Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : AFNI NIHAYAH


NIM : 858699982
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KELAS :A

SOAL
1. Jelaskan pentingnya mempelajari perkembangan peserta didik!
Jawab:
Mempelajari perkembangan peserta didik merupakan hal penting yang harus dikuasai
seorang guru, karena guru berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Guru harus
memahami dan peka terhadap masalah yang dihadapi peserta didik. Guru juga ditekankan
untuk memahami pada usia berapa peserta didik mampu berfikir abstrak. Selain itu guru
harus mampu memahami setiap tingkah laku peserta baik dari segi positif maupun negatif
dan mampu memahami setiap kondisi psikologi peserta didik. Hal ini perlu diperhatikan
karena akan berpengaruh terhadap proses belajarnya nanti. Beberapa keuntungan yag
diperoleh jika guru mempelajari perkembangan peserta didik, yaitu :
a. Dapat memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat
perkembangan pemahaman peserta didik.
b. Dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan
kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu.
c. Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis individu (siswa) secara umum dalam
bentuk sikap dan tingkah laku selama mengikuti proses pembelajaran.atau diluar
pembelajaran
d. Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran agar
tercapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif.
e. Membantu dan memahami karakter siswa dalam mengembangkan berbagai jenis
kemampuan dan potensi yang dimiliki dalam bentuk proses-proses pembelajaran yang
berbasis pengembangan siswa.
f. Membantu siswa menyelesaikan program pembelajaran sehingga dengan pemahaman
guru tentang perkembangan peserta didik, pendidikan dapat memberikan bantuan pada
siswa dalam menyelesaikan program-program pembelajaran sampai tuntas.

2. Jelaskan fase-fase perkembangan anak!


Jawab:
Fase fase perkembangan anak terdiri atas:
a. fase pranatal, fase yang terjadi saat dalam kandungan, yaitu waktu yang terletak
antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang
luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
b. fase bayi, perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 2 tahun. Masa ini
disebut masa golden age. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada
orang tua. Kegiatan psikologis yang baru seperti bahasa, koordinasi sensori motor
dan sosialisasi. Orangtua bisa menstimulasi dengan mainan khusus anak
dengan usia kurang dari 2 tahun agar di usia dini anak sudah mulai terlatih
dan memiliki pondasi yang kuat untuk melanjutkan ke fase berikutnya. Di
samping itu bayi dilatih untuk mengetahui waktu dan tempat untuk buang air
besar dan buang air kecil dengan istilah “toilet training”. Caranya dengan
melatih bayi untuk buang air kecil sebelum tidur dan setelah bangun.
c. fase kanak-kanak awal, fase ini berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau
6 tahun. Fase ini disebut dengan “masa pra sekolah”. Mereka belajar mandiri dan
berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk
bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri
ataupun dengan temannya. Pada fase ini kanak-kanak berusaha untuk terampil
berbicara. Dalam fase ini, bisa dilakukan stimulasi memberi kesempatan
bercerita dan berkomunikasi, berdiskusi tentang sebab akibat, memberi
kesempatan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, mengenalkan
berhitung, mengajarkan aturan, diskusi, dan penjelasan sebab akibat,
menggunting, membuat prakarya, berjalan-jalan. Berakhirnya masa ini ketika
memasuki kelas satu sekolah dasar.
d. fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase perkembangan yang berlangsung sejak
usia sekitar 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak
menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung.
Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak dan pengendalian diri
sendiri bertambah pula. Peran penting orangtua mengawasi perkembangan
anak dan informasi yang didapatkan anak dari luar dan selalu mengarahkan
anak untuk membedakan yang baik dan yang buruk untuknya.
e. fase remaja, masa perkembangan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja
awal, umurnya perkiraan sekitar 10 sampai 12 tahun dan berkakhir perkiraan di usia
18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat
cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya
karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuh rambut di bagian
tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri
dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak, dan idealis.
Waktunya banyak dihabiskan di luar keluarga.

3. Jelaskan tentang teori-teori perkembangan anak beserta tokohnya!


Jawab:
a. Teori perkembangan anak yang pertama yaitu teori perkembangan afektif, teori ini
dilahirkan oleh Erik H. Erikson. Teori perkembangan afektif mengemukakan bahwa
perkembangan manusia adalah sintesis dari tugas-tugas sosial. Selain itu,
perkembangan afektif merupakan dasar perkembangan manusia. Menurut Erikson
perkembangan afektif terdiri dari delapan fase, yaitu kepercayaan dasar (0-1 tahun),
otonomi (1-3 tahun), inisiatif (3-5 tahun), produktivitas (5-11 tahun), identitas (12-18
tahun), keakraban (19-25 tahun), generasi berikut (25-45 tahun), dan integritas (45- ...
tahun).
b. Teori perkembangan anak yang kedua yaitu teori perkenbangan kognitif.
Perkembangan kognitif berlangsung sesuai dengan perkembangan umurnya, maka
sebagai guru harus menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan kecerdasannya.
Tokoh teori perkembangan kognitif yaitu Jean Piaget. Piaget mengemukakan proses
perkembangan anak melalui empat tahap, yaitu tahap sensori motorik (0-2 tahun), pra
operasional (2-7 tahun, operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11-
15).
c. Teori perkembangan menurut Robert J. Harvighust. Teori ini mengemukakan bahwa
pada usi usia tertentu seseorang harus mampu melakukan tugas-tugas perkembangan.
Kemampuan merupakan keberhasilan yang memberikan kebahagiaan serta memberi
jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi
individu, penolakan oleh masyarakat, dan kesulitan untuk tugas perkembangan
berikutnya. Menurut teori ini tugas perkembangan terjadi pada: masa kanak-kanak
(usia bayi dan usia TK), masa anak (usia SD), masa remaja, masa dewasa awal, masa
setengah baya, dan masa tua. Menurut Harvighust setiap tahap perkembangan individu
harus sejalan dengan perkembangan aspek fisik, psikis, serta emosional, moral dan
sosial. Tugas perkembangan ini sangat penting bagi guru, karena membantu
memperjelas tujuan yang akan dicapai sekolah dan konsep ini dapat dipergunakan
sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan.
d. Teori perkembangan Lev V. Gotsky, teori ini menjelaskan bahwa anak anak
membentuk, membangun, atau mengkonstruk pengetahuan. Menurut V. Gotsky yang
memegang peanan penting dalam belajar adalah interaksi sosial. Lingkungan sosial
meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan budaya yang menjadi lingkungan hidup
anak. Anak berbagi proses mental dalam konteks sosial dan belajar dengan berbagi
pengalaman melalui interaksinya dengan orang lain, kemudian diikuti pengalaman
pribadi.
e. Teori Albert Bandura, teori ini mengemukakan bahwa banyak perilaku yang tidak
dipelajari melalui pembentukan tetapi berkembang melalui reaksi dan interprestasi
individu terhadap situasi.misalnya seorang anak melihat temannya dihukum karena
perilaku yang tidak dikehendaki, dengan demikian anak tersebut dapat mempelajari
perilaku yang baru dengan meniru temannya yang berperilaku secara benar.
f. Teori behaviorisme, teori ini menanamkan teori stimulus respon dalam perkembangan
anak. Belajar itu berkelanjutan, merupakan hasil jerih payah dalam lingkungan, serta
tidak ada hubungannya dengan umur dan tahp tahap perkembangan. Arah perilaku
ditentukan oleh pengendalian lingkungan belajar dan pengalaman individual. Teori ini
digagas oleh John B. Watson, B.F. Skinner, dan ivan pavlov.
g. Teori John Bowlby, teori ini termasuk perkembangan sosial yang paling awal
ditemukan. Hubungan sejak dini antara anak dan pengasuhnya berperan penting dalam
perkembangannya. Bahkan hal ini akan terus berpengaruh pada hubungan sosial
seumur hidupnya. Menurut teori ini, anak terlahir membutuhkan kasih sayang. Itulah
mengapa anak selalu ingin dekat dengan pengasuhnya.
h. Toeri Sigmund Freud, teori ini diyakini bahwa pengalaman di masa kecil dan hasrat
alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku seseorang. konflik yang terjadi pada
tahapan-tahapan itu akan berpengaruh hingga jauh ke depan.Lebih jauh lagi, teori
perkembangan anak versi Freud ini menyatakan bahwa pada setiap usia anak, titik hawa
nafsu atau libido juga akan berbeda. Teori ini digagas oleh Sigmund Freud, ia juga
menyebutkan bahwa sifat seseorang sangat ditentukan pada apa yang dialaminya sejak
usia 5 tahun

4. Jelaskan pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak SD!


Jawab:
Intelektual berasal dari bahsa latin intelligere yang berarti mengorganisasikan,
menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain. Pada usia sekolah dasar anak
sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif. Beberapa perkembangan
menurut piaget :
1. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete
operations) yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik mengenai segala sesuatu.
Pada umumnya mereka pada tahap ini sampai kira-kira II tahun. Menurut piaget masa
ini ditandai dengan: 1) kemampuan mengklasifikasikan benda-benda dengan ciri yang
sama, 2) menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau bilangan, 3) memecahkan
yang sederhana
2. Berpikir Operasional
Pada tahap operasional konkret anak-anak sudah mulai bekerja denga angka-angka,
mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang dan dapat membedakan kenyataan
dengan hal-hal yang bersifat fantasi. Anak-anak usia sekolah lebih dapat berpikir
secara logis dari pada waktu mereka masih muda. Menurut Piaget seorang anak pada
periode perkembangan ini telah mampu menggunakan simbol” untuk melakukan
sesuatu. Pada periode berpikir ini pula mereka meningkatkan pengertian bahwa adanya
sudut pandangan orang lain memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara
efektif dan memungkinkan mereka untuk bersikap lebih luwes dalam sikap moral
mereka.
3. Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan
berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan
untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama
dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi. Anak pada
usia sekolah dasar sudah mampu melakukan konservasi karena sudah memahami
konsep bolak-balik konsep bahwa ia dapat mengembalikan benda kebentuknya yang
semula tanpa (ditambah atau dikurangi).
4. Seriasi (Runtunan)
Seriasi juga satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar, yaitu memahami
suatu seri posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu dimensi tinggi,
panjang atau ukuran, Artinya anak usia SD mampu menyusun benda mulai dari yang
paling tinggi sampai yang paling rendah.
5. Klasifikasi dari Obyek-obyek
Yaitu kemampuan untuk memilih sub kelompok.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikanya
berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan daya nalar. Untuk mengembangkan daya
nalarnya, maka perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat, atau menilai
tentang berbagai hal tentang pelajaran atau peristiwa. Selain itu, juga dengan
menyelenggarakan kegiatan seperti lomba mengarang, menggambar dan menyanyi,
5. Jelaskan perkembangan bahasa dan sosial anak usia SD!
Jawab:
Perkembangan bahasa anak SD tidak hanya dinilai dari kemampuan membaca atau
menulis saja, tapi juga mencakup kemampuan berkomunikasi serta memahami dan
mengekspresikan perasaan. Kemampuan bahasa yang baik akan mendukung
kemampuan anak dalam berpikir, memecahkan masalah, serta menjalin hubungan
dengan orang lain. Kecepatan perkembangan bahasa setiap anak memang berbeda,
tapi umumnya akan mencapai tonggak perkembangan berikut dalam rentang usia
tertentu. Anak kelas satu (6-7 tahun) SD umumnya sudah mulai terbiasa
menggunakan kalimat panjang, baik secara lisan maupun tulisan. Berikut tolak ukur
perkembangan bahasa anak kelas satu, yaitu bisa mengingat apa yang didengarnya,
bisa mengikuti perintah yang terdiri dari dua sampai tiga tahapan, konsisten
mengikuti topik pembicaraan dan bergantian bicara dengan lawan bicara, tidak ada
lagi huruf yang tertukar saat bicara atau menulis, mengenal 100 kata yang sering
digunakan tanpa mengeja
Kemudian diakhir kelas tiga (7-9 tahun), anak menunjukkan perkembangan bahasa
sebagai berikut: Mulai memperkaya kosa kata melalui tulisan/bacaan, mulai bisa
bermain kata dan bisa memahami plesetan, teka-teki, dan humor, bisa berbicara
dengan jelas serta menyesuaikan volume suara dengan situasi, bisa merangkum
cerita, bisa menganalisis kata, bisa membaca ulang dan membetulkan kesalahan,
sudah jarang melakukan kesalahan dalam mengeja.
Menjelang akhir kelas lima (9-11 tahun), umumnya anak sudah mulai
menggunakan bahasa lisan dan tulisan yang cukup kompleks.
Tonggak perkembangan bahasa lain yang umumnya dicapai anak di akhir kelas lima
diantaranya adalah: bisa menyusun dan menyampaikan pidato singkat dengan isi
yang informative, mengenali makna dan poin-poin inti dari sebuah percakapan,
membaca tulisan dengan lantang dan berintonasi, mulai gemar membaca dengan
tujuan tertentu, baik untuk hiburan, belajar sesuatu yang baru, atau mencari
informasi, bisa memberikan arahan dengan akurat, bisa menyesuaikan gaya bahasa,
gestur tubuh, penggunaan kata, dan nada bicara dengan situasi dan lawan bicara,
mulai banyak menggunakan kiasan, bisa memulai dan mengakhiri obrolan dengan
baik
Di akhir sekolah dasar (usia 11-12 tahun), umumnya hampir semua
perkembangan bahasa di atas sudah dikuasai dan semakin membaik. Seperti
memahami kalau cara menyampaikan sesuatu bisa mempengaruhi tanggapan dari
orang lain, bisa mendengarkan informasi lisan secara kritis, bisa menjelaskan sudut
pandangnya secara lebih rinci untuk meyakinkan orang lain, bisa menggunakan jeda
saat bicara untuk memberikan penekanan, bisa bernegosiasi dan berdiskusi untuk
mengatasi konflik.
Sedangkan perkembangan sosial adalah proses saat anak belajar berinteraksi atau
bersosialisasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Kemampuan sosial bagi anak
penting untuk berkembang dengan baik karena dapat mempengaruhi kemampuan anak di
sisi lainnya, termasuk kognitif dan emosi. Bahkan, kemampuan sosial anak yang
berkembang dengan baik membantu menumbuhkan rasa empati di dalam dirinya. Ada
berbagai kemampuan sosial yang sudah mampu dilakukan anak di masa perkembangan
anak kelas satu (usia 6-7 tahun) , yaitu: Anak menjadi lebih peka dan memiliki sifat empati.,
anak sudah dapat berteman akrab dengan teman-temannya yang berjenis kelamin sama,
anak terkadang mau bermain berkelompok dengan teman-temannya, tetapi kadang juga
ingin bermain sendiri. Anak bisa menghabiskan waktu sendiri dengan bermain, membaca
buku, maupun melakukan kegiatan lain yang ia senangi. Dengan cara tersebut, secara tidak
langsung anak belajar mengenal dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
Memasuki usia 8 tahun ini (kelas 2), perkembangan sosial anak tentu semakin
terasah dengan baik. Kemampuan sosial yang dimiliki anak di usia 8 tahun mencakup hal-
hal berikut: Anak mendapatkan rasa aman ketika terlibat dalam kegiatan kelompok yang
ia sukai, anak senang berada di sekitar teman-temannya. Namun, hal ini membuat anak
merasa bahwa pendapat teman-temannya merupakan hal yang penting dan tekanan dari
teman-temannya bisa menjadi masalah, anak mulai paham untuk menabung. Usia 8 tahun
bisa dikatakan sebagai fase perkembangan sosial saat anak merasa senang bisa menjadi
bagian dari sebuah kelompok sosial.
Sampai di usia 9 tahun ini (kelas 3), perkembangan sosial anak biasanya sudah
mencapai berbagai hal berikut ini: Anak memahami norma sosial dan perilaku yang baik
untuk dilakukan, anak memiliki sahabat yang baik dan peduli padanya, anak memiliki rasa
empati yang kuat, beberapa anak mulai tertarik ingin tahui mengenai hubungan antara anak
laki-laki dan perempuan, persahabatan yang anak jalin membuatnya merasa senang, anak
mulai tertarik untuk memahami hubungan pertemanan antara anak laki-laki dan
perempuan, hal ini dapat lebih menarik perhatiannya, melalui persahabatan juga anak
belajar bahwa hubungan pertemanan dekat yang ia jalin kadang memiliki perbedaan sifat,
sikap, dan perilaku.
Perkembangan anak di kelas 4 dan 5 (usia 9-11 tahun) mulai menyesuaikan diri
dengan perubahan fisik dan sebagian di antaranya juga ada yang mulai
memasuki masa puber. Perkembangan sosial di usia ini sering mengalami mood
swing dan rasa tidak percaya diri. Mulai pandai mengatasi konflik dan bernegosiasi.
mulai mengetes sejauh mana mereka bisa mengubah batasan dan aturan yang sudah
ada. mulai banyak mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Memiliki hubungan
pertemanan yang lebih kompleks dan kuat. Lebih banyak aktif di kegiatan dengan
teman ketimbang keluarga. Dan Mulai tertarik pada teman lawan jenis atau pura-
pura tertarik pada teman lawan jenis agar diterima oleh teman sebaya.
Di tahun terakhir sekolah dasar (11-12 tahun), bisa dibilang anak berada
dalam masa transisi menjadi seorang remaja. Kemampuan sosialnya semakin
matang dan pengaruh teman pun semakin kuat, sehingga perlu terus didampingi dan
dipantau orang tua dan guru. Beberapa perkembangan sosial yang ditunjukkan anak
kelas 6 SD di antaranya yaitu sangat peduli dengan pandangan orang lain tentang
dirinya, mampu menentukan sudut pandang dalam melihat suatu masalah, mulai bisa
mengendalikan reaksinya terhadap suatu hal, dan mulai bisa menempatkan diri di
berbagai situasi dan lingkungan berbeda.

Anda mungkin juga menyukai