Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 4

RESUME TENTANG KONSEP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


MASA KANAK-KANAK AWAL (EARLY CHILHOOD 6-12 THN
DAN LATER CHILDHOOD 6-12 THN)

DOSEN PENGAMPU : PUTU SUKMA MEGAPUTRI S.ST.,M.Kes

NI WAYAN PUSPAYANI

21089153093

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PRODI S1 KEBIDANAN

TA 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanak-kanak ialah masa pembentukan karakter paling credible, pada tahap
ini juga anak mudah sekali diajarkan sesuatu hal yang bahkan sering dianggap sulit.
Anak-anak senang sekali mencoba sekalipun ia tidak bisa karena pada dasarnya
anak-anak merasa tertantang.

Dalam bermain pun anak-anak pun dipancing oleh kemampuan motoriknya.


Sehingga memunculkan kreativitas luar biasa. Anak-anak perlu bimbingan dari
orang tua maupun lingkungan dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan
motorik mereka. Kemampuan yang terdapat pada anak-anak berbeda satu dengan
yang lain. Sehingga peran keluarga dan lingkungan sangatlah penting untuk
mengendalikan dan mengarahkan kemampuan mereka.

Dalam pemahaman karakter anak-anak pastilah berbeda, dan bukan perkara


yang gampang. Ini yang perlu ditekankan bahwa seorang pendidik harus bisa
memahami satu persatu keterampilan, sikap anak-anak didiknya. Dengan begitu
pendidik akan bisa mengarahkan bakat anak tersebut mau dibawa ke arah mana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan masa kanak-kanak
Masa kanak-kanak dimulai saat anak dapat berdiri sampai dengan mencapai
kematangan.
Masa ini terbagi menjadi dua fase (Hurlock, 1990)

1. Masa kanak-kanak awal (Early Childhood: 2-6 tahun)


2. Masa kanak-kanak akhir (Late Childhood: 6-12 tahun)

 Masa kanak-kanak Awal


Masa anak anak menurut hurlock masa anak anak awal disebut juga
PROBLEM AGE, karena orang tua dihadapkan pada masalah-masalah seperti :
Tidak menurut, Keras kepala.

Para pendidik menyebut masa anak anak awal dengan sebutan masa
prasekolah,dimana pada masa ini lebih mempersiapkan baik secara fisik
maupun mental anak untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai
mengikuti pendidikan formal.

Para ahli psikolog menyebut masa anak anak awal sebagai:


1. Usia kelompok dimana pada masa ini anak anak masih mempelajari dasar-
dasar perilaku sosial untuk persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih
tinggi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri saat mereka masuk ke
kelas 1.
2. Usia menjelajah untuk explorasi, pada masa ini anak anak cenderung ingin
mengetahui keadaan lingkunganya disekitarnya.
3. usia bertanya, pada masa ini anak cenderung ingin bertanya apa yang
mereka anggap tidak tahu kepada orang dewasa.
4. usia meniru, dimana pada masa ini anak anak ingin meniru toko yang
mereka sukai.
5. usia kreatif, dimana pada masa ini anak anak lebih ingin menunjukkan
kreatifitasnya dalam bermain.

 Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal


Tugas perkembangan kanak-kanak awal menurut Havighurst
(Hurlock, 1990), adalah sebagai berikut:

1. Belajar mengerti tentang perilaku seks yang benar. Pelajaran seks


ialah pelajaran wajib diberikan pada masa usia seperti ini, dari sini
peran orang sangat besar untuk mengenalkaan edukasi seks.
Pembelajaran seperti ini agaknya masih dianggap tabu bagi
sebagian masyarakat orang, padahal banyak kasus yang memakan
korban anak-anak karena tidak diajarkan edukasi seks sejak dini.
Pada masa ini sangat penting anak untuk mengenal edukasi seks.
Dalam psikologi mengenal toilet training. Toilet training adalah
semacam edukasi untuk anak-anak supaya belajar menggunakan
toilet untuk ganti baju. Selain itu anak-anak juga diajari cara
melindungi dirinya dari manusia psikopat anak-anak.
2. Belajar membedakan benar dan salah dalam hubungannya dengan
orang-orang di luar rumah terutama di lingkungan tetangga, sekolah
dan teman bermain. Disini anak mulai belajar mengenal lingkungan
mereka baik itu sekolah maupun lingkungan teman sebayanya.
Anak-anak mulai menyesuaikan diri untuk berinterkasi dengan
teman-temannya. Dan mulai bisa menganalisis kejadian yang
dialami dan dilihat sendiri. Pada tahap ini akan terlihat kritis ketika
melihat sesuatu atau perlakukan yang tidak biasa ia dapatkan. Maka
dari itu peran lingkungan sangat berpengaruh penting dalam
pembentukan karakter anak. apa yang anak liat akan ia jadikan
contoh.
3. Belajar mengembangkan hati nurani
Anak-anak ibarat lembaran kertas yang masih kosong, tergantung
siapa yang akan menorehkan pendidikan ke dalamnya. Sejak dini
sejatinya anak-anak ditanamkan nilai-nilai kebaikan seperti cinta
tanah air, cinta agama, cinta kedua orangtua dan lingkungan.
Dengan menanamkan nilai seperti itu anak-anak akan memiliki rasa
tanggungan jawab dalam dirinya. Dengan cara memberikan
stimulus dari orangtua maupun lingkungan yang nantinya anak akan
merespon secara positif.

4. Belajar memberi dan menerima kasih sayang


Masa kanak-kanak awal ialah masa pembentukan karakter, dalam
psikologi disebut golden age. Sedari dini kanak-kanak harus
diberikan pengertian bahwa dalam hidup harus saling mengasihi,
terutama untuk anak tunggal yang biasanya sifat individualistisnya
tinggi. Dengan memberikan pembekalan saling memberi dan
mengsihi akan memberikan impac yang bagus bagi kanak-kanak.
Sehingga mereka akan mudah terpanggil untuk saling membantu
dan selalu bersyukur.

 Masa Kanak-kanak Akhir


Beberapa istilah yang digunakan pada kanak-kanak masa akhir yaitu :
 Masa kanak-kanak akhir dimulai saat anak masuk sekolah dasar
(SD) sehingga seringkali dikatakan sebagai masa anak sekolah
 Oleh orang tua disebut sebagai :
o Usia yang menyulitkan
o Usia tidak rapih
 Oleh para pendidik disebut sebagai :
o Usia sekolah dasar
o Periode kritis dalam membentuk dorongan berprestasi
 Oleh ahli psikologi disebut sebagai :
o Usia berkelompok
o Usia penyesuaian diri
o Usia kreatif
o Usia bermain
(Hurlock, 1990 : 146-148)

Tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir menurut Havighurst (Hurlock, 1990)


adalah :

 Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-


permainan yang umum.
 Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahkluk yang
sedang tumbuh.
 Belajar menyesuaikna diri dengan teman-temannya.
 Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat.
 Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis
dan berhitung.
 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari.
 Mengembangkan hati nurani,pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga.
 Mencapai kebebasan pribadi.

B. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget (Hurlock, 1990) pada masa kanak-kanak awal, tahap
perkembangan kognitif berada pada taraf praoperasional.
Pemikiran praoperasional dibagi menjadi menjadi dua subtahap :
1) Subtahap fungsi simbolis. Pada tahap ini anak mengembangkan
kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak
ada.
2) Subtahap pemikiran intuitif. Pada tahap ini anak mulai menggunakan
penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas semua pertanyaan.
Sedangkan pada masa kanak-kanak akhir, menurut piaget (Hurlock, 1990)
perkembangan kognitif ditandai dengan :
 Sudah bisa mulai berfikir sistematis, melakukan analisis dan
sintetis, tetapi terbatas pada benda-benda/ peristiwa-peristiwa
konkret:
o Mengembangkan strategi pemecahan masalah
o Mempertimbangkan hubungan antara satu kejadian dengan
kejadian lainnya.
o Mempertimbangkan bagaimana beberapa aspek yang
berbeda dapat mempengaruhiorang lain.
 Egosentrisme mulai berkurang, anak sudah mulai memiliki
kemampuan mengkoordinasikan pandangan-pandangan orang lain
dengan pandangannya sendiri, dan memiliki persepsi positif bahwa
pandangannya hanyalah salah satu dari sekian banyak pandangan
orang.
C. Perkembangan bicara/Bahasa
Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan Bahasa ditandai dengan
(Hurlock,1990) :
 Pengucapan kata-kata : anak sulit mengucapkan bunyi tertentu dan
kombinasi bunyi seperti z,w,d,s dan g dan kombinasi huruf mati st,str,
dr dan fl.
 Menambah kosa-kata
 Membentuk kalimat
Perkembangan Bahasa pada kanak-kanak akhir ditandai dengan (Hurlock,
1990) :
 Mengembangkan kosa kata sekitar 40.000 kata.
 Memahami bentuk-bentuk kompleks gramatik.
 Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam humor.
 Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam situasi
kompleks.
 Merancang strategi dalam berbicara, namun isi pembicaraan
cenderung merosot.
D. Perkembangan Sosial
Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan social ditandai dengan
(Hurlock, 1990) :
 Ada sosialisasi dengan kelompok teman sebaya :
o Setelah masa bayi cenderung melakukan permainan yang
bersifat menyendiri (solitary play), pada awal masa kanak-
kanak ini, seorang anak mulai menunjukkan minat yang
nyata untuk melihat teman-temannya dan berusaha
mengadakan kontak social. Parallel play (2-3 tahun) ada
bersama-sama tapi bermain sendiri-sendiri, tidak bermain
dengan anak lain.
o Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam kegiatan yang
menyerupai kegiatan anak-anak lain (assosiative play)
o Pada sekitar usia 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura
(Make believe play), misalnya bersama temannya bermain
berpura-pura menjadi polisi melawan perampok.
o Pada akhir tahun ke-3 (tahun ke-4), sejalan dengan
meningkatnya kontak social, anak menjadi anggota kelompok
dan saling berinteraksi (cooperative play), misalnya
melakukan permainan-permainan yang memiliki aturan-
aturan dan menguji keterampilan, seperti permainan
melempar dan menangkap bola.
Pada masa kanak-kanak akhir, perkembangan sosial ditandai dengan
(Hurlock, 1990) :
 Di masa sekolah, anak belajar memperolah keterampilan dan
pengetahuan tentan apa yang akan dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Bila berhasil memperolehnya, maka timbul rasa
mampu dan bergairah. Tetapi bila menemui kegagalan, apalagi
diketahui oleh orang dewasa, maka akan timbul rasa rendah diri.
(Erikson : kutub industry X inferiority).
 Keterampilan masa kanak-kanak akhir :
o Keterampilan menolong diri sendiri
o Keterampilan menolong orang lain
o Keterampilan sekolah
o Keterampilan bermain
 Anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman-teman dan
ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk
menyesuaikan diri dengan pola perilaku, nilai-nilai dan minat
anggota-anggotanya (usia berkelompok), ia harus “berjuang”
mencapai hal ini.
 Menunjukan minat yang nyata terhadap teman-temannya dan
berusaha mengadakan kontak social.
 Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain.
 Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi

E. Perkembangan Emosi
Secara ringkas , ZEMAN (2001) merangkum perkembangan emosi kanak-
kanak sebagaimana dapat dilihat pada table dibawah ini :

Usia Perkembangan emosi


2 tahun Anak mulai mengembangkan kemampuan berempati.
3 tahun Anak belajar bahwa ekspresi kemarahan dan agresi
dikendalikan dengan hadirnya orang dewasa, anak mulai
menginternalisasi aturan masyarakat yang menentukan
tentan ekspresi emosi yang sesuai.
4 tahun Anak mampu mengubah ekspresi emosi.
Permulaan usia Anak mengembangkan pemahaman yang sangat baik
4-5 tahun tentang keadaan emosi orang lain.
7-11 tahun  Menunjukkan bermacam-macam keterampian
pengaturan diri (self regulation).
 Anak pada usia ini sensitive terhadap tanda-
tanda kontekstual social yang diberikan sebagai
pengarah untuk mengekspresikan atau
mengendalikan emosi negative.
 Anak mengembangkan seperangkat harapan
tentang hasil dari mengeksperesikan emosi
kepada orang lain.
 Anak laki-laki kurang terbuka untuk
menunjukkan emosi takut pada saat disstres
dibandingkan dengan anak perempuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa kanak-kanak adalah masa paling vital yang terjadi dalam
pertumbuhan dan perkembangannya terutama dalam perkembangan
motorik dan koginif. Pada masa ini anak-anak mulai dibina untuk
menciptakan karakter mereka sendiri melalui kontak langsung dengan
lingkungan setelah lepas dari keluarganya. Anak-anak dituntut untuk
mandiri, bisa bergabung dalam kelompok sosial agar anak-anak tidak
menjadi kuper (kurang pergaulan).
Selain itu juga pembinaan akhlak yang paling penting didalam
keluarga. Orang tua berperan penting mengarahkan anak-anaknya untuk
berbudi pekerti yang elok. Pembiasaan adab sejak dini membuat anak
akan selalu menerapkan dalam segala ruang. Walaupun tanpa orang tua
mengawasi jika sudah diajarkan sejak kecil , anak akan mengingat
pelajaran hingga dewasa kelak.
DAFTAR PUSTAKA

Fahyuni, Eni Fariyatul & Istikomah. 2016. Psikologi Belajar dan Mengajar.
Sidoarjo:Nizamian Learning Center

Herlina, Biblioteraphy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku, (Bandung:
Pustaka Cendekia Utama, 2013), 8

Janice J.Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini diterjemahk dari


OBESERVING OF THE YOUNG CHIL: Seventh Ediotopon PEARSON EDUACATION
oleh Arif Rakhmah. 235

Perkembangan Anak-anak Awal diakses darri staffnew.uny.ac.id pada 9 Desember 2017

Suadirman, Siti Partini. Hiryanto. Ayriza, Yulia. Purwandari. Izzaty, Rita Eka & Rosita
Endang

Kusmaryani. 2017. Masa kanak-kanak awal, diakses dari staffnew.uny.ac.id pada 9


Desember 2017

Sujarwo & Cukup Pahala Widi, Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6
Tahun,Jurnal pendidikan, Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 2 November
2015,diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Univertsitas Negeri Yogyakarta, 97.

Hurlock, E.B (1990). Developmental psycology : A lifespan Approach. ( terjemahan oleh


Istiwidayanti). Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai