Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SRI WAHYU UTAMI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 814869214

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4002/PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Kode/Nama UPBJJ : 78/Mataram

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

PEMERINTAHAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :
1. FASE MENURUT Pakar perkembangan Santrok dan Yussen
1. Fase pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu
organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih
kurang sembilan bulan. 2. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir
sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua.
Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori
motor dan sosialisasi. Di samping itu bayi dilatih pula untuk mengetahui waktu dan tempat untuk
buang air besar dan buang air kecil dengan istilah “toilet training”. Adapun caranya ialah dengan
melatih mereka untuk buang air kecil sebelum tidur dan buang air kecil pula segera setelah
bangun. Hal ini akan menghindari anak “mengompol”.
3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi
sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar
melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan
dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain
sendiri ataupun dengan temannya. Pada fase ini kanak-kanak berusaha pula berlatih untuk
terampil berbicara, sehingga akan didapati mereka melakukan monolog atau berbicara sendiri
yang seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain. Memasuki kelas satu sekolah dasar
menandai berakhirnya fase ini.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-
kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal mereka mulai
memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian
pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur
18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat,
perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual
seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, dan perubahan suara.
Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya
lebih logis, abstrak, dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
Awal masa remaja pada anak laki-laki dimulai dengan “mimpi” yang dalam kehidupan nyata
ditandai dengan ngompol.

2.
A. Teori Piaget
prinsip dari teori ini adalah bahwa manusia tumbuh dengan adaptasi dan berubah melalui
perkembangan fisik,kepribadian, sosioemosional, bahasa, kognitif. Menurut teori ini
pengetahuan datang melaui proses tindakan. Adapun perkembangan kognitif sebagian
besar tergantung pada keaktifan anak memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Secara garis besar tahapan berdasarkan umum yaitu, 0-2 tahun ( sensori motor), 2-7 tahun
(praoperasional), 7-11 tahun ( operasional konkret), 11-15 tahun ( operasional formal)
B. Teori Vygotsky
Pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas
yang belum dipelajari namun masih berada dalam jangkauan kemampuannya, atau tugas
itu berada dalam Zona Proximal Development. Maksudnya yaitu kemampuan siswa sedikit
diatas kemampuan yang sudah dimilikinya. Selanjutnya lebih menekan pada Scaffolding,
yaitu memberi bantuan penuh pada anak dalam tahap-tahap awal pembelajaran yang
kemudian berangsur dikurangi dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengambil
alih tanggung jawab lebih besar setelah anak dapat melakukannya.
C. Teori Behavioris / Pavlov
Teori behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike
dan Skinner, berpendapat bahwa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah
laku. Teori ini lebih menekankan pada proses pemberian stimulus dan rutinitas respon yang
dilakukan oleh siswa. Manipulasi lingkungan sangat diperlukan dalam teori ini agar
tercipta perubahan tingkah laku yang diinginkan. Dalam teori ini yang terpenting seorang
guru harus mampu mengetahui arakteristik siswa dan lingkungannya agar perubahyan itu
dapat diketahui. Tuntutan dari teori ini adalah merumuskan tujuan belajar secara jelas agar
mudah dicapai dan diukur. Secara umumnya memang teori behavioris menyatakan bahwa
pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku
pelajar
D. Teori Sosial/ Bandura
Teori sosial pula menyarankan teori pembelajaran dengan menggabungkan teori behavioris
bersama dengan kognitif. Teori ini juga dikenal sebagai Teori Perlakuan Model. Albert
Bandura, seorang tokoh teori sosial ini menyatakan bahwa proses pembelajaran akan dapat
dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan ‘permodelan’.
Beliau menjelaskan lagi,  bahwa aspek pemerhatian pelajar terhadap apa yang disampaikan
atau dilakukan oleh guru dan  juga aspek peniruan oleh pelajar akan dapat memberikan
kesan yang menarik kepada kepahaman pelajar. Sehingga dalam pembelajaran perlu ada
obyek belajar sehingga seorang guru dapat mempraktekkan materinya untuk lebih
dipahami siswa dengan obyek tadi.
3. Pengertian Perkembangan Intelektual
Intelektual atau intelegensi berasal dari bahsa latin intelligere yang berarti
mengorganisasikan, menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain (to organize, to
relate, to bind together). Menurut panitia istilah pedagogis (1953) yang mengangkat pendapat
stern, yang dimaksud dengan intelektual adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru
mengunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya.
Terman memberikan pengertian intelektual sebagai “ the ability to carry on abstract
thinking”. Terman membedakan adanya ability yang berkaitan dengan hal-hal konkret dan
abstrack. Ini berarti bahwa apabila individu kurang mampu berfikir abstrack, individu yang
bersangkutan intelektualitasnya kurang
Pengertian Perkembangan Emosional

Perkembangan sosialisasi dan emosi pada anak merupakan konteks emosi dan kemampuan anak
dalam
mererspon lingkungan disekitarnya diusia sebelumnya. Para ahli juga setuju bahwa
perkembangan sosial emosional anak bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara anak
berhubungan dengan orang seumuran denganya, dan orang yang lebih tua darinya. Bertanggung
jawab atas dirinya sendiri dan berperilaku sopan dan baik kepada siapapun.

4.Tahap persahabatan pada anak SD pada umumnya melalui tahapan pertama yaitu perkenalan
kemudian Main bersama,setelah itu kenyamanan maka pertemanan atau persahabatan mereka
akan berlanjut walaupun setidakya pasti ada pertengkaran atau saling mengejek satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai