Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

NAMA : AFNI NIHAYAH


NIM : 858699982
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KELAS :A

SOAL
1. Jelaskan yang dimaksud anak berkelainan fisik!
Jawab:
Kelainan fisik adalah kelainan yang terjadi pada satu atau lebih organ tubuh tertentu.
Akibat kelainan tersebut timbul suatu keadaan pada fungsi fisik tubuhnya tidak dapat
menjalankan tugasnya secara normal. Yang termasuk dalam kelainan fisik ini adalah
a. tunanetra yaitu kelainan pada indra penglihatan
b. tunarungu yaitu kelainan pada pendengaran
c. tunawicara yaitu kelainan pada fungsi organ bicara
d. cerebral palsy yaitu ketidaknormalan gerakan dan postur karena gangguan dan
ketidakmatangan otak
e. spida bifida yaitu gangguan saraf, terjadi kebanyakan pada waktu kelahiran, yang
menyebabkan kelainan pada balita dan masa anak, antara lain mencakup kelumpuhan
kaki dan kekurangmampuan mengontrol buang air kecil.
f. epilepsi yaitu salah satu gangguan saraf yang mempengaruhi pendidikan anak
walaupun tidak nampak adanya kelainan fisik.

2. Jelaskan karakteristik anak autis!


Jawab:
a. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau pernah berbicara tetapi kemudia sirna.

b. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati dan
tidak tahu apa reaksi orang lain atas perbuatannya. Akibatnya anak sukar bersosialisasi
dengan lingkungannya.
c. Pemahaman anak sangat kurang, sehingga apa yang di abaca sukar di pahami. Dan
belajar mereka lebih mudah memahami lewat gambar-gambar (visual learners)
d. Kadang kala anak mempunyai daya ingat yang sangat kuat, seperti perkalian,
kalender, dan lagu-lagu.
e. Anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaannya, seperti : suka marah,
mudah frustasi jika tidak dimengerti dan dapat menimbulkan tantrum ( ekspresi emosi
dalam bentuk fisik atau marah yang tidak terkendali ).
f. Memperhatikan perilaku stimulasi diri seperti bergoyang – goyang, mengepakkan
tangan seperti burung, berputar-putar, mendekatkan mata ke TV.

3. Jelaskan konsep sekolah inklusif!


Jawab:
Sekolah inklusif bermula dari pemikiran bahwa hak mendapatkan pendidikan
merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar. Pendidikan inklusif sebagai sistem
layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar setiap anak usia sekolah tanpa terkecuali
memperoleh haknya untuk terpenuhi kebutuhan pendidikannya. Layanan pendidikan ini
menuntut adanya perubahan layanan pendidikan yang tidak diskriminatif, menghargai
perbedaan, dan pemenuhan kebutuhan setiap individu berdasarkan kemmapuannya.
Pendidikan yang memberikan layanan kepada semua siswa tanpa memandang kondisi
fisik, mental, intelektual, sosial, emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, budaya, tempat
tinggal, bahasa dan sebagainya. Semua siswa belajar bersama-sama, baik di sekolah atau
kelas formal maupun non formal yang berada di dekat tempat tinggalnya yang disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing peserta didik. Dengan demikian sekolah
harus merupakan tempat setiap anak diterima menjadi bagian dari kelas dan saling
membantu dengan guru dan teman sebayanya agar kebutuhan individualnya terpenuhi.
Konsep pendidikan inklusif merupakan antitesis dari penyelenggaraan pendidikan
luar biasa yang segresif dan eksklusif yang memisahkan anak luar biasa dengan anak
normal. Pendidikan inklusif diartikan sebagai penggabungan penyelenggaraan pendidikan
luar biasa dan pendidikan biasa dalam satu sistem yang dipersatukan. Pendidikan inklusif
memandang kebinekaan sebagai anugerah, yang memungkinkan manusia dapat saling
berhubungan dalam rangka saling membutuhkan proses belajar tidak hanya terjadi antara
guru dengan siswa tetapi juga dengan sesama siswa dan sumber belajar lainnya. Oleh
karena itu, kelompok belajar harus heterogen, agar siswa satu sama lain saling belajar.
4. Jelaskan karakteristik perencanaan pembelajaran anak SD!
Jawab:

a. Pembelajaran keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan sehari-hari,


anak dituntut untuk menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan
dan aktivitas fisik. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan menangkap,
melempar,menendang,berguling,berenang, serta mempergunakan alat-alat permainan
sederhana.
b. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang
sedang tumbuh, anak SD dituntut memiliki kebiasaan dalam memelihara badan,
kebersihan dan keamanan, ajeg terhadap keutuhan, sikap realistis terhadap keadaan
fisiknya, memiliki kemampuan untuk menyenangi badannya, memiliki keutuhan
sikap terhadap jenis kelamin.
c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya, menuntut anak usia SD
untuk belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial di antara teman sebaya,
belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dalam rangka mengembangkan
kepribadian sosial.
d. Mempelajari peran sosial sebagai pria atau wanita, menuntut anak untu belajar
berperan sebagai pria atau wanita sesuai dengan jenis kelaminnya sebagai mana yang
diharapkan.
e. Pengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung,
menuntut anak untuk belajar membaca, menulis dan menghitung secara memadai agar
mampu beradaptasi dengan masyarakat, karena keadaan tubuh dan syaraf pada usia
anak SD sudah cukup matang.
f. Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari,
memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif berkenaan dengan
pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa-peristiwa sosial.

g. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai, perkembangan ini menuntut anak
SD untuk mengembangkan kontrol moral dari dalam, menghargai aturan moral, dan
memulai dengan skala nilai yang rasional.
h. Mencapai kemandirian pribadi, menuntut anak usia SD untuk menjadi pribadi yang
mandiri, mampu membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan
di masa mendatang secara mandiri tidak tergantung pada orangtua atau orang yang
lebih tua.

5. Jelaskan empat asumsi yang membedakan andragogi dan pedagogi!


Jawab:
Terdapat empat asumsi utama yang membedakan antara andragogi ( pendidikan orang
dewasa ) dengan pedagogi ( pendidikan bagi anak-anak ) yaitu :
Andragogi Pedagogi
No Asumsi
(orang dewasa) (anak-anak)
1 konsep diri membutuhkan kebebasan Senang bermain, pribadi
yang lebih bersifat yang bergantung
pengarahan diri.
2 Perbedaan pengalaman Mengum pulkan Masih belajar dari orang
pengalaman yang makin dewasa, penulis buku, dan
meluas, yang menjadi produsen alat bantu audio
sumber daya yang kaya visual
dalam kegatan
pembelajaran
3 Kesiapan belajar mempelajari bidang Mempelajari materi dari
permasalahan yang kini guru, agar agar naik kelas
mereka hadapi dan atau lulus
dianggap relevan
4 Orientasi belajar orientasinya berpusat pada berorientasi pada pelajaran;
masalah mereka melihat belajar
sebagai usaha mendapatkan
pelajaran

Anda mungkin juga menyukai