahwa kita harus menegakkan
keadilan dalam sikap dan pandangan ini dengan obyektif terlepas dari
rasa suka.seperti yang telah nk.diterangkan dalam QS.Al-Maidah ayat
8.
c) Menjauhi kekerasan dalam berinteraksi dengan pemeluk agama lain
termasuk ketika melakukan dakwah
Dalam berdakwah kita harus mengutamakan dialog,kebijaksanaan dan
cara-cara argumentatif lainya.tiap agama mempunyai logikanya sendiri
dalam memahami Tuhan dan firmannya,kedua bahwa dialog bukanlah
dimaksudkan untuk saling menyerang tetapi adalah upaya untuk
mencapai kesepahaman,dan mempertahankan keyakinan kita.
d) Menjadikan keragaman agama tersebut sebagai kompetisi positif
dalam kebaikan
Ketika ada pemeluk agama lain berbuat amal sosial dengan semisal
melakukan advokasi terhadap masyarakat tertindas seperti kaum
buruh,pelecehan seksual dan sebagainya maka kita tidak boleh begitu
mencurigainya sebagai gerakan pemurtadan atau bahkan berusaha
menggagalkan nya tetapi hal tersebut haruslah menjadi pemacu bagi
kita kaum muslimin untuk berusaha menjadi lebih baik dari mereka
dalam hal amal sosial.

Dari keempat prinsip ini bisa kita pegang Insyah Allah akan tercipta
hubungan yang lebih harmonis antar umat beragama,hubungan yang
dilandasi oleh sikap saling menghargai,menghormati dan saling
membantu dalam kehidupan sosial.sehingga kehadiran
agama(khususnya islam) tidak lagi menjadi momok bagi kemanusiaan
tetapi malah menjadi rahmat bagi keberadaan tidak hanya manusia
tetapi sekaligus alam semesta ini.
Manusia terbaik adalah yang bermanfaat terhadap yang lainnya.

D. Alasan  islam harus membangun persatuan dalam keberagaman


Bahwa menjaga persatuan dan kesatuan itu mutlak diperlukan. Terjadinya
perbedaan pendapat, baik perorangan maupun kelompok adalah hal yang wajar,
karena setiap pribadi memang dianugrahi oleh Allah SWT kemampuan berkreasi
dan penalaran yang berbeda-beda. Lebih-lebih para anak muda yang sedang
mencari jati dirinya, persaingan antar individu atau kelompok sulit dihindari
sehingga tidak jarang berakhir dengan baku hantam. Dengan kondisi yang
demikian, hendaklah segera dibentuk juru damai, baik dari guru maupun pemuka
masyarakat agar masalah yang timbul tidak berlarut-larut. Perlu disadari bahwa
mereka yang terlibat perselisihan pada umumnya adalah teman kita sendiri, masih
sebangsa dan sering pula malah seiman. Maka penyelesaian dengan jalan
kekerasan, jelas hanya akan merugikan diri dan bangsa kita sendiri. Selanjutnya
dalam usaha memperjuangkan kebajikan dan amal, janganlah merasa bahwa diri
dan kelompoknyalah yang pantas memperoleh bagian dan fasilitas yang lebih dari
yang lain.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam sangat menjunjung keberagaman,karena keberagaman merupakan


sunnahtullah,yang harus kita junjung tinggi dan kita hormati keberadaannya.

Dengan adanya keberagaman ini, bukan berarti menganggap kelompok, mazhab,


ataupun keberagaman yang lain sejenisnya menganggap kelompoknyalah yang
paling benar.yang harus diketahui disini adalah, keberagaman sudah ada sejak
zaman para sahabat, yaitu ketika nabi wafat, para sahabat saling mengklaim
dirinyalah yang pantas untuk menjadi pengganti nabi.

Ajaran islam mengutamakan persaudaraan atau ukhuwwah dalam menyikapi


keberagaman.
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.unsika.ac.id/index.php/pendidikan/article/view/3171

https://prezi.com/kfj7mjtwrfbd/bagaimana-islam-membangun-persatuan-dalam-
keberagaman/

https://muhmdirpan.wordpress.com/2017/12/13/bagaimana-islam-membangun-
persatuan-dalam-keberagaman/

Anda mungkin juga menyukai