Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Anak Usia 6-12 tahun

Dosen Pengampu : Dr. Afi Parnawi M.Pd Kelompok 4 :

Anggi Sutami
Bahtiar
Elsa Aprian Deny
Pengertian Anak usia 6-12 tahun
Anak diartikan sebagai seseorang yang usianya Anak usia sekolah menurut Erikson Wong
kurang dari delapan belas tahun dan sedang (2009) berada dalam fase industri. Anak
berada dalam masa tumbuh kembang dengan mulai mengarahkan energi untuk
kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, meningkatkan pengetahuan dari kemampuan
psikologis, sosial dan spiritual. yang ada.

Sedangkan anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang Anak belajar berkompetisi dan bekerja sama dari
berada dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki
lingkungan lain selain keluarga. Anak usia sekolah biasa disebut
aturan yang diberikan. Anak mulai ingin bekerja
anak usia pertengahan. Periode usia tengah merupakan periode usia untuk menghasilkan sesuatu dengan
6-12 tahun. mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan
keterlibatan dalam pekerjaan yang berguna secara
Periode usia sekolah Kemampuan sosial.
kemandirian anak dalam periode ini di
luar lingkungan rumah terutama di
sekolah akan terasa semakin besar.

anak sudah mampu menunjukkan penyesuaian diri dengan Dalam fase ini, perkembangan anak membutuhkan
lingkungan yang ada. Rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri peningkatan pemisahan dari orang tua dan kemampuan
dalam menghadapi tugas sudah mulai terwujud, sehingga ketika
menemukan penerimaan dalam kelompok yang sebaya serta
anak mengalami kegagalan sering kali dijumpai reaksi seperti
berperan dalam merundingkan masalah dan tantangan yang
kemarahan dan kegelisahan.
berasal dari dunia luar.
50% 40%
Dari lingkungan Dari Lingkungan
Sekolah Tempat tinggal
Content

70%
Dari Lingkungan Keluarga
Pengertian Perkembangan Fisik-Motorik

Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu


kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun
keterampilan. Oleh karena itu, perkembangan motorik sangat menunjang
keberhasilan belajar peserta didik. Sesuai dengan perkembangan fisik atau
motorik anak yang sudah siap untuk menerima pelajaran keterampilan,
maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik anak itu secara
fungsional.
Menurut Hurlock (1978) pencapaian kemampuan-kemampuan
tersebut kemudian mengarah pada pembentukan keterampilan (skill).
Keterampilan yang dipelajari dengan baik akhirnya akan menimbulkan
kebiasaan. Perkembangan psikomotorik berhubungan erat dengan
perilaku individu. Pada aspek sosial, masa remaja adalah masa mencari
jati diri. Keterampilan sosial berkembang pada konteks remaja ketika ia
berinteraksi dengan orang lain terutama dengan teman sebayanya.
Karakteristik Perkembangan Fisik-Motorik
Place Your Picture Here

merekrut (mengangkat) Anak belajar merangcang


guru-guru yang memiliki keterampilan. seperti mengetik,
keahlian dalam bidang- menjahit, merupa, atau kerajinan
bidang tersebut . tangan lainnya.

menyediakan sarana memberikan pelajaran senam


untuk keberlangsungan atau olahraga kepada para
penyeleng- garaan anak , yang disesuaikan
dengan usia sanak
pelajaran tersebut
Pengertian
perkembangan Perkembangan
hakekatnya adalah
kognitif pada
perkembangan
kemampuan penalaran logis. Baginya,
intelektual berpikir dalam proses kognitif tersebut
lebih penting daripada sekedar mengerti.
Pada masa remaja, peserta didik mulai
mengembangkan cara berpikirnya.
Peserta didik mulai berpikir secara
hipotesis dalam menyelesaikan masalah
yaitu mencari sumber permasalahan,
mengkaji dan mencari alternative
pemecahannya. Sistem persekolahan
dan keadaan social ekonomi
mempengaruhi terjadinya perbedaan
pada perkembangan kognitif anak
didik, demikian pula dengan budaya,
sistem nilai, dan harapan dalam
masyarakat.
Karakteristik Perkembangan Intelektual

Mengarahkan persepsi
dan perhatian untuk Mengevaluasi,
Identifikasi ciri menjaring informasi. melakukan penilaian
penting (analyzing). (evaluation).
.

