Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampuh:
Di susun oleh :
1. Anis Wulandari
3. Nurjannah
SEMESTER 2C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
IBNU SINA BATAM
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah-Nya, serta Inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
terang benderang, yakni addinul Islam. Semoga kita mendapat syafa’atnya. Aamiin.
Makalah yang berjudul “Periodesasi Pendidikan Islam” disusun unuk menyelesaikan
salah satu tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam jurusan Pendidikan
Agama islam.adapun makalah ini sudah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga memperlancar penyusunan
makalah.
Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. ABD HAFID, S.Ag.,MM, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan atas
pembuatan makalah kelompok ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan materi dan moril.
3. Rekan-rekan kelompok 8 yang sudah berkeja sama dalam menyelesaikan
makalah.
4. Serta semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa yang disajikan dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kepada semua pihak atas kritik dan saran
dari kesempurnaan makalah ini. Akhirnya dengan mengucapkan syukur
Alhamdulillah atas terselesainya tugas makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita
semua, Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………..………………………………………………i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pendidikan Islam masa Pra Konsepsi.................................................................3
B. Pendidikan Islam masa Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah)...........................4
C. Pendidikan Islam masa Bayi...............................................................................7
D. Pendidikan Islam masa Kanak-Kanak................................................................8
E. Pendidikan Islam masa Remaja........................................................................10
F. Pendidikan Islam masa Dewasa........................................................................11
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.................................................................................................12
B. SARAN.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Muliya, 2002), hlm. 302
2
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, hlm 25
3
2. Mencari rizki dan makanan yang halal. Seperti disebutkan dalam Firman Allah
SWT (Q.S An-Nahl/16 :114)
ْ فَ ُكلُوا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم هَّللا ُ َحاَل اًل طَيِّبًا َوا
َش ُك ُروا نِ ْع َمتَ هَّللا ِ ِإنْ ُك ْنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُدُون
artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan
Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah”.
Pranatal berasal dari kata pre yang berarti sebelum, dan natal
yang berarti lahir, jadi pranatal adalah sebelum kelahiran, yang
berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan. Menurut pandangan
psikologi, pranatal adalah aktivitas-aktivitas manusia sebagai calon
suami istri yang berkaitan dengan hal-hal sebelum melahirkan yang
meliputi sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk memilih pasangan
hidup agar lahir anak sehat jasmani dan rohani3.
Setiap Muslim akan merasa kagum dengan kebesaran agama
Islam ini. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebaimana
Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadianya, Islam
pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi
janin dalam kandungan ibunya4.
3
Mansur. Mendidik anak sejak dalam kandungan,( Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004), hlm. 16
4
Yusuf Muhammad al Hasan, (M. Yusuf Harun MA), Al Wajiz Fi at Tarbiyah, Pendidikan
Anak dalam Islam, hlm. 11
5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta : Kalam Muliya), hlm. 302
2
mengalami kesulitan dalam berkeluarga dan syarat khususnya tentu
sesuai dengan selera masing – masing. Namun syarat yang terpenting
adalah saling mencintai.
13
yang agama dan akhlaknya kamu ridhai, maka kawinkanlah ia. Jika
kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah dimuka
bumi ini dan tersebarlah kerusakan .” (HR. Tirmidzi)
Berdasarkan hadits tersebut, maka jelaslah bahwa hal yang
paling penting dalam memilih calon suami adalah dari agama yang
dianutnya dan akhlak yang dimilikinya.
2. Fase Perkawinan/Pernikahan
Ada beberapa aspek yang dijelaskan oleh syari’at Islam yang
berhubungan dengan anjuran pernikahan/perkawinan antara lain :
a. Perkawinan merupakan Sunnah Rasul
Sabda Nabi: “Siapa saja yang mampu menikah, namun ia tidak menikah
maka tidaklah termasuk golonganku.” (HR. Thabrani dan Baihaki).
b. Perkawinan untuk ketentraman kasih sayang
Firman Allah:“Dan di antara tanda – tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia
menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri supaya kamu
cenderung tenteram kapadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa
kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar–benar terdapat
tanda – tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum : 21)
c. Perkawinan untuk mendapatkan keturunan.
d. Perkawinan untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari
kemaksiatan.
e. Setelah calon dipilih, diadakan peminangan dan selanjutnya dilaksanakan
pernikahan dengan Walimatul al-Ursy nya. Yang menarik dari pernikahan
dalam Islam adalah dibacakannya khutbah nikah sebelum ijab qabul.
Dalam khutbah nikah, terkandung nilai-nilai pendidikan, antara lain :
2
3. Fase Kehamilan
a. Tahap Nuthfah
Pada tahap ini, calon anak masih dalam bentuk cairan sperma dan sel
telur. Tahap ini berlangsung selama 40 hari.
b. Tahap ‘Alaqah Setelah berumur 80 hari, cairan tersebut berkembang bagaikan
segumpal darah kental dan bergantung pada dinding rahim ibu.
c. Tahap Mudghah Setelah berumur 120 hari, segumpal darah tadi berkembang
menjadi segumpal daging. Pada masa inilah, calon bayi telah siap menerima
hembusan ruh dari Malaikat utusan Allah.
Dalam fase kehamilan ini, ada beberapa kewajiban seorang wanita yang sedang
mengandung. Yaitu:
a) Memakan makanan yang bergizi.
b) Menghindari benturan-benturan.
c) Menjauhi minuman keras, merokok, dan berbagai jenis makanan
yang diharamkan Allah SWT.
d) Menjaga rahim dengan baik.
Fase bayi Fase bayi ialah fase masa kehidupan manusia terhitung dari
saat kelahiran sampai kirakira berumur dua tahun. Perkembangan yang
menonjol pada saat itu adalah pendengaran. Firman Allah ”Dia yang
menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan
hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur”.Hal yang harus dilakukan orang tua
terhadap anaknya:
1. Mengeluarkan zakat fitrah.
2. Mendapat hak waris.
3. Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
13
4. Menyuarakan azan dan iqamah di telinga bayi.
5. Aqiqah.
6. Memberi nama.
8
Syarifuddin,M Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2 No. 2 (2012), hal. 101
9
Fikri Ardiansyah, Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika. GRAVITY Vol. 3 No.
1 (2017), hal. 56.
2
2. Usia 3 – 7 tahun
Pada usia ini, anak sudah benar-benar dapat mulai dididik karena
dalam perkembangan jiwanya sudah mulai mengenal bahasa. Bahkan, sesuai
dengan pendapat-pendapat ahli ilmu jiwa agama mengatakan, pada usia 3-4
tahun, anak sudah mulia mengenal tahun.
Upaya pendidikan Islam yang dapat diberikan pada usia ini antara lain :
10
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Ramadhani, 1986), hlm. 80
13
d. Anak mulai gemar membaca
e. Anak mulai malu apabila auratnya dilihat orang
f. Hubungan anak dan ayah semakin erat
g. Anak suka sekali menghafal
Fase dimana usia anak telah mencapai usia muda, yang ditandai dengan mimpi
bagi laki-laki dan haid bagi perempuan. Pada saat ini anak telah memiliki kesadaran
penuh akan dirinya, sehingga ia diberi beban taklif (tanggung jawab). Fase ini disebut
juga fase ‘aqil fase tingkah laku intelektual seorang mencapai kondisi puncak
sehingga mampu membedakan perilaku yang benar dan salah, baik dan buruk. Fase
ini dimulai sekitar 15-40 tahun11.
Menurut Zulkifli L, orang barat menyebutkan remaja itu dengan istilah
“puber” sedangkan orang amerika menyebutkan “Adolesen” keduanya merupakan
masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Sedangkan dinegara kita ada yang
menyebutkan dengan “akil baligh“, “pubertas“ dan yang paling banyak menyebutkan
dengan istilah remaja12.
Fase remaja Awal remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi
laki-laki maupun perempuan. Proses terbentuknya pedirian hidup dipandang sebagai
penemuan nilai-nilai hidup. Menurut Sumardi Suryabrata proses tersebut melalui tiga
langkah :
11
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, hlm. 26
12
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Ramadhani, 1986), hlm. 86
2
c. Pada taraf yang ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas
daripendukungnya.
a. Fase dewasa dini, yaitu masa pencarian kemantapan, yaitu suau masa yang
penuh dengan masalah dan ketegangan emosional.
b. Fase dewasa madya, (40-60 tahun), masa ini ditandai dengan adanya
perubahanperubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi
penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti dengan penurunan daya ingat.
c. Fase dewasa akhir, ciri-ciri fase dewasa akhir merupakan periode
kemunduran, perbedaan individual, usia tua dinilai dengan kriteria yang
berbeda.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2
3. Masa Bayi ialah fase kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai
kira-kira berumur 2 tahun. Perkembangan yang menonjol pada saat masa ini
adalah pendengaran.
4. Masa Kanak-kanak disebut masa estetika. Beberapa tahapan pada masa
ini.Usia anak 0-3 tahun,Usia 3-7 tahun,Usia 7-13 tahun.
5. Masa Remaja merupakan fase dimana usia anak telah mencapai usia muda,
yang ditandai dengan mimpi basah bagi laki-laki, dan haid bagi perempuan.
Pada saat ini anak telah memiliki kesadaran penuh akan dirinya, sehingga ia
memiliki beban taklif (tanggung jawab).
6. Masa Dewasa merupakan fase dimana mulai berakhirnya kegoncangan-
kegoncangan kejiwaan, ketetapan hati, dan keamanan yang tegas.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Hussein Bahreisj, Al Jamius Shahih Bukhari Muslim, (Surabaya : CV. Karya Utama)
Mansur, Mendidik anak sejak dalam kandungan,( Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004)
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Muliya, 2002)
Yusuf Muhammad al Hasan, (M. Yusuf Harun MA), Al Wajiz Fi at Tarbiyah,
13
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Ramadhani, 1986)