Mengurutkan, Mengabstraksi,
membedakan, dan restrukturalisasi,
mengelompokkan membuat ringkasan
(organizing). (integrating).
.

Mengingat dengan Menyimpulkan,


berbagai cara menduga, elaborasi
(remembering). (generating).
Perkembangan Bahasa
Bahasa dapat berbentuk lisan atau tulisan
dengan mempergunakan tanda (coding), huruf
Berkomunikasi secara baik dengan orang (alphabetic), bilangan (numerical atau digital), sinar
atau cahaya yang dapat merupakan kata-kata
lain
(word) atau kalimat (sentences).
Your Picture Here Mungkin pula
Mengekspresikan pikiran,perasaan,sikap berbentuk gambar atau lukisan (drawing, picture),
gerak-gerik (gestures) dan mimic serta bentuk-
atau pendapatnya
bentuk simbol ekspresif lainnya.
Memahami isi dari setiap bahan bacaaan
yang dibacanya.
Perkembangan Emosi
Pada usia sekolah (khususnya dikelas-kelas tinggi, kelas 4, 5, 6) anak mulai menyadari
bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain.
Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua atau guru dalam mengendalikan emosinya
sangatlah berpengaruh. Apalagi anak dikem- bangkan dilingkungan keluarga yang suasana
emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak cendrung stabil atau sehat. Akan tetapi,
apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan emosinya kurang stabil atau kurang kontrol
maka perkembangan emosi anak cenderung kurang stabil atau tidak sehat.

Place Your Picture Here


Karakteristik perkembangan emosi
Karakteristik emosi yang stabil Karakteristik emosi yang tidak stabil
a. Menunjukkan wajah ceria. a. Menunjukkan wajah murung.
b. Mudah bergaul dengan teman b. Mudah tersinggung.
c. Dapat berkonsentrasi dalam belajar. c. Tidak mau bergaul dengan
d. Bersikap menghargai orang lain & orang lain Suka marah.
diri sendiri. d. Suka mengganggu teman
Tidak percaya diri.
Pengertian Perkembangan Sosial
perkembangan sosial ini adalah pencapaian
kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat
juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral
agama. Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh
keluarga, teman sebaya dan guru.

Karakteristik Perkembangan sosial


 Perkembangan sosial pada anak usia SD ditandai adanya
perluasan hubungan (teman/ group).
 Anak mulai memiliki kesanggupan
menyesuaikan diri kepada teman/lingkungannya.
 Berkat perkembangan sosial, anak dapat
menyesuaikan diri dengan teman/lingkungan.
 Sekolah harus bisa memfasilitasi perkembangan
sosial dengan cara memberikan tugas-tugas
kelompok (baik tugas fisik maupun nonfisik).
 Melalui tugas kelompok tanamkan sikap bekerja
sama, saling menghormati pendapat teman,
tenggang rasa, dan bertanggung jawab.
Perkembangan
Kesadaran Beragama

Karakteristik perkembangan kesadaran beragama Kesadaran Beragama


adalah rasa keagamaan,
pengalaman ketuhanan,
keimanan, sikap dan
tingkah laku keagamaan
yang terorganisasi dalam
Pendidikan agama Penghayatan
sikap mental dari
Sikap keagamaan di SD menjadi secara rohaniah kepribadian.
anak masih
bersifat reseptif
perhatian semua semakin Bagian atau segi yang
kalangan. Semua mendalam,
namun sudah guru wajib Sampai usia 10 pelaksanaan hadir dalam pkiran dan
disertai Pandangan dan
pengertian.
memberikan tahun, kesadaran kegiatan ritual dapat diuji melalui
paham ketuhanan teladan. diterimanya
diperoleh secara
beragama anak
sebagai keharusan intropeksi atau dapat
hanya merupakan
rasional sesuai hasil sosialisasi moral. dikatakan bahwa ia adalah
logika. orang tua, guru, aspek mental dan aktivitas
dan lingkungan.
Hubungan Perkembangan Fisik-Motorik
dengan Pembelajaran

Perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap


proses belajar- mengajar. Perkembangan fisik yang
normal adalah salah satu faktor penentu kelancaran
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan, maupun
keterampilan.
Pada masa usia dasar, kematangan perkembangan
motorik ini pada umumnya telah dicapai, oleh karena itu
mereka sudah siap menerima pelajaran keterampilan.
Untuk memfasilitasi perkembangan motorik atau
keterampilan ini, maka sekolah perlu menyiapkan guru
khusus di bidang keterampilan.
Pengertian Perkembangan Intelektual
dengan pembelajaran
karakteristik
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup Mengasah ketajaman panca indra
untuk menerima masukan informasi
untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan
dari luar.
yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya
nalarnya. Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar- Menyimpulkan, menduga, elaborasi
Berkaitan dengan produk hafalan,
dasar keilmuan seperti membaca, menulis, dan diupayakan agar anak dapat
berhitung. melakukan penyimpulan.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan- Mengurutkan, membedakan,
kemampuan siswa, pihak sekolah dalam hal ini guru- mengelompokkan
guru sebaiknya memberikan kesempatan pada siswanya Mengingat, dengan strategi antara
untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan lain pengulangan, memberi makna,
komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaran membuat catatan, melakukan
yang dibacanya atau yang telah dijelaskan oleh guru. asosiasi pengalaman sehari-hari.

Mengarahkan persepsi dan


perhatian untuk menjaring
informasi Mengevaluasi,
melakukan penilaian.
Hubungan Perkembangan Bahasa
dengan pembelajaran
Mengembangkan kepribadiannya, seperti Berkomunikasi dengan
menyatakan sikap dan keyakinan.
orang lain.

Berpikir (menyatakan pendapat atau


gagasannya).
Menyatakan isi hatinya
(perasaannya).
.

Pembelajaran bahasa disekolah sengaja untuk


menambah pengetahuan kata-katanya, mengejar dan
menyusun struktur kalimat, peribahasa,
kesusastraan, dan keterampilan mengarang.
Hubungan Perkembangan sosial
dengan Pembelajaran
Berkat diperolehnya
perkembangan sosial, anak
dapat menyesuaikan diri dengan
kelompok teman sebayanya atau
dengan lingkungan masyarakat
sekitarnya. Dalam proses
belajar di sekolah, kematangan
perkem- bangan sosial ini dapat
dimaknai dengan memberikan
tugas-tugas kelom- pok, baik
yang membutuhkan tenaga fisik,
maupun yang membutuhkan
fikiran
Hubungan Perkembangan Emosi dengan
Pembelajaran
Emosi merupakan faktor dominan yang
memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini
termasuk pula perilaku belajar.
Emosi positif akan memengaruhi individu untuk
mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar
seperti memerhatikan penjelasan guru, membaca
buku- buku, aktif dalam berdiskusi dan lain
sebagainya. Mengingat hal tersebut, sebaiknya guru
mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan, atau kondusif bagi
terciptanya proses belajar-mengajar yang efektif serta
mempunyai kepedulian untuk membantu
memecahkan masalah yang dialami peserta didik.
Karakteristik Hubungan Perkembangan Emosi
dengan Pembelajaran

Keinginan untuk menguasai sesuatu

Keinginan Berjaya

Menguasai kemahiran asas fizikal dan sosial

Memerlukan peneguhan positif atau


penghargaan terhadap tugas yang dibuatnya

Merasa rendah diri jika dikritik


Hubungan Perkembangan Keagamaan
dengan Pembelajaran

Disamping pemberian materi agama kepada anak,


guru juga harus membiasakan latihan keagamaan
yang menyangkut ibadah dan akhlak. Disamping
pemberian materi ibadah, perlu juga dibiasakan
melaksanakan ibadah sosial, yaitu menyangkut akhlak
terhadap sesama manusia. Yang ketiga perlu pula
diajarkan tentang hukum-hukum agama contohnya
halal- haramnya sesuatu dan wajib-sunnah yang
menyangkut ibadah.
Thanks You
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